Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar isi.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Definisi Hematologi............................................................................ 3
2.2 Definisi darah...................................................................................... 4
2.3 Komponen darah.................................................................................. 4
2.4 Fungsi darah........................................................................................ 7
2.5 Gangguan pada sistem perederan darah.....................................................10
B. Definisi darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah
medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang
berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis
warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah
tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan
bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung
banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan oleh adanya
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory protein) yang
mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan
kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
C. Komponen Darah
Darah adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah terdiri dari 55% Plasma Darah (bagian cair darah) dan 45% Korpuskuler
(bagian padat darah). Skema susunan darah manusia, disebutkan bahwa plasma
darah terdiri atas serum dan fibrinogen. Fibrinogen adalah sumber fibrin yang
berfungsi dalam proses pembekuan darah, sedangkan serum adalah suatu cairan
berwarna kuning. Serum berfungsi sebagai penghasil zat antibodi yang dapat
membunuh bakteri atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita.
Plasma Darah (Bagian Cair Darah). Plasma darah adalah salah satu
penyusun darah yang berwujud cair serta mempengaruhi sekitar 5% dari berat badan
manusia. Plasma darah memiliki warana kekuning-kuningan yang didalamnya
terdiri dari 90% air, 8% protein, dan 0,9% mineral, oksigen, enzim, dan antigen.
Sisanya berisi bahan organik, seperti lemak, kolestrol, urea, asam amino, dan
glukosa.
Plasma darah merupakan cairan darah yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh bagian tubuh manusia, dan mengangkut
zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh atau dari seluruh jaringan tubuh ke organ
pengeluaran.
Di dalam plasma darah terdapat beberapa protein terlarut yaitu:
D. Fungsi darah
Darah memiliki bagian yang cair (plasma darah) dan bagian yang padat (sel
darah). Bagian – bagian tersebut memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Secara
garis besar, fungsi utama darah adalah sebagai berikut:
1. Alat pengangkut zat-zat dalam tubuh, seperti sari-sari makanan, oksigen, zat-zat
sisa metabolisme, hormon, dan air.
2. Menjaga suhu tubuh dengan cara memindahkan panas dari organ tubuh yang
aktif ke organ tubuh yang kurang aktif sehingga suhu tubuh tetap stabil, yaitu
berkisar antara 36 – 37oC.
3. Membunuh bibit penyakit atau zat asing yang terdapat dalam tubuh oleh sel
darah putih.
4. Pembekuan darah yang dilakukan oleh keping darah (trombosit)
1. Anemia
Anemia biasanya banyak diderita oleh kaum perempuan. Hal ini disebabkan
karena setiap satu bulan sekali perempuan mengalami pendarahan yang
lumayan banyak yaitu saat menstruasi. Anemia dapat menyebabkan
kelelahan, kelemahan, kurang tenaga, dan kepala terasa
melayang.pengobatan yang diberikan pada pasien anemia berupa tranfusi
darah. Salah satu tindakan pencegahannya adalah dengan rajin mengonsumsi
makanan yang banyak mengandung zat besi, misalnya bayam, atau bisa juga
dengan mengonsumsi suplemen penambah darah.
2. Leukimia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh
pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika
proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum
tulang menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Pengobatan yang bisa
dilakukan adalah dengan melakukan kemoterapi, kemoterapi berguna untuk
menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Selain kemoterapi, penderita
leukimia bisa juga melakukan transplantasi sumsum tulang, namun
transplantasi sumsum tulang adalah proses yang cukup rumit karena
memerlukan pendonor sumsum tulang dengan tingkat kecocokan yang cukup
tinggi.
3. Hemofilia
B. Etiologi anemia
Menurut Muttaqin Arif (2008), berkurangnya sel darah merah dapat disebabkan
oleh kurangnya kofaktor untuk eritropoesis, seperti : asam folat, vitamin B12, dan
besi . Produksi sel darah merah juga dapat turun apabila sumsum tulang tertekan
(oleh tumor atau obat) atau rangsangan yang tidak memadai karena kekurangan
eritropoetin, seperti yang terjadi pada penyakit ginjal kronis. Peningkatan
penghacuran sel darah merah dapat terjadi akibat aktivitas sisem retikuloendotelial
yang berlebihan. (misal : hipersplenisme ) atau akibat sumsum tulang yang
menghasilkan sel darah merah abnormal.
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun semua kerusakan
tersebut secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang tersedia untuk
jaringan. Menurut Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara
umum antara lain :
1. Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
2. Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah merah
yang berlebihan.
3. Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
4. Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan,
penyakit kronis dan kekurangan zat besi.
C. Patofisiologi anemia
D. Manifestasi Klinis