“SISTEM HEMATOLOGI.”
KELOMPOK 10
Nama Kelompok :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami tepat pada
waktunya. Tujuan kami membuat makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dari
Dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia Dasar. Serta menambah
wawasan kami para penulis dan para pembaca mengenai pengertian, struktur,
fungsi, hingga kelainan dan penyakit “Sistem Hematologi”.
Kami selaku penyusun dari makalah ini, menyadari bahwa makalah kami
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat menantikan kritik
dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah yang kami susun
ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
D. Manfaat........................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................2
A. Darah............................................................................................................2
B. Struktur Darah..............................................................................................2
C. Fungsi Darah................................................................................................3
D. Kelainan dan Penyakit pada Darah..............................................................4
BAB III.................................................................................................................7
PENUTUP............................................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hematologi adalah bidang studi kesehatan yang mempelajari tentang
darah dan gangguan darah yang terjadi. Beberapa penyakit yang diatasi oleh
bidang kedokteran hematologi termasuk anemia, gangguan pembekuan darah,
penyakit infeksi,hemophilia dan leukemia.
Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah di produksi,
termasuk sumsum tulang dan nodus limpa. Darah merupakan jaringan yang
terdiri dari dua komponen, plasma dan sel darah (korpuskili).
Dalam hematologi, diketahui gangguan darah biasanya terjadi karena
adanya penyakit, faktor keturunan, efek samping obat-obatan, dan kekurangan
nutrisi tertentu dalam asupan makanan sehari-hari.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu darah ?
2. Apa saja struktur penyusun darah ?
3. Apa fungsi darah ?
4. Bagaimana gangguan dan kelainan pada darah ?
5. Apa saja penyakit pada darah ?
C. Tujuan
1. Mengetahui struktur pada darah
2. Mengetahui fungsi darah
3. Mengetahui gangguan dan kelainan pada darah
4. Mengetahui berbagai macam penyakit pada darah
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang hematologi
2. Dapat menjadi sumber pembelajaran pada sistem hematologi
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Darah
Darah merupakan unsur berupa cairan dalam tubuh manusia yang
berperan penting dalam mekanisme kerja tubuh. Darah sendiri merupakan organ
khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan. Darah selalu
ada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan funsinya sebagai
pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap
infeksi dan mekanisme hemostatis.
Komposisi darah terdiri dari pada beberapa jenis korpuskula yang
membentuk 45% bagian dari darah.Bagian 55% yang lain berupa cairan
kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
B. Struktur Darah
Darah tersusun dari beberapa komponen seperti :
C. Fungsi Darah
Fungsi darah adalah mengangkut O2 dari paru-paru ke dalam peredaran
darah untuk dibawa ke jaringan. Ikatan darah ke O2 di sebut oksihemolobin
(HbO2). Disamping O2, darah juga membawa karbon monioksida dan dengan
karbon monoksida membentuk ikatan monoksihemoglobin. (HbCO), juga
berperan dalam keseimbangan pH darah. Sintetis darah terjadi selama proses
erittropisis atau proses pematangan eritrosit. Selain itu, pematangan sel darah
merah juga akan mempengaruhi fungsi darah. Sedangkan menurut Gaol (2015),
fungsi darah adalah sebagai berikut:
a. Membawa nutrien yang telah disiapkan oleh saluran pencernaan
menuju ke jaringan tubuh.
b. Mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
c. Mengangkut produk buang dari berbagai jaringan menuju ginjal
untuk di ekskresikan.
5
d. Mengangkut hasil sekresi kelenjar endokrin (hormon) dan enzim
dari organ ke organ.
e. Ikut berperan dalam mempertahankan keseimbangan air, sistem
buffer seperti bicarbonat di dalam darah, membantu
mempertahankan pH yang konstan pada jaringan dan cairan
tubuh.
f. Berperan penting dalam pengendalian suhu tubuh dengan cara
mengangkut panas dari struktur yang lebih dalam menuju ke
permukaan tubuh.
g. Mengatur konsentrasi ion hydrogen dalam tubuh (keseimbangan
asam dan basa).
h. Membantu pertahanan tubuh terhadap penyakit.
i. Pembekuan darah pada luka, mencegah terjadinya kehilangan
darah yang berlebihan pada waktu luka, serta mengandung
faktor-faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.
6
d. Polikromasia, merupakan eritrosit yang lebih besar dan berwarna
lebih biru dari eritrosit normal. Keadaan ini berkaitan dengan
perdarahan akut dan kronis, hemolisis, pengobatan efektif untuk
anemia, dan neonatus.
e. Eritrosit berinti, dapat berupa metarubrisit dan rubrisit, disebabkan
karena mengalami maturasi abnormal. Terdapat pada kasus anemia
berat, eritropoiesis hiperaktif pada anemia hemolitik,
2. Kelainan Eritrosit
a. Anemia Defisiensi Besi (ADB), penyebab utamanya karena
kehilangan darah atau asupan zat besi yang tidak memadai.
b. Penyakit radang kronik karena infeksi, seperti: abses paru,
tuberkulosis, osteomielitis, pneumonia, endokarditis bakterialis.
c. Penyakit radang kronik karena non-infeksi, seperti: rheumatoid
arthritis, lupus eritematosus sistemik, sarkoidosis, penyakit Crohn
c. Penyakit keganasan, seperti: karsinoma, limfoma, dan sarkoma.
3. Kelainan Morfologi Leukosit
a. Perubahan jumlah leukosit, berbagai kondisi menimbulkan
kenaikan atau penurunan sel tertentu. Kondisi-kondisi ini biasanya
bersifat sementara, dan setelah kondisi yang mendasarinya
terselesaikan maka sebagian besar jumlahnya akan kembali normal.
b. Cacat (defect) kualitas leukosit, terjadi di sitoplasma dan nukleus.
Perubahan-perubahan ini diklasifikasikan sebagai inherited
(diwariskan/ bawaan).
4. Penyakit dan kelainan darah lainnya
a. Anemia, terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah.
b. Polisitemia, terjadi ketika darah menjadi terlalu kental akibat
sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah.
c. Leukimia, yaitu salah satu kanker darah di mana sel darah putih
menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum
tulang.
d. Multiple myeloma, di mana kondisi sel darah putih diproduksi
secara berlipat ganda dan melepaskan protein abnormal yang dapat
merusak organ.
e. Sindrom mielodisplasia, terjadi akibat sumsum tulang tidak
memproduksi sel darah yang sehat.
f. Limfoma, kanker darah yang berkembang di dalam kelenjar getah
bening
7
g. Hemofilia, merupakan gangguan pembekuan darah yang
disebabkan oleh kelainan genetic yang menyebabkan rendahnya
jumlah protein dalam darah.
h. Sindrom antifosfolipid, yaitu gangguan pada sistem imun yang
dapat meningkatkan resiko penggumpalan darah
Gejala kelainan darah akibat terjadinya penyakit kelainan darah berbeda-
beda, tergantung penyebab. Namun ada beberapa gejala umum antara lain
seperti mudah mengalami memar, gusi berdarah, mimisan, cepat lelah, demam
berulang, sakit kepala terus menerus, diare, nyeri dada, jantung berdebar dan
sesak nafas.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
hematologi adalah bidang studi kesehatan yang mempelajari tentang darah dan
gangguan darah yang terjadi. Darah sendiri merupakan organ khusus yang
berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan. Sedangkan gangguan pada
darah terjadi karena berbagai factor. Gangguan atau kelainan pada darah juga
menyebabkan terjadinya berbagai penyakit kelainan darah.
B. Saran
Mempelajari sistem hematologi sekarang ini bisa melalui apa saja, dari
buku baik e-book atau buku jadi maupun melalui internet. Penyakit kelainan
darah juga sangat beragam, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang
kronis. Oleh karena itu, selalu jaga kesehatan dan terapkan lah pola hidup yang
sehat agar terhindar dari penyakit kelainan darah tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aliviameita, Andika, Puspitasari. 2019. Buku Ajar Hematologi. Sidoarjo : UMSIDA PRESS
Andriyanto, Endro. 2011. Pengenalan Penyakit Darah Pada Citra Darah Menggunakan Logika
Fuzzy. Surabaya : Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
10