Dosen Pengampu :
Sundahry, M. Pd.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian Darah.........................................................................3
B. Komponen – komponen Darah................................................... 4
C. Jenis – jenis Golongan Darah......................................................7
D. Fungsi – fungsi Darah................................................................. 8
E. Macam – macam Penyakit Darah................................................ 8
BAB III PENUTUP....................................................................................
.................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................
.....................................................................................................12
B. Saran............................................................................................
.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
.................................................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-
hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya
oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti
darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena
cava inferior.
Darah pada manusia diklasifikasikan menurut golongannya. Sistem
penggolongan darah yang sering dikenal adalah sistem ABO dan sistem
Rhesus. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kedua sistem
penggolongan darah tersebut.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan darah ?
2. Apa saja komponen – komponen darah ?
3. Apa saja jenis – jenis golongan darah ?
4. Apa saja fungsi – fungsi darah ?
5. Apa saja macam – macam penyakit darah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari darah
2. Untuk mengetahui apa saja komponen – komponen darah
3. Untuk mengetahui jenis – jenis golongan darah
4. Untuk mengetahui fungsi – fungsi darah
5. Untuk mengetahui macam – macam penyakit darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu
plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar
55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia, sedangkan sel-sel darah ada
pada darah sekitar 45%.
Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh
tubuh. Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon,
ke sel dan organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah
mengangkut limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel
tubuh. Tidak sampai disitu, darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan berbagai kesehatan
serius.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri (Desmawati, 2013).
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang berada
dalam ruang vaskuler, karena perannya sebagai media komunikasi antar
sel ke berbagai bagian tubuh dengan dunia luar karena fungsinya
membawa oksigen dari paru-paru kejaringan dan karbondioksida dari
jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien dari
saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan hormon dan materi-
materi pembekuan darah (Desmawati, 2013).
Darah terdiri dari dua bagian, yaitu cair dan padat. Separuh bagian
darah yang berbentuk cair disebut plasma yang terbuat dari campuran air,
protein, dan garam. Sementara bagian padatnya terbuat dari sel darah
putih, sel darah merah dan trombosit.
3
4
Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda
adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif
bila tidak memiliki faktor Rh.
D. Fungsi – fungsi Darah
Fungsi darah bagi tubuh manusia antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkut gas pernapasan seperti oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2), serta nutrisi, dan hormon.
2) Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari sel tubuh untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh. Pengangkutan tersebut dilakukan oleh plasma
darah, di mana karbondioksida akan dikeluarkan melalui paru-paru,
sedangkan urea dikeluarkan melalui ginjal.
3) Mengatur tingkat keasaman (pH) dan komposisi ion cairan interstisial
atau cairan jaringan.
4) Sebagai pertahanan diri dari serangan mikroorganisme seperti virus,
bakteri, jamur, atau sejenisnya. Selain itu, fungsi darah adalah sebagai
sistem imun, karena melawan senyawa toksik dan patogen di dalam
tubuh.
5) Mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
6) Mencegah kehilangan cairan jika terjadi sebuah luka, karena di dalam
darah terdapat substansi yang berperan dalam pembekuan darah
(trombosit).
7) Mengatur keseimbangan antara darah dengan cairan interstisial.
E. Macam – macam Penyakit Darah
Penyakit kelainan darah tergantung pada bagian darah yang
terganggu dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa
kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah:
1. Anemia
Anemia terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, baik
akibat perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, maupun
9
2. Multiple myeloma
Multiple myeloma merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel
darah putih menjadi ganas. Pada kondisi ini, sel darah putih akan
diproduksi secara berlipat ganda dan melepaskan protein abnormal
yang dapat merusak organ.
3. Sindrom mielodisplasia
Sindrom mielodisplasia adalah salah satu kelainan darah yang
berdampak pada sumsum tulang. Kondisi ini terjadi akibat sumsum
tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat.
4. Limfoma
Limfoma merupakan kanker darah yang berkembang di dalam
kelenjar getah bening. Sel darah putih pada orang yang terkena
limfoma akan menjadi ganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat
ganda tanpa terkendali.
Bukan hanya memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih.
Kelainan darah juga dapat terjadi pada trombosit. Di bawah ini adalah
jenis-jenis kelainan darah pada trombosit dan proses pembekuan darah:
1. Idiopathic thrombocytopenic purpura(ITP)
Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) merupakan kelainan
autoimun yang menurunkan jumlah trombosit atau sel keping darah.
Penderita ITP akan mudah memar atau mengalami perdarahan
berlebihan akibat jumlah trombosit rendah. Belum diketahui secara
pasti pemicu munculnya kelainan autoimun ini.
2. Penyakit von Willebrand
Penyakit von Willebrand adalah gangguan pembekuan darah yang
disebabkan oleh kurangnya protein von Willebrand yang dibutuhkan
dalam proses pembekuan darah.
Apabila jumlah protein tersebut rendah, trombosit yang bertugas
menghentikan perdarahan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga
menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan.
11
3. Hemofilia
Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah yang
disebabkan oleh kelainan genetik. Kondisi ini mengakibatkan
rendahnya jumlah protein yang disebut faktor pembekuan darah.
Perdarahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di dalam atau luar
tubuh.
4. Essential thrombocythemia
Essential thrombocythemia terjadi ketika trombosit yang dihasilkan
oleh sumsum tulang belakang terlalu banyak. Akibatnya pembekuan
darah di dalam tubuh meningkat hingga menggumpal. Kondisi ini
dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
5. Sindrom antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid adalah gangguan pada sistem imun yang
dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Pada
kondisi ini, sistem imun menghasilkan antibodi abnormal yang disebut
dengan antibodi antifosfolipid. Antibodi tersebut menyerang protein
pada lemak dan menyebabkan darah lebih mudah menggumpal.
Gejala yang muncul akibat terjadinya penyakit kelainan darah
berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa
gejala tersebut adalah:
Mudah mengalami memar
Gusi berdarah
Mimisan
Cepat lelah
Demam berulang
Sakit kepala
Diare
Nyeri dada
Jantung berdebar
Sesak napas
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh
tubuh. Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon,
ke sel dan organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah
mengangkut limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel
tubuh. Tidak sampai disitu, darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan berbagai kesehatan
serius.
Secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (keping
darah/platelet).
Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk
mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus.
Fungsi darah bagi tubuh manusia antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkut gas pernapasan seperti oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2), serta nutrisi, dan hormon.
2) Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari sel tubuh untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh. Pengangkutan tersebut dilakukan oleh plasma
darah, di mana karbondioksida akan dikeluarkan melalui paru-paru,
sedangkan urea dikeluarkan melalui ginjal.
3) Mengatur tingkat keasaman (pH) dan komposisi ion cairan interstisial
atau cairan jaringan.
Penyakit kelainan darah tergantung pada bagian darah yang
terganggu dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa
kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah:
1. Anemia
2. Anemia aplastik
3. Anemia autoimun hemolitik
13
14
B. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun
kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga Materi
yang tercantum di makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan
kita tentang Penggolongan darah manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, K. 2021. Memahami Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan
O. Dipetik 05 07, 2023, dari ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/memahami-karakteristik-golongan-
darah-a-b-ab-dan-o
17