Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP DASAR IPA LANJUT


“Penggolongan Darah Manusia”

Dosen Pengampu :
Sundahry, M. Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 6


1. Dayang (221186206135)
2. Miswatun Hasanah (221186206108)
3. Nurul Sari Putri (221186206139)
4. Silvi Susmita (221186206115)
5. Wini Rusmania (221186206135)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah
SWT yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia, dengan judul:
“Penggolongan Darah Manusia”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Muara Bungo, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian Darah.........................................................................3
B. Komponen – komponen Darah................................................... 4
C. Jenis – jenis Golongan Darah......................................................7
D. Fungsi – fungsi Darah................................................................. 8
E. Macam – macam Penyakit Darah................................................ 8
BAB III PENUTUP....................................................................................
.................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................
.....................................................................................................12
B. Saran............................................................................................
.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
.................................................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-
hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya
oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada
darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti
darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran
pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui
saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena
cava inferior.
Darah pada manusia diklasifikasikan menurut golongannya. Sistem
penggolongan darah yang sering dikenal adalah sistem ABO dan sistem
Rhesus. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kedua sistem
penggolongan darah tersebut.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan darah ?
2. Apa saja komponen – komponen darah ?
3. Apa saja jenis – jenis golongan darah ?
4. Apa saja fungsi – fungsi darah ?
5. Apa saja macam – macam penyakit darah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari darah
2. Untuk mengetahui apa saja komponen – komponen darah
3. Untuk mengetahui jenis – jenis golongan darah
4. Untuk mengetahui fungsi – fungsi darah
5. Untuk mengetahui macam – macam penyakit darah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Darah
Darah adalah unit fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologi. Darah terdiri dari dua komponen yaitu
plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah yang ada pada darah sekitar
55% dari jumlah darah dalam tubuh manusia, sedangkan sel-sel darah ada
pada darah sekitar 45%.
Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh
tubuh. Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon,
ke sel dan organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah
mengangkut limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel
tubuh. Tidak sampai disitu, darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan berbagai kesehatan
serius.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri (Desmawati, 2013).
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup yang berada
dalam ruang vaskuler, karena perannya sebagai media komunikasi antar
sel ke berbagai bagian tubuh dengan dunia luar karena fungsinya
membawa oksigen dari paru-paru kejaringan dan karbondioksida dari
jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan, membawa zat nutrien dari
saluran cerna ke jaringan kemudian menghantarkan hormon dan materi-
materi pembekuan darah (Desmawati, 2013).
Darah terdiri dari dua bagian, yaitu cair dan padat. Separuh bagian
darah yang berbentuk cair disebut plasma yang terbuat dari campuran air,
protein, dan garam. Sementara bagian padatnya terbuat dari sel darah
putih, sel darah merah dan trombosit.

3
4

Seluruh sel ini diproduksi oleh sumsum tulang secara terus


menerus untuk mengganti sel-sel tua yang mati. Sel darah merah dapat
bertahan hidup selama 120 hari, sel darah putih hanya hidup untuk satu
hari, sedangkan trombosit bertahan hingga enam hari.
B. Komponen – komponen Darah
Secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (keping
darah/platelet). Nah, berikut adalah penjelasan dari setiap komponen dan
fungsinya, yaitu:
a) Plasma darah
Komponen darah cair disebut dengan plasma, yakni campuran
antara air, gula, lemak, protein, dan garam. Plasma darah membentuk
55 % dari darah yang ada pada tubuh manusia. Plasma darah terdiri
dari:
1. Air (90 persen)
2. Protein darah (8 persen), terbagi menjadi:
 Fibrinogen: protein darah yang terlibat dalam pembekuan
darah
 Albumin: berfungsi menjaga volume dan tekanan darah
 Globulin: berfungsi memberi imunitas
 Protrombin: berfungsi sebagai enzim pembeku darah
 Hormon: berfungsi sebagai protein pemacu dan pengendali
metabolisme darah
3. Garam mineral (0,9 persen), terdiri dari: NaCl, NaHCO3, garam
kalsium, fosfor, magnesium dan besi
4. Bahan organik (0,1 persen), terdiri dari: glukosa, asam amino,
lemak, urea, asam urat, enzim dan antigen
Plasma darah berfungsi sebagai :
1. Pengatur tekanan osmosis darah sehingga jumlahnya dapat
diatur dalam tubuh
5

2. Pembawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil ekskresi


dan gas
3. Mengangkut sel-sel darah ke seluruh tubuh bersama dengan
berbagai zat lain. Misalnya seperti nutrisi, antibodi, zat
protein pembekuan, hormon, hasil limbah tubuh, serta protein
yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
b) Sel darah merah (Eritrosit)
Eritrosit atau sel darah merah berbentuk sel bikonkaf, tidak berinti,
tidak dapat bergerak bebas, dan tidak dapat menembus dinding
kapiler. Eritrosit dibentuk dalam sumsum merah tulang pipih.
Sel darah merah atau eritrosit adalah sel yang paling melimpah
dalam darah. Sebab, sel tersebut terhitung sekitar 40 sampai 45 persen
dari volumenya. Secara sederhana, eritrosit berbentuk seperti ‘donat’
tapi tanpa lubang di tengahnya. Produksi sel darah merah dikendalikan
oleh eritropoietin, yaitu hormon yang diproduksi oleh ginjal. Namun,
eritrosit tidaklah memiliki nukleus layaknya sel tubuh kebanyakan,
sehingga dapat dengan mudah berubah bentuk.
Kondisi tersebut memudahkannya untuk menyesuaikan diri melalui
berbagai pembuluh darah di tubuh. Akan tetapi, tidak adanya nukleus
juga membuat kehidupan sel darah merah terbatasi ketika mengalir
melalui pembuluh darah terkecil. Sebab, hal ini dapat merusak
membran sel darah merah dan menghabiskan energinya. Umumnya,
rata-rata sel darah merah hanya bertahan selama 120 hari sejak
terbentuk. Apabila eritrosit mati dan tua, akan dirombak di dalam hati
dan limfa menjadi bilirubin (zat warna empedu).
Jumlahnya akan berbeda pada orang dewasa laki-laki dan
perempuan yakni sekitar 5 juta/mm3 pada laki-laki dewasa dan sekitar
4 juta/mm3 pada perempuan dewasa.
Sel darah merah mengandung protein khusus yang disebut sebagai
Hemoglobin (Hb). Hemoglobin (Hb) sendiri berperan penting dalam
membantu mengalirkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan
6

kemudian mengembalikan karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru,


sehingga dapat dihembuskan. Selain itu, hemoglobinlah yang
membuat darah tampak merah dan menjaga keseimbangan asam dan
lambung.
c) Sel darah putih (Leukosit)
Leukosit atau sel darah putih adalah sel darah yang berbentuk
variatif, memiliki inti, dapat bergerak bebas secara amoeboid serta
dapat menembus dinding kapiler yang disebut diapedesis.
Jumlahnya lebih sedikit dari eritrosit yakni 6.000-9.000/mm3.
Apabila leukosit seseorang kurang dari 6.000/mm3 maka disebut
leucopenia. Sedangkan jika jumlahnya lebih dari 9.000/mm3 disebut
leukositosis.
Leukosit sebagian dibentuk oleh jaringan retikuloendothelim
sumsum merah tulang (granulosit, monosit dan limfosit) dan sebagian
lagi dibentuk oleh jaringan limfa (limfosit dan sel-sel plasma).
Leukosit berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh
dengan cara memakannya yang disebut dengan fagositosis.
Macam-macam Leukosit
1. Granulosit: plasmanya bergranula terdiri dari: neutrofil,
basofil, eosinofil.
2. Agranulosit: plasmanya tidak bergranula terdiri dari monosit
dan limfosit.
d) Trombosit (keping darah/platelet)
Trombosit atau platelet tidaklah seperti sel darah merah atau putih.
Sebab, trombosit sebenarnya bukan sel, melainkan fragmen sel yang
lebih kecil. Komponen darah yang satu ini berperan dalam membantu
proses pembekuan darah atau koagulasi. Proses tersebut terjadi
dengan berkumpulnya trombosit di area cedera atau luka, dengan
menempel pada lapisan pembuluh darah yang terluka. Proses tersebut
akan menghasilkan bekuan fibrin yang berfungsi untuk menutupi luka
dan mencegah darah bocor keluar.
7

Selain itu, fibrin juga berperan dalam membantu pembentukan


struktur awal jaringan baru, sehingga dapat mempercepat
penyembuhan. Namun, apabila kadar trombosit terlalu tinggi dari
batas normal, hal ini dapat menyebabkan pembekuan yang berlebihan.
Akibatnya, risiko stroke dan serangan jantung dapat meningkat.
C. Jenis – jenis Golongan Darah
Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk
mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus.
Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan sistem
ABO:
 Golongan darah A
Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah
merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan
antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.
 Golongan darah B
Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah
merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A
untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
 Golongan darah AB
Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki
antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda
tidak memiliki antibodi A dan B pada darah.
 Golongan darah O
Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A
dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan
darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya.
Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat
diklasifikasikan kembali berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor
rhesus adalah antigen atau protein yang ada di permukaan sel darah merah.
Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus positif dan rhesus
negatif.
8

Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda
adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif
bila tidak memiliki faktor Rh.
D. Fungsi – fungsi Darah
Fungsi darah bagi tubuh manusia antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkut gas pernapasan seperti oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2), serta nutrisi, dan hormon.
2) Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari sel tubuh untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh. Pengangkutan tersebut dilakukan oleh plasma
darah, di mana karbondioksida akan dikeluarkan melalui paru-paru,
sedangkan urea dikeluarkan melalui ginjal.
3) Mengatur tingkat keasaman (pH) dan komposisi ion cairan interstisial
atau cairan jaringan.
4) Sebagai pertahanan diri dari serangan mikroorganisme seperti virus,
bakteri, jamur, atau sejenisnya. Selain itu, fungsi darah adalah sebagai
sistem imun, karena melawan senyawa toksik dan patogen di dalam
tubuh.
5) Mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
6) Mencegah kehilangan cairan jika terjadi sebuah luka, karena di dalam
darah terdapat substansi yang berperan dalam pembekuan darah
(trombosit).
7) Mengatur keseimbangan antara darah dengan cairan interstisial.
E. Macam – macam Penyakit Darah
Penyakit kelainan darah tergantung pada bagian darah yang
terganggu dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa
kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah:
1. Anemia
Anemia terjadi jika kadar sel darah merah sangat rendah, baik
akibat perdarahan berlebihan, kekurangan zat besi, maupun
9

kekurangan vitamin B12. Pada anemia yang cukup parah, penderita


akan terlihat pucat, mudah lelah, dan sering sesak napas.
2. Anemia aplastik
Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup
banyak sel darah, salah satunya sel darah merah. Anemia aplastik
belum diketahui penyebabnya, tetapi diduga dipicu oleh infeksi virus,
penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat, kemoterapi,
hingga kehamilan.
3. Anemia autoimun hemolitik
Pada anemia autoimun hemolitik, sistem kekebalan tubuh menjadi
terlalu aktif dan menghancurkan sel darah merah sehingga
menyebabkan anemia. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan
autoimun, yaitu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang diri
sendiri.
4. Anemia sel sabit
Kondisi ini menyebabkan sel darah merah menjadi lengket dan
kaku sehingga menghambat aliran darah. Anemia sel sabit merupakan
penyakit genetik. Penderita kondisi ini bisa mengalami kerusakan
organ tubuh dan sakit yang tidak tertahankan.
5. Polisitemia
Polisitemia terjadi ketika darah menjadi terlalu kental akibat
sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah. Kondisi
ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, stroke, hingga
serangan jantung.
Selain mengganggu sel darah merah, ada beberapa jenis kelainan
darah yang berdampak pada sel darah putih, di antaranya:
1. Leukemia
Leukemia adalah salah satu jenis kanker darah di mana sel darah
putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum
tulang. Belum diketahui penyebab pasti dari kondisi ini.
10

2. Multiple myeloma
Multiple myeloma merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel
darah putih menjadi ganas. Pada kondisi ini, sel darah putih akan
diproduksi secara berlipat ganda dan melepaskan protein abnormal
yang dapat merusak organ.
3. Sindrom mielodisplasia
Sindrom mielodisplasia adalah salah satu kelainan darah yang
berdampak pada sumsum tulang. Kondisi ini terjadi akibat sumsum
tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat.
4. Limfoma
Limfoma merupakan kanker darah yang berkembang di dalam
kelenjar getah bening. Sel darah putih pada orang yang terkena
limfoma akan menjadi ganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat
ganda tanpa terkendali.
Bukan hanya memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih.
Kelainan darah juga dapat terjadi pada trombosit. Di bawah ini adalah
jenis-jenis kelainan darah pada trombosit dan proses pembekuan darah:
1. Idiopathic thrombocytopenic purpura(ITP)
Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) merupakan kelainan
autoimun yang menurunkan jumlah trombosit atau sel keping darah.
Penderita ITP akan mudah memar atau mengalami perdarahan
berlebihan akibat jumlah trombosit rendah. Belum diketahui secara
pasti pemicu munculnya kelainan autoimun ini.
2. Penyakit von Willebrand
Penyakit von Willebrand adalah gangguan pembekuan darah yang
disebabkan oleh kurangnya protein von Willebrand yang dibutuhkan
dalam proses pembekuan darah.
Apabila jumlah protein tersebut rendah, trombosit yang bertugas
menghentikan perdarahan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga
menyebabkan perdarahan yang berkepanjangan.
11

3. Hemofilia
Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah yang
disebabkan oleh kelainan genetik. Kondisi ini mengakibatkan
rendahnya jumlah protein yang disebut faktor pembekuan darah.
Perdarahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di dalam atau luar
tubuh.
4. Essential thrombocythemia
Essential thrombocythemia terjadi ketika trombosit yang dihasilkan
oleh sumsum tulang belakang terlalu banyak. Akibatnya pembekuan
darah di dalam tubuh meningkat hingga menggumpal. Kondisi ini
dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
5. Sindrom antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid adalah gangguan pada sistem imun yang
dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Pada
kondisi ini, sistem imun menghasilkan antibodi abnormal yang disebut
dengan antibodi antifosfolipid. Antibodi tersebut menyerang protein
pada lemak dan menyebabkan darah lebih mudah menggumpal.
Gejala yang muncul akibat terjadinya penyakit kelainan darah
berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa
gejala tersebut adalah:
 Mudah mengalami memar
 Gusi berdarah
 Mimisan
 Cepat lelah
 Demam berulang
 Sakit kepala
 Diare
 Nyeri dada
 Jantung berdebar
 Sesak napas
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh
tubuh. Cairan ini memasok zat penting, seperti gula, oksigen, dan hormon,
ke sel dan organ di seluruh tubuh. Fungsi lain dari darah adalah
mengangkut limbah dan bahan-bahan kimia hasil metabolisme dari sel-sel
tubuh. Tidak sampai disitu, darah juga berperan sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri yang bisa menimbulkan berbagai kesehatan
serius.
Secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas plasma
darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (keping
darah/platelet).
Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk
mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus.
Fungsi darah bagi tubuh manusia antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Mengangkut gas pernapasan seperti oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2), serta nutrisi, dan hormon.
2) Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari sel tubuh untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh. Pengangkutan tersebut dilakukan oleh plasma
darah, di mana karbondioksida akan dikeluarkan melalui paru-paru,
sedangkan urea dikeluarkan melalui ginjal.
3) Mengatur tingkat keasaman (pH) dan komposisi ion cairan interstisial
atau cairan jaringan.
Penyakit kelainan darah tergantung pada bagian darah yang
terganggu dan penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa
kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah:
1. Anemia
2. Anemia aplastik
3. Anemia autoimun hemolitik

13
14

4. Anemia sel sabit


5. Polisitemia
Selain mengganggu sel darah merah, ada beberapa jenis kelainan
darah yang berdampak pada sel darah putih, di antaranya:
1. Leukemia
2. Multiple myeloma
3. Sindrom mielodisplasia
4. Limfoma
Bukan hanya memengaruhi sel darah merah dan sel darah putih.
Kelainan darah juga dapat terjadi pada trombosit. Di bawah ini adalah
jenis-jenis kelainan darah pada trombosit dan proses pembekuan darah:
1. Idiopathic thrombocytopenic purpura(ITP)
2. Penyakit von Willebrand
3. Hemofilia
4. Essential thrombocythemia
5. Sindrom antifosfolipid
Gejala yang muncul akibat terjadinya penyakit kelainan darah
berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa
gejala tersebut adalah:
 Mudah mengalami memar
 Gusi berdarah
 Mimisan
 Cepat lelah
 Demam berulang
 Sakit kepala
 Diare
 Nyeri dada
 Jantung berdebar
 Sesak napas
15

B. Saran
Makalah ini tentunya masih terdapat kelemahan ataupun
kekurangan maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga Materi
yang tercantum di makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan
kita tentang Penggolongan darah manusia. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, K. 2021. Memahami Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan
O. Dipetik 05 07, 2023, dari ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/memahami-karakteristik-golongan-
darah-a-b-ab-dan-o

Desmawati. 2013. Sistem Hematologi dan Imunologi. Jakarta: In Media.


Pittara. 2022. Kelainan Darah. Dipetik 05 07, 2023, dari ALODOKTER:
https://www.alodokter.com/kelainan-darah

Rosa, N. 2022. 4 Komponen Darah Beserta Fungsinya, Siswa Sudah


Tahu? Dipetik 05 07, 2023, dari detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6424850/4-komponen-
darah-beserta-fungsinya-siswa-sudah-tahu

Yulianti, C. 2022. 7 Fungsi Darah bagi Tubuh serta Karakteristik yang


Harus Siswa Tahu. Dipetik 05 07, 2023, dari detikEdu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6422709/7-fungsi-darah-
bagi-tubuh-serta-karakteristik-yang-harus-siswa-tahu#:~:text=Apa
%20Fungsi%20Darah%3F,untuk%20kemudian%20dikeluarkan
%20dari%20tubuh.

17

Anda mungkin juga menyukai