Anda di halaman 1dari 24

SISTEM PEREDARAN DARAH

Dosen Pengampu :
Dra. Adriana Yulinda Dumaria Lbn Gaol, M.Kes
Mata Kuliah: Struktur Hewan

Disusun Oleh :
Kelompok 5
• Gita Syahri Ramadhani (4221220007)
• Wardah Arijah Batubara (4223520005)
• Zihan Zahriani Batubara (4222520009)

Kelas PSB 2022 A


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Berkat rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Peredaran Darah” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu, saya tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
hasil makalah yang akan datang.

Dan saya berharap, semoga hasil makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya
mahasiswa maupun mahasiswi Universitas Negeri Medan, Amiin.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 14 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... 2

DAFTAR ISI .............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................... 4
Rumusan Masalah .......................................................................... 5
Tujuan .............................................................................................. 5
Manfaat ............................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

Darah ................................................................................................ 6
Sistem Peredaran Darah ................................................................... 9
Sistem Peredaran Darah Pada Hewan .......................................... 15
Limpa ............................................................................................... 19

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................... 23
Saran ................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan
olehjaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga
sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat
dalam peredaran oksigen.Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea
berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan
tubuh.Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan
sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-
paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang
berfungsi sebagai pengikat oksigen.Pada sebagian hewan tak bertulang belakang
atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma
darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.Hemoglobin
merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-
hewan bertulang belakang atau vertebrata.
Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga mempertahankan stabilisasi suhu,
cairan dan pH tubuh (homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah antara
lain tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi), sistem
peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
Sistem sirkulasi menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis
cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon
dioksida dalam arah yang berlawanan. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang
berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan

4
dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan
mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah
(seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-
organ ekskresi (ginjal dan usus besar) juga mendistribusikan darah seperti hormon,
sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Pada hewan tingkat rendah alat transportasinya adalah cairan tubuh, dan
pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya.
Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu jantung?
2. Apa itu sistem peredaran darah?
3. Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan?
4. Apa yang dimaksud dengan limfa?

C. TUJUAN
1. Untuk memahami tentang jantung dan komponennya
2. Untuk mengetahui tentang sistem peredaran darah.
3. Untuk memahami tentang sistem peredaran darah pada hewan.
4. Untuk memahami tentang limfa

D. MANFAAT
Makalah yang berjudul “Sistem Peredaran Darah dan Sistem Imun” ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan mengenai
sistem peredaran darah dan sistem imun.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah
medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata “hemo-“ atau “hemato-“
yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-
paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin)
yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah
merah.
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel
darah putih.
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Darah dibedakan menjadi dua komponen yaitu cairan dan sel-sel darah.
Cairan darah adalah plasma darah. Sedangkan sel-sel darah terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).

1. Plasma Darah
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna
kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. Plasma
darah berfungsi mengatur tekanan osmosis darah; membawa sari-sari makanan,

6
sisa metabolism, hasil sekresi dan beberapa gas. 55% dari jumlah/volume darah
merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan
10% berupa larutanprotein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan
karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada prosesekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar
yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputarsentrifugal
sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di
atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan
tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah
adalah plasma tanpafibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen
menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting
dalam proses pembekuan darah.

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu “erythros” berarti merah dan “kytos” yang berarti
selubung/sel. Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan
berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah pada
hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin,
sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan
mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan
saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri
berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada
manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu membentuk
kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Adapun
sel darah merah pada manusia berjumlah 5-6 juta/mm3. Sel darah merah sendiri
aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.

7
3. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah
putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi
sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna,
memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding
kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga
11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat atau
sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat
6000-10000 (rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya
dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Adapun untuk umur sel darah putih
adalah sekitar 12 hari.
Berdasarkan bentuk inti dan ada atau tidaknya granula dalam
sitolasmanya, sel darah putih dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Granulosit polimorfonuklear, nukleiknya bersegmen-segmen menjadi
beberapa lobus dengan ukuran yang bervariasi dan sitoplasmanya
mengandung banyak granula yang dibungkus membrane. Berdasarkan
kemampuan granulanya menyerap warna dibedakan menjadi sebagai
berikut.
1) Eosinofil, bersifat asam dan memiliki afinitas terhadap warna merah
eosin.
2) Basofil, bersifat basa dan suka menyerap warna biru.
3) Neutrofil, bersifat netral dan tidak menyerap zat warna.
b. Agranulosit mononuclear, nukleiknya berjumlah satu tidak bersegmen
dengan ukuran yang besar dan sitoplasmanya sedikit atau tidak
bergranula.

8
1) Monosit, berinti lebih besar dan berbentuk oval atau ginjal.
2) Limfosit, leukosit yang paling kecil dengan inti berbentuk bulat
yang menempati hampir seluruh sel.

4. Keping Darah (Trombosit)


Keping darah adalah sel anuclear
nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada
DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan, tidak
berwarna, berukuran lebih kecil dari eritrosit
dan leukosit yaitu diameter 2-3 µm, dan mudah
pecah bila tersentuh benda kasar. Keping darah
dibentuk di dalam megakariosit sumsum
tulang merah. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam
mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan
membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara
200.000-300.000 keping/mm³. Nilai dibawah rentang tersebut dapat
menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat
meningkatkan resiko trombosis.

B. SISTEM PEREDARAN DARAH


Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam
pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu
tempat ke tempat lain.

9
Sistem peredaran darah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh jaringan tubuh.
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan tubuh.
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang.
5. Mengangkut hormone dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran.
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

1. Alat-Alat Peredaran Darah


Suatu sistem peredaran yang baik terdiri dari pompa maskuler atau
jantung dan pembuluh-pembuluh darah.

a. Jantung
Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh. Berikut adalah bagian-bagaian jantung
beserta fungsinya.

1. Aorta
Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Letaknya di bagian atas jantung. Fungsi
aorta adalah untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari ventrikel kiri
ke seluruh tubuh.

10
1. Katup Aorta
Katup aorta adalah katup yang memisahkan ventrikel kiri dengan aorta. Perubahan
tekanan darah pada kedua sisi katup menyebabkan katup dapat terbuka dan
tertutup. Fungsi katup aorta adalah untuk mencegah darah mengalir ke arah yang
salah.
2. Vena Kava Superior
Vena kava superior (vena cava) adalah vena besar dalam tubuh. Letaknya juga di
bagian atas jantung. Fungsi vena kava superior adalah untuk membawa kembali
darah kaya karbon dioksida dari seluruh tubuh bagian atas ke jantung.
3. Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis adalah arteri yang mengangkut darah dari jantung ke paru-paru.
Fungsi arteri pulmonalis adalah untuk mengganti karbon dioksida dan uap air yang
ada di dalam darah dengan oksigen.
4. Atrium
Atrium adalah bentuk jamak dari atria yang sama artinya dengan serambi. Terdapat
dua atrium yaitu atrium kiri (serambi kiri) dan atrium kanan (serambi kanan).
Atrium dua ruangan teratas dari empat ruang utama pada jantung. Fungsi atrium
kiri adalah adalah menerima darah dari paru-paru yang kaya oksigen dan
membawanya ke ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah menerima
darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon dioksida kemudian membawanya
ke ventrikel kanan.
5. Vena pulmonalis
Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru
ke jantung tepatnya di atrium kiri. Ukurannya lebih kecil dari vena cava dan terdiri
dari vena pulmonalis kanan dan vena pulmonalis kiri. Fungsi vena pulmonalis
adalah untuk membawa darah kaya oksigen kembali ke jantung untuk kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh.
6. Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis atau katup trikuspid adalah katup yang terdiri dari dari tiga daun
katup. Katup ini dapat terbuka jika sistole berkontraksi dan dapat menutup kembali.
Fungsi katup trikuspidalis adalah untuk memisahkan atrium kanan dan ventrikel

11
kanan dan membantu mengalirkan darah miskin oksigen dari atrium kanan ke
ventrikel kanan.
7. Katup Mitral
Katup mitral atau bicuspid adalah katup yang memisahkan atrium kiri dan ventrikel
kiri. Katup ini dapat terbuka saat darah kaya oksigen di atrium kiri hendak mengalir
ke ventrikel kiri. Fungsi katup mitral adalah untuk mencegah darah yang telah
berada di ventrikel kiri kembali ke atrium kiri.
8. Ventrikel
Ventrikel adalah dua ruang kosong dari empat ruang di bagian bawah jantung.
Ventrikel juga disebut bilik. Ada dua macam ventrikel, yaitu ventrikel kiri (bilik
kiri) dan ventrikel kanan (bilik kanan). Fungsi ventrikel adalah untuk menerima
darah dari atrium kemudian membawanya keluar dari jantung. Fungsi ventrikel kiri
adalah menerima darah dari atrium kiri dan membawanya ke seluruh tubuh. Fungsi
ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan membawanya ke
paru-paru.
9. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior atau vena cava inferior adalah vena terbesar dalam tubuh
manusia. Fungsi vena kava inferior adalah membawah darah dari bagian bawah
tubuh ke atrium kanan jantung.
Kerja pompa maskuler atau jantung berdasarkan pada kemampuan otot-otot
berkontraksi da berelaksasi. Kontraksi otot-otot dinding pembuluh darah atau bilik
jantung, memungkinkan terjadinya pengecualian volume yang akan menghasilkan
peningkatan tekanan yang akan mendorong darah mengalir ke seluruh tubuh.

b. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus).

a. Pembuluh Nadi (Arteri)


Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Arteri dibedakan sebagai berikut.

12
a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah yang
keluar dari bilik kiri dan mengangkut darah yang mengandung
O2.
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah pembuluh
darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru-paru dan
mengangkut darang yang mengandung CO2.

b. Pembuluh Balik (Vena)


Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh tubuh menuju jantung.
Vena dibedakan menjadi sebagai berikut.
• Vena cava superior, membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh
bagaian atas ke serambi kanan jantung.
• Vena cava inferior, membawa darah yang mengandung CO2 dari tubuh
bagian bawah ke serambi kanan jantung.
• Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru
ke serambi kiri jantung.

c. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di berbagai organ tubuh.
Dindingnya tipis dan pada pembuluh inilah terjadi pertukaran O2 dan CO2

c. Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah


Ada beberapa macam sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah tertutup
dan terbuka; sistem peredaran darah tunggal dan ganda; sistem peredaran darah;
sistem peredaran darah sistemik dan paru-paru.

a. Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup


Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem peredaran atau distribusi darah ke
seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Dalam sistem
peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial
(cairan yang mengisi ruang antarsel) karena tercampur. Misalnya pada belalang.

13
Sistem peredaran darah tertutup adalah sistem peredaran darah ke seluruh tubuh
melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni, darah
diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Misalnya pada
burung, sapi dan ikan.

b. Sistem Peredaran Darah Tunggal dan Ganda


Sistem peredaran darah tunggal adalah sistem peredaran darah yang melewati
jantung hanya sekali. Misalnya pada ikan.
Sistem peredaran darah ganda adalah sistem peredaran darah yang melewati
jantung dua kali. Misalnya kucing, ayam dan kadal.

c. Sistem Peredaran Darah Kecil (Sirkulasi Paru-Paru) dan Besar


(Sirkulasi Sistemik)
Sistem peredaran darah kecil (sirkulasi paru-paru) adalah sistem peredaran darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang miskin oksigen
(darah anoksi) keluar dari bilik kanan jantung menuju ke arteri pulmonalis, lalu
menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas yaitu oksigen dari
alveoli berdifusi masuk ke dalam kapiler darah, dan CO2 dari kapiler darah
berdifusi masuk ke alveoli. Darah yang kaya oksigen (darah oksi) masuk melalui
vena pulmonalis ke serambi kiri jantung.
Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik) adalah sistem peredaran darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Darah yang kaya oksigen
dari bilik kiri jantung akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui arteri. Arteri ini akan
bercabang-cabang menjadi arteriol, dan kemudian menjadi kapiler-kapiler darah
yang akan mensuplai oksigen dan zat-zat lain ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian
CO2 dari sel-sel tubuh akan berdifusi ke dalam kapiler darah kemudian menuju ke
vena cava lalu masuk ke serambi kanan jantung.
Kedua sistem ini merupakan bagian dari sistem peredaran darah ganda.

14
C. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA HEWAN

1. Sistem Peredaran Darah pada Vertebrata


a. Pisces
Ikan adalah hewan vertebrata aquatic berdarah dingin dan dapat ditemukan di
kedua garam dan air tawar. Sistem peredaran darah Pisces adalah sistem peredaran
darah tertutup, yaitu darah perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh
darah. Ikan menunjukkan sistem peredaran tunggal (dalam satu kali peredarannya,
darah melalui jantung satu kali), di mana kekurangan oksigen darah datang ke
jantung, lalu darah dipompa ke insang dan kemudian beredar ke seluruh tubuh. Di
sisi lain, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, lalu darah dipompa ke paru-paru
untuk oksigenasi. Kemudian, darah beroksigen kembali ke jantung dari paru-paru,
yang akan diangkut ke seluruh tubuh.
Jantung Pisces terdiri dari jantung dengan 2 ruang (1 serambi (atrium) dan 1
bilik (ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menerima darah dari vena
kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang, aorta
bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi
pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler
insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk
memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2. Selanjutnya darah kembali
ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.

Arah aliran darah :


Ventrikel → aorta ventral → kapiler insang → aorta dorsal → kapiler seluruh tubuh
→ vena kardinalis (anterior dan posterior) → sinus venosus → atrium → ventrikel
→ dst.

b. Amphibia
Sistem peredaran darah Amfibi adalah sistem peredaran darah tertutup (perjalanan
di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem peredaran darah
ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).

15
Jantung katak terdiri dari jantung dengan 3 ruang (2 serambi (atrium) dan 1 bilik
(ventrikel)) dan sinus venosus yang berperan dalam menampung darah dari
pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang
miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium
darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan
darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan
tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk
memperoleh O2.

Arah aliran darah :


Ventrikel → arteri → kapiler paru-paru dan kulit → vena → atrium kiri → ventrikel
→ aorta → kapiler seluruh tubuh → vena → atrium kanan → ventrikel → dst.

c. Reptilia
Sistem peredaran darah Reptilia adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung
2 kali).
Jantung Reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister
(bilik kiri).
Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat (septum) yang sempurna, disebut
sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan
terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel (sekat bilik).
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen
panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk
keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu menyelam di air.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 mengalir ke sinus venosus,
kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju

16
arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas CO2
dan O2. Selanjutnya, darah keluar dari paru-paru menuju atrium kiri melalui vena
pulmonalis. Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua
aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan. Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri
dan berfungsi membawa darah ke kepala dan seluruh bagian depan tubuh. Aorta
lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri, berfungsi membawa darah
ke bagian belakang tubuh.

Arah aliran darah:


Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kapiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → 2 aorta (1 kanan dari ventrikel kiri dan 1 lainnya
dari tempat antara ventrikel kanan-kiri) → kapiler kepala-seluruh tubuh (kanan)
dan kapiler bagain belakang tubuh (lainnya) → vena → atrium kanan → ventrikel
kanan → dst.

d. Aves
Sistem peredaran darah Aves adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Pada Aves, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh jantung.
|antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput jantung
(perikardium). Jantung Aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister
(bilik kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak
terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2. Atrium kiri dan
atrium kanan dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan
dibatasi oleh sekat ventrikel.

17
Darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri. Darah di dalam ventrikel kiri ini
dipompa ke luar menuju organ-organ tubuh melalui aorta. Aorta memiliki dua
percabangan, yaitu lengkung aorta dan arteri carotid yang menuju leher dan kepala.
Lengkung aorta bercabang-cabang menjadi arteri yang mengalirkan darah ke
berbagai organ tubuh, misalnya arteri subclavia yang menuju sayap.
Dari organ tubuh, darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Darah dari
tubuh bagian belakang menuju ke jantung melalui vena cava dorsalis, dan dari
tubuh bagian depan melalui vena cava ventralis.

Arah aliran darah:


Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena (cava dorsalis
dari bagain belakang tubuh dan cava ventralis dari bagaian depan tubuh) → atrium
kanan → ventrikel kanan → dst.

e. Mammalia
Sistem peredaran darah Mamalia adalah sistem peredaran darah tertutup
(perjalanan di seluruh tubuh melalui jaringan pembuluh darah) dan sistem
peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2
kali).
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu sebagai berikut.
➢ 2 atrium: 1 atrium dekster (serambi kanan) dan 1 atrium sinister
(serambi kiri).
➢ 2 ventrikel: 1 ventrikel dekster (bilik kanan) dan 1 ventrikel sinister
(bilik kiri).
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2.
Darah meninggalkan ventrikel kiri jantung melalui aorta, yaitu arteri terbesar
dalam tubuh. Aorta ini bercabang menjadi arteri lebih kecil yang mengantarkan
darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih
kecil lagi hingga sampai ke arteriola. Arteri ini mempunyai dinding yang sangat
berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah dengan jalan

18
mengubag-ubah ukuran saluran dan mengatur aliran darah dalam kapiler.
Kemudian kapiler- kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih besar
yang disebut venula, yang kemudian juga bersatu menjadi vena, untuk
mengantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena bersatu dan bersatu lagi
sehingga terbentuk dua batang vena, yaitu vena kava inferior yang mengumpulkan
darah dari badan dan anggota gerak bawah, dan vena kava superior yang
mengumpulkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua pembuluh darah
ini menuangkan isinya ke dalam jantung melalui atrium kanan jantung.
Darah dari vena tadi kemudian masuk ke dalam ventrikel kanan yang
berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri pulmonalis. Arteri ini becabang dua
untuk mengantarkan darahnya menukju paru-paru kanan dan kiri. Darah tidak
sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang mengaliri paru-paru. Di dalam
paru-paru setiap arteri membelah menjadi arteriola dan akhinya menjadi kapiler
pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk memungut
oksigen dan melepaskan karbon dioksida.
Kemudian kapiler pulmonal bergabung menjadi vena dan darah dikembalikan
ke dalam jantung oleh empat vena pulmonalis. Selanjutnya darah dituangkan ke
dalam atrium kiri. Darah ini kemudian mengalir masuk ke dalam ventrikel kiri.
Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam aorta. Maka kini
mulai lagi peredaran darah ke seluruh tubuh dan seterusnya.

Arah aliran darah:


Ventrikel kanan → arteri pulmonalis → kepiler paru-paru → vena pulmonalis →
atrium kiri → ventrikel kiri → aorta → kapiler seluruh tubuh → vena (cava dorsalis
dari bagain belakang tubuh dan cava ventralis dari bagaian depan tubuh) → atrium
kanan → ventrikel kanan → dst.

D. LIMFA
Limpa atau disebut juga dengan Lien atau Spleen, merupakan salah satu organ
jaringan limfatik dengan massa lunak yang terletak di bagian kiri atas rongga
abdomen (rongga perut), diantara diafragma dan gaster (lambung). Limpa
merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk memecah dan

19
megurai sel darah merah (filter Darah) serta berperan dalam sistem imun manusia.
Limpa termasuk salah satu organ istem limfoid, selain timus, tonsil, dan kelenjar
limfe. Sistem limfoid itu sendiri berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan
akibat zat asing. Sel-sel pada sistem 8ni dikenal dengan sel imunokompeten yaitu
sel yang mampu membedakan sel tubuh dengan zat asing dan melakukan perusakan
benda-benda asing.
Limpa memiliki warna kemerahan, dan merupakan sebuah massa limfoid
terbesar di dalam tubuh. Limpa berbentuk lonjong dan berukuran sebesar kepalan
tangan manusia. Limpa memiliki banyak fungsi bagi tubuh, namun limpa bukan
merupakan organ vital bagi tubuh, limpa tidak begitu berarti untuk kelangsungan
hidup manusia (seorang manusia masih mampu bertahan hidup tanpa adanya
limpa) .

1. Peredaran darah limpa

Hilum splenicum merupakan tempat keluar masuknya pembuluh darah pada limpa.
Limpa diperdarahi oleh beberapa arteri dan vena
• Arteri pada limpa : Arteri lienalis adalah arteri yang besar dan merupakan
percabangan terbesar trunkus coeliacus. Jalan arteri ini berkelok-kelok di
sepanjang margo superior pancreas. Arteri lienalis ini kemudian bercabang
menjadi enam pembuluh darah arteri yang memasuki limpa melalui hilum
splenicum.

20
• Vena pada limpa : vena lienalis, berjalan keluar melalui hilum dan berjalan
di belakang collum pancreatic, vena lienalis bergabung dengan vena
mesentrica superior membentuk vena porta hepatis.

2. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah sebuah sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limfa atau getah bening dalam tubuh yang berasal dari cairan atau
protein yang hilang, sistem ini dianggap juga sebagai sistem pelengkap dari sisitem
imunitas tubuh. Apabila sudah berada dalam sistem limfatik, cairan itu disebut
limfa(lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan komposisi
cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem sirkulasi di
dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan.

Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa
(lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa
terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang
yang penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk
menyerang virus dan bakteri.

3. Bagian-bagian Sistem Limfatik

• Pembuluh Limfa
Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh
ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut

21
lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa
bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di
dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.

• Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)


Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah
kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di
bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

• Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)


Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara
ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang
selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya
pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam
lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe
berwarna kuning keputih-putihan.

• Nodus limfatik
Nodus limfaticus terdapat di sepanjang jalur pembuluh limfe berupa benda oval
atau bulat yang kecil. Ditemukan berkelompok yang menerima limfe dari bagian
tubuh. Fungsi utama nodus limfaticus untuk menyaring antigen dari limfe
danmenginisiasi respon imun. Timus terletak di mediastinum anterior berupa 2
lobus.

22
BAB III
PENUTUP

i. KESIMPULAN
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berhubungan dalam
pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan juga perpindahan darah dari satu
tempat ke tempat lain.
Sistem peredaran darah terdiri atas darah, pembuluh darah, serta jantung.
Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping darah, (trombosit).
Sistem perederan darah terdapat pada hewan invertebrate maupun
vertebrata. Pada Invertebrate, sistem peredaran darah hanya terdapat pada
Annelida, Molusca dan Arthropoda. Sedangkan pada Vertebrata, semua hewan
memiliki sistem peredaran darah.
Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran (ductless), berfungsi untuk
memecah dan megurai sel darah merah (filter Darah) serta berperan dalam sistem
imun manusia.

ii. SARAN
Dalam sistem penulisan makalah ini, Kami sebagai penulis belum dapat
mengakui bahwa makalah ini sudah sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan saran dan kritik untuk dapat memperbaiki karya ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. tt. Sistem Peredaran Terbukan dan Tertutup. (Online). Tersedia:


http://www.crayonpedia.org/mw/5._Sistem_Peredaran_Darah_Terbuka_d
an_Tertutup_11.2 [20 Februari 2016].
Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings Publishing
Company, Inc. Redwood City.
Kimball, J.W. 1987. Biologi Umum Edisi 5 Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Rusyana, A. 2013. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta.
Soelowo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan Nasional.
Wulangi, K.S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Departemen Pendidikan
dan Kebudyaan.

24

Anda mungkin juga menyukai