FISIOLOGI HEWAN
”SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN”
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa atas berkat
limpahan rahmat dan karunia- Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah
tentang “Sistem Sirkulasi pada Hewan” ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Fisiologi Hewan
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Sistem Sirkulasi pada Hewan” Ucapan terima kasih kami haturkan
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari
Allah, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik
lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena
kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari tuhan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar..............................................................................................................................
Daftar Isi ......................................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan ......................................................................................................................
A . Latar Belakang ..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................
C. Tujuan Masalah ...............................................................................................................
Bab II Pembahasan ......................................................................................................................
A. Sistem Sirkulasi Pada Hewan Invertebrata......................................................................
B. Sistem Sirkulasi pada Hewan Avterbrata.........................................................................
Bab III Penutup ...........................................................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................
Daftar Pustaka .............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem sirkulasi pada hewan merupakan suatu sistem organ yang memiliki fungsi untuk
memindahkan zat dari dan ke sel. Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan kestabilan
suhu, pH, cairan dan homeostasis. Ada tiga macam sistem peredaran darah, yaitu 1)Sistem
difusi : terjadi pada invertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum
mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk
peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran
protoplasma. 2)Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak
selalu berada di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda. 3)Sistem peredaran darah tertutup :
jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh. Misal: Annelida, Mollusca,
Vertebrata.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Sirkulasi Pada Hewan Invetebrata ?
2. Bagaimana Sistem Sirkulasi Pada Hewan Avtebrata ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Sistem Sirkulasi Pada Hewan Invetebrata
2. Untuk Mengetahui Sistem Sirkulasi Pada Hewan Avtebrata
BAB II
PEMBAHASAN
- mengangkut nutrisi yang berasal dari proses pencernaan yang terjadi di dalam tubuh
misalnya lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan,
- mengangkut hormon
Semua hewan vertebrata dan beberapa hewan invertebrata memiliki system
peredaran darah tertutup. Dalam system tersebut, darah hanya mengalir di dalam
pembuluh dan dipompa oleh jantung. Organ tubuh tidak langsung ditutup oleh darah.
Darah juga berwarna merah karena di dalam darah terdapathemoglobinyaitu didalam
plasma darah. Pada system terbuka, darah tidak melalui pembuluh, darah langsung
menuju jaringan tubuh ke sebuah rongga yang disebut hemosol . Jaringan tersebutakan
ditutup oleh darah. Pada system ini tdk bisa dibedakan antara darah dan cairan interstisial
karenakeduanya tercampur. Darah yang demikian disebut hemolimfa, tidakberwarna tapi
mempunyaihemosianin yang berfungsi mengedarkan oksigen.Perbedaan system sirkulasi
tertutup dan tebuka
1. organisme yang mempunyai sistem sirkulasi tertutup punya darah lebih sedikit
2. organisme yang mempunyaisystem sirkulasi tertutup tekanan darahnya lebih tinggi
3. organismeyang mempunyai system sirkulasi tertutup punya hemoglobin
4. organisme yang mempunyaisystem sirkulasi tertutup darahnya tidak tercampur dengan
cairan interstisial
5. organisme yang mempunyaisystem sirkulasi tertutup punya kemampuan
meningkatkan dan mengurangi penyebaran dan kecepatan aliran darah
6. organisme yang mempunyaisystem sirkulasi tertutup punya jantung berotot
Sistem sirkulasi pada beberapahewanInvertebrata dapat dilihat dengan melakukan
pembedahan beberapa sampel hewan Invertebrata yang akan dipelajaripada acara
praktikum. Berikut dipaparkan informasi tentang sistem sirkulasi dari beberapa hewan
invertebrata.
1. PROTOZOA
Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena
tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Sari-sari makanan yang telah dicerna di dalam
vakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya. Oksigen diserap secara difusi, dan
CO2 dikeluarkan juga secara difusi. Contoh dari protozoa adalah amoeba dan
paramaecium. System sirkulasi pada paramecium lebih sempurna daripada amoeba.
Pada paramaecium, makanan yang berupa materi halus diserap melalui permukaan
tubuhnya. Namun materi makanan yang besar akan masuk sitostoma (mulut sel).
Makanan yang berbentuk cair akan diedarkan oleh vakuola kontraktil, sedangkan
zan makanan yang berbentuk padat akan dicerna dan diedarkan oleh vacuola
makanan. Penyebaranya ke dalam endoplasma terjadi secara osmosis.
2. PORIFERA
Organisme ini belum memiliki sistem peredaran darah khusus, dengan katalain
sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya terdiri atas
dua lapisan sel, yaitu sel ameboid, dan koanosit.
Sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada porifera
diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui
oskulum. Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian
diberikan ke sel- sel ameboid. Kemudian, sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain
untuk mengedarkan makanan.
Gambar 1.2.a) Gambar porifera tabung kuning (Aplysina fistularis), b) penampang
membujur organisme porifera
3. COELENTERATA
Gambar 1.3. Penampang melintang dan membujur Hydra sp. secara sistematis
4. PLATYHEMINTHES
5. ANNELIDA
Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup. Selama
dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah
cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut
(ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu
jantung cacing sering disebut jantung aorta. Darah dalam cacing beredar di dalam
pembuluh sehingga termasuk peredaran darah tertutup Darah yang terdapat pada
pembuluh kapiler akan mengikat oksigen.
Pembuluh tersebut banyak terdapat pada kulit. Darah yang telah mengikat
oksigen ini akan mengalir ke pembuluh punggung kemudian bergerak menuju lengkung
aorta. Jantung aorta pada cacing tanah, terbagi menjadi pembuluh darah dorsal dan
ventral. Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut, darah mengalir menuju ke
pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan
selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui poembuluh darah punggung. Darah yang
beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk
dikeluarkan dari dalam tubuh.
Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara bebas berdifusi
ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini oksigen diangkut
oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat makanan
dari usus menuju ke pembuluh darah punggung. Selanjutnya darah tersebut
dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan darah vertebrata yang
hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin darah cacing larut dalam
plasma darah.
6. MOLLUSCA
Pada mollusca sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas ventrikel dan
atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Tidak memiliki arteri dan vena. Ventrikel
memompa darah ke dalam aorta anterior, kemudian darah dialirkan tanpa pembuluh ke
bagian kaki serta alaT2 tubuh lainnya kecuali punggung. Ke bagian abdomen, darah
dialirkan melalui rectum dan mantel (kulit luar). Darah yang menggandung O2 didalam
mantel akan dialirkan ke atrium, darah yang menggandung CO2 dikumpulkan dalam
pembuluh kemudian masuk kedalam ginjal dan insang untuk mengikat O2 dan kembali
lagi ke jantung
Gambar 1.5. Peredaran darah terbuka pada Amphidromus perversus
7. ARTHROPODA
Sistem sirkulasi arthropoda meliputi jantung dan arteri, sedangkan vena tidak
ada. contohnya pada belalang mempunyai sistem peredaran terbuka karena darah tidak
selalu berada dalam pembuluh darah, darah kembali ke jantung melalui rongga-rongga
tubuh (hemocoel). Alat transportasinya berupa pembuluh yang dapat berdenyut
sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu, pembuluhnya disebut “jantung
pembuluh”, Pada saat jantung pembuluh ini berdenyut,darah keluar dari jantung
pembuluh ke bagian depan melalui aorta.
Peredaran darah pada belalang berlangsung sebagai berikut: Darah dipompa oleh
jantung pembuluh ke bagian depan tubuh melalui aorta dorsal. Selanjutnya darah
beredar ke seluruh tubuh ke ruang antar organ tanpa melalui pembuluh darah, kemudian
darah kembali ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah serangga tidak mengandung
hemoglobin sehingga tidak berwarna merah. Darah serangga disebut hemolimfa. Darah ini
mengadung sel darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk melenyapkan
organisme asing. Karena tidak mengandung Hb, darah serangga berfungsi untuk
mengangkut zat makanan, tidak untuk mengangkut oksigen ataupun gas CO2. Gas- gas
tersebut disalurkan melalui system trakea.
1. PISCES
Ikan adalah vertebrata air yang termasuk hewan berdarah dingin yang dapat
ditemukan baik pada air garam dan air tawar. Seperti manusia, mereka memiliki
sistem peredaran darah tertutup, di mana darah selalu terkandung dalam rangkaian
pembuluh darah. Dengan kata lain, darah tidak pernah meninggalkan pembuluh darah
dan tidak mengisi rongga tubuh. Sistem peredaran darah tertutup dapat memiliki pola
sirkulasi tunggal atau ganda.
Ikan memiliki pola sirkulasi tunggal, dimana darah melewati jantung hanya sekali
selama setiap rangkaian lengkap. Darah yang kekurangan oksigen dari jaringan tubuh
datang ke jantung, dimana ia dipompa ke insang. Pertukaran gas terjadi dalam insang,
dan darah beroksigen dari insang yang beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain, pada
mamalia, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, dimana ia dipompa ke paru-paru
untuk oksigenasi. Darah beroksigen dikembalikan ke jantung dari paru-paru, yang akan
diangkut ke seluruh tubuh.
Gambar 1.7. Sistem peredaran darah tertutup pada ikan (kiri), bagian-bagian jantung
dan pembuluh kapiler pada ikan (kanan).
2. AMPHIBI
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran
darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam
satu kali peredaran.Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali
ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke
seluruh tubuh. jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan
atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan vertrikel terdapat klep yang
mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Darah yang miskin
oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ fubuh mengalir ke sinus venosus menuju
atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri
pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan
oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju
atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil.
Selanjutnya dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi
percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon
dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar fedimelalui
traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-
masing aorta ini bercabang-cabangm enjadi tiga arteri pokolg yaitu arteri anterior
(karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke
jaringan internal dan alat dalam tubufu dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit
dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung
air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung
hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain
memiliki sistem peredaran darah, katak juga memiliki sistem peredaran limfe. Sistem
peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran
darah.
3. REPTIL
Reptil memiliki suatu modifikasi jantung yang lebih maju dibandingkan dengan ikan
dan katak. Jantung reptile terdiri dari empat ruang, yaitu atrium kiri dan atrium kanan
serta ventrikel kiri dan ventrikel kanan. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat
(septum) yang sempurna, disebut sekat atrium (sekat serambi). Sebaliknya antara
ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat tidak sempurna, disebut sekat ventrikel
(sekat bilik). Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan yang tidaksempurna
menyebabkan darah dari kedua ventrikel ini bercampur. Pada buaya, sekat ventrikelnya
hamper sempurna, disebut foramen penizzae. Foramen panizzae berfungsi untuk
mendistribusikan oksigen ke alat-a1at pencernaan serta menjaga keseimbangan tekanan
cairan di dalam jantung saat buaya menyelam.
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus
venosus, kemudian masuk ke atrium kanan menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju
arteri pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran gas karbon
dioksida dan oksigen. Selanjutnya, darah keluar dari paru-paru menuju atrium kiri melalui
vena pulmonalis. Dari atrium kiri, darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua
aorta yang membelok ke kiri dan ke kanan.
Aorta kanan berasal dari ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan
seluruh bagian depan tubuh. Aorta lain berasal dari tempat antara ventrikel kanan dan kiri,
berfungsi membawa darah ke bagian belakang tubuh. Kedua aorta ini bercabang-cabang
ke arteri-arteri yang menuju ke organ-organ tubuh. Lihat Gambar 5.9.
4. AVES
Pada burung, darah beredar melalui pembuluh darah dan dipompa oleh
jantung. |antung burung berbentuk kerucut terbalik dan terbungkus oleh selaput
jantung (perikardium). Jantung burung terbagi dalam empat ruang, yaitu atrium
kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium kiri dan atrium kanan
dibatasi oleh sekat atrium. Demikian pula ventrikel kiri dan kanan dibatasi oleh sekat
ventrikel.
Sistem peredaran darah burung berupa sistem peredaran darah ganda dan
peredaran darah tertutup.Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida
mengalir ke ventrikel kanaru kemudian dipompa menuju ke paru-paru. Di paru-paru,
karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah yang mengandung oksigen ini
masuk ke atrium kiri lalu menuju ventrikel kiri. Peredaran darah itu disebut peredaran
darah kecil karena darah dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi menuju
jantung.
Dari ventrikel kiri, darah yang mengandung oksigen menuju ke sel-sel tubuh.
Di sel-sel tubuh ini oksigendilepaskan dan karbon dioksida diikat. Darah yang
mengandung karbon dioksida ini dibawa ke jantung, demikian seterusnya. Peredaran
darah seperti ini disebut peredaran darah besar karena dari jantung darah dialirkan ke
seluruh tubuh dan kembali ke jantung (Gambar 5.10).
BAB III
PENUTUP
.A. Kesimpulan
Cairan dalam tubuh hewan dibedakan menjadi cairan intrasel dan ekstrasel. Cairan intrasel
yaitu sitoplasma, sedangkan cairan ekstrasel meliputi cairan jaringan, limfe, darah dan
hemolimfe. Darah terdiri atas plasma dan sel darah ( eritrosit, leukosit dan trombosit), yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Hewan yang berukuran lebih besar dan lebih
banyak beraktivitas memerlukan laju metabolism sel yang lebih tinggi. Metabolisme yang
tinggi akan terjadi apabila pemasokan sari makanan dan oksigen berlangsung secara konstan,
serta tersedia sistem kapiler yang bertanggung jawab atas pertukaran gas dan pembuangan zat
sisa secara cepat. Komponen penyusun sistem sirkulasi yaitu jantung, pembuluh darah, dan
cairan tubuh. Jantung dan pembuluh darah merupakan komponen yang sangat penting untuk
menjamin kelancaran aliran darah ke berbagai jaringan. Jantung berperan sebagai pemompa
cairan yang bersirkulasi, sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai jalan aliran darah.
B. Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna sesuai yang diharapkan. Masih terdapat
banyak kekurangan maupun kesalahan. Karena, kami hanya manusia biasa yang tidak luput
dari khilaf / kesalahan, kelebihan itu hanya milik Allah SWT semata. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak atau pembaca demi perbaikan di masa
mendatang .
DAFTAR PUSTAKA
Purnamasari, R. Santi, RD. (2017) “Fisiologi hewan”. Surabaya: Program Studi Arsitektur UIN
Sunan Ampel