Oleh
Kelas B
Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa memberikan
nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Konsevasi Pada Tingkat
Komunitas dan Ekosistem“ dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam
penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa manusia itu
tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan
membawa kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang telah membantu saya
dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak
penyusunan makalah ini tidak akan terwujud. Penyelesaian makalah ini hanya dapat
terlaksana karena bantuan pikiran, tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu
saya menyampaikan terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat
membangun diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
e. Penyebaran dan bentuk pertumbuhan
1. Densitas (Kepadatan)
Densitas atau kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang atau
volume, yang pada umumnya ukuran besarnya populasi digambarkan dengan cacah
individu, atau biomasa populasi per satuan ruang atau volume.
Cara mengukur kepadatan populasi
1. Menghitung langsung
2. Teknik sampling (petak contoh)
3. Indikator tidak langsung (feses, sarang, jejak, dll)
2. Natalitas (Angka Kelahiran)
Natalias adalah produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui
kelahiran, germinasi/pembelahan sel. Natalitas merupakan kemampuan populasi untuk
tumbuh. Laju natalitas, laju kelahiran/birth rate pada demografi dipeoroleh dengan
kelahiran, memetas, berkecambah, pembelahan dan sebagainya. Natalitas ekologik atau
natalitas sebenarnya atau biasa disebut Natalitas adalah : Kenaikan populasi dalam
keadaan sebenarnya. Harganya tidak tetap tergantung keadaan lingkungan.
Harga laju Natalitas selalu > 0 dan tidak pernah negative.Sedangkan N dapat
positif maupun negative karena melibatkan natalitas, mortalitas, migrasi dan
lainsebagainya.
3. Mortalitas (Angka Kematian )
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama
periode waktu tertentu.
Laju Mortalitas ialah laju kematian dalam demografi ialah: Jumlah individu yang mati
suatu waktu tertentu ( kematian per waktu).
1) Mortalitas Ekologik (nyata/realita) yaitu: Jumlah individu yang mati dalam
keadaan lingkungan normal pada waktu tertentu.
2) Mortalitas minimum (teoritis) yaitu: Jumlah kehingan individu pada suatu
populasi dalam keadaan lingkungan yang ideal.
4. Struktur umur
Struktur umur adalah sifat populasi yang penting mempengaruhi baik natalitas
maupun mortalitas. Mortalitas biasanya berbeda menurut umur dan kemampuan
berkembangbiak terbatas pada kelompok umur tertentu.
3
5. Potensi biotik
Potensi biotic adalah potensi mengenai jumlah populasi dalam suatu
wilayah/ekosistem yang dipengaruhi faktor hidup, meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
6. Penyebaran/perpindahan populasi
Penyebaran atau perpindahan yaitu pergerakan individu-individu atau alat-alat
pembiakannya masuk atau keluar suatu populasi atau daerah populasi, turut
mempengaruhi bentuk pertumbuhan serta kepadatan populasi bersangkutan bersama-
sama dengan natalitas dan mortalitas. Ada tiga penyebaran/perpindahan populasi yaitu (1)
emigrasi yaitu pergerakan keluar, (2) imigrasi pergerakan ke dalam dan yang (3) migrasi
yaitu pergi (keluar) dan kembali (masuk secara periodic).
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi dapat disipulkan bahwa dinamika Populasi ialah
Perubahan ukuran yang terjadi pada suatu populasi dalam suatu habitat pada setiap
waktu tertentu. Pembinaan habitat merupakan salah satu kegiatan pengelolaan satwa liar
untuk memperbaiki keadaan habitat satwa liar guna mempertahankan keberadaan atau
menaikan kualitas tempat hidup satwa agar dapat hidup layak dan mampu berkembang.
Dalam pelaksanaannya, pembinaan habitat dilakukan dengan memperhatikan prinsip
pokok konservasi yaitu pertimbangan ekologis, prinsip keterpaduan, efektifitas kegiatan,
dan secara teknis dapat dikerjakan serta secara ekonomi dapat dilaksanakan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Suwasono Heddy, Metty Kurniati, 1996, Prinsip-prinsip Dasar Ekologi, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta Utara.
Eugene P Odum, 1996 ” Dsar-Dasar Ekologi” Gadjah Mada University Press, Jogyakarta
Rifqi, MA. Ekologi Dasar; Keterbatasan, Komunitas, Nich, dan Suksesi. /journal
Seri_Ekologi. Tanggal Akses 09 April 2009