Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DINAMIKA POPULASI DAN SUMBER DAYA

Makalah Ini diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Dasar-Dasar Ekologi

Dosen Pembimbing :

Dr. Dede Nuraida, M.Si.

NIDN: 0017086601

Disusun Oleh :

1. Moh. Rizal Iwan Fanani / 1103190007


2. Siti Nur Kholifah Yunandha Putri / 1103190003

PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN

2020/2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta kepada kita
semua selaku umatnya yang Insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.

            Makalah ini merupakan hasil pengetahuan, diskusi dan kerja sama yang kami peroleh.
Maka dari itu, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik sebagai salah satu
persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Ekologi dengan topik
“Dinamika Populasi dan Sumber Daya”di UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini dan jauh
dari kata sempurna. Itu dikarenakan keterbatasan yang kami miliki dalam tahap belajar. Oleh
sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini agar
dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Tuban, 05 April 2021

Penyusun

Kelompok 03

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dinamika Populasi........................................................... 3
2.2 Konsep Dasar Dinamika Populasi dan Sumber Daya.................... 5
2.3 Kepadatan...................................................................................... 6
2.4 Demografi...................................................................................... 7
2.5 Lama Hidup................................................................................... 7
2.6 Distribusi Umur............................................................................. 8
2.7 Tabel Hayat.................................................................................... 8
2.8 Tingkah Laku Individu: Pola-pola Penetapan Sumber Daya......... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................... 10
3.2 Saran.............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos
(“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama
kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari penetahuan ekologi telah
berkembang menjadi semakin luas. Dinamika populasi tampaknya telah berkembang
menjadi pengetahuan yang dapat berdiri sendiri. Dalam perkembangannya pengetahuan
itu banyak mengembangkan kaidah-kaidah matematika terutama dalam pembahasan
kepadatan dan pertumbuhan populasi. Pengembangan kaidah-kaidah matematika itu
sangat berguna untuk menentukan dan memprediksikan pertumbuhan populasi organisme
di masa yang akan datang. Penggunaan kaidah matematika itu tidak hanya
memperhatikan pertumbuhan populasi dari satu sisi yaitu jenis organisme yang di
pelajari, tetapi juga memperhatikan adanya pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik
biotik maupun abiotik. Pengetahuan tentang dinamika populasi menyadarkan orang untuk
mengendalikan populasi dari pertumbuhan meledak ataupun punah.
Populasi juga mempunyai sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, mendadakan
pembedaan dan memelihara diri seperti yang di lakukan organisme. Di samping itu
populasi juga mempunyai organisasi dan struktur yang dapat dilukiskan. Masalah yang
akan di bahas dalam makalah ini meliputi definisi dinamika populasi, konsep dasar
dinamika populasi dan sumber daya, kepadatan, demografi, lama hidup, distribusi umur,
tabel hayat, dan tingkah laku individu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apa definisi Dinamika Populasi?
1.2.2 Bagaimana konsep dasar Dinamika Populasi dan Sumber Daya ?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Kepadatan, Demografi, Lama Hidup, Distribusi Umur,
dan Tabel Hayat ?
1.2.4 Bagaimana Tingkah Laku Individu pada Pola-pola Penetapan Sumber Daya ?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk:
1.3.1 Mengetahui Definisi Dinamika Populasi
1.3.2 Memahami konsep dasar Dinamika Populasi dan Sumber Daya
1.3.3 Mengetahui apa itu Kepadatan, Demografi, Lama Hidup, Distribusi Umur, dan
Tabel Hayat
1.3.4 Memahami tentang Tingkah Laku Individu pada Pola-pola Penetapan Sumber
Daya

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini antara lain :
1.4.1 Sebagai suatu sumber atau referensi yang jelas tentang dinamika populasi dan
sumber daya.
1.4.2 Sebagai ilmu untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi seluruh kalangan.
1.5

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Dinamika Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari kelompok organisme terdiri dari spesies
tertentu dalam suatu daerah, suatu populasi terdiri dari unit-unit yang membangun
populasi. Dinamika adalah suatu kumpulan dari dua atau lebih individu di mana
perubahan individu satu dapat mempengaruhi individu lain. Populasi juga diartikan
sebagai kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Contoh populasi dari komunitas sungai dapat berupa populasi rumput, populasi ikan,
populasi kepiting, popuasi kerang, populasi sumpil, dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Dinamika Populasi adalah perubahan populasi dari waktu ke waktu (McNaughton,
dan Larry, 1990).
Dinamika Populasi merupakan perubahan ukuran yang terjadi pada suatu
populasi dalam suatu habitat pada setiap waktu tertentu. Perubahan-perubahan anggota
populasi ini sangat penting diketahui oleh pengelola agar dapat mengaturnya untuk
memperoleh suatu jumlah yang optimum sesuai dengan daya dukungnya.
Pertumbuhan populasi merupakan proses sentral di dalam ekologi. Karena tidak
ada populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui adanya pengaturan
populasi. Interaksi spesies seperti predator, kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak
terhadap pertumbuhan, dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan dalam
struktur komunitas. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu
populasi tumbuh.
Perubahan-perubahan anggota populasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.      Perubahan ukuran populasi yang tidak beraturan menurut skala waktunya, yang
disebut dengan fluktuasi.
2.      Perubahan ukuran populasi yang beraturan dan tetap skala waktunya yang disebut
dengan siklis.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan secara fluktuasi, diantaranya yaitu 
1.      Perubahan cuaca,
2.      Perubahan ketersediaan makanan
3.      Faktor pemburuan.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan populasi secara siklis,
diantaranya:

3
1.      Interaksi,
2.      Stress,
3.      Makanan
4.      Genetik.
Semua faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kelahiran, kematian dan
migrasi. Sebenarnya agak sulit untuk membedakan secara pasti pengaruh yang
diakibatkan oleh faktor-faktor yang menyebabkan perubahan populasi dalam kategori
siklis tersebut, bahkan semuanya bekerja secara bersamaan.
Populasi memiliki sifat-sifat (karakteristik) yang dapat diukur secara statistik dan
bukan sifat daripada individu-individu penyusunnya, di antara sifat-sifat tersebut adalah :
a.  Densitas (kepadatan/ kerapatan),
b. Natalitas dan mortalitas,
c.  Distribusi umur,
d. Potensi biotic,
e.  Penyebaran dan bentuk pertumbuhan.

2.2 Konsep Dasar Dinamika Populasi dan Sumber Daya


Populasi tumbuhan memiliki sifat-sifat yang dapat kita pakai untuk memprediksi
lingkungan. Sifat-sifat itu antara lain pengaturan individu dalam komunitas tertentu,
pengaturan individu dalam waktu, misalnya struktur umur dan laju pertumbuhan, dan
pola penetapan sumber daya dari individu-individu, yang menunjukkan kelulus-hidupan
populasi pada lingkungan tertentu.
Spesies tumbuhan tidak tersebar di seluruh rentangan geografi, tetapi berubah dari
suatu tempat ke tempat lain. Lingkungan mikro juga berubah karena iklim berubah,
karena makhluk hidup yang memiliki sifat-sifat dan toleransi yang berbeda menempati
suatu kawasan dan mengganggu, karena individu-individu mati dan meninggalkan
tempat dalam suatu komunitas dan sebagainya. Kesuksesan suatu spesies dalam suatu
lingkungan mikro dapat di deduksi dengan cara mengukur variasi dalam pola distribusi
dan perubahan jumlah populasi dalam ruang dan waktu.

2.3 Kepadatan
Kepadatan adalah jumlah individu per unit area, misalnya 120 pohon jati per Ha di
hutan jati gunung kendeng, 30 pohon kruwing di hutan Kalimantan. Tidaklah penting
untuk menghitung tiap-tiap individu dalam suatu kawasan untuk memperoleh nilai

4
kepadatan. Untuk memperoleh nilai kepadatan biasanya digunakan teknik random
sampling dengan menggunakan kuadrat.
Kepadatan sendiri merupakan ukuran yang statis. Kepadatan tidak menunjukkan
interaksi yang dinamis yang mungkin ada di antara anggota-anggota spesies.

Gambar : Tiga tipe penyebaran populasi (1) menggerombol, (2) Tersebar (3) Acak

Pola pengaturan individu dalam populasi pada dasarnya ada tiga yaitu : acak,
menggerombol, dan tersebar. Pola distribusi ini disebabkan oleh tipe perilaku individu
yang berbeda. Di satu pihak menggerombol sebagai akibat tertariknya individu-individu
pada tempat yang sama, apakah karena lingkungan yang cocok atau tempat berkumpul
untuk melakukan fungsi sosial misalnya, perkawinan. Di pihak lain, tersebar sebagai
interaksi antagonis antar-individu. Dalam hal ini tidak adanya daya tarik bersama atau
penyebaran sosial, individu tersebar secara acak, tanpa memperhitungkan kedudukan
individu-individu lain dalam populasi. Kebanyakan pola pengaturan individu tumbuhan di
daerah tropis adalah tersebar.
2.4 Demografi
Demografi merupakan kajian tentang statistik hidup, kelahiran, kematian, laju
reproduksi, dan umur individu dalam populasi. Demografi berusaha untuk menjelaskan
dinamika jumlah individu dalam populasi. Tiap-tiap populasi tumbuhan memiliki laju
pertumbuhan, distribusi umur, dan rata-rata panjang umur. Tidak seperti pada hewan,
tumbuhan tahunan memiliki meristem primer dan sekunder yang secara teoritis akan
tumbuh terus memanjang dan melebar. Bahkan kadang-kadang tumbuhan memiliki
kemampuan bereproduksi aseksual, misalnya rhizoma. Karena itu ada tumbuhan yang
hidup tanpa batas. Karena itu pula makhluk hidup yang paling panjang umurnya adalah
tumbuhan, meskipun mereka adalah tumbuhan sederhana, misalnya Lichenes 4500 tahun
(Thomson,1974), semak-semak 300 - 4000 tahun (Vasek dkk., 1975; Cottam dkk.,
1959), atau pohon konifer 5000 tahu (Currey, 1965). Sebagai tambahan, biji-biji

5
beberapa spesies mengalami dormansi 1000-10.000 tahun (Odum, 1965: Porsild dkk.,
1967; Harper dan White, 1974).

Bagi pakar demografi, tumbuhan memiliki masalah-masalah yang unik, misalnya


konsep individu kadang-kadang menyulitkan misalnya tumbuhan tahunan reproduksinya
dengan rhizoma, masa perkecambahan yang tidak ada kaitannya dengan masa
reproduksi, Contoh Blepharis Persica biji tinggal di pohon sampai 10 tahun, tetapi
setelah jatuh dalam 3 jam akan berkecambah (Gutterman, 1972).

2.5 Lama Hidup


Pada dasarnya ada 5 sifat lama hidup tumbuhan. Tumbuhan setahun hidup selama
satu tahun atau kurang. Rata-rata hidupnya 1-8 bulan, bergantung pada spesies dan
lingkungannya. Herba setahun tidak memiliki meristem sekunder yang akan tumbuh
lateral, jaringan kayu. Mereka mati setelah menghasilkan biji dengan beberapa alasan :
kekurangan nutrisi, perubahan hormon, atau tidak mampu menghadapi kondisi
lingkungan yang tidak baik.
Tumbuhan dua tahunan juga merupakan tumbuhan herba, tetapi umumnya hidup
2 tahun. Tahun pertama untuk pertumbuhan vegetatif, tahun kedua untuk pertumbuhan
reproduksi lalu mati. Herba tahunan umumnya hidup 20-30 tahun, meskipun ada spesies
yang hidup sampai 400-800 (Harper dan White). Sistem perakaran menjadi berkayu,
tetapi tubuh bagian atas tanah berupa herba.

Semi-semak antara herba tahunan dan semak. Mereka adalah tumbuhan tahunan,
jaringan kayu hanya ada dekat dengan batang utama, sedangkan selebihnya berupa herba
dan mati setiap tahun. Tumbuhan ini pendek, tinggi 25 cm, dan hidupnya lebih pendek
bila dibandingkan dengan semak.

Berkayu tahunan (pohon dan semak), hidup paling lama : semak rata rata 30-50
tahun, Angiospermae rata-rata 200-300 tahun, Konifer rata-rata 500-1000 tahun (Harper
dan White, 1974). Tumbuhan berkayu tahunan 10% dari lama hidup yang pertama
sebagai anakan, masa pertumbuhan vegetatif, kemudian memasuki masa gabungan
antara masa reproduksi dan vegetatif, dan mencapai puncak reproduksi beberapa tahun
sebelum mati.

6
2.6 Distribusi Umur
Distribusi umur tanpa memperhatikan panjang umur, tumbuhan setahun sampai
tahunan, kita dapat mengenal adanya 8 tipe hidup yang penting (1) biji, (2) kecambah,
(3) anakan, (4) tanaman muda, (5) dewasa, (6) awal masa reproduksi, (7) reproduksi
vegetatif musiman, dan (8) tua.
Bila suatu populasi menunjukkan 4 atau 5 fase awal saja, berarti menunjukkan
masa invasi dan merupakan bagian dari komunitas seral. Bila populasi menunjukkan
semua fase berarti stabil dan merupakan bagian dari komunitas klimaks. Sebaliknya bila
populasi menunjukkan 4 fase terakhir mungkin tidak dapat menggantikan dirinya sendiri
dan merupakan bagian dari komunitas seral
2.7 Tabel Hayat
Bila kita ikuti sejumlah individu dari lahir sampai mati, hasilnya dapat dirangkum
dalam kurva kelulusan hidup, yang menunjukkan bagian dari kelompok yang masih
hidup pada masing-masing umur. Pada dasarnya ada tiga tipe kurva kelulusan hidup.

Gambar : Kurva kelulusan hidup hipotesis.

Tipe I menunjukkan populasi yang memiliki mortalitas yang rendah pada waktu
muda. Kebanyakan individu mati pada usia tua. Tipe II menunjukkan populasi yang
memiliki mortalitas yang konstan pada setiap umur. Tipe III menunjukkan populasi yang
memiliki mortalitas yang tinggi waktu muda. Individu-individu yang mencapai usia
dewasa memiliki resiko mati yang kecil dan terus hidup sampai tua. Beberapa tumbuhan
menunjukkan semua sifat bergantung pada umur populasi.
Pada kelulusan hidup dapat dimanipulasi dan ditransformasikan ke dalam format
tabel Hayat. Tabel Hayat menunjukkan jumlah yang mati, sisa yang masih hidup, dan
harapan hidup yang akan datang pada tiap rentangan umur. Tabel hayat merupakan

7
gambaran dinamika populasi. Tabel hayat banyak digambarkan pada hewan-hewan tetapi
sedikit sekali untuk tumbuh-tumbuhan

Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi :
1.      Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti pertumbuhan
perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati
2.      Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi untuk
memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu populasi.

2.8 Tingkah laku individu : Pola-pola Penetapan Sumber Daya


Istilah strategi telah diterapkan pada perilaku hewan dan tumbuhan, meskipun
sebenarnya kurang tepat. Suatu spesies tumbuhan memiliki pola penetapan sumber daya
yang memperkecil kemungkinan terjadinya kepunahan. Pola penetapan sumber daya ini
dapat menentukan relung (peranan dalam komunitas).
Organisme memiliki keterbatasan waktu dan energi dalam daur hidupnya. waktu
itu penting untuk memperoleh energi fotosintesis dan pemakaian energi untuk perawatan.
Sebagian energi yang tersedia digunakan untuk aktivitas : waktu masih muda, fase
vegetatif, waktu dewasa untuk fase reproduksi, juga energi untuk akar, batang, daun,
bunga, biji, serta energi untuk tumbuh, perawatan, dan pertahanan terhadap herbivora.
Makhluk hidup berada antara dua ekstrem penetapan sumber daya : r dan k.
Ekstrem seleksi r mengarah pada tumbuhan hidup pendek yang menjadi dewasa secara
cepat, menempati habitat terbuka dalam komunitas seral, dan mempergunakan simpanan
energi untuk menghasilkan bunga, buah, dan biji. Ukuran populasinya bergantung pada
kepadatan, karena itu ukuran populasi diatur oleh faktor fisik seperti api, banjir,
kekeringan, dan sebagainya. Contoh tumbuhan pengganggu dan pioner komunitas

Gambar : Pertumbuhan geometris dan logistik.

8
Ekstrem seleksi k mengarah pada tumbuhan hidup panjang yang mempunyai fase
vegetatif yang lama, menempati komunitas tertutup, seral lambat, atau komunitas
klimaks dan menggunakan simpanan energi untuk reproduksi. Ukuran populasi
bergantung pada kepadatan, karena itu ukuran populasi di atur oleh interaksi biotik
seperti kompetisi. Ukuran populasi dekat dengan daya dukung habitat. contoh seleksi K
adalah pepohonan hutan.
Konsep seleksi r dan seleksi K diperkenalkan pertama kali oleh Robert McArthur
(1962), yang mempunyai pengaruh pada ekologi komunitas dan ekologi populasi. Huruf
r dan K berasal dari persamaan laju pertumbuhan populasi.
K−N
Perubahan populasi dengan waktu = rN ( ) ; di mana r adalah kemampuan alamiah
N
populasi untuk tumbuh yang bersifat konstan pada spesies tertentu, laju kelahiran minus
laju kematian tanpa ada pembatasan sumber daya. N adalah besar populasi. K adalah
kepadatan populasi tertinggi yang konstan. Secara ideal habitat tanpa batas
memungkinkan terjadinya pertumbuhan geometri, tetapi pada habitat yang sebenarnya
mempunyai batas untuk tumbuh, karena populasi mencapai K, maka laju pertumbuhan
menurun, yang akhirnya besar populasinya akan tetap. Titik keseimbangan ini dicapai
manakala laju kelahiran dan kematian sama

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya sebagai
berikut.
a. Distribusi tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain iklim, tanah dan
nutrien, dan kompetisi.
3.2 Saran
Berikut ini adalah saran dari penyusun makalah yang ditujukkan bagi pembaca maupun
pemakalah yang akan menjadikan makalah ini sebagai :
1. Makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas atau sebagai
pegangan bahan ajar dengan memerhatikan penyusunnya dan tidak bersifat
plagiatisme.
2. Diharapkan dalam penyusunan makalah agar menggunakan referensi yang memiliki
keakuratan sumber data seperti buku, website terpercaya, dan jurnal nasional.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://pahlawantandajasa.blogspot.com/2015/12/dinamika-populasi_10.html

http://muhammadsyafriadi6.blogspot.com/2014/11/makalah-dinamika-populasi.html

https://zero-zeos.blogspot.com/2014/12/dasar-dasar-ekologi-populasi.html?m=1

file:///C:/Users/PC%20Toshiba/Downloads/baixardoc.com-makalah-dinamika-populasi.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai