Anda di halaman 1dari 23

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
NAMA : MISTAR MARTAMAN SARI GULO
FILIPUS HALAWA
KEMURNIAN ZEGA
KARDIAMAN LOMBU
SRI RAHAYU ZEBUA
SUDIRMAN PUTRA JAYA GULO
TRIO YUVENUS ZEGA
SEMESTER/KELAS : III/A
DOSEN PENGAMPU : ENVILWAN BERKAT HAREFA, S.Si., M.Pd
MATA KULIAH : ILMU KEALAMAN DASAR

UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kianjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelasaikan Critical Book Report ini dengan tepat waktu.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah dengan topik “Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alami”.

Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Report ini, terdapat
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan Critical Book Report ini.

Penulis mengharapkan makalah ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan
sebagai pendukung proses pembelajaran. Sekian dan terimakasih.

Gunungsitoli, 25 Oktober 2022


Penyusun

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................ 3

A. Populasi Dan Komunitas......................................................................................... 3


B. Pertumbuhan Dan Kepadatan.................................................................................. 5
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Populasi............................................... 8
D. Berbagai Bentuk Ekosistem Alami/Pembagian Ekosistem..................................... 9

BAB III ANALISIS BUKU............................................................................................... 14

A. Kelebihan Isi Buku.................................................................................................. 14


B. Kelemahan Isi Buku ............................................................................................... 14

BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 15

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 16

REFERENSI I.................................................................................................................... 17

REFERENSI II.................................................................................................................. 19

REFERENSI III................................................................................................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya.
Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat
saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam
ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. Gatra yang dapat
digunakan sebagai ciri keutuhan ekosistem adalah energetika (taraf trofi atau makanan,
produsen, konsumen, dan redusen), pendauran hara (peran pelaksana taraf trofi), dan
produktivitas (hasil keseluruhan sistem). Jika dilihat komponen biotanya, jenis yang
dapat hidup dalam ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis lain yang tinggal
dalam ekosistem tersebut. Selain itu, keberadaannya ditentukan juga oleh keseluruhan
jenis dan faktor-faktor fisik serta kimia yang menyusun ekosistem tersebut.
Manusia adalah makhluk hidup yang harus berinteraksi dengan alam lingkungannya. Pola
hidup manusia sangat mempengaruhi lingkungan hidupnya karena manusia
mengusahakan dan memanfaaatkan sumber daya alam untuk 190 Ilmu Alamiah Dasar
keperluan hidupnya. Manusia bersama organisme lainnya di dalam lingkungannya
merupakan ekosistem. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya semakin lama semakin
banyak dan beraneka ragam sehingga kemungkinan kerusakan lingkungan hidup pun
semakin besar. Untuk itu, maka harus ada keseimbangan di dalamnya dan harus dipahami
bahwa ekosistem tedapat komponen biotik (produsen, konsumen, pengurai) dan
komponen abiotik (kondisi fisik dan kimia tempat hidup, habitat/substrat).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan dan deskripsikan defenisi dan ciri-ciri populasi dan komunitas?
2. jelaskan cara menghitung kepadatan populasi?
3. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi?
4. Jelaskan bentuk-bentuk ekosistem alami?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan defenisi dan ciri populasi dan komunitas
2. Mahasiswa mampu menghitung kepadatan populasi

1
3. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
populasi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan bentuk-bentuk ekosistem

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Populasi Dan Komunitas
Buku 1
Dalam buku Sahlan (2020) Agar ekosistem tetap terjaga maka harus ada
keseimbangan didalamnya dan haruslah kita pahami bahwa ekosistem tedapat komponen
komponen yaitu Komponen Biotik (Produsen, Konsumen, Pengurai) dan komponen
Abiotik (kondisi fisik dan kimia tempat hidup, habitat/substrat). Berikut ini ada bebrapa
organisasi dalam ekosistem: Individu, makhluk hidup tunggal yang tidak bisa dipisah-
pisahkan. Contohnya: seorang manusia, seekor kambing, dan satu pohon jeruk. Populasi,
sekelompok individu dari satu species. Komunitas, berbagai populasi dari species yang
berbeda hidup bersama. Ekosistem, satu kelompok yang mempunyai ciri khas tersendiri
yang terdiri dari beberapa komunitas yang berbeda. Bioma, berbagai ekosistem yang
terdapat di wilayah geografis yang sama dengan iklim dan kondisi lingkungan yang
sama. Biosfer, semua bioma yang ada di bumi yang membentuk tingkatan tertinggi dalam
jenjang kehidupan. Maka dari itu populasi adlah kumpulan individu sebuah spesies yang
mampu berkembang biak silang antar satu individu dengan individu lainnya. Namun
tentu selain individu tersebut tidak hanya berinteraksi melalui berkembang biak secara
silang saja, tetapi juga berhubungan secara dinamis dalam hal hal lain.
Buku 2
Dalam buku Sutarman dkk (2016) Populasi adalah sekumpulan individu dengan
ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada waktu
tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan
bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan
genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas.
Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga
bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai
sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu
anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama
dalam kajian genetika populasi.
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas

3
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Serigala, rusa,
berang-berang, pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang
membentuk komunitas hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan
masingmasing spesies yang berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga
mempelajari tipe komunitas lain dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas
seperti hutan yang terisolasi atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah,
sementara yang lainnya sangat sulit untuk dipastikan Komunitas berasal dari bahasa Latin
communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”. Menurut Crow dan Allan,
Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat
sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara
geografis.
2. Berdasarkan Minat.
3. Berdasarkan Komuni. Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung
komunitas itu sendiri.
Buku 3
Dalam buku Sudjatinah (2010) Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan
individu suatu spesies mahluk hidup yang sama. Cara menentukan batasan populasi yang
lebih baik didasarkan pada pengaruh atau individu yang lain dalam suatu populasi. Jadi,
populasi dipandang sebagai suatu system yang dinamis daripada gejala individu yang
selalu melakukan hubungan. Maka, populasi adalah umpulan individu sebuah spesies
yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar satu individu dengan individu yang
lain. Tentu saja antara individu betina dengan individu jantan. Jadi meskipun banteng di
Ujung Kulon dan banteng di Pananjung Pangandaran, Baluran (Jatim), spesiesnya sama
yaitu Bos Javanicus. Karena potensinya untuk berbiak silang dihalangi oleh jarak yang
jauh (isolasi geografis), tiga kumpulan banteng itu merpakan tiga populasi. Komunitas
ialah beberapa kelompok mahluk yang hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang
bersamaan, misalnya populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka
hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas. Komunitas dengan

4
populasinya adalah ibarat makhluk dengan sistem organnya, tetapi dengan tingkat
organisasi yang lebih tinggi sehingga memiliki sifat yang khusus atau kelebihan yang
tidak dimiliki oleh baik system organ maupun organisasi hidup lainnya.

Adapun kelebihan dan kekurang yang terdapat dalam 3 buku di atas terkait materi
populasi dan komunitas adalah sebagai berikut:

1. kelebihan dalam buku pertama, kedua dan ketiga yaitu adanya pengertian populasi dan
komunitas secara menyeluruh. Pada buku pertama hanya menjelaskan ciri-ciri
populasi dan komunitas sedangkan dalam buku ketiga lebih mengarah pada contoh
serta ciri-cir populasi dan komunitas, sedangkan pada buku kedua memuat pendapat
parah alhi tentang komunitas dan juag ciri dari pada populasi itu sendiri
2. Kelemahan yang terdapat pada buku pertama dan kedua adalah tidak memuat contoh
poppulasi dan komunitas yang dimaksud karena hanya dijelaskan apa itu populasi dan
komunitas.
Sehingga dari ketiga buku tersebut dapat di simpulkan bahwa populasi adalah
sekumpulan individu yang memiliki ciri atau spesies yang sama dan berinteraksi dalam
wilayah dan waktu tertentu. Sedangkan komunitas adalah kumpulan populasi makhluk
hidup yang bersama yang memiliki ketertarikan dan habitat yang sama dalam
melangsungkan kehidupannya.
B. Pertumbuhan Dan Kepadatan
Buku 1
Dalam buku Sahlan (2020), Cara menentukan batasan populasi yang lebih baik
didasarkan kepada pengaruh/individu lain dalam suatu populasi. Jadi, populasi itu dapat
dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis dari pada gejala individu yang selalu
melakukan hubungan. Maka dari itu populasi adalah kumpulan individu sebuah spesies
yang mampu berkembang biak silang antar satu individu dengan individu lainnya.
Namun tentu selain dividu tersebut tidak hanya berinteraksi melalui berkembang biak
secara silang saja, tetapi juga berhubungan secara dinamis dalam hal hal lain.
Berikut adalah ulasan mengenai kepadatan populasi, kepadatan populasi adalah
hubungan jumlah individu tiap m3, misalnya dalam sebuah akuarium yang berukuran
60cm x 30 cm x 30 cm dipelihara ikan mas 30 ekor untuk 54.000 cm3 atau dalam 0,54
m3, Jadi Kepadatan populasi sebagai berikut:

5
N
D=
S
eterangan :
D =Densus=Padat=Kepadatan
N =Numerus=jumlah=Frekuensi
S =Spatum=Ruang=Luasan daerah yang ditempati
Jawab:D= 30 ekor= 555 ekor/m30,54 m3
Jika kepadatan populasi naik maka kebutuhan akan tempat tinggal bahan makanan
dan kebutuhan lain lainnya menjadi di luar kemampuan, jika hal itu terjadi akan
timbullah persaingan yang menimbulkan 2 akibat :
1. Dalam jangka waktu yang singkat menimbulkan akibatekologi. Akibat ekologi yang
timbul dari persaingan itu adalah: Kelahiran, kelangsungan hidup dan pertumbuhan
populasi yang boleh jadi akan tertekan sehingga menyebabkan terjadinya
perpindahan atau emigrasi populasi yang mungkin meningkat
2. Dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan akibat evolusi. Akibat dari evolusi ,
misalnya dalam suatu populasi ada hewan bertubuh besar dan kecil terlibat
persaingan, mengakibatykan
hewan bertubuh besar menang, sehingga popilasi hewan bertubuh besar akan semakin
berkembang sedangkan hewan beruutbuh kecil akan punah
Buku 3
Dalam buku Sutarman dkk (2016), Tentu saja individu dalam sebuah populasi itu
tidak hanya berinteraksi melalui biak silang, tetapi juga berhubungan secara dinamis
dalam hal-hal lain. Kalau jumlah individu per unit luas bertambah dalam perjalanan
waktu, kita katakana kepadatan (sudah lazim kita menggunakan istilah kepadatan untuk
manusia atau hewan dan kerapatan untuk tumbuhan). Kalau kepadatan populasi itu
sedemikian rupa naiknya sehinga kebutuhan populasi itu akan bahan makanan, tempat
tinggal, dan kebutuhan hidup lain-lain menjadi di luar kemampuan alam lingkungan
untuk menyediakan atau menyokong secukupnya, timbulah persaingan atau kompetisi.
Persaingan ini menimbulkan dua akibat:

(1) dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat (efek) ekologi
dan

6
(2) dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.

Dalam waktu yang singkat, akibat ekologi itu berupa

(3) kelahiran, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan populasi, dan pertumbuhan


populasi yang boleh jadi tertekan, serta
(4) pemindahan (emigrasi) populasi yang mungkin meningkat.

Persaingan dapat pula berakibat perubahan yang berangsur-angsur pada populasi


(efek evolusi). Misalnya, dalam sebuah populasi terdapat individu yang berukuran tubuh
besar bersaing dengan individu hewan yang kecil. Katakanlah hewan yang kecil itu
terkalahkan dalam persaingan memperoleh makanan. Maka, hewan yang bertubuh kecil
itu tidak hanya terancam bahaya kelaparan, tetapi umur dan daya perkembangannya juga
akan turun dalam populasi secara keseluruhan. Lama-kelamaan (evolusi) itu akan banyak
melahirkan individu bertubuh besar dari populasi tersebut, dan yang bertubuh kecil akan
tersisihkan. Akhirnya, populasi akan dikuasai oleh populasi hewan yang bertubuh besar.
Bahkan, yang kecil akan hilang karena tidak berkembang.

Adapun kelebiahan dan kekurangan yang terdapat dalam ketiga buku tersebut
mengenai topik pertumbuhan dan kepadatan anatara lain:

1. kelebihan dalam buku pertama memuat bangaimana cara menghitung kepadatan


populasi sehingga kepadatan dan pertumbuhan populasi dapat di ukur atau dihitung
tingkat pertumbuhannnya sedangkan pada buku ketiga pertumbuhan dan kepadatan
populasi dapat dihitung melalui persaingan atau kompetensi yang terjadi yang dapat
dilihat angka emigarasi dan kelahiran.
2. Kelemahan buku kedua yaitu tidak menyajikan materi tentang pertumbuhan
kepadatan. Pada buku pertama hanya menjelaskan bagaimana cara menghitung
kepadatan populasi, dan pada buku yang ketiga tidak menjelaskan bagaiman
perhitungan pertumbuhan dan kepadatan populasi sehingga membingungkan pembaca.
Sehingga dari ketiga buku tersebut dapat disimpulakn bahwa pertumbuhan dan
N
kepadatan populasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus D= yang dapat
S

7
mempemudah dalam meperoleh data terkait pertumbuhan dan kepadatan, dan juga
melalui persaingan atau kompetisi yang terjadi dalam populasi.
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Populasi
Buku 2
Dalam buku Sutarman dkk (2016), ada 2 faktor lingkungan yang dapat
menurunkan daya biak populasi adalah sebagai berikut:
1. Faktor bergantung pada kepadatan populasi itu sendiri
2. Faktor tidak bergantung pada kepadatan populasi
Berikut faktor utama yang mempengaruhi Populasi:
1. Natalitas, Kelahiran yaitu kemampuan bertambahnya suatu populasi
2. Mortalitas, Kematian adlah berkurangnya suatu jumlah populasi
3. imigrasi & emigrasi, Imigrasi adalah proses masuknya individu kedalam populasi,
dan membentuk sekelompok baru/ bergabung dengan lainnya.Emigrasi adalah
keluarnya individu dari suatu bpopulasi untuk membentuk kelompok baru ditempat
baru.
4. Kompetisi. Interaksi 2 individu/ kelompok / populasi yang memperrebutkan sesuatu
yang sama
5. Predasi/Pemangsa. Pemangsa dari oprganisme yang lebih kuat terhadap organisme
yang lebih lemah .
6. organisme mangsanya jadi sakit bahkan mati
Buku 3
Dalam buku Sudjatinah (2010), ada dua faktor lingkungan yang dapat
menurunkan daya biak populasi, yaitu:
(1) faktor bergantung pada kepadatan populasi itu sendiri (density-dependent factor),
misalnya kekurangan bahan makanan, kekurangan ruang untuk hidup karena
populasi terlampau padat;
(2) serta faktor yang tidak bergantung pada kepadatan populasi (density-independent
factor) misalnya terdapat penurunan suhu lingkungan secara drastis dan mendadak,
atau angina ribut yang melanda suatu daerah pada suatu musim sehingga dapat
membunuh banyak individu dalam populasi.

Adapun yang mejadi kelebihan kelemahan yang terdapat dalam ketiga buku tersebut
terkait topik faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah:

8
1. kelebiahan dalam buku kedua menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan populasi secara umum sedangkan dalam buku ketiga menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi berdasarkan daya biak dan
disertai contoh sehingga dapat dipahami.
2. Kelemahan yang terdapat dalam buku pertma adalah materi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi populasi tidak tercantumkan atau tidak memuat materi tersebut.
Dalam buku kedua juag tidak ada contoh mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi populasi.
Sehingga dapat disimpulkan dari ketiga buku tersebuat terkait materi faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah bergantung pada kepadatan populasi itu
sendiri (density-dependent factor), serta faktor yang tidak bergantung pada kepadatan
populasi (density-independent factor) atau juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti
kelahiran, emigrsi, moralitas, predasi, kompetisi dan organisme.
D. Berbagai Bentuk Ekosistem Alami/Pembagian Ekosistem
Buku 1
Dalam buku Sahlan (2020), macam-macam ekosistem secara umum, ekosistem
ada tiga macam, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan. berikut ini
penjelasan mengenai macam-macam ekosistem.
a. Ekosistem Air
Ekosistem air terdiri atas beberapa ekosistem, yaitu ekosistem air tawar, ekosistem
air laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Ekosistem air tawar
memiliki ciri-ciri memiliki variasi suhu yang tidak mencolok, pencahayaan kurang,
dan terpengaruh iklim dan cuaca. Ekosistem air laut memiliki kadar garam yang
tinggi. Dalam ekosistem air laut, memiliki suhu yang tinggi dan penguapan yang
tinggi. Sementara itu, ekosistem sungai terdiri atas hewan seperti ikan, buaya, hewan
lainnya yang sering berada di sungai.Ekosistem terumbu karang terdiri atas coral
yang berada dekat pantai. Hewan-hewan yang berada di terumbu karang memakan
organisme mikroskopis dan sisa organik lainnya. Kehadiran terumbu karang di dekat
pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
b. Ekosistem Darat
Ekosistem darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan
tropis, sabana, padang rumput, dan gurun. Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di

9
daerah tropis dan subtropics. Ekosistem ini memiliki pepohonan yang banyak dan
memiliki curah hujan yang tinggi.Ekosistem sabana terdapat di wilayah dengan
tingkat curah hujan yang rendah. Sabana yang terluas terdapat di Afrika dan
Australia. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga, zebra, dan singa.
Sementara itu, ekosistem padang rumput terdapat di daerah tropis dan underling
tropis. Dalam ekosistem ini, hujan turun tidak teratur. Hewan yang hidup di
ekosistem ini antara lain gajah, jerapah, dan singa.
c. Ekosistem Buatan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari
luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki
keanekaragaman rendah. Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, sawah
irigasi, dan perkebunan kelapa sawit. Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan,
sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam.
Buku 2
Dalam buku Sutarman dkk (2016) ada berbagai bentuk ekosistem alami antara
lain sebagai berikut:
Ekosistem Perairan
1. Ekosistem laut
Samudera dan lautan mencakup sekitar 70% dari permukaan bumi, dan menyimpan
air garam selama sekitar 98% dari total volume air yang hadir di planet kita. Laut,
laguna, muara, terumbu karang, dll, semua tercakup dalam ekosistem yang luas ini.
Secara garis besar, itu dibagi menjadi dua jenis: ekosistem laut besarIni termasuk
laut dan samudera, serta landas kontinen, lereng benua, batiopelagik, yang ada di
dalamnya, dan bagian- bagian hadal di berbagai kedalaman. Para produsen terutama
zooplankton dan fitoplankton, yang dikonsumsi oleh organisme tingkat trofik atas,
sehingga membantu aliran energi.
2. Ekosistem Muara/ Estuari
Daerah-daerah di mana badan-badan air tawar membuka keluar atau bergabung
dengan air laut disebut muara, dan mereka mewakili transisi antara air tawar dan
lingkungan air garam. Karena banyak bahan aluvial dan kaya nutrisi yang dibawa
oleh sungai dan selokan ke daerah pesisir, muara menunjukkan keragaman yang
tinggi dibandingkan dengan bagian-bagian yang lebih dalam. Muara dapat

10
berbentuk seperti laguna, fjord, atau lembah berbentuk V, dan mereka dapat
dikatakan memiliki asal-usul tektonik serta geomorfik. Ekosistem transisi utama
hadir di seluruh dunia ditemukan di River Estuary Amazon, Delaware Bay, San
Francisco Bay, dll
3. Ekosistem Air Tawar Sekitar 2% dari total air di Bumi hadir dalam jenis
lingkungan ini, yang meliputi aliran air, sungai, danau, dan gletser mencair.
Ditandai dengan konten kurang garam dibandingkan dengan lingkungan laut,
proses biokimia telah menimbulkan berbagai flora dan fauna spesies, termasuk
yang endemik. Kategori ini diklasifikasikan ke dalam sub-ekosistem berikut: sungai
dan sungai kecil
4. Ekosistem Sungai Lingkungan ini diklasifikasikan di bawah (air yang mengalir)
kategori lotic, dan mereka mengalami perubahan fisik terus menerus. Perubahan ini
terutama terdiri dari pelapukan dan erosi, kadang-kadang secara permanen
mengubah lanskap. Faktor abiotik, seperti jumlah sinar matahari, sekitar tingkat
suhu, laju aliran/sungai mengalir, dan reaksi biokimia mengontrol keberadaan flora
dan fauna pada ekosistem ini. Seringkali, ekosistem sungai dan hutan terjadi di
kawasan yang sama. Contoh utama termasuk lingkungan sekitar sungai Amazon,
Nil, Gangga, Colorado, dll. Ekosistem Rawa

Ekosistem Darat

1. Ekosistem Hutan Meskipun secara teoritis dikategorikan sebagai ekosistem tanah,


hutan terdiri dari berbagai sub-lingkungan seperti sungai, danau, dan pegunungan.
Daerah ini menghasilkan jumlah tertinggi oksigen di planet kita. Banyak reaksi
biokimia dan perubahan membantu dalam adaptasi organisme di daerah tersebut.
Ekosistem ini menunjukkan salah satu keanekaragaman hayati tertinggi
dibandingkan dengan jenis lainnya, terutama hutan hujan. Perpindahan energi
yang terbaik terlihat pada jaringan makanan flora dan fauna hutan. Contoh utama
dari seperti hutan hujan Amazon ekosistem-, Colorado Rockies Mountains,
Congo River Basin, dll
2. Ekosistem gunung Ini adalah salah satu yang paling beragam ekosistem di dunia,
dengan kondisi yang sangat keras sebagian besar hadir. Akibatnya, jaring

11
makanan menjadi kecil, bersama dengan aliran energi yang lebih sedikit terjadi di
lingkungan seperti itu. Seringkali, faktor-faktor seperti suhu, tekanan atmosfer,
intensitas cahaya matahari, dll, mengontrol adaptasi dari organisme tertentu,
untuk bertahan hidup di ekosistem ini. Kambing gunung, elang, dan serigala
biasanya ditemukan di daerah pegunungan. Sebagai contoh, Andes Mountain
Range, Himalaya, Alpen, dll
3. Ekosistem padang rumput Jenis lain dari ekosistem yang luas wilayahnya, padang
rumput yang ditandai oleh faktor- faktor khas seperti suhu menengah, sedang
sampai curah hujan tinggi, daur ulang nutrisi yang efisien, dan didominasi
vegetasi. Interaksi antara faktor-faktor abiotik seperti dataran dan dataran tinggi,
sinar matahari, dan jenis tanah tertentu bersama dengan parameter biotik
mengakibatkan terjadinya lingkungan yang kompleks, namun dinamis. Contoh-
contoh utama di planet kami meliputi stepa-stepa, padang rumput, dan padang
rumput Savannah.
4. Ekosistem gurun Ekosistem ini secara ketat terbatas pada daerah benua, dan peran
lingkungan perairan sangat kurang di daerah tersebut. Gurun ditandai dengan
curah hujan rendah, sangat kurang vegetasi, dan suhu ekstrim, dan dibagi menjadi
dua subtipe gurun-gurun panas dan dingin. Bentuk ekosistem ini meliputi suhu
tinggi dan lanskap gersang, sedangkan yang kedua mencakup salju abadi dan suhu
yang turun di bawah nol derajat. Contoh utama dari kedua jenis gurun adalah:
Nevada-Arizona desert, Gurun Sahara, Antartika Ice Sheets, gurun Gobi, dll
Buku 3
Dalam buku Sudjatinah (2010), Ekosistem secara rinci dibedakan atas ekosistem
darat dan ekosistem air. Selanjutnya, dibedakan menjadi ekosistem air tawar, misalnya
ekosistem danau, sungai hulu; ekosistem air payau, misalnya muara sungai, tambak; dan
ekosistem air asin, misalnya, laut
Adapun kelebiahan dan kelemahan dalam ketiga buku ini mengenai topic berbagai
bentuk ekosistem alami/pembagian ekosistem adalah:
1. Kelebihan buku pertama dan kedua memuat dan mejelaskan secara rinci diserta
dengan contoh bentuk ekosistem alami/pembagian ekosistem sehingga dapat di
pahami dengan baik.

12
2. Kelemahan yang terdapat pada buku ketiga hanya menjelaskan jenis ekosistem alami
secara umum atau gasris besar saja tanpa penjelasan yang rinci dan mendetail

Sehingga dapat di simpulkan bahwa bentuk ekosistem alami atau pembagian


ekosistem terdiri dari ekosistem perairan yang terdiri dari ekosistem ekosistem air tawar,
ekosistem air laut, ekosistem sungai, dan ekosistem terumbu karang. Sedangkan ekositem
darat terdiri atas beberapa ekosistem, di antaranya ekosistem hutan hujan tropis, sabana,
padang rumput, dan gurun.

13
BAB III

ANALISIS ISI BUKU

A. Kelebihan
 Materi yang dibahas menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga mudah
untuk dimengerti di kalangan pelajar maupun di kalangan mahasiswa.
 Dalam ketiga buku ini juga mecakup penjelasan materi tentang makhluk hidup
dalam ekosistem alami
 Keunggulan dari buku ini juga itu banyak poin dari setiap materi pembahasannya
sehingga pembaca menjadi paham tentang setiap materi yang ada di buku tersebut
dan penyajian buku ini juga sangat bagus dan mudah dipahami
B. Kelemahan
 Kelemahan pada ketiga buku ini adalah ada materi pembahasan mengenai
makhluk hidup dalam ekosistem alami yang tidak lengkap bahkan tidak ada
terkait materi yang dibahas.
 Kelemahan ketiga buku ini ada pembahasan yang tidak memliki penjelasan secara
terperinci.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Populasi adalah sekumpulan individu (makhluk hidup) yang memiliki ciri atau
spesies yang sama dalam suatu wilayah tertentu untuk melanjutkan kehidupannya.
Sedangkan komunitas adalah sekumpulan populasi-populasi yang memiliki
keterkaitan dan hidup dalam habitat yang sama dalam waktu tertentu.
2. Pertumbuhan dan kepadatan populasi dapat dihitung dan diukur melihat pertumbuhan
N
yang terjadi dalam populasi tersebut dengan menggunakan persamaan D=
S
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah natalitas, mortalitas,
kematian,imigrasi & emigrasi, predasi, organisme
4. Ada beberapa bentuk ekosistem alami/pembagian ekosistem adalah ekosistem air, dan
ekositem darat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sahlan. 2020. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: Mujahid Press

Sutarman,dkk. 2016.Buku Ajar Ilmu Kealaman Dasar.Sidoarjo:Umsida Press

Sudjatinah. 2010. Ilmu Kealaman Dasar.Semarang: Semarang University Press

16
REFERENSI 1

17
REFERENSI 2

18
19
REFERENSI 3

20

Anda mungkin juga menyukai