Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI

DISUSUN OLEH :

PEBRINI GINTING (2182131007)

INDAH RAMBE (2182131004)

VIVIANI (2182131009)

TAKA YONA MILLY LOVE TAMPUBOLON

KEREN LUBER BR. SEMBIRING (2183131017)

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS REG DIK B


DOSEN PENGAMPU : Dra. Gulmah Sugiharti M.Pd.

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan karunia-Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata Kuliah “Ilmu Alamiah Dasar“. dengan Judul makalah “Makhluk
Hidup dalam Ekosistem Alami” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepanmya dapat menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang kami
miliki masih sangat kurang. Oleh Karena itu kami mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan atau saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini kedepannya.

Medan, 20 September 2019

Kelompok II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………....….. i

DAFTAR ISI ……………..……………………………………………………………… ii

BAB I – PENDAHULUAN …….…………………………………………...…….. 1

1.1 LATAR BELAKANG …….....………………………................................. 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ………………..……………………………….… 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ……............………………………………........... 1

BAB II - PEMBAHASAN ………….……………………………………………...….. 2

2.1 POPULASI DAN KOMUNITAS MAKHLUK HIDUP ............................................……...


3
2.2 BERBAGAI BENTUK EKOSISTEM ALAMI ….....…….………..................................……....
4
2 3 ALIRAN ENERGI DAN MATERI DALAM EKOSISTEM ALAMI
...................................…......................................….... 5
2.4 MACAM-MACAM BENTUK POLA
KEHIDUPAN...................................................................8

BAB III - PENUTUP …………….……………………………………………….….…. 9

3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………..….. 9


3.2 SARAN …………………………………………………………………….…..9

DAFTAR PUSTAKA …………….………………………………………………….…. 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Populasi dan Komunitas Mahkluk Hidup

Populasi berasaldari bahasa latin yaitu populus yang artinya rakyat, penduduk. Menurut Buku Ilmu
Alamiah Dasar oleh Drs. Hudson Sidabutar, M. Si Populasi adalah kumpulan iduvidu sejenis yang hidup
pada suatu daerah dan waktu tertentu. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu, perubahan ukuran
dalam populasi ini disebut dengan dinamika populasi.
Menurut buku Dasar- Dasar Ekonomi oleh Sambas Wirakusuma, pengertian populasi adalah kumpulan
induvidu organisme-organisme disuatu tempat yang memiliki sifat-sifat serupa, mempunyai asal usul
yang sama, dan tidak ada yang menghalangi induvidu induviduanggotanya untuk berhubungan satu
sama lain mengembangkan keturunan secara bebas.

Populasi memiliki kharakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing
induvidu anggotanya.kharakteristik ini antara lain : kepadatan (densitasi ), laju kelahiran ( natalitas ), laju
kematian ( mortalitas ), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan.

Secara Imiah populasi dapat dikelompok menurut sifat-sifat pokoknya dalam dua golongan, pertama
adalah organism yang sama sama memiiki organisme biologi pada jenjang yang lebih bawah. Kedua,
yang memiliki sifat unik yang hanya dapat dikenali pada populasi tertentu.

Sifat dinamis populasi yang mendasar adalah tumbuh, yaitu kemampuan untuk menambah jumlah
individu. Tumbuh dirumuskan sebagai sifat esensial yang membedakan populasi mahluk hidup dengan
materi mati. Laju pertumbuhan populasi yang dinyatakan dalam jumlah individu, yang dalam
pertambahan populasi dibagi jangka waktu terjadinya penambahan ini, yang dapat dirumuskan dengan;

∆𝑵
∆𝒕

dimana N = jumlah individu populasi asal

∆ = besarnya perubahan

t = waktu

Apabila populasi yang individu-individu anggotanya bertambah atau berkurang karena migrasi, maka
perubahan itu secara positif hanya dapat diisi oleh keturunannya, misalnya kelahiran atau natalitas yang
harus terjadi. Ada beberapa cara menghitung natalitas, tetapi selalu dihubungkan dengan kematian
atau mortalitas yang juga terjadi. Keseluruhan proses ini disebut sebagai laju pertumbuhan. Konsep
mendasar dari fenomena pertumbuhan populasi adalah pertumbuhan eksponensial.

Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi hal ini khusus untuk organisme
yang dapat bergerak, misanya hewan dan manusia, Dimana imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih
organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya dan imigrasi ini akan meningkatkan
populasi.

Sedangkan Emigrasi adalah peristiwa ditinggakannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalis akan meningkatkan jumlah
populasi , sedangkan mortalitas dan Emigrasi akan menurunkan jumlah populasi . popuasi hewan atau
tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan
populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari ingkungannya, misalnya adanya penyakit,
bencana alam, wabah hama.

Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dann daerah tertentu
yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki drajat keterpaduan yang
lebih kompleks bila dibandingkan dengan induvidu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme
merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.

PENGERTIAN KOMUNITAS

Struktur komunitas merupakan sekumpulan populasi dari spesies-spesies yang berlainan dan bersama-
sama menghuni suatu tempat. Segala populasi di tempat yang menjadi perhatian termasuk komunitas
yang dipersoalkan , seperti semua tumbuh-tumbuhan, hewan, dan organismenya. Secara sempit sering
dicontohkan misalnya suatu komunitas paku-pakuan,komunitas hutan tropika humida atau komunitas
burung pemakan biji-bijian di suatu tempat.

Interaksi antar komponen ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, antar
komunitas :

1. Interaksi Antar Organisme

Semua mahkluk hidup selalu bergantung kepada mahkluk hidup yang lain. Tiap induvidunya saling
berhubungan yang lain jenis dengan yang sejenis, baik dalam populasinya ataupun populaso lainnya.

Ada beberapa macam yang dapat dikategorikan dengan Interaksi antar organisme yaitu,

1. Netral
Hubungan yang tidak saling menganggu antar organisme antar organisme dalam habitat yang
sama tidak menguntungkan dan tidak merugikan satu dengan yang lainnya. Contohnya capung
dengan sapi.
2. Predasi
Hubungan mangsa dengan pemangsa ( predator ) predator tanpa adanya mangsa tidak dapat
hidup sedangkan predator juga sebagai pengontrol populasi mangsa. Contohnya, singa dengan
mangsanya ( kijang, rusa, burung) dan burung hantu dengan tikus.
3. Parasitisme
Hubungan antara organisme yang berbeda spesies, bila satu organisme hidup dengan
oraganisme lain dan mengambil makanan dari inangnya sehingga sifatnya merugikan induknya.
Contoh, benalu dengan pohon inangnya.
4. Komensalisme
Hubungan antar organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk
berbagai sumber makanan, salah satu diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. Contohnya
anggrek dengan pohon yang ditumpanginya .
5. Mutualisme
Hubungan antar dua spesies yang berbeda tetapi saling menguntungkan keduanya. Contohnya
kerbau dengan bangau.

1. INTERAKSI ANTAR ORGANISME

Mutualisme dan protokooperasi

Mutualisme atau disebut juga dengan simbiosa merupakan interaksi obligatori ( wajib ) yang diperlukan
oleh kedua belah pihak yang berinteraksi karena keduanya saling memerlukan. Kadar interaksi
protokooperasi kurang tetapi tidak bersifat obligatori bagi kedua pihak.

Komensialisme dan amensialisme

Kedua tipe interaksi ini dalam banyak hal merupakan jembatan di antara keterkaitan nyata dengan
netralisme, dan hanya salah satu jenis spesies yang terpengaruh. Komensialisme merupakan interaksi
yang menjembatani protokooperasi dengan netralisme.

Kehidupan jenis-jenis burung yang hidup dan membuat sarang pada sebatang pohon merupakan
teladan bahwa hanya burung-burung yang mendapat manfaat, pohonnya tidak terpengaruh apa-apa.

Dalam banyak hal Amensialisme merupakan kebalikan komensialisme. Speses inang yang menjadi tuan
rumah bagi spesies amensial mendapat manfaat, spesies amensialisme dalam banyak hal malahan
punah. Berbagai antibiotik dalam dunia kedokteran merupakan teladan amensialisme yang banyak
bermanfaat bagi umat manusia.

Parasitisme dan predatorisme

Pada tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi pakan lawan spesies interaksinya. Proses ini
fundamental bagi rantai pakan di atas jenjang autropik, dan tidak ada beda antara herbivora pemakan
vegetasi atau pemakan hewan. Letak perbedaan predasi dan parasitasi ialah bahawa pada yang
pertama, yaitu predator,ukurannya lebih besar dari mangsanya dan proses mangsa terjadi di luar (
eksternal ) pada parasitasi mangsa lebih besar dan pemasangan terjadi dalam tubuh pangsa ( internal ).
Akibat proses magsa-memangsa jumlah populasi mangsa berkurang, tetapi mekanisme putaran umpan
balik komunitas dapat mengendalikan jumlah populasi pemangsa.

2. INTERAKSI ANTAR POPULASI

Antar populasi pastilang selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam
komunitasnya.

Adapun Interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut :

a. Alelopati
Interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menhasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar phon walnut ( juglans ) jarang ditumbuhi
tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh jamur penecilium
spmenhasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi
Interaksi antar populasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi
pesaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contohnya, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di padang rumput.

3. INTERAKSI ANTAR KOMINITAS

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi.
Contoh komunitas misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-
macam organism, misalnya padi,belalang, burung, ular gulma. Komunitas sungai terdiri dari
ikan,ganggang,zooplankton, fitoplankton,dan decomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrient dari air sungai
ke sawah dan peredaran organism hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar komunitas
cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme tapi juga aliran energi dan makanan.
Interaksi antar komunitas dapat kita amati , misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan
ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

4. Interaksi antar komponen biotic dengan abiotik

Interaksi antara komponen biotic dan abiotik membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energy dalam system itu. Selain aliran energi di
dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotic serta sikus materi.
Dengan adanya interaksi tersebut suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangan nya.

2.2 Berbagai Bentuk Ekosistem Alami

Ekosistem

Antar komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),
Konsumen (Herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khisusnya manusia dengan
lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya disebut
ekologi. Oleh karena itu permasalahn lingkungan hidup pada hakekatnya adalah permasalahan ekologi .
Istilah ekologi pertama sekali dikemukakan oleh Haeckel (1969), seorang ahli biologi. Ekologo berasal
dari bahasa Yunani yaitu Oikos =Rumah, dan logos = ilmu. Oleh karena itu secara harfiah ekologi berarti
ilmu tentang Makhluk hidup dalam rumahnya (Rumah Tangga Makhluk Hidup).

Untuk melihat ruang lingkup ekologi, sebaiknya masalah hidup ini kita lihat dalam bentuk.
Biosistem terdiri atas komponen biotik (manusia, hewan, tumbuhan, mikroba) dan komponen abiotik.

Ruang lingkup study ekologi dimulai dari tingkat populasi dan komunitas sebagai biotiknya, dan
sistem, populasi dan ekosistem pada tingkat biosistemnya . Jadi populasi merupakan unit terkecil dalam
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem terbentuk oleh komponen biotik dan abiotik di suatu tempat yang berinteraksi membentuk
suatu kesatuan.

Ekosistem Utama di Dunia

Ekosistem utama yang terdapat di bumi terdiri atas:


 Ekositem darat (terrestrial), antaralain: hutan tindra, hujan tropis, padang rumput, padang pasir,
savanna yang sangat tergantung suhu dan pasokan air.
 Ekosistem laut (aquatik), antaralain: air tawar, estuaria, dan laut dalanin.
 Ekosistem Mangrove, didominasi oleh komponen biotik yang dapat hidup diantara tawar dan
asin.
 Ekosistem terumbu karang (coral reef), terbentuk oleh kumpulan binatang, ekosistem paling
produktif, indah, tempat berbagai jenis ikan (19.000kcal/m^/tahun).

2.3 Aliran Energi dan Materi dalam Ekosistem Alami


Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi yang satu ke bentuk
energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbicora),
ke komsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba.
Aliran energi juga dapat diartikan perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan
berukutnya. Pada proses perpindagan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap melalui
tingkat teofik makan memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia,
energi mekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain
ini dinamakan transformasi energi.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan akan tetapi hanya dapat
diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya
kehidupan di muka bumi ini.
Anggaran dan Kesetimbangan Energi
1. Anggaran energi
Anggaran energi didalam ekosistem dapat diperoleh dengan memperhitungkan
banyaknya energi yang masuk dan yang hilang.
2. Kesetimbangan energi
Kesetimbangan energi yang masuk kedalam tubuh dengan yang digunakan atau
yang keluar dari tubuh organisme sangat diperlukan agar organisme dapat hidup secara
normal. Sebaliknya, jika tidak terjadi kesetimbangan antara energi yang masuk dengan
energi yang keluar, hewan mungkin akan mengalami ganggguan.
3. Efisiensi ekologis
Efisiensi ekologis adalah persentasi antar energi yang diambil dalam bentuk
makanan oleh semua tingkat trofik dan yang akan diteruskan sebagai makanan ke trofik
berikutnya.

2.4 Macam - Macam Bentuk Pola Kehidupan


Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan yang khas,
sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekhasan masing-masing, antara
lain sebagai berikut:
 Pola Kehidupan di Darat
Faktor faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat adalah :
1. Keadaan tanah
2. Suhu
3. Angin
4. Kelembapan udara
5. Curah hujan
6. Pancaran sinar matahari
 Pola Kehidupan di Air akibat Cahaya Matahari

Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen
dapat mengadakan proses fotosintesis. Lingkungan air yang tidak tembus cahaya matahari merupakan
daerah yang tidak ada produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora
dan saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya. Dalam
kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.

 Pola Kehidupan di Air akibat Zat - Zat pelarut


Limbah-limbah inndustri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air
tidak berkembang sehingga ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati. Pemupukan sering
dilakukan pada kolam ikan agar timbuhan air sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk
hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
 Pola Kehidupan di Air akibat Gaya Tekan ke Atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka
hewab yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah
permukaan.
 Pola Kehidupan di Air akibat Perubahan Suhu
Suhu yang mudah berubah - ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik
untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya. Pola kehidupan di dalam air di
semua lingkungan sebenarnya sama, hanya saja jenis makhluk hidupnya yang
berbeda. Hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.
 Bentuk - Bentuk Pola Kehidupan Yang khas
Hubungan timbal balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola
kehidupan dalam suatu komunitas. Pola kehidypan yang khas terbagi atas simbiosis dan
antibiosi .
 Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam
hubungan yang erat.
Jenis jenis simbiosis Yaitu sebagai berikut;
1. Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Misalnya; kupu-kupu dengan bunga, badak dengansejenis burung, dan sebagainya.
2. Sumbiosis Parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
nendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan. Misalnya; benalu dengan tumbuhan inang, kutu
buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
3. Simbiosis Komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan. Misalnya; ikan hiu dengan ikan-ikan
remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.

 Antibiosis
Penicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan menghambat pertumbuhan
jamur dan bakteri tertentu . Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara
dua jenis makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya.
Misalnya; Penicillium dengan jamur dan bakteri tertentu . Macam-macam antibiotika yang
dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antaralain ; Penisilin, Streptomisin,
Kloromisi, Anreomisin, Teramisin, Tetrasiklin, dan lain lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sidabutar, M.Si, Drs. Hudson. 2019. Ilmu Alamiah Dasar. Universitas Negeri Medan,
Unimed Press, Medan.
Wirakusumah, Sambas. 2018. Dasar-Dasar Ekologi Bagi Popualsi dan Komunitas.
Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Raharjo, Mursid. 2007. Memahami Amdal. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai