Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

INDIVIDU, POPULASI, KOMUNITAS, EKOSISTEM,


ALIRAN ENERGI DAN SIKLUS MATERI

Oleh :

Kelompok : B4

Nama : 1. Rista Armiyati ( ACD 115 005 )

2. Mifta Duliah ( ACD 115 013 )

Dosen Pengampu : Dr. Yula Miranda, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2016
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Indivudu,Populasi,Komuitas,Ekosistem,Aliran Energi dan Siklus Materi. Makalah ini
disusun untuk menunjang perkuliahan di UNIVERSITAS PALANGKA RAYA pada mata
kuliah Pengetahuan lingkungan.
Makalah ini menjelaskan mengenai kehidupan dalam bentuk Individu, Populasi,
Komunitas, Ekosistem, Aliran Energi dan Siklus Materi, dalam penyusunan makalah ini
kami menggabungkan pemikiran-pemikiran kami mengenai masalah yang kami bahas. Kami
menyadari bahwa yang kami susun ini sepenuhnya masih ada kekurangan. Kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya agar kami dapat
menyusun makalah lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
kami dan para pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI
Hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1

1.3. Tujuan ......................................................................................................................................1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Individu......................................................................................................................................2

2.2. Populasi dan Komunitas............................................................................................................2

2.3.Ekosistem...................................................................................................................................6
2.4. Aliran Energi dan Siklus Materi................................................................................................9

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................13

3.2. Saran.........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk
hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai
dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks hingga organisme yang sederhana seperti
jamur, amuba dan bakteri. Meskipun demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak
bisa hidup sendirian. Masing-masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun
benda mati di sekelilinganya.
Ruang Lingkup Kajian Ekologi adalah untuk memahami batas-batas ruang lingkup kajian
ekologi terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari
sistem kehidupan terbesar (biosfer) sampai ke dalam sistem kehidupan terkecil. Antara
makhluk hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi
Ekosistem tersusun atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Komponen itu membentuk satuan-satuan organism kehidupan. Antara individu yang
satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara
populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu daerah akan terjadi interaksi membentuk
komunitas

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian individu,populasi, komunitas dan ekosistem?
2. Sifat yang dimiliki oleh populasi ?
3. Bagaimana pola penyebaran populasi dan komunitas ?
4. Bagaimana Interaksi antara populasi yang membentuk komunitas ?
5. Apa pengertian dari aliran energi dan siklus materi
6. Apa saja yang terdapat dalam siklus materi
1.3.Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi dari individu, populasi,komunitas dan ekosistem
2. Dapat mempelajari sifat dalam lingkup populasi,komunitas dan ekosistem
3. Dapat mempelajari pola penyebaran populasi yang membentuk komunitas
4. Dapat menjelasakan aliran energi dan siklus materi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. INDIVIDU

Individu merupakan organisme tunggal atau satu kesatuan yang tidak dapat dibagi,
contohnya : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan
seorang manusia.Individu berasal dari kata latin, individium yang artinya tak terbagi. Kata
individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan,demikian
pendapat Dr. A. Lysen.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi
oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

2.2. POPULASI DAN KOMINITAS


a. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat,berarti penduduk.
Didalam pelajaran ekologi,populasi adalah sekelompok individu yang sejenis. Apabila kita
membicarakan populasi,haruslah disebut jenis individu yang dibicarakan dengan menentukan
batas-batas waktunya serta tempatnya. Jadi,populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang
hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup
pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya saja tanaman
padi di persawahan begitu juga dengan perumputan atau serangga yang ada. Ahli ekologi
memastikan dan menganalisis jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara
masing-masing spesies dan kondisi lingkungan.
. b. Sifat-sifat pada Populasi
1. Kerapatan atau kepadatan.
Kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya digunakan
pada manusia. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu
berikutnya. Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan
berubah. Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada
suatu daerah.
- Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain
atau imigrasi.
- Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi pindah ke tampat lain
atau emigrasi.
- Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada
yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu daerah yang tersedia cukup
ruang dan makanan akan cenderung mendorong bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan
meningkatkan jumlah populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya
jumlah populasi organisme pada suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan
populasi. Pertumbuhan populasi akan terus berlangsung selama lingkungan mampu
menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai titik maksimum atau melebihi daya
dukung lingkungan akan menurun.
2. Perluasan atau penyebaran populasi.
Perluasan atau penyebaran populasi adalah gerakan individu-individu atau anak-
anaknya kedalam atau keluar darerah dari populasi. Ada tiga bentuk penyebaran populasi
yaitu sebagai berikut :
-Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dari batas batas tempat
populasi sehingga populasinya berkurang.
- Imigrasi yaitu gerakan kedalam batas batas tempat populasi, sehingga populasi bertambah.
- Migrasi yaitu berangkat (pergi) dan dating (kembai) secara periodik.
3. Mempunyai sifat-sifat genetik yang berhubungan secara lansung dengan ekologi
yaitu : beradaptasi, keserasian, reproduktif dan ketahanan.
c. Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan
populasi.
Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi
misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak
hanya antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini
menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan sehingga terwujud sutau
hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa
juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan (parasitisme).Yang harus diperhatikan bila
suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang ada haruslah hidup
berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi
dengan komponen non hidup (abiotik) membentuk suatu ekosistem.
d. Macam-macam penyebaran pada populasi dan komunitas
Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan
biologis organisme itu sendiri. Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang
terjadi dalam alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
1. Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat pada tempat tertentu
dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan yang keras sehingga timbul
kompetisi yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama.
2. Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar dalam beberapa
tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran ini jarang terjadi, hal ini terjadi
jika lingkungan homogen.
3. Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-individu selalu ada
dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah. Pola ini
umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan yang sama.
Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti cuaca, arus air,
faktor kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya dalam ekosistem yang mempunyai
keanekaragaman rendah atau dalam ekosistem yang menjadi sasaran gangguan-gangguan luar
yang tidak dapat diduga, sedangkan dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman
tinggi, populasi cenderung dikendalikan secara biologi dan seleksi alam. Faktor negatif
ataupun positif bagi populasi adalah Ketidaktergantungan pada kepadatan (density
independent), apabila pengaruhnya tidak tergantung dari besarnya populasi. Contohnya iklim
sering kali, tetapi tidak berarti selalu. Ketergantungan pada kepadatan (density dependent),
apabila pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan. Contohnya faktor
biotik (persaingan, parasit, dan sebagainya) tetapi tidak selalu.
e. Interaksi antar Populasi yang membentuk Komunitas
Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu
membentuk komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik yang di
dalamnya terdapat berbagai populasi tumbuhan,reptilian, burung, mamalia, mikroorganisme,
cacing moluska.Interaksi antarmakhluk hidup biasanya akan membentuk hubungankhusus
yang berpengaruh secara nyata terhadap persebaran dan kepadatannya.
Ada beberapa macam interaksi antarsesama makhluk hidup. Interaksi tersebut dapat
terjadi, baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda populasi atau
barbeda jenis (spesies). Bentuk interaksi tersebut dapat berupa saling merugikan,
saling menguntungkan, atau hanya salah satu saja yang diuntungkan. Berkut ini adalah
beberapa bentuk interaksi antarspesies dalam suatu komunitas.
1. Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua
makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Kebutuhan hidup yang sering diperebutkan
tersebut, antara lain makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan
untuk kawin. Bentuk kompetisi yang terjadi dapat berupa kompetisi intraspesifik, yaitu
kompetisi di antara anggota spesies yang sama dan kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi di
antara anggota yang berbeda spesies, persaingan antarindividu dalam spesies penting arinya
untuk mengatur populasi spesies tersebut.
2. Predasi
Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies
memakan yang lain. Dalam hal ini, konsumernya disebut predator, sedangkan spesies yang
dimakan dikenal sebagai mangsa. Predator (Latin, praeda = mangsa) adalah makhluk hidup
yang memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dengan memakan makhluk hidup lain.
Jika yang dimangsa adalah produser, maka bentuk interaksi itu disebut herbivori, sedangkan
hewan yang memakan produser disebut herbivor.
3. Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut simbiosis
yang berarti hidup bersama. Interaksi simbiotik meliputi bentuk parasitisme, komensalisme,
dan mutualisme.
a) Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak mendapat
keuntungan, sedangkan pihak yang lain menderita kerugian. Suatu parasit dapat
memperoleh makanan atau sumber-sumber yang diperlukan dari tubuh makhluk hidup
lain, disebut inang atau hospes.
b) Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan
keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengarug (tidak diuntungkan maupun
dirugikan). Contoh interaksi komensalisme adalah
kehidupan ikan remora dengan hiu.
c) Mutualisme
Mutualisme (Latin,mutuus = penukaran) merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan
kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan. Interaksi mutualisme kadang-kadang
disebut juga simbiosis obligat. Contohnya adalah pada proses penyerbukan bunga
(polinasi). Pada beberapa proses penyerbukannya dapat berlangsung oleh bantuan
beberapa serangga khusus,burung, atau kelelawar.
2.3. EKOSISTEM
a. Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi
berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan
merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi
tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik
dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).
Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat hubungan antara struktur
dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah
berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur yang
kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah fungsi dalam
definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi
melalui komponen-komponen ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan
(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling
tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam
suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi
kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)
3. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat,
tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga
semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954
dalam Setiadi, 1983 )
4. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling
mempengaruhi (Odum, 1993)
b. Komponen-komponen dalam Ekosistem
Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :
1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau
benda mati, meliputi :
a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan
kemampuan menahan air.
b. Air
Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan.
Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,
kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang
melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang
paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah
satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
2. Komponen biotik
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang
meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis.
Contoh : semua tumbuhan hijau
b. Konsumen
Adalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan
makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
1. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsen
Contoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
2. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.
Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
3. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen II
Contoh : omnivora/hewan pemakan segala.
4. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas
dalam peristiwa makan dimakan.
c. Pengurai
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain
menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur
c. Pola Makanan Dalam Ekosistem
Makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa dengan memproduksi
makanan sendiri atau memperoleh dari luar.
1. Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thrope artinya makanan. Jadi organisme
autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan
bahan organik yang terdapat di lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama
berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke
dalam organisme autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai
produsen/penghasil.
2. Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thrope artinya makanan. Jadi organisme
heterotrof adalah organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam
ekosistem berperan sebagai konsumen dan pengurai.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekosistem
Penyebab perubahan ekosistem, antara lain:
1. Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung meletus dan sebagainya.
2. Tindakan Manusia
Dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Tindakan positif terhadap Ekosistem
1. Reboisasi, dengan tujuan mencegah erosi dan banjir
2. Pembuatan Paru-paru Kota, yang bertujuan untuk sebagai sumber oksigen dan
mengurangi polusi
3. Membuat sengkedan
4. Pemupukan secara teratur, bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan mencukupi
kebutuhan mineral pada tanah
b. Tindakan Negatif terhadap Ekosistem
1. Penebangan hutan secara sembarangan
2. Perburuan secara liar
3. Penggunaan Pestisida yang berlebihan
2.4. ALIRAN ENERGI DAN SIKLUS MATERI
Tenaga atau energi dibutuhkan oleh seluruh organisme untuk melakukan suatu usaha
atau aktivitas. Sebagai contoh, tumbuhan membutuhkan energi dari cahaya matahari, hewan
dan manusia membutuhkan energi yang dihasilkan dai proses pengolahan makanan di dalam
tubuh.
Energi yang terdapat di lingkungan sekitarmu memiliki bentuk yang bermacam-
macam, seperti energi cahaya, energi listrik, energi kimia, energi panas, dan sebagainya.
Setiap bentuk energi dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya. para ilmuwan yang
mempelajari perubahan energi tersebut menemukan fenomena bahwa energi tidak dapat
diciptakan. Fenomena ini juga berlaku di dalam suatu ekosistem. Setiap organisme
mendapatkan energinya dengan cara mengubah energi yang berasal dari lingkungannya,
seperti tumbuhan yang bergantung pada cahaya matahari atau hewan dan manusia yang
membutuhkan makanan sebagai sumber energinya.
Interaksi antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran
energi. Aliran energi adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem.
Proses aliran energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan dimakan.
Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok
organisme lainnya. Setiap kelompok organisme yang memiliki sumber makanan tertentu
disebut dengan tingkat trofik. Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa macam tingkat trofik
seperti produsen, konsumen dan decomposer.
a. Produsen
Energi memasuki suatu ekosistem dimulai dari energi radiasi (cahaya matahari) yang
sebagian diserap oleh tumbuhan, ganggang, dan organisme fotosintetik lainnya. Energi
cahaya matahari kemudian diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintetik.
Energi kimia tersebut disimpan dalam bentuk senyawa organic seperti molekul glukosa.
Molekul glukosa kemudian dipecah dan digunakan sebagai sumber energi untuk
melakukan aktivitas seperti tumbuh dan berkembang, bernapas, memperbaiki jaringan
yang rusak, dan lain sebagainya. Seluruh organisme berklorofil seperti tumbuhan dan
ganggang hijau yang dapat mengolah makanannya melalui proses fotosintesis disebut
organisme autotrof atau dalam suatu ekosistem disebut dengan produsen.
b. Konsumen
Organisme seperti hewan membutuhkan makanan berupa organisme lain (tumbuhan
atau hewan lain) sebagai sumber energinya. Organisme yang tidak dapat mengolah
makanannya disebut organisme heterotrof atau konsumen. Konsumen dalam suatu
ekosistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat. Konsumen tingkat we
(konsumen primer) adalah kelompok organisme yang secara langsung memakan produsen.
Anggota konsumen authority adalah kelompok herbivore atau pemakan tumbuh-
tumbuhan, seperti belalang, kelinci, kambing, dan sebagainya.
Konsumen tingkat II (konsumen sekunder) adalah kelompok organisme yang
memakan konsumen primer. Konsumen tingkat III (konsumen tersier) adalah kelompok
organisme yang memakan konsumen sekunder. Konsumen sekunder dan tersier
beranggotakan kelompok karnivora atau pemakan daging seperti singa, elang, ular,
serigala dan sebagainya.
Selain itu, konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya juga dapat
merupakan anggota kelompok omnivore, yaitu organisme yang memakan tumbuhan dan
hewan seperti ayam, manusia, dan sebagainya.
c. Dekomposer atau Detritivora
Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus atau
materi organic dari organisme lain. Detritus dapat berupa bangkai, feses, daun busuk, dan
lain sebagainya. Organisme yang memakan detritus disebut dengan detritivora. Organisme
detritivora seperti cacing tanah, kutu kayu, kepiting, dan siput biasanya banyak terdapat di
dalam tanah atau di dasar perairan.

Pada siklus materi lebih ditekankan pada perputaran materi yang terjadi diantara
komponen ekosistem. Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi
yang berupa unsur unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan Materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup. Materi itu antara lain siklus air,siklus oksigen,siklus
karbon,siklusnitrogen.
Secara struktural setiap siklus materi terdiri dari bagian cadangan dan bagian yang
mengalami pertukaran. Di dalam bagian cadangan, unsur kimia tersebut akan terikat dan
sulit bergerak, atau pergerakannya lambat. Di dalam bagian pertukaran, unsur kimia
tersebut aktif bergerak atau mengalami pertukaran. siklus materi dibedakan atas dua tipe,
yaitu tipe gas dan tipe sidimeter.
Skema Aliran Energi dan Siklus Materi di Dalam Ekosistem

SURYA

PRODUSEN KONSUMEN I KONSUMEN II KONSUMEN III


(TUMBUHAN) HERBIVORA KARNIVORA I KARNIVORA II

SAMPAH
ORGANIK

HUMIFIKASI

BAHAN MINERAL
TUMBUHAN MINERALISASI

Catatan
= aliran energi

= siklus materi (mineral)


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa Individu
merupakan organisme tunggal atau satu kesatuan yang tidak dapat dibagi.
populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup pada
suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Sedangkan yang dimaksud dengan komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi
yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain. Pola penyebaran pada populasi untuk membentuk komunitas terbagi atas 3
cara yaitu penyebaran teratu, acak dan rumpun/kelompok. Populasi yang membentuk suatu
komunitas menjalin interaksi satu sama lain yang akan mempengaruhi kehidupan.Interaksi
antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran energi. Aliran energi
adalah jalur satu arah dari perubahan energi pada suatu ekosistem,pada siklus materi terdapat
dua golongan yaitu siklus air dan siklus karbon.

3.1. Saran
1. Dalam pembuatan makalah sebaiknya harus dengan teliti.
2. Dalam pembuatan makalah harus saling bekerjasama dan bertanggung jawab.
3. Dalam pembuatan makalah ini sebaiknya di beri catatan agar dapat di buat
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,Reece-Mitchell,2004,Biologi edisi kelima-jilid 3. Erlangga : Jakarta

John W. Kimball. 1992. Biologi edisi kelima-jilid 3. Erlangga : Jakarta

S. Otto. 2009. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

S. Soenarjo. 1989. Biologi umum 1. PT. Gramedia : Jakartak

Tim dosen matakuliah TPB. 2016. Pengantar Matakuliah Pengetahuan Lingkungan.


UPR : Palangka Raya.

Anda mungkin juga menyukai