DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
1. SAFITRI A12120112
2. CINDHY QIRANA CINTA MENTARI A12120113
3. PUTRI ANDINI A12120114
4. RIZKY NALIS A12118142
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah berjudul
“MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI” mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar dengan baik dan tepat waktu.
Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang makhluk hidup dalam ekosistem alami. Dalam menyusun
makalah ini, berbagai hambatan telah kelompok kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini bukan semata-mata kemampuan kami, melainkan
karena adanya bantuan dan sumber-sumber dari pihak terkait. Sehubungan dengan
hal tersebut, kami dengan ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih.
Besar harapan kami, agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada
kita semua, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
Sampul....................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan ju sutau tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem juga merupakan suatu system ekologik yang merupakan unit
fungsional yang dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup
atau organisme), komponen abiotik (benda mati), dan juga komponen
kebudayaan (antropogenik). Kedua komponen biotik dan abiotik tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur.
Individu adalah makhluk tunggal. Sejumlah individu sejenis (satu spesies)
pada tempat tertentu akan membentuk populasi. Jumla anggota populasi dapat
mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi (emirasi dan
imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang
hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain salng berinteraksi.
Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu
yang disebut habitat.
Semua ekosistem merupakan sistem yang terbuka dalam arti terjadi
transfer energi maupun material ke dalam dan ke luar. Tumbuhan, hewan, dan
mikroorgansime merupakan faktor biotik dan menempati daerah biosfer dan
membentuk organisasi alam hayati. Taraf organisasi tersebut digambarkan
sebagai suatu spectrum biologi yang tersusun atas sitoplasma sebagai subtansi
dasar kehidupan yang akan membentuk sel, jaringan, organ, system, system
organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sementara air,
udara, batuan, mineral, dan energy merupakan faktor abiotik. Bumi sebagai
suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun atas ekosistem-ekosistem
yang kecil dan saling terkait satu sama lainnya.
4
2) Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk
hidup?
2. Apa saja bentuk dari ekosistem alami?
3. Bagaimanakah aliran energi dan materi dalam ekosistem alami?
4. Apakah macam-macam bentuk pola kehidupan?
3) Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan populasi dan komunitas hidup.
2. Menjelaskan bentuk ekosistem alami.
3. Menjelaskan aliran energy dalam ekosistem alami.
4. Menjelaskan macam-macam bentuk pola kehidupan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti
penduduk. Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu
yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis
individu yang dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta
tempatnya. Jadi, populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan
atau serangga yang ada. Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah
dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies
dan kondisi lingkungan. Contoh populasi yaitu: populasi burung flamingo,
populasi udang, populasi tanaman air tawar, dan sebagainya.
b. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin
communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak"
(Wenger, 2002:4.)
6
Menurut Crow dan Allan (1994), Komunitas dapat terbagi menjadi 3
komponen:
Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai
tempat di mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama
secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga
tercipta interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
Berdasarkan Minat
12 Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena
mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama,
pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual.
Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena
melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi
dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan
animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun
film.
Berdasarkan Komuni
Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas
itu sendiri.
7
2.2 Berbagai bentuk ekosistem alami
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengruhi. Ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unsur biosistem yang melibatkan hubungan timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik. Penggabungan tersebut menimbulkan
siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Ekosistem terdiri atas beberapa komponen pembentuk, yaitu biotik,
abiotik, dan pengurai (dekomposer). Berikut ini penjelasan mengenai komponen
penyusun ekosistem.
a) Komponen Biotik
Biotik merupakan suatu istilah yang biasa digunakan untuk
menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik terbagi
menjadi dua, yaitu komponen heterotrof dan autotrof.
Heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organic yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.
Komponen ini disebut juga konsumen makro karena makanan yang
dikonsumsi berukuran lebih kecil. Yang termasuk golongan komponen ini,
antara lain manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Sementara itu, komponen autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan makanan sendiri dengan bantuan energy seperti energi
matahari ataupun energi yang bersifat kimia. Komponen autotrof berfungsi
sebagai prodsusen. Yang tergolong komponen ini adalah tumbuhan hijau.
8
b) Komponen Abiotik
Komponen abiotic (bahan tak hidup) adalah komponen fisik dan
kimia yang merupakan middle tempat berlangsungnya kehidupan.
Komponen abiotic dapat berupa bahan organic, senyawa organic, dan
faktor yang mempengaruhi distribusi organisme. Komponen abiotic terdiri
atas suhu, air, udara, sinar matahari, tanah, dan iklim.
c) Komponen pengurai (Dekomposer)
Komponen pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
menguraikan bahan organic yang berasal dari organsime mati. Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Yang termasuk golongan pengurai adalah bakteri dan jamur.
9
b) Ekosistem Air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, pnetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Ekosistem air tawar yaitu sebagai berikut:
1. Danau
2. Sungai
10
2.3 Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami
11
Piramida Makanan
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan
perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai
konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar
terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.
Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar
piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil
karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi
pada setiap tingkat trofik.
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak
daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak
daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh
hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan
digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan
terbentuk suatu piramida makanan.
12
2.4 Macam-Macam Pola Kehidupan
13
a) Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
Lingkungan air yang tembus cahaya matahari
mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat
mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis
menghasilkan zat makanan yang berguna bagi tumbuhan air dan
merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam
air.
Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya
matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen, sehingga
hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan
saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang
mengendap di dasarnya.
Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari
sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b) Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat
mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang
sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan
air sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di
dalam air tidak kekurangan makanan.
c) Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas. Karena adanya gaya
tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka hewan
yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di
daerah permukaan. Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu.
Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di
dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama,
hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh
sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.
14
c. Pola kehidupan yang khas
1) Simbiosis
a) Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah cara hidup bersama yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu
dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b) Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup antara dua
makhluk hidup yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan,
yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali
putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang,
dan lain-lain.
c) Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah cara hidup antara dua
makhluk hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan
sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu
dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang
tinggi, dan lain-lain.
15
d) Manfaat simbiosis bagi manusia
Tumbuhan kacang-kacangan tidak mampu mengikat
Nitrogen (N2) bebas di udara. N2 sangat dibutuhkan
tanaman dalam proses pertumbuhannya. Adanya bakteri
Rhizobium dapat memenuhi kebutuhan N2 bagi kacang-
kacangan, sehingga tumbuhan kacang-kacangan dapat tumbuh
lebih baik. Rhizobium adalah salah satu jenis bakteri yang
mampu mengikat N-udara serta hidup secara simbiosis di dalam
akar kacang-kacangan dengan membentuk modula. Karena
peranan bakteri tersebut didalam budi daya penanaman kacang-
kacangan sangat besar, telah digunakan secara luas dan besar-
besaran. Pada saat ini, beredar secara luas jenis-jenis inokulan
untuk berbagai jenis tanaman kacang- kacangan bernilai
ekonomis.
16
2) Antibiosis
Penisilin
Streptomisin
Kloromisin
Anreomisin
Teramisin
Tetraksilin, dan lain-lain
Semua makhluk hidup yang ada di alam tidak dapat hidup sendiri. Mereka
harus berinteraksi dengan makhluk hidup lain. Pola interaksi yang terjadi di
antara makhluk hidup tidak secara langsung secara acak, tetapi memiliki
keteraturan. Dengan demikian, pola interaksi tersebut menunjukkan adanya
kekhasan. Kekhasan tersebut sangat ditentukan oleh jenis organisme
yang saling berinteraksi. Di dalam eksistem, selain hubungan predasi
(interaksi antara makhluk hidup yang berkenaan dengan makan dan
dimakan) juga terdapat interaksi lain yang akan kita bahas dalam uraian berikut.
Dua makhluk hidup yang saling berinteraksi secara kuat dinamakan simbiosis
atau hidup bersama.
17
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Crow, G. and Allan, G. (1994) Community Life: An introduction to local
social relations. Hemel Hempstead: Harvester Wheatsheaf New York, USA
Lina Yuliana . 2011 . Ekosistem . Aviable from
http://linayuliana15.blogspot.com/2011/02/ekosistem.html .
STAR. (2002). Biologi untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.
WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.
Adekstensi2010.files.wordpress.com/2012/01/viii-ix-makhluk-hidup-
dalam- lingkungan-alami.pdf
Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia:
Bandung. Id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222668-
pola-kehidupan Matakristal.com/berbagai-macam-pola-
kehidupan
19