Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. SAFITRI A12120112
2. CINDHY QIRANA CINTA MENTARI A12120113
3. PUTRI ANDINI A12120114
4. RIZKY NALIS A12118142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah berjudul
“MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI” mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar dengan baik dan tepat waktu.

Kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang makhluk hidup dalam ekosistem alami. Dalam menyusun
makalah ini, berbagai hambatan telah kelompok kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini bukan semata-mata kemampuan kami, melainkan
karena adanya bantuan dan sumber-sumber dari pihak terkait. Sehubungan dengan
hal tersebut, kami dengan ketulusan hati menyampaikan ucapan terima kasih.

Besar harapan kami, agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada
kita semua, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

Palu, 15 September 2021

ii
DAFTAR ISI

Sampul....................................................................................................i

Kata Pengantar.........................................................................................ii

Daftar Isi..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................4


1.2 Rumusan Masalah........................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................6

2.1 Populasi dan komunitas makhluk hidup......................................6


2.2 Berbagai bentuk ekosistem alami................................................8
2.3 Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami.........................11
2.4 Macam-macam pola kehidupan...................................................13

BAB III PENUTUP.................................................................................18

3.1 Kesimpulan..................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1) Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan ju sutau tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem juga merupakan suatu system ekologik yang merupakan unit
fungsional yang dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup
atau organisme), komponen abiotik (benda mati), dan juga komponen
kebudayaan (antropogenik). Kedua komponen biotik dan abiotik tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang
teratur.
Individu adalah makhluk tunggal. Sejumlah individu sejenis (satu spesies)
pada tempat tertentu akan membentuk populasi. Jumla anggota populasi dapat
mengalami perubahan karena kelahiran, kematian, dan migrasi (emirasi dan
imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu seluruh populasi makhluk hidup yang
hidup di suatu daerah tertentu dan diantara satu sama lain salng berinteraksi.
Setiap individu, populasi dan komunitas menempati tempat hidup tertentu
yang disebut habitat.
Semua ekosistem merupakan sistem yang terbuka dalam arti terjadi
transfer energi maupun material ke dalam dan ke luar. Tumbuhan, hewan, dan
mikroorgansime merupakan faktor biotik dan menempati daerah biosfer dan
membentuk organisasi alam hayati. Taraf organisasi tersebut digambarkan
sebagai suatu spectrum biologi yang tersusun atas sitoplasma sebagai subtansi
dasar kehidupan yang akan membentuk sel, jaringan, organ, system, system
organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sementara air,
udara, batuan, mineral, dan energy merupakan faktor abiotik. Bumi sebagai
suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun atas ekosistem-ekosistem
yang kecil dan saling terkait satu sama lainnya.

4
2) Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk
hidup?
2. Apa saja bentuk dari ekosistem alami?
3. Bagaimanakah aliran energi dan materi dalam ekosistem alami?
4. Apakah macam-macam bentuk pola kehidupan?

3) Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan populasi dan komunitas hidup.
2. Menjelaskan bentuk ekosistem alami.
3. Menjelaskan aliran energy dalam ekosistem alami.
4. Menjelaskan macam-macam bentuk pola kehidupan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Populasi dan komunitas makhluk hidup

a. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti
penduduk. Didalam pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu
yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut jenis
individu yang dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta
tempatnya. Jadi, populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup pada suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya saja tanaman padi di persawahan begitu juga dengan perumputan
atau serangga yang ada. Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah
dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies
dan kondisi lingkungan. Contoh populasi yaitu: populasi burung flamingo,
populasi udang, populasi tanaman air tawar, dan sebagainya.

b. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran
dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin
communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak"
(Wenger, 2002:4.)

6
Menurut Crow dan Allan (1994), Komunitas dapat terbagi menjadi 3
komponen:
 Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai
tempat di mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama
secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga
tercipta interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
 Berdasarkan Minat
12 Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena
mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama,
pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual.
Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena
melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi
dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan
animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun
film.
 Berdasarkan Komuni
Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas
itu sendiri.

7
2.2 Berbagai bentuk ekosistem alami
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa
dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengruhi. Ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unsur biosistem yang melibatkan hubungan timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik. Penggabungan tersebut menimbulkan
siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Ekosistem terdiri atas beberapa komponen pembentuk, yaitu biotik,
abiotik, dan pengurai (dekomposer). Berikut ini penjelasan mengenai komponen
penyusun ekosistem.

a) Komponen Biotik
Biotik merupakan suatu istilah yang biasa digunakan untuk
menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik terbagi
menjadi dua, yaitu komponen heterotrof dan autotrof.
Heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan
organic yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya.
Komponen ini disebut juga konsumen makro karena makanan yang
dikonsumsi berukuran lebih kecil. Yang termasuk golongan komponen ini,
antara lain manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Sementara itu, komponen autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan makanan sendiri dengan bantuan energy seperti energi
matahari ataupun energi yang bersifat kimia. Komponen autotrof berfungsi
sebagai prodsusen. Yang tergolong komponen ini adalah tumbuhan hijau.

8
b) Komponen Abiotik
Komponen abiotic (bahan tak hidup) adalah komponen fisik dan
kimia yang merupakan middle tempat berlangsungnya kehidupan.
Komponen abiotic dapat berupa bahan organic, senyawa organic, dan
faktor yang mempengaruhi distribusi organisme. Komponen abiotic terdiri
atas suhu, air, udara, sinar matahari, tanah, dan iklim.
c) Komponen pengurai (Dekomposer)
Komponen pengurai atau dekomposer adalah organisme yang
menguraikan bahan organic yang berasal dari organsime mati. Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Yang termasuk golongan pengurai adalah bakteri dan jamur.

Ekosistem alami merupakan ekosistem yang komponen-komponenya lebih


lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat
memelihara dan memenuhi sendiri, dan selalu dalam keseimbangan. ekosistem
alami juga dibentuk secara sendiri tanpa campur tangan manusia. Ekosistem alami
terdiri dari:
a) Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem lingkungan yang fisiknya berupa
daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut:
1. Bioma Gurun
2. Bioma Padang Rumput
3. Bioma Hutan Basah
4. Bioma Hutan Gugur
5. Bioma Taiga
6. Bioma Tundra

9
b) Ekosistem Air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolok, pnetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air
tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Ekosistem air tawar yaitu sebagai berikut:
1. Danau
2. Sungai

c) Ekosistem Air Laut


Ekosistem air laut dibedakan atas:
1. Laut
2. Pantai

10
2.3 Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami

Terpeliharanya satu komunitas sangat tergantung kepada aliran


energy melalui masing- masing populasi.
 Rantai Makanan
      Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara
makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk
hidup yang berperan sebagai produsen,  konsumen, dan dekomposer. 
      Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat
trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu
menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme
autotrof dengan kata lain sering disebut produsen. Organisme yang menduduki
tingkat tropik kedua disebut konsumen  primer (konsumen I). Konsumen I
biasanya diduduki oleh hewan herbivora. Organisme yang menduduki tingkat
tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II), diduduki oleh hewan
pemakan daging (carnivora) dan seterusnya. Organisme yang menduduki
tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a. Rumput bertindak sebagai produsen.
b. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)
c. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)
d. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)
e. Jamur sebagai dekomposer.

11
 Piramida Makanan
Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan
perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai
konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar
terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.
 Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar
piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin kecil
karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi
pada setiap tingkat trofik.
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak
daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak
daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh
hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan
digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan
terbentuk suatu piramida makanan.

12
2.4 Macam-Macam Pola Kehidupan

Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan.


Seperti contoh pola kehidupannya dapat dinilai dari cara manusia mencari
kebutuhan. Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu dapat membentuk
pola kehidupan yang khas, sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan
dengan kekhasannya masing- masing. Adapun pola kehidupan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:

a. Pola kehidupan di darat


Faktor-faktor yang mempengaruhi pola kehidupan di darat, antara lain:
keadaan tanah, suhu, angin, kelembaban udara, curah hujan, pancaran sinar
matahari. Pola kehidupan di darat dapat mengalami perubahan menurut
musim, misalnya: pada waktu musim hujan kelembaban udara cukup tinggi,
tanah basah, tumbuhan hidup subur dan pada waktu musim kemarau
kelembaban udara menurun, tumbuhan sebagian mati.
b. Pola kehidupan di air

Lingkungan hidup di air dapat dibedakan menjadi:

 Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit.


 Lingkungan air asin: laut
 Lingkungan air payau: danau air tawar

Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air


itu sendiri, misalnya:
 air sebagai zat perantara: tembus cahaya
 air sebagai zat pelarut: larutnya bermacam-macam zat
 mempunyai gaya tekan ke atas
 mempunyai suhu yang tidak mudah berubah

13
a) Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
 Lingkungan air yang tembus cahaya matahari
mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen dapat
mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis
menghasilkan zat makanan yang berguna bagi tumbuhan air dan
merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di dalam
air.
 Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya
matahari merupakan daerah yang tidak ada produsen, sehingga
hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan
saprovora), yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang
mengendap di dasarnya.
 Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari
sinar matahari ke tumbuhan air ke konsumen.
b) Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
 Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat
mengakibatkan produsen dalam air tidak berkembang
sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
 Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan
air sebagai produsen tumbuh subur sehingga makhluk hidup di
dalam air tidak kekurangan makanan.
c) Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas. Karena adanya gaya
tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka hewan
yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di
daerah permukaan. Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu.
Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di
dalam air, baik untuk produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama,
hanya jenis makhluk hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh
sifat khas masing-masing lingkungan air tersebut.

14
c. Pola kehidupan yang khas

Bentuk-bentuk pola kehidupan yang khas. Hubungan timbal-balik antara


komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan pola kehidupan
dalam suatu komunitas. Pola kehidupan yang khas terbagi atas:

1) Simbiosis

Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup


yang berbeda dalam hubungan yang erat diantara mereka. Jenis-jenis
simbiosis yaitu:

a) Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah cara hidup bersama yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya: kupu-kupu
dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b) Simbiosis parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah cara hidup antara dua
makhluk hidup yang berbeda, yang satu mendapat keuntungan,
yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali
putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang,
dan lain-lain.

c) Simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah cara hidup antara dua
makhluk hidup yang berbeda, yang satu diuntungkan
sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu
dengan ikan-ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang
tinggi, dan lain-lain.

15
d) Manfaat simbiosis bagi manusia
Tumbuhan kacang-kacangan tidak mampu mengikat
Nitrogen (N2) bebas di udara. N2 sangat dibutuhkan
tanaman dalam proses pertumbuhannya. Adanya bakteri
Rhizobium dapat memenuhi kebutuhan N2 bagi kacang-
kacangan, sehingga tumbuhan kacang-kacangan dapat tumbuh
lebih baik. Rhizobium adalah salah satu jenis bakteri yang
mampu mengikat N-udara serta hidup secara simbiosis di dalam
akar kacang-kacangan dengan membentuk modula. Karena
peranan bakteri tersebut didalam budi daya penanaman kacang-
kacangan sangat besar, telah digunakan secara luas dan besar-
besaran. Pada saat ini, beredar secara luas jenis-jenis inokulan
untuk berbagai jenis tanaman kacang- kacangan bernilai
ekonomis.

Proses pengikatan nitrogen udara secara biologis oleh


bakteri, fungi, ataupun mikroalge, merupakan cara pemanfaatan N-
udara yang paling murah, mudah, aman serta hemat energy, tanpa
memerlukan tingkatan teknologi mukhtahir ataupun keahlian yang
khusus. Salah satu kelompok yang paling menonjol peranannya di
dalam proses pengikatan nitrogen udara ini ialah bakteri
Rhizobium. Kehadiran bakteri rhizobium di dalam nodula/bintil
akar kacang-kacangan, merupakan bentuk simbiosis yang
sifatnya mutualis, yaitu dengan hidup bersama tersebut, baik
bakteri ataupun tanaman kedua-duanya saling diuntungkan,
minimal hasil pengikatan N-udara tersebut, dapat digunakan oleh
tanaman itu sendiri atau disimpan di dalam tanah , sehingga di
dalam budi daya

16
2) Antibiosis

Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua


jenis makhluk hidup, yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup
lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur dan bakteri tertentu
pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan
menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu.

Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan


sebagai antibiosis, antara lain:

 Penisilin
 Streptomisin
 Kloromisin
 Anreomisin
 Teramisin
 Tetraksilin, dan lain-lain

Semua makhluk hidup yang ada di alam tidak dapat hidup sendiri. Mereka
harus berinteraksi dengan makhluk hidup lain. Pola interaksi yang terjadi di
antara makhluk hidup tidak secara langsung secara acak, tetapi memiliki
keteraturan. Dengan demikian, pola interaksi tersebut menunjukkan adanya
kekhasan. Kekhasan tersebut sangat ditentukan oleh jenis organisme
yang saling berinteraksi. Di dalam eksistem, selain hubungan predasi
(interaksi antara makhluk hidup yang berkenaan dengan makan dan
dimakan) juga terdapat interaksi lain yang akan kita bahas dalam uraian berikut.
Dua makhluk hidup yang saling berinteraksi secara kuat dinamakan simbiosis
atau hidup bersama.

17
17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan 


saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk
lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup
dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas tiga komponen , yaitu
komponen biotik, komponen abiotik dan komponen pengurai (dekomposer).
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik
adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara,
cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas. Komponen pengurai
(dekomposer) adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal
dari organisme mati.

3.2 SARAN

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat


tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan
terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan
tidak dapat hidup sendiri.

18
DAFTAR PUSTAKA
 Crow, G. and Allan, G. (1994) Community Life: An introduction to local
social relations. Hemel Hempstead: Harvester Wheatsheaf New York, USA
 Lina Yuliana . 2011 . Ekosistem . Aviable from
http://linayuliana15.blogspot.com/2011/02/ekosistem.html .
 STAR. (2002). Biologi untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.
 WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.
 Adekstensi2010.files.wordpress.com/2012/01/viii-ix-makhluk-hidup-
dalam- lingkungan-alami.pdf
 Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Pustaka Setia:

Bandung. Id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222668-

pola-kehidupan Matakristal.com/berbagai-macam-pola-

kehidupan

19

Anda mungkin juga menyukai