Disusun oleh
Moh Choiron Rachman
i
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana ia telah
memberi rahmat dan inayah beliau kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah, Untuk memenuhi
syarat tugas kelompok yang ditugaskan oleh Bpk Mahin Ainun Naim M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ilmu Alamiah
Dasar.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bpk Mahin Ainun Naim M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Yang telah memberikan
tugas kepada kelompok kami sehingga dapat menambah wawasan bagi kelompok
saya saat ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat
ataupun official kelompok delapan, Yang telah sudi meluangkan waktu, pikiran,
dan tenaganya untuk terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini sangat jauh sekali dari kata sempurna apalagi
istimewa, Oleh karna itu kami perlu kritik dan saran yang mana kritik dan saran
tersebut dapat di jadikan motivasi dan pembelajaran, Agar kedepannya bisa
semakin lebih baik lagi.
Penulis
ii
iii
BAB I
PEMBAHASAN
1
Komponen terakhir dari struktur trofik yaitu pengurai atau decomposer.
Pengurai adalah organisme terutama bakteri yang memecah molekul organikk
yang kompleks dari organisme mati, menjadi molekul sederhana sehingga
dapat digunakan lagi oleh ototrof. Komponen abiotik yang diperlukan dari
struktur trofik suatu ekosistem adalah suatu sumber energi, nutrient dan sumber
air. Bumi sebagai suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun atas
ekosistem-ekosistem yang lebih kecil dan saling terkait satu sama lainnya.
1. POPULASI MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
2
dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Ekosistem dibagi menjadi dua yaitu alami dan buatan adalah ekosistem buatan
adalah yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia.
Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem
perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya.
Sedangkan Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
manusia. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem kolam, ekosistem
akuariun, ekosistem kebun dan lain sebagainya.
Berdasarkan Minat
Berdasarkan Komuni
3
dikatakan bahwa komunitas adalah sekelompok makhluk-makhluk
hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama pada suatu
daerah. Jadi komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama
pada suatu daerah dan saling berinteraksi. Contoh komunitas yaitu :
kumpulan populasi udang (komunitas air tawar), komunitas air laut,
komunitas hutan hujan tropis, dll.
1. Komponen Biotik
4
tumbuhan hijau.
2. Komponen Abiotik
5
cabang dalam peristiwa makan-dimakan.
contoh: padi tikus ular elang pengurai
(dari pengurai, hasil metabolismenya bisa sebagai pupuk untuk
tanaman yaitu padi). Jaring makanan adalah lebih dari 1 rantai makanan
yang saling berhubungan (jika terdapat cabang dalam peristiwa makan-
dimakan).
Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain
dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan
lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau
timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam
ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam
tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan
hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang
bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan
karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan
berakhir pada hewan pemangsa kamivora maupun herbivora
sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga
organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit
antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak
berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk jaring-jaring makanan.
6
4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan
peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan
energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke
bentuk lain di sepanjang rantai.
Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai
makaan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun
dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam
makanan. Sumber asal energi adalah matahari. Oleh karena itu, tumbuhan
digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau
organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik
kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk
tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di
tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota tingkat trofik keempat.
1. Piramida Ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam
bentuk piramida ekologi. Ada 3 jenis piramida ekologi, yaitu
piramida jumlah, piramida lisgde biomassa, dan piramida energi.
2. Piramida Jumlah
Organisme dengan tingkat trofik masing-masing dapat
disajikan dalam piramida jumlah, seperti kita organisme di tingkat
trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme di
tingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.
Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal,
jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme.
Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada
tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora.
3. Piramida Biomassa
Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang
membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem.
Penggambaran yang ohih realistik dapat disajikan dengan piramida
biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu
7
tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka
rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian
barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan. Piramida
biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh
organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram. Untuk
menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil
sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa
dihitung.
4. Piramida Energi
Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang
dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu
memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam
ekosistem. Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi
berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik. Berkurangnya
energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut.
Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya. Beberapa makanan yang dimakan
tidak bisa dicema dan dikeluarkan sebagai sampah. Hanya
sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh
organisme, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
4. MACAM-MACAM DAN BENTUK POLA KEHIDUPAN
Pola-pola interaksi terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari
individu, populasi, komunitas, sampai tingkatan ekosistem. Interaksi
antara faktor-faktor biotik dan abiotik secara garis besar dapat dilihat pada
pola rantai makanan, aliran energi, jaring-jaring makanan, dan sistem
biogeokimia.
Pola-Pola Interaksi
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antan
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang
melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi beberana macam, di antaranya: simbiosis mutualisme,
simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
8
a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu interaksi antara dua individu ataupun
populasi yang saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara
jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes,
antara bunga dengan kupu-kupu.
b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis Parasitisme yaitu interaksi dua individu/populasi di mana
salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi.
Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga,
cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus
manusia.
c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis Komensalisme yaitu interaksi antara individu/populasi
yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung
dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil
yang menempel pada ikan hiu.
9
BAB II
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa :
Populasi adalah kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis
yang sama yang menduduki ruang atau tempat yang terbuka, dan memiliki
berbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok
dan tidak merupakan milik individu di dalam kelompok itu. Contoh
populasi yaitu : populasi burung flamingo, populasi udang, populasi kura-
kura, populasi tanaman air tawar, dan sebagainya. Ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Macam-
macam ekosistem menurut proses terbentuknya yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan Ekosistem terdiri atas beberapa komponen pembentuk,
yaitu komponen biotik, abiotik, dan pengurai (dekomposer).
Aliran energi itu menjelaskan jumlah energi pada satu tingkat
tropik yang didapat dari tingkatan tropik di bawahnya. saat suatu hewan
makan tumbuhan, misalnya, tidak semua energi (energi kimia) yang ada di
tumbuhan itu diambil semua oleh hewan. Ada efisiensinya, karena itu
aliran energi makin lama makin kecil bila tingkat tropiknya makin tinggi.
Pola-pola interaksi terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai dari
individu, populasi, komunitas, sampai tingkatan ekosistem. Interaksi
antara faktor-faktor biotik dan abiotik secara garis besar dapat dilihat pada
pola rantai makanan, aliran energi, jaring-jaring makanan, dan sistem
biogeokimia. Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan
khusus antan dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup
yang melakukan simbiosis disebut simbion. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi beberana macam, di antaranya: simbiosis mutualisme, simbiosis
parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
10