Anda di halaman 1dari 13

Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu : Yoan Theasy, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Christin (223010202011)
Dewi Yuliyani (223020202039)
Miranda Novia (223020202063)
Nurseba (223020202045)
Selvina (223010202013)
Sri Wahyuni (223030202084)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
KALIMANTAN TENGAH 2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang hingga saat ini memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang
“Makhluk Hidup Dalam Ekosistem Alami”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan
penulisan makalah ini masih banyak kesalahan, dan oleh karena itu kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharap adanya kritik serta saran bagi pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I: Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab II: Pembahasan
A. Pengertian Makhluk Hidup
B. Apa Yang Dimaksud dengan Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
C. Pengertian Ekosistem
D. Macam-Macam Bentuk Pola-Pola Kehidupan
Bab III: Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi.
Ekosistem juga merupakan sistem ekologik yang merupakan unit fungsional yang
dihasilkan dari interaksi komponen biotic (makhluk hidup atau organisme), komponen
abiotik (benda mati), dan juga komponen kebudayaan (antropogenik).
Semua ekosistem merupakan sistem yang terbuka dalam arti terjadi transfer
energi maupun material ke dalam dan ke luar. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
merupakan faktor biotik dan menempati daerah biosfer dan membentuk organisasi alam
hayati. Taraf organisasi tersebut digambarkan sebagai suatu spektrum biologi yang
tersusun atas sitoplasma sebagai substansi dasar kehidupan yang akan membentuk sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Sementara air, udara, batuan, mineral, dan energi adalah faktor abiotik. Bumi sebagai
suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun atas ekosistem-ekosistem yang lebih
kecil dan saling terkait satu sama lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makhluk hidup ?
2. Apa yang dimaksud dengan populasi dan komunitas makhluk hidup?
3. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
4. Apa sajakah macam-macam bentuk pola-pola kehidupan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu makhluk hidup
2. Mengetahui populasi dan komunitas makhluk hidup
3. Mengetahui apa itu ekosistem
5. Mengetahui apa sajakah macam-macam bentuk pola-pola kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Makhluk Hidup


Makhluk hidup merupakan struktur biologis yang merespon
perubahan lingkungan atau dalam entitas sendiri. Ini termasuk hewan, tumbuhan, jamur dan
organisme bersel tunggal yang dikenal sebagai bakteri. Makhluk hidup memiliki organisasi
biokimia yang kompleks yang memungkinkan mereka untuk memproses zat dan memanfaatkan
energi untuk merespon perubahan di sekitar mereka.
Menurut New Mexico Tech, semua makhluk hidup menampilkan tujuh karakteristik
kehidupan. Yang pertama adalah bahwa mereka terdiri dari sel-sel. Organisme bersel tunggal
hanya memiliki satu sel yang melengkapi semua tugas yang diperlukan dalam kehidupan,
sedangkan organisme multisel memiliki banyak sel-sel khusus.
Makhluk hidup juga merupakan organisme yang menjalankan berbagai fungsi kehidupan.
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua makhluk hidup memiliki ciri
khas yang membedakannya dengan benda mati.
Ciri-ciri dan keanekaragaman makhluk hidup seperti bernapas, bergerak, membutuhkan
nutrisi, tumbuh dan berkembang, peka terhadap rangsangan, bereproduksi, beradaptasi,
mengeluarkan zat sisa dan mengalami metabolisme.

B. Apa Yang Dimaksud dengan Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup


Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous= rakyat, berarti
penduduk. Di dalam ekologi yang dimaksudkan dengan populasi adalah sekelompok individu
yang sejenis. Apabila membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang dibicarakan,
dengan menentukan batas-batas waktunya, serta tempatnya.
Jadi populasi merupakan kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis yang sama
yang menduduki ruang atau tempat yang terbuka, dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang
merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam
kelompok itu. Contoh populasi yaitu: populasi ikan lele, populasi udang, populasi kura-kura dan
populasi tanaman air tawar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi diantaranya:
a. Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam
mempertahankan hidupnya.
b. Mortalitas, terjadinya suatu kematian atau punahnya individu karena kekurangan sumber
makanan, terserang penyakit, dan lain-lain.
c. Natalitas, adanya kelahiran yang menyebabkan pertambahan jumlah individu.
d. Migrasi, keluar dan masuknya populasi yang sama.
e. Predasi, adalah interaksi antar organisme dimana satu organisme dimangsa oleh
organisme lainnya.
f. Suksesi, merupakan proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju
kearah lingkungan yang lebih teratur dan stabil.

Komunitas dapat dimaknai sebagai sebuah kelompok dari suatu masyarakat atau
sebagai sekelompok orang yang hidup di suatu area khusus yang memiliki karakteristik
budaya yang sama. Apapun definisinya, komunitas harus memiliki sifat interaksi.
Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berarti “kesamaan,
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama”, publik, dibagi oleh
semua atau banyak. ( Wanger, 2002:4).
Seorang ahli Frederick Clements (1900) mengatakan bahwa suatu komunitas
merupakan suatu organisme dengan jenis komposisi yang terbatas dan mempunyai
sejumlah kehidupan.
Menurut Crow dan Allan, komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat Wilayah
Sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan
mempunyai sesuatu yang sama secara geografis.
2. Berdasarkan Minat
3. Berdasarkan Komuni
Dalam setiap komunitas, setiap populasi dapat dikelompokkan ke dalam salah
satu dari kelompok berikut:
a. Produsen, adalah suatu jenis makhluk hijau daun yang bisa merubah energi surya menjadi
energi kimia dalam jaringannya, seperti: rumput, pohon, dan lain sebagainya.
b. Konsumen pertama, adalah makhluk herbivora, suatu organisme pemakan tumbuhan,
seperti sapi, kerbau, gajah, kambing.
c. Konsumen kedua, adalah karnivora suatu organisme pemakan herbivora seperti manusia
harimau, ular, dan lain sebagainya.
d. Konsumen ketiga, adalah karnivora suatu organisme pemakan karnivora lainnya.
e. Parasit, adalah organisme yang memakan makanan yang telah dicerna oleh organisme
lain sebagai hidupnya. Seperti benalu, jamur, dan lain sebagainya.
f. Pemakan bangkai, organisme yang hidup dari kotoran hewan dan tumbuhan yang sudah
membusuk.
g. Pengurai, yaitu mikroba yang menguraikan organisme atau sampah organik menjadi zat
kimia atau energi ke lingkungannya dan dapat diserap kembali makhluk hidup.

C. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan
timbal balik yang tidak dapat dipisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem juga dikatakan sebagai suatu tatanan kesatuan secara utuh serta menyeluruh antara
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem adalah suatu sistem yang terstimulasi oleh komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang merujuk pada variabel penyusun dari makhluk
hidup. Contoh dari komponen biotik adalah manusia, tumbuhan, hewan, bakteri, dan jamur.
Kehadiran suatu spesies dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan
sumber daya dan kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih
dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum toleransi. Komponen
pembentuk ekosistem antara lain:
1. Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup merupakan komponen fisik dan kimia yang
medium atau substrat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan hidup.
Sebagian besar dari komponen abiotik memiliki beragam variasi dalam ruang dan waktu.
Komponen abiotik berupa bahan organik, senyawa anorganik, serta faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, antara lain:
A. Suhu
Proses biologi dipengaruhi juga oleh suhu mamalia dan unggas akan
membutuhkan energi untuk dapat meregulasi temperatur dalam tubuh.
B. Air
Ketersediaan air juga dapat mempengaruhi distribusi organisme. Organisme yang
terdapat pada gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air yang ada di gurun
tersebut.
C. Garam
Konsentrasi garam juga mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
dengan melalui osmosis.
D. Cahaya Matahari
Intensitas serta kuliatas cahaya matahari karena mempengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga yang terjadi pada lingkungan
air, fotosintesis terjadi pada sekitar permukaan yang dapat dijangkau cahaya
matahari.
E. Tanah dan Batu
Karakteristik tanah yang meliputi antara lain struktur fisik, komposisi mineral,
dan pH membatasi penyebaran organisme yang berdasarkan kandungan sumber
makanan di tanah.
F. Iklim
Iklim adalah kondisi dalam suatu daerah atau area serta dalam jangka waktu lama.
Iklim makro melipiuti iklim global, lokal, dan regional. Iklim mikro meliputi
iklim dalam suatu daerah yang dihuni oleh beberapa komunitas tertentu.
2. Biotik
Biotik merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut suatu organisme.
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu heterotrof
atau konsumen dan dekomposer atau pengurai.
A. Heterotrof/konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan dari bahan - bahan
organik yang telah disediakan oleh organisme lain sebagai sumber makanannya.
Komponen heterotrof disebut konsumen makro atau fagotrof karena makanan yang
dimakan berukuran kecil. Yang tergolong golongan heterotrof adalah manusia, hewan,
mikroba, dan jamur.
B. Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan-bahan organik
yang berasal dari organisme yang telah mati. Pengurai disebut konsumen makro atau
sapotrof. Hal ini karena makanan yang telah dikonsumsi memiliki ukuran yang lebih
besar. Yang tergolong golongan pengurai atau dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
a. Aerobik: oksigen sebagai penerima elektron atau oksidan.
b. Anaerobik: oksigen tidak terlibat dan bahan organik sebagai penerima elektron
atau oksidan.
c. Fermentasi: anaerobik namun bahan organik yang sudah teroksidasi sebagai
penerima elektron. Komponen tersebut berada di suatu tempat serta berinteraksi
membentuk kesatuan ekosistem yang teratur.

Tipe-tipe dari ekosistem antara lain:


1.Akuatik (Air)
A.Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain memiliki variasi suhu yang tidak menyolok,
penetrasi cahaya yang kurang, serta terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak pada ekosistem air tawar adalah jenis ganggang, sedangkan tumbuhan yang lainnya
adalah tumbuhan biji.
B.Ekosistem Air Laut
Habitat laut ditandai oleh salinitas atau kadar garam yang tinggi dengan ion CI-dapat
mencapai 55% terutama pada daerah laut tropik, hal ini karena disana memiliki suhu yang tinggi
dan penguapan yang sangat besar. Pada daerah tropik, suhu laut dapat berkisar 25 C.
C.Ekosistem Estuari
Estuari atau muara merupakan tempat bersatunya sungai dengan air laut. Estuari sering
dipagari dengan lempengan lumpur intertidal yang cukup luas. Komunitas tumbuhan yang dapat
hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, fitoplankton, dang ganggang. Komunitas
hewannya seperti cacing, ikan, kerang. Dan kepiting.
D.Ekosistem Pantai
Dinamakan ekosistem pantai karena yang paling banyak tumbuh pada gundukan pasir
adalah tumpukan Ipomoca pes caprae memiliki kemampuan untuk dapat tahan terhadap
hempasan gelombang dan angin.
E.Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada satu arah. Air sungai dingin serta
jernih dan memiliki sedikit kandungan sedimen. Ekosistem sungai dihuni oleh beberapa hewan
seperti gurame, kura-kura, dan sebagainya.
F.Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem terumbu karang terdiri dari koral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem
terumbu karang sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup pada karang memakan organisme
mikroskopis serta sisa organik lain.
G.Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem laut dalam memiliki kedalaman yang dapat mencapai lebih dari 6.600 m.
Biasanya terdapat lele laut serta ikan laut yang mampu untuk dapat mengeluarkan cahaya.
H.Ekosistem Lamun
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuhan yang dapat berbunga di
lingkungan laut. Tumbuhan tersebut dapat hidup pada perairan pantai dangkal. Lamun atau
seagrass mempunyai tunas berdaun yang tegak serta tangkai-tangkai yang merayap untuk
berbiak.

2.Terestrial (Darat)
Ekosistem terestrial atau ekosisem darat dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim
sangat berperan penting untuk menentukan mengapa pada suatu ekosistem terestrial berada pada
tempat tertentu. Pola ekosistem tersebut dapat berubah akibat berbagai gangguan seperti petir,
kebakaran, penebangan pohon, dan sebagainya.
A.Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis pada daerah tropik dan subtropik. Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri
curah hujan 200-225 cm per tahun. Dalam hutan hujan tropis terdapat tumbuhan khas, yaitu liana
atau rotan dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain burung, kera, badak, harimau, dan
burung hantu.
B.Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat pada wilayah yang memiliki curah hujan 40-60 inci
per tahun, tetapi temperatur serta kelembapan masih tergantung terhadap musim. Hewan yang
hidup di sabana adalah serangga serta mamalian seperti zebra, hyena, dan singa.
C.Padang Rumput
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-
ciri padang rumput adalah memiliki curah hujan 25-30 cm per tahun, hujan turun secara tidak
teratur, poorositas atau peresapan air yang tinggi, dan drainase aliran air yang cepat. Tumbuhan
yang terdapat pada padang rumput terdiri dari tumbuhan terna dan rumput. Hewannya yaitu:
bison, serigala, anjing liar, zebra, gajah, jerapah, serangga dan sebagainya.
D.Gurun
Gurun terdapat pada daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ekosistem
gurun memiliki ciri-ciri gersang dan curah hujan rendah sekitar 25 cm per tahun. Di gurun
terdapat tumbuhan menahun berdaun seperti kaktus atau tak berdaun dan memiliki akar yang
cukup panjang serta mempunyai jaringan yang dapat menyimpan air. Hewan yang hidup di
gurun antara lain ular, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya.
E.Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat pada daerah beriklim sedang yang memiliki 4 musim dan memiliki
ciri-ciri curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon dalam ekosistem hutan gugur sedikit
dan tidak terlalu rapat. Hewan yang ada di ekosistem hutan gugur adalah rusa, rubah, beruang,
dan rakun.
F.Taiga
Taiga terdapat dibelahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik. Taiga
memiliki ciri-ciri suhu di musim dingin yang rendah. Hutan taiga seperti konifer, pinus, dan
sejenisnya. Hewan yang hidup di taiga adalah moose, beruang hitam, dan burung-burung yang
bermigrasi ke selatan pada saat musim gugur.
G.Tundra
Tundra terdapat pada belahan bumi sebelah utara dalam lingkungan kutub utara serta
terdapat di puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah tundra hanya sekitar 60 hari.
Tumbuhan yang ada pada ekosistem tundra adalah sphagnum, liken, tumbuhan perdu, dan
rumput alang-alang.
H.Karst (batu gamping/gua)
Karst berasal dari nama kawasan batu gamping yang terdapat pada wilayah Yugoslavia.
Karst memiliki ciri-ciri tanahnya kurang subur untuk pertanian, mudah longsor, dan sensitif
terhadap erosi.
I.Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan sendiri oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan. Contoh ekosistem buatan antara lain bendungan, hutan tanaman produksi
seperti jati dan pinus, agroekosistem yang berupa sawah tadah hujan, sawah irigasi dan
perkebunan sawit.
D.Apa Sajakah Macam-Macam Bentuk Pola-Pola Kehidupan
Makhluk hidup dengan lingkungan tertentu membentuk pola kehidupan yang khas,
sehingga ditemukan berbagai pola kehidupan dengan kekurangan masing-masing. Adanya
perbedaan lingkungan menyebabkan timbulnya berbagai pola kehidupan. Pola kehidupan dapat
dibagi dalam tiga bagian, antara lain:
1.Pola Kehidupan di Darat
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan di darat, antara lain keadaan tanah, suhu,
angin, kelembapan udara, curah hujan, dan pancaran sinar matahari. Pola kehidupan di darat
dapat mengalami perubahan menurut musim, misalnya:
a.Pada waktu musim hujan kelembapan udara cukup tinggi, tanah basah, tumbuhan hidup
subur.
b.Pada waktu musim kemarau kelembapan udara menurun, tumbuhan sebagian mati.

2.Pola Kehidupan di Air


a.Lingkungan air tawar: sungai, rawa, kolam, parit.
b.Lingkungan air asin: laut
c.Lingkungan air payau: danau air tawar
3.Pola Kehidupan Yang Khas
Hubungan timbal balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan
pola kehidupan dalam suatu komunitas. Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
1.Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam
lingkungan yang erat. Jenis-jenis simbiosis yaitu:
a.Simbiosis mutualisme, ialah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak, misalnya kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung.
b.Simbiosis paratisme, ialah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang
satu mendapat keuntungan dan yang lainnya dirugikan. Misalnya benalu dengan pohon
inang, tali putri dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang.
c.Simbiosis komensalisme, ialah cara hidup antara dua makhluk hidup yang satu
diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan. Misalnya ikan hiu dengan ikan-
ikan remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi.
2.Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup yang
satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya Contohnya: Pennicillium dengan jamur dan
bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan pennicilin (sejenis antibiotik) dan menghambat
pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu. Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola
kehidupan sebagai antibiosis, antara lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin,
Teramisin dan Tektrasiklin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain.
Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya lingkungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelagsungan
hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan
timbal balik. Ekosistem tersusun atas tuga komponen, yaitu komponen biotik, komponen
abiotik dan komponen pengurai ( dekomposer).
B. Saran
Saran dari makalah kami tantang “Makhluk Hidup dan Ekosistem Alami” adalah setiap
makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena
itu kita harus menjaga kebersihan lingkangan terutama di sekitar tempat tinggal kita.
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Apabila ada terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini kami
mohon maaf. Sekian dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
- http://linayuliana15.blogspot.com/2011/02/ekosistem.html
- http://woocara.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-ekosistem-komponen-dan-tipe.html
- http://iwak-pithik.blogspot.co.id/2014/04/pengertian-ekosistem.html
- http://www.softilmu.com/2015/10/makhluk-hidup-dalam-ekosistem-alami.html
- http://www.ataya.xyz./2015/04/pengertian-makhluk-hidup-organisme.html

Anda mungkin juga menyukai