Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 3

RESUME MODUL 5 DAN 6 KONSEP DASAR IPA DI SD

Disusun Oleh:

Bahtiar Hariyadi (836594379)

PROGRAM STUDI S1 PGSD


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ PURWOKERTO
POKJAR KEMANGKON
2020
Modul 5
Makhluk Hidup dan Lingkungan
Kegiatan Belajar 1
Tingkatan Organisme dan Ekosistem

A. INDIVIDU, POPULASI, DAN KOMUNITAS


Tingkat organisme makhluk hidup yang sesuai
dengan tinjauan ekologi dimulai dari ui yang kecil
adalah individu, yaitu makhluk hidup suatu organisme.
Individu selalu bersifat tunggal . setiap makhluk hidup
tidak dapat hidup sendiri, tetapi harus hidup bersama-
sama dengan individu sejenis atau dengan yang tidak
sejenis.
Populasi adalah kelompok individu-individu sejenis
membentuk satuan. Setiap organism yang sama dalam
bahasa latin disebut spesies.
Karakteristik populasi :
1. Memiliki kepadatan/densitas, yaitu jumlah
seluruh individu pada tiap satuan ruang, baik luas
maupun volume.
2. Setiap populasi suatu spesies makhluk hidup
memiliki pola persebaran tertentu dari individu
yang ada di dalamnya.
Komunitas adalah beberapa populasi organisme yang
hidup bersama-sama pada suatu waktu menempati
wilayah tertentu. Setiap individu organisme menempati
suatu tempat dialam yang disebut habitat.
Menurut habitatnya komunitas dibedakan menjadi
komunitas darat (terrestrial) dan komunitas perairan
(akuatik), sedangkan berdasarkan jenis makhluk hidup
komunitas dibedakan menjadi komunitas tumbuhan dan
hewan. Di dalam anggota komunitas terjadi hubungan
predasi, kompetisi, atau simbiotis.
Ciri atau Karakteristik komunitas :
1. Keragaman : suatu komunitas tersusun dari
berbagai macam populasi.
2. Stabilitas : komunitas sangat dipengaruhi oleh
lingkungan.
3. Strukutur tropik : terjadi hubungan interaksi
antarspesies yang satu dengan yang lainnya.
Hubungan tersebut berpa makan-dimakan,
membentuk suatu rantai makanan.
4. Dinamis : sifat suatu komunitas sangat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sehingga
selalu berubah atau dinamis.
B. INTERAKSI ANTAR INDIVIDU
Interaksi antar individu terjadi dalam suatu populasi.
Interaksi tersebut bisa berupa kompetisi untuk
memperebutkan kebutuhan yang sama untuk hidupnya,
seperti kebutuhan makanan, air, cahaya, dan
ruang.interaksi kompetisi antarindividu dalam suatu
populasi disebut kompetisi intraspesies.
C. INTERAKSI ANTAR POPULASI
Bentuk interaksi antar populasi yang berbeda spesies
dalam suatu komunitas disebut antarspesifik, yaitu
hubungan antara dua individu yang berbeda spesies.
Menurut Dwidjoseputro (1994), hubungan antarspesifik
dapat dikelompokkan menjadi delapan macam bentuk
dasar :
1. Netralisme, apabila antara dua spesies individu
baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul
tidak terjadi saling merugikan maupun
menguntungkan.
2. Predasi, interaksi dua individu dari populasi
berbeda spesies berupa makan-dimakan atau
spesies lainnya.
3. Parasitisme, hidup bersama-sama antar dua
individu berbeda spesies yang hanya
menguntungkan sepihak.
4. Mutualisme, dua spesies yang hidup bersama
masing-masing mendapat keuntungan dan kedua
populasi dapat berkembang dengan baik. Jika
keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat
hidup.
5. Kompetisi, hubungan dua populasi yang hidup
bersama dan saling memengahuri akibat adanya
kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama,
sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
D. EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu kawasan alam yang di dalamnya
terdapat unsure biotic (unsure hidup) dan abiotik (unsur
tak hidup) terjadi timbale balik antara unsure-unsur
tersebut yang membentuk system ekologi.
Dilihat dari fungsinya ekosistem terdiri dari dua
komponen :
1. Komponen autotrof, yaitu individu yang mampu
membuat mekanannya sendiri dengan
menyintesis bahan anorganik menjadi bahan
organic dengan bantuan cahaya matahari di
dalam klorofil.
2. Komponen heterotrof, yaitu individu yang
mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan
organic sebagai bahan makanannya yang
disintesis dan disediakan oleh individu lain.
Dilihat dari struktur penyusunannya ;
1. Bahan tak hidup (factor-faktor abiotik), yaitu
komponen fisik dan kimia yang utama.
2. Produsen, yaitu organism autotrof, misalnya
hewan pemakan tumbuhan disebut herbivore dan
hewan pemakan tanama disebut karnivora.
3. Pengurai, perombak atau decomposer yaitu
organism heterotrof yang menguraikan bahan
organic berasal dari organism mati.
4. Detritus atau detritivor, heterotrof lain yang
memekan partikel-partikel organic dari remukan
jaringan tumbuhan atau hewan yang melapuk.

 
Kegiatan Belajar 2
Keanekaragaman Hayati

A. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP.


Keananekaragaman makhluk hidup disebut juga
keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman diantara
makhluk hidup dari semua sumber, termasuk diantaranya
daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta
kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman di
dalam spesies, antarspesies, dan ekosistem.
Semua makhluk hidup memiliki persamaan -ciri
kehidupan, yaitu melakukan proses metabolism,antara
lain bernapas, memerlukan makanan, berekreasi, respons
terhadap rangsangan, berkembangbiak dan beradaptasi.
Selain memiliki persamaan makhluk hidup juga
memiliki perbedaan karena tidak ada satupun makhluk
hidup di alam yang persis sama.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan system
lima kingdom :
1. Monera : individu yang termasuk dalam
kelompok monera adalah organisme yang
memiliki struktur tubuh sangat sederhana. Selnya
tidak memiliki membrane inti atau prokariotik,
bersel satu atau membentuk koloni, tidak
memiliki organel, dan berukuran renik
(mikroskopik) uniseluler. Contohnya bakteri
tanah (bacillus thuringensis), bakteri usus
(eubakteria), dan arkhea (Methanosarcina)
2. Protista : organism dengan sel yang sudah
memiliki membrane inti (eukariotik). Contohnya
flagelata, ciliate, rhizopoda, dan sporozoa
3. Plantae : memiliki membrane inti (eukariotik),
plastid, dan dinding sel. Contohnya ganngang,
lumut, cemara, pohon kelapa, mangga, jeruk dan
sebagainya.
4. Fungia : fungia atau jamur tidak masuk dalam
kelompok tumbuhan atau hewan karena
memiliki ciri-ciri khas yang sangat berbeda
dengan organism lain. Mempunyai membrane
inti (eukariotik), berdinding sel, sebagian
merupakan organism multiseluler, sebagian lagi
uniseluler, dan tidak berhijau daun. Contohnya
ragi (saccharomyces), jamur tempe (Rhizopus),
jamur oncom (Neurospora), dan jamur merang
(volvariella).
5. Animalia : anggota kelompok animalia adalah
semua binatang, baik yang tidak bertulang
belakang maupun yang bertulang belakang.

B. KONSEP DASAR PENGELOMPOKKAN


MAKHLUK HIDUP
Para ahli sistematik menyusun tingkatan (hierarki)
takson sebagai berikut : Kingdom, Filum (untuk
hewan)/divisi (untuk tumbuhan), Ordo, Familia, Genus,
Spesies
C. TATA NAMA PADA KLASIFIKASI MAKHLUK
HIDUP
Carolus linneaus (1707-1778) memperkenalkan cara
pemberian nama jenis hewan dan tumbuhan dalam
bahasa latin atau yang dilatinkan dengan system
binomial nomenklatur. Nama spesies terdiri atas dua
kata. Kata pertama menunjukkan genus yang membawa
sifat umum dan kata kedua menunjukkan sifat khusus.
Maksud dari sifat khusus spesies ini adalah yang tidak
dimiliki oleh spesies sejenis lainnya.

  
Kegiatan Belajar 3
Pencemaran dan Etika Lingkungan

A. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran adalah masuknya bahan atau energy ke
dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya
perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat
fisik, kimiawi maupun biologis, sehingga mengganggu
kesehatan, eksistensi manusia, dan aktivitas manusia
serta organism lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan empat
tahapan pencemaran :
1. Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran
yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia,
baik dilihat dari kadar zat pencemarnya maupun
waktu kontaknya dengan lingkungan.
2. Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran
yang mulai menimbulkaniritasi ringan pada
pancaindra dan alat vegetative lainnya serta telah
menimbulkan gangguan pada komponen
ekosistem lainnya.
3. Pencemaran tingkat ketiga, yaitu pencemaran
yang sudah mengakibatkan reaksi pada alat tubuh
dan menyebabkan sakit yang kronis.
4. Pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran
yang telah menimbulkan sakit, bahkan kematian
dalam lingkungan karena kadar zat pencemaran
yang terlalu tinggi.
Pencemaran Air
Pencemaran air terutama disebabkan limbah industry dan
rumah tangga, sampah padat dan cair, buangan daerah
pertanian, seperti pupuk dan pestisida, erosi serta
tumpahan minyak.
Pencemaran Udara
Disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, pembakaran
sampah dan hutan, pembakaran batu bara, serta kegiatan
berbagai macam industry.
Pencemaran tanah
Berkaitan dengan pencemaran air maupun udara.

B. ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkumgan lahir pada dasawarsa terakhir
sekitar tahun 1970-an yaitu suatu etika yang
menggunakan penalaran ekologi sehingga hubungan
timbal balik manusia dengan lingkungannya menjadi
serasi.
Etika lingkungan mengandung makna kearifan,
kebijaksanaan, dan strategi untuk menentukan pilihan
perbuatan manusia agar tercipta hubungan timbale balik
yang harmonis antara manusia dan lingkungannya.
Etika lingkungan dibedakan sebagai etika
pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian
adalah etika yang menekankan pada mengusahakan
pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan
etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung
usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan
semua makhluk. Etika lingkungan disebut juga etika
ekologi.

C. MENGAPA KITA PERLU ETIKA


LINGKUNGAN
1. Menghadapi tantangan berat di masa yang akan dating
karena masalah kependudukan di Negara kita termasuk
masalah penting.
2. Ketidakseimbangan kebutuhan hidup manusia dengan
daya dukung lingkungan, menimbulkan ancaman,
hambatan, dan gangguan terhadap kelestarian
lingkungan.
3. Kondisi dan keadaan yang mendorong untuk
mengembangkan kemampuan lingkungan.
4. Tantangan yang cukup berat adalah masalah pemukiman
secara luas ataupun dengan arti sempit karena
pertumbuhan penduduk yang pesat dengan tuntutan yang
meningkat.
5. Pembangunan yang terus berlanjut mengubah dan
merekayasa bentuk dan kondisi lingkungan.
6. Kemampuan manusia mengubah ekosistem alam
menjadi ekosistem binaan untuk memenuhi
kebutuhannya, padahal baik struktur maupun fungsi
ekosistem alam perlu dilestarikan secara proporsional.
Pandangan manusia terhadap lingkungannya ;
1. Pandangan Ketuhanan
2. Pandangan kosmogini
3. Pandangan Posibilisme
4. Pandangan Optimisme Teknologi
5. Pandangan Kependudukan
D. PRINSIP-PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN
1. Sikap hormat terhadap alam
2. Prinsip tanggung jawab
3. Prinsip solidaritas
4. Prinsip kasih saying dan kepedulian
5. Prinsip tidak merusak
6. Perinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam
7. Prinsip keadilan
8. Prinsip integritas moral

Modul 6
Makanan, Kesehatan, Penyakit, dan Pencegahannya

Kegiatan Belajar 1
Makanan

A. PENGERTIAN
Makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan
setelah dicerna serta diserap tubuh akan berguna bagi
kesehatan dan kelangsungan hidup.
B. FUNGSI MAKANAN SECARA UMUM
1. Makanan sebagai sumber tenaga/energy
2. Makanan sebagai sumber pembangun
3. Makanan sebagai pengatur
C. BAHAN DAN ZAT MAKANAN
Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat
dimasak dan diolah untuk dihidangkan. Didalam bahan
makanan terdapat komponen-komponen yang berguna
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga
kesehatan tubuh, yang dikenal dengan sebutan zat
makanan, unsure gizi atau nutrien. Zat makanan yang
telah kita kenal secara umum adalah karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat berfungsi dalam mempertahankan tubuh dan
menarik air ke dalam usus.
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, pemeliharaan
jaringan, dan pembentukan senyawa tubuh yang esensial.
Lemak berfungsi sebagai pelindung, isolator, dan
pemberi rasa kenyang.
Vitamin berfungsi dalam proses penglihatan malam dan
proses ezimatis.
Mineral berfungsi dalam proses pembentukan gigi,
tulang, dan darah.
Air berfungsi sebagai media untuk reaksi-reaksi dalam
tubuh.
D. KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN
Baliwati dan Retnaningsih (2010) menyatakan
kebutuhan pangan seseorang dipengaruhi oleh :
1. Tahap perkembangan
2. Factor fisiologis
3. Kondisi kesehatan
4. Aktivitas fisik dan ukuran tubuh.
Setiap zat makanan memiliki batas jumlah minimum
atau jumlah maksimum untuk dikonsumsi. Kekurangan
zat makanan tertentu akan menyebabkan gangguan
kesehatan. Demikian pula kelebihan konsumsi zat
makanan dapat mengganggu kesehatan.
E. PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN
DENGAN MAKANAN
1. Penyakit keracunan yang ditimbulkan oleh
mikroorganisme yang mencemari makanan.
2. Penyakit karena cacing
3. Penyakit yang ditimbulkan oleh zat-zat makanan
4. Penyakit yang timbulnya berkaitan dengan diet.
a. Penyakit kardiovaskular
b. Penyakit kanker.
Penyakit kanker yang berhubungan dengan diet
antara lain kanker lambung, kolon, payudara, dan
indung telur.
F. PEDOMAN SUSUNAN MAKANAN SEHAT
Departemen Pertanian dan Departemen Kesehatan di
Amerika (2010) mengingatkan adanya zat gizi yang
perlu dikurangi dan gizi yang perlu ditambah untuk
memenuhi kecukupan gizi dalam makanan yang
dikonsumsi sehari-hari.
Zat yang dianjurkan untuk dikurangi terdiri atas :
1. Natrium
2. Lemak yang bersumber dari asam lemak jenuh
(diganti dengan lemak dari asam tidak jenuh)
3. Kolestrol
4. Lemak padat dan pemanis yang ditambahkan pada
makanan olahan
5. Hasil olahan dari biji-bijian atau disebut refined grain
seperti tepung dari biji-bijian (diganti dengan biji-
bijian yang belum diolah)
Zat gizi yang dianjurkan untuk ditambah antara lain :
1. Buah-buahan dan sayuran segar (untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral)
2. Biji-bijian (whole grains)
3. Susu dan produk dari olahan susu yang memiliki
kendungan lemak rendah
4. Makanan yang mengandung protein lemak rendak
5. Makanan laut (seafood).
6. Minyak sayur (dari jagung, kanola, zaitun, bunga
matahari. Kedelai)
7. Mineral kalium, kalsium, besi
8. Vitamin D, folat. Vitamin B12
9. Serat .
Kegiatan belajar 2
Kesehatan, Penyakit, dan Pencegahannya
A. PENGERTIAN
Sehat tidak hanya terkait dengan keadaan jasmani, tetapi
juga terkait keadaan rohani dan social seseorang.
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995)
sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,
dan social, jadi tidak hanya bebas dari penyakit atau
bebas dari kelemahan.
Kesehatan perseorangan mengacu pada status kondisi
tubuh, apakah baik, kurang baik, atau buruk, keadaan
tubuh yang sakit atau kurang sehat.
Kesehatan masyarakat menunjukkan status kondisi
(sehat tidaknya) suatu kelompok tertentu. Kesehatan
lingkungan mengacu pada kondisi fisik yang
berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan
masyarakat.penyakit adalah segala sesuatu yang
mengganggu atau menimbulkan masalah terhadap
kesehatan atau kenormalan diri seseorang.

B. USAHA KESEHATAN PERORANGAN,


MASYARAKAT, DAN LINGKUNGAN
Usaha kesehatan (hygiene) perorangan lebih
menitikberatkan pada usaha peningkatan nilai kesehatan
perorangan.
Usaha kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk
melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan
masyarakat. Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi)
adalah usaha yang lebih menitikberatkan pada perbaikan
lingkungan hidup secara fisik atau kepada factor
lingkungan yang memengaruhi kesehatan perorangan
atau masyarakat.
C. PENYAKIT MENULAR DAN PENCEGAHANNYA
1. Cara penularan penyakit
a. Masuk melalui saluran pernapasan
b. Masuk melalui saluran pencernaan
c. Masuk melalui kulit
2. Penyebab penyakit menular
a. Serangga
b. Cacing
c. Protozoa
d. Bakteri
e. Virus
f. Jamur
3. Berbagai penyakit menular yang ada di Indonesia
a. Scabies
b. Ankylostomoasis (infeksi cacing tambang)
c. Ankariasis (infeksi cacing gelang)
d. Enterobiasis (infeksi cacing kremi)
e. Filariasis (infeksi cacing filarial)
f. Amebiasis (disentri amuba)
g. Malaria
h. Toksoplasmosis
i. Kolera
j. Demam tifoid (tifus atau paratifus)
k. Diferi
l. Disentri hasile
m. Tetanus
n. Tuberculosis
o. Campak
p. Demam berdarah dongue
q. Hepatitis oleh virus
r. Polimielitis
s. Rabies (penyakit anjing gila)
t. Panu (tinea versicolor)
4. Cara-cara Pencegahan Penyakit Menular Secara
Umum
a. Mempertinggi nilai kesehatan
b. Memberikan vaksinasi/imunisasi
c. Pemeriksaan kesehatan berkala

D. BERBAGAI PENYAKIT DIWARISKAN


Penyakit yang diwariskan adalah penyakit atau suatu
kelainan yang kemunculannya dipengaruhi oleh factor
genetis (keturunan).
1. Bridaktili
Adalah kelainan yang diwariskan oleh orang tua dan
diperoleh sejak lahir berupa kelainan jari jemari yang
pendek-pendek.
2. Polidaktil
Adalah kelainan yang diwariskan dari orang tua,
diperoleh sejak lahir yang ditunjukkan dengan
adanya bagian tambahan, seperti kutil pada sisi
tangan/kaki atau adanya jari tambahan pada
tangan/kaki.
3. Osteogenesis imperfekta
Adalah salah satu kelainan yang dialami oleh
seseorang yang ditunjukkan dengan mudahnya ia
mengalami patah tulang dengan mengalami
kecelakaan ata rudapaksa yang ringan.
4. Kebotakan
5. Kelainan kekentalan secret kelenjar Mukosa
6. Penyakit tuli bisu jenis tertentu
7. Albinisme
8. Ditunjukkan dengan tidak adanya pigmen pada kulit
sehingga kulit tampak bule.
9. Hemorfili
Ditunjukkan dengan tidak dapatnya darah membeku
jika seseorang mengalami luka atau pendarahan.
10. Buta warna parsial (Ketidak mampuan membedakan
warna merah dan hijau)
11. Talasemia
Ditunjukkan dengan adanya gangguan sel darah
merah. Sel darah merah mudah rusak atau tidak tahan
lama sehingga ia selalu kekurangan darah.
12. Diabetes Melitus
Ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam
tubuh.
13. Hipertensi
Ditunjukkan dengan adanya tekanan darah yang
lebih tinggi daripada tekanan darah normal
14. Jantung istemik
Ditunjukkan dengan adanya ketidaknormalan fungsi
dan kerja jantung seseorang.

Anda mungkin juga menyukai