Disusun Oleh:
2206050023
KUPANG
2023
1
Kata Pengantar
Puji syukur yang besar saya panajatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
perkenanannya saya dapat menyelesaikan penulisan Bahan Ajar ini, sebagai bentuk Tugas
Mata Kuliah Eklogi.
Kepada Ibu Maria T.L. Ruma M.Si selaku dosen mata kuliah Ekologi, saya mengucapkan
terima kasih telah memberikan tugas ini sebagai pemenuhan kriteria penilaian pembelajaran
kami.
Bahan Ajar ini saya buat agar dapat digunakan semestinya, apabila selama membaca Bahan
Ajar ini terdapat kesalahan atau kekurangan, diharapkan saran dan masukan yang
membangun dapat disampaikan
2
BAB I
EKOLOGI SEBAGAI ILMU DASAR
Secara etimologis, istilah dari “Ekologi” ini berasal dari bahasa Yunani,yaitu “Oikos” yang
artinya “Habitat” dan “Logos” yang artinya “Ilmu”. Sehingga secara bahasa, definisi ekologi
adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara sesama organisme dan juga
antara organisme dengan lingkungannya. Setiap komponen ekosistem ini memiliki makna
yang khusus bagi komponen yang lain dengan sangat dan sudah terorganisir dan berlangsung
secara dinamis untuk terbentuk suatu ‘keseimbangan lingkungan’.
Ekologi ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Ernst Haeckel
(1834-1914) dalam pertengahan tahun 1960. Ekologi ini berkaitan dengan ekosistem dengan
komponen-komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.Faktor abiotik
komponennya adalah pada air, cahaya, suhu, kelembaban dan topografi. Sedangkan pada
faktor biotik komponennya adalah pada tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba. Ekologi
merupakan sebuah Ilmu yang membahas atau yang mempelajari hubungan interaksi yang
terkait dengan berbagai organisme-organisme atau beberapa kelompok organisme bagi
lingkungannya
1. Miller (1975)
Ekologi ini menyatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu tentang hubungan timbal
balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.
2. Otto Soemarwoto
Ekologi adalah serangkaian ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
3. C. Elton
3
Ekologi adalah salah satu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau per kehidupan alam
secara ilmiah.
4. Resosoedarmo
Ekologi adalah serangkaian ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
5. Andrewartha
Ekologi adalah salah satu ilmu yang membahas penyebaran dan kemelimpahan
organisme.
6. Krebs
7. Eugene P. Odum
Ekologi adalah suatu kajian terstruktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi
antara sesama organisme dan lingkungannya.
8. Ernst Haeckel
9. Odum (1975)
Ekologi adalah salah satu kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna,
mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling bergantung satu sama
lain.
Ruang lingkup ilmu ekologi terdiri dari bebrapa yaitu, Organisme, Individu, Populasi,
Komunitas, Ekosistem.
4
I. Organisme
Merupakan himpunan molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian rupa,
sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Organisme bisa juga
ditujukan sebagai istilah yang mewakili makhluk hidup. Misalnya seperti manusia,
hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Berdasarkan cara memperoleh makanannya,
organisme dibedakan menjadi dua, yaitu organisme autrotof dan organisme heterotrof.
A. Organisme Autrotof
Organisme Autrotof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan mengambil zat-zat dari lingkungannya melalui proses fotosintesis.
Organisme yang bersifat autrotof adalah tumbuhan. Dalam ekosistem, organisme
autrotof berperan sebagai produsen.
B. Organisme Heterotrof
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak menyusun zat anorganik
menjadi zat organik sehingga harus mendapatkan makanannya dengan cara
memakan organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya organisme heterotrof
dibedakan menjadi:
1. Herbivora
Adalah organisme pemakan tumbuhan. Di dalam rantai makanan herbivora
tergolong konsumen I. Contohnya adalah sapi, kambing, kerbau, kelinci dan
sebagainya.
2. Karnivora
Adalah organisme pemakan daging dan dalam rantai makanan berperan sebagai
konsumen II. Karena memangsa hewan lain, hewan ini disebut pula sebagai
predator. Contoh karnivora seperti harimau, singa, serigala, ular, elang dan
sebagainya.
5
3. Omnivora
Adalah organisme pemakan segala (daging dan tumbuhan). Contoh omnivora
adalah orang utan, ayam, beruang, kera, manusia dan sebagainya.
4. Scavenger (pemakan bangkai)
Adalah hewan yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah mati. Contohnya
adalah burung nasar.
5. Detritivora
Adalah organisme pemakan detritus. Sedangkan detritus adalah serpihan-serpihan
organisme yang berupa serpihan daun, batang, ataupun potongan hewan. Contoh
detritivora adalah cacing tanah, rayap, luwing dan sebagainya.
6
Sedangkan tumbuhan yang termasuk heterotrof adalah tumbuhan yang
memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil zat makanan dari
organisme lain yang masih hidup (sebagai parasit), contoh tali putri dan jamur.
Jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri karena jamur tidak memiliki
klorofil. Dalam ekosistem jamur berperan sebagai pengurai
.
II. Populasi
Populasi merupakan sekelompok individu dengan karakteristik serupa (spesies) yang
hidup di tempat yang sama. Konsep populasi banyak digunakan dalam ilmu ekologi
populasi dan genetika.
III. Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari kelompok populasi dan spesies berbeda yang
berinteraksi pada waktu dan tempat tertentu. Misalnya seperti komunitas sawah dan
lain sebagainya.
IV. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kesatuan ekologis yang tersusun atas komponen abiotik dan
biotik. Komponen ini saling berinteraksi sekaligus mendukung terjadinya aliran
energi serta siklus materi. Contohnya seperti ekosistem hutan, ekosistem laut, dan
sebagainya. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas 2 macam,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
7
A. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa ada campur
tangan dari manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi:
B. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk karena campur tangan dari
manusia. Contohnya ekosistem sawah, ekosistem waduk, ekosistem kolam, dan
sebagai nya.
Komponen biotik
Komponen biotik terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam
suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen-komponen
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Produsen
8
hijau mampu membuat zat makanan sendiri. Organisme yang seperti ini
sering disebut pula organisme autotrof.
2. Konsumen
3. Dekomposer
Adalah organisme yang bertugas merombak atau menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati. Yang berperan sebagai dekomposer adalah
bakteri dan jamur atau jasad renik lainnya yang bersifat saprofitik.
Komponen abiotik
Komponen abiotik yaitu ekosistem yang terdiri dari semua benda tak
hidup yang ada di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik dalam ekosistem
meliputi:
1. Cahaya matahari
2. Air
9
makhluk hidup, sebagai habitat dari berbagai makhluk hidup dalam
ekosistem perairan, dan penentu kelembaban udara pada ekosistem darat.
3. Tanah
4. Suhu
5. Udara
Udara terdiri dari beberapa macam gas, antara lain oksigen dan
karbondioksida. Oksigen diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernapas.
Sedangkan karbondioksida merupakan zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan
hijau (berklorofil) untuk fotosintesis. Karbondioksida yang terlarut dalam
air dibutuhkan oleh fitoplankton untuk fotosintesis.
6. Kelembaban
V. Biosfer
Biosfer merupakan suatu zona yang letaknya 900 meter di atas permukaan bumi.
Biosfer juga dikenal sebagai ekosfer yang merupakan jumlah seluruh ekosistem di
seluruh penjuru Bumi. Biosfer dapat disebut zona kehidupan di Bumi.
10
VI. Global
Ruang lingkup bertumpu pada pertukaran energi regional dan pengaruh bahan
terhadap fungsi dan distribusi jenis pada tingkat biosfer.
Ekologi ini juga dapat membantu manusia mengenal perilaku mahluk hidup
lainnya yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya saja sistem sonar kapal selam yang
diadaptasi dari hewan kelelawar dan lumba-lumba ternyata bermanfaat bagi manusia
untuk menentukan suatu lokasi.
Dengan adanya ekologi tersebut maka manusia dapat mengetahui struktur dan
skala pangan setiap makhluk hidup. Misalnya yaitu tumbuhan sebagai produsen,
hewan herbivora sebagai konsumen tingkat 1, hewan karnivora sebagai konsumen
tingkat 2, manusia sebagai konsumen tingkat 3, hewan pengurai, dan hasil pengurai
tersebut dikonsumsi oleh produsen sebagai sumber energi.
11
Ekologi juga dapat membantu manusia dalam hal memecahkan masalah
pertanian yang dihadapi oleh manusia. Misalnya, untuk dapat menjaga kesuburan
tanah dibutuhkan beberapa mikroba yang dapat menghasilkan nitrat dan ammonium.
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam suatu bentuk piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida dalam ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida
energi.
Berikut penjelasan dari tiga jenis piramida ekologi yaitu sebagai berikut :
1. Piramida Jumlah
Komposisi organisme, yang tergolong dalam tingkat trofik yang disajikan dalam piramida
jumlah. Piramida jumlah adalah salah satu piramida yang menunjukkan jumlah organisme
pada setiap tingkatan trofik. Organisme pada tingkat trofik pertama biasanya melimpah,
sedangkan pada tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya semakin berkurang. Komunitas
yang kebanyakan ini juga memiliki jumlah normal adalah tumbuhan yang lebih banyak
daripada organisme herbivor. Demikian pula, pada jumlah herbivor yang akan selalu lebih
banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I juga selalu akan lebih banyak
dari pada karnivor tingkat II dan seterusnya.
12
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa adalah salah satu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering
total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam
kurun waktu tertentu. Piramida biomassa juga memiliki penggambaran yang lebih realistik
dari pada piramida jumlah. Fungsi piramida biomassa adalah untuk menggambarkan
perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram. Untuk
dapat menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode
sampel. Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa yang dapat dihitung dengan
perbandingan yang tertentu. Pengukuran tersebut, dapat menghasilkan suatu informasi yang
lebih akurat mengenai ekosistem.
3. Piramida Energi
Piramida energi adalah salah satu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida energi ini dibuat berdasarkan pada suatu
observasi dalam waktu yang lama. Piramida energi ini memberikan gambaran paling akuran
mengenai aliran energi dalam ekosistem dari pada piramida jumlah, dan piramida biomassa.
Pada piramida energi juga terjadi penurunan jumlah energi secara berturut-turut dari tingkat
trofik yang paling rendah ke tingkat trofik yang paling tinggi.
13
4. Piramida Makanan
Bentuk piramida makanan menggambarkan komposisi rantai makanan yang semakin ke atas
massanya semakin kecil. Hal ini terjadi agar dalam ekosistem ada suatu keseimbangan yang
mantap atau seimbang. Dalam suatu ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak
daripada konsumen tingkat satu, konsumen tingkat satu lebih banyak daripada konsumen
tingkat dua. Jumlah konsumen tingkat dua lebih banyak dari pada jumlah konsumen tingkat
tiga, dan seterusnya. Bila digambarkan piramida makanan dasarnya lebar, sedangkan semakin
ke atas jumlahnya semakin kecil sehingga bentuknya akan meruncing atau seperti kerucut
atau segitiga.
Dari pengertian ekologi dan ruang lingkup untuk mempelajari interaksi makhluk hidup dan
lingkungannya, terdapat beberapa aspek dan prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain:
14
c. Studi mengenai struktur dan fungsi alam
1. Autoekologi
Yaitu ilmu yang mempelajari individu dari suatu jenis organisme atau ekologi
dari satu jenis makhluk hidup (termasuk ekologi manusia), tentang bagaimana cara
hidup dan beradaptasi diri dengan lingkungannya.
2. Sinekologi
Yakni ilmu yang mempelajari suatu komunitas organisme yang hidup sebagai
suatu kesatuan. Misalnya penelitian tentang pengaruh iklim atau tanah terhadap
produksi hutan.
Pada dasarnya istilah ekologi ini digunakan pada beberapa bidang kehidupan manusia.
Mengacu pada pengertian ekologi, adapun beberapa jenis ekologi adalah sebagai berikut ini :
1. Ekologi Manusia, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
keadaan lingkungan hidup manusia.
15
2. Ekologi Tumbuhan, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
tumbuhan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan hewan.
3. Ekologi Hewan, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang hewan
sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.
4. Ekologi Habitat, yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari dan
membahas tentang sifat dari suatu habitat.
5. Ekologi Populasi yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari tentang
hubungan antara kelompok organisme, jumlah individu, dan faktor penentu besar populasi
dan penyebarannya.
6. Ekologi Sosial, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan teknologi.
7. Ekologi Bahasa, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari dan menyelidiki
tentang hubungan antara bahasa dan lingkungan manusia.
8. Ekologi Antariksa, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
ekosistem yang dapat menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa.
BAB II
16
INDIVIDU
Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan ke bagian kecil. Istilah “individu” ini berasal dari bahasa yunani, yakni
“individuum” yang artinya tidak terbagi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, individu diartikan sebagai seorang, pribadi orang (terpisah dari yang lain), organisme
yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis individu mempunyai sifat bebas, atau secara
fisiologis bersifat bebas. Individu adalah unit struktural yang membangun kehidupan dalam
bentuk organisme. Individu adalah unit kehidupan, struktur terkecil pada tingkat ekosistem
tertentu. Seorang individu juga dapat disebut sebagai spesies biologis tunggal. Contohnya,
seorang manusia, seekor ikan, sebuah pohon mangga.
a. Individu memiliki akal, pikiran, hasrat, dan keinginan, serta perasaan yang dapat
menentukan action dari luar diri dan dari dalam diri individu.
b. Individu mempunyai naluri bertahan hidup, mencapai kepuasan, dan lain sebagainya.
c. Individu mempunyai jiwa raga yang mampu membedakan antara individu satu dengan
lainnya.
d. Individu mempunyai tingkah laku maupun perilaku yang unik atau khas yang dapat
membedan antara individu satu dengan individu lainnya.
Individu merupakan perseorangan yang memiliki kepribadian dan tingkah laku, serta
berperan di lingkungan masyarakat dan lingkungan lainnya, contohnya dalam lingkungan
politik. Menurut H. Hartomo, menyatakan bahwa ada 3 (tiga) aspek yang dimiliki oleh setiap
individu yang saling berkaitan dan berdampak pada lainnya, diantaranya sebagai berikut :
17
1. Aspek psikis rohani maupun psikologis
2. Aspek sosial
Selain itu, terdapat pula aspek-aspek individu secara psikologis, antara lain :
Bakat dalam KBBI adalah dasar berupa kepandaian, sifat, dan pembawaan, yang
dibawa sejak lahir. Bakat menjurus pada kelebihan alamiah yang melekat pada diri kita dan
menjadi pembeda antara individu satu dengan lainnya. Bakat (aptitude) adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Misalnya
kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.Seseorang yang berbakat
musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik,
akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.
2. Intelejen
Minat dalam KBBI adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah,
atau keinginan yang dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang sehingga termotivasi
untuk mempelajari dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Minat bersifat egosentris karena
perbedaan minat pada setiap individu tergantung pada kebutuhan dan apa yang dirasa
menguntungkan bagi masing-masing individu. Minat bisa merupakan dorongan dari naluri
namun bisa pula dorongan dari pemikiran yang disertai perasaan. Minat yang hanya muncul
dari dorongan perasaan tanpa pemikiran mudah berubah sesuai dengan perubahan
perasaannya.
4. Kepribadian seseorang
18
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku. Kepribadian terbentuk dari kecenderungan dengan berbagai pengaruh dari
lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku yang khas pada diri seseorang,
dalam bereaksi terhadap sesuatu. Sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan kepribadian
yang khas bagi individu itu.
5. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menimbulkan pergerakan.
Motivasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan perilaku
dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Motivasi dapat diartikan
sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk
mencapai suatu tujuan
6. Edukasi
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Stoner dan Freeman, bahwa karakteristik
individu adalah terjemahan atau kata lain dari sikap, minat dan juga kebutuhan individu.
Sikap tersebut dibawa dan dipakai oleh seseorang ketika melakukan suatu aktivitas. Selain
itu, John, Donahue, dan Kentle juga mengatakan bahwasanya terdapat 5 (lima) karakteristik
individu yang wajib diketahui, diantaranya :
a. Openness to Experience
19
b. Conscientiousness
c. Extraversion
d. Agreeableness
Agreeableness merupakan salah satu karakteristik individu yang bersifat ingin selalu
menghindari masalah dengan individu lain.
e. Neocritism
BAB III
20
3.1 Pengertian Populasi
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka populasi memiliki
artian sebagai seluruh jumlah jiwa atau individu yang berada dalam satu wilayah atau
daerah. Populasi juga merupakan sekelompok dari orang, benda, atau apa saja yang
bisa dijadikan sumber dari pengambilan sampel. Oleh sebab itu, kumpulan ini
memiliki kriteria yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam memecahkan
masalah penelitian.
Populasi memang memiliki banyak pengertian, sejumlah ahli juga berusaha mencoba
mendefinisikan mengenai pengertian dari populasi itu sendiri. Berikut ini pengertian
populasi yang dijelaskan oleh para ahli:
Menurut Nazir, populasi adalah sekumpulan dari individu yang memiliki ciri
khusus, kualitas dan juga karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti. Ciri ciri,
karakter dan keunikan ini disebut dengan variabel. Nazir juga kemudian membagi
populasi menjadi dua bentuk, yaitu populasi finit dan juga populasi infinit.
21
perhatian dari seorang peneliti. Pusat perhatian ini, harus berada dalam ruang lingkup
dan juga waktu yang ditentukan oleh peneliti. Populasi sendiri, erat kaitannya dengan
data-data, jika data itu diberikan oleh seorang individu manusia, maka ukuran dari
banyaknya populasi pada akhirnya akan sama dengan jumlah manusia.
Bungin juga turut mendefinisikan tentang apa itu populasi, menurutnya populasi
adalah universum (keseluruhan) dari sesuatu yang dijadikan objek sebuah penelitian,
baik itu manusia, tumbuhan, manusia, udara, nilai, kejadian, sikap hidup dan juga
lainnya. Dengan begitu, objek yang digunakan ini menjadi objek utama yang
dijadikan sumber data dalam melakukan penelitian.
22
Arikunto mendefinisikan populasi adalah keseluruhan dari sebuah objek dalam
penelitian. Ketika ada orang yang ingin meneliti sebuah elemen yang berada dalam
daerah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap populasi tersebut.
Bagi Furchan, populasi adalah sebuah objek atau keseluruhan anggota dari
sekelompok individu, organisasi, yang kemudian dirumuskan secara jelas oleh
peneliti.
Tidak jauh berbeda dengan ahli yang lain, Netra juga mendefinisikan populasi
sebagai suatu keseluruhan dari individu-individu yang memiliki sifat general, tetapi
mereka memiliki satu kesatuan atau karakteristik khusus yang sama.
Sabar mendefinisikan populasi sebagai bentuk dari keseluruhan objek dari sebuah
penelitian. Jika ada seseorang yang ingin melakukan penelitian terhadap semua
elemen yang ada dalam daerah penelitian tersebut, maka penelitian yang akan
dilakukan adalah penelitian populasi atau juga studi populasi. Belakangan kita juga
menyebutnya dengan studi sensus.
23
13. Definisi Populasi Menurut Nursalam (2003)
Husaini Usman menjelaskan bahwa populasi adalah semua hal yang memiliki
nilai, baik itu hasil perhitungan atau juga pengukuran. Bisa data kuantitatif atau juga
data kualitatif dari karakter atau ciri khusus mengenai suatu kelompok dengan objek
yang jelas dan juga lengkap.
Tita Lestari dan juga Riduan mendefinisikan populasi adalah seluruh keseluruhan
dari semua karakteristik atau juga unit hasil dari pengukuran yang sebelumnya
dijadikan objek untuk melakukan penelitian.
24
19. Definisi Populasi Menurut Howel (2011:7)
Dari beberapa pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa populasi adalah suatu kelompok dari orang atau benda atau hebat
atau entitas apapun yang digunakan sebagai sumber dari penelitian karena memiliki
karakter dan juga standar untuk syarat dalam penelitian.
Karakteristik populasi yang ada dalam ruang lingkup ilmu biologi dapat dilihat
dengan adanya keberadaan suatu organisasi dan tentunya juga struktur organisasi
yang memiliki sifat konstan dan fluktuasi sesuai dengan waktu. Dalam karakteristik
ini, populasi memiliki sejarah kehidupan yang terjadi sejak lahir di dunia ini hingga
meninggal dunia. Populasi dalam ruang lingkup biologi dipengaruhi oleh banyak
faktor, mulai dari dampak lingkungan dan bisa juga merespon perubahan dari
lingkungan tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari adanya sekumpulan individu yang
membangun populasi dalam lingkup biologi:
• Adanya organisasi dan juga struktur dari organisasi yang sifatnya konstan dan juga
fluktuasi mengikuti waktu kejadian.
25
• Adanya sejarah kehidupan atau disebut juga dengan ontogenetik yang terjadi
dimulai dari dia lahir, kemudian tumbuh dan usia terus bertambah hingga akhirnya
menua dan mati.
• Dipengaruhi oleh dampak dari lingkungan dan juga mampu melakukan respon
terhadap lingkungannya.
• Adanya integrasi dengan berbagai faktor yang berhubungan dengan genetik dan juga
ekologi. Contohnya seperti kemampuan adaptasi, kemampuan melakukan reproduksi
dan juga persistensi.
Karakteristik dari populasi yang ada dalam ruang lingkup statistik adalah mengenai
kepadatan dan juga ukuran dari besaran populasi itu sendiri yang termasuk
didalamnya ada beragam variabel atau parameter utama yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kematian dan juga kelahiran.
Karakteristik dalam lingkup statistik sendiri merupakan sebaran yang ada dalam
populasi dan juga dapat dipengaruhi oleh adanya sebaran dari beberapa objek tertentu,
dipengaruhi juga oleh iklim dan cuaca, struktur dan juga umur dari objek yang ada
tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari adanya sekumpulan individu yang membangun
populasi dalam lingkup statistik:
• Ciri pertama adalah ketika kepadatan atau juga ukuran dari besarnya populasi masuk
menjadi parameter utama dari populasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
populasi antara lain kelahiran dan juga kematian.
• Adanya sebaran, tentunya populasi sangat dipengaruhi oleh adanya sebaran dari
suatu objek tertentu, kemudian juga kondisi iklim, kondisi cuaca, kondisi struktur dan
umur dari objek tersebut.
• Adanya dispersi atau disebut juga dengan sebaran, tetapi yang berbeda dari sebaran
ini adalah sebaran ini merupakan sebaran individu terhadap intra populasi.
26
3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Populasi
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi populasi. Berikut ini, faktor-
faktor yang mempengaruhi populasi.
• Natalitas (Kelahiran)
Salah satu faktor yang mempengaruhi populasi adalah kemampuan sebuah populasi
untuk bertambah menjadi lebih banyak, sehingga terjadi peningkatan dari jumlah
yang ia miliki. Hal ini disebut dengan natalitas atau kelahiran. Natalitas terjadi ketika
ada yang melahirkan individu baru yang bisa muncul karena dilahirkan atau
ditetaskan melalui telur dalam perkembangannya.
Dalam natalitas, terdapat dua aspek penting yang perlu dipahami yaitu fertilitas dan
juga fekunditas. Fertilitas adalah tingkat dari suatu kinerja perkembangbiakan yang
selanjutnya dapat terealisasi dalam sebuah populasi. Tinggi rendahnya tingkatan
fertilitas biasanya diukur dari banyaknya telur yang sebelumnya diovoviparkan atau
dalam bahasa sederhananya banyaknya telur yang dilahirkan dan ditetaskan.
Kemudian, fekunditas sendiri adalah tingkatan potensi dari kinerja suatu populasi
yang mampu melahirkan dan memproduksi individu baru.
• Moralitas (Kematian)
27
Imigrasi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sebuah populasi.
Perpindahan individu dalam suatu populasi ke daerah atau wilayah lain akan memiliki
dampak terhadap populasi dan bisa berdampak terhadap peningkatan atau juga
penurunan.
Populasi juga memiliki jenis-jenisnya tersendiri, secara umum jenis dari populasi
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yang kemudian diklasifikasikan kembali berdasarkan
jumlah dari populasi tersebut, sifat dari populasi tersebut dan juga berdasarkan
klasifikasi atas dasar perbedaan lainnya. Berikut beberapa jenis populasi:
• Populasi Terbatas
Populasi terbatas adalah ketika sumber data yang ada dalam populasi
jumlahnya relatif dan masih bisa dihitung karena adanya batasan
jumlah secara kuantitatif. Contoh dari populasi terbatas adalah pada
tahun 1985 terdapat populasi terbatas, yaitu adanya tiga juta wanita
yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
Kebalikan dari populasi terbatas, ada populasi yang tak memiliki batas
yaitu ketika sumber yang ada dalam populasi tidak dapat dinyatakan
28
dengan satuan jumlah karena jumlahnya yang sangat banyak dan tidak
memiliki batasan. Contohnya seperti, narapidana yang ada di Indonesia
jumlahnya sangat banyak dan tak memiliki batasan.
• Populasi Homogen
• Populasi Heterogen
29
BAB IV
KOMUNITAS
Komunitas merupakan konsep penting karena di alam berbagai jenis organisme hidup
bersama dalam suatu aturan dan tidak tersebar begitu saja dan apa yang dialami oleh
komunitas akan dialami juga oleh organisme. Jadi, untuk memusnahkan suatu
organisme kita dapat lakukan dengan mengubah komunitasnya. Misalnya nyamuk
dapat dikendalikan dengan efisien dan murah dengan jalan mengubah komunitas
perairan, yaitu dengan menaikkan dan menurunkan permukaan air dan arus. Dalam
ekologi terdapat suatu kumpulan populasi yang disebut dengan komunitas, dimana
komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi.
30
Menurut Husamah, (2015), struktur komunitas adalah suatu konsep yang mempelajari
susunan atau komposisi spesies dan kelimpahan dalam suatu komunitas. Komunitas
mempunyai struktur dan pola tertentu terhadap keanekaragaman, kemerataan, dan
dominansi dengan ciri yang unik pada suatu kommunitas.
Komunitas dengan keanekaragaman tinggi misalnya hutan hujan akan lebih mantap
terhadap gangguan iklim/lingkungan. Keanekaragaman cenderung meningkat pada
komunitas yang telah tua dan keanekaragaman rendah pada komunitas yang baru
terbentuk. Produktivitas dipengaruhi oleh keanekaragaman spesies tetapi
hubungannya tidak linier. Komunitas dengan produktivitas tinggi dapat mempunyai
keanekaragaman tinggi (daerah batu karang) atau keanekaragaman jenis rendah
(daerah muara sungai, daerah iklim sedang). Kemantapan/stabilitas lebih terkait
dengan keanekaragaman dibanding dengan produktivitas. Ternyata keanekaragaman
spesies sangat dipengaruhi oleh tingkat jenjang makanan. Misalnya jumlah herbivora
ataupun predator sangat mempengaruhi rumput atau komunitas yang dimangsa.
Pemangsaan yang sedang sering mengurangi kepadatan organisme dominan sehingga
akan mengurangi kompetisi antarspesies sehingga memberi kesempatan lebih baik
kepada spesies yang lain untuk mendapatkan tempat dan makanan sehingga
keanekaragaman akan naik. Tetapi sebaliknya pemangsaan yang berat akan
menyebabkan stress dan mengurangi jumlah spesies. Hal ini benar selama kompetisi
dalam hal tempat besar/ tinggi. Indeks keanekaragaman merupakan cara yang terbaik
untuk mengatahui dan menilai adanya pencemaran.
31
4.3 Pola Interaksi dalam Komunitas
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan
antarkomunitas.
I. Interaksi Antarorganisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,
baik individu dalam satupopulasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam
komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme
dapat dikategorikan sebagai berikut.
32
II. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut.
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas,misalnya komunitas sawah dan
sungai.
33
sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Struktur dalam komunitas dapat berubah dikarenakan sebagian besar dapat diganti
dalam ruang dan waktu tertentu. Meskipun secara fungsi komunitas hampir serupa
tetapi memiliki komposisi jenis yang berbeda. Komposisi komunitas merupakan jenis
dan jumlah individu penyusun komunitas disuatu tempat. Struktur komunitas
memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh setiap jenis komponen
penyusunnya. Penyebaran jenis dan populasi komunitas ditentukan oleh beberapa
faktor, seperti sifat fisik, kimia dan biologi perairan. Sifat fisik perairan seperti
34
kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, pasang surut, kedalaman, substrata dasar
dan suhu. Sifat kimia seperti kandungan oksigen, karbondioksida terlarut, pH, bahan
organik, dan kandungan hara yang dapat mempengaruhi hewan tersebut. Sifat-sifat
fisika dan kimia secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh bagi
kehidupan. Perubahan kondisi fisika-kimia suatu perairan kemungkinan akan
berdampak buruk dan merugikan terhadap populasi yang hidup di ekosistem tersebut
(Juwita, 2017).
35
BAB V
a. Keanekaragaman Hayati
36
b. Kualitas Air
c. Kualitas Tanah
37
d. Kualitas Udara
38
a. Penggunaan lahan
b. Deforestasi
c. Degradasi Habitat
Perubahan yang terjadi pada populasi dapat memengaruhi kualitas lingkungan, dan
sebaliknya, perubahan lingkungan dapat memengaruhi populasi.
39
melindungi keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh perubahan populasi yang drastis.
a. Pertukaran Gas
b. Evolusi
40
populasi hewan dan tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Evolusi juga dapat
membantu populasi hewan dan tumbuhan untuk menggunakan sumber daya
yang tersedia di lingkungan mereka. Ini memungkinkan populasi untuk
berkembang biak dan bertahan hidup, membantu menjaga keseimbangan
populasi dan lingkungan.
c. Adaptasi
Kedua proses ini dapat menyebabkan populasi hewan dan tumbuhan untuk
menurun dan bahkan punah. Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan
dampak pencemaran dan degradasi habitat untuk membantu menjaga
keseimbangan populasi dan lingkungan.
41
mengganggu pertukaran gas. Manusia juga dapat mempengaruhi populasi
hewan dan tumbuhan dengan menambahkan atau mengurangi jumlah spesies
tertentu.
Kebijakan lingkungan adalah strategi yang digunakan untuk mengelola populasi dan
mencegah kerusakan lingkungan. Kebijakan ini dapat digunakan untuk mengatur
penggunaan sumber daya, mengontrol pertumbuhan populasi, dan mencegah
kerusakan habitat. Kebijakan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan
keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan spesies.
42
Interaksi biotik adalah interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Ini
termasuk interaksi antar organisme, interaksi antara organisme dan faktor abiotik, dan
interaksi antara organisme dengan organisme lainnya. Interaksi biotik memainkan
peran penting dalam menentukan struktur dan komposisi populasi.
1. Predasi
Predasi adalah interaksi di mana satu organisme (predator) memakan organisme lain
(prey). Ini merupakan faktor biotik utama dalam interaksi populasi. Predasi dapat
mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu
prey dan meningkatkan jumlah predator. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur biologi dari populasi dan ekosistem.
Predasi dapat berdampak baik atau buruk tergantung pada kondisi lingkungan. Jika
predator berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan prey. Namun, jika predator
berada pada tingkat yang tepat, ini dapat menjaga keseimbangan populasi dan
meningkatkan kesuburan ekosistem. Contoh Predasi : Buaya yang memangsa zebra,
Elang yang memakan ular dan kelinci, Katak yang memakan serangga, Beruang yang
memangsa ikan dan hewan lainnya.
2. Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi di mana organisme berjuang untuk sumber daya yang
sama. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi. Kompetisi
dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah
individu yang kurang kompetitif dan meningkatkan jumlah individu yang lebih
kompetitif.
3. Parasitisme
43
Parasitisme adalah interaksi di mana satu organisme (parasit) memanfaatkan
organisme lain (host) untuk keuntungannya sendiri. Ini juga merupakan faktor biotik
penting dalam interaksi populasi. Parasitisme dapat mempengaruhi struktur dan
komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu host dan meningkatkan
jumlah parasit.
4. Mutualisme
5. Komensalisme
44
BAB VI
Biotik adalah istilah yang dipakai untuk menyebut sesuatu yang hidup atau
organisme. Jadi arti biotik adalah lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Biotik
juga merupakan semua lingkungan yang terdiri atas komponen-komponen makhluk
hidup yang ada di permukaan bumi. Komponen biotik merupakan suatu komponen
45
yang ada di dalam sebuah ekosistem dan biasanya berupa suatu organisme makhluk
hidup. Komponen biotik terdiri dari beberapa variasi mulai dari hewan, manusia,
tumbuhan, dan juga mikro-organisme. Selain berdasarkan perannya, komponen biotik
berdasarkan perannya terbagi menjadi yaitu :
1. Produsen (Penghasil)
2. Konsumen (Pemakai )
3. Dekomposer (Pengurai)
46
6.2 Faktor – Faktor Biotik dalam Interaksi Populasi
Interaksi biotik adalah interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Ini
termasuk interaksi antar organisme, interaksi antara organisme dan faktor abiotik, dan
interaksi antara organisme dengan organisme lainnya. Interaksi biotik memainkan
peran penting dalam menentukan struktur dan komposisi populasi.
1. Predasi
Predasi adalah interaksi di mana satu organisme (predator) memakan organisme lain
(prey). Ini merupakan faktor biotik utama dalam interaksi populasi. Predasi dapat
mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu
prey dan meningkatkan jumlah predator. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur biologi dari populasi dan ekosistem. Predasi dapat berdampak baik atau buruk
tergantung pada kondisi lingkungan. Jika predator berlebihan, ini dapat menyebabkan
kepunahan prey. Namun, jika predator berada pada tingkat yang tepat, ini dapat
menjaga keseimbangan populasi dan meningkatkan kesuburan ekosistem. Contoh
Predasi : Buaya yang memangsa zebra, Elang yang memakan ular dan kelinci, Katak
yang memakan serangga, Beruang yang memangsa ikan dan hewan lainnya.
2. Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi di mana organisme berjuang untuk sumber daya yang
sama. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi. Kompetisi
dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah
individu yang kurang kompetitif dan meningkatkan jumlah individu yang lebih
kompetitif. Kompetisi dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi.
47
Jika kompetisi berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
kompetisi berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Kompetisi : Serigala bersaing dengan harimau untuk mendapatkan
makanan di wilayah yang sama.
3. Parasitisme
4. Mutualisme
5. Komensalisme
48
komensalisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Interaksi Komensalisme : ikan remora dan ikan hiu.
BAB VII
49
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup (Indriyanto, 2010).Pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut
dengan siklus materi. Suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang,
namun materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang.
Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan sehingga disebut
siklus materi(Delvian, 2006).Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi.
a. Nutrisi makro
Nutrisi ini diperlukan relatif dalamjumlah yang banyak, dan mempunyai peranan
kunci dalam pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi penting yang
termasuk kelompok ini adalah hidrogen,karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka
bersama-sama membentuk sekitar 95 % dari berat kering materi hidup. Keempat
nutrisi ini didapatkan dari bentuk gasdiatmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk nutrisi
makro ini, yang diperlukandalam jumlah yangrelatif lebih sedikit diantaranya adalah
kalium, posfordansulfur.
b. Nutrisi mikro
Nutrisi ini diperlukan dalam jumlahyang jauh lebih sedikit, tetapi sangat
pentinguntuk kehidupan. Minimal adasepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapanutrisimikroseperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron,
berasal dari batuan yangterlepasakibat proses penghawaan.
2. SiklusBiogeokimia
50
Telah dipahami bahwa berfungsinya ekosistem tergantung pada sirkulasi dan
nutrisi.Apabila nutrisi tidak tersirkulasikan,maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia
danpertumbuhanmenjadi terbatas.Begitu pentingnya permasalahan ini, beberapa
penelitian telah dilakukan untuk menentukan jalannya siklus nutrisi ini. Berbeda
dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan terisi dalam
ekosistem,.
Fungsi siklus materi adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga
(Kilham, 1996).
7.3 Energi
• Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa “energi dapat diubah dari satu
tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan”.
Proses pemindahan energi yang terjadi di alam yaitu di dalam ekosistem sering
disebut dengan energitika. Tingkah laku energi di dalam ekosistem dapat diistilahkan
dengan ‘aliran energi’ sebab transformasi energi yang kita lihat hanya satu jalur, dan
berbeda dengan tingkah laku materi yang berupa ‘siklus materi’.
Energi dapat digunakan dengan efisien atau tidak, salah satunya tergantung pada
kualitas giziyang dikonsumsi karena konsumen dapat mengkonversi sumber makanan
berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada sumber makanan
51
berkualitas rendah. Rendahnyatransfer energi antara tingkat trofik membuat pengurai
umumnya lebih penting daripada produsen dalam hal aliran energi. Dekomposer
memproses sejumlah besar bahan organik danmengembalikan nutrisi ke ekosistem
dalam bentuk anorganik, yang kemudian diambil lagi oleh produsen primer.Gambar:
Aliran energiPada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap
melalui tingkattrofi makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain,
seperti energi kimia, energimekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan
bentuk energi menjadi bentuk lain inidinamakan transformasi energi.
Sumber energi utama bagi bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya
matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme
fotoautotropik) yang diubahmenjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa
organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat
tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebutdigunakan organisme untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organismedalam ekosistem
untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem.
Produktivitas ekosistem terdir dari : Produktivitas primer Produktivitas primer adalah
kecepatan organisProduktivitas sekunder adalah kecepatan organisme heterotrop
mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakanmenjadi simpanan energi
kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari
produsen ke organisme heterotrop (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas
hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energi kimia yang tersimpan
didalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih. Demikian juga perpindahan energi ke
konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang.
52
berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan
dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.
1. Energi Mekanik
Energi mekanik dapat dibedakan atas dua pengertian yaitu : energi potensial dan
energikinetik. Jumlah kedua energi itu di namakan energi mekanik. Setiap benda
mempunyai berat,maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki
energi. Misalnya energiyang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk
53
yang bersifat tidak aktif dan disebut energi potensial (energi tempat). Bila waduk
dibuka, air akan mengalir dengan deras,sehingga energi air menjadi aktif.
Mengalirnya air ini adalah dengan energi kinetik (tenagagerak)Air waduk pada contoh
diatas juga memiliki energi potensial karena letaknya. Semakin tinggiletak air waduk
terhadap permukaan air laut, semakin besar energi potensialnya. Secaramatematis,
kenyataan itu dapat dirumuskan sebagai berikut.E = mghM = masa bendaG = besar
grafitasi bumiH = jarak ketinggianSedangkan besarnya energi kinetik dapat
dirumuskan: E=½ m VV = kecepatan gerak bendaArtinya suatu benda yang
kecepatannya besar akan besar pula energi kinetiknya
2. Energi Panas
Energi panas juga sering disebut sebagai kalor. Pemberian panas kepada suatu
bendadapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat
menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda
ituAda tiga istilah yang penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu.
panas adalahsalah satu bentuk energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor,
sementara suhu adalahderajat panas suatu benda. Ketika merebus air berarti energi
panas diberikan kepada air, yang berasal dari energi yangtersimpan di dalam bahan
bakar kayu atau minyak tanah sehingga suhu air naik. Jika pemberianenergi panas
diteruskan sampai suhu air mencapai titik didihnya, maka air akan menguap dan
berubah bentuk menjadi uap air.
3. Energi Magnetik
Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika dua
batangmagnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. seperti
diketahui bahwasetiap magnet mempunyai 2 macam kutub, yaitu kutub magnet utara
dan kutub magnet selatan. jika dua batang magnet kutub-kutubnya yang senama (u –
u/s – s) saling didekatkan maka keduamagnet akan saling tolak-menolak. Sebaliknya,
kedua magnet akan saling tarik-menarik apabilayang saling berdekatan adalah kedua
kutub tidak senama (u-s). Kedua kutub magnet memiliki kemampuan untuk saling
melakukan gerakan. kemampuan ituadalah energi yang tersimpan di dalam magnet
54
dan energi inilah yang disebut sebagai Energimagnetik. Semakin besar energi
magnetik yang dimiliki oleh suatu magnet, semakin besar pulagaya yang ditimbulkan
oleh magnet ituPengertian tentang energi magnetik akan bertambah jelas jika
dipahami melalui suatu penelitianmedan magnet di sekitar kutub suatu magnet
terdapat medan magnet, yaitu ruangan atau daerahdi sekeliling kutub magnet di mana
energi magnetik masih dapat dirasakan. Hal ini dapat diperhatikan gejalanya apabila
suatu benda kecil maupun suatu magnet yang lemahdiletakkan sekitar suatu kutub
magnet, maka benda kecil atau magnet yang lemah itu akan bergerak. Ini berarti di
sekeliling magnet yang menimbulkan medan magnet ada kemampuanuntuk
menggerakkan benda lain. kemampuan tersebut tidak lain adalah energi magnetik.
Magnetakan dapat menarik benda lain apabila benda tersebut dalam bentuk magnet.
Benda yang dapat menjadi magnet yaitu besi, dan baja.
4. Energi listrik
Kegunaan dari energi listrik dalam kehidupansehari-hari banyak sekali yang dapat
dirasakan, terutama di kehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang
sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan
55
Dalam ekosistem terjadi proses makan dan dimakan secara berurutan yang disebut
dengan rantai makanan. Proses inilah yang menentukan bagaimana energi mengalir
dari satu organismeke organisme yang lain dalam satu sistem. Tiap tingkatan dari
rantai makanan disebut taraf trofik/ tingkat trofik. Pada setiap pemindahan energi,
rata-rata 80%-90% energi dikeluarkandalam bentuk panas.Suatu rantai makanan
terdapat tingkatan untuk mendapatkan sumber makanan yang disebutdengan tingkat
trofik, yaitu:
• Produsen
•. Konsumen Organisme
• Dekomposer
56
produsen yang mengubah energi cahaya dari matahari menjadienergi kimia.
Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama atau
primer,tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya sampai kelompok
organisme pengurai ataudekomposer.
Rantai makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai
pokok, yaitu :
1. Rantai pemangsa yaitu dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen 1,dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora
sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.Contohnya: Padi sebagai produsen (trofik
1), tikus sebagai konsumen I (trofik II), dan ular sawahsebagai konsumen II
(trofik III).
2. Rantai parasit yaitu dari organisme yang besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit,seperti cacing tanah, benalu dan bakteri.
57
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
58
BAB I Ekologi Sebagai Ilmu Dasar
BAB II Individu
II.1Pengertian Individu..................................................................
II.2Ciri-ciri Individu......................................................................
II.3Aspek Individu.........................................................................
II.4Karakteristik Individu..............................................................
BAB IV Komunitas
59
5.2 Faktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi...............................
VI.1Pengertian Biotik............................................................................
VI.2Faktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi...............................
7.3 Energi................................................................................................
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-ekologi/
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/347321-ekologi-lingkungan-hidup-dan-
pembangunan-21014044.pdf
https://santossalam.blogspot.com/2019/10/komponen-ekosistem-peran-dan-interaksinya.html
60
https://bakai.uma.ac.id/2022/03/11/pengertian-definisi-dan-ruang-lingkup-ekologi/
https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61e56aa2329ea/ekologi-adalah-hubungan-organisme-dan-
lingkungan-berikut-manfaatnya
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6267188/populasi-arti-ciri-jenis-dan-faktor-yang-
mempengaruhi
https://id.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu
http://repository.radenfatah.ac.id/4812/2/BAB%20II%20Erhayati.pdf
https://www.tamanpendidikan.com/detail/7279/jelaskan-pengertian-komunitas-berikut-macam-
konsep-dan-komponennya.html
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126796-RB13K38p-Peran%20Library-Literatur.pdf
https://www.freedomsiana.id/komunitas-adalah-pengertian-ciri-jenis-dan-contohnya/
http://repository.radenfatah.ac.id/4812/2/BAB%20II%20Erhayati.pdf
https://www.tamanpendidikan.com/detail/7279/jelaskan-pengertian-komunitas-berikut-macam-
konsep-dan-komponennya.html
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126796-RB13K38p-Peran%20Library-Literatur.pdf
https://www.freedomsiana.id/komunitas-adalah-pengertian-ciri-jenis-dan-contohnya/
https://translate.google.com/translate?u=https://www.britannica.com/science/community-
ecology&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search
http://repository.radenintan.ac.id/19256/1/COVER%2C%20BAB%201%2C%20BAB%202%2C
%20DAPUS.pdf
https://lindungihutan.com/blog/ekosistem/
https://www.gramedia.com/literasi/komponen-abiotik-dan-biotik
https://www.researchgate.net/publication/362247274_Pendidikan_Lingkungan_Hidup
https://www.temukanpengertian.com/2020/06/pengertian-biotik-dan-komponen-biotik.html
61
62