Anda di halaman 1dari 62

BAHAN AJAR MATA KULIAH EKOLOGI

Disusun Oleh:

Etry Karen Putri Mbeo

2206050023

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur yang besar saya panajatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
perkenanannya saya dapat menyelesaikan penulisan Bahan Ajar ini, sebagai bentuk Tugas
Mata Kuliah Eklogi.

Kepada Ibu Maria T.L. Ruma M.Si selaku dosen mata kuliah Ekologi, saya mengucapkan
terima kasih telah memberikan tugas ini sebagai pemenuhan kriteria penilaian pembelajaran
kami.

Bahan Ajar ini saya buat agar dapat digunakan semestinya, apabila selama membaca Bahan
Ajar ini terdapat kesalahan atau kekurangan, diharapkan saran dan masukan yang
membangun dapat disampaikan

2
BAB I
EKOLOGI SEBAGAI ILMU DASAR

Secara etimologis, istilah dari “Ekologi” ini berasal dari bahasa Yunani,yaitu “Oikos” yang
artinya “Habitat” dan “Logos” yang artinya “Ilmu”. Sehingga secara bahasa, definisi ekologi
adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara sesama organisme dan juga
antara organisme dengan lingkungannya. Setiap komponen ekosistem ini memiliki makna
yang khusus bagi komponen yang lain dengan sangat dan sudah terorganisir dan berlangsung
secara dinamis untuk terbentuk suatu ‘keseimbangan lingkungan’.

Ekologi ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Ernst Haeckel
(1834-1914) dalam pertengahan tahun 1960. Ekologi ini berkaitan dengan ekosistem dengan
komponen-komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.Faktor abiotik
komponennya adalah pada air, cahaya, suhu, kelembaban dan topografi. Sedangkan pada
faktor biotik komponennya adalah pada tumbuhan, hewan, manusia dan mikroba. Ekologi
merupakan sebuah Ilmu yang membahas atau yang mempelajari hubungan interaksi yang
terkait dengan berbagai organisme-organisme atau beberapa kelompok organisme bagi
lingkungannya

1.1 Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli

1. Miller (1975)

Ekologi ini menyatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu tentang hubungan timbal
balik antara organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya.

2. Otto Soemarwoto

Ekologi adalah serangkaian ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.

3. C. Elton

3
Ekologi adalah salah satu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau per kehidupan alam
secara ilmiah.

4. Resosoedarmo

Ekologi adalah serangkaian ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.

5. Andrewartha

Ekologi adalah salah satu ilmu yang membahas penyebaran dan kemelimpahan
organisme.

6. Krebs

Ekologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji interaksi-interaksi yang


menentukan penyebaran dan kelimpahan organisme.

7. Eugene P. Odum

Ekologi adalah suatu kajian terstruktur dan fungsi alam, tentang struktur dan interaksi
antara sesama organisme dan lingkungannya.

8. Ernst Haeckel

Ekologi adalah salah satu ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan


organisme terhadap lingkungan hidupnya.

9. Odum (1975)

Ekologi adalah salah satu kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna,
mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling bergantung satu sama
lain.

1.2 Ruang Lingkup Ekologi

Ruang lingkup ilmu ekologi terdiri dari bebrapa yaitu, Organisme, Individu, Populasi,
Komunitas, Ekosistem.

4
I. Organisme
Merupakan himpunan molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian rupa,
sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Organisme bisa juga
ditujukan sebagai istilah yang mewakili makhluk hidup. Misalnya seperti manusia,
hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Berdasarkan cara memperoleh makanannya,
organisme dibedakan menjadi dua, yaitu organisme autrotof dan organisme heterotrof.
A. Organisme Autrotof
Organisme Autrotof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
dengan mengambil zat-zat dari lingkungannya melalui proses fotosintesis.
Organisme yang bersifat autrotof adalah tumbuhan. Dalam ekosistem, organisme
autrotof berperan sebagai produsen.
B. Organisme Heterotrof
Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak menyusun zat anorganik
menjadi zat organik sehingga harus mendapatkan makanannya dengan cara
memakan organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya organisme heterotrof
dibedakan menjadi:
1. Herbivora
Adalah organisme pemakan tumbuhan. Di dalam rantai makanan herbivora
tergolong konsumen I. Contohnya adalah sapi, kambing, kerbau, kelinci dan
sebagainya.

2. Karnivora
Adalah organisme pemakan daging dan dalam rantai makanan berperan sebagai
konsumen II. Karena memangsa hewan lain, hewan ini disebut pula sebagai
predator. Contoh karnivora seperti harimau, singa, serigala, ular, elang dan
sebagainya.

5
3. Omnivora
Adalah organisme pemakan segala (daging dan tumbuhan). Contoh omnivora
adalah orang utan, ayam, beruang, kera, manusia dan sebagainya.
4. Scavenger (pemakan bangkai)
Adalah hewan yang memakan tubuh hewan lainnya yang sudah mati. Contohnya
adalah burung nasar.

5. Detritivora
Adalah organisme pemakan detritus. Sedangkan detritus adalah serpihan-serpihan
organisme yang berupa serpihan daun, batang, ataupun potongan hewan. Contoh
detritivora adalah cacing tanah, rayap, luwing dan sebagainya.

6
Sedangkan tumbuhan yang termasuk heterotrof adalah tumbuhan yang
memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil zat makanan dari
organisme lain yang masih hidup (sebagai parasit), contoh tali putri dan jamur.
Jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri karena jamur tidak memiliki
klorofil. Dalam ekosistem jamur berperan sebagai pengurai
. 
II. Populasi
Populasi merupakan sekelompok individu dengan karakteristik serupa (spesies) yang
hidup di tempat yang sama. Konsep populasi banyak digunakan dalam ilmu ekologi
populasi dan genetika.

III. Komunitas

Komunitas adalah kumpulan dari kelompok populasi dan spesies berbeda yang
berinteraksi pada waktu dan tempat tertentu. Misalnya seperti komunitas sawah dan
lain sebagainya.

IV. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kesatuan ekologis yang tersusun atas komponen abiotik dan
biotik. Komponen ini saling berinteraksi sekaligus mendukung terjadinya aliran
energi serta siklus materi. Contohnya seperti ekosistem hutan, ekosistem laut, dan
sebagainya. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas 2 macam,
yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

7
A. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami, tanpa ada campur
tangan dari manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi:

1. Ekosistem darat, contoh ekosistem hutan. Ekosistem darat yang mencakup


daerah yang luas disebut bioma, contoh bioma padang rumput, bioma tundra
dan lain sebagainya.

2. Ekosistem perairan, contoh ekosistem danau, ekosistem rawa, dan


ekosistem laut.

B. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk karena campur tangan dari
manusia. Contohnya ekosistem sawah, ekosistem waduk, ekosistem kolam, dan
sebagai nya.

Adapun komponen-komponen dari ekosistem yang meliputi komponen biotik dan


komponen abiotik.

 Komponen biotik

Komponen biotik terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam
suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen-komponen
dikelompokkan sebagai berikut:

1. Produsen

Adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri, pada tumbuhan


yaitu dengan jalan fotosintesis. Contoh tumbuhan hijau, karena tumbuhan

8
hijau mampu membuat zat makanan sendiri. Organisme yang seperti ini
sering disebut pula organisme autotrof.

2. Konsumen

Adalah organisme pemakan. Yang termasuk konsumen Adalah hewan dan


tumbuhan tak berklorofil, karena tidak mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen disebut pula organisme heterotrof.

3. Dekomposer
Adalah organisme yang bertugas merombak atau menguraikan sisa-sisa
makhluk hidup yang telah mati. Yang berperan sebagai dekomposer adalah
bakteri dan jamur atau jasad renik lainnya yang bersifat saprofitik.

 Komponen abiotik

Komponen abiotik yaitu ekosistem yang terdiri dari semua benda tak
hidup yang ada di sekitar makhluk hidup. Komponen abiotik dalam ekosistem
meliputi:

1. Cahaya matahari

Cahaya matahari merupakan sumber tenaga (energi) yang utama bagi


makhluk hidup di bumi. Oleh karena itu energi matahari sering disebut
energi primer. Komponen biotik/komponen hidup yang mampu langsung
menggunakan energi matahari adalah organisme berklorofil. Bagi
organisme yang berklorofil, energi matahari digunakan dalam proses
fotosintesis. Dari hasil fotosintesis tersebut berguna sebagai makanan
manusia dan hewan. Cahaya juga mempengaruhi tingkah laku dan
kegiatan hewan. Ada hewan yang aktif di siang hari (diurnal), dan ada pula
hewan yang aktif di malam hari (nokturnal). Di samping itu sinar juga
mempengaruhi suhu lingkungan. Semakin tinggi intensitas sinar matahari
semakin tinggi suhu lingkungan.

2. Air

Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh makhluk hidup.


Fungsi air di antaranya yaitu sebagai pelarut zat-zat yang dibutuhkan oleh

9
makhluk hidup, sebagai habitat dari berbagai makhluk hidup dalam
ekosistem perairan, dan penentu kelembaban udara pada ekosistem darat.

3. Tanah

Bagi makhluk hidup, tanah merupakan habitat dan sumber


makanan bagi hewan, tumbuhan dan manusia. Tanah mengandung air
tanah, udara tanah, garam mineral, dan humus. Tanah yang mengandung
humus merupakan tanah yang subur.

4. Suhu

Suhu di berbagai tempat sangat bervariasi. Variasi suhu berkaitan


dengan jumlah penerimaan panas. 

5. Udara

Udara terdiri dari beberapa macam gas, antara lain oksigen dan
karbondioksida. Oksigen diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernapas.
Sedangkan karbondioksida merupakan zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan
hijau (berklorofil) untuk fotosintesis. Karbondioksida yang terlarut dalam
air dibutuhkan oleh fitoplankton untuk fotosintesis.

6. Kelembaban

Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap


pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Misalnya cacing tanah yang memiliki
habitat di tanah yang lembab.

V. Biosfer

Biosfer merupakan suatu zona yang letaknya 900 meter di atas permukaan bumi.
Biosfer juga dikenal sebagai ekosfer yang merupakan jumlah seluruh ekosistem di
seluruh penjuru Bumi. Biosfer dapat disebut zona kehidupan di Bumi.

10
VI. Global

Ruang lingkup bertumpu pada pertukaran energi regional dan pengaruh bahan
terhadap fungsi dan distribusi jenis pada tingkat biosfer.

1.3 Manfaat Dari Ekologi

1. Mengenal Keberagaman Hayat

Dengan adanya ekologi, maka manusia dapat juga memahami berbagai


mahluk hidup dan hubungannya dengan tempat tinggalnya. Contohnya yaitu
bagaimana seekor unta dapat bertahan hidup pada tempat yang bersuhu tinggi
sedangkan penguin bertahan hidup di tempat bersuhu dingin.

2. Mengenal Perilaku Mahluk Hidup

Ekologi ini juga dapat membantu manusia mengenal perilaku mahluk hidup
lainnya yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya saja sistem sonar kapal selam yang
diadaptasi dari hewan kelelawar dan lumba-lumba ternyata bermanfaat bagi manusia
untuk menentukan suatu lokasi.

3. Mengetahui Peran Manusia Terhadap Lingkungan

Ekologi juga dapat membantu manusia untuk mengetahui dampak produk


ditujukan untuk memberantas hama ternyata mencemari lingkungan manusia dan
organisme lainnya.

4.Memetakan Konsumsi Pangan

Dengan adanya ekologi tersebut maka manusia dapat mengetahui struktur dan
skala pangan setiap makhluk hidup. Misalnya yaitu tumbuhan sebagai produsen,
hewan herbivora sebagai konsumen tingkat 1, hewan karnivora sebagai konsumen
tingkat 2, manusia sebagai konsumen tingkat 3, hewan pengurai, dan hasil pengurai
tersebut dikonsumsi oleh produsen sebagai sumber energi.

5. Memecahkan Masalah Pertanian

11
Ekologi juga dapat membantu manusia dalam hal memecahkan masalah
pertanian yang dihadapi oleh manusia. Misalnya, untuk dapat menjaga kesuburan
tanah dibutuhkan beberapa mikroba yang dapat menghasilkan nitrat dan ammonium.

6. Memecahkan Masalah Energi

Ekologi ini juga dapat membantu manusia dalam memastikan ketersediaan


energi untuk menunjang kehidupannya. Misalnya saja penggunaan energi alternatif
dari tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik.

7. Memecahkan Masalah Kesehatan

Ekologi juga dapat membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah


kesehatan yang dihadapi. Misalnya, untuk mengetahui bahwa nyamuk Aedes Aegypti
adalah penyebab demam berdarah yang dapat diatasi dengan penanganan tertentu,
seperti menguras atau membuat genangan air bersih tempat nyamuk bertelur.

1.4 Jenis-Jenis Piramida Ekologi

Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam suatu bentuk piramida ekologi. Ada tiga
jenis piramida dalam ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida
energi.

Berikut penjelasan dari tiga jenis piramida ekologi yaitu sebagai berikut :

1. Piramida Jumlah

Komposisi organisme, yang tergolong dalam tingkat trofik yang disajikan dalam piramida
jumlah. Piramida jumlah adalah salah satu piramida yang menunjukkan jumlah organisme
pada setiap tingkatan trofik. Organisme pada tingkat trofik pertama biasanya melimpah,
sedangkan pada tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya semakin berkurang. Komunitas
yang kebanyakan ini juga memiliki jumlah normal adalah tumbuhan yang lebih banyak
daripada organisme herbivor. Demikian pula, pada jumlah herbivor yang akan selalu lebih
banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I juga selalu akan lebih banyak
dari pada karnivor tingkat II dan seterusnya.

12
2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa adalah salah satu piramida yang menggambarkan berat atau massa kering
total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam
kurun waktu tertentu. Piramida biomassa juga memiliki penggambaran yang lebih realistik
dari pada piramida jumlah. Fungsi piramida biomassa adalah untuk menggambarkan
perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram. Untuk
dapat menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode
sampel. Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa yang dapat dihitung dengan
perbandingan yang tertentu. Pengukuran tersebut, dapat menghasilkan suatu informasi yang
lebih akurat mengenai ekosistem.

3. Piramida Energi

Piramida energi adalah salah satu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan
energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida energi ini dibuat berdasarkan pada suatu
observasi dalam waktu yang lama. Piramida energi ini memberikan gambaran paling akuran
mengenai aliran energi dalam ekosistem dari pada piramida jumlah, dan piramida biomassa.
Pada piramida energi juga terjadi penurunan jumlah energi secara berturut-turut dari tingkat
trofik yang paling rendah ke tingkat trofik yang paling tinggi.
13
4. Piramida Makanan

Bentuk piramida makanan menggambarkan komposisi rantai makanan yang semakin ke atas
massanya semakin kecil. Hal ini terjadi agar dalam ekosistem ada suatu keseimbangan yang
mantap atau seimbang. Dalam suatu ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak
daripada konsumen tingkat satu, konsumen tingkat satu lebih banyak daripada konsumen
tingkat dua. Jumlah konsumen tingkat dua lebih banyak dari pada jumlah konsumen tingkat
tiga, dan seterusnya. Bila digambarkan piramida makanan dasarnya lebar, sedangkan semakin
ke atas jumlahnya semakin kecil sehingga bentuknya akan meruncing atau seperti kerucut
atau segitiga.

1.5 Aspek Dan Prinsip Ekologi

Dari pengertian ekologi dan ruang lingkup untuk mempelajari interaksi makhluk hidup dan
lingkungannya, terdapat beberapa aspek dan prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Aspek Utama Ekologi, aspek penting dalam mempelajari ekologi adalah:

a. Studi mengenai hubungan organisme/kelompok organisme dengan


lingkungannya

b. Studi mengenai hubungan organisme/kelompok organisme dengan


lingkungannya.

14
c. Studi mengenai struktur dan fungsi alam

2. Prinsip Utama Ekologi, prinsip dalam ekologi meliputi sebagai berikut:

a. Interaction (interaksi antar organisme dengan lingkungan)

b. Interdependence (saling ketergantungan antar organisme)

c. Diversity (keanekaragaman organisme)

d. Harmony (keharmonisan satu sama lain)

e. Sustainability (kemampuan berkelanjutan)

1.6 Cabang-Cabang Ekologi

Ekologi terbagi kepada dua bagian yaitu sebagai berikut :

1. Autoekologi

Yaitu ilmu yang mempelajari individu dari suatu jenis organisme atau ekologi
dari satu jenis makhluk hidup (termasuk ekologi manusia), tentang bagaimana cara
hidup dan beradaptasi diri dengan lingkungannya.

2. Sinekologi

Yakni ilmu yang mempelajari suatu komunitas organisme yang hidup sebagai
suatu kesatuan. Misalnya penelitian tentang pengaruh iklim atau tanah terhadap
produksi hutan.

1.7 Jenis-Jenis Ekologi

Pada dasarnya istilah ekologi ini digunakan pada beberapa bidang kehidupan manusia.
Mengacu pada pengertian ekologi, adapun beberapa jenis ekologi adalah sebagai berikut ini :

1. Ekologi Manusia, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
keadaan lingkungan hidup manusia.

15
2. Ekologi Tumbuhan, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
tumbuhan sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan hewan.

3. Ekologi Hewan, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang hewan
sebagai organisme dengan mengabaikan manusia dan tumbuhan.

4. Ekologi Habitat, yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari dan
membahas tentang sifat dari suatu habitat.

5. Ekologi Populasi yaitu salah satu cabang ekologi yang fokus mempelajari tentang
hubungan antara kelompok organisme, jumlah individu, dan faktor penentu besar populasi
dan penyebarannya.

6. Ekologi Sosial, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
hubungan antara manusia dengan lingkungan alam dan teknologi.

7. Ekologi Bahasa, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari dan menyelidiki
tentang hubungan antara bahasa dan lingkungan manusia.

8. Ekologi Antariksa, yaitu salah satu cabang ekologi yang mempelajari tentang
ekosistem yang dapat menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa.

BAB II

16
INDIVIDU

2.1 Pengertian Individu

Individu merupakan bagian terkecil dari suatu kelompok masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan ke bagian kecil. Istilah “individu” ini berasal dari bahasa yunani, yakni
“individuum” yang artinya tidak terbagi. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau
KBBI, individu diartikan sebagai seorang, pribadi orang (terpisah dari yang lain), organisme
yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis individu mempunyai sifat bebas, atau secara
fisiologis bersifat bebas. Individu adalah unit struktural yang membangun kehidupan dalam
bentuk organisme. Individu adalah unit kehidupan, struktur terkecil pada tingkat ekosistem
tertentu. Seorang individu juga dapat disebut sebagai spesies biologis tunggal. Contohnya,
seorang manusia, seekor ikan, sebuah pohon mangga.

2.2 Ciri-ciri Individu

Adapun ciri-ciri individu secara umum adalah sebagai berikut :

a. Individu memiliki akal, pikiran, hasrat, dan keinginan, serta perasaan yang dapat
menentukan action dari luar diri dan dari dalam diri individu.

b. Individu mempunyai naluri bertahan hidup, mencapai kepuasan, dan lain sebagainya.

c. Individu mempunyai jiwa raga yang mampu membedakan antara individu satu dengan
lainnya.

d. Individu mempunyai tingkah laku maupun perilaku yang unik atau khas yang dapat
membedan antara individu satu dengan individu lainnya.

2.3 Aspek Individu

Individu merupakan perseorangan yang memiliki kepribadian dan tingkah laku, serta
berperan di lingkungan masyarakat dan lingkungan lainnya, contohnya dalam lingkungan
politik. Menurut H. Hartomo, menyatakan bahwa ada 3 (tiga) aspek yang dimiliki oleh setiap
individu yang saling berkaitan dan berdampak pada lainnya, diantaranya sebagai berikut :

17
1. Aspek psikis rohani maupun psikologis

2. Aspek sosial

3. Aspek jiwa raga

Selain itu, terdapat pula aspek-aspek individu secara psikologis, antara lain :

1. Bakat atau kemampuan khusus

Bakat dalam KBBI adalah dasar berupa kepandaian, sifat, dan pembawaan, yang
dibawa sejak lahir. Bakat menjurus pada kelebihan alamiah yang melekat pada diri kita dan
menjadi pembeda antara individu satu dengan lainnya. Bakat (aptitude) adalah kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Misalnya
kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain.Seseorang yang berbakat
musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik,
akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.

2. Intelejen

Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara


rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara
rasional. Inilah sebabnya intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan atau cara berpikirnya. Intelegensi merupakan konsep
mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3. Minat atau keinginan

Minat dalam KBBI adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah,
atau keinginan yang dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang sehingga termotivasi
untuk mempelajari dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Minat bersifat egosentris karena
perbedaan minat pada setiap individu tergantung pada kebutuhan dan apa yang dirasa
menguntungkan bagi masing-masing individu. Minat bisa merupakan dorongan dari naluri
namun bisa pula dorongan dari pemikiran yang disertai perasaan. Minat yang hanya muncul
dari dorongan perasaan tanpa pemikiran mudah berubah sesuai dengan perubahan
perasaannya.

4. Kepribadian seseorang

18
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku. Kepribadian terbentuk dari kecenderungan dengan berbagai pengaruh dari
lingkungan serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku yang khas pada diri seseorang,
dalam bereaksi terhadap sesuatu. Sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan kepribadian
yang khas bagi individu itu.

5. Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menimbulkan pergerakan.
Motivasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan perilaku
dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Motivasi dapat diartikan
sebagai pemberian motif-motif sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk
mencapai suatu tujuan

6. Edukasi

Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang dengan cara


mempelajari sesuatu untuk mengingat fakta atau kondisi nyata. Edukasi merupakan
serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu,
kelompok, keluarga, dan masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat.

2.4 Karakteristik Individu

Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Stoner dan Freeman, bahwa karakteristik
individu adalah terjemahan atau kata lain dari sikap, minat dan juga kebutuhan individu.
Sikap tersebut dibawa dan dipakai oleh seseorang ketika melakukan suatu aktivitas. Selain
itu, John, Donahue, dan Kentle juga mengatakan bahwasanya terdapat 5 (lima) karakteristik
individu yang wajib diketahui, diantaranya :

a. Openness to Experience

Openness to Experience merupakan karakteristik individu yang menerima terhadap


pengalaman baru atau tidak menolak ketika adanya perubahan.

19
b. Conscientiousness

Conscientiousness merupakan salah satu karakteristik individu yang bersifat hati-hati


terhadap segala sesuatu hal.

c. Extraversion

Extraversion merupakan karakteristik individu dengan sifatnya yang terbuka dan


nyaman. Sehingga tidak ada gangguan bilamana berinteraksi antar sesama individu.

d. Agreeableness

Agreeableness merupakan salah satu karakteristik individu yang bersifat ingin selalu
menghindari masalah dengan individu lain.

e. Neocritism

Neocritism merupakan karakteristik individu yang mempunyai sifat terbuka pada


tekanan dan memiliki penilaian kemampuan dalam menahan stress terhadap
seseorang.

BAB III

PENGERTIAN DAN SIFAT POPULASI

20
3.1 Pengertian Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan yang terdiri dari individu-individu


atau bahkan satuan-satuan yang akan diteliti mengenai karakteristiknya. Kemudian,
individu atau satuan-satuan tersebut disebut dengan unit analisis, dari unit analisis ini
dapat berbentuk keseluruhan benda-benda, orang-orang atau bahkan institusi-institusi
(Djarwanto, 1994: 420).

Pengertian Populasi Menurut KBBI

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka populasi memiliki
artian sebagai seluruh jumlah jiwa atau individu yang berada dalam satu wilayah atau
daerah. Populasi juga merupakan sekelompok dari orang, benda, atau apa saja yang
bisa dijadikan sumber dari pengambilan sampel. Oleh sebab itu, kumpulan ini
memiliki kriteria yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam memecahkan
masalah penelitian.

Pengertian Populasi Menurut Para Ahli

Populasi memang memiliki banyak pengertian, sejumlah ahli juga berusaha mencoba
mendefinisikan mengenai pengertian dari populasi itu sendiri. Berikut ini pengertian
populasi yang dijelaskan oleh para ahli:

1. Definisi Populasi Menurut Nazir (2005)

Menurut Nazir, populasi adalah sekumpulan dari individu yang memiliki ciri
khusus, kualitas dan juga karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti. Ciri ciri,
karakter dan keunikan ini disebut dengan variabel. Nazir juga kemudian membagi
populasi menjadi dua bentuk, yaitu populasi finit dan juga populasi infinit.

2. Definisi Populasi Menurut Margono (2004)

Ahli berikutnya, yang menjelaskan tentang populasi adalah Margono, menurutnya


populasi adalah keseluruhan dari data yang kemudian menjadi topik utama atau pusat

21
perhatian dari seorang peneliti. Pusat perhatian ini, harus berada dalam ruang lingkup
dan juga waktu yang ditentukan oleh peneliti. Populasi sendiri, erat kaitannya dengan
data-data, jika data itu diberikan oleh seorang individu manusia, maka ukuran dari
banyaknya populasi pada akhirnya akan sama dengan jumlah manusia.

3. Definisi Populasi Menurut Zuriah (2009: 116)

Zuriah mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan data yang menjadi perhatian


khusus oleh peneliti dalam ruang lingkup dan juga waktu yang sudah ditentukan.

4. Definisi Populasi Menurut Bungin (2000:40)

Bungin juga turut mendefinisikan tentang apa itu populasi, menurutnya populasi
adalah universum (keseluruhan) dari sesuatu yang dijadikan objek sebuah penelitian,
baik itu manusia, tumbuhan, manusia, udara, nilai, kejadian, sikap hidup dan juga
lainnya. Dengan begitu, objek yang digunakan ini menjadi objek utama yang
dijadikan sumber data dalam melakukan penelitian.

5. Definisi Populasi Menurut Widiyanto (2010: 5)

Populasi juga didefinisikan oleh Widiyanto, ia secara jelas menjelaskan bahwa


populasi adalah suatu kumpulan atau suatu kelompok dari objek yang nantinya akan
digeneralisasikan setelah penelitian memiliki hasil.

6. Definisi Populasi Menurut Hartono (2011:46)

Berdasarkan gagasan Hartono, populasi adalah ketika dengan adanya karakteristik


atau ciri khusus tertentu pastinya memiliki jumlah yang terhingga dan juga ada yang
memiliki jumlah tak terhingga dan penelitian hanya bisa dilakukan ketika populasi
memiliki jumlah terhingga saja.

7. Definisi Populasi Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117)

22
Arikunto mendefinisikan populasi adalah keseluruhan dari sebuah objek dalam
penelitian. Ketika ada orang yang ingin meneliti sebuah elemen yang berada dalam
daerah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian terhadap populasi tersebut.

8. Definisi Populasi Menurut Sugiyono (1997: 57)

Populasi yang didefinisikan oleh Sugiyono, adalah sebuah wilayah generalisasi


yang di dalamnya terdiri dari objek atau subjek dan memiliki kuantitas atau
karakteristik tertentu yang sudah memiliki ketetapan dari peneliti untuk kemudian
dipelajari dan kemudian dari sana bisa ditarik kesimpulan dari hasil penelitian.

9. Definisi Populasi Menurut Hadari Nawawi (1983)

Hadari Nawawi juga pernah mendefinisikan tentang populasi. Menurutnya,


populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang sedang diteliti. Objek penelitian
itu terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, kejadian, gejala, atau bahkan nilai dari
sebuah tes yang nantinya akan menjadi sumber dari data yang tentunya juga memiliki
ciri khusus dalam sebuah penelitian yang sedang dikerjakan.

10. Definisi Populasi Menurut Furchan (2004)

Bagi Furchan, populasi adalah sebuah objek atau keseluruhan anggota dari
sekelompok individu, organisasi, yang kemudian dirumuskan secara jelas oleh
peneliti.

11. Definisi Populasi Menurut Netra (1976)

Tidak jauh berbeda dengan ahli yang lain, Netra juga mendefinisikan populasi
sebagai suatu keseluruhan dari individu-individu yang memiliki sifat general, tetapi
mereka memiliki satu kesatuan atau karakteristik khusus yang sama.

12. Definisi Populasi Menurut Sabar (2007)

Sabar mendefinisikan populasi sebagai bentuk dari keseluruhan objek dari sebuah
penelitian. Jika ada seseorang yang ingin melakukan penelitian terhadap semua
elemen yang ada dalam daerah penelitian tersebut, maka penelitian yang akan
dilakukan adalah penelitian populasi atau juga studi populasi. Belakangan kita juga
menyebutnya dengan studi sensus.

23
13. Definisi Populasi Menurut Nursalam (2003)

Sedangkan Nursalam mengartikan populasi sebagai keseluruhan dari variabel-


variabel yang berkaitan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.

14. Definisi Populasi Menurut Husaini Usman (2006: 181)

Husaini Usman menjelaskan bahwa populasi adalah semua hal yang memiliki
nilai, baik itu hasil perhitungan atau juga pengukuran. Bisa data kuantitatif atau juga
data kualitatif dari karakter atau ciri khusus mengenai suatu kelompok dengan objek
yang jelas dan juga lengkap.

15. Definisi Populasi Menurut Riduwan dan Tita Lestari

Tita Lestari dan juga Riduan mendefinisikan populasi adalah seluruh keseluruhan
dari semua karakteristik atau juga unit hasil dari pengukuran yang sebelumnya
dijadikan objek untuk melakukan penelitian.

16. Definisi Populasi Menurut Morissan (2012:19)

Menurut Morissan, populasi merupakan kumpulan dari berbagai macam subjek,


variabel, fenomena dan juga konsep. Seorang peneliti dapat melakukan penelitian
terhadap anggotanya dalam populasi jika mengetahui karakteristik khusus dari
populasi tersebut.

17. Definisi Populasi Menurut Sudjana (2010: 6)

Berikutnya, Sudjana memberikan pengertian bahwa populasi merupakan totalitas


dari nilai yang mungkin ada, kemudian juga hasil dari yang melakukan penghitungan
atau pengukuran, dapat berupa penelitian kuantitatif dapat juga penelitian kualitatif.
Karakteristik dari semua anggota juga ketika berkumpul akan lebih mudah untuk
dipelajari dan dikaji sifat dan karakteristiknya.

18. Definisi Populasi Menurut Mulyatiningsih (2011:19)

Mulyatiningsih mengartikan populasi sebagai sekumpulan orang, organisasi,


hewan dan juga tumbuhan yang tentunya memiliki ciri khusus atau karakteristik yang
harus diperhatikan saat penelitian. Populasi kemudian bertransformasi di wilayah
yang generalisasi dari kesimpulan hasil dari penelitian.

24
19. Definisi Populasi Menurut Howel (2011:7)

Kemudian, Howel mendefinisikan populasi sebagai kumpulan dari kejadian atau


situasi atau kondisi dimana siapapun yang tahu akan tertarik untuk dengan kejadian
tersebut.

20. Definisi Populasi Menurut Ismiyanto

Terakhir, ada definisi populasi menurut Ismiyanto, berdasarkan pendapatnya


populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek atau totalitas dari subjek yang ada
dalam penelitian, bisa berupa manusia, benda atau apa saja yang di dalam jumlah
keseluruhan tersebut, kita dapat memperoleh banyak informasi untuk data penelitian
yang sedang kita lakukan.

Dari beberapa pengertian yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa populasi adalah suatu kelompok dari orang atau benda atau hebat
atau entitas apapun yang digunakan sebagai sumber dari penelitian karena memiliki
karakter dan juga standar untuk syarat dalam penelitian.

3.2 Karakteristik Populasi

Populasi juga memiliki karakteristiknya sendiri. Secara umum, karakteristik dari


populasi dibagi menjadi dua, yaitu ada karakteristik populasi dalam lingkup biologi
dan juga ada karakter populasi dalam lingkup statistik.

Karakteristik Populasi dalam Lingkup Biologi

Karakteristik populasi yang ada dalam ruang lingkup ilmu biologi dapat dilihat
dengan adanya keberadaan suatu organisasi dan tentunya juga struktur organisasi
yang memiliki sifat konstan dan fluktuasi sesuai dengan waktu. Dalam karakteristik
ini, populasi memiliki sejarah kehidupan yang terjadi sejak lahir di dunia ini hingga
meninggal dunia. Populasi dalam ruang lingkup biologi dipengaruhi oleh banyak
faktor, mulai dari dampak lingkungan dan bisa juga merespon perubahan dari
lingkungan tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari adanya sekumpulan individu yang
membangun populasi dalam lingkup biologi:

• Adanya organisasi dan juga struktur dari organisasi yang sifatnya konstan dan juga
fluktuasi mengikuti waktu kejadian.

25
• Adanya sejarah kehidupan atau disebut juga dengan ontogenetik yang terjadi
dimulai dari dia lahir, kemudian tumbuh dan usia terus bertambah hingga akhirnya
menua dan mati.

• Dipengaruhi oleh dampak dari lingkungan dan juga mampu melakukan respon
terhadap lingkungannya.

• Ada hereditas di dalam populasi tersebut.

• Adanya integrasi dengan berbagai faktor yang berhubungan dengan genetik dan juga
ekologi. Contohnya seperti kemampuan adaptasi, kemampuan melakukan reproduksi
dan juga persistensi.

Karakter Populasi dalam Lingkup Statistik

Karakteristik dari populasi yang ada dalam ruang lingkup statistik adalah mengenai
kepadatan dan juga ukuran dari besaran populasi itu sendiri yang termasuk
didalamnya ada beragam variabel atau parameter utama yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti kematian dan juga kelahiran.

Karakteristik dalam lingkup statistik sendiri merupakan sebaran yang ada dalam
populasi dan juga dapat dipengaruhi oleh adanya sebaran dari beberapa objek tertentu,
dipengaruhi juga oleh iklim dan cuaca, struktur dan juga umur dari objek yang ada
tersebut. Berikut adalah ciri-ciri dari adanya sekumpulan individu yang membangun
populasi dalam lingkup statistik:

• Ciri pertama adalah ketika kepadatan atau juga ukuran dari besarnya populasi masuk
menjadi parameter utama dari populasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
populasi antara lain kelahiran dan juga kematian.

• Adanya sebaran, tentunya populasi sangat dipengaruhi oleh adanya sebaran dari
suatu objek tertentu, kemudian juga kondisi iklim, kondisi cuaca, kondisi struktur dan
umur dari objek tersebut.

• Dipengaruhi oleh adanya komposisi genetik

• Adanya dispersi atau disebut juga dengan sebaran, tetapi yang berbeda dari sebaran
ini adalah sebaran ini merupakan sebaran individu terhadap intra populasi.

26
3.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Populasi

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi populasi. Berikut ini, faktor-
faktor yang mempengaruhi populasi.

• Natalitas (Kelahiran)

Salah satu faktor yang mempengaruhi populasi adalah kemampuan sebuah populasi
untuk bertambah menjadi lebih banyak, sehingga terjadi peningkatan dari jumlah
yang ia miliki. Hal ini disebut dengan natalitas atau kelahiran. Natalitas terjadi ketika
ada yang melahirkan individu baru yang bisa muncul karena dilahirkan atau
ditetaskan melalui telur dalam perkembangannya.

Dalam natalitas, terdapat dua aspek penting yang perlu dipahami yaitu fertilitas dan
juga fekunditas. Fertilitas adalah tingkat dari suatu kinerja perkembangbiakan yang
selanjutnya dapat terealisasi dalam sebuah populasi. Tinggi rendahnya tingkatan
fertilitas biasanya diukur dari banyaknya telur yang sebelumnya diovoviparkan atau
dalam bahasa sederhananya banyaknya telur yang dilahirkan dan ditetaskan.
Kemudian, fekunditas sendiri adalah tingkatan potensi dari kinerja suatu populasi
yang mampu melahirkan dan memproduksi individu baru.

• Moralitas (Kematian)

Faktor yang mempengaruhi populasi berikutnya adalah moralitas yang artinya


adalah angka kematian individu yang ada dalam populasi. Moralitas sendiri memiliki
dua jenis yang pertama adalah moralitas dari ekologi dan yang kedua adalah moralitas
minimum. Moralitas Ekologi adalah angka dari kematian individu dalam suatu
populasi yang disebabkan oleh kondisi dari lingkungan tempat populasi itu tinggal.
Berbeda dengan moralitas ekologi, moralitas minimum adalah kematian dari individu
karena usianya sudah tua.

• Imigrasi dan Emigrasi

27
Imigrasi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sebuah populasi.
Perpindahan individu dalam suatu populasi ke daerah atau wilayah lain akan memiliki
dampak terhadap populasi dan bisa berdampak terhadap peningkatan atau juga
penurunan.

• Penyempitan dan Perluasan Wilayah

Dengan adanya penyempitan terhadap wilayah ini juga mempengaruhi terhadap


populasi. Hal ini karena wilayah yang ditempati oleh suatu populasi sudah seharusnya
memiliki kenyamanan untuk ditinggali. Oleh sebab itu, dengan adanya penyempitan
terhadap wilayah suatu populasi, maka akan memunculkan kepadatan penduduk yang
meningkat. Penyempitan wilayah ini dapat terjadi karena adanya kebiasaan yang
bersifat sosial yang dapat mengatur laju reproduksi dan perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi yang sangat berpengaruh adalah teknologi dalam bidang
kedokteran dan juga bidang kesehatan masyarakat. Kedua teknologi tersebut secara
signifikan sangat mempengaruhi kelahiran dan juga kematian.

3.4 Jenis-Jenis Populasi

Populasi juga memiliki jenis-jenisnya tersendiri, secara umum jenis dari populasi
dapat dibagi menjadi tiga jenis, yang kemudian diklasifikasikan kembali berdasarkan
jumlah dari populasi tersebut, sifat dari populasi tersebut dan juga berdasarkan
klasifikasi atas dasar perbedaan lainnya. Berikut beberapa jenis populasi:

1. Berdasarkan Jumlah Populasinya

• Populasi Terbatas

Populasi terbatas adalah ketika sumber data yang ada dalam populasi
jumlahnya relatif dan masih bisa dihitung karena adanya batasan
jumlah secara kuantitatif. Contoh dari populasi terbatas adalah pada
tahun 1985 terdapat populasi terbatas, yaitu adanya tiga juta wanita
yang mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

• Populasi Tak Terbatas

Kebalikan dari populasi terbatas, ada populasi yang tak memiliki batas
yaitu ketika sumber yang ada dalam populasi tidak dapat dinyatakan

28
dengan satuan jumlah karena jumlahnya yang sangat banyak dan tidak
memiliki batasan. Contohnya seperti, narapidana yang ada di Indonesia
jumlahnya sangat banyak dan tak memiliki batasan.

2. Berdasarkan Sifat Populasi

• Populasi Homogen

Populasi Homogen adalah populasi yang di mana unsurnya memiliki


sifat yang relatif sama, sehingga banyaknya jumlah tidak menjadi
masalah, karena sifatnya sudah sama.

• Populasi Heterogen

Sebaliknya dari populasi homogen, dalam populasi heterogen populasi


unsurnya memiliki sifat yang berbeda dan memiliki banyak variasi
atau keragaman di dalamnya. Maka dari itu, perlu ada batasan yang
harus dinyatakan dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif.

29
BAB IV

KOMUNITAS

4.1 Pengertian Komunitas

Komunitas merupakan konsep penting karena di alam berbagai jenis organisme hidup
bersama dalam suatu aturan dan tidak tersebar begitu saja dan apa yang dialami oleh
komunitas akan dialami juga oleh organisme. Jadi, untuk memusnahkan suatu
organisme kita dapat lakukan dengan mengubah komunitasnya. Misalnya nyamuk
dapat dikendalikan dengan efisien dan murah dengan jalan mengubah komunitas
perairan, yaitu dengan menaikkan dan menurunkan permukaan air dan arus. Dalam
ekologi terdapat suatu kumpulan populasi yang disebut dengan komunitas, dimana
komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu
dan populasi.

Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan


kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara
satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama
para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.

Kertajaya Hermawan (2008), komunitas adalah sekelompok manusia yang memiliki


rasa peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya. Dapat diartikan bahwa
komunitas adalah kelompok orang yang saling mendukung dan saling membantu
antara satu sama lain. Menurut Muzafer Sherif di dalam buku Dinamika Kelompok
(2009:36), kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau
lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan
teraratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur,
dan norma-norma tertentu.

4.2 Struktur dalam Komunitas

30
Menurut Husamah, (2015), struktur komunitas adalah suatu konsep yang mempelajari
susunan atau komposisi spesies dan kelimpahan dalam suatu komunitas. Komunitas
mempunyai struktur dan pola tertentu terhadap keanekaragaman, kemerataan, dan
dominansi dengan ciri yang unik pada suatu kommunitas.

a. Indeks kelimpahan (dominansi indeks), menggambarkan komposisi jenis


dalam komunitas.

b. Indeks Keanekaragaman (deversity indeks), keanekaragaman komunitas


ditandai oleh banyaknaspesies organisme yang membentuk komunitas
tersebut. Semakibanyak jumlah spesies semakin tinggi keanekaragamannya.
Indeks keanekaragaman menunjukkan hubungan antara jumlah spesies dengan
jumlah individu yang menyusun suatu komunitas

c. Indeks Kesamaan, digunakan untuk membandingkan kesamaan spesies


organisme yang ditemukan pada suatu habitat dengan habitat yang lain atau
membandingkan kesamaan spesies yang ditemukan pada suatu musim dan
musim yang lain.

Komunitas dengan keanekaragaman tinggi misalnya hutan hujan akan lebih mantap
terhadap gangguan iklim/lingkungan. Keanekaragaman cenderung meningkat pada
komunitas yang telah tua dan keanekaragaman rendah pada komunitas yang baru
terbentuk. Produktivitas dipengaruhi oleh keanekaragaman spesies tetapi
hubungannya tidak linier. Komunitas dengan produktivitas tinggi dapat mempunyai
keanekaragaman tinggi (daerah batu karang) atau keanekaragaman jenis rendah
(daerah muara sungai, daerah iklim sedang). Kemantapan/stabilitas lebih terkait
dengan keanekaragaman dibanding dengan produktivitas. Ternyata keanekaragaman
spesies sangat dipengaruhi oleh tingkat jenjang makanan. Misalnya jumlah herbivora
ataupun predator sangat mempengaruhi rumput atau komunitas yang dimangsa.
Pemangsaan yang sedang sering mengurangi kepadatan organisme dominan sehingga
akan mengurangi kompetisi antarspesies sehingga memberi kesempatan lebih baik
kepada spesies yang lain untuk mendapatkan tempat dan makanan sehingga
keanekaragaman akan naik. Tetapi sebaliknya pemangsaan yang berat akan
menyebabkan stress dan mengurangi jumlah spesies. Hal ini benar selama kompetisi
dalam hal tempat besar/ tinggi. Indeks keanekaragaman merupakan cara yang terbaik
untuk mengatahui dan menilai adanya pencemaran.

31
4.3 Pola Interaksi dalam Komunitas

Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan
antarkomunitas.

I. Interaksi Antarorganisme

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,
baik individu dalam satupopulasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.Interaksi antar organisme dalam
komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme
dapat dikategorikan sebagai berikut.

A. Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat


yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah
pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
B. Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini
sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator
juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya,yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
C. Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bila salah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari
hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium
dengan manusia,Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
D. Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda
spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah
satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek
dengan pohon yang ditumpanginya.
E. Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup
pada bintil akar kacang- kacangan.

32
II. Interaksi Antarpopulasi

Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut.

A. Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu


menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.
Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain
karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh, jamur
Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
B. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat
kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa
yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi
sapi di padang rumput.
C. Interaksi Antar Komunitas

Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas,misalnya komunitas sawah dan
sungai.

a. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya


padi, belalang,burung, ular, dan gulma.

b. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,


fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentukperedaran nutrien dari air sungai ke

33
sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.

Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan


organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas
dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan
ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.

D. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.


Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya
aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat
juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini
tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem
untuk mencapai keseimbangan baru.

4.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Komunitas

Struktur dalam komunitas dapat berubah dikarenakan sebagian besar dapat diganti
dalam ruang dan waktu tertentu. Meskipun secara fungsi komunitas hampir serupa
tetapi memiliki komposisi jenis yang berbeda. Komposisi komunitas merupakan jenis
dan jumlah individu penyusun komunitas disuatu tempat. Struktur komunitas
memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh setiap jenis komponen
penyusunnya. Penyebaran jenis dan populasi komunitas ditentukan oleh beberapa
faktor, seperti sifat fisik, kimia dan biologi perairan. Sifat fisik perairan seperti

34
kecepatan arus, kekeruhan atau kecerahan, pasang surut, kedalaman, substrata dasar
dan suhu. Sifat kimia seperti kandungan oksigen, karbondioksida terlarut, pH, bahan
organik, dan kandungan hara yang dapat mempengaruhi hewan tersebut. Sifat-sifat
fisika dan kimia secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh bagi
kehidupan. Perubahan kondisi fisika-kimia suatu perairan kemungkinan akan
berdampak buruk dan merugikan terhadap populasi yang hidup di ekosistem tersebut
(Juwita, 2017).

35
BAB V

HUBUNGAN POPULASI DENGAN LINGKUNGAN

5.1 Hubungan Populasi dengan Lingkungan

1. Pengenalan Hubungan Populasi dengan Lingkungan

Hubungan antara populasi dengan lingkungan adalah keterkaitan yang


kompleks antara jumlah spesies yang ada dan kondisi lingkungan yang
memengaruhi mereka. Hubungan ini mencakup semua aspek dari
ekosistem, termasuk keanekaragaman hayati, kualitas air, kualitas
tanah, dan kualitas udara.

a. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati adalah kompleksitas atau variasi dari


organisme yang hidup di suatu area, serta beragam interaksi
antara organisme dan lingkungannya.

Kebanyakan ekosistem terdiri dari berbagai jenis organisme


yang saling terhubung satu sama lain dan dengan
lingkungannya. Keanekaragaman hayati populasi dapat diukur
dengan menghitung jumlah spesies yang ada di suatu daerah
dan karakteristik habitatnya.

36
b. Kualitas Air

Hubungan antara populasi dengan kualitas air adalah


keterkaitan yang kompleks antara jumlah spesies yang ada dan
kondisi air yang memengaruhi mereka.

Perubahan yang terjadi pada populasi dapat memengaruhi


kualitas air, dan sebaliknya, perubahan kualitas air dapat
memengaruhi populasi

c. Kualitas Tanah

Kualitas tanah populasi adalah bagaimana kelimpahan dan


keseimbangan tanah dapat memengaruhi populasi spesies dan
kesehatan ekosistem.

Kualitas tanah populasi merupakan faktor penting dalam


menentukan kelangsungan populasi dan lingkungan secara
keseluruhan.

37
d. Kualitas Udara

Kualitas udara populasi ditentukan oleh konsentrasi polutan


dan zat berbahaya dalam udara yang dapat berdampak pada
kesehatan populasi.

Kualitas udara dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti


polusi industri, kebakaran hutan, dan pemanasan global.

Selain itu, populasi dapat memengaruhi lingkungan melalui proses seperti


penggunaan lahan, deforestasi, dan degradasi habitat.

38
a. Penggunaan lahan

Penggunaan lahan populasi melibatkan pengaruh manusia pada


lingkungan alam yang mencakup aktivitas seperti perkebunan,
pertanian, dan perburuan. Penggunaan lahan populasi dapat
menyebabkan perubahan pada habitat alam dan pengaruh yang
signifikan pada populasi, termasuk penurunan keanekaragaman hayati.

b. Deforestasi

Deforestasi adalah proses menghilangkan hutan atau mengurangi


jumlah hutan dengan cara memotong pohon atau mengubur tanah. Ini
dapat menyebabkan perubahan bentuk populasi dan mengurangi
keanekaragaman hayati, kualitas air, kualitas tanah, dan kualitas udara.

c. Degradasi Habitat

Degradasi habitat populasi adalah proses penurunan kualitas habitat


yang menyebabkan populasi yang tinggal di dalamnya mengalami
kemunduran atau bahkan kepunahan. Hal ini dapat disebabkan oleh
deforestasi, penggunaan obat-obatan dan pestisida, penebangan hutan,
pembukaan lahan, dan lainnya.

Perubahan yang terjadi pada populasi dapat memengaruhi kualitas lingkungan, dan
sebaliknya, perubahan lingkungan dapat memengaruhi populasi.

2. Keseimbangan Populasi dan Lingkungan

Keseimbangan populasi dan lingkungan adalah kondisi dimana populasi dan


lingkungan saling memengaruhi satu sama lain dan mempertahankan
keseimbangan yang stabil. Keseimbangan ini mencakup semua aspek dari
ekosistem, termasuk keanekaragaman hayati, kualitas air, kualitas tanah, dan
kualitas udara.

Keberadaan keseimbangan ini penting untuk menjaga kesehatan ekosistem dan


untuk menjaga keseimbangan alam. Keseimbangan ini juga dapat membantu

39
melindungi keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh perubahan populasi yang drastis.

Keseimbangan populasi dan lingkungan adalah konsep yang menggambarkan


bagaimana populasi hewan dan tumbuhan berinteraksi dengan lingkungan
mereka. Keseimbangan ini dicapai melalui berbagai proses alami, seperti
pertukaran gas, evolusi, dan adaptasi. Kedua komponen ini dapat berubah
seiring waktu karena perubahan dalam lingkungan, seperti perubahan iklim,
pencemaran, dan degradasi habitat.

Keseimbangan populasi dan lingkungan dapat membantu kita memahami


bagaimana populasi hewan dan tumbuhan berevolusi dan beradaptasi untuk
bertahan hidup di lingkungan yang berubah. Ini juga dapat membantu kita
memahami bagaimana manusia dapat memengaruhi keseimbangan alami dan
bagaimana kita dapat meminimalkan dampak negatif kita terhadap
lingkungan.

a. Pertukaran Gas

Pertukaran gas merupakan proses penting yang membantu menjaga


keseimbangan populasi dan lingkungan. Proses ini melibatkan pertukaran gas
antara populasi hewan dan tumbuhan dengan lingkungan. Proses ini
memungkinkan populasi hewan dan tumbuhan untuk mendapatkan oksigen
yang diperlukan untuk bertahan hidup, sementara mereka juga mengeluarkan
karbon dioksida ke lingkungan.

Pertukaran gas juga memungkinkan populasi hewan dan tumbuhan untuk


mengambil nutrisi dari lingkungan. Nutrisi ini penting untuk pertumbuhan dan
reproduksi, yang memungkinkan populasi hewan dan tumbuhan untuk
bertahan hidup dan berkembang biak. Tanpa proses ini, populasi hewan dan
tumbuhan tidak dapat bertahan hidup.

b. Evolusi

Evolusi adalah proses alami yang membantu menjaga keseimbangan populasi


dan lingkungan. Proses ini melibatkan perubahan genetik dalam populasi
hewan dan tumbuhan seiring waktu. Perubahan ini dapat memungkinkan

40
populasi hewan dan tumbuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
berubah, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Evolusi juga dapat
membantu populasi hewan dan tumbuhan untuk menggunakan sumber daya
yang tersedia di lingkungan mereka. Ini memungkinkan populasi untuk
berkembang biak dan bertahan hidup, membantu menjaga keseimbangan
populasi dan lingkungan.

c. Adaptasi

Adaptasi adalah proses alami yang membantu menjaga keseimbangan populasi


dan lingkungan. Proses ini melibatkan perubahan fisik dan perilaku dalam
populasi hewan dan tumbuhan seiring waktu. Perubahan ini memungkinkan
populasi hewan dan tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang berubah, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Adaptasi juga
dapat membantu populasi hewan dan tumbuhan untuk menggunakan sumber
daya yang tersedia di lingkungan mereka. Ini memungkinkan populasi untuk
berkembang biak dan bertahan hidup, membantu menjaga keseimbangan
populasi dan lingkungan.

d. Pencemaran dan Degradasi Habitat

Pencemaran dan degradasi habitat adalah proses yang dapat memengaruhi


keseimbangan populasi dan lingkungan. Pencemaran dapat mengganggu
populasi hewan dan tumbuhan dengan menyebabkan kematian, penyakit, dan
lainnya. Degradasi habitat dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya
yang diperlukan populasi hewan dan tumbuhan untuk bertahan hidup.

Kedua proses ini dapat menyebabkan populasi hewan dan tumbuhan untuk
menurun dan bahkan punah. Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan
dampak pencemaran dan degradasi habitat untuk membantu menjaga
keseimbangan populasi dan lingkungan.

e. Manusia dan Keseimbangan Populasi dan Lingkungan

Manusia dapat memengaruhi keseimbangan populasi dan lingkungan dengan


cara yang berbeda. Manusia dapat mempengaruhi populasi hewan dan
tumbuhan dengan mengubah habitat mereka, mengganggu proses alami, dan

41
mengganggu pertukaran gas. Manusia juga dapat mempengaruhi populasi
hewan dan tumbuhan dengan menambahkan atau mengurangi jumlah spesies
tertentu.

Oleh karena itu, penting untuk meminimalkan dampak manusia terhadap


keseimbangan populasi dan lingkungan. Ini dapat dilakukan dengan cara
seperti mengurangi pencemaran, memelihara habitat, dan menghormati proses
alami. Dengan cara ini, kita dapat membantu menjaga keseimbangan populasi
dan lingkungan.

3. Teknik Pengelolaan Populasi

Teknik pengelolaan populasi adalah strategi yang digunakan untuk mengontrol


jumlah populasi. Teknik ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa populasi tidak
tumbuh terlalu cepat atau terlalu lambat. Teknik ini dapat juga digunakan untuk
memastikan bahwa populasi tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

Teknik pengelolaan populasi termasuk penangkapan, penggunaan alat perlindungan,


dan kontrol perburuan. Teknik ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan
keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan spesies. Teknik ini penting untuk
memastikan bahwa populasi dan lingkungan saling mendukung dan terkendali.

Kebijakan lingkungan adalah strategi yang digunakan untuk mengelola populasi dan
mencegah kerusakan lingkungan. Kebijakan ini dapat digunakan untuk mengatur
penggunaan sumber daya, mengontrol pertumbuhan populasi, dan mencegah
kerusakan habitat. Kebijakan ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan
keanekaragaman hayati dan mencegah kepunahan spesies.

Kebijakan lingkungan dapat berupa hukum, regulasi, dan perjanjian internasional.


Kebijakan ini penting untuk menjaga kesehatan ekosistem dan untuk menjaga
keseimbangan alam. Kebijakan ini juga dapat membantu melindungi keanekaragaman
hayati dan mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perubahan populasi
yang drastis.

5.2 Faktor – Faktor Biotik dalam Interaksi Populasi

42
Interaksi biotik adalah interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Ini
termasuk interaksi antar organisme, interaksi antara organisme dan faktor abiotik, dan
interaksi antara organisme dengan organisme lainnya. Interaksi biotik memainkan
peran penting dalam menentukan struktur dan komposisi populasi.

Faktor biotik yang mempengaruhi interaksi populasi adalah interaksi predasi,


kompetisi, parasitisme, mutualisme, dan komensalisme.

1. Predasi

Predasi adalah interaksi di mana satu organisme (predator) memakan organisme lain
(prey). Ini merupakan faktor biotik utama dalam interaksi populasi. Predasi dapat
mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu
prey dan meningkatkan jumlah predator. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur biologi dari populasi dan ekosistem.

Predasi dapat berdampak baik atau buruk tergantung pada kondisi lingkungan. Jika
predator berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan prey. Namun, jika predator
berada pada tingkat yang tepat, ini dapat menjaga keseimbangan populasi dan
meningkatkan kesuburan ekosistem. Contoh Predasi : Buaya yang memangsa zebra,
Elang yang memakan ular dan kelinci, Katak yang memakan serangga, Beruang yang
memangsa ikan dan hewan lainnya.

2. Kompetisi

Kompetisi adalah interaksi di mana organisme berjuang untuk sumber daya yang
sama. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi. Kompetisi
dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah
individu yang kurang kompetitif dan meningkatkan jumlah individu yang lebih
kompetitif.

Kompetisi dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika


kompetisi berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
kompetisi berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Kompetisi : Serigala bersaing dengan harimau untuk mendapatkan
makanan di wilayah yang sama.

3. Parasitisme

43
Parasitisme adalah interaksi di mana satu organisme (parasit) memanfaatkan
organisme lain (host) untuk keuntungannya sendiri. Ini juga merupakan faktor biotik
penting dalam interaksi populasi. Parasitisme dapat mempengaruhi struktur dan
komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu host dan meningkatkan
jumlah parasit.

Parasitisme dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika


parasitisme berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
parasitisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Parasitisme : nyamuk dan manusia.

4. Mutualisme

Mutualisme adalah interaksi di mana kedua organisme mendapatkan manfaat dari


interaksi. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi.
Mutualisme dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan
meningkatkan jumlah individu yang saling bergantung.

Mutualisme dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika


mutualisme berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
mutualisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Interaksi Mutualisme : hubungan serangga dan tumbuhan
berbunga

5. Komensalisme

Komensalisme adalah interaksi di mana satu organisme mendapat manfaat dari


interaksi tanpa mempengaruhi organisme lain. Ini juga merupakan faktor biotik
penting dalam interaksi populasi. Komensalisme dapat mempengaruhi struktur dan
komposisi populasi dengan meningkatkan jumlah individu yang saling bergantung.

Komensalisme dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika


komensalisme berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
komensalisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Interaksi Komensalisme : ikan remora dan ikan hiu.

44
BAB VI

FAKTOR-FAKTOR BIOTIK DALAM INTERAKSI


POPULASI

6.1 Pengertian Biotik

Biotik adalah istilah yang dipakai untuk menyebut sesuatu yang hidup atau
organisme. Jadi arti biotik adalah lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Biotik
juga merupakan semua lingkungan yang terdiri atas komponen-komponen makhluk
hidup yang ada di permukaan bumi. Komponen biotik merupakan suatu komponen

45
yang ada di dalam sebuah ekosistem dan biasanya berupa suatu organisme makhluk
hidup. Komponen biotik terdiri dari beberapa variasi mulai dari hewan, manusia,
tumbuhan, dan juga mikro-organisme. Selain berdasarkan perannya, komponen biotik
berdasarkan perannya terbagi menjadi yaitu :

1. Produsen (Penghasil)

Produsen adalah makhluk hidup yang memiliki kemampuan menciptakan


karbohidrat sederhana seperti glukosa dari gas karbon dioksida melalui proses
fotosintesis.

2. Konsumen (Pemakai )

Konsumen adalah organisme heterotrof yang tidak dapat membuat makanannya


sendiri,sehingga bergantung pada organisme lain. Berdasarkan jenis makanannya di
bagi menjadi 3 kelompok, yaitu : karnivora (pemakan daging), herbivora (pemakan
tumbuhan), dan omnivora atau pemakan segala (daging dan tumbuhan)

3. Dekomposer (Pengurai)

Decomposer adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan


sampah atau sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati . pengurai
juga berperan untuk menghubungkan konsumen dengan produsen.

46
6.2 Faktor – Faktor Biotik dalam Interaksi Populasi

Interaksi biotik adalah interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. Ini
termasuk interaksi antar organisme, interaksi antara organisme dan faktor abiotik, dan
interaksi antara organisme dengan organisme lainnya. Interaksi biotik memainkan
peran penting dalam menentukan struktur dan komposisi populasi.

Faktor biotik yang mempengaruhi interaksi populasi adalah interaksi predasi,


kompetisi, parasitisme, mutualisme, dan komensalisme.

1. Predasi

Predasi adalah interaksi di mana satu organisme (predator) memakan organisme lain
(prey). Ini merupakan faktor biotik utama dalam interaksi populasi. Predasi dapat
mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu
prey dan meningkatkan jumlah predator. Ini dapat menyebabkan perubahan dalam
struktur biologi dari populasi dan ekosistem. Predasi dapat berdampak baik atau buruk
tergantung pada kondisi lingkungan. Jika predator berlebihan, ini dapat menyebabkan
kepunahan prey. Namun, jika predator berada pada tingkat yang tepat, ini dapat
menjaga keseimbangan populasi dan meningkatkan kesuburan ekosistem. Contoh
Predasi : Buaya yang memangsa zebra, Elang yang memakan ular dan kelinci, Katak
yang memakan serangga, Beruang yang memangsa ikan dan hewan lainnya.

2. Kompetisi

Kompetisi adalah interaksi di mana organisme berjuang untuk sumber daya yang
sama. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi. Kompetisi
dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan mengurangi jumlah
individu yang kurang kompetitif dan meningkatkan jumlah individu yang lebih
kompetitif. Kompetisi dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi.

47
Jika kompetisi berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika
kompetisi berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Kompetisi : Serigala bersaing dengan harimau untuk mendapatkan
makanan di wilayah yang sama.

3. Parasitisme

Parasitisme adalah interaksi di mana satu organisme (parasit) memanfaatkan


organisme lain (host) untuk keuntungannya sendiri. Ini juga merupakan faktor biotik
penting dalam interaksi populasi. Parasitisme dapat mempengaruhi struktur dan
komposisi populasi dengan mengurangi jumlah individu host dan meningkatkan
jumlah parasit. Parasitisme dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan
populasi. Jika parasitisme berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies.
Namun, jika parasitisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan
kesuburan ekosistem. Contoh Parasitisme : nyamuk dan manusia.

4. Mutualisme

Mutualisme adalah interaksi di mana kedua organisme mendapatkan manfaat dari


interaksi. Ini juga merupakan faktor biotik penting dalam interaksi populasi.
Mutualisme dapat mempengaruhi struktur dan komposisi populasi dengan
meningkatkan jumlah individu yang saling bergantung. Mutualisme dapat
meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika mutualisme berlebihan,
ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika mutualisme berada pada
tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan ekosistem. Contoh Interaksi
Mutualisme : hubungan serangga dan tumbuhan berbunga.

5. Komensalisme

Komensalisme adalah interaksi di mana satu organisme mendapat manfaat dari


interaksi tanpa mempengaruhi organisme lain. Ini juga merupakan faktor biotik
penting dalam interaksi populasi. Komensalisme dapat mempengaruhi struktur dan
komposisi populasi dengan meningkatkan jumlah individu yang saling bergantung.
Komensalisme dapat meningkatkan atau menurunkan keseimbangan populasi. Jika
komensalisme berlebihan, ini dapat menyebabkan kepunahan spesies. Namun, jika

48
komensalisme berada pada tingkat yang tepat, ini dapat meningkatkan kesuburan
ekosistem. Contoh Interaksi Komensalisme : ikan remora dan ikan hiu.

BAB VII

MATERI DAN ENERGI

7.1 Siklus Materi

Siklus materi merupakan proses berpindahnya materi dalam suatu rantai


makanan ataujaring makanan yang mengalir melalui makhluk hidup dan makhluk
non-hidup berkali-kali, atau dapat pula dipindah dari satu ekosistem ke ekosistem
lainnya. Materi yang menyusuntubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang

49
berupa unsur-unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup (Indriyanto, 2010).Pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup dapat juga disebut
dengan siklus materi. Suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang,
namun materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang.
Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan sehingga disebut
siklus materi(Delvian, 2006).Ada dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi.

Ada dua hal yang termasuk kedalam siklus materi,yaitu:

1. Kepentingan Nutrisi Dalam Ekosistem

Organik/nu Makhluk hidup memerlukan minimal 30 sampai40 unsur kimia, dari


sekitar 92 unsur-unsur kimia yang diketahui, untuk keperluan hidup dan
pertumbuhannya. Nutrisi juga dikenalsebagai garam-garam biogenik yang dapat
dikelompokkan dalam dua kelompok utama, yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro.

a. Nutrisi makro

Nutrisi ini diperlukan relatif dalamjumlah yang banyak, dan mempunyai peranan
kunci dalam pembentukan protoplasma makhluk hidup. Nutrisi-nutrisi penting yang
termasuk kelompok ini adalah hidrogen,karbon, oksigen dan nitrogen. Mereka
bersama-sama membentuk sekitar 95 % dari berat kering materi hidup. Keempat
nutrisi ini didapatkan dari bentuk gasdiatmosfir. Nutrisi lainnya yang termasuk nutrisi
makro ini, yang diperlukandalam jumlah yangrelatif lebih sedikit diantaranya adalah
kalium, posfordansulfur.

b. Nutrisi mikro

Nutrisi ini diperlukan dalam jumlahyang jauh lebih sedikit, tetapi sangat
pentinguntuk kehidupan. Minimal adasepuluh nutrisi mikro yang diperlukan oleh
tumbuhan. Beberapanutrisimikroseperti besi, tembaga, seng, karbon, dan boron,
berasal dari batuan yangterlepasakibat proses penghawaan.

2. SiklusBiogeokimia

50
Telah dipahami bahwa berfungsinya ekosistem tergantung pada sirkulasi dan
nutrisi.Apabila nutrisi tidak tersirkulasikan,maka suplai yang telah terjadi akan sia-sia
danpertumbuhanmenjadi terbatas.Begitu pentingnya permasalahan ini, beberapa
penelitian telah dilakukan untuk menentukan jalannya siklus nutrisi ini. Berbeda
dengan energi, materi kimia yang berupa unsur-unsur penyusun bahan terisi dalam
ekosistem,.

7.2 Fungsi Siklus Materi

Fungsi siklus materi adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-
unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik
maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga
(Kilham, 1996).

7.3 Energi

Menurut Odum (1993) energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan


suatu pekerjaan. Perilaku energi dapat dinyatakan dalam hukum-hukum
termodinamika berikut:

• Hukum termodinamika pertama : menyatakan bahwa “energi dapat diubah dari satu
tipe ke tipe yang lain, tetapi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan”.

• Hukum termodinamika kedua : menyatakan bahwa “setiap terjadi perubahan


bentukenergi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk energi yang terpusat menjadi
bentuk energi yangterpencar, dan di dalam proses perubahan energi selalu
melepaskan panas dalam bentuk energi yang tidak dapat digunakan”.

Proses pemindahan energi yang terjadi di alam yaitu di dalam ekosistem sering
disebut dengan energitika. Tingkah laku energi di dalam ekosistem dapat diistilahkan
dengan ‘aliran energi’ sebab transformasi energi yang kita lihat hanya satu jalur, dan
berbeda dengan tingkah laku materi yang berupa ‘siklus materi’.

Energi dapat digunakan dengan efisien atau tidak, salah satunya tergantung pada
kualitas giziyang dikonsumsi karena konsumen dapat mengkonversi sumber makanan
berkualitas tinggi ke jaringan hidup baru yang lebih efisien daripada sumber makanan

51
berkualitas rendah. Rendahnyatransfer energi antara tingkat trofik membuat pengurai
umumnya lebih penting daripada produsen dalam hal aliran energi. Dekomposer
memproses sejumlah besar bahan organik danmengembalikan nutrisi ke ekosistem
dalam bentuk anorganik, yang kemudian diambil lagi oleh produsen primer.Gambar:
Aliran energiPada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi setiap
melalui tingkattrofi makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain,
seperti energi kimia, energimekanik, energi listrik, dan energi panas. Perubahan
bentuk energi menjadi bentuk lain inidinamakan transformasi energi.

Sumber energi utama bagi bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya
matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen (organisme
fotoautotropik) yang diubahmenjadi energi kimia tersimpan di dalam senyawa
organik. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat
tropik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia tersebutdigunakan organisme untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Kemampuan organisme-organismedalam ekosistem
untuk menerima dan menyimpan energi dinamakan produktivitas ekosistem.
Produktivitas ekosistem terdir dari : Produktivitas primer Produktivitas primer adalah
kecepatan organisProduktivitas sekunder adalah kecepatan organisme heterotrop
mengubah energi kimia dari bahan organik yang dimakanmenjadi simpanan energi
kimia baru di dalam tubuhnya. Energi kimia dalam bahan organik yang berpindah dari
produsen ke organisme heterotrop (konsumen primer) dipergunakan untuk aktivitas
hidup dan hanya sebagian yang dapat diubah menjadi energi kimia yang tersimpan
didalam tubuhnya sebagai produktivitas bersih. Demikian juga perpindahan energi ke
konsumen sekunder dan tersier akan selalu menjadi berkurang.

Perbandingan produktivitas bersih antara trofik dengan trofik-trofik di


atasnyadinamakan efisiensi ekologi. Diperkirakan hanya sekitar 10% energi yang
dapat ditransfer sebagai biomassa dari trofik sebelumnya ke trofik berikutnya.

Aliran energi dalam ekosistem mengalami tahapan proses sebagai berikut :

1. Energi masuk ke dalam ekosistem berupaenergi matahari, tetapi tidak


semuanya dapatdigunakan oleh tumbuhan dalamproses fotosintesis. Hanya
sekitar setengahnya dari rata-rata sinar matahar iyang sampai pada tumbuhan
diabsorpsi oleh mekanisme fotosintesis, dan juga hanya sebagian kecil, sekitar
1-5 %, yang diubah menjadi makanan(energikimia). Sisanya keluar dari sistem

52
berupa panas, dan energi yang diubah menjadi makanan oleh tumbuhan
dipakai lagi untuk proses respirasi yang juga sebagai keluaran dari sistem.

2. Energi yang disimpan berupa materi tumbuhan mungkin dilakukan melalui


rantai makanan dan jaring-jaring makanan melalui herbivora dan detrivora.
Seperti telahdiungkapkan sebelumnya, terjadinya kehilangan sejumlah energi
diantara tingkatan trofik. maka aliran energiberkurang atau menurun ke arah
tahapan berikutnya dari rantaimakanan. Biasanya herbivora menyimpan
sekitar 10 % energi yang dikandung tumbuhan,demikian pula karnivora
menyimpan sekitar 10 % energi yang dikandung mangsanya.

3. Apabila materi tumbuhan tidak dikonsumsi,maka akan disimpan dalam


sistem, diteruskanke pengurai, atau diekspor darisistem sebagai materi
organik.

4. Organisme-organisme pada setiap tingkatkonsumen dan juga pada setiap


tingkat penguraimemanfaatkan sebagian energiuntuk pernafasannya, sehingga
terlepaskan sejumlah panaskeluar dari system

5. Dikarenakan ekosistem adalah suatu sistemterbuka, maka beberapa materi


organik mungkin dikeluarkan menyeberang batasdari sistem. Misalnya akibat
pergerakansejumlah hewan ke wilayah, ekosistemlain, atau akibat aliran air
sejumlah gulma air keluar dari sistem terbawaarus.Sumber daya alam
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable) hampir tidak dapat habis,misalnya tumbuhan,
hewan, air, tanah, sinar matahari, angin dan sebagainyaSumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis misalnya :minyak
bumi atau batu bara.

7.4 Macam-macam Energi

1. Energi Mekanik

Energi mekanik dapat dibedakan atas dua pengertian yaitu : energi potensial dan
energikinetik. Jumlah kedua energi itu di namakan energi mekanik. Setiap benda
mempunyai berat,maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki
energi. Misalnya energiyang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk

53
yang bersifat tidak aktif dan disebut energi potensial (energi tempat). Bila waduk
dibuka, air akan mengalir dengan deras,sehingga energi air menjadi aktif.
Mengalirnya air ini adalah dengan energi kinetik (tenagagerak)Air waduk pada contoh
diatas juga memiliki energi potensial karena letaknya. Semakin tinggiletak air waduk
terhadap permukaan air laut, semakin besar energi potensialnya. Secaramatematis,
kenyataan itu dapat dirumuskan sebagai berikut.E = mghM = masa bendaG = besar
grafitasi bumiH = jarak ketinggianSedangkan besarnya energi kinetik dapat
dirumuskan: E=½ m VV = kecepatan gerak bendaArtinya suatu benda yang
kecepatannya besar akan besar pula energi kinetiknya

2. Energi Panas

Energi panas juga sering disebut sebagai kalor. Pemberian panas kepada suatu
bendadapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat
menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda
ituAda tiga istilah yang penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu.
panas adalahsalah satu bentuk energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor,
sementara suhu adalahderajat panas suatu benda. Ketika merebus air berarti energi
panas diberikan kepada air, yang berasal dari energi yangtersimpan di dalam bahan
bakar kayu atau minyak tanah sehingga suhu air naik. Jika pemberianenergi panas
diteruskan sampai suhu air mencapai titik didihnya, maka air akan menguap dan
berubah bentuk menjadi uap air.

3. Energi Magnetik

Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul ketika dua
batangmagnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. seperti
diketahui bahwasetiap magnet mempunyai 2 macam kutub, yaitu kutub magnet utara
dan kutub magnet selatan. jika dua batang magnet kutub-kutubnya yang senama (u –
u/s – s) saling didekatkan maka keduamagnet akan saling tolak-menolak. Sebaliknya,
kedua magnet akan saling tarik-menarik apabilayang saling berdekatan adalah kedua
kutub tidak senama (u-s). Kedua kutub magnet memiliki kemampuan untuk saling
melakukan gerakan. kemampuan ituadalah energi yang tersimpan di dalam magnet

54
dan energi inilah yang disebut sebagai Energimagnetik. Semakin besar energi
magnetik yang dimiliki oleh suatu magnet, semakin besar pulagaya yang ditimbulkan
oleh magnet ituPengertian tentang energi magnetik akan bertambah jelas jika
dipahami melalui suatu penelitianmedan magnet di sekitar kutub suatu magnet
terdapat medan magnet, yaitu ruangan atau daerahdi sekeliling kutub magnet di mana
energi magnetik masih dapat dirasakan. Hal ini dapat diperhatikan gejalanya apabila
suatu benda kecil maupun suatu magnet yang lemahdiletakkan sekitar suatu kutub
magnet, maka benda kecil atau magnet yang lemah itu akan bergerak. Ini berarti di
sekeliling magnet yang menimbulkan medan magnet ada kemampuanuntuk
menggerakkan benda lain. kemampuan tersebut tidak lain adalah energi magnetik.
Magnetakan dapat menarik benda lain apabila benda tersebut dalam bentuk magnet.
Benda yang dapat menjadi magnet yaitu besi, dan baja.

4. Energi listrik

Energi listrik ditimbulkan/dibangkitkan melalui bermacam-macam cara. misalnya:

 dengansungai atau air terjun yang memiliki energi kinetik;


 dengan energi angin yang dipakai untuk menggerakkan kincir angin;
 dengan menggunakan accu (energi kimia);
 Dengan menggunakan tenaga uap yang dapat memutar generator listrik;
 dengan menggunakan tenagadiesel; dan
 dengan menggunakan tenaga nuklir.

Kegunaan dari energi listrik dalam kehidupansehari-hari banyak sekali yang dapat
dirasakan, terutama di kehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang
sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan

7.5 Rantai Makanan

55
Dalam ekosistem terjadi proses makan dan dimakan secara berurutan yang disebut
dengan rantai makanan. Proses inilah yang menentukan bagaimana energi mengalir
dari satu organismeke organisme yang lain dalam satu sistem. Tiap tingkatan dari
rantai makanan disebut taraf trofik/ tingkat trofik. Pada setiap pemindahan energi,
rata-rata 80%-90% energi dikeluarkandalam bentuk panas.Suatu rantai makanan
terdapat tingkatan untuk mendapatkan sumber makanan yang disebutdengan tingkat
trofik, yaitu:

• Produsen

Merupakan organisme yang dapat mengolah makanan sendiri melalui proses


fotosintetis.

•. Konsumen Organisme

Yang tidak dapat mengolah sendiri makanannya disebut organisme heterotrof


konsumen. Konsumen dalam ekosistem dapat di golongkan beberapa tingkat :
konsumen tingkatI/primer (kelompok herbivora), konsumen tingkat
II/sekunder, konsumen tingkat III/tersier (Emanuel, 1997).

• Dekomposer

Beberapa organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus


atau materi organik dari organisme lain. Detritivora yaitu organisme yang
memakan detritus. Organisme detritivoraantara lain yaitu cacing tanah, kutu
kayu, kepiting, dan siput (Kimball, 1999).Rantai makanan dimulai dari

56
produsen yang mengubah energi cahaya dari matahari menjadienergi kimia.
Energi kimia ini akan diteruskan pada konsumen tingkat pertama atau
primer,tingkat kedua atau sekunder, dan seterusnya sampai kelompok
organisme pengurai ataudekomposer.

Rantai makanan sendiri memiliki menurut para ilmuan dibagi menjadi tiga rantai
pokok, yaitu :

1. Rantai pemangsa yaitu dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen 1,dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora
sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.Contohnya: Padi sebagai produsen (trofik
1), tikus sebagai konsumen I (trofik II), dan ular sawahsebagai konsumen II
(trofik III).

2. Rantai parasit yaitu dari organisme yang besar hingga organisme yang
hidup sebagai parasit,seperti cacing tanah, benalu dan bakteri.

3. Rantai saprofit yaitu dimulai dari organisme mati ke organisme pengurai.


Misalnya jamur dan bakteriBerdasarkan gambar rantai makanan di atas dapat
kita simpulkan bahwa padi berperansebagai produsen, tikus sebagai konsumen
I, ular konsumen II dan burung elang sebagaikonsumen III. Dari rantai
makanan tersebut dapat kita gambarkan bahwa produsen akan dimakanoleh
konsumen I kemudian konsumen I akan dimakan oleh konsumen II, dan
konsumen II akan dimakan oleh konsumen III, terakhir karena konsumen III
merupakan konsumen terakhir, makaketika dia mati akan diurai oleh
perombak dan nutrisi yang didapat oleh perombak akandigunakan kembali
oleh padi sebagai produsen begitupun selanjutnya. Proses penguraian tidak
hanya terjadi pada konsumen tingkat III, karena apabila konsumen I atau II
tidak dimakan olehkonsumen diatasnya maka mereka akan mati dan terurai
dengan bantuan perombak.

57
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

58
BAB I Ekologi Sebagai Ilmu Dasar

1.1 Pengertian Ekologi Menurut Para Ahli...............................................

1.2 Ruang Lingkup Ekologi......................................................................

1.3 Manfaat Dari Ekologi..........................................................................

1.4 Jenis-Jenis Piramida Ekologi................................................................

1.5 Aspek dan Prinsip Ekologi..................................................................

1.6 Cabang-cabang Ekologi.......................................................................

1.7 Jenis-jenis Ekologi................................................................................

BAB II Individu

II.1Pengertian Individu..................................................................
II.2Ciri-ciri Individu......................................................................
II.3Aspek Individu.........................................................................
II.4Karakteristik Individu..............................................................

BAB III Populasi

3.1 Pengertian Populasi...................................................................

3.2 Karakteristik Populasi.................................................................

3.3 Faktor-faktor yang mempegaruhi Populasi.................................

3.4 Jenis-jenis Populasi.....................................................................

BAB IV Komunitas

4.1 Pengertian Komunitas.................................................................

4.2 Struktur Dalam Komunitas............................................................

4.3 Pola Interaksi Dalam Komunitas...................................................

4.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komunitas..............

BAB V Hubungann Populasi Dengan Lingkungan

5.1 Hubungan Populasi Dengan Lingkungan.......................................

59
5.2 Faktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi...............................

BAB VI Faktor-faktor Biotik Dalam Interaksi Populasi

VI.1Pengertian Biotik............................................................................
VI.2Faktor-faktor Biotik dalam Interaksi Populasi...............................

BAB VII Materi dan Energi

7.1 Siklus Materi....................................................................................

7.2 Fungsi Siklus Materi........................................................................

7.3 Energi................................................................................................

7.4 Macam-macam Energi....................................................................

7.5 Rantai Makanan................................................................................

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-ekologi/
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/347321-ekologi-lingkungan-hidup-dan-
pembangunan-21014044.pdf

https://santossalam.blogspot.com/2019/10/komponen-ekosistem-peran-dan-interaksinya.html

60
https://bakai.uma.ac.id/2022/03/11/pengertian-definisi-dan-ruang-lingkup-ekologi/

https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61e56aa2329ea/ekologi-adalah-hubungan-organisme-dan-
lingkungan-berikut-manfaatnya

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6267188/populasi-arti-ciri-jenis-dan-faktor-yang-
mempengaruhi

https://id.scribd.com/doc/39801272/Pengertian-individu

http://repository.radenfatah.ac.id/4812/2/BAB%20II%20Erhayati.pdf

https://www.tamanpendidikan.com/detail/7279/jelaskan-pengertian-komunitas-berikut-macam-
konsep-dan-komponennya.html

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126796-RB13K38p-Peran%20Library-Literatur.pdf

https://www.freedomsiana.id/komunitas-adalah-pengertian-ciri-jenis-dan-contohnya/

http://repository.radenfatah.ac.id/4812/2/BAB%20II%20Erhayati.pdf

https://www.tamanpendidikan.com/detail/7279/jelaskan-pengertian-komunitas-berikut-macam-
konsep-dan-komponennya.html

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126796-RB13K38p-Peran%20Library-Literatur.pdf

https://www.freedomsiana.id/komunitas-adalah-pengertian-ciri-jenis-dan-contohnya/

https://translate.google.com/translate?u=https://www.britannica.com/science/community-
ecology&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search

http://repository.radenintan.ac.id/19256/1/COVER%2C%20BAB%201%2C%20BAB%202%2C
%20DAPUS.pdf

https://lindungihutan.com/blog/ekosistem/

https://www.gramedia.com/literasi/komponen-abiotik-dan-biotik

https://www.researchgate.net/publication/362247274_Pendidikan_Lingkungan_Hidup

https://www.temukanpengertian.com/2020/06/pengertian-biotik-dan-komponen-biotik.html

61
62

Anda mungkin juga menyukai