Disusun Oleh:
NIM : E1A020017
Kelas : A/V
UNIVERSITAS MATARAM
2022
UNSUR PENYUSUN LINGKUNGAN
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan kondisi fisik suatu kawasan yang mencakup keadaan
sumber daya alam (tanah, air, mineral, energi surya, flora, fauna), termasuk kelembagaan
yang mencakup hasil ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan berhubungan secara
timbal-balik serta saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Otto Soemarwoto
Menurut Otto Soemarwoto, pengertian lingkungan adalah seluruh benda dan kondisi
yang terdapat di dalam ruang yang ditempati oleh manusia dan mempengaruhi kehidupan
manusia.
Emil Salim
Menurut Emil Salim, arti lingkungan adalah semua benda, keadaan, kondisi, dan juga
pengaruh yang ada di dalam ruangan yang saat ini ditempati serta mempengaruhi
kehidupan, baik itu manusia, hewan, dan tumbuhan.
S.J. Mcnaught
Menurut S.J. Mcnaughton dan Larry L. Wolf, pengertian lingkungan adalah semua faktor
eksternal yang sifatnya biologis dan fisika dimana faktor tersebut akan langsung
mempengaruhi kehidupan, perkembangan, pertumbuhan, dan juga aktivitas reproduksi
organisme.
2. Jenis Lingkungan
a. Lingkungan Alami
Lingkungan alami adalah suatu lingkungan yang terbentuk dari proses alam dimana
dalam perkembangannya belum mengalami pembaruan oleh manusia. Proses alam
tersebut mencakup ekosistem dan semua komponen yang ada di dalamnya, baik itu fisik
maupun biologi. eberapa contoh lingkungan hidup alami, seperti; hutan, lembah, bukit,
gunung, laut, rawa, dan lain sebagainya.
b. Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan adalah suatu lingkungan yang terbentuk karena ada campur tangan
manusia secara sengaja. Umumnya lingkungan buatan ini diciptakan manusia dengan
menggunakan pengetahuan dan bantuan teknologi modern. Beberapa contoh lingkungan
buata; perkampungan, sekolah, taman bermain, waduk, taman, pasar, dan lain
sebagainya.
1) Manusia
Manusia (Homo sapiens) adalah spesies primata dengan populasi terbesar, persebaran
yang paling luas, dan dicirikan dengan kemampuannya untuk berjalan di atas dua
kaki serta otak yang kompleks yang mampu membuat peralatan, budaya, dan bahasa
yang rumit.
2) Hewan
Hewan, binatang, fauna, margasatwa, atau satwa adalah organisme eukariotik
multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit
pengecualian, hewan mengonsumsi bahan organik, menghirup oksigen, dapat
bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh dari bola sel yang berongga,
blastula, selama fase perkembangan embrio.
Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di darat, air, dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di
habitatnya.
3) Tumbuhan
Tumbuhan adalah salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki
klorofil atau zat hijau daun yang memiliki fungsi sebagai media untuk menciptakan
sebuah makanan dan sebagai proses berfotosintesis.
Ciri khusus tumbuhan yaitu autotrof atau umum dikenal dengan sebutan mampu
menghasilkan makanan sendiri dan bisa melakukan fotosintesis.
Adapun pengelompokkan tumbuhan terbagi menjadi beberapa kelompok, tiga
diantaranya adalah tumbuhan laut, tumbuhan paku dan tumbuhan biji. Masing-masing
dari 3 tersebut tentunya memilii ciri-ciri tersendiri.
a) Organisme multiseluler
Merupakan jenis organisme yang memiliki banyak sel dalam tubuhnya dengan
ukuran dan struktur yang kompleks. Dalam hal ini, pada organisme multiseluler
memiliki DNA sel yang memiliki peran penting dalam keturunan. Setiap sel yang
terdapat pada organisme ini memiliki fungsi dan tugas yang saling berkaitan dan
tentunya akan bekerjasama dengan baik.
b) Memiliki klorofil dan autotroph
Secara umum, tumbuhan yang sempurna adalah tumbuhan yang memiliki
klorofil. Tanpa adanya klorofil tumbuhan tidak akan dapat menghasilkan
makanannya sendiri. Adapun tumbuhan yang dapat membuat makananya sendiri
disebut sebagai autotrof.
c) Memiliki sifat stasioner
Ciri umum yang selanjutnya adalah bersifat stasioner. Sifat stasioner disini
adalah tidak dapat berpindah tempat dengan sendirinya. Maka dari itu, masing-
masing tumbuhan tentunya memiliki sifat stasioner ini, dimana tumbuhan akan
dapat berpindah tempat apabila terdapat perantara yang memindahkannya dari
satu tempat ke tempat lain, contohnya disini adalah manusia.
d) Fotosintesis
Tumbuhan yang tidak memiliki klorofil maka tidak akan melakukan proses
fotosintesis. Bagi tumbuhan yang tidak dapat melakukan proses fotosintesis pada
tumbuhan belum tentu tidak termasuk kategori tumbuhan, akan tetapi beberapa
tumbuhan memang tidak melakukan proses fotosintesis. Pengertian
fotosintesis sendiri adalah proses yang dilakukan tumbuhan untuk membuat
makanannya sendiri dengan bantuan dari sinar matahari.
Apabila pada hasil fotosintesis tersebut hasil glukosanya berlebihan, maka
umumnya tumbuhan akan menyimpannya untuk dijadikan cadangan makanan
sebagai amilum. Secara umum, tumbuhan akan merubah glukosa tersebut
menjadi amilum, akan tetapi sebagaian dari mereka tidak mengolahnya dan
mengubahnya menjadi senyawa lain.
e) Reproduksi seksual atau asesksual
Maksud dari berkembang secara seksual adalah dapat berkembang atau
melakukan proses reproduksi dengan cara melibatkan organisme lain yang
memiliki spesies sama untuk membentuk keturunan, sedangkan secara aseksual
adalah proses reproduksi tanpa melibatkan spesies yang sama untuk membentuk
keturunan baru.
Tumbuhan Paku
Ciri-ciri:
o Pada tumbuhan paku memiliki 2 pembuluh angkut, yaitu jaringan xilem dan
floem yang terdapat pada batang, akar dan daun. Tugas 2 pembuluh tersebut tidak
lain adalah untuk mengangkut air dan menyebarkan hasil fotosintesis.
o Fase generasinya terbagi atas 2, yaitu sporotif dan gametofit. Sporotif adalah fase
menghasilkan spora dan gametofit adalah fase menghasilkan sel kelamin.
o Daun pada tumbuhan paku terbagi atas 2 macam, yaitu daun makrofil yang
artinya daun besar dan daun mikofil yan artinya daun kecil.
o Tumbuhan paku memiliki klorofil, sehingga mereka dapat membuat makanannya
sendiri.
o Jika pada beberapa tumbuhan menghasilkan bunga, maka pada tumbuhan paku
hanya menghasilkan spora yang dapat ditemukan dibawah permukaan daun.
Tumbuhan Laut
Baik tumbuhan air ataupun tumbuhan laut merupakan jenis tumbuhan akuatik yang
biasanya disebut sebagai hidrofit yang diambil dari bahasa Inggris, hydrophyte. Jenis
tumbuhan seperti ini adalah jenis tumbuhan yang sudah menyesuaikan diri mereka
untuk hidup pada keadaan lingkungan yang digenangi air atau bahkan didalam air.
Adapun ciri tumbuhan air atau laut adalah sebagai berikut.
o Pada tumbuhan jenis air stomatanya akan terbuka dikarenakan mereka terlalu
banyak menyerap air dan tidak perlu untuk menyimpannya didalam tubuh. Hal
ini menjadikan sel penjaga stomata menjadi tidak terlalu aktif.
o Memiliki akar yang lebih ringan dari tumbuhan jenis lain.
o Tumbuhan laut tidak memerlukan kutikula yang tebal.
o Dikarenakan tempat hidup mereka berada diperairan, maka membutuhkan lebih
banyak jumlah stomata untuk membantu.
o Jika akar pada tumbuhan di darat memiliki ukuran yang sedang bahkan besar,
maka akar pada tumbuhan laut ini kecil, bahkan terlalu kecilnya akar ini sampai
menempel pada bagian bawah daun.
Tumbuhan Biji
Tumbuhan jenis ini adalah jenis tumbuhan berbiji atau sering disebut
sebagai spermatophyta yang diambil dari bahasa Yunani. Adapun ciri dari tumbuhan
berbiji adalah sebagai berikut:
o Tinggi dari masing-masing tumbuhannya bervariasi tergantung dari jenis varietas
tumbuhannya.
o Memiliki jaringan pengankut berupa xilem dan floem yang bertugas mengangkut
air dan mineral serta mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
o Tingkat adaptasi jenis tumbuhan berbiji tergolong sangat baik, mereka dapat
menyesuaikan dengan cepat dengan lingkungan mereka tumbuh.
o Cara reproduksi jenis tumbuhan ini adalah dengan cara vegetatif dan generatif.
o Bentuk daun yang dimiliki tumbuhan berbiji sangatlah variatif, terdapat bentuk
yang menyirip, menjari dan juga lurus.
Manfaat Tumbuhan
4) Mikroorganisme
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga
organisme mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniseluler)
maupun bersel banyak (multiseluler).
Mikroorganisme biasanya dianggap menvakup semua prokariota, protista dan alga
renik. Fungi terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula
dianggap sebagai bagiannya, meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.
Kebanyakan orang beranggapan bahwa cawan petri atau inkubator di dalam
laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.
Ciri-ciri Mikroorganisme
o Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan dalam micrometer.
Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba.
Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh
peneliti.
o Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri perlakuan kimiawi,
maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik.
o Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda, ada
mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tubuh bila diberikan zat hara yang
kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan
inorganic saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin,
vitamin, koenzim).
o Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang
disebut metabolism. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolism dapat
digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.
o Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk antibody yang
mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dan sel mikroba.
o Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik bagi
mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk mencirikan
mikroorganisme.
o Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk menimbulkan
penyakit merupakan cirri khas mikroorganisme tersebut selain itu dapat pula
bekteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag)
yang mengifesi dan menghancurkan bakteri.
Perkembangbakan Mikroorganisme
o Perkembangbiakan Aseksual
Perkembangbiakan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual
yang paling banyak terjadi adalah perkembangbiakan aseksual atau vegetatif.
Reproduksi aseksual tidak melibatkan pertukaran bahan genetik sehingga tidak
terjadi variasi genetik, suatu kerugian karena organisme tersebut menjadi terbatas
kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan lingkungan.
Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah sebagai berikut :
Pembelahan Biner
Satu sel induk membelah menjadi dua sel anak. Kemudian masing-masing sel
anak membentuk dua sel anak lagi dan Pembelahan biner yang terjadi pada
bakteri adalah pembelahan biner suatu proses aseksual sederhana berupa
pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua sel anak yang secara genetis
identik. Kecepatan pembelahan biner bergantung pada spesies yang
bersangkutan dan keadaan lingkungan.
Pembelahan Ganda
Satu sel induk membelah menjadi lebih dari dua sel anak.
Perkuncupan (budding)
Pembentukan kuncup dimana tiap kuncup akan membesar seperti induknya.
Kemudian tumbuh kuncup baru dan seterusnya, sehingga akhirnya akan
membentuk semacam mata rantai.
Pembelahan Tunas
Kombinasi antara pertunasan dan pembelahan. Biasanya terjadi pada khamir,
misalnya Saccharomyces cerevisiae. Sel induk akan membentuk tunas. Jika
ukuran tunas hampir sama besar dengan inangnya inti sel induk membelah
menjadi dua dan terbentuk dinding penyekat. Sel anak lalu melepaskan diri
dari induk atau menempel pada induknya dan membentuk tunas baru. Pada
khamir terdapat berbagai bentuk pertunasan, yakni:
1) Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung sel, misal pada sel yang
berbentuk silinder dan oval (Saccharomyces).
2) Pertunasan di setiap tempat pada permukaan sel yakni terjadi pada sel
khamir berbentuk bulat, misal Debaryomyces.
3) Pertunasan polar, dimana tunas muncul hanya pada salah satu atau kedua
ujung sel yang memanjang, misal sel berbentuk lemon seperti
Hanseniaspora dan
4) Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang terjadi pada ketiga ujung sel
yang memanjang seperti Trigonopsis.
5) Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas dari induknya.
Jenis-Jenis Mikroorganisme
1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam
perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab, dan
pada temperatur yang tepat. Contoh : Eccerecia Coli, Staphylococcus dan
Diphtheria bacillus.
2. Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang
tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus
ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis.
Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu.
3. Parasite
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air,
minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.
4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya
jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada
makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging,
bisa dibuang bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.
5. Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada
karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol
dan pembuatan roti.
Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan peristiwa dimakan atau memakan antara sesame
makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan juga terdapat
makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau
pengurai. Pada setiap tingkat rantai makanan di ekosistem disebut juga sebagai
tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang memiliki
kemampuan untuk menghasilkan suatu zat makanan sendiri produsen atau
tumbuh-tumbuhan hijau.
Sementara organisme di urutan trofik yang kedua adalah konsumen tingkat I atau
konsumen primer, konsumen ini sendiri umumnya ditempati oleh para pemakan
hewan-hewan herbivora atau tumbuhan. Selanjutnya organisme yang menempati
urutan tingkat trofik ketiga adalah konsumen tingkat II atau konsumen sekunder
yang umumnya ditempati oleh hewan-hewan pemakan daging atau karnivora dan
seterusnya. Organisme yang menempati tingkat tropik tertinggi sendiri disebut
konsumen puncak, biasanya ditempati oleh pemakan segala atau hewan omnivora.
Berikut ini contoh rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah:
o Tumbuhan adalah organisme autotrof yang kemudian menghasilkan
makanan berupa nektar bunga.
o Kupu-kupu sendiri berperan sebagai pemakan tumbuhan mengkonsumsi
madu bunga.
o Katak akan menangkap kupu-kupu untuk dimakan.
o Ular selanjutnya akan memburu katak untuk dimakan dan elang akan
memakan ular.
o Rantai makanan sebagai jalur masuk aliran energi bagi makhluk hidup.
Energi ini sendiri berasal dari matahari yang diubah oleh organisme autotrof
atau si pembuat makanan seperti pada tumbuhan hingga menjadi energi
kimia (dalam buah, daun, batang, dan lain-lain).
o Sementara itu pada organisme heterotrof (yang tak memiliki kemampuan
untuk membuat makanan sendiri) memperoleh energi dengan memakan
organisme autotrof.
o Pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam ekosistem disebut juga
sebagai tingkat trofik
b. Unsur Lingkungan Abiotik; lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan
bumi yang memberikan manfaat dan mempengaruhi kehidupan organisme (tanah, udara,
air, iklim, kelembaban, cahaya matahari, dan lainnya).
1) Udara
Udara merupakan sekumpulan gas yang menyelimuti lapisan atmosfer Bumi. Gas-
gas yang menyusun udara tersebut terdiri dari gas Oksigen atau O2 yakni sebesar
21,9%, gas Nitrogen atau H2O yakni sebanyak 78,1%, gas Karbondioksida atau CO2
yakni sebanyak 0,03%, serta gas- gas lainnya dalam jumlah yang sedikit. diantara
gas- gas tersebut, yang paling penting untuk menunjang kehidupan di Bumi adalah
Oksigen.
Udara adalah salah satu komponen yang penting bagi kelangsungan kehidupan di
bumi. Oksigen sangat diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas atau
karbondioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis, yang mana itu
semua berasal dari udara. Bahkan, bumi juga diketahui tengah terlindungi oleh
lapisan atmosfer yang tak lain adalah lapisan-lapisan udara.
Gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup salah satunya yaitu oksigen.
Oksigen yang terdapat pada udara dihasilkan dari fotosintesis tumbuhan yang
mengolah Karbon dioksida menjadi oksigen. Ketinggian permukaan bumi tentunya
akan mempengaruhi keadaan udara, semakin tinggi permukaan dan semakin tinggi
permukaan dan semakin dekat dengan lapisan troposfer maka udara akan semakin
berkurang. Lalu pada udara ada juga yang disebut dengan lapisan ozon, yang
fungsinya untuk melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet.
Karakteristik Udara
Menurut Triyatno (2013) karakteristik udara dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a) Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
b) Volume udara tidak tetap
c) Udara dapat dikompresi (dipadatkan)
d) Berat jenis udara 1,3 kg/m3
e) Udara tidak berwarna
f) Mudah bergerak
g) Dapat ditekan
h) Dapat berkembang dan menghasilkan tekanan
Manfaat Udara
a) Pada udara terdapat oksigen yang berguna untuk bernafas.
b) Udara dapat mempengaruhi denyut jantung makhluk hidup.
c) Udara yang bersih terbebas dari polusi akan menghilangkan rasa stress, membuat
lebih santai dan terasa segar bagi tubuh.
d) Udara yang bersih dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
e) Udara yang bersih dapat meningkatkan daya fikir atau dapat meningkatkan
konsenterasi.
f) Udara dapat menentukan klasifikasi iklim, cuaca maupun musim pada suatu
tempat.
g) Udara berguna untuk berkomunikasi misalnya menghantarkan gelombang suara
dan untuk menghantarkan gelombang radio.
h) Udara bermanfaat untuk menyebarkan spora, pada tumbuhan tertentu udara
berguna untuk menyebarkan spora atau benih-benihnya.
i) Pada udara terdapat karbondioksida yang berguna untuk tumbuhan
berfotosintesis.
j) Udara melindungi bumi dari benda-benda ruang angkasa, jika ada benda ruang
angkasa yang jatuh kebumi maka akan terkikis dan hancur di atmosfear sehingga
tidak jatuh ke bumi atau bisa juga jatuh ke bumi tapi dengan ukuran yang lebih
kecil.
k) Dan masih banyak lagi manfaat lainnya dari udara.
Jenis-Jenis Udara
a) Udara bersih
Udara yang bersih adalah udara yang belum tercampur dengan gas-gas yang
berbahaya. Ciri-ciri udara bersih yaitu: tidak berwarna, tidak berbau, terasa segar,
ringan saat dihirup dan lain-lain.
b) Udara kotor
Udara kotor adalah udara yang sudah terpapar atau tercampur dengan gas- gas
yang berbahaya. Ciri-cirinya yaitu: berbau (biasanya tidak enak baunya),
berwarna (seperti pada asap kendaraan bermotor).
Sifat-sifat Udara
Sifat-sifat atau cirri-ciri udara adalah sebagai berikut :
a) Ada di mana-mana, tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan
b) Menempati ruang.
c) Mempunyai massa (berat).
d) Bentuk, volum, dan berat jenisnya selalu berubah
e) Memberikan tekanan
f) Mengembang bila dipanaskan dan menyusut bila didinginkan
g) Udara panas mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada udara dingin
h) Udara yang bergerak memiliki tekanan yang lebih rendah daripada udara diam.
Siklus udara berawal dari asap pabrik, asap mobil, dan napas yang dikeluarkan oleh
makhluk hidup mengandung CO2 dan diserap oleh tumbuhan melalui klorofil
tumbuhan. Lalu tumbuhan mengeluarkan O2 yang nanti akan dihirup oleh manusia,
dan manusia mengeluarkan CO2 yang akan diserap lagi oleh tumbuhan.
Siklus udara disebut juga daur karbon / daur biogeokimia artinya adalah Biologi
(Makhluk Hidup), Geografi (Lingkungan), dan kimia/senyawa (CO2 dan O2).
Karbon dioksida di bumi sekitar 0,0030 % didapat dari : respirasi napas manusia,
pembakaran hutan, asap pabrik dan erupsi gunung, jasad makhluk hidup yang diurai
oleh dekomposer menjadi batu kapur, arang, dan minyak bumi yang akan digunakan
untuk bahan industri/pabrik.
Proses Biogeokimia berawal dari tumbuhan yang akan dimanfaatkan oleh lingkungan
lalu kembali lagi diserap tumbuhan dalam bentuk senyawa/zat ( CO2 dan O2).
Dalam tumbuhan ada zat bernama clorofil yang bekerja untuk melangsungkan proses
memasak pada tumbuhan dan ada bagian daun yang bernama cloroplast.
Polusi di bumi kita ini semakin banyak dan juga kita harus menjaga bumi kita dari
penebang sembarangan. Maka dari itu kita harus menjaga bumi kita agar tidak
gundul. Manfaat oksigen yaitu untuk bernapas manusia. Maka dari itu, kita harus
menanam pohon yang banyak agar banyak oksigen dan bumi semakin sejuk serta
tidak ada polusi.
2) Air
Ketersediaan air akan sangat menunjang bagi kelangsungan hidup semua makhluk
hidup baik organisme autotrof, heterotrof, maupun lain sebagainya. Hampir semua
makhluk hidup di muka bumi ini membutuhkan air karena ia merupakan komponen
yang sangat vital bagi kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun oleh
air dan tak satupun makhluk yang tidak membutuhkan air. Meski demikian,
kebutuhan organisme akan air tidaklah sama antara satu dengan lainnya. Begitu pula
ketersediaan air di suatu daerah, tak selalu sama antara daerah satu dan yang lain.
Siklus Air
Siklus Air adalah siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer. Siklus Air adalah
siklus atau sirkulasi air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang
berlangsung secara terus menerus tanpa pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
akan kembali lagi pada atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi. Siklus Air adalah salah satu dari 6 siklus biogeokimia yang berlangsung
di bumi. Siklus Air memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme
bumi. Karena adanya siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga,
mengingat teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem
bumi dapat tercipta karena proses siklus hidrologi ini.
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia.
Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi
membawa awan yang terbentuk ke atas daratan.
Air laut yang mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat
adanya panas matahari.
Uap air mengalami adveksi dikarenakan angin sehingga bergerak menuju
daratan.
Atmosfer daratan, yakni uap air membentuk awan dan berubah menjadi
hujan.
Air hujan yang berada di permukaan daratan akan mengalami run off menuju
sungai dan kembali ke laut.
c) Siklus Hidrologi Pendek
Siklus air pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi.
Adapun Uap air yang terbentuk melalui siklus ini akan diturunkan melalui hujan
di daerah sekitar laut.
Air laut ini mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat
adanya panas matahari.
Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
Awan yang sudah terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.
3) Kelembaban udara
Kelembaban udara ini dapat mempengaruhi berbagai hal, terutama dalam
pertumbuhan tanaman. Kelembaban udara ini sangat dipengaruhi oleh berbagai hal,
seperti intensitas, angin, curah hujan serta sinar matahari. Suatu daerah yang
mempunyai tingkat kelembaban berbeda, akan menghasilkan sebuah ekosistem yang
juga memiliki komposisi yang berbeda- beda.
Kelembapan atau kelembaban adalah kandungan uap yang ada dalam udara.
Pemanasan yang terjadi pada permukaan bumi menyebabkan air-air yang ada pada
permukaan bumi, baik di daratan maupun lautan, menguap dan termuat dalam udara.
Kelembapan udara dapat berubah-ubah, tergantung pada pemanasan yang terjadi.
Makin tinggi suhu di suatu kawasan, maka makin tinggi pula tingkat kelembapan
udara di kawasan tersebut, karena udara yang mengalami pemanasan, merenggang
dan terisi oleh uap air.
Alat untuk mengukur kelembaban disebut hygrometer. Higrometer merupakan alat
untuk mengukur tingkat kelembaban udara. Higrometer biasanya dipasang di tempat
penyimpanan barang seperti container. Biasanya digunakan untuk mengetahui
kelembaban udara karena jika kelembaban terlalu rendah, organisme lain
seperti jamur yang akan muncul dan merusak barang simpanan. Pada higrometer
terdapat dua skala yaitu menunjukan kelembaban dan temperatur atau suhu. Pada
skala kelembaban diberi simbol huruf h sedangkan untuk suhu menggunakan derajat
celcius.
4) Cahaya matahari
Matahari merupakan pusat tata surya dan sekaligus menjadi bintang yang paling
besar di jagat raya. Cahaya matahari adalah komponen selanjutnya yang akan
memengaruhi suatu tempat dengan kelembapan serta suhu yang tengah diberikan.
Matahari juga menyebabkan adanya peningkatan suhu udara sehingga perbedaan
suhu itu menyebabkan terjadinya tekanan udara yang pada nantinya akan mengalir
dan bergerak membentuk angin.
Mengandung plasma panas dan medan magnet, matahari juga menyimpan kandungan
kimia yang sebagian besar didominasi oleh zat hidrogen dan helium. Sedangkan
sisanya, ada kandungan oksigen, karbon, neon, besi, dan sebagainya. Matahari yang
berwarna kuning, oranye, atau putih ketika dilihat dari bumi. Surya memancarkan
energi panas dengan jumlah sangat besar. Beberapa di antara zat yang sebelumnya
disebutkan sebagai unsur matahari ternyata berperan sebagai sumber energinya.
Berikut adalah beberapa teori tentang sumber energi dan cahaya matahari:
a) Teori Meteor (JR Majer) Dalam teorinya, JR Majer menjelaskan bahwa matahari
punya massa yang besar. Hal tersebut mengakibatkan meteor yang ada di dekat
matahari tertarik dan berjatuhan di permukaannya. Lantaran benturan-benturan
itu, maka hadir ledakan yang memicu munculnya energi panas atau cahaya
matahari.
b) Teori Kontraksi (H. Helmholtz) Berbeda dengan pandangan JR Majer, Helmholtz
lebih melihat fenomena tentang sumber energi matahari menyudut pada benda
langit itu sendiri. Ia menjabarkan bahwa sumber panas dan cahaya matahari
disebabkan oleh adanya pengerutan atau kontraksi yang dialami Matahari.
c) Teori Radioaktif Teori ketiga tidak diungkapkan siapa pencetusnya. Namun, inti
yang ingin disampaikan oleh teori ini adalah bahwa energi matahari muncul
karena matahari mengalami proses yang disebut sebagai gejala radioaktif.
d) Teori Reaksi Inti (Dr Bethe) Melalui teori ini, Bethe berusaha menjabarkan
bahwa matahari punya suhu dan tekanan yang begitu tinggi. Hal tersebut
mengakibatkan hilangnya elektron pada atom sehingga atom tersebut disebut
sebagai „atom telanjang‟.
5) Tanah
Tanah terbentuk oleh proses destruktif, yakni pelapukan batuan dan pembusukan
senyawa organik. Serta proses sintesis yakni pembentukan mineral. Tanah
mempunyai komponen yang utama yakni mineral, bahan organik, air dan juga udara.
Tanah adalah tempat hidup bagi berbagai jenis organisme dan juga tumbuhan.
Hadirnya tumbuhan ini akan menjadikan suatu daerah memiliki organisme pemakan
tumbuhan dan organisme lain yang memakan pemakan tumbuhan itu sendiri hingga
terciptalah suatu rantai makanan.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan
udara merupakan bagian dari tanah.
Fungsi Tanah
a) Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran tanaman
b) Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
c) Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon,
vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang
dapat meningkatkan kesediaan hara)
d) Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman
tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit
tanaman.
e) lokasi pembangunan berbagai infrastruktur, seperti bangunan rumah, kantor,
supermarket, jalan, terminal, stasiun dan bandara.
f) Sebagai tempat berdiri tegak nya dan bertumpunya sebuah tanaman.
g) Fungsi yang selanjutnya yaitu untuk penyediaan dan gudangnya air bagi suatu
tanaman.
Jenis Tanah
a) Tanah Aluvial
Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur
biasanya yang terbawa karena aliran sungai. Tanah ini biasanya ditemukan
dibagian hilir karena dibawa dari hulu. Tanah ini biasanya bewarna coklat hingga
kelabu.
Karakteristik : Tanah ini sangat cocok untuk pertanian baik pertanian padi
maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena
teksturnya yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu membutuhkan
kerja yang keras untuk mencangkulnya.
Persebaran : Tanah ini banyak tersebar di Indonesia dari sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, papua dan jawa.
b) Tanah Andosol
Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana terbentuk
karena adanya proses vulkanisme pada gunung berapi. Tanah ini sangat subur
dan baik untuk tanaman.
Karakteristik : Warna dari tanah andosol coklat keabu-an. Tanah ini sangat kaya
dengan mineral, unsure hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk
tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk segala jenis tanaman yang ada di dunia.
persebaran tanah andosol biasanya terdapat di daerah yang dekat dengan gunung
berapi.
Persebaran : Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah cincin api banyak
terdapat tanah andosol seperti di daerah jawa, bali, sumatera dan nusa tenggara.
c) Tanah Entisol
Tanah entisol merupakan saudara dari tanah andosol namun biasaya merupakan
pelapukan dari material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti
debu, pasir, lahar, dan lapili.
Karakteristik : Tanah ini juga sangat subur dan merupakan tipe tanah yang masih
muda. Tanah ini biasanya ditemukan tidak jauh dari area gunung berapi bisa
berupa permukaan tanah tipis yang belum memiliki lapisan tanah dan berupa
gundukan pasir seperti yang ada di pantai parangteritis Jogjakarta.
Persebaran : Persebaran tanah entisol ini biasanya terdapat disekitar gunung
berapi seperti di pantai parangteritis Jogjakarta, dan daerah jawa lainnya yang
memiliki gunung berapi.
d) Tanah Grumusol
Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa vulkanik.
Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi dapat
disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.
Karakteristik : Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama saat musim
kemarau dan memiliki warna hitam. Ph yang dimiliki netral hingga alkalis. Tanah
ini biasanya berada di permukaan yang tidak lebih dari 300 meter dari permukaan
laut dan memiliki bentuk topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu
pada daerah yang terdapat tanah grumusol sangat nyata ketika panas dan hujan.
Persebaran : Persebarannya di Indonesia seperti di Jawa Tengah (Demak, Jepara,
Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur.
Karena teksturnya yang kering maka akan bagus jika ditanami vegetasi kuat
seperti kayu jati.
e) Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-
tumbuhan. Mengandung banyak unsur hara dan mineral dan sangat subur.
Karakteristik : Tanah Humus sangat baik untuk melakukan cocok tanam karena
kandungannya yang sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini memiliki
unsur hara dan mineral yang banyak karena pelapukkan tumbuhan hingga
warnanya agak kehitam hitaman.
Persebaran : Tanah ini terdapat di daerah yang ada banyak hutan. Persebarannya
di Indonesia meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian
wilayah dari Sulawesi.
f) Tanah Inseptisol
Tanah Inseptisol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna
agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran yang agak keabu-abuan. Tanah
ini juga dapat menopang pembentukan hutan yang asri.
Karakteristik : Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon
ini kurang dari 25% dari horizon selanjutnya jadi sangatlah unik. Tanah ini cocok
untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit.Serta untuk berbagai lahan
perkebunan lainnya seperti karet.
Persebaran : Tanah inseptisol tersebar di berbagai derah di Indonesia seperti di
sumatera, Kalimantan dan papua.
g) Tanah Laterit
Tanah laterit memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan
alumunium. Di indonesia sendiri tanah ini sepertinya cukup fimiliar di berbagai
daerah, terutama di daerah desa dan perkampungan.
Karakteristik : Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah yang sudah tua
sehingga tidak cocok untuk ditanami tumbuhan apapun dan karena kandungan
yang ada di dalamnya pula.
Persebaran : Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung,
Jawa Barat, dan Jawa Timur.
h) Tanah Latosol
Tanah Latosol Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini
terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf.
Karakteristik : Ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga
kuning, teksturnya lempung dan memiliki solum horizon. Persebaran tanah
litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan
yang tinggi pula serta pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari
permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung zat besi
dan alumunium.
Persebaran : Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, lampung, Kalimantan
timur dan barat, Bali dan Papua.
i) Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan
merupakan tanah yang masih muda. Terbentuk dari adanya perubahan iklim,
topografi dan adanya vulkanisme.
Karakteristik : Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan cara
menanam pohon supaya mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup.
tekstur tanah litosol bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan
berpasir.
Persebaran : Biasanya terdapat pada daerah yang memiliki tingkat kecuraman
tinggi seperti di bukit tinggi, nusa tenggara barat, Jawa tengah, Jawa Barat dan
Sulawesi.
j) Tanah Kapur
Tanah kapur Seperti dengan namanya tanah kapur berasal dari batuan kapur yang
mengalami pelapukan.
Karakteristik : Karena terbentuk dari tanah kapur maka bisa disimpulkan bahwa
tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak
air. Namun jika ditanami oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti pohon jati
dan pohon keras lainnya.
Persebaran : Tanah kapur tersebar di daerah yang kering seperti di gunung kidul
Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti di Jawa Tengah, Jawa
Barat, Nusa Tenggara Timur.
k) Tanah Mergel
Tanah Mergel Hampir sama dengan tanah kapur, jenis tanah ini juga berasal dari
kapur, namun dicampur dengan berbagai bahan lainnya yang membedakan
adalah ia lebih mirip seperti pasir. Tanah mergel terbentuk dari batuan kapur,
pasir dan tanah liat dan mengalami pembentukan dengan bantuan hujan namun
tidak merata.
Karakteristik : Tanah ini subur dan bisa ditanami oleh persawahan dan
perkebunan. Selain itu juga terdapat banyak mineral dan air di dalamnya.
Persebaran : Tanah ini banyak terdapat di daerah dataran rendah seperti di Solo
(Jawa Tengah), Madiun dan Kediri (Jawa Timur).
l) Tanah Organosol
Tanah Organosol Tanah organosol terbentuk dari pelapukan benda organic
seperti tumbuhan, gambut dan rawa. Biasanya terdapat di daerah yang memiliki
iklim basah dan memiliki curah hujan tinggi.
Karakteristik : Ketebalan dari tanah ini sangat minim hanya 0.5 mm saja dan
memiliki diferensiasi horizon yang jelas, kandungan organic di dalam tanah
organosol lebih dari 30% dengan tekstur lempung dan 20% untuk tanah yang
berpasir. Kandungan unsur hara rendah dan memiliki tingkat kelembapan rendah
(PH 0,4) saja.
Persebaran : Tanah ini biasanya ditemukan di daerah pantai dan hampir tersebar
di seluruh pulau di Indonesia seperti sumatera, papua, Kalimantan, jawa,
Sulawesi dan nusa tenggara.
m) Tanah Oxisol
Tanah oxisol merupakan tanah yang kaya akan zat besi dan alumunium oksida.
Tanah jenis ini juga sering kita temui di daerah tropis di Indonesia dari daerah
desa hingga perkotaan.
Karakteristik : Ciri-ciri dari tanah oxisol ini antara lain adalah memiliki solum
yang dangkal dan ketebalannya hanya kurang dari 1 meter saja. warnanya merah
hingga kuning dan memiliki tekstur halus seperti tanah liat.
Persebaran : Biasanya terdapat di daerah beriklim tropis basah dan cocok untuk
perkebunan subsisten seperti tebu, nanas, pisang dan tumbuhan lainnya.
n) Tanah Padas
Tanah padas sebenarnya tidak juga bisa dibilang sebagai tanah karena sangat
keras hampir seperti dengan batuan.
Karakteristik : Hal ini dikarenakan kandungan air didalamnya hampir tidak ada
karena tanah padas sangat padat bahkan tidak ada air. Unsur hara yang ada di
dalamnya sangat rendah dan kandungan organiknya sangat rendah bahkan hampir
tidak ada. Tanah padas tidak cocok digunakan untuk bercocok tanam.
Persebaran : Jenis tanah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia secara
merata.
o) Tanah Pasir
Tanah pasir Seperti dengan namanya tanah pasir merupakan pelapukan dari
batuan pasir. Tanah ini biasanya banyak di daerah sekitar pantai atau daerah
kepulauan.
Karakteristik : Tanah pasir tidak memiliki kandungan air dan mineral karena
teksturnya yang sangat lemah. Tanah pasir akan sangat mudah ditemukan di
daerah yang berpasir di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia adalah
salah satu negara dengan jumlah tanah pasir terluas di dunia. Jenis tanaman yag
cocok untuk tanah ini adalah umbi-umbian.
Persebaran : Hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki persebaran tanah
pasir.
p) Tanah Podsol
Tanah podsol memiliki berbagai campuran tekstur mulai pasir hingga bebatuan
kecil.
Karakteristik : Ciri-ciri dari tanah podsol antara lain tidak memiliki
perkembangan profil, warnanya kuning hingga kuning keabuan serta memiliki
tekstur pasir hingga lempung. Kandungan organiknya sangat rendah karena
terbentuk dari curah hujan yang tinggi tapi suhunya rendah.
Persebaran : Persebaran tanah ini antara lain meliputi Kalimantan utara, Sulawesi
utara dan papua serta daerah lainnya yang tidak pernah kering alias selalu basah.
q) Tanah Podsolik Merah Kuning
Tanah Podsolik Tanah ini sangat mudah ditemukan di seluruh wilayah Indonesia
karena persebarannya yang hampir rata.
Karakteristik : Tanah ini bewarna merah hingga kuning dan kandungan organic
serta mineralnya akan sangat mudah mengalami pencucian oleh air hujan. Oleh
karena itu untuk menyuburkan tanah ini harus ditanami tumbuhan yang
memberikan zat organic untuk kesuburan tanah serta pupuk baik hayati maupun
hewani.
Persebaran : Tanah ini dapat digunakan untuk perkebunan dan persawahan serta
dapat ditemukan di Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan dan Jawa terutama
jawa bagian barat.
r) Tanah Liat
Tanah liat adalah jenis tanah yang terdiri dari campuran dari aluminium serta
silikat yang memiliki diameter tidak lebih dari 4 mikrometer. Tanah liat terbentuk
dari adanya proses pelapukan batuan silika yang dilakukan oleh asam karbonat
dan sebagian diantaranya dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Karakteristik : Tanah liat tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia secara
merata. Biasanya digunakan untuk membuat kerajinan hingga keperluan lainnya.
Tanah liat biasanya memiliki warna abu abu pekat atau hampir mengarah ke
warna hitam, biasanya terdapat di bagian dalam tanah ataupun di bagian
permukaan.
Persebaran : Tanah liat hampir tersebar secara merata di seluruh wilayah di
Indonesia, hanya yang membedakannya adalah kedalaman tanah tersebut. Selain
18 Jenis tanah ada 10 jenis tanah lainnya yang ada di Indonesia ataupun di dunia.
6) Suhu
Suhu merupakan derajat energi panas yang berasal dari sinar, terutama sinar
matahari. Suhu udara berbeda- beda di setiap ekosistem yang bergantung pada garis
lintang dan juga ketinggian tempat. Suhu di tempat yang mendekati kutub, maka
akan semakin rendah suhunya, dan juga kering. Suhu ini merupakan faktor pembatas
bagi kehidupan dan mempengaruhi keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem.
Suhu memperlihatkan suatu drajat panas pada benda. Atau mudahnya, semakin tinggi
suhu benda, maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukan energi yang dipunya oleh suatu benda. Pada setiap atom dalam benda
masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan ataupun gerak di lokasi
getaran. Makin tinggi energi atom-atom penyusun benda, maka semakin tinggi suhu
benda tersebut. Suhu juga dapat disebut sebagai temperatur yang diukur dengan alat
bernama termometer. Ada empat jenis termometer yang paling dikenal, yaitu
Celcius, Fahrenheit, Reaumur serta Kelvin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi adalah : lama
penyinaran matahari, sudut datang sinar matahari, relief permukaan bumi, banyak
sedikitnya awan, dan perbedaan letak lintang ( Murtianto, 2008).
8) Garam mineral
Konsentrasi garam sangat mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis. Beberapa organisme terestial akan dapat beradaptasi pada
lingkungan yang memiliki kandungan garam yang tinggi.
Garam mineral juga disebut dengan garam anorganik yang di dalamnya terdiri
atas garam garam kalsium (Ca). Dan juga terdiri dari kalsium fluorida, kalsium
posfat, kalsium sulfat. Sedangkan garam besi (Fe) mengandung besi posfat sementara
garam garam kalium (K): kalium klorida yakni kalium posfat dan juga kalium sulfat.
a) Kalsium (Ca)
Kalsium yang ada di dalam tubuh manusia ini memiliki tugas sebagai pembentuk
matriks tulang. Kalsium juga berfungsi untuk membantu proses penggumpalan
pada darah hingga memberikan pengaruh pada penerimaan rangsang dan juga
saraf. Tubuh manusia membutuhkan setidaknya 0.8 g kalsium setiap harinya agar
kandungan kalsium di dalam tubuh seimbang dan tidak mengganggu cara kerja
tubuh. Kalsium dapat kita peroleh melaui konsumsi makanan seperti keju, salmon
dan yoghurt.
b) Fosfor (P)
Fosfor memiliki fungsi bagi tubuh untuk membentuk matriks tulang,, diperlukan
dalam pembelahan sel, untuk pengurutan otot dan metabolisme zat. Fosfor ini
wajib kita konsumsi sejumlah 1 mg/hari. Mineral fosfor bisa kita dapatkan dari
konsumsi makanan seperti daging ayam, susu, telur dan kacang-kacangan.
c) Yodium (I)
Fungsi utama dari zat yodium ini adalah untuk mencegah penyakit gondok, selain
itu yodium juga berfungsi untuk membantu perkembangan kecerdasan atau
kepandaian pada anak. Dan yodium ini berperan dalam membentuk zat tirosin
yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Yodium dapat kita dapatkan dari
mengonsumsi garam dapur yang beredar di pasaran. Tentunya garam dapur yang
sudah diberi label “garam beryodium”.
d) Cobalt (Co)
Mineral cobalt bisa kita dapatkan melalui konsumsi makanan hasil fermentasi
seperti tempe danoncom. Fungsi utama cobalt adalah untuk membentuk
pembuluh darah.
e) Chlor (Cl)
Zat chlor memiliki fungsi utama dalam pembentukan HCl di lambung. HCl ini
memiliki fungsi untuk membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
f) Magnesium (Mg)
Kegunaan dari zat magnesium ini adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. Magnesium banyak
terkandung pada garam laut.
g) Mangan (Mn)
Zat mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem
reproduksi.
h) Tembaga (Cu)
Pada tubuh manusia zat tembaga memiliki fungsi sebagai pembentuk hemoglobin
pada sel darah merah.
i) Kalium (K)
Tubuh kita sangat membutuhkan kalium sebagai pembentuk aktivitas otot
jantung. Kalium banyak terkandung dalam garam laut.
j) Zinc (Zn)
Tubuh manusia membutuhkan zinc yang cukup untuk membentuk enzim dan
hormon penting. Fungsi dari zinc adalah untuk memelihara beberapa jenis enzim
dan hormon. Hingga menjaga aktifitas panca indra kita terutama pada indra
pengecap yakni lidah.
k) Sulfur (S)
Sulfur memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.
l) Natrium (Na)
Natrium merupakan zat mineral utama sebagai pembentuk faram di dalam tubuh
dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada
sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
m) Flour (F)
Terakhir adalah zat flour yang memiliki fungsi sebagai pembentuk lapisan email
gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
9) Topografi
Topografi merupakan letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas
permukaan air laut atau dipandang dari garis bujur serta garis lintang. Topografi yang
berbeda akan menyebabkan perbedaan penerimaan intensitas kelembapan, cahaya,
suhu udara dan juga tekanan udara. Hingga pada akhirnya topografi dapat
menggambarkan distribusi makhluk hidup.
c. Unsur Lingkungan Sosial Budaya; ini merupakan unsur lingkungan yang terbentuk dari
semua aktivitas sosial dan kebudayaan yang dilakukan oleh manusia yang tersusun
membentuk suatu sistem (gagasan, nilai, norma, dan lainnya).
1) Adat Istiadat : berasal dari para leluhur dan harus dijaga kelestariannya oleh
masyarakat yang menganutnya.
2) Hukum : diterapkan agar kehidupan berjalan dengan baik dan lancar. Jika hukum
dilanggar, orang yang bersangkutan akan dikenakan sanksi.
3) Moral : Aturan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat termasuk kedalam
moral yang harus dipatuhi. Berbeda dengan hukum, seseorang yang melanggar moral
tidak akan dikenakan sanksi.
4) Kepercayaan : Hubungan yang dibangun antara orang yang satu dengan orang yang
lain harus dilandasi dengan kepercayaan. Agar kehidupan selalu rukun dan damai,
kepercayaan harus dipegang teguh.
5) Kesenian: menjadi simbol keindahan di suatu lingkungan yang dapat dipelajari atau
diciptakan oleh siapa saja dan dari mana saja.
Daftar Referensi