Anda di halaman 1dari 12

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Makhluk Hidup dan Lingkungannya


B. Kegiatan Belajar : KB 4
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep
(Beberapa istilah
dan definisi) di
modul bidang studi

1. EKOLOGI
Ekologi mempelajari interaksi antar organisme dengan
lingkungan sekitarnya. Ilmu ekologi pertama kali digunakan
oleh Ernst Haeckel, seorang biolog Jerman, pada 1869. Sejak
saat itu, ekologi dimasukkan dalam cabang ilmu biologi.
a. Ruang Lingkup

Ilmu ekologi secara umum mempelajari tentang


interaksi organisme dengan lingkungan hidup di sekitarnya.
Ruang lingkup ekologi pada dasarnya terbatas pada
beberapa hal, seperti misalnya individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer.

 Individu
Individu merupakan satuan organisme dari setiap jenis atau
spesies tertentu pada suatu lingkungan. Contoh individu
adalah seorang manusia, seekor ikan, seekor burung, dan
lain sebagainya.
 Populasi
Populasi adalah suatu kelompok dari individu-individu
sejenis yang berada di suatu tempat tertentu dan pada
waktu tertentu. Contoh dari populasi adalah populasi
manusia, populasi burung, populasi rumput, dan masih
banyak lagi populasi lainnya.
 Komunitas
Komunitas adalah suatu kelompok makhluk hidup yang
terdiri atas beberapa populasi dan saling melakukan
interaksi antara satu dengan yang lainnya pada suatu
tempat dan waktu tertentu.
Contoh komunitas, misalnya komunitas padang rumput.
Pada komunitas padang rumput terdapat populasi rumput,
populasi belalang, populasi burung, populasi ular, dan
populasi lainnya.
 Ekosistem
Ekosistem adalah suatu kondisi terjadinya hubungan timbal
balik dan hubungan saling ketergantungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Contohnya seperti ekosistem
hutan dan ekosistem air laut.
 Biosfer
Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang paling besar
dan di dalamnya terdapat semua kehidupan yang ada di
bumi. Di dalam biosfer terdapat pula interaksi antara
lingkungan fisik secara keseluruhan.
 Lanskap
Ekologi lanskap fokus terhadap faktor yang mengendalikan
pertukaran energi, materi dan organis dalam suatu
ekosistem.
 Global
Ruang lingkup bertumpu pada pertukaran energi regional
dan pengaruh materi terhadap fungsi dan distribusi
organisme pada tingkatan biosfer.

2. EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
sistem timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk
hidup dengan lingkungan.
ada komponen-komponen yang menjadi penyebab
terbentuknya ekosistem, yakni komponen biotik dan abiotik.
Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan
merupakan satu kesatuan yang disebut ekosistem. Berikut
penjelasannya:
a. Komponen Biotik Komponen biotik adalah komponen
lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Biasanya ini
disebut komponen hidup.
Komponen ini dibagi menjadi dua macam, yakni
konsumen atau yang biasa disebut heterotrof dan
pengurai atau yang disebut dengan dekomposer.
 Heterotrof adalah komponen ekosistem yang tidak
bisa membuat makanan sendiri. Tapi  mengatur
ulang dan akhirnya menguraikan bahan organik
secara kompleks yang  dibangun oleh autotroph.
 Dekomposer memiliki peran untuk menguraikan
bahan-bahan organis yang berasal dari  organisme
yang telah mati.
b. Komponen Abiotik Komponen abiotik ini merupakan
komponen berupa makhluk mati. Sebagian besar
komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor
yang memengaruhi komponen abiotik ini:
 Tanah dan batu, karena struktur fisik dan
komposisi mineral yang membatasi penyebaran
organisme berdasarkan kandungan sumber
makanan.
 Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu
yang lama suatu wilayah. Iklim makro meliputi iklim
global, regional, dan lokal.
 Suhu dapat memengaruhi proses biologi, mamalia
dan unggas. Ini membutuhkan energi untuk
meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
 Air dapat memengaruhi distribusi organisme.
Organisme yang ada di gurun beradaptasi terhadap
ketersediaan air.
 Cahaya matahari, kualitas cahaya matahari dapat
memengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya
yang besar bisa meningkatkan suhu.
 Garam mampu memengaruhi kesetimbangan air
yang ada di dalam organisme melalui osmosis.
JENIS EKOSISTEM

Ekosistem alami di bumi terbagi menjadi dua, yakni


ekosistem darat dan ekosistem perairan. Selain itu, ada juga
ekosistem buatan manusia.
1. Ekosistem darat Ekosistem darat ini adalah ekosistem
yang ditentukan oleh suhu dan curah hujan. Ini banyak
memiliki sifat, iklim dan tempat berkumpulnya berbagai
macam makhluk hidup. Ekonomi darat itu meliputi
gurun, padang rumput atau hutan hujan tropis.
2. Ekosistem perairan Ekosistem perairan yang
lingkungannya didominasi oleh peraiaran. Ekosistem ini
bisa dipengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk.
Ekosistem ini bisa dibedakan menjadi dua, yakni air
tawar dan air laut. Air tawar memiliki kadar garam yang
sedikit dan dibedakan berdasarkan keadaan air. Air laut
memiliki kadar yang tinggi. Ini memiliki pergerakaan air
yang bisa dipengaruhi oleh arah angin.
3. 3. Ekosistem buatan Ekosistem ini merupakan buatan
atau diciptkan manusia. Biasanya ini untuk memenuhui
kebutuhan dan memiliki keanakeragaman. Contoh
ekosistem ini, seperti hutan tanaman, waduk, atau
sawah irigasi.
PELESTARIAN EKOSISTEM
Untuk mencegah kepunahan mahluk hidup, maka
diperlukan pemeliharaan untuk perkembangbiakan.
Pemeliharaan dapat dilakukan di habibat aslinya atau di luar
habitat aslinya.
1. Adaptasi
Adaptasi merupakan kemampuan dari makhluk hidup
untuk menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
tempat tinggalnya. Adaptasi makhluk hidup ada tiga,
yaitu:
a. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi pada tumbuhan didasarkan
pada tempat tinggalnya.
➢ Xerofit, merupakan tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan kering,
misalnya kaktus. Adaptasi xerofit pada tumbuhan,
memiliki ciri: daun berukuran kecil atau bahkan
tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi
duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan
berakar panjang sehingga berjangkauan luas.
➢ Hidrofit, merupakan tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan berair,
misalnya teratai. Tumbuhan yang melakukan
adaptasi hidrofit, memiliki ciri berdaun lebar dan
tipis, serta mempunyai banyak stomata.
b. Adaptasi Fisiologi
Setiap hewan memiliki makanan yang berbeda-
beda. Adaptasi hewan terhadap jenis makanannya
antara lain adalah: ukuran (panjang) usus dan
enzim pencernaan yang berbeda. Rata-rata usus
herbivor lebih panjang dibanding usus karnivor,
karena digunakan untuk mencerna tumbuhan
yang memiliki sel berdinding keras
c. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian
makhluk hidup terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku pada
hewan dan Tumbuhan adalah:
➢ Cumi-cumi mengeluarkan tinta atau cairan
hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
 Jahe mematikan sebagian tubuhnya yang
tumbuh di permukaan tanah pada saat
lingkungan tempat tinggalnya kekurangan air
HUBUNGAN ANTAR MAKHLUK HIDUP
1. PIRAMIDA MAKANAN

Piramida makanan merupakan panduan nutrisi untuk


merencanakan pola makan sehat bergizi seimbang (tidak
mengecualikan jenis nutrisi tertentu), dengan membagi
porsi berbagai kelompok makanan dalam
bentuk piramida.
Tingkatan-tingkatan Piramida Makanan
Makhluk hidup yang memperoleh sumber makanan
melalui langkah yang sama dianggap termasuk pada
tingkat trofik yang sama. Suatu populasi makhluk hidup
bisa menempati lebih dari satu tingkat trofik, tergantung
sumber makanan yang diperoleh.
Dalam ekosistem yang seimbang, jumlah populasi
makhluk hidup dalam suatu tingkatan harus melebihi
jumlah populasi makhluk hidup pada tingkatan
selanjutnya. Misalnya, produsen harus berjumlah lebih
banyak dari jumlah konsumen tingkat I, konsumen
tingkat I harus lebih banyak dari konsumen tingkat II,
dan seterusnya.
 Tingkat I, Produsen
Tumbuhan hijau merupakan produsen yang menerima
sumber energi dari matahari. Tumbuhan kemudian
menghasilkan zat makanan melalui proses fotosintesis.
Dalam proses tersebut, tumbuhan hanya memakai energi
dari matahari dan CO2 dari udara. Karena itu, tumbuhan
digolongkan dalam tingkat trofik pertama.
 Tingkat II, Konsumen Tingkat I (Konsumen Primer)
rodusen pada tingkat I kemudian akan dimakan oleh para
hewan yang berada pada tingkat trofik ini, yaitu hewan
herbivora. Contohnya adalah sapi, kambing, dan kelinci.
Jumlah konsumen tingkat I yang terus meningkat akan
memangkas jumlah rumput sebagai produsen. Namun,
dengan adanya konsumen tingkat II, maka rumput dapat
tumbuh lebih banyak lagi.
 Tingkat III, Konsumen Tingakat II (Konsumen
Sekunder)
Jika pada tingkatan sebelumnya diisi oleh hewan
herbivora, maka pada tingkat ini diitempati oleh hewan
karnivora seperti serigala, ular, dan sebagainya.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, konsumen tingkat II
yang memakan konsumen tingkat I akan membantu
pertumbuhan produsen agar keseimbangan ekosistem
tetap terjaga.
 Tingkat IV, Konsumen Tingkat III
erada pada tingkatan tertinggi, hewan yang ada pada
tingkat IV piramida makanan merupakan karnivora yang
memakan karnivora di tingkat trofik III dan sesama
anggota tingkat trofik IV. Contoh hewan yang berada pada
tingkat ini adalah elang.

2. RANTAI MAKANAN
Rantai makanan juga bisa diartikan sebagai tingkatan atau
urutan makan dan dimakan antara makhluk hidup. Rantai
makanan erat kaitannya dengan dunia biologi. Rantai
makanan ini merupakan bagian dari jaring-jaring makanan,
di mana rantai makanan bergerak secara linear dari
produsen ke konsumen teratas.

Dalam rantai makanan terdapat tiga macam "rantai" pokok


yang menghubungkan antar tingkatan trofik, yaitu

1. Rantai pemangsa, yaitu rantai makanan yang


terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan dimakan oleh
hewan pemakan daging. contoh: kelinci-ular-elang.
2. Rantai saprofit, yaitu rantai makanan yang terjadi
untuk mengurai organisme yang sudah mati. Rantai ini
muncul karena adanya dekomposer. contoh: elang mati-
bakteri.
3. Rantai parasit, yaitu rantai makanan yang terjadi
karena terdapat organisme yang dirugikan. contoh:
pohon besar-benalu, manusia-kutu.
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain),
yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada
trofik awalnya. Contohnya: rumput - belalang - tikus -
ular.
2. Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain),
yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari
tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya:
serpihan daun - cacing tanah - ayam - manusia.

3. JARING-JARING MAKANAN

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai-


rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau
digabung yang tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
Meskipun secara umum ada 5 tingkatan rantai
makanan, tidak semua rantai makanan terdiri dari 5
tingkatan tropik tersebut.
Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah
menggambarkan rantai makanan antar spesies dalam
suatu komunitas. Jaring makanan dapat dibangun untuk
menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di
jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal
(autotrof, seperti tanaman), spesies perantara (herbivora
dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan
kalajengking), dan spesies puncak atau predator
(karnivora tingkat tinggi).
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme
dalam jaringan makanan dengan istilah tingkat trofik.
Tingkat trofik tersebut menentukan bagaimana energi
mengalir melalui ekosistem. Dengan adanya
pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu kita
dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini
beberap fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu
ketahui Grameds:
 Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang
ada pada ekosistem itu sendiri, sehingga hubungan antar
spesies bisa dibedakan mana yang termasuk dalam
spesies basal, spesies peralihan dan mana yang menjadi
spesies predator puncak.
 Sebagai penyederhana dalam memahami suatu
hubungan antar spesies dan berfungsi dalam mempelajari
kontrol bawah ke atas maupun kontrol atas ke bawah
dalam suatu struktur komunitas.
 Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol
bawah ke atas didalam suatu struktur atau bentuk
komunitas.
HUBUNGAN KHAS ANTAR MAKHLUK HIDUP
Hubungan antara makhluk hidup dapat mempengaruhi satu
dengan yang lain. Hubungan ini merupakan hubungan khas
antar makhluk hidup atau simbiosis. Terdapat enam jenis
simbiosis, yaitu:
1. Simbiosis mutualisme
adalah hubungan yang saling menguntungkan pada dua
organisme. Misalnya tanaman dengan hewan penyerbuk
seperti serangga, kupu-kupu, ngengat, dan kelelawar.
Tanaman mendapat keuntungan karena hewan penyerbuk
membantu penyerbukan dan reproduksinya. Sedangkan
hewan diuntungkan karena mendapat makanan dari
tanaman tersebut. Mutualisme juga terjadi pada rayap dan
Protista. Walau memakan kayu, rayap tidak bisa
mencernanya. Dilansir dari College of Arts and Sciences
Biology, rayap membiarkan Protista tinggal di dalam
perutnya sedangkan Protista membatu rayap sehingga
dapat mencerna kayu.
2. Parasitisme adalah simbiosis yang menguntungkan satu
pihak sedangkan pihak lainnya dirugikan tanpa
menyebabkan kematian langsung. Contoh parasitisme
adalah nyamuk yang memakan darah manusia, sedangkan
manusia dirugikan karena tertular penyakit juga rasa gatal
akibat gigitan nyamuk. Contoh lain parasitisme adalah
parasit dengan inangnya.
3. Komensalisme adalah hubungan saat organisme A
mendapatkan manfaat dari organisme B, sedangkan
organisme B tidak terpengaruh oleh organisme A.
Contohnya adalah burung yang bersarang di pohon.
Burung mendapat manfaat dari pohon sebagai tempat
sarangnya, sedangkan pohon tidak dirugikan maupun
diuntungkan oleh keberadaan burung. Contoh lain
komensalisme adalah tanaman anggrek yang menumpang
hidup pada pohon manga sebagai inang dan ikan pilot juga
remoras yang mendapatkan makanan dari sisa makanan
hiu. Baik pohon manga dan ikan hiu, keduanya tidak
dirugikan maupun diuntungkan.
4. simbiosis amensalisme adalah hubungan di mana suatu
organisme A dirugikan oleh organisme B, sedangkan
organisme B tidak terpengaruh organisme A. Contoh
simbiosis amensalisme adalah jamur Ascomycota
Penicillium notatum dengan bakteri. Jamur tersebut
menghasilkan penisilin yang membunuh bakteri
disekitarnya, sedangkan jamur tidak dirugikan atau
diuntungkan oleh keberadaan bakteri. Contoh lain
simbiosis amensalisme adalah pohon kenari hitam dan
pohon pinus dengan tumbuhan disekitarnya. Pohon pinus
mengeluarkan zat aleopati sedangkan pohon kenari hitam
mengeluarkan zat juglone. Zat aleopati dan zat juglone ini
menghambat pertumbuhan tanaman lain sehingga
biasanya di hutan pinus hanya terdapat pinus, begitu juga
dengan pohon kenari hitam.
5. Simbiosis Netralisme Netralisme adalah hubungan antara
dua organisme yang tidak saling menguntungkan ataupun
merugikan. Keduanya dapat hidup dalam satu lingkungan
dengan akur tanpa saling memengaruhi.
6. Simbiosis kompetisi adalah hubungan antar dua
organisme yang saling bersaing dalam memperebutkan
makanan maupun sumber air. Misalnya singa dan hyena
yang bersaing dalam mendapatkan mangsa, serigala dan
beruang yang juga bersaing dalam mendapatkan makanan.
Contoh lain kompetisi adalah serigala serta hewan
herbivora yang bersaing mendapatkan sumber air. Jika
serigala telah menguasai sumber air, hewan herbivora yang
mencoba meminumnya akan dimangsa. Hal ini
menyebabkan hewan herbivora mati atau bermigrasi
mencari sumber air yang baru
Daftar materi
1. Hubungan antar Makhluk Hidup
bidang studi yang
2 2. Ekosistem
sulit dipahami pada
modul

Daftar materi yang


1. Mengurutkan rantai makanan
sering mengalami
3 2. Membedakan piramida makanan, rantai makanan dan jarring
miskonsepsi dalam
– jarring makanan
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai