Anda di halaman 1dari 7

PENDALAMANMATERI

(LembarKerjaResume Modul)

A. Judul Modul : BAHASA INDONESIA


B. Kegiatan Belajar : Aspek Kebahasaan dan Keterampilan (KB 2)

C. Refleksi
PETA KONSEP

ASPEK ASPEK
KEBAHASAAN KETERAMPILAN

KETERAMPILAN
FONOLOGI
MENYIMAK

KETERAMPILAN
MORFOLOGI
BERBICARA

KETERAMPILAN
SINTAKSIS
MEMBACA

KETERAMPILAN
SEMANTIK
MENULIS
NO BUTIR REFLEKSI R E S P O N /J AW AB A N
ASPEK KEBAHASAAN: FONOLOGI, MORFOLOGI,
SINTAKSIS,
SEMANTIK
1. FONOLOGI
a) Batasan dan Kajian Fonologi
Istilah f onologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
phone = „bunyi‟, logos
= „ilm u‟. Secara harfiah, f onologi adalah ilm u bunyi.
Fonologi merupakan
bagian dari ilm u bahasa yang m engkaji bunyi.
Objek kajian f onologi yang
pertam a bunyi bahasa (f on) yang disebut tata bun yi
(f onetik) dan yang kedua
m engkaji fonem yang disebut tata f om en (f onem ik).
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa fonologi adalah cabang ilmu
bahasa (linguistik) yang
m engkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentukn ya
dan perubahannya.
Fonologi m engkaji bun yi bahasa secara um um dan
fungsional.
b) Beberapa Konsep Mengenai Tata Bunyi
- Fonem
- Alofon
Konsep(Beberapa - Kajian Fonetik
1 istilah dan definisi) di
- Kajian Fonemik
KB

2. MORFOLOGI
a) Pengertian Morfologi
Morfologi disebut juga ilmu bahasa yang
mempelajari seluk beluk
kata. Verhaar (1984:52) berpendapat bahwa
morfologi adalah bidang
linguistik yang m em pelajari susunan bagian kata
secara gramatikal.
Morfologi juga tediri dari dua bahasan (1) bidang
linguistik yang m empelajari
m orf em dan k om binasi-kom binasinya; (2) bagian
dari struktur bahasa yang
m encakup kata dan bagian -bagian kata, yaitu
morfem. Berdasarkan definisidefinisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa m orfologi
adalah bidang
linguistik yang mempelajari hubungan antara
m orf em yang satu dengan
m orf em yang lain untuk m em bentuk sebuah kata.
b) Kedudukan Morfologi dalam Linguistik
Pembentukan struktur kata atau bentuk kata
disebut juga proses
morfologis dalam bahasa Indonesia melalui
afiksasi, reduplikasi, dan
c) Konstruksi Morfologis
1. Endosentris dan Eksosentris
Endosentris ialah konstruksi morfologis yang salah
satu atau semua
unsurnya m em punya i distribusi yang sam a dengan
konstruksi tersebut,
sedangkan konstruksi eksosentris ialah unsur -
unsurnya tidak sam a
dengan konstruksi tersebut (Samsuri, 181:200;
Prawirasumantri, 1986:19).
2. Komposisi dalam Morfologis
a. Komposisi Verbal
b. Komposisi Nomina
c. Komposisi Ajektiva
3. Morfofonemik
Morfofonemik adalah cabang linguistik yang
m em pelajariperubahan bun yi yang diak ibatkan oleh
adan ya pengelom pokkan m orfem .
a. Penghilangan Bunyi
Proses penghilangan bunyi dapat terjadi atas:
Bun yi /N/ pada m eN- dan peN- yang hilang k arena
pertemuan kedua morfem tersebut dengan bentuk
dasar yang berbunyi atau berf onem awal /r, l, y, w/
dan nasal.
b. Penambahan Bunyi
Proses penam bahan bun yi terjadi pada:
Pertemuan antara morfem -an, ke-an, per-an,
m enyebabk an tim buln ya f onem atau bun yi bila
bentuk dasar itu berakhir dengan vokal /a/.
c. Perubahan Bunyi
Perubahan bunyi akan terjadi pada:
Pertemuan morfem meN- dan peN- dengan bentuk
dasar yang dim ulai oleh f onem atau bun yi /d/ dan
bun yi /s/ khusus pada bentuk dasar yang berasal
dari bahasa asing akan terjadi perubahan bunyi /N/
menjadi /n/.
d. Perubahan dan Penam bahan Bunyi
Proses perubahan dan penambahan fonem dapat
terjadi pada:
Pertemuan morfem meN- dan peN- pada bentuk
dasar yang terdiri atau satu suku kata
m enyebabk an perubahan bunyi /N/ m enjadi /η/ dan
penam bahan bunyi/∂/.

3. SINTAKSIS
a) Hakikat Sintaksis
Sintaksis adalah ilm u bahasa yang m em pelajari
struktur gramatikal dari frase, klausa, kalimat, dan
wacana.
1) Kata
Dalam tataran gramatikal, kata adalah satuan
terkecil daalm kalimat.
2) Frase
Satuan sintaksis ya ng lebih besa r dari kata adalah
frase. Frase adalah
satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang tidak berciriklausa, atau tidak m em ilik i
ciri predikat, dan pada um um nya m enjadi
pembentuk klausa.
3) Klausa
Satuan sintaksis yang lebih besar dari frase ad alah
klausa. Klausa adalah satuan gram atik al yang
disusun oleh kata dan atau frase, dan yang
memiliki satu predikat.
4) Kalimat
Satuan sintaksis yang lebih besar dari klausa
adalah kalimat. Kalimat adalah satuan gramatikal
yang disusun oleh konstituen dasa r dan intonasi
final.
5) W acana
Jenis wacana dapat dibedakan:
Deskripsi,eksposisi, argumentasi,narasi, persuasi.

4. SEMANTIK
a) Pengertian Semantik
Kata sem antik berasal dari bahasa Yunani yaitu
sema (kata benda) yang
berarti tanda atau lam bang, yang m engandung
makna to signify atau
memaknai. Sebagai istilah teknis, semantik
mengandung pengertian “studi tentang makna”.
Kata semantik kemudian disepakatai sebagai istilah
yang digunak an dalam bidang linguistik yang
mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Kata
semantik juga diartikan sebagai ilmu tentang makna
atau tentang arti, ya itu salah

KETERAMPILAN BERBAHASA: MENYIMAK,


BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS
1. KETERAMPILAN MENYIMAK
a) Def inisi Keteram pilan Menyim ak
Hak ikatnya k eterampilan m enyim ak adalah m elatih
pendengaran dan da ya ingat. Aspek keteram pilan
m enyim ak bertujuan agar siswa m am pu m enangkap,
memilih, memahami, mengingat dan mengumpulkan
informasi dari apa yang disimak atau didengar.
b) Perbedaan m enyim ak , mendengar dan
mendengarkan
Men yim ak, mendengar dan mendengarkan
m erupakan sebuah k egiatan yang ham pir sam a,
nam un sebenarnya t erdapat perebdaan dari ketiga
aktivitas tersebut. Menurut Akhadiat (dalam Sutari
dkk 1997: hlm . 18- 65 19) m en yim ak adalah suatu
proses yang m encak up kegiatan m endengarkan
bun yi bahasa, m engidentif ikasi,
c) Tujuan Menyim ak
Adapun tujuan orang m enyim ak sesuatu itu
beraneka ragam, antara lain:
m enyim ak untuk belajar, m enyim ak untuk
menikmati, m enyim ak untuk mengevaluasi,
m enyim ak unt uk mengapresiasi, m enyim ak untuk
mengkomunikasikan ide-ide, m enyim ak untuk
m em bedakan bunyi - bun yi,
m enyim ak untuk memecahkan masalah, dan
m enyim ak untuk m eyak inkan
d) Manf aat Menyim ak
Menurut Setiawan (dalam Darmawan 2001: hlm. 11 -
12)
e) Tahap-tahap Menyim ak
Ruth G. Stricland dalam Tarigan (1986)
m enyim pulkan ada sem bilan
tahapan m enyim ak, m ulai dari yang tidak m em iliki
ketentuan sampai pada
yang sangat bersungguh-sungguh,
f) Hal-hal yang Perlu Disim ak
Khusus mengenai bahasa, sebagai pelajar haruslah
m enyim ak serta
mengenal dan memaham i hal-hal berikut:
− Bun yi-bun yi f onem is atau bunyi -bunyi distingtif
bahasa yang bersangk utan,
dan pada akhirn ya variasi-variasi fonem yang
bersifat personal atau dialek
seperti dipakai atau diucapkan oleh beberapa
pembicara asli, penduduk
pribumi
− Urutan-urutan bun yi beserta pengelom pokan -
pengelom pokann ya;
panjangnya jeda, pola -pola intonasi
− Kata-kata tugas beserta perubahan-perubahan
bun yi sesuai dengan posisinya
di depan kata-kata lain.
− Infeksi-infeksi untuk menunjukkan jamak, waktu,
milik, dan sebagainya
− Perubahan-perubahan bunyi dan pertukaran -
pertukaran f ungsi ya ng
ditim bulkanoleh derivasi, m isalnya adil, k eadilan,
pengadilan, mengadili,
dan diadili.
− Pengelompokkan-pengelompokkan structural,
m isalnya yang berhubung an
dengan frasa-frasa verbal, preposisional
− Petunjuk -petunjuk urutan kata yang m enyangkut
fungsi dan makna
− Makna kata-kata yang bergantung pada konteks
atau situasi pembicaraan,
m isalnya: k aki, dan sop kaki
− Kata-kata salam, kata-kata sapaan, kata-kata
pendahuluan, dan katakata
keraguan yang terdapat dalam ujaran atau
pembicaraan
− Makna buda ya (cultural meaning) yang
terkandung atau tersirat dalam suatu
pesan atau ujaran
g) Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Meningk atkan
Kemampuan Menyimak
Dalam upaya m eningk atkan kem am puan m enyim ak
terdapat beberapa strategi. Berbagai strategi dapat
digunakan untuk meningk atkan kemampuan
m enyim ak. Guru dapat m em berikan cerita yang
tidak terlalu panjang di kelas. Namun, sebelum
membaca, guru harus mendiskusikan etika at au
sopan santun
dalam m en yim ak dan perbedaan antara kritik yang
konstruktif atau negatif.
Diskusi tersebut hendak nya m enekank an harapan
agar murid-murid saling menghormati dan membina
kesetiakawanan.
h) Peran yang Harus Diperhatikan dalam
Meningkatkan Kem am puan Menyim ak
- Peran guru sebagai penyimak
- Partisipasi kelompok
i) Indikator Men yim ak
- Indikator Menyimak di Kelas Rendah
- Indikator Menyimak di Kelas Tinggi
j) Jenis-jenis Men yim ak
- Menyimak berdasarkan sumber suara yang
disimak
- Menyimak berdasarkan taraf aktivitas penyimak
- Menyimak berdasarkan taraf hasil simakan

2. KETERAMPILAN BERBICARA
Keterampilan berbicara merupakan keteram pilan
dalam menggunakan bahasa lisan.

3.KETERAMPILAN MEMBACA
Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses
kognitif yang berupaya untuk m enem ukan berbagai
inform asi yang terdapat dalam tulisan.

4. KETERAMPILAN MENULIS
Menulis merupakan salahsatu keterampilan
berbahasa, menulis merupakan sebuah kegiatan
untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam
sebuah tulisan
Daftar materi pada Kb 1. FONOLOGI
2
yang sulit dipahami 2. MORFOLOGI
Daftar materi yang
1. Klausa
sering mengalami
3 2. Bun yi-bun yi f onem is
miskonsepsi dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai