C. Refleksi
Konsep
(Beberapa istilah
1
dan definisi) di
KB A. Definisi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dalam jenjang pendidikan dasar, materi yang diberikan dalam IPS lebih
memaksakan baik dari segi dimensi pedagogis dan psikologis,
serta kompetensi berpikir holistik mengenai peserta didik agar
membentuk warga negara yang baik dan mampu bertahan dalam
kondisi sosial. masyarakat dan lingkungannya.
1. Fase Diskursus
Dalam fase ini, sekitar tahun 1935, berlangsung diskursus di kalangan
intelektual Amerika mengenai perkembangan studi sosial dan tantangan
untuk menjadi disiplin ilmu yang kuat. disiplin ilmu yang solid. Pada
tahun 1940-1950, National Council for The Social Studies (NCSS)
menekankan fakta sejarah dan budaya sebagai bagian dari diskursus
yang dihasilkan tentang apakah remaja harus bersikap demokratis dan
kritis. Pada titik ini terdapat dua diskursus isocial studies, yaitu
citizenship education atau social studies education.
Dalam tahun 1994, National Council for The Social Studies (NCSS)
melahirkan sebuah dokumen berjudul Expectations of Excellence:
Standard Curriculum for the Social Studies, yang kemudian
membentuk dasar perkembangan ilmu sosial di Amerika Serikat,
khususnya hingga saat ini. Dokumen tersebut mengatakan bahwa
fokus studi sosial di tingkat pendidikan terletak pada integrasi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap di dalam dan lintas disiplin
ilmu, dan di kelas yang lebih rendah itu disusun di wilayah mata
pelajaran tertentu.
2. Fase Interaksi
Dalam program Rencana Pembangunan 5 Tahun (Repelita) I
tahun 1969-1974, tim ahli rumusan Pendidikan Nasional
menjumpai 5 masalah:
a. Kuantitas terkait dengan perkara perluasan dan pemerataan
akses pendidikan dan pembelajaran untuk semua warga
negara.
b. Kualitas meliputi pada masalah kualitas lulusan dan
peningkatannya.
c. Relevansi, yang berarti kesamaan antara sistem pendidikan
dan keperluan pembangunan.
d. Efektifitas, yang berarti betapa sistem pendidikan dan efisiensi
penggunaan sumber daya dan fasilitas sampai kuantitas,
kualitas dan relevansi bisa berjalan dan tercapai.
e. Kaderirasi, penguatan generasi muda dalam rangka
mempersiapakan tenaga-tenaga produktif untuk
pembangunan nasional. Dalam seminar nasional di
Tawamangu tahun 1972, istilah IPS pertama kali ada dan
menjadi wacana yang menghasilkan beberapa ungkapan yakni:
1) Pengetahuan Sosial (Social Science)
2) Studi Sosial (Social Studies)
3) Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Science Education)
3. Tahap perkembangan
Dalam tahap itu, prioritasnya adalah implementasi IPS dalam kurikulum
Indonesia dari tahun ke tahun sampai kurikulum (2013) sebagai
kurikulum baru.
Asal mulanya mata pelajaran IPS termasuk sejarah dan geografi diduga
tidak efektif dalam membangun sikap kritis dan sosial peserta didik,
pada akhirnya harus mereduksi mata pelajaran sosial yang termasuk
dalam mata pelajaran sosial semacam rupa agar terintegrasi.
Kesimpulan resmi bisa dijelaskan bahwa Kurikulum 1975 adalah
lahirnya IPS dalam kurikulum Indonesia.
Pada kurikulum 1975, konsep pendidikan ilmu sosial meliputi 4 profil,
yakni:
a. Pendidikan IPS Khusus adalah Pendidikan Moral Pancasila (PMP)
mengubah mata pelajaran kewarganegaraan.
b. Pendidikan IPS terintegrasi bagi tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
c. Pendidikan IPS bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti
kesatuan sejarah, geografi dan ekonomi koperasi
d. Pendidikan IPS bagi tingkat sekolah menengah atas (SMA),
yang diajarkan di tingkat SMAA/SMK dalam ilmu-ilmu sosial
seumpama sejarah dan geografi (SPG) sekolah guru, ekonomi
dan sejarah. Pada kurikulum IPS terbaru disediakan secara
tematik terpadu hanya pada SD/Madrasah Ibtidaiyah kelas 4-6.
Daftar materi
yang sering
mengalami 1. Sering terjadi miskonsepsi Karakteristik mata pelajaran IPS
3
miskonsepsi 2. Sering terjadi miskonsepsi Nilai-nilai dalam pembelajaran IPS
dalam
pembelajaran