Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

Dosen Pengampu : Prof. H. Mahrus, M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : RENA PURNAMAWATI
NIM : E1A020092
KELAS : 5/D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KOMPONEN LINGKUNGAN

Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam (abiotik dan biotik), lingkungan
binaan dan lingkungan sosial budaya. Dalam pengelompokkan ini komponen abiotik dan biotik
dimasukkan ke dalam komponen lingkungan alam. Sementara itu, lingkungan fisik hasil karya
manusia dimasukkan menjadi lingkungan binaan. Komponen-komponen lingkungan hidup
terdiri dari dua jenis, yaitu: Komponen biotik, makhluk hidup yang meliputi hewan, tumbuhan,
dan manusia. Komponen abiotik adalah benda-benda tak hidup, antara lain air, tanah, batu,
udara, dan cahaya matahari.

A. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan seluruh komponen lingkungan yang hidup dan
bernyawa. Komponen biotik adalah komponen yang terdapat di dalam sebuah ekosistem dan
berupa makhluk hidup. Komponen biotik bermacam-macam jenisnya, antara lain hewan,
tumbuhan, manusia, bahkan mikro-organisme sekalipun. Setiap komponen biotik memiliki
peran dan fungsi masing-masing untuk mempertahankan suatu bentuk ekosistem. Manusia
sebagai komponen biotik utama memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan,
pemusnahan, atau penyebaran komponen biotik lain. Manusia berperan bagi kelangsungan
hidup hewan atau tumbuhan.
1. Komponen Biotik Berdasarkan Peran dan Fungsinya

a. Produsen
Produsen merupakan komponen biotik atau makhluk hidup yang berada di
tingkatan teratas. Hal ini dikarenakan produsen mampu memenuhi kebutuhan dengan
membuat makanannya sendiri. Produsen adalah organisme yang mampu menyusun
zat anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi organik (mengandung
bahan kehidupan) menjadi makanannya sendiri. Produsen disebut sebagai organisme
autotrof, yaitu dalam membuat makanan perlu dibantu oleh cahaya matahari.
Makhluk hidup di tingkatan teratas atau disebut produsen ini biasanya ditempati oleh
tumbuhan hijau yang memiliki klorofil. Tumbuhan hijau dapat memenuhi kebutuhan
dengan membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Contoh selain tumbuhan hijau yang termasuk ke dalam komponen biotik
produsen, yaitu:

 Fitoplankton, yaitu tumbuhan yang mampu membuat makanannya sendiri


dalam jumlah yang banyak sehingga menjadi sumber makanan bagi hewan-
hewan di perairan air tawar maupun air laut.
 Anggota tumbuhan protista di dalam air yang bentuknya sangat kecil dan
hidup secara melayang-layang disebut juga produsen perairan.
 Alga, yaitu organisme autotrof yang dianggap tidak memiliki organ seperti
tumbuhan lainnya.
 Lumut
 Ganggang biru-hijau
 Beberapa jenis bakteri

b. Konsumen

Bertolak belakang dengan produsen, makhluk hidup dari komponen ini tidak
mampu membuat makanannya sendiri dan bergantung dengan makhluk hidup lain.
Makhluk hidup ini disebut organisme heterotrof dan biasanya merupakan golongan
hewan. Selain itu, manusia, jamur dan mikroba juga merupakan golongan konsumen
karena masih bergantung pada makhluk hidup lain dalam pemenuhan kebutuhan akan
makanan.

 Konsumen terbagi menjadi tiga macam dilihat dari cara makannya, antara lain:

 Herbivora, yaitu jenis makhluk hidup yang memakan tumbuhan. Contohnya


kelinci, sapi, kambing dan lain sebagainya. Makhluk hidup jenis ini biasanya
disebut konsumen primer.
 Karnivora, yaitu jenis makhluk hidup yang memakan daging dari hewan
lainnya. Karnivora merupakan makhluk hidup pada tingkatan kedua, biasanya
disebut konsumen tingkat II. Contohnya adalah harimau, singa, buaya dan lain
sebagainya.
 Omnivora, yaitu jenis makhluk hidup yang memakan segala baik tumbuhan
maupun daging. Contohnya yaitu manusia, tikus, babi, ayam dan lain
sebagainya. Makhluk hidup jenis ini disebut konsumen puncak, khususnya
manusia.

 Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi tiga macam sebagai berikut:

1 Konsumen Primer, yaitu konsumen yang memakan langsung produsen.


Konsumen primer ini adalah semua jenis herbivora dan juga omnivora.
Contohnya adalah kambing, sapi, ulat, tikus dan lain sebagainya.
2 Konsumen Sekunder, yaitu konsumen yang memakan konsumen primer.
Konsumen sekunder ini adalah sebagian jenis karnivora dan juga omnivora,
seperti harimau, cheetah, ayam, katak, ular, trenggiling dan lain sebagainya.
3 Konsumen Tersier, yaitu konsumen yang memakan konsumen sekunder.
Konsumen tersier terdiri dari jenis karnivora dan juga omnivora. Contohnya
adalah elang, hiu,  dan lain sebagainya.

c. Dekomposer / Mengurai
Dekomposer disebut juga sebagai pengurai, yaitu makhluk hidup yang
mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain yang sudah mati. Dekomposer
adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki fungsi tertentu sehingga mampu
menguraikan sampah atau sisa-sisa makanan dari makhluk hidup yang sudah mati.
Dekomposer juga disebut perombak, yang memungkinkan zat-zat organik dapat
terurai dan mengalami daur ulang kembali sehingga membentuk hara. Organisme
yang termasuk ke dalam dekomposer biasanya memiliki bentuk yang kecil dan berada
di dalam tanah, air atau udara. Contohnya seperti bakteri dan jamur atau cendawan.

B. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan kondisi fisik dan kimiawi yang berperan sebagai
medium dan substrat yang menyertai kehidupan organisme yang terdiri atas segala sesuatu
yang tak hidup. Contoh: tanah, cahaya, udara, air, kelembapan, suhu, mineral, dan pH.

1. Cahaya Matahari
Dalam berfotosintesis, tumbuhan hijau memerlukan cahaya matahari. Tanpa
adanya cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Dengan kata
lain, cahaya matahari adalah sumber energi utama dalam proses fotosintesis. Hasil
fotosintesis yang berupa bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai
sumber makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber energi
utama dalam ekosistem. Selain itu, cahaya matahari juga berpengaruh terhadap
keberadaan siang, malam, dan suhu lingkungan.
2. Oksigen dan Karbon
Dioksida Oksigen diperlukan oleh hewan, tumbuhan, dan manusia dalam proses
respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas karbon dioksida. Karbon dioksida diperlukan
oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis akan dilepaskan
oksigen. Dengan demikian, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses
pernapasan dan fotosintesis.
3. Air
Untuk mempertahankan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan air. Tubuh
makhluk hidup terdiri dari 90% air. Air berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang
dimakan oleh makhluk hidup. Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Bagi hewan air, seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat
hidupnya.
4. Tanah
Tanah merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Selain
itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan dan tumbuhan. Tanah merupakan
tempat hidup berbagai makhluk hidup yang beraneka ragam. Pada tanah gembur terdapat
lebih banyak makhluk hidup daripada pada tanah tandus. Bagi tumbuhan, tanah
merupakan tempat tumbuh tanaman tersebut. Dapat dikatakan bahwa secara langsung
atau tidak langsung, semua makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya bergantung
pada tanah.
5. Suhu
Seperti telah disebutkan di atas bahwa adanya cahaya matahari sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu. Pada saat matahari bersinar terik dengan
intensitas yang tinggi, suhu udara akan meningkat sehingga udara terasa panas.
Sebaliknya, jika matahari tidak terik dan intensitas penyinarannya rendah, suhu udara
akan menurun sehingga udara terasa sejuk sampai dingin. Terjadinya perubahan suhu dari
panas ke dingin atau sebaliknya sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup
yang ada di dalam suatu ekosistem karena perubahan suhu ini dapat mengakibatkan
perubahan iklim dan curah hujan.
6. Kelembapan
Daerah yang berhawa dingin seperti pegunungan lebih lembap daripada daerah
yang berhawa panas seperti pantai. Tumbuhan yang hidup di dua daerah tersebut juga
berbeda. Pada daerah lembap, lebih banyak terdapat tumbuhan yang memerlukan sedikit
sinar matahari, seperti paku-pakuan, lumut, dan anggrek-anggrekan yang biasanya hidup
secara epifit pada batubatu lembap, batang kayu basah, dan lainnya. Di daerah panas,
misalnya pantai, lebih banyak ditumbuhi tumbuhan, seperti bakau dan pohon kelapa.

Anda mungkin juga menyukai