Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat
anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut
hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara
fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
Produsen membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Fotosintetis adalah proses pembentukan makanan pada tumbuhan
dan organisme berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Proses
fotosintesis pada tumbuhan terjadi di daun, organel sel yang disebut
kloroplas yang mengandung butir – butir hijau dau (klorofil) yang
berfungsi menangkap cahaya matahari. Proses fotosintesis
membutuhkan air dan karbon dioksida. Air diperoleh dari lingkungan
sekitar dengan bantuan akar. Karbon dioksida diambil dari udara
melalui stomata. Stomata pada umumnya terletak dipermukaan
bawah daun.
Konsumen / Heterotrof
Konsumen berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat
menyusun zat makanan sendiri, tetapi memakai atau menggunakan
zat makanan yang dibuat organisme lain. Organisme lain tersebut
dapat berupa tumbuhan, hewan ataupun sisa – sisa organisme. Yang
termasuk komponen adalah hampir semua golongan hewan,
tumbuhan yang tidak berklorofil, dan manusia.
Pengurai / Dekomposer
Pengurai atau Dekomposer adalah organisme yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut
juga konsumen makro (Sapotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana
yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong
pengurai adalah bakteri dan jamur.
Ada pula pengurai yang disebut Detritivor, yaitu hewan pengurai yang
memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe
Dekomposisi ada 3, yaitu :
1. Produsen
Produsen ialah organisme yang bisa menyusun senyawa organik
(yang mengandung bahan-bahan kehidupan) dari bahan
anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi
makanannya sendiri. Didalam membentuk makananya sendiri,
organisme ini dibantu dengan cahaya matahari serta sering kita
sebut organisme autotrof. Yang juga termasuk dalam kelompok
ini ialah jenis-jenis bakteri, tumbuhan hijau serta ganggang biru-
hijau.
2. Konsumen
Konsumen ialah organisme yang tidak bisa membuat zat
makanan sendiri, serta untuk memenuhi kebutuhan makananya
bergantung pada organisme lainnya. Organisme tersebut
dinamakan organisme heterotrof. Komponen yang ada dalam
golongan heterotrof ialah, manusia, jamur, hewan, serta
mikroba. Organisme konsumen dapat dibedaka dengan
berdasarkab jenis makananya menjadi golongan herbivor
(pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), serta
omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya,
konsumen dapat kita bagi menjadi:
– Konsumen primer ialah pemakan langsung produsen
Contoh: semua bangsa herbivora serta omnivora seperti: tikus,
kambing, ulat, sapi, dll.
– Konsumen sekunder ialah pemakan konsumen primer
Contoh: sebagian karnivora dan omnivora seperti: ular, katak,
trenggiling, cheetah, ayam, harimau, dll.
– Konsumen tersier ialah pemakan konsumen sekunder.
Contoh: sebagian karnivora dan omnivora seperti: elang, gurita,
hiu, dll.
3. Dekomposer
Dekomposer disebut pengurai. Memungkinkan zat-zat organik
terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Yang
termasuk kelompok perombak adalah bakteri dan jamur.
4. Detrivora
Detrivora merupakan suatu organisme yang memakan suatu
pertikel organik. Detritus adalah hancuran jaringa tumbuhan
hewan yang melepuk. Yang termasuk golongan tersebut, siput,
cacing tanah, lipan, teripang dan keluwing.
Rantai makanan
Merupakan peristiwa makan dan dimakan dalam suatu
ekosistem dengan urutan tertentu.
Jaring-jaring makanan
Merupakan sekumpulan rantai makanan yang saling
berhubungan dalam suatu ekosistem. Seperti contoh jaring-
jaring makanan di bawah ini terdiri dari 5 (lima) rantai
makanan.
Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen,
konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini
semakin ke puncak biomassanya semakin kecil.
Arus energi
Merupakan perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke
konsumen tingkat I, ke konsumen tingkat II sampai pengurai.
Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang dilepas
sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi
dalam memenuhi kebutuhannya.
Siklus energi
Merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat yang
lainnya. Akhirnya akan kembali ke tempat zat itu berasal. Contoh
lihat siklus air di bawah ini!
Keseimbangan ekosistem dapat terjadi bila ada hubangan timbal balik
di antara komponen–komponen ekositem. Perhatikan grafik
perbandingan jumlah produsen, herbivora dan karnivora!
Semula produsen, herbivora dan karnivora berada pada tempat
tertentu. Tumbuhan sebagai produsen yang jumlahnya paling banyak.
Apabila ada hal-hal yang mengubah lingkungan maka organisme
tersebut tidak akan mengalami perubahan, tetapi jika jumlah
organisme tidak terkendalikan akan membahayakan organisme
lainnya.
Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus,seekor
kucing,sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, danseorang
manusia. Dalammempertahankan hidup, seti jenisdihadapkan pada
masalah-masalah hidup yangkritis.Misalnya,seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diriterhadap musuh
alaminya, serta memelihara anaknya. Untukmengatasi
masalahtersebut, organisme harus memiliki strukturkhusus seperti :
duri, sayap, kantung,atau tanduk. Hewan jugamemperlihatkan
tingkah laku tertentu, seperti membuatsarang atau melakukan migrasi
yang jauhuntuk mencari makanan.Struktur dantingkah laku demikian
disebut adaptasi.
Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh
untuk mempertahankan hidupnya.Contohnya adalah sebagai
berikut.
-Kelenjar bau : Musang dapat mensekresikan bau busukdengan
cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret
tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada
tingkah laku.Contohnya sebagai berikut :
-Pura-pura tidur atau mati :Beberapa hewan berpura-pura tidur
atau mati, misalnya tupai Virginia.Hewanini seringberbaring
tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekoranjing.
Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan
waktu tertentu disebutpopulasi Misalnya, populasi pohon kelapa
dikelurahan Tegakan pada tahun 1989berjumlah 2552 batang.
a. Faktor tanaman/tumbuhan
Kompetisi dan komplementer antar tanaman: kompetisi akan
terjadi apabila antar tanaman membutuhkan hara, air, dan sinar
matahari. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang maksimum
diperlukan luas daun yang maksimum untuk dapat
memanfaatkan sinar matahari, hara, dan air yang tersedia secara
maksimum. Jarak tanam yang sempit mengurangi hasil per
tanaman, sedangkan jarak tanam yang lebar akan mengurangi
hasil total per satuan luas karena jumlah tanaman lebih sedikit.
Oleh karena itu jarak tanam optimum sangat penting dalam
praktek budidaya tanaman. Akan tetapi dalam kasus penanaman
tanaman yang berbeda secara bersamaan seperti penanaman
campuran, hasil menjadi lebih baik. Sebagai contoh penanaman
bersama tanaman legume dengan serealia.
Kompetisi antara gulma dengan tanaman: Gulma adalah
tumbuhan yang tumbuh dimana mereka tidal( dikehendaki baik
waktu maupun tempatnya. Gulma dapat menurunkan hasil
tanaman karena berkompetisi dengan tanaman dalam hal
mendapatkan air, hara dan cahaya matahari. Di samping itu
keberadaan gulma di antara tanaman menyebabkan
meningkatnya biaya tenaga untuk menyiang dan biaya untuk
peralatan, mempersulit panenan, menurunkan kualitas dan
pemasaran, menjadi tanaman inang serangga, fungsi, virus dan
bakteri, dan beberapa jenis gulma meracun manusia dan temak.
b. Binatang / Hewan.
Hewan dalam tanah meliputi: protozoa, nematoda, siput, dan
serangga merupakan bagian penting dari lingkungan akar
tanaman. Semua organisme ini membantu dalam proses
dekomposisi bahan organik tanah dan digunakan
untukkepentingan hidupnya. Sebagian dari hewan tanah yang
berupa serangga dan nematoda dapat merusak tanaman sebagai
hama, bahkan setelah panen, biji-biji dapat rusak karena
serangga. Rata-rata kehilangan hasil akibat serangan serangga
telah dilaporkan kira-kira 20 % di seluruh dunia.