Anda di halaman 1dari 20

 Komponen biotik abiotik

 Komponen biotik merupakan komponen yang ada di alam dan


meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan,
mikroorganisme, dan manusia. Sementara komponen abiotik adalah
seluruh unsur yang tidak hidup dalam ekosistem, seperti tanah, air,
dan udara.
 Unsur biotik  
Adalah komponen hidup di dalam ekosistem. Komponen ini meliputi
hewan, tumbuhan, bakteri, jamur dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan
caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota
komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:  
a. Produsen
Merupakan makhluk hidup yang bisa menghasilkan bahan organik dari
bahan anorganik. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Semua organisme yang berklorofil tergolong ke dalam
produsen. Contohnya ganggang, lumut, dan tumbuhan hijau, fitoplankton
pada ekosistem air. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-
organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang
berperan sebagai konsumen.  
b. Konsumen  
Semua hewan dan tumbuhan tak berklorofil, misalnya tali putri, termasuk
kedalam golongan konsumen. Konsumen memakan bahan organik yang
dihasilkan oleh produsen. Jadi, konsumen sangat bergantung pada
produsen. Karena konsumen tidak mampu mengubah zat anorganik
menjadi zat organik. Di dalam tubuh konsumen, zat organik itu dirombak
untuk disusun kembali menjadi zat organik yang sesuai.  
c. Dekomposer atau pengurai  
Sampah atau bangkai membusuk karena adanya proses pembusukan dan
penguraian oleh dekomposer. Yang tergolong kedalam dekomposer
adalah bakteri pembusuk dan jamur. Bakteri pembusuk dan jamur
menguraikan bahan organik menjadi bahan anorganik, air, dan gas.
Selanjutnya hasil penguraian tersebut dimanfaatkan kembali oleh
produsen
 Komponen abiotik  

 Terdiri atas semua benda tak hidup yang ada dalam ekosistem.  
 Keadaan fisik dan kimia di sekitar organisme yang menjadi medium dan
substrat untuk menunjang berlangsungnya kehidupan organisme.  
 Komponen abiotik mempunyai pengaruh yang penting terhadap
komponen biotik.  
 Terdiri dari: oksigen, iklim dan cuaca, cahaya, air dan mineral, pH serta
tanah

 Contoh-Contoh Komponen Biotik dan Abiotik

Komponen biotik dan abiotik sangat mudah ditemukan


dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat berada di
sekolah. Berikut beberapa contoh komponen biotik:
 Guru
 Murid
 Satpam
 Kucing
 Lalat
 Jangkrik
 Pohon
 Rumput
 Tanaman
 Bakteri
 Adapun contoh komponen abiotik di sekolah sebagai berikut:

 Buku
 Tas
 Rumah
 Sepeda
 Air
 Udara
 Angin
 Matahari
 Gerbang
 Sekolah

 Interaksi antar makhluk hidup

 Simbiosis

Hubungan antarmakhluk hidup yang khas disebut simbiosis. Di


alam dikenal tiga macam kehidupan simbiosis yaitu simbiosis
mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.

 Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk


hidup yang saling menguntungkan.
 Contoh :

 hubungan serangga dan tumbuhan berbunga.


Serangga seperti kupu-kupu, lebah, dan kumbang mengambil
nektar dari bunga untuk makanannya, serangga membantu
proses penyerbukan pada bunga.
 Kerbau dengan burung jalak
Jalak mendapat keuntungan berupa kutu sebagai makanan,
sedangkan kerbau merasa nyaman karena tidak gatal. Satu lagi
keuntungan yang diperoleh kerbau, yaitu adanya peringatan
akan bahaya. Burung jalak akan segera terbang jika mengetahui
adanya ancaman.
 Buaya dengan burung Clover
Burung clover membersihkan kotoran dan sisa makanan di
mulut buaya, sementara burung clover mendapatkan makanan.
 Tumbuhan dengan cacing
Tumbuhan sangat terbantu oleh adanya cacing tanah yang yang
membuat lubang-lubang di dalam tanah. Air dan udara yang
diperlukan tumbuhan menjadi lebih mudah meresap dan diserap
oleh akar. Sebaliknya cacing tanah mendapatkan makanan dari
daun-daun kering berguguran yang kemudian membusuk.
 jamur dengan ganggang
Ganggang mampu berfotosintesis untuk menyediakan makanan
bagi ganggang tersebut dan bagi jamur. Jamur menyediakan
sarana untuk berfotosintesis, yaitu sebagai penyedia air dan karbon
dioksida. Simbiosis mutualisme antara jamur dan ganggang akan
membentuk lumut kerak.
 Simbiosis parasitisme

Simbiosis parasitisma adalah hubungan ketergantungan yang


hanya menguntungkan salah satu pihak. 
Contohnya adalah sebagai berikut:
 .Benalu yang hidup di pohon inang.
Selain menumpang hidup, benalu juga mengambil makanan dari
tumbuhan inang yang ditumpanginya. Akibatnya tumbuhan yang
ditumpangi mengalami kerugian karena kehilangan zat-zat
makanan dan pertumbuhannya terganggu.
 Tumbuhan tali putri yang menumpang pada tumbuhan lain.
Tumbuhan tali putri tidak bisa membuat makanan sendiri.
Tumbuhan ini menghisap zat-zat makanan dari tumbuhan yang
ditumpanginya sehingga menghambat pertumbuhan inangnya.
 Kutu kepala dengan kulit kepala manusia
 .Jamur panu dengan kulit manusia
 Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisma adalah hubungan ketergantungan antara


makhluk hidup, di mana satu pihak diuntungkan namun pihak yang
lain tidak dirugikan. 
Contohnya adalah sebagai berikut:
 Ikan remora dengan ikan hiu.
Ikan-ikan kecil yang disebut remora, menempel pada tubuh ikan
hiu. Remora mendapatkan sisa-sisa makanan dari ikan hiu. Selain
itu, remora dapat bepergian ke manapun tanpa takut dimangsa oleh
ikan-ikan besar lain. Hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan.
 Anggrek dan berbagai jenis paku-pakuan hidup menumpang pada
tumbuhan lain.
Anggrek dan paku-pakuan mendapatkan tempat hidup yang dapat
terjangkau sinar matahari yang membantu mereka berfotosintesis.
Tumbuhan yang ditumpangi tidak diuntungkan maupun dirugikan.
 Ekosistem

Satu makhluk hidup yang menempati areal tertentu disebut


dengan individu. Bila ada sekelompok makhluk hidup atau
individu yang sejenis menempati areal atau wilayah tertentu, maka
disebut sebagai populasi. Kumpulan populasi yang hidup bersama
ini akan membentuk komunitas. Hubungan saling ketergantungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem.
Ada dua macam ekosistem yang harus kamu ketahui,
yaitu: ekosistem alam dan ekosistem buatan. Ekosistem alam
adalah ekosistem yang sudah ada di dalam alam. Contohnya:
hutan, padang pasir, laut, sungai, dan danau. Ekosistem buatan
terbentuk karena dibuat oleh manusia, atau karena campur tangan
manusia. Contoh ekosistem buatan manusia adalah: sawah, ladang,
kebun, taman, kolam, akuarium, dan lain-lain.
Pada sebuah ekosistem terdapat banyak komponen. Komponen-
komponen ekosistem itu, sebagai berikut.
 Produsen
Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam sebuah ekosistem.
Produsen artinya penghasil, yaitu menghasilkan bahan-bahan
organik bagi makhluk hidup lainnya. Contoh produsen adalah padi,
ubi, singkong, sagu, jagung, dan tomat.
 Konsumen
Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh
produsen. Berikut ini beberapa tingkatan konsumen menurut apa
yang dimakannya.
 Konsumen Tingkat I
Konsumen tingkat I adalah makhluk hidup yang memperoleh
energi langsung dari produsen.
 Konsumen Tingkat II
Konsumen tingkat II adalah makhluk hidup yang memperoleh
makanan dari konsumen tingkat I.
 Konsumen Tingkat III
Konsumen tingkat III adalah makhluk hidup yang memperoleh
makanan dari konsumen tingkat II.
 Pengurai
Pengurai berperan menguraikan makhluk hidup yang telah mati.
Hasil uraiannya berupa zat hara di dalam tanah. Zat hara
digunakan oleh tumbuhan sebagai sumber makanan.. Hasil kerja
pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah. Contoh
pengurai adalah bakteri dan jamur.
 Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah tempat tumbuhan hijau (produsen)
tumbuh. Kesuburan lingkungan abiotik ditentukan oleh kerja
pengurai. Hubungan antarkomponen dalam ekosistem dapat dilihat
pada bagan berikut.
 Autotrof dan Heterotrof

Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan


sendiri (berfotosintesis).Organisme yang termasuk kelompok ini,
misalnya tumbuhan hijau, alga (ganggang), lumut, tumbuhan paku
dan sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagai produsen.
Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri.
Organisme heterotrof dibagi menjadi :
 Herbivora  adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh : sapi,
kambing, kuda, kerbau.
 Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau,
kucing, anjing, elang.
 Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan ,
contoh : manusia, gorilla, simpanse, orangutan, ayam, tikus dan
sebagainya.
 Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan
menguraikan makhluk hidup yang telah mati, contoh : fungi
(jamur) dan bakteri.
 Aliran energi (rantai makanan, piramida ekologi)

 Pengertian Rantai Makanan

Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan.


Meskipun rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama,
namun sedikit berbeda.
Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan
antara mahkluk hidup berdasar urutan tertentu yang terdapat peran
produsen, konsumen dan decomposer (pengurai) untuk
kelangsungan hidup.
Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari
produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-
jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai
makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu
ekosistem.
 Fungsi Rantai / Jaring-jaring Makanan

Tujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan


rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas.
Jaring makanan dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi
spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat dibedakan menjadi
spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara
(herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan
kalajengking), dan spesies puncak atau predator (karnivora tingkat
tinggi).
Beberapa ilmuwan menyebut tingkatan setiap organisme dalam
jaringan makanan dengan istilah tingkat trofik. Tingkat trofik
tersebut menentukan bagaimana energi mengalir melalui
ekosistem.
Dengan adanya pengelompokan spesies di tingkat trofik membantu
kita dalam memahami hubungan antar spesies. Berikut ini beberap
fungsi jarring-jaring makanan yang perlu kamu ketahui Grameds:
 Menggambarkan interaksi langsung antar spesies yang ada pada
ekosistem itu sendiri, sehingga hubungan antar spesies bisa
dibedakan mana yang termasuk dalam spesies basal, spesies
peralihan dan mana yang menjadi spesies predator puncak.
 Sebagai penyederhana dalam memahami suatu hubungan antar
spesies dan berfungsi dalam mempelajari kontrol bawah ke atas
maupun kontrol atas ke bawah dalam suatu struktur komunitas.
 Mmempelajari kontrol atas ke bawah ataupun kontrol bawah ke
atas didalam suatu struktur atau bentuk komunitas.

 Jenis Piramida Ekologi


Piramida ekologi adalah suatu diagram piramida yang dapat
menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan
tingkat trofik lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem. Pada
piramida ini organisme yang menempati tingkat trofik bawah
relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat trofiknya jumlah
individunyapun semakin sedikit. Tingkat trofik tersebut terdiri dari
produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen
tertier.
Produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling
bawah. Sedangkan herbivora atau konsumen primer menempati
tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik
ketiga, konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau
puncak piramida. Berikut ini jenis-jenis piramida ekologi
Grameds!
 Piramida Energi
Piramida ini menggambarkan hilangnya energi pada saat
perpindahan energi makanan di setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem.
Pada piramida energi tidak hanya jumlah total energi yang
digunakan organisme pada setiap taraf trofik rantai makanan tetapi
juga menyangkut peranan berbagai organisme di dalam transfer
energi. Dalam penggunaan energi, makin tinggi tingkat trofiknya
maka makin efisien penggunaannya. Namun panas yang dilepaskan
pada proses tranfer energi menjadi lebih besar.
Hilangnya panas pada proses respirasi juga makin meningkat dari
organisme yang taraf trofiknya rendah ke organisme yang taraf
trofiknya lebih tinggi. Sedangkan untuk produktivitasnya, makin ke
puncak tingkat trofik makin sedikit, sehingga energi yang tersimpan
semakin sedikit juga. Energi dalam piramida energi dinyatakan
dalam kalori per satuan luas per satuan waktu.
 Piramida Biomassa
Piramida Biomassa yaitu suatu piramida yang menggambarkan
berkurangnya transfer energi pada setiap tingkat trofik dalam suatu
ekosistem. Pada piramida biomassa setiap tingkat trofik
menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik
yang dinyatakan dalam gram/m2.
Umumnya bentuk piramida biomassa akan mengecil ke arah
puncak, karena perpindahan energi antara tingkat trofik tidak
efisien.
Tetapi piramida biomassa dapat berbentuk terbalik. Misalnya di
lautan terbuka produsennya adalah fitoplankton mikroskopik,
sedangkan konsumennya adalah makhluk mikroskopik sampai
makhluk besar seperti paus biru dimana biomassa paus biru
melebihi produsennya. Puncak piramida biomassa memiliki
biomassa terendah yang berarti jumlah individunya sedikit, dan
umumnya individu karnivora pada puncak piramida bertubuh besar.
 Piramida Jumlah
Piramida jumlah adalahsuatu piramida yang menggambarkan
jumlah individu pada setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas.
Organisme piramida jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai
puncak adalah sama seperti piramida yang lain yaitu produsen,
konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier
artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak
dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer,
serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari
organisme konsumen sekunder.

 Contoh rantai makanan di ekosistem danau adalah: Energi matahari –


fitoplankton – zooplankton – larva capung atau nyamuk – ikan –
buaya – pengurai
 Fitoplankton -> zooplankton -> Ikan kecil -> Burung pemakan
ikan -> Pengurai
 Pengurai Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar
-> Pengurai
 Fitoplankton -> Zooplankton -> Ikan kecil -> Ikan besar ->
Burung pemakan ikan -> Pengurai
 Tanaman Hidrylla -> Siput -> Burung pemakan ikan -> Pengurai
 Tanaman enceng gondok -> Siput -> Burung pemakan ikan ->
Pengurai
 Tanaman enceng gondok -> Ulat -> Burung -> Pengurai

 Contoh rantai makanan di ekosistem sungai adalah:


 Energi matahari – alga atau lumut – udang – ikan – ular sungai –
pengurai
 Energi matahari – alga atau lumut – ikan – beruang – pengurai

 Contoh rantai makanan di ekosistem laut adalah:

 Phytoplankton – Ikan Kecil – Anjing Laut – Hiu – Dekomposer


 Daur nitrogen, air, karbon
 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

Daur Biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur kimia melalui


makhluk hidup dan lingkungan abiotik (tanah dan air). Dalam daur
biogeokimia dikenal dua macam daur, diantaranya daur edafik dan daur
atmosferik. Daur edafik merupakan daur yang unsur kimia pada daur
tersebut tidak pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik
adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut mengalami fase
berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia berfungsi mengatur
keseimbangan ekosistem.
Artinya keseimbangan ekosistem tergantung pada pengulangan yang
terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia tertentu. Unsur-unsur
kimia yang dapat mengalami daur biogeokimia meliputi karbon,
nitrogen, hidrogen, dan oksigen, serta fosfor. Dalam siklus biogeokimia
juga sebagai pertukaran antara komponen biosfer yang hidup dan tidak
hidup yang akan di tingkat trofik yang tidak hilang dalam ekosistem.
Unsur-unsur sebagai zat biotik melalui air dalam daur ulang dengan
komponen yang hidup diantaranya Bahan ekosistem tang akan di angkat
di setiap tingkatan, Berupa elemen yang dibuat dari bahan organik dan
akan didaur ulang, Elemen-elemen termasuk pada komponen dan unsur
biotik yang melalui udara dan Daur ulang makhluk dan bebatuan
(geofisika). Siklus dalam pembentukan Daur Biogeokimia Diantaranya
adalah sebagai berikut:
Penguapan: Pada siklus ini atmosfer dengan pembentukan dalam
keadaan jenuh, uap air (awan) menjadi noda air, yang kemudian jatuh
dalam bentuk hujan, dan salju.
Infiltrasi merupakan sebuah aliran air yang masuk ke tanah melalui
celah dan pori-pori di tanah ke permukaan air tanah kemudian bergerak
secara vertikal dengan horizontal di bawah permukaan tanah .
Permukaan Air adalah sebuah limpasan dalam permukaan biasanya
diamati di daerah perkotaan dengan membentuk sungai utama pada
permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut.
 SIKLUS BIOGEOKIMIA DAUR KARBON

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon


dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi
(objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang
hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus
ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh
jalur pertukaran.
Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial
(biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati
organik seperti karbon tanah (soil carbon), lautan (termasuk karbon
anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan
sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon,
pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses
kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam.
Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan
Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini
mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. Neraca
karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara
yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu
putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer – biosfer).
Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat
memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir
berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon
dioksida.
 SIKLUS BIOGEOKIMIA DAUR NITROGEN

Siklus daur nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang


mengandung unsur nitrogen menjadi berbagai macam bentuk
kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara biologis
maupun non-biologis. Beberapa proses penting pada siklus
nitrogen, antara lain fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi,
denitrifikasi. Walaupun terdapat sangat banyak molekul nitrogen di
dalam atmosfer, nitrogen dalam bentuk gas tidaklah reaktif. Hanya
beberapa organisme yang mampu untuk mengkonversinya menjadi
senyawa organik dengan proses yang disebut fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen yang lain terjadi karena proses geofisika, seperti
terjadinya kilat. Kilat memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan, tanpanya tidak akan ada bentuk kehidupan di bumi.
Walaupun demikian, sedikit sekali makhluk hidup yang dapat
menyerap senyawa nitrogen yang terbentuk dari alam tersebut.
Hampir seluruh makhluk hidup mendapatkan senyawa nitrogen
dari makhluk hidup lain. Oleh sebab itu, reaksi fiksasi nitrogen
sering disebut proses topping-up atau fungsi penambahan pada
tersedianya cadangan senyawa nitrogen. Di bawah ini tahap-
tahapan terjadinya daur nitrogen:
 Tahap pertama yaitu daur nitrogen atau proses transfer
nitrogen dari atmosfer kedalam tanah. Selain masuknya
nitrogen kedalam tanah akibat dari air hujan, nitrogen juga
dapat masuk melalui proses fiksasi nitrogen, proses ini
dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang akan bersimbiosis
dengan bakteri Azotobacter, Clostridium, dan polong-
polongan. Ganggang hijau juga memiliki kemampuan yang
sama seperti memfiksasi nitrogen.
 Tahap kedua di mana nitrat diperoleh dari hasil fiksasi
biologis yang digunakan oleh produsen atau tanaman yang
kemudian akan mengubahnya menjadi protein. Jika ada
hewan atau tanaman yang mati maka pengurai akan
mengubahnya menjadi NH3 (gas amonia) dan NH4+ (garam
amonium yang terlarut oleh air), proses yang terjadi ini
dinamakan dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dapat
mengubah senyawa amonium dan amonia menjadi nitrat
yang diproses oleh Nitrosomonas. Denitrifikasi merupakan
proses di mana oksigen yang terdapat dalam tanah terbasa,
maka nitrat akan cepat ditransformasikan menjadi oksida
nitrogen atau gas nitrogen.
Vertebrata secara tidak langsung telah mengonsumsi nitrogen
melalui asupan nutrisi dalam bentuk protein maupun asam nukleat.
Di dalam tubuh, makromolekul ini dicerna menjadi bentuk yang
lebih kecil yaitu asam amino dan komponen dari nukleotida, dan
dipergunakan untuk sintesis protein dan asam nukleat yang baru,
atau senyawa lainnya.
Sekitar setengah dari 20 jenis asam amino yang ditemukan pada
protein merupakan asam amino esensial bagi vertebrata, artinya
asam amino tersebut tidak dapat dihasilkan dari asupan nutrisi
senyawa lain, sedang sisanya dapat disintesis dengan
menggunakan beberapa bahan dasar nutrisi, termasuk senyawa
intermediat dari siklus asam sitrat.
 SIKLUS BIOGEOKIMIA DAUR AIR

Daur air atau siklus air (H2O) adalah daur biogeokimia untuk


mempertahankan keberadaan unsur hidrogen (H) dan oksigen (O) yang
sangat penting bagi manusia. Siklus air juga kerap disebut dengan siklus
hidrologi. Daur air menyediakan air, oksigen, dan juga uap air yang
dibutuhkan makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai