Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Lingkungan tempat makhluk hidup
tinggal biasa disebut habitat. Lingkungan adalah satu kesatuan hidup antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan sumber daya alam. Seperti tanah, air, energi surya, mineral.
Kemudian flora dan fauna yang ada di atas tanah, di dalam tanah maupun di perairan.
Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik lingkungan yang berupa
makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan membentuk timbal balik
yang kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling berhubungan di alam,
biasa di sebut dengan ekosistem, dan di alam terdapat bermacam-macam ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahkluk
hidup dengan lingkungannya.
Komponen lingkungan Dalam pembentukan ekosistem terdapat dua komponen, yakni:
1. Komponen biotik (makhluk hidup)
2. Komponen abiotik (makhluk tidak hidup).
Berikut penjelasannya:
I. Komponen Biotik
Komponen biotik ini merupakan semua makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan.
Seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup pada komponen tersebut memiliki
kedudukan dan peran masing-masing dalam lingkungan. Mereka juga dapat memengaruhi
komponen abiotik lainnya. Dalam komponen biotik dibedakan menjadi tiga peranan,
yakni:
Produsen Konsumen Penguraian Berikut penjelasannya:
1. Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang
diperlukan makhluk hidup lain. Tugas tersebut diperankan oleh makhuk hidup yang
mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis
atau membuat zat makanan menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O)
dengan bantuan cahaya matahari.
2. Konsumen
Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
(organisme heterotrof). Konsumen akan bergantung pada makhluk hidup lain untuk
makanannya.
a. Karnivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daging organisme
lain. Contoh karnivora misalnya singa, harimau, buaya, serigala, dan hiu.
b. Herbivora, yakni organisme yang sumber makanannya adalah daun atau tumbuhan.
Contoh herbivora misalnya sapi, kambing, kerbau, rusa, jerapah, dan zebra.
c. Omnivora, yakni organisme yang sumber makanannya bisa berasal dari tumbuhan
atau daging organisme lain. Adapun contoh omnivora misalnya beruang, monyet,
ayam, tikus, dan babi.
3. Penguraian
Penguraian ini bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan yang
telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing, bakteri dan
jamur. Proses penguraian sangat penting untuk menjaga stabilitas ekosistem dengan
mengurai zat-zat sisa menjadi unsur hara yang akan diserap oleh tanah.
3. Simbiosis
Simbiosis adalah beberapa makhluk hidup yang hidup berdampingan tanpa melakukan
persaingan atau predasi. Simbiosis merupakan pola interaksi antara dua makhluk hidup
yang berbeda jenis dalam suatu lingkungan. Dalam simbiosis antara dua jenis makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga, yakni:
a. simbiosis mutualisme
contohnya adalah lebah madu dan tanaman berbunga. Lebah madu mendapatkan makanan
berupa madu dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan dalam berkembang
biak karena proses penyerbukan dilakukan oleh lebah madu, sehingga memungkinkan
daerah penyerbukan yang lebih luas.
b. simbiosis komensalisme
Contohnya adalah anemon laut dengan ikan badut. Ikan badut memiliki zat yang melapisi
tubuhnya sehingga kebal dengan sengatan anemon laut. Sementara ikan badut tinggal di
sela-sela anemon untuk mencari perlindungan dari predator. Anemon tidak mendapatkan
gangguan atau keuntungan dari hal ini.
c. simbiosis parasitisme.
Contohnya adalah tumbuhan tali putri. Tumbuhan ini tidak memiliki klorofil atau zat hijau
daun yang diperlukan untuk proses fotosintesis, sehingga tumbuhan ini menempelkan
dirinya pada tumbuhan lain untuk mengambil sari-sari makanan.
4. Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, di mana makhluk hidup yang satu
menghambat kehidupan dan pertumbuhan makhluk hidup lain. Contohnya adalah jamur
penicillium, jamur ini menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri sehingga tidak bisa
berkembang biak di sekitarnya, jamur ini digunakan oleh manusia sebagai obat antibiotik
dengan nama penisilin.