Anda di halaman 1dari 49

PENGERTIAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

KOMPONEN EKOSISTEM
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun ekosistem ini
sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem

KOMPONEN BIOTIK

Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk hidup
itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup
didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk suatu rantai makanan dalam
suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen biotik yang ada lingkungan sekitar kita,
antara lain:

 Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme ini mampu
membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang
tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat makanan dengan menyerap
senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa organik melalui suatu
proses yang dinamakan sebagai fotosistensis.
 Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme pertama.
Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan
akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari
organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya. Sebagai contoh
adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi
Herbivora, Karnivora serta Omnivora
 Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik dalam
sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang menguraikan sisa-
sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai
adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang
telah mati menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi.
Pengurai atau dekomposer akan menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di
bumi, karena perannya paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa
contoh pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah
ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.

KOMPONEN ABIOTIK

Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan
makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup.
Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan
udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa
diantaranya:
 Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya
mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.
 Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme Contohnya
Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air
yang berada di padang pasir.
 Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme
melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang dapat beradaptasi
pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
 Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan mempengaruhi
proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga proses fotosintesis dapat
terjadi di sekitar permukaan matahari.

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.

Tiga Simbiosis yang Terjadi Dalam Kehidupan: Mutualisme,


Komensalisme, dan Parasitisme
1. Simbiosis mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun
saling menguntungkan satu sama lain. Hubungan ini sangat positif karena kedua belah pihak
diuntungkan.

Sebagai contoh adalah kupu-kupu dan bunga. Kupu-kupu mengisap nektar yang terdapat
pada bunga, sedangkan timbal-baliknya adalah bunga mendapat bantuan dari gerakan kupu-
kupu untuk penyerbukan.

Contoh lainnya dari simbiosis mutualisme adalah manusia dengan bakteri. Dengan adanya
bakteri E. Coli, manusia terbantu untuk bisa mengurangi pertumbuhan bakteri jahat dan
mempercepat proses pembusukan di usus besar. Sedangkan keuntungan yang didapat oleh
bakteri E. Coli adalah mendapat makanan dari sisa-sisa pembuangan pada usus besar.

2. Simbiosis komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak
diuntungkan (netral).

Simbiosis komensalisme contohnya terjadi pada ikan remora dan ikan hiu. Setelah hiu
makan, biasanya sisa-sisa makanan akan berjatuhan. Di saat sisa-sisa makanan jatuh, ikan-
ikan remora bakal menempel dengan hiu untuk mengambil sisa-sisa makanan dari hiu. Ikan
hiu tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan.

Selain pada ikan remora dan ikan hiu, contoh dari simbiosis komensalisme lainnya adalah
tanaman anggrek dan pohon mangga. Dalam interaksi antara anggrek dan pohon mangga,
anggrek mendapat keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh, mendapatkan sinar
matahari, air serta zat-zat untuk melakukan proses fotosintesis, dengan menempel pada pohon
mangga. Sementara pohon mangga tidak dirugikan dalam hal apa pun.
3. Simbiosis parasitisme

Simbiosis yang terakhir ini cukup dibenci. Pasalnya, simbiosis parasitisme adalah
keterbalikan dari simbiosis mutualisme. Simbiosis parasitisme merupakan kondisi
ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan
pihak lainnya.

Contoh hubungan yang merupakan simbiosis parasitisme terjadi pada nyamuk dan manusia.
Nyamuk mendapat keuntungan dengan mengisap darah dari manusia, sedangkan manusia
dirugikan karena dapat terjangkit penyakit berbahaya.

Selain nyamuk dan manusia, simbiosis parasitisme juga terjadi pada lalat dengan buah. Lalat
mendapatkan makanan dari buah sekaligus bisa berkembang biak di buah. Buah yang
dihinggapi lalat merugi karena akan membusuk.

Ya, jadi itulah tadi tiga jenis simbiosis yang terjadi di kehidupan. Kita sebagai manusia harus
selalu berusaha menjalin simbiosis mutualisme dengan manusia dan juga makhluk hidup
lainnya. Jangan sampai menjadi parasit yang bisa merugikan pihak lain.

Jenis Metamorfosis dan Contoh Hewannya

1. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis ini ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk
larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Perkembangannya menuju dewasa mengalami
perubahan bentuk, penampilan dan perilaku.

Tahapan dimulai dari fase telur, larva, pupa (kepompong) dan imago (dewasa).

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah nyamuk, lalat, kupu-kupu dan
katak.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna

Perbedaan metamorfosis tidak sempurna adalah perubahan bentuk serangga yang baru
menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).

Tahapan metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami fase larva dan pupa. Bentuk tubuh
nimfa hampir sama dengan bentuk dewasanya, yang membedakan adalah ukuran tubuhnya.
Setelah mengalami fase nimfa, hewan berkembang menjadi dewasa.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah capung, kecoa,
belalang, dan jangkrik.
Mengenal 6 Jenis Jaringan Pada Tumbuhan
1. Jaringan Meristematik

Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel meristem. Jaringan ini dapat ditemukan pada titik-
titik tumbuh diujung batang dan akar (disebut meristem pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit
kayu (sebagai kambium gabus maupun kambium pembuluh, disebut meristem tepi/lateral),
dan di tepi ruas atau buku, serta pada pangkal tangkai daun (meristem antara/interkalar).

2. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam organ sehingga tidak bersentuhan
langsung dengan pengaruh keadaan di luar organ. Sel-sel epidermis biasanya berbentuk segi
empat apabila dilihat dari samping, berjajar homogen. Namun, epidermis dapat mengalami
perubahan menjadi sel-sel penutup atau sel penjaga stomata beserta beberapa sel tetangga,
trikoma (rambut daun/batang), duri, serta rambut kelenjar.

3. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut dimiliki oleh tumbuhan terdiri dari jaringan xilem (pembuluh kayu) dan
floem (pembuluh tapis). Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral,
sedangkan jaringan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.

4. Jaringan Dasar/Parenkim

Jaringan dasar menyusun sebagian besar tubuh tumbuhan. Kelompok jaringan ini memiliki
banyak fungsi tergantung tempat jaringan ini berada. Seringkali jaringan ini mengisi bagian
terbesar dari suatu organ, menyusun daging buah, kulit batang, isi umbi atau rimpang yang
menyimpan pati atau metabolit sekunder tertentu.

5. Jaringan Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai jaringan penguat atau penyokong
pada organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

6. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong dengan dinding
sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim ini hanya dijumpai
pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Pengertian Rantai Makanan


Pengertian rantai makanan sebagai sebuah peristiwa dimakan atau memakan antara sesama
makhluk hidup dengan suatu urutan tertentu. Dalam rantai makanan juga terdapat makhluk
hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai. Pada
setiap tingkat rantai makanan di ekosistem disebut juga sebagai tingkat trofik. Pada tingkat
trofik pertama adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu zat
makanan sendiri produsen atau tumbuh-tumbuhan hijau.

Sementara organisme di urutan trofik yang kedua adalah konsumen tingkat I atau konsumen
primer, konsumen ini sendiri umumnya ditempati oleh para pemakan hewan-hewan herbivora
atau tumbuhan. Selanjutnya organisme yang menempati urutan tingkat trofik ketiga adalah
konsumen tingkat II atau konsumen sekunder yang umumnya ditempati oleh hewan-hewan
pemakan daging atau karnivora dan seterusnya. Organisme yang menempati tingkat tropik
tertinggi sendiri disebut konsumen puncak, biasanya ditempati oleh pemakan segala atau
hewan omnivora.

Berikut ini contoh rantai makanan yang terjadi pada ekosistem sawah:

 Tumbuhan adalah organisme autotrof yang kemudian menghasilkan makanan berupa nektar
bunga.
 Kupu-kupu sendiri berperan sebagai pemakan tumbuhan mengkonsumsi madu bunga.
 Katak akan menangkap kupu-kupu untuk dimakan.
 Ular selanjutnya akan memburu katak untuk dimakan dan elang akan memakan ular.
 Rantai makanan sebagai jalur masuk aliran energi bagi makhluk hidup. Energi ini sendiri
berasal dari matahari yang diubah oleh organisme autotrof atau si pembuat makanan seperti
pada tumbuhan hingga menjadi energi kimia (dalam buah, daun, batang, dan lain-lain).
 Sementara itu pada organisme heterotrof (yang tak memiliki kemampuan untuk membuat
makanan sendiri) memperoleh energi dengan memakan organisme autotrof.
 Pada setiap tingkat dari rantai makanan dalam ekosistem disebut juga sebagai tingkat trofik

Tingkat trofik ini kemudian dibagi menjadi beberapa, seperti berikut:

1. Produsen: Produsen sebagai organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri,
diantaranya organisme autotrof atau tumbuhan hijau. Produsen juga menduduki tingkat
trofik pertama.
2. Konsumen I: Pada konsumen I Organisme yang menduduki tingkat trofik kedua disebut juga
sebagai konsumen primer. Konsumen primer ini diantaranya adalah hewan herbivora.
3. Konsumen II: Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut juga sebagai
konsumen sekunder, dan diduduki oleh hewan pemakan daging (karnivor) dan seterusnya.
4. Konsumen puncak: Pada Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi ini adalah
konsumen puncak.
5. Dekomposer: Organisme pengurai yang kemudian membentuk mata rantai terakhir dalam
suatu rantai makanan akan memecah tumbuhan dan hewan yang kemudian mati dan
mengembalikan berbagai nutrisi penting ke tanah.

imgix2.ruangguru.com

Jenis-Jenis Rantai Makanan


Jaring-jaring makanan yang terdiri dari semua rantai makanan dalam satu ekosistem. Setiap
makhluk hidup pada suatu ekosistem sendiri terdiri dari beberapa rantai makanan. Setiap
rantai makanan ini mengambil jalur nutrisi dan energi. Pada suatu ekosistem yang umumnya
memiliki lebih dari satu rantai makanan. Tumbuhan hijau tak hanya dimakan oleh satu
organisme saja, tetapi dimakan juga oleh berbagai konsumen primer.

Penjelasan jaring-jaring makanan di antaranya adalah sebagai berikut.

 Sawi dan bunga sepatu menempati tingkatan trofik 1 yaitu berperan sebagai produsen.
 Ulat, belalang dan tikus merupakan konsumen sekunder atau konsumen I yang memakan
produsen pada tingkat trofik
 Katak dan burung pipit sebagai konsumen primer atau konsumen II yang memakan
konsumen sekunder pada tingkat trofik
 Elang berperan sebagai konsumen puncak yang akan memakan katak dan burung pipit.

Dapat disimpulkan bahwa dari jaring-jaring makanan ini kemudian terdapat 5 rantai
makanan, diantaranya Bunga sepatu, ulat, tikus, burung pipit, elang Sawi, dan elang.
Akibatnya pada suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi terdapat
banyak bentuk rantai makanan. Rantai-rantai ini kemudian saling terhubung antara satu dan
yang lainnya, atau disebut juga sebagai jaring-jaring makanan.

1. Rantai Makanan Perumput

Rantai makanan jenis ini adalah yang paling sering kita temui. Dimulai dari tumbuh-
tumbuhan yang berperan sebagai produsen pada tingkat trofik pertamanya. Sementara rumput
bersifat autotrof yang berperan sebagai produsen. Rumput akan dimakan oleh belalang,
belalang kemudian akan dimakan katak, katak akan dimakan ular, dan ular akan dimakan
oleh burung elang.
2. Rantai Makanan Detritus

Rantai makanan detritus dimulai dari detritivor sebagai organisme heterotrof yang
mendapatkan banyak energi dengan memakan sisa-sisa makhluk hidup. Detritus juga
merupakan fragmen dari organisme tumbuhan dan hewan yang mati dan sisa-sisa organisme
seperti daun, ranting yang gugur, kotoran hewan dan kemudian diuraikan oleh pengurai.
Organisme pemakan detritus sendiri disebut juga sebagai detrivor misalnya pada rayap,
cacing, dan lain sebagainya.

3. Rantai Makanan Parasit

Parasit sebagai organisme yang hidup dengan merugikan organisme lainnya. Jenis rantai
makanan parasit ada pada organisme-organisme kecil yang saling memangsa organisme
besar. Contohnya ada pada darah kerbau yang dimakan oleh kutu, kemudian kutu ini dimakan
oleh burung jalak, burung jalak kemudian dimakan oleh elang.

4. Rantai Makanan Saprofit

Rantai makanan saprofit dimulai juga dari menguraikan jasad mati makhluk hidup oleh
organisme saprofit. Organisme ini diantaranya bakteri, jamur, dan lumut kerak. Saprofit
sendiri merupakan istilah bagi organisme yang dapat menguraikan sisa-sisa organisme mati.
Organisme ini berbeda dengan detritivor yang kemudian dapat mengurai bahan organik dari
sisa-sisa jasad mati seperti pada bahan anorganik (mineral) yang diserap oleh tumbuhan.
Contoh rantai makanan saprofit diantaranya pada kayu lapuk yang dimakan jamur, jamur
yang dimakan ayam, dan ayam yang dimakan oleh rubah.

Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut


Sebagian besar dari ekosistem laut terikat bersama melalui rantai makanan. Terdapat sekitar
700 ribu spesies laut menurut sebuah unit penelitian yang diterbitkan dengan berkoordinasi
dengan UNESCO di Current Biology. Pada dasarnya, rantai makanan pada suatu ekosistem
laut sendiri tak jauh berbeda dengan daratan. Berikut penjelasannya:

Tingkat I: Produsen

Produsen sebagai Tingkat paling bawah dalam suatu rantai makanan laut terdiri dari
organisme bersel satu yang disebut juga sebagai fitoplankton. Organisme ini berukuran
sangat kecil hingga sangat sulit dilihat tanpa mikroskop. Miliaran fitoplankton ini hidup di
bagian atas lautan. Mereka kemudian akan menyerap cahaya matahari melalui proses
fotosintesis, kemudian mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia.

Energi kimia ini juga memungkinkan mereka untuk bertahan dan bertumbuh selama masa
hidupnya. Fitoplankton ini sendiri turut berperan besar dalam rantai makanan laut. Mereka
sebagai produsen utama karbon yang dibutuhkan semua hewan laut untuk dapat bertahan
hidup. Mereka juga menghasilkan lebih dari setengah oksigen yang kita hirup di muka Bumi.
Tingkat II: Herbivor/Konsumen I/Konsumen Primer

Pada Tingkat berikutnya dari rantai makanan laut ada pada pemakan tumbuhan (herbivor),
mereka disebut juga sebagai konsumen I. Banyak dari herbivora berukuran mikroskopis
dinamakan zooplankton ini melayang melintasi permukaan laut kemudian memakan banyak
fitoplankton. Sementara ada banyak herbivora lain yang cukup besar ukurannya untuk kita
lihat. Dengan berbagai ukuran yang mereka miliki seperti pada ikan tang biru dan ikan nila
yang kecil dan penyu hijau yang berukuran lebih besar. Herbivor sendiri berperan dalam
memakan sejumlah besar tanaman-tanaman laut.

Tingkat III: Karnivor/Konsumen II/Konsumen Sekunder

Tingkat ketiga dari rantai makanan sendiri terdiri dari sekelompok besar karnivora kecil,
termasuk diantaranya pada ikan, seperti sarden, herring dan kemudian menhaden. Ikan yang
lebih kecil lagi memakan banyak zooplankton. Secara sederhana, ikan-ikan besar akan
memakan ikan-ikan yang memiliki ukuran lebih kecil.

Tingkat IV: Predator Teratas/Konsumen

Puncak Hewan Karnivora besar yang bertindak sebagai konsumen puncak pada suatu rantai
makanan laut. Beberapa jenis hewan dalam tingkat ini diantaranya tuna, ikan hiu dan lumba-
lumba. Lainnya diantaranya ialah hewan berbulu, seperti penguin dan burung pelikan.
Terdapat pula mamalia seperti pada walrus dan anjing laut.

Contoh Jaring-Jaring Makanan di Darat


Rantai makanan berfungsi dalam menjaga kestabilan ekosistem. Setiap komponen dalam
rantai makanan ini sesungguhnya saling bergantung. Jika produsen habis, maka konsumen
akan mengalami kepunahan karena tidak mendapatkan makanan. Sama halnya dengan
pengurai pada konsumen. Hilangnya salah satu komponen pada suatu rantai makanan dapat
mengganggu kestabilan ekosistem. Dengan menguraikan interaksi antar spesies pada suatu
ekosistem. Rantai makanan ini kemudian berfungsi menguraikan interaksi langsung antar
spesies di ekosistem. Hal ini juga dapat membantu membedakan antara spesies transisi,
spesies basal, dan spesies-spesies yang termasuk ke dalam spesies predator puncak.
1. Rantai Makanan di Hutan

Pada rantai makanan di hutan, seekor tupai dapat memakan berbagai jenis makanan seperti
diantaranya buah-buahan dan biji-bijian. Tupai ini kemudian akan dimakan oleh seekor
rubah, yang juga tak hanya memakan rubah saja namun juga memakan serangga dan tikus.
Dalam contoh ini sudah terdapat banyak rantai makanan. Hutan sebagai ekosistem alami
dengan keanekaragaman hayati dan intensitas yang tinggi. Karenanya, rantai makanan di
hutan juga tergolong beragam, dan rumit. Berikut ini beberapa diantaranya:

 Energi matahari – akan menghasilkan rumput – yang dimakan oleh kelinci – kelinci kemudian
akan dimakan oleh ular – ular akan dimakan oleh elang – dan elang akan mati dan dimakan
oleh pengurai
 Energi matahari – akan menghasilkan tanaman – tanaman ini akan dimakan oleh tikus – tikus
akan disantap oleh ular – ular akan dimakan oleh elang – dan elang akan mati dan disantap
oleh pengurai
 Energi matahari – akan menghasilkan rumput – rumput akan dimakan oleh kambing –
kambing akan dimangsa oleh harimau – dan harimau kelak mati kemudian dimakan oleh
pengurai

2. Rantai Makanan di Sawah

Pada ekosistem sawah terdapat banyak rantai makanan. Padi sebagai produsen terbesar di
ekosistem ini. Berikut diantaranya beberapa contoh dari rantai makanan di ekosistem sawah,
yaitu:

 Energi matahari – Padi – Burung pemakan biji – Ular sawah – Elang – Pengurai
 Energi matahari – Rumput – Serangga – Tikus – Ular sawah – Pengurai
 Energi matahari – Padi – Tikus – Elang – Pengurai
 Energi matahari – Padi – Serangga – Katak – Ular sawah – Elang – Pengurai

3. Rantai Makanan di Kebun

Kebun sebagai ekosistem buatan, yang menyebabkan rantai makanan di dalamnya tak terlalu
banyak dan terbilang cukup rendah karena jumlah makhluk hidup didalamnya juga sedikit.
Berikut ini contohnya:

Energi matahari – tumbuhan sayur – ulat – burung – kucing – pengurai


Tumbuhan adalah salah satu jenis makhluk hidup yang hidup berdampingan dengan
manusia. Bagian bagian tumbuhan antara lain akar, batang, daun dan lain-lain. Tumbuhan
memiliki banyak manfaat bagi kehidupan. Manfaat yang paling mendasar adalah sebagai
penyuplai oksigen untuk kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Setiap bagian-bagian
tumbuhan memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan, antara lain; menyerap air dan nutrisi
dari dalam bawah tanah, Menghantarkan air, nutrisi, dan makanan ke seluruh bagian
tumbuhan, Tempat perkembangbiakan tumbuhan, pada saat sudah berkembang biak akan
menjadi biji, biji inilah yang nanti bisa ditanam kembali, Tempat menyimpan cadangan
makanan dan melindungi biji di dalamnya, Tempat tumbuhan membuat makanan
(fotosintesis), Makanan ini dibutuhkan agar tanaman bisa tumbuh.

Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang umumnya terdapat pada bagian bawah tumbuhan. Bagian
ini biasanya terkubur di dalam tanah atau media tanam lainnya. Akar tumbuhan dibedakan
menjadi akar tunggang dan akar serabut. Fungsi akar pada tanaman, sebagai berikut:
Menyerap air dan mineral dari tanah dan meneruskannya ke batang Sebagai penopang agar
tanaman dapat berdiri kokoh Menyimpan cadangan makanan, seperti pada tumbuhan kentang
dan wortel Pada akar jenis tertentu, berfungsi sebagai media pernapasan (respirasi), seperti
pada tumbuhan bakau

Daun
Daun adalah bagian tumbuhan yang memiliki peranan penting. Pada daun berwarna hijau,
terdapat kandungan zat klorofil yang merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan pada
proses fotosintesis. Beberapa fungsi daun bagi tumbuhan, yakni: Tempat terjadinya proses
fotosintesis Sebagai alat pernapasan tumbuhan Tempat terjadinya penguapan Daun juga dapat
digunakan sebagai alat perkembangbiakan vegetatif

Batang

Batang pada tanaman adalah tempat tumbuhnya ranting. Batang memiliki fungsi sebagai
Sebagai alat transportasi yang mengangkut air dan mineral dari akar menuju daun
Menyalurkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh Sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Penyokong bagi daun, bunga, dan buah untuk tumbuh Beberapa jenis
batang tanaman memiliki kambium. Kambium dalam batang juga berperan dalam proses
pertumbuhan tanaman.

Bunga
Tidak semua jenis tumbuhan memiliki bunga. Bunga merupakan tempat terjadinya
perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan. Bunga memiliki bentuk yang sangat
variatif dan berwarna-warni, memberikan daya tarik untuk menarik perhatian kupu-kupu dan
serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan. Fungsi bunga antara lain:
Tempat terjadinya penyerbukan Sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan Sebagai tempat
bertemunya sel kelamin jantan dan betina Sebagai penghasil biji Perhiasan yang membuat
tumbuhan menjadi indah.

Buah
Buah merupakan cadangan makanan yang dihasilkan oleh sebuah tanaman yang dapat
dinikmati oleh makhluk hidup lain. Fungsi buah, yaitu: Untuk melindungi biji Membantu
dlaam penyebaran biji-bijian Sebagai penyedia cadangan makanan ketika melakukan
perkecambahan Sumber makanan yang dapat dikonsumsi oleh manusia

Adaptasi Hewan Dan Tumbuhan

Bunglon

Bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulit sesuai dengan tempat yang
disinggahinya (mimikri).

Sebagai contoh, saat berada di pohon, warna kulitnya akan berubah mengikut warna batang
atau pohon. Kemampuan tersebut digunakan untuk melindungi dirinya dari musuh.

Katak

Katak memiliki lidah yang panjang dan lengket. Ketika ada serangga yang mendekat, katak
bisa dengan cepat menangkap serangga itu dengan lidahnya yang panjang.

Ular

Ular adalah salah satu karnivora atau pemakan daging dengan cara makan mangsanya
langsung ditelan secara utuh. Hal ini bisa dilakuka karena ular memiliki susunan tulang pada
rahang ular, melekat secara longgar dengan susunan tulang di rangka kepala.

Susunan rahang yang seperti itu memungkinkan ular menelan mangsa yang memiliki ukuran
lebih besar dari dirinya.

Selain itu, ular memiliki cairan pencerna untuk menghancurkan makanan dan menghasilkan
bisa untuk melumpuhkan mangsanya.

Pohon Cemara
Pohon cemara memiliki bentuk daun yang runcing. Daunnya tersebut berguna untuk
mengurangi penguapan. Bentuk daun itu merupakan adaptasi pohon cemara terhadap
lingkungan yang panas atau ketika musim kemarau untuk menghemat air.

Putri malu

Tumbuhan putri malu biasanya tumbuh di tepi jalan atau semak-semak rendah (perdu).
Tumbuhan putri malu memiliki ciri khusus pada daunnya, yakni akan mengatup apabila
tersentuh sesuatu.

Hal ini menunjukkan bahwa putri malu beradaptasi terhadap sentuhan.

Kantung semar

Kantung semar merupakan tanaman pemakan serangga atau disebut insektivora. Pada waktu
tertentu, bunga kantung semar mengeluarkan bau menyengat. Nah, bau ini berguna untuk
menarik serangga.

Tanaman kantung semar juga mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantung. Cairan
itu digunakan untuk mencerna serangga yang terjebak.

Kaktus

Kaktus hidup di daerah panas (kering) dan memiliki batang tebal serta berlapis lilin. Adapun
batang yang tebal tersebut berfungsi sebagai tempat persediaan air.

Selain itu, kaktus memiliki duri yang menutup seluruh permukaan batang dan berfungsi
sebagai pelindung diri.

Teratai

Teratai merupakan tumbuhan yang hidup di permukaan air. Ia memiliki daun yang berbentuk
lebar dan tipis.

Daunnya ada yang lebar dan ada juga tipis, berfungsi untuk memperbanyak penguapan.

Bentuk daun merupakan bentuk adaptasi teratai terhadap tempat hidupnya.

Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan


Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu
perkembangbiakan vegetatif buatan dan alami. Berikut adalah perbedaannya.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan

Perkembangbiakan secara vegetatif buatan adalah proses reproduksi tanaman tidak melalui
perkawinan tetapi menggunakan campur tangan manusia (dengan bantuan manusia).
Perkembangbiakan tumbuhan tanpa kawin dengan bantuan manusia disebut
perkembangbiakan vegetatif buatan. Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan
vegetatif buatan.

Cangkok

Cangkok adalah proses mengembangbiakan tanaman dengan cara merusak bagian batang.
Cangkok ini akan membuat batang akan memiliki akar. Karena tumbuhan tidak bisa
melakukan hal ini sendirian maka ia membutuhkan bantuan manusia.

Setelah cabang batang terluka, tutup dengan tanah dengan bungkus plastik. Gunakan plastik
bening untuk memudahkan kalian dalam mengamati perkembangbiakan tumbuhan. Setelah
tanaman tumbuh, akarnya bisa dipotong.

Lalu, ketika pemotongan selesai, tanaman dapat ditanam di dalam pot atau di tempat lain.
Tanaman yang dapat ditanam dengan cara cangkok biasanya yang memiliki biji dikotil.
Dikotil adalah tumbuhan yang memiliki unsur kayu. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan tunas cangkok adalah mangga, jambu air, sawo, jeruk, Kelengkeng, rambutan,
dan jambu biji.

Okulasi

Okulasi adalah mengembangbiakan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari


batang satu tanaman ke batang tanaman lain. Metode okulasi membantu meningkatkan
kualitas dan mutu dari tanaman.

Okulasi dilakukan untuk menghasilkan sifat tanaman yang terbaik dan memperoleh benih
yang berkualitas. Contoh tanaman yang diperbanyak dengan cara okulasi adalah kakao, karet,
mangga, kelengkeng, alpukat, jeruk nipis, dan kamboja.

Kopulasi

Kopulasi adalah kegiatan menggabungkan batang bawah dan batang atas tanaman. Kegiatan
ini tentu membutuhkan bantuan manusia, jadi pengikatan melibatkan perbanyakan buatan.
Namun, penyambungan hanya bisa dilakukan dengan tanaman sejenis.

Teknik kopulasi hampir sama dengan teknik okulasi karena memerlukan tanaman yang baik.
Oleh karena itu, hubungkan antara tanaman yang memiliki satu keunggulan dan tanaman
yang memiliki yang lain. Tanaman yang dapat berkembang biak dengan cara kopulasi
meliputi kopi, durian, singkong, tomat, terong, dan mangga.

Stek

Stek adalah proses perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian tubuh tanaman
seperti akar, daun dan batang. Tumbuhan bersifat totipoten, yaitu memotong untuk
membentuk sel lain. Sel-sel lainnya lengkap dan menyerupai orang tuanya. Cara stek ini
dapat dilakukan dengan tiga cara lain seperti berikut.
1. Stek Batang

Cara ini banyak digunakan karena paling mudah dipahami dan memiliki tingkat keberhasilan
yang sangat tinggi. Cara perkembanbiakan menggunakan stek batang dengan cara memotong
bagian batang yang mempunyai ruas atau mata.

Caranya dengan memilih bagian tanaman yang dapat dipotong harus sudah tua. Pastikan ada
3-4 simpul pada batang. Lalu, pastikan jarak potong antara ruas bawah 0,5 cm dan jarak atas
1 cm. Setelah memotongnya dengan tajam, kalian bisa menancapkannya ke dalam tanah.
Contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan stek batang antara lain sukun, singkong,
kelengkeng, rosemary, delima, cabe, tomat, kopi, pohon kelor, kangkung, anggur, dan
mawar.

2. Stek Daun

Jika stek batang menggunakan batang untuk mengembangbiakan tanaman maka stek daun
menggunakan daun untuk mengembangbiakan tanaman. Caranya adalah dengan memetik
daun yang sudah tua dan memotongnya beserta batang di bawahnya agar lebih mudah
tumbuh.

Selain itu, daunnya harus direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin. Setelah itu,
memasuki tahap pembibitan stek daun. Pada tahap ini, daun ditancapkan di tanah dan ditutup
dengan plastik berlubang. Tanaman yang berkembang biak dengan menggunakan stek daun
adalah tanaman wijayakusuma, sri rejeki, kaktus, lidah buaya, cocor bebek, dan juga begonia.

3. Stek Akar

Cara perkembangbiakan stek akar ini adalah dengan menggunakan bagian tubuh tumbuhan
yaitu akar. Biasanya digunakan untuk mengangkat akar tanaman. Rahasianya adalah
mencabut akar yang tumbuh dan memotong akar dengan diameter 5 hingga 10 cm.

Setelah memotong akar, tahap selanjutnya adalah disemai, akar dikubur di dalam campuran
tanah dan pupuk organik. Selama proses penimbunan akar, perawatan harus dilakukan agar
tidak merusak akar. Kemudian menyirami tanaman secara teratur. Contoh tumbuhan yang
diperbanyak dengan stek akar antara lain stroberi, jambu biji, cemara, apel, albasia, dan
sukun.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Perkembangbiakan vegetatif secara alami artinya tumbuhan berkembang biak tanpa adanya
bantuan manusia. Perkembangbiakan ini juga tidak melalui perkawinan atau penyerbukan.
Namun, perkembangbiakan ini dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan juga tumbuhan lain.
Berikut adalah beberapa cara dari perkembangbiakan vegetaif alami.
Tunas

Tunas adalah perkembangbiakan tanaman yang menggunakan bagian tunas atau tanaman
yang baru tumbuh. Tunas berada di bawah tanaman induk dan tunas muncul di atas
permukaan tanah. Tunas biasanya berasal dari batang, daun muda, buah/bunga yang
menjanjikan. Contoh perkembangbiakan tumbuhan bertunas terjadi pada tanaman pisang,
tebu, dan bambu.

Tunas Adventif

Tunas adventif memiliki kemiripan dengan tunas biasa, namun tunas adventif merupakan
tumbuhan yang tumbuh dari bagian tumbuhan seperti akar atau daun. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak menggunakan tunas adventif di antaranya cocor bebek, cemara, dan sukun.

Spora

Spora adalah organ reproduksi yang dimaksudkan untuk penyebaran pada tumbuhan
berpembuluh tidak berbiji. Spora biasanya memiliki satu atau lebih sel tertutup dalam lapisan
pelindung. Contoh tumbuhan berspora adalah lumut, jamur, dan tanaman paku.

Umbi Lapis

Umbi lapis adalah organ reproduksi yang dihasilkan dari sekelompok daun tebal berlapis
dengan susunan seperti roset. Polisakarida pada umbi lapis bukan merupakan akumulasi
karbohidrat. Biasanya di dasar serat. Contoh tanaman yang menggunakan umbi lapis untuk
pembibitan antara lain bawang merah, bawang putih, bawang bombay, bunga bakung, bunga
tulip, bunga lili hujan, bunga amarilis, dan bunga narsis.

Umbi Batang

Umbi batang merupakan alat perkembangbiakan berupa batang atau modifikasi struktur
batang yang terdapat di dalam tanah dan biasa digunakan sebagai cadangan makanan bagi
tanaman. Saat ditanam di tanah, umbi ini bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang, ubi jalar, talas,
bengkuang, gadun, dan genbiri.

Umbi Akar

Umbi akar merupakan perkembangbiakan vegetatif alami yang memanfaatkan akar, termasuk
cadangan makanan. Umbi akar ada dua jenis, yaitu berserat dan akar tunggang. Contoh
tanaman yang berkembang biak pada umbi akar berserat adalah singkong, sedangkan umbi
akar tunggang antara lain lobak dan wortel.

Akar Tinggal

Akar tinggal ini, biasa disebut rimpang, berarti perkembangbiakan tumbuhan yang tumbuh
dan menyebar di bawah permukaan tanah. Rimpang menghasilkan akar baru atau tunas baru
yang tumbuh menjadi tanaman baru.
Rimpang digunakan untuk menyimpan stok makanan atau hasil metabolisme tanaman.
Rimpang juga mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan menggunakan rimpang adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan
temulawak.

Geragih

Geragih adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan memodifikasi batang yang tumbuh di


samping atau bisa disebut cabang di batang. Di batang ini akan ada ruas-ruas yang akan
tumbuh menjadi tanaman baru. Umumnya ditemukan di banyak spesies terna. Terna adalah
tumbuhan berbatang tidak berkayu (lunak). Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan
menggunakan geragih atau stolon antara lain stroberi, rumput teki, dan pegagan.

Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan


Perkembangbiakan secara generatif adalah proses perkembangbiakan tumbuhan dengan cara
pembuahan dan penyerbukan. Perkembangbiakan secara generatif tumbuhan hanya terjadi
pada tumbuhan yang memiliki organ reproduksi seperti serbuk sari dan kepala putik.

Serbuk sari adalah alat reproduksi jantan dan kepala putik adalah alat reproduksi betina pada
tumbuhan. Artinya perkembangan generatif tanaman dapat terjadi melalui perkawinan. Jika
tanaman tidak memiliki organ reproduksi, ia tidak dapat mengalami perkembangbiakan
generatif.

Proses Penyerbukan Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan secara generatif pasti dimulai dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah


proses jatuhnya serbuk sari atau menempel pada kepala putik tanaman. Jika prosesnya
berhasil, maka akan menghasilkan serbuk sari. Biasanya terjadi pada tumbuhan berbiji.
Kemudian butir-butir serbuk sari akan masuk ke bakal biji. Pada bakal biji akan terjadi proses
pembuahan. Pembuahan adalah proses meleburnya sel jantan atau serbuk sari dengan sel
betina atau kepala putik. Setelah selesai proses penyerbukan maka akan menghasilkan bakal
buah.

Selain itu, ada beberapa cara dalam proses penyerbukannya. Berikut adalah cara dalam
penyerbukan perkembangbiakan generatif pada tumbuhan.

Penyerbukan Sendiri

Penyerbukan sendiri ini akan terjadi hanya jika serbuk sari dan kepala putik berada pada satu
tanaman atau bunga yang sama.

Penyerbukan Tetangga

Penyerbukan tetangga merupakan penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari dan kepala sari
berasal dari pohon yang sama. Serbuk sari terbang ke ke kepala putik di bunga yang lain.
Penyerbukan Silang

Penyerbukan silang adalah penyerbukan yang terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari
berasal dari bunga dan tanaman lain. Tetapi pohon atau pohon itu selalu dalam jenis yang
sama. Dengan adanya penyerbukan ini dapat membuat karakteristik yang lebih kuat dari
yang sebelumnya.

Penyerbukan Bastar

Jenis penyerbukan yang terakhir adalah penyerbukan bastar atau hibridisasi, artinya
penyerbukan terjadi ketika serbuk sari dan kepala sari berasal dari bunga lain, serta tanaman
lain dengan spesies tanaman yang berbeda.

Hal yang Membantu Proses Penyerbukan

Ada beberapa hal yang memengaruhi proses penyerbukan pada tumbuhan. Faktor tersebut
biasanya datang dari makhluk hidup lainnya dan juga alam. Berikut adalah hal yang
membantu proses penyerbukan tumbuhan.

Hewan

Hewan yang dapat membantu penyerbukan, seperti kupu-kupu, kelelawar, burung, lebah, dan
kumbang. Contoh tumbuhan yang diserbuki oleh hewan antara lain bunga melati, mawar,
durian, dan kembang sepatu.

Manusia

Manusia juga dapat menjadi faktor dalam penyerbukan perkembangbiakan vegetatif.


Tumbuhan yang biasanya harus dibantu proses penyerbukannya oleh manusia adalah pohon
salak dan vanili.

Angin

Dalam hal ini angin juga dapat membantu proses penyerbukan dengan tiupan angin yang
membuat serbuk sari mengenai kepala putik. Tumbuhan yang proses penyerbukannya dapat
dibantu oleh angin adalah jagung, gandum, dan padi.

Air

Air juga dapat membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan. Dalam hal ini, yang dapat
dibantu oleh air adalah tumbuhan yang berada di dalam air. Tumbuhan tersebut adalah
tanaman ganggang maupun hydrilla.

Pengertian Organ Tubuh Manusia


Organ sendiri merupakan kumpulan jaringan yang mempunyai satu fungsi atau lebih.
Berdasarkan sisi letaknya, organ tubuh terbagi menjadi dua, yaitu organ dalam dan organ
luar. Organ dalam tubuh terdiri dari jantung, ginjal, lambung dan usus. Sedangkan untuk
organ luar tubuh adalah hidung dan kulit.
Dari berbagai jenis organ tubuh manusia tersebut saling bekerja sama dan membentuk suatu
sistem organ pada tubuh manusia. Apabila salah satu organ tidak berfungsi dengan baik,
maka akan berdampak pada organ tubuh lainnya.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga fungsi sistem organ agar kesehatan tubuh tetap
terjaga.

Bagian – Bagian Sistem Organ Tubuh Manusia

Sumber: Kompas.com

Berdasarkan fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian,
antara lain sebagai berikut.

1. Sistem Indra

Pancaindra atau biasa disebut sistem indra pada manusia yang terdiri dari 5 indra. Pancaindra
tersebut terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Semuanya mempunyai fungsi
masing – masing. Mata berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk
mencium bau, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.

Kulit itu sendiri merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi organ
dalam tubuh. Selain sebagai indra peraba, kulit juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari
mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu tubuh serta menjaga tubuh agar
tidak terlalu cepat kehilangan cairan.

2. Sistem Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular atau biasa disebut sistem peredaran darah. Sistem kardiovaskuler
terdiri dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vascular). Sistem ini bertanggung jawab
dalam memastikan sirkulasi darah agar berjalan dengan lancar, yaitu dengan memompa dan
mengedarkan darah ke seluruh tubuh sehingga sering disebut sistem transportasi.

Darah sendiri sebagai sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain seperti
hormone untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu darah yang bertugas untuk membawa
zat beracun seperti karbon dioksida agar dapat dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran
darah pada tubuh manusia yaitu jantung dan pembuluh darah.

Jantung bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Selain jantung, ada pembuluh darah
yang dapat mendukung sistem peredaran darah. Darah yang beredar di pembuluh darah ke
seluruh tubuh disebut loop tertutup. Pembuluh darah dibagi menjadi kapiler, arteri, dan vena
sesuai dengan fungsinya.

Sistem peredaran darah manusia sebagai sistem peredaran darah tertutup karena darah akan
mengalir keluar masuk tubuh melalui pembuluh darah dan darah akan mengalir melalui
jantung dua kali. Oleh sebab itu, dinamakan sirkuit ganda yang memiliki elemen – elemen
sebagai berikut.

a. Sirkuit Sistematik

Sirkuit sistematik biasa disebut dengan sirkuit utama. Aliran darah sistematik sebagai aliran
darah yang mengeluarkan darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung/ventrikel dan akan
mengedarkannya ke jaringan tubuh. Oksigen ditukar dengan karbon dioksida di jaringan
tubuh. Darah yang kaya karbon dioksida tersebut kemudian diangkut melalui pembuluh darah
ke atrium kanan jantung.

b. Sirkulasi Paru

Sirkulasi paru sebagai sistem peredaran darah yang akan membawa darah dari jantung ke
paru – paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari ventrikel kanan
dibawa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, di mana ia akan ditukar dengan darah yang
kaya oksigen di kantung paru-paru serta mengalir melalui vena pulmonalis ke atrium kiri
jantung.

3. Sistem Pernapasan

Salah satu sistem organ yang mempunyai peran vital bagi kelangsungan hidup manusia
adalah sistem pernapasan. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang
dihirup serta mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolism dari dalam tubuh.

Organ sistem pernapasan sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu organ sistem pernapasan atas
dan bawah. Organ sistem pernapasan bagian atas meliputi rongga hidung, sinus, faring dan
jaring. Untuk organ sistem pernapasan bagian bawah itu sendiri meliputi trakea, bronkus,
diafragma dan paru – paru.
Di sistem pernapasan terjadi respirasi yang merupakan proses pertukaran gas organisme dan
lingkungan. Oksigen sebagai kebutuhan utama saat bernafas, selain itu juga dibutuhkan untuk
pembakaran atau oksidasi makanan seperti gula atau glukosa. Proses ini membantu
menghasilkan energi untuk aktivitas sehari – hari seperti pertumbuhan, menjaga suhu tubuh,
pembakaran sel somatic dan kontraksi otot.

Tidak hanya menghasilkan energi, bernafas juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Sehingga sistem pernapasan didukung oleh organ – organ dengan berbagai bentuk dan fungsi.

Sistem pernapasan juga mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Paru – paru dapat
dibandingkan dengan dua bursa synovial lambung di mana bagian dalamnya akan terhubung
ke udara luar melalui saluran udara.

Bagian dalamnya sangat besar dan terdiri dari kantung mata alveolus dengan dinding yang
sangat tipis. Adanya pertukaran gas terjadi di alveolus. Selama proses pernapasan, oksigen
yang diambil dapat mengoksidasi makanan yang dihasilkan oleh pencernaan makanan.

4. Sistem Pencernaan

Setiap manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang masuk ke
dalam perut dan dicerna atau dipecah menjadi bagian atau molekul yang lebih kecil dan
sederhana. Proses ini akan berlangsung di sistem pencernaan. Makanan diserap oleh saluran
pencernaan dan diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk molekul kecil.

Sistem pencernaan ini memungkinkan tubuh untuk dapat menerima makanan, kemudian
diolah menjadi nutrisi serta energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme
makanan akan menjadi energy serta nutrisi yang melibatkan sistem pencernaan terdiri dari
beberapa organ seperti mulut, kerongkongan, lambung, hati, pancreas, usus, dan anus.

Dalam sistem pencernaan, pulping dibagi menjadi dua yaitu pulping mekanik dan pulping
kimia. Pencernaan mekanis sebagai proses mengubah makanan dari kasar menjadi kecil atau
halus. Proses ini berlangsung pada gigi di dalam mulut.

Pencernaan kimiawi merupakan proses yang menggunakan enzim untuk mengubah makanan
dari zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana yaitu terjadi di mulut, lambung dan usus.
Enzim ini mengandung zat kimia yang diproduksi tubuh untuk mendorong reaksi kimia
makanan di dalam tubuh.
Sumber: Kompas.com

Organ – organ tubuh manusia yang terlibat dalam sistem pencernaan sebagai berikut.

a. Mulut

Proses pencernaan makanan dimulai di mana makanan masuk ke mulut dan rongga mulut di
mulai di saluran pencernaan. Pencemaran mekanis dan kimiawi terjadi di mulut. Organ yang
bekerja di dalam mulut seperti lidah, gigi serta kelenjar ludah. Yang berperan dalam
pencernaan mekanik makanan dengan mengunyah yaitu lidah dan gigi.

b. Kerongkongan

Makanan yang dicerna di mulut akan dikirim ke kerongkongan. Kerongkongan mempunyai


bentuk seperti selang ataupun tabung air dengan panjang sekitar 2530 cm. hal ini dimulai dari
dada, di belakang leher, belakang faring serta di belakang jantung dan akan berakhir di perut
melalui septum rongga tubuh di depan tulang belakang.

c, Lambung

Lambung sebagai saluran pencernaan yang mengembang seperti kantung, terletak di bagian
atas rongga perut kiri dan sebagian ditutupi oleh hati dan limpa. Bentuk lambung seperti
huruf J.

d. Hati

Hati mempunyai letak di bawah septum rongga tubuh dan mengisi sebagian besar bagian atas
rongga perut kanan. Hati sendiri menghasilkan empedu dan terkumpul di kantong empedu.

e. Pankreas

Pankreas terletak di dinding posterior abdomen dan sisi kiri limpa. Ujungnya ada di loop
duodenum. Saluran pankreas ini mengarah ke duodenum bersama dengan saluran empedu.

f. Usus Halus

Usus halus merupakan tabung berbentuk dengan memiliki diameter sekitar 2,5 cm. Saat
diregangkan, usus halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter.

g. Usus Besar

Usus halus dapat menyerap zat makanan. Zat yang tidak dapat diserap di dorong ke dalam
usus besar.

h. Anus

Bagian bawah dari sumbu usus akhirnya mengarah ke saluran anus yang kemudian
mengeluarkan feses.
5. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Untuk pria, sistem reproduksi mencakup
semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan seperti
penis, testis, epididymis, dan vas deferens.

Sedangkan untuk sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan dan melahirkan anak. Organ reproduksi ini meliputi vagina,
rahim, ovarium dan tuba falopi.

Sistem reproduksi manusia dibagi menjadi organ reproduksi pria dan wanita.

a. Alat Reproduksi Pria

Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum. Alat reproduksi luar terdiri dari testis, vas
deferens, uretra, dan gonad.

b. Alat Reproduksi Wanita

Pada organ reproduksi wanita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ reproduksi luar dan
organ reproduksi dalam. Contoh dari organ reproduksi luar wanita seperti vulva, labium dan
saluran genital. Vulva merupakan celah terluar pada organ reproduksi wanita yang dikelilingi
oleh sepasang bibir kanan dan kiri. Kedua bibir ini dinamakan labia. Vulva tersebut
mengarah ke dua saluran, yaitu saluran kemih dan alat kelamin/vagina.

Sedangkan organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, saluran genital dan vagina.

6. Sistem Urogenital

Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih dan uretra. Sistem organ
ini mempunyai fungsi untuk menyaring racun, cairan dan elektrolit yang berlebihan, seperti
kalium dan natrium di dalam darah.

Setelah disaring, darah tersebut akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sementara sisa limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.

Selain berfungsi untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk mengatur
jumlah elektrolit dan cairan tubuh serta dapat memastikan tingkat asam – basa atau pH darah
berada pada kadar yang normal.

7. Sistem Saraf dan Muskuloskeletal

Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik.
Sistem saraf ini memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami serta memberi respons
terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sistem saraf juga mempunyai peran dalam tubuh
untuk bergerak bersama dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem muskuloskeletal terdiri dari otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Pada umumnya,
sistem ini mempunyai fungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan
tubuh, menghasilkan panas tubuh melalui metabolism serta melindungi organ dalam tubuh.

8. Sistem Endokrin

Sistem ini mencakup hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormone. Peran dari hormone untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh
seperti pernapasan, metabolism, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik serta
perkembangan seksual.

Kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pancreas, testis dan ovarium.

9. Sistem Eskresi

Sistem ini sebagai sistem organ manusia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan zat
sisa metabolism dan zat – zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ini terdiri dari
kulit, hati, usus besar, paru – paru dan ginjal.

a. Kulit

Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan kotoran berupa keringat. Keringat ini
mengandung produk limbah terutama garam. Struktur kulit manusia itu sendiri terdiri dari
epidermis, dermis dan hypodermis.

b. Hati

Hati memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Di antaranya fungsi hati
berkaitan dengan fungsi ekskresi yaitu menghasilkan empedu. Empedu diproduksi ketika sel
darah merah dipecah.

c. Paru-paru

Letak paru-paru di sisi kiri dan kanan rongga dada manusia yang dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru – paru terdiri dari dua bagian. Untuk paru – paru kanan mempunyai tiga lobus
dan paru – paru kiri mempunyai dua lobus.

d. Ginjal

Ginjal akan menyaring darah dan bertindak sebagai alat ekskresi, memungkinkan residu
dalam darah dikeluarkan dalam bentuk urin. Urine yang dikeluarkan setiap hari merupakan
hasil dari sistem perkemihan. Sistem ini dapat menjaga keseimbangan air tubuh, menjaga
volume dan komposisi cairan dalam tubuh serta mengatur pH cairan.

10. Sistem Imunitas

Sistem imunitas atau yang biasa disebut sistem kekebalan tubuh meliputi sel – sel khusus
seperti sel darah putih dan limfosit serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa, hati, kelenjar
timus dan kelenjar getah bening.
Sistem imunitas mempunyai peran untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun,
sel kanker serta berbagai penyebab infeksi seperti virus, bakteri, jamur dan parasite.
Kemudian, sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan zat atau sel
berbahaya tersebut.

Fungsi sistem organ pada manusia berbeda – beda, namun akan saling terkait dan saling
mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi secara optimal sangat
penting untuk memastikan tubuh agar tetap sehat.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan organ tubuh juga diperlukan beberapa hal misalnya
dengan menjalani gaya hidup yang sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
ke dokter, terutama jika kita mempunyai risiko untuk mengalami penyakit tertentu.

Mengenal Organ Pernapasan pada Tubuh Manusia


1. Rongga hidung

Rongga hidung bukan hanya sebagai tempat di mana kita mencium aroma yang sedap, tapi
juga merupakan pintu gerbang pertama bagi udara yang masuk ke dalam tubuh kita. Rambut-
rambut hidung berperan penting menyaring debu atau kotoran dari udara. Selaput lendir
membantu menjaga kelembaban dan menyesuaikan suhu udara agar sesuai dengan suhu
tubuh kita. Jangan lupakan ujung-ujung saraf pembau di hidung kita yang memungkinkan
kita mengendus aneka aroma dengan sangat baik.

2. Trakea dan Bronkus

Setelah melewati rongga hidung, udara mengalir melalui trakea, pipa pemanjang yang
menghubungkan tenggorokan dengan paru-paru. Trakea dilindungi oleh tulang rawan huruf C
di bagian depan untuk menjaga kelenturan. Sel-sel bersilia pada trakea membantu menyaring
udara. Bronkus, yang merupakan cabang batang tenggorokan, mengarahkan udara ke paru-
paru kanan dan kiri.

3. Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ utama dalam pernapasan manusia. Terbagi menjadi paru-paru
kanan dan kiri, paru-paru dilapisi oleh pleura sebagai pelindung. Paru-paru memiliki tekstur
spongy dan berisi udara. Paru-paru memiliki tekstur spongy dan berisi udara. Di dalamnya,
bronkiolus dan alveolus (kantung udara dengan selaput tipis) berperan dalam pertukaran gas,
mengeluarkan karbon dioksida dan mengambil oksigen.

Setelah mengetahui organ-organ pernapasan pada manusia, mari kita pelajari mekanisme
pernapasan pada manusia. Pernapasan pada manusia terjadi dalam dua fase, yaitu inspirasi
dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, otot antar tulang rusuk bagian luar berkontraksi,
meningkatkan volume rongga dada, dan menarik udara ke dalam paru-paru. Di fase ekspirasi,
otot antar tulang rusuk bagian dalam berelaksasi, menyempitkan rongga dada, dan
mendorong udara keluar.
Selain itu, otot diafragma juga berperan penting. Pada fase inspirasi, diafragma berkontraksi
dan memperbesar rongga dada, memungkinkan udara masuk. Pada ekspirasi, diafragma
relaksasi, rongga dada menyempit, dan udara terdorong keluar.

Mengenal Organ dalam Sistem Ekskresi


Organ utama dalam sistem ekskresi pada manusia adalah ginjal, ureter, dan kandung kemih.
Organ-organ ekskresi tersebut bekerja sama mengeluarkan banyak limbah nitrogen tubuh,
terutama urea yang keluar melalui urine.

Selain itu, ada organ-organ ekskresi yang lain, seperti hati, usus besar dan kulit, yang juga
diperlukan untuk ekskresi sisa metabolisme tertentu.

Berikut ini organ ekskresi beserta fungsinya masing-masing:

1. Ginjal
Organ dengan bentuk mirip kacang yang berwarna coklat kemerahan ini merupakan organ
utama dari sistem ekskresi. Seluruh darah di dalam tubuh akan melalui ginjal sekitar sekali
setiap 30 menit.

Dalam sistem ekskresi pada manusia, ginjal menyaring limbah dan racun keluar dari darah.

Limbah yang ginjal saring, yaitu urea, garam, dan kelebihan air, yang kemudian akan keluar
dari tubuh dalam bentuk urine.

2. Ureter
Urine merupakan cairan limbah yang mengandung zat-zat sisa hasil proses metabolisme
tubuh, seperti urea, kreatinin, dan produk limbah lainnya.

Ureter adalah tabung yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih.

3. Kandung Kemih
Limbah dalam bentuk cairan yang hati hasilkan dan kumpulkan di ginjal akan tersalurkan ke
dalam kandung kemih.

Organ ini akan menahan cairan tersebut sementara sampai kamu buang air kecil. Urine akan
keluar dari kandung kemih melalui uretra.

4. Hati
Meskipun bukan organ sistem ekskresi pada manusia yang paling utama, tetapi hati berperan
penting dalam menjaga kebersihan tubuh.
Racun dan bahan kimia berbahaya, baik yang tubuh produksi maupun dari makanan yang
kamu konsumsi, akan hati pecah dan netralisasi.

Misalnya, produk sampingan dari proses metabolisme di dalam tubuh, yaitu ammonia, akan
hati proses menjadi urea, zat yang sudah tidak lagi berbahaya.

Zat ini akan terus disaring dan dikeluarkan oleh ginjal sebagai urine.

5. Usus Besar
Sebagian besar nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan terserap ke
dalam aliran darah melalui usus kecil.

Nah, sisa nutrisi dan air yang tidak tercerna akan tersalurkan ke usus besar dan berubah feses.
Feses lalu keluar saat kamu buang air besar.

Selain itu, usus besar yang melintang dan naik turun juga memfasilitasi penyerapan sisa
vitamin, air dan garam yang akhirnya juga akan berubah menjadi feses.

Rektum adalah bagian dari usus besar yang berfungsi untuk menyimpan feses sebelum
akhirnya keluar dari tubuh melalui saluran anus.

6. Kulit
Kulit menjalankan fungsi detoksifikasinya melalui kelenjar keringat.

Kelenjar ini menghasilkan keringat yang mengandung garam, minyak berlebih, air dan zat
lain yang tidak perlu.

Mereka kemudian keluar dari tubuh melalui pori-pori kecil. Keringat juga membantu
mendinginkan tubuh.

7. Paru-Paru
Paru-paru adalah organ dalam sistem ekskresi pada manusia yang sangat penting. Sebab,
organ ini berfungsi untuk mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh melalui pernapasan.

Paru-paru menggunakan sel yang bernama alveoli untuk menjalankan fungsinya tersebut.

Bila karbon dioksida tidak keluar dari tubuh, hal itu bisa menimbulkan dampak buruk bagi
tubuh.

Ini Proses Ekskresi Tubuh


Lalu, seperti apa proses sistem ekskresi pada manusia? Nah, seperti ini prosesnya:
1. Filtrasi di Ginjal
Pertama-tama, proses ekskresi berawal dari ginjal. Darah yang mengandung zat-zat sisa dan
limbah, seperti urea, kreatinin, asam urat, dan produk sisa metabolisme lainnya, disaring di
glomerulus.

Selama proses filtrasi alias penyaringan, zat-zat yang berukuran kecil dapat melewati dinding
kapiler glomerulus dan masuk ke dalam kapsula Bowman, membentuk filtrat ginjal.

2. Reabsorpsi di Tubulus Ginjal


Setelah filtrasi, cairan filtrat yang mengandung zat-zat penting dan air yang tubuh perlukan
melalui proses resorpsi kembali ke dalam pembuluh darah melalui tubulus ginjal.

Proses reabsorpsi ini memungkinkan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit yang optimal.

3. Pembentukan urine
Sisa-sisa limbah dan produk ekskresi yang tidak tubuh perlukan , seperti urea dan kreatinin,
tetap berada di tubulus ginjal dan akhirnya membentuk urine.

Cairan ini mengandung zat-zat sisa yang akan keluar dari tubuh. Supaya sistem ekskresi pada
manusia tetap berjalan lancar, terapkan pola makan sehat.

4. Pengangkutan melalui ureter


Urine yang telah terbentuk mengalir dari tubulus ginjal menuju pelvis ginjal dan kemudian
masuk ke dalam ureter. Setiap ginjal memiliki satu ureter yang mengalirkan urine ke kandung
kemih.

5. Penyimpanan di kandung kemih


Ureter mengalirkan urine dari ginjal menuju kandung kemih, tempat urine tersimpan sebelum
keluar dari tubuh.

Kandung kemih memiliki dinding berotot yang dapat membentang untuk menampung urine
dengan volume yang berbeda.

6. Pengeluaran melalui uretra


Saat kandung kemih terisi, sinyal ke otak akan menyebabkan sensasi ingin buang air kecil.
Urine keluar dari tubuh melalui uretra saat proses buang air kecil.
7. Ekskresi lainnya
Selain ginjal, kulit juga berperan dalam sistem ekskresi dengan mengeluarkan air dan
beberapa zat limbah melalui keringat.

Paru-paru juga berkontribusi dengan mengeluarkan karbon dioksida, gas limbah dari proses
respirasi, melalui pernapasan.

Itulah organ-organ yang terlibat dalam sistem sekresi pada tubuh manusia. Penting untuk
menjaga kesehatan tiap organ ekskresi tersebut agar proses pembuangan limbah dari tubuh
tetap berjalan lancar.

Namun, bila kamu mengalami gejala-gejala yang menandakan masalah ginjal, jangan tunda
untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

A. Pengertian Saraf
Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon memelihara fungsi tubuh. Pada
umumnya sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh
bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi beberapa kelenjar
endokrin.

Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan khusus. Sistem
syaraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan
oleh tubuh. Sistem saraf sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ
sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan seluruh tubuh.

Sistem saraf akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh dengan mengirimkan
sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini bertanggung
jawab untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya. Contoh, saraf
memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberi tahu paru-paru untuk bernapas tanpa kita
sadari.

B. Fungsi Sistem Saraf


Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan rangsangan
dari seluruh organ.

C. Bagian Sistem Saraf


Gerakan Tubuh merupakan hasil dari penghantaran impuls oleh saraf yang menimbulkan
tanggapan dan kemudian disampaikan oleh saraf motorik dalam bentuk gerak.

Gerak yang disadari disebut gerak sadar melalui rangkaian impuls dan mengalami proses
pengolahan yang dilakukan oleh otak, sedangkan gerakan yang tidak disadari disebut gerak
reflex dengan rangkaian impuls pendek, tanpa diolah oleh pusat syaraf.

Sistem saraf terdiri dari jaringan saraf, yang selnya padat, ketat dan saling terkait. Sistem
saraf terbagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berikut penjelasannya:

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan kemudian
mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Organ
tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia meliputi:

a. Saraf Otak

Sistem Saraf Otak. Sumber: Kompas.com

Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki fungsi-fungsi yang kompleks,
seperti kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang lebih dua
genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram. Kehidupan manusia sejatinya
dikendalikan oleh “sesuatu” yang bernama otak yang dapat dipelajari melalui buku
Neurosains Menjiwai Sistem Saraf dan Otak.

Bagian Saraf Otak:

1) Cerebrum (Otak Besar)

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak terdiri dari dua hemisphere. Otak besar
memiliki berat 83% dari total berat otak.

Cerebrum terdiri dari Cerebral Cortex yang memiliki empat area dan disebut lobus, yaitu
lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal. Lobus frontal merupakan
pusat kemampuan motorik seperti kecerdasan, berbicara dan daya ingat atau memori.

Medullary Body (Merupakan bagian dari cerebrum yang berwarna putih karena mengandung
banyak serabut saraf dan berfungsi mengirimkan impuls dari dan ke cerebral cortex).
Pada medullary body terdapat bagian yang disebut Corpus callosum, yang menghubungkan
impuls dari kedua celebral hemisphere. Basal Ganglia merupakan bagian dari cerebrum yang
berwarna abu- abu, berfungsi mengatur pergerakan otot rangka. Selain itu, basal ganglia juga
menghubungkan celebral cortex, thalamus dan hypothalamus.

2) Brainstem

Merupakan bagian yang sangat penting dari otak, terdiri dari beberapa bagian yaitu pertama
Midbrain sebagai bagian brainstem yang penting, Midbrain terletak diantara diencephalon
dan pons merupakan tempat untuk relay impuls dari cerebral cortex ke pons dan spinal.

Pons berbentuk seperti tonjolan dan terlrtak diantara midbrain dan medula oblongata. Pons
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara brainstem dan cerebelum. Pons
merupakan pengontrol proses pernapasan.

Medula Oblongata merupakan bagian dari brainstem yang berbentuk kerucut dan
mengandung banyak serabut saraf. Bagian ini merupakan pusat pengaturan detak jantung,
tekanan darah, pernapasan, menelan dan muntah.

3) Diencephalon

Membentukpusat inti dari otak depan yang dikelilingi oleh belahan otak. Diencephalon terdiri
dari thalamus dan hypothalamus.

4) Cerebelum biasa disebut otak kecil

Bagian ini terletak di belakang kepala dan dekat dengan bagian leher ujung atas serta
memiliki fungsi yang sangat penting. Cerebelum berfungsi untuk kontrol kontraksi otot,
postur dan keseimbangan.

b. Sel Saraf Neuron

Sel saraf Neuron. Sumber: id.wikipedia.org

Neuron merupakan sel-sel yang sangat kompleks. Meskipun sangat beragam strukturnya,
semua sel saraf mempunyai badan sel (cell body) yang fungsinya sangat penting dalam kerja
sistem saraf. Neuron terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1) Dendrit

Kebanyakan dari sel saraf memiliki banyak dendrit yang merupakan perpanjangan atau
percabangan dari badan sel. Dendrit seperti halnya ranting pada pohon yang merupakan
percabangan dari dahan pohon.

Organel-organel yang terdapat pada badan sel juga terdapat di dalam dendrit. Dendrit
berfungsi sebagai penerima rangsang, memperluas area untuk menerima sinyal dari sel saraf
lain. Dendrit juga berfungsi menghantarkan sinyal ke badan sel.

2) Badan Sel (The Cell Body)

Walaupun sangat beragam ukuran diameternya yaitu dari 5 sampai 140 µm, namun semua sel
saraf hanya memiliki satu inti sel yang dikelilingi oleh sitoplasma. Kandungan sitoplasma
pada sel saraf tidak berbeda dengan sel-sel lain pada umumnya. Badan sel merupakan tempat
proses dari impuls yang diterima oleh ujung- ujung saraf. Badan sel banyak terletak di Sistem
Saraf Pusat. Namun badan sel yang disebut ganglia (tunggal: ganglion) terletak disepanjang
Sistem saraf tepi.

3) Akson

Setiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang memanjang dari daerah berbentuk kerucut
pada badan sel. Akson diselubungi oleh selubung myelin. Akson berfungsi mengantarkan
rangsang dari atau ke badan sel.

c. Sum-sum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang. Sumber: pendidikan.co.id

Sum-sum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata. Bagian ini terus
berlanjut kebelakang sampai tulang belakang. Panjang sum-sum tulang belakang sekitar 42
cm sampai 43 cm. Sum-sum tulang belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan
dilapisi oleh meninges. Terdapat 31 pasang saraf spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12
di thoracic, 5 di lumbar, 5 di sacral, dan 1 di coccygeal.

2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf lanjutan dari otak dan spinal cord. Sel-sel saraf
ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Saraf tepi berfungsi menghubungkan respon
sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian lainnya di tubuh.
Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan
pengiriman rangsangan dari dan ke otak. Saraf yang membentuk sistem saraf tepi dinamakan
sebagai akson. Dalam beberapa kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada
yang bentuknya besar dan dapat dilihat jelas oleh mata.

a. Sistem Saraf Otonom

Sistem Saraf Otonom, Anatom. sumber: gurupendidikan.co.id

Tidak semua kerja sistem saraf terjadi secara sadar. Seperti saraf-saraf yang mengontrol detak
jantung, pupil mata, otot polos, dan lain sebagainya. Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua
macam, yaitu:

1) Sistem simpatik

Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri
terjadi. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi
potensi ancaman di lingkungan.

Contoh, ketika sedang cemas atau takut saraf simpatik akan memicu memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke
otot, mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat
membuat tubuh merespon dengan cepat dalam situasi gawat darurat.

2) Sistem parasimpatik

Sistem ini berguna menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri.
Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat
pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini
memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi rileks yang normal.
b. Sistem Saraf Somatik

Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil informasi sensorik
atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke sistem saraf pusat. Pada
saraf somatik juga terdiri serabut saraf motor yang keluar dari otak dan membawa pesan
untuk menggerakkan tubuh yang dibantu oleh otot rangka.

Misalnya, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi bahwa ini adalah
sensasi panas ke otak. Nah, setelah itu, saraf motorik memberi tahu otak untuk menggerakkan
otot-otot tangan untuk segera menghindar, melepas atau menarik tangan dari termos panas
tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam waktu satu detik.

1. Indera Penglihat (Mata)

Panca indera pertama yang akan dibahas adalah indera penglihat atau mata. Mata ini berada
di bagian wajah manusia yang letaknya di bawah dahi serta ada kanan dan kiri hidung. Mata
ini sangat diperlukan oleh manusia dalam mengrim rangsangan untuk dikirim otak.
Rangsangan itu berasal dari apa yang kita lihat.

1.1 Fungsi mata

Seperti yang kita ketahui bahwa fungsi utama adalah untuk melihat, tetapi jika dibahas lebih
dalam, maka fungsi mata cukup banyak. Berikut fungsi mata, selain untuk melihat.

1.1.1 Memusatkan perhatian pada suatu objek

Ketika melihat objek yang dekat atau jauh, maka dibutuhkan penglihatan yang jelas supaya
dapat mempresentasikan objek apa yang sedang dilihat. Bagi sebagian orang untuk melihat
atau memusatkan perhatian pada objek membutuhkan kacamata. Hal ini dikarenakan mata
orang tersenut tidak mampu memusatkan perhatiannya pada objek yang lebih jauh atau dekat.
1.1.2 Menyesuaikan cahaya yang masuk

Cahaya yang masuk ke mata harus disesuaikan karena cahaya yang masuk secara berlebihan
dapat merusak mata. Selain itu, penyesuaian cahaya pada mata dapat digunakan untuk
melihat waktu, apakah masih pagi, siang, sore, atau malam.

1.1.3 Dapat digunakan sebagai media komunikasi

Contact eye mungkin kamu pernah mendengar istilah itu. Contact eye bisa dikatakan sebagai
sebuah komunikasi yang dilakukan melalui mata. Bagi sebagian orang akan mengetahui
perilaku orang lain hanya dari kontak matanya saja. Salah satu perilaku yang dapat diliat
dengan kontak mata adalah berbohong.

2.1 Struktur mata

Apakah kamu sudah tahu struktur-struktur yang ada di mata apa saja? Jika belum, artikel ini
akan membahas struktur-struktur mata. Berkut penjelasan struktur-struktur mata yang perlu
kamu ketahui.

a) Sklera

Sklera adalah bagian mata yang berfungsi untuk menutupi seluruh bola mata, kecuali bagian
kornea. Sklera ini tersusun dari jaringan yang ikat dengan serat yang kuat serta berwarna
putih sedikit buram. Sklera ini bisa dikatakan sebagai bagian mata yang tidak tembus
terhadap cahaya.

b) Koroid

Koroid adalah lapisan mata yang berada di bagian tengah yang didalamnya terdapat
pembuluh darah. Pembuluh darah berfungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen pada mata
khususnya bagian mata retina. Koroid ini warnanya gelap karena berfungsi untuk melindungi
bola mata dari berbagai macam gangguan, seperti cahaya yang berlebih.

c) Retina

Retina adalah bagian mata yang berupa lapisan dan sangat peka terhadap rangsangan cahaya.
Seluruh bagian yang ada di retina mempunyai hubungan dengan sel-sel saraf yang serabutnya
dapat menyusun urat-urat saraf optik yang bentuknya memanjang sampai ke bagian otak.

Di retina terdapat tulang yang dimana tulang tersebut berfungsi sebagai pelindung bola mata
sekaligus sebagai tempat keberadaan mata. Tulang yang ada pada retina ini disebut dengan
tulang orbita.

d) Lensa

Lensa adalah bagian mata yang terletak pada bagian belakang iris dan pupil. Bagian mata
yang satu ini berfungsi untuk memusatkan cahaya dan objek pada retina. Lensa memiliki
jaringan yang lentur dan transparan. Jika kamu pengguna kacamata, maka sudah dipastikan
bahwa kondisi mata kamu rabun jauh atau rabun dekat.

e) Iris dan pupil

Iris adalah bagian mata atau selaput bola mata yang terletak pada bagian kornea. Sedangkan
pupil adalah otot-otot mata yang dapat menngecil dan membesar atau tertutup dan terbuka
ketika ada cahaya yang masuk.

Pada dasarnya fungsi iris dan pupil sama karena kedua bagian tersebut saling berkaitan satu
sama lain. Fungsi iris dan pupil adalah menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Sementara itu, pupil berfungsi untuk

f) Makula

Makula adalah bagian mata yang tengahnya berfungsi sebagai penglihatan supaya lebih jelas.
Selain itu, makula juga berfungsi sebagai penerima cahaya. Oleh karena itu, kondisi makula
harus diperhatikan dengan baik supaya penglihatan dan pengatur cahaya yang masuk pada
mata tidak terganggu.Makula itu send

g) Kornea

Kornea adalah bagian mata yang berbentuk jaringan seperti kubah transparan. Selain itu,
kornea berfungsi sebagai pembentuk bagian mata paling luar dan sebagai pintu keluar
masuknya cahaya yang datang dari luar.

2. Indera Pendengar (Telinga)

Panda indera kedua yang akan dibahas aalah indera pendengar atau biasa disebut dengan
telinga. Telinga mempunyai kemampuan khusus untuk mengetahui berbagai macam getaran
bunyi sekaligus sebagai penjaga keseimbangan.
2.1 Fungsi telinga

Fungsi telinga dibagi menjadi dua, yaitu mendengarkan bunyi dan keseimbangan tubuh.

a) Mendengarkan bunyi

Berfungsi untuk mendengarkan dan mengenali bunyi-bunyian. Adapun bunyi yang mampu
didengar oleh manusia 20 Hz sampai 20.000 Hz. Jika manusia mendengarkan bunyi lebih
dari 20.000 Hz, maka gendang telinga akan pecah.

b) Keseimbangan

Dalam hal ini, keseimbangan yang dimaksud adalah informasi yang diterima oleh telinga
dapat disampaikan ke otak dengan seimbang. Berkat fungsi keseimbangan ini maka
perubahan kecepatan bunyi dapat diatasi dengan baik.

c) Tempat untuk mempecantik diri

Telinga menjadi tempat perhiasan dengan cara ditindik. Perhiasan yang diletakkan pada
telinga sudah ada sejak lama terutama pada wanita.

2.2 Struktur telinga

Struktur telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian
dalam.

a) Bagian luar

Bagian luar telinga adalah bagian telinga yang berfungsi untuk menerima berbagai macam
getaran bunyi. Pada bagian tengah ini terdapat dua organ telinga, yaitu aurikel dan liang
telinga. Kedua organ itu memiliki fungsi yang berbeda, tetapi satu sama lain saling berkaitan.

Aurikel mempunyai fungsi untuk menerima atau merespon bunyi-bunyian yang ada di
lingkungan. Bentuk dari aurikel ini adalah tidak teratur dan di organ aurikel ini terdapat
tulang rawan dan jaringan fibrus.
Liang telinga mempunyai fungsi untuk menyampaikan getaran bunyi agar sampai di
membranna timpani. Liang telinga ini memiliki ukuran kira-kira 2,5 cm serta sepertiga bagian
luar dari liang telinga adalah tulang rawan dan dua pertiganya lagi ada di dalam yang berupa
berbentuk tulang.

b) Bagian tengah

Bagian tengah telinga adalah bagian yang berupa bilik kecil yang terkandung udara dan
didalamnya ada saluran eustachio. Bagian telinga tengah ini berfungsi untuk melanjutkan
getaran bunyi yang berasal dari telinga bagian luar ke bagian telinga bagian dalam.

Getaran bunyi tersebut dihubungkan dengan faring reseptor yang ada di telinga. Bukan hanya
itu, bagian tengah telinga juga memiliki tiga tulang pendengaran, yaitu tulang martil
(maleus), tulang landasan (inklus), dan tulang sanggurdi (stapes). Tulang martil dan tulang
landasan bergerak sebagai satu tulang karena kedua bagian itu terikat oleh ligamentum.

c) Bagian dalam

Bagian dalam telinga merupakan bagian yang didalamnya terdapat banyak sekali organ-organ
yang dapat membantu cara kerja telinga. Bagian dalam telinga tersusun dari dari labirin
tulang dan labirin membran.

Labirin membran ini mempunyai lima bagian utama, yaitu tiga saluran setengah lingkaran,
utrikulus, sakulus, rumah siput atau koklea, dan ampula.

3. Indera Peraba (Kulit)

Panca indera ketiga yang akan dibahas adalah indera peraba atau kulit. Sepertinya kamu
sudah tahu bahwa kulit ini menjadi bagian terluar yang ada pada tubuh manusia. Dengan kulit
ini kita akan merasakan berbagai macam hal. Bahkan, kulit bisa dijadikan sebagai pelindung
tubuh manusia dari berbagai macam gangguan.
3.1 Fungsi kulit

Selain sebagai alat peraba, kulit juga mempunyai fungsi lain yang dapat bermanfaat bagi
tubuh manusia. Fungsi-fungsi tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

a) Tempat untuk mengeluarkan keringat

Sebagai tempat keluarnya air keringat. Keringat yang keluar dari kulit merupakan hasil
penguapan yang diambil dari suhu panas yang ada di sekitar tubuh. Dengan keluarnya
keringat, maka suhu panas yang ada di dalam tubuh akan menjadi turun.

Keringat memiliki kandungan air dan garma-garaman. Selain itu, keringat mempunyai dua
kelenjar yang dapat membantu proses keluarnya keringat dari kulit. Pertama, kelenjar
keringat ekrin, kelenjar ini berada di seluruh permukaan tubuh, tetapi biasanya paling banyak
ada di bagian telapak tangan, telapak kaki, dan wajah.

Kedua, kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini berada pada bagian ketiak dan di sekitar daerah
kelamin. Kelenkar keringat apokrin umumnya beraroma tidak sedap karena berasal dari
aktivitas bakteri yang terpecah oleh komponen organik.

b) Tempat penimbun lemak

Jika kamu bertanya sebagian lemak tubuh manusia disimpan di mana, maka jawabannya
adalah kulit. Lemak yang ditimbun di kulit berada di lapisan kulit yang bernama hipodermis
yang letaknya ada di bagian bawah lapisan kulit dermis.

c) Pengatur suhu tubuh

Suhu tubuh manusia yang panas akan diturunkan dengan cara mengeluarkan keringat. Begitu
pun sebaliknya ketika suhu tubuh kedinginan, maka tubuh kehangatan yang bisa dirasakan
oleh kulit.

d) Tempat terbentuknya vitamin D

Sinar matahari akan menghasilkan UV A dan UV B, kedua kandungan merupakan hasil dari
radiasi matahari. Sinar UV A adalah radiasi matahari yang dapat menembus kulit hingga
bagian terdalam. Sedangkan, sinar UV B adalah radiasi matahari yang tidak dapat menembus
kulit dan sangat bermanfaat untuk pembentukan vitamin D.

3.2 Struktur kulit

Struktur kulit manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya sebagai berikut.

a) Epidermis

Epidermis adalah lapisan paling luar kulit yang terbentuk dari lapisan korneum dan lapisan
malpighi. Lapisan korneum adalah lapisan kulit yang sudah mati dan bisa terekelupas,
kemudian digantikan dengan sel-sel kulit yang baru.
Sementara itu, lapisan malpighi adalah lapisan kulit yang terbentuk dari lapisan spinosum dan
lapisan germinativum. Selain itu, di lapisan malpighi terdapat kandungan pigmen melanin
yang dapat memberikan warna pada kulit. Dengan kata lain, warna kulit manusia tergantung
pada kandungan melanin.

b) Dermis

Lapisan tengah pada kulit manusia dinamakan dermis. Di dalam lapisan dermis ini terdapat
pembuluh darah, ujung saraf, akar rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.

Kelenjar keringat ini akan menghasilkan banyak keringat, bahkan setiap harinya keringat
yang dikeluarkan bisa mencapai 2.000 ml. Pada suhu yang sangat tinggi atau panas, maka
kelenjar keringat ini akan menjadi aktif serta pembuluh kapiler yang ada di kulit akan
melebar. Pada saat pembuluh kapiler, maka proses pembuangan air dan sisa metabolisme
menjadi lebih mudah.

c) Hipodermis

Lapisan paling dalam pada kulit manusia disebut dengan hipodermis dan berada di bawah
lapisan dermis.. Lemak yang terkandung pada lapisan ini sangatlah banyak. Lemak-lemak
yang tersimpan berfungsi sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan pelidunng
tubuh dari berbagai macam benturan.

4. Indera Pencium (Hidung)

Panca indera yang keempat yang akan dibahas berikutnya adalah indera penciuman atau
hidung. Hidung terletak diantara indera penglihatan atau mata. Alat indera yang satu ini
sangatlah penting terutama dalam mencium aroma.

2.1 Fungsi hidung

Hidung pada manusia mempunyai 3 fungsi, yaitu sebagai alat pernapasan, mencium bau, dan
menyaring udara.

a) Alat pernapasan

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sistem pernapasan pasti diawali dengan hidung.
Setelah udara masuk ke hidung, kemudian akan masuk ke paru-paru. Dari paru-paru ini
proses perputaran oksigen akan terjadi.
b) Mencium bau

Kamu pastinya sudah tahu kalau mencium aroma, baik yang sedap atau tidak sedap pastinya
melalui hidung. Maka dari itu, dapat dikatakan kalau hidung adalah panca indera yang
berfungsi untuk mencium bebauan. Hidung dapat mencium bebauan karena memiliki reseptor
bau. Letak reseptor ini berada pada bagian hidung atau lebih tepatnya di saraf olfaktori.

c) Menyaring udara

Udara yang msuk ke hidung jika tidak disaring akan sangat kotor. Oleh karena itu, hidung
mempunyai bulu-bulu yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Selain itu, pada
bagian hidung juga terdapat selaput lendir yang fungsinya untuk melembapkan hidung.

2.2 Struktur hidung

Struktur hidung dibagi menjadi dua bagian, yaitu rongga hidung bagian dalam dan rongga
hidung bagian atas.

a) Rongga bagian dalam

Rongga bagian dalam hidung mempunyai sekat pemisah rongga hidung, sekat itu dibagi
menjadi dua bagian, kanan dan kiri. Rongga hidung bagian dalam juga terbagi menjadi tiga
letak, yaitu rongga hidung bagian atap, rongga hidung bagian bawah, dan sisi hidung. Pada
bagian atas, dilapisi dengan lempeng tipis. Sedangkan, pada bagian bawah dilapisi dengan
langit-langit hidung. Untuk sisi hidung dilapisi dengan karang hidung.

b) Rongga bagian atas

Rongga hidung bagian atas mempunyai fungsi utama yaitu mencium bebauan. Singkatnya,
bebauan yang dicium kemudian akan diterima oleh lendir pembau mempunyai reseptor. Dari
lendir pembau akan dilanjutkan ke gelembung pembau. Dari sinilah bau-bauan akan dapat
diterima atau direspon oleh otak.

5. Indera Pengecap (Lidah)

Panca indera yang terkahir yang akan dibahas adalah indera pengecap atau lidah. Lidah
adalah organ tubuh manusia yang letaknya adda di dalam mulut atau lebih tepatnya berada di
bagian bawah mulut. Lidah termasuk organ tubuh yang memiliki tulang yang hanya terdiri
dari kumpulan otot-otot.

2.1 Fungsi lidah

Fungsi lidah yang ada di manusia, ada tiga, yaitu sebagai perasa, membolak-balikkan
makanan, dan pembentuk huruf.

a) Sebagai perasa

Fungsi utama dari lidah adalah sebagai perasa. Coba bayangkan bagaimana jadinya jika
manusia tidak punya lidah, pastinya tidak akan tahu berbagai macam rasa yang ada. Lidah
dapat merasakan lima macam rasa, asin, pedas, manis, pahit, dan asem.

b) Membolak-balikan makanan

Ketika sedang mengunyah makanan biasanya makanan tersebut akan dibolak-balikan. Hal ini
dikarenakan untuk memudahkan proses pengunyahan dan membantu untuk menelan
makanan.

c) Pembentuk huruf

Ketika seseorang menyebut suatu huruf pastinya membutuhkan bantuan lidah. Salah satu
huruf yang sangat jelas membutuhkan lidah adalah huruf “R”.

2.2 Struktur lidah

Reseptor khusus ini sangat berhubungan denga rangasangan-rangsangan kimia. Pada reseptor
ini permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium dan di dalam reseptor khusus terkandung
kelenjar lendir dan tunas pengecap.

Tunas pengecap pada lidah bisa mencapai 10.000, banyak bukan? Tunas pengecap yang ada
di lidah terbentuk dari kelompok-kelompok sel sensori yang dimana ada tonjolan atau papila.
Tonjolan ini terletak pada bagian permukaan atas.

Tonjolan-tonjolan tersebut dapat dikategorikan menjadi beberapa bentuk, yaitu bentuk


benang (circumvalata), bentuk dataran (foliata), dan bentuk jamur (fungiformis).

4 Gangguan Sistem Pernapasan


1. Asma

Asma merupakan salah satu kelainan pernapasan kronis yang sering terjadi pada remaja.
Kondisi ini ditandai oleh peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan,
menyebabkan penyempitan jalur udara. Faktor pemicu asma meliputi paparan alergen, debu,
dan asap rokok. Asma tidak dapat disembuhkan secara total. Meski demikian, gejalanya
dapat dikendalikan sehingga penyintasnya tetap dapat hidup dengan normal.

2. Influenza
Influenza, atau flu, adalah infeksi virus influenza yang umum terjadi pada sistem pernapasan.
Gejala flu melibatkan pilek, batuk, dan nyeri tubuh. Meskipun umumnya bisa sembuh sendiri
dengan sistem imun yang baik, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bernutrisi dapat
membantu mempercepat pemulihan.

3. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang menghubungkan trakea dengan paru-paru.
Bronkitis dapat bersifat akut atau kronis. Pada bronkitis akut, peradangan biasanya sembuh
dalam waktu tiga minggu, sedangkan bronkitis kronis bersifat menahun. Batuk merupakan
gejala umum pada kedua jenis bronkitis, dan produksi dahak meningkat. Pengobatan dapat
melibatkan pemberian obat pereda gejala dan terapi untuk mengatasi penyebab peradangan.

4. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang
menyerang alveolus di dalam paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua
paru. Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan paru-paru (alveolus) berisi cairan atau bahkan
nanah. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai paru-paru basah.

Pengertian Kalor
Apa itu kalor? Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu
lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.

Kalor (dilambangkan dengan Q) memiliki satuan internasional J (Joule). Kalor juga bisa
dinyatakan dengan satuan kal (kalori), tapi satuan kal bukan satuan internasional (SI), ya! 1
kalori sendiri setara dengan 4.2 Joule, sedangkan 1 Joule setara dengan 0.24 kalori.

Eits, meskipun kalor bisa berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, tapi
nggak semua benda baik dalam menghantarkan panas, lho! Benda-benda di sekitar kita
digolongkan menjadi dua macam, yakni benda konduktor dan benda isolator.

Benda yang bersifat konduktor bisa menghantarkan panas dengan baik. Contohnya
seperti tembaga, besi, air, timah, dan alumunium. Sementara itu, benda yang
menghantarkan panas dengan buruk disebut isolator. Contoh benda isolator antara lain
plastik, kain, kayu, karet, kertas, dan ban.

Sekarang, coba deh kamu perhatikan panci di dapur! Biasanya, badan panci terbuat dari
alumunium yang merupakan benda konduktor, sedangkan pegangan pancinya terbuat dari
plastik atau kayu yang merupakan benda isolator.

Kenapa dibuat begitu? Supaya ketika kamu memasak menggunakan panci tersebut, panas
dari api kompor bisa merambat dengan baik ke badan panci, sehingga masakan bisa cepat
matang. Sebaliknya, panas dari api kompor akan merambat dengan buruk ke pegangan panci,
sehingga tangan kamu nggak akan kepanasan saat memasak.
Macam-Macam Perpindahan Kalor
Nah, sudah paham kan, tentang benda konduktor dan isolator? Sekarang kita bahas tentang
jenis perpindahan kalor, yuk! Cara perpindahan kalor terbagi menjadi tiga nih, guys! Ada
konduksi, konveksi, dan radiasi. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut. Konduksi umumnya
terjadi pada zat padat terutama yang bersifat konduktor.

Persamaan Laju Kalor Konduksi

Persamaan laju kalor konduksi bisa dihitung menggunakan rumus seperti tertera pada gambar
di bawah ini:

Contoh Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Beberapa contoh perpindahan kalor secara konduksi, antara lain:

a. Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda tersebut
dipanaskan. Misalnya, ketika kita memegang kembang api yang sedang dibakar, atau
memegang penggaris besi yang ujungnya dipanaskan dengan lilin.
b. Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
c. Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
2. Konveksi

Perpidahan kalor secara konveksi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi pada suatu zat
dengan disertai perpindahan partikel-partikel dari zat tersebut. Konveksi umumnya
terjadi pada fluida (zat cair dan gas)

Persamaan Laju Kalor Konveksi

Persamaan laju kalor konveksi bisa dihitung menggunakan rumus seperti tertera pada gambar
di bawah ini.

Contoh Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Beberapa contoh perpindahan kalor secara konveksi antara lain:

a. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.


b. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai, dan sebagainya ketika dipanaskan.
c. Terjadinya angin darat dan angin laut.
d. Gerakan balon udara.
e. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

3. Radiasi

Perpindahan kalor secara radiasi adalah proses perpindahan kalor yang terjadi dalam
bentuk perambatan gelombang elektromagnetik tanpa memerlukan adanya zat
perantara (medium).
Persamaan Laju Kalor Radiasi

Persamaan laju kalor radiasi bisa dihitung menggunakan rumus seperti tertera pada gambar di
bawah ini.

Contoh Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Beberapa contoh perpindahan kalor secara radiasi antara lain:

a. Panas matahari bisa sampai ke bumi walaupun melalui ruang hampa di luar angkasa.
b. Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api, misalnya api unggun.
c. Panas dari lampu ketika menghangatkan telur unggas.
d. Pakaian menjadi kering ketika dijemur akibat panas dari matahari.

Anggota Sistem Tata Surya


Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari matahari hingga
asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu yang sangat besar dan berputar
yang dinamakan nebula matahari. Proses ini diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat
matahari mulai terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain terbentuk dari bahan-bahan
yang tidak membentuk matahari.

Sekitar 500 juta tahun kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir selesai, hanya
0,002% nebula matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar ke angkasa luar
Gambar Sistem Tata Surya

1. Matahari

Matahari merupakan anggota penting dalam tata surya yang merupakan komponen utama
dalam tata surya. Matahari juga disebut sebagai induk di dalam tata surya . Matahari memiliki
ukuran sebesar 332.830 massa bumi.

Dengan memiliki ukuran massa yang besar ini menimbulkan kepadatan inti yang besar agar
bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat.

Kemudian energi ini dipancarkan ke luar angkasa radiasi elektromagnetik dan termasuk
spektrum magnetik. Matahari juga memiliki lapis lapisan-lapisan yaitu :

 Bagian Inti Bagian inti adalah lapisan paling dalam pada matahari yang memiliki suhu 14 juta
kelvin, dan inti core ini merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang akan menghasilkan
energi yang sangat besar.
 Fotosfer adalah lapisan yang masih memiliki energi panas yang dahsyat yang suhunya sekitar
6000 kelvin yang memiliki ketebalan sekitar 300 km. Dan fotosfer merupakan bagian
matahari yang dapat dilihat, namun kita tidak bisa selalu menatap matahari secara langsung
karena dapat menimbulkan kerusakan mata.
 Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari yang memiliki suhu 4.500 kelvin dan
memiliki ketebalan 2.000 kilometer.
 Korona adalah lapisan luar matahari yang tidak terlalu memberikan energi panas karena
korona memiliki suhu 1 juta kelvin serta memiliki ketebalan 700.000 km. Energi panas yang
selalu dipancarkan matahari memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Dan tanpa
pemantulan cahaya matahari. Jadi kita tidak bisa melihat anggota-anggota lain dari tata
surya hanya yang tampak saja seperti bintang, meteor dan komet.

Berikut adalah penjelasan dari ke -7 planet tersebut :

a. Merkurius

Planet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memiliki jarak
sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak dapat dilihat hanya dengan
kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja. Merkurius
adalah planet yang terkecil diantara planet yang lainnya.

Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang
panas dan kering. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali putaran
membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi 59 hari karena
merkurius tidak memiliki satelit. Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi
sekitar sepertiga gravitasi.

b.Venus

Planet selanjutnya adalah Venus. Kamu pernah dengar ‘bintang kejora’? Itu merupakan salah
satu julukan dari planet Venus. Planet ini biasa terlihat dari Bumi pada sore hari lho, guys.
Terlihat seperti bintang, tapi tidak kerlap-kerlip.

Namun, atmosfer planet Venus ini beracun, diisi dengan karbon dioksida dan diselimuti awan
tebal berwarna kuning yang mengandung asam sulfat. Awan tersebut membuat panas
terperangkap di dalamnya, hal inilah yang menyebabkan efek rumah kaca berlebih. Itulah
mengapa meskipun Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari, namun Venus
yang memiliki suhu paling panas di antara planet lainnya.

Ciri-ciri dari planet Venust:

1. Dijuluki sebagai ‘bintang fajar’, ‘bintang sore’, dan ‘bintang kejora’;


2. Planet kedua di tata surya, setelah Merkurius. Planet terpanas di tata surya dengan suhu
900°F (465°C).
3. Arah rotasinya berbeda dari planet lain (berlawanan); Memiliki jarak lebih dari 67 juta mil
(108 juta km) dari Matahari;

Planet yang berwarna putih kekuningan; Memiliki atmosfer yang tebal dan sebagian besar
terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida. Satu hari di Venus sama dengan 243 hari di
Bumi. Hal ini karena rotasi Venus yang berputar terbalik dari planet lainnya. Sehingga,
Matahari terbit di Venus bukan di timur, melainkan dari arah barat. Sedangkan terbenam di
arah timur.

c. Bumi

Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang kita tempati
adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar dengan adanya jumlah
penduduk yang tak terhitung.

Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campuran bahan kimia organik yang tepat
untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan satu-satunya planet
dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk
planet ketiga dalam urutan sistem tata surya.

Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan
suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam
bentuk cair, padat atau gas. Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan berevolusi
365,25 hari serta rotasi nya dalam waktu 24 jam. Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu
bulan.

Buku Bumi Dan Tata Surya membahas berbagai susunan tata surya yang ada, beserta selum
beluk planet bumi, struktur bumi, serta bagian bumi yang penting untuk diketahui

d. Mars

Mars dijuluki sebagai ‘planet merah’, Mars merupakan planet di urutan keempat dalam tata
surya. Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, dingin, berdebu, padang pasir atau gurun.
Planet Mars juga terkenal dengan gunung berapinya yang besar dan lembah yang dalam.
Bahkan planet ini merupakan yang paling sering terjadi badai angin dibandingkan dengan
planet lainnya. Ini dia ciri-ciri planet Mars diantaranya dijuluki sebagai ‘planet merah’,

Memiliki permukaan yang berwarna kemerah-merahan, karena berasal dari oksida besi,
Komposisi atmosfernya diantaranya karbon dioksida, nitrogen, argon, oksigen, dan uap air.
Jarak antara planet Mars dengan Matahari sekitar 228 juta km (142 juta mil). Planet Mars
memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Mars tidak memiliki cincin. Suhu planet Mars
antara -113 sampai 0°C.

e. Jupiter

Jupiter adalah planet kelima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter merupakan planet yang
terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter memiliki garis tengah pada permukaannya
sekitar 142.860 km dan mempunyai volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi.

Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah dilihat dengan
kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya
matahari yang diterimanya. Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar
mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa
yang kemudian menghasilkan badai besar di permukaan jupiter.

Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat
dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun.

f. Saturnus

Saturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus merupakan
planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang
mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan dengan planet yang
lainnya.
Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah sampai ratusan.
Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran
debu yang menurut para peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang
sudah hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.

g. Uranus

Uranus adalah planet yang ke tujuh dalam urutan anggota tata surya. Pada planet uranus ini
sangat berbeda dengan planet lainnya karena salah satu kutub dari planet uranus ini
menghadap ke matahari dan berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya yang
mengelilingi matahari.

Uranus sebagai planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop.
Meskipun planet ini berada pada urutan ketujuh di dalam tata surya, namun Uranus adalah
planet yang paling dingin di antara planet lainnya. Planet ini memiliki ukuran 4 kali Bumi.
Berikut ciri-ciri dari planet Uranus diantaranya Planet dengan suhu terendah, yaitu -224°C.

Memiliki satelit sebanyak 27 buah. Diameter planetnya sebesar 50.724 km. Berwarna biru
muda. Memiliki cincin redup vertikal. Berputar pada poros sejajar orbitnya. Atmosfernya
terdiri dari metana, inti padat metana beku. Jarak Uranus ke Matahari sejauh 1,8 miliar mil
(2,9 miliar km. Uranus membutuhkan 17 jam Bumi untuk berotasi pada porosnya, dan
membutuhkan 84 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.

h. Neptunus

Neptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus adalah
planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin
dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet
ini. Planet ini memiliki ukuran jarak dari matahari yaitu sebesar 4-500 jt km.

Untuk massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta
yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam . Planet neptunus ini memiliki kesamaan
dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas
metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan
lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan antara lapisan-lapisannya.

Pelajari berbagai planet yang ada pada sistem tata surya, melalui buku Seri Smart Science:
Sistem Tata Surya – Aku Ingin Menjadi Penjelajah Luar Angkasa, yang dikemas melalui
cerita perjalanan Hamin dan Yeol menempuh perjalanan panjang di luar angkasa.

Anda mungkin juga menyukai