Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini,
kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan
dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu
kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-
masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari
ekosistem ini akan terus terjaga.

B.KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
komponen, yaitu sebagai berikut.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup
(nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara,
dan energi.
Ada 2 pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof
dan Organisme Heterotrof, nah tentu saja sahabat sudah sering mendengar kedua kata
ini, silahkan saja disimak lagi lanjutannya ya :

Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis
makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan
bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang
mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.Ada
dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :

1.Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah
bahan anorganik menjadi bahan organik.
2.Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk
membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi,
dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.

Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya
sebagai bahan makanannya. Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :

Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai
Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah
membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing

C.SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam
jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama
dalam waktu jangka waktu yang panjang.
Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang
muantap antara makhluk hidup.


D.MACAM-MACAM EKOSISTEM

Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi kita ini, yaitu
Ekosistem alamiah

Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada campur
tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah.
Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.

Ekosistem Buatan
Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur
tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun
keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat
ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.

Pengertian ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan komponen abiotiknya dalam satu
kesatuan tempat hidup. Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup. Dalam ekosistem terdapat
komponen biotik dan komponen abiotik. Ekosistem juga dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
Ekosistem tersusun atas satuan makhluk hidup, yaitu individu, populasi, dan komunitas. Ilmu
pengetahuan yang mempelajari hubungan timbalik balik antara makhluk hidup dengan lingkungan
abiotiknya disebut ekologi.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem ada dua macam, yaitu ekosistem alami danekosistem
buatan. Pengertian Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya
campur tangan manusia. Ekosistem alami dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat antara lain ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan
antara lain ekosistem danau, rawa, dan laut. Pengertian Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
sengaja dibuat manusia. Contohnya adalah ekosistem waduk, kolam, akuarium, kebun, dan sawah.

Ekosistem alami dan ekosistem buatan dibentuk oleh dua komponen, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup yang berada dalam
suatu ekosistem, misalnya manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Setiap komponen memiliki
peranan tertentu yang membuat kehidupan dalam ekosistem seimbang. Ekosistem darat yang mancakup
daerah yang luas disebut bioma. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer (udara) yang
melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.
Jenis ekosistem yang tercipta tanpa bantuan tangan manusia ini dibagi lagi ke dalam dua
pembagian umum yakni:

1. Ekosistem akuatik atau air.
2. Ekosistem daratan terestrial.
Ada bermacam-macam ekosistem akuatik atau air, antara lain:

1. Ekosistem air tawar.
2. Ekosistem air laut.
3. Ekosistem estuary.
4. Ekosistem pantai.
5. Ekosistem sungai.
6. Ekosistem terumbu karang.
7. Ekosistem laut dalam.
8. Ekosistem lamun.
Sementara itu, macam-macam ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem daratan adalah

1. Ekosistem hujan tropis.
2. Ekosistem sabana.
3. Ekosistem padang rumput.
4. Ekosistem gurun atau savanna.
5. Ekosistem taiga.
6. Ekosistem Tundra.
7. Ekosistem hutan gugur.
8. Ekosistem krast atau batu gamping dan gua.
1. Macam-macam ekosistem ini memiliki karakteristik sendiri. Misalnya saja ekosistem hutan
hujan tropis yang selalu berada di wilayah tropic juga subtropik. Ekosistem ini bertempat di
wilayah dengan jumlah curah hujan antara 200 sampai 225 cm per tahunnya. Sementara itu,
jenis pepohonan yang ada di dalam ekosistem hutan hujan tropis ini sangat banyak. Di
antara pepohonan ini biasanya terdapat tumbuhan yang khas seperti misalnya anggrek,
liana dan lain-lain. Selain tumbuhan, ada juga hewan yang menghuni ekosistem tersebut
antara lain kera, burung, badak, dan masih banyak lagi lainnya. Sama seperti ekosistem
hutan hujan tropis, ekosistem lainnya juga memiliki komponen tertentu yang juga menjalin
interaksi dan saling Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik
dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Produsen, yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan
zat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah
tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan
oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan
sebagai konsumen.
Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang
secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu,
herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkann makanan
dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa
konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan
dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai
makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) > ulat (Konsumen I) > ayam (Konsumen II) >
musang (Konsumen III) > macan (Konsumen IV/Puncak). Dalam ekosistem, banyak proses
rantai makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang
merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan.
Dekomposer atau pengurai. Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa
pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke
dalam tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu
aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses
fotositesis.
2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik
sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik
banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu, dan lain-lain.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu
tertentu.
Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar
matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran
biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah
dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan
organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. . Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting
bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji
tumbuhan tertentu.
Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
terkait satu sama lainnya.
KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN EKOSISTEM

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan
dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewanhewan
tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon
tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan.
Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-
kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan
tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup,
hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia.
Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.



2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau
dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan
hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan,
atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan langka yang lainnya? Perhatikan gambar di bawah
ini.



3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari
daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk
kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea,
NPK, dan ZA. Tahukah kamu, bagaimana cara penggunaan pupuk tersebut? Penggunaan pupuk buatan
harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat
tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan
subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut
akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan
insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak
tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan
pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti
burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman. Apakah menurutmu bahan pemberantas hama
dapat menempel pada sayuran dan buah-buahan? Berbahayakah itu? Bagaimana caranya agar tidak
termakan oleh kita?
Apakah yang terjadi jika petani tidak melakukan penyemprotan insektisida pada tanaman? Banyak sekali
hama tanaman yang mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut seperti lalat, jamur, belalang, bakteri,
dan yang lainnya.
4. Pemanfaatan Hewan oleh Manusia
Manusia banyak memanfaatkan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Coba perhatikan alat-alat
keperluan sehari-hari atau hiasanhiasan, adakah yang bahannya berasal dari hewan? Apakah hewan-
hewan yang digunakannya berasal dari hewan langka. Perburuan liar dilakukan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab karena sengaja membunuh hewan-hewan tersebut untuk memanfaatkan
bagian-bagian tubuhnya. Misalnya, perburuan gajah untuk diambil gadingnya atau macan tutul untuk
diambil kulitnya.
Gading gajah digunakan untuk hiasan. Buaya dan ular juga diburu untuk diambil kulitnya sebagai bahan
tas atau sepatu, sedangkan badak Jawa diburu untuk diambil culanya karena dianggap berkhasiat
menyembuhkan penyakit. Hewan itu semuanya termasuk hewan langka. Jadi, jika terus-menerus diburu,
lama-kelamaan hewan ini akan musnah. Oleh karena itu, penggunaan bagianbagian tubuh hewan-hewan
langka tersebut dilarang keras oleh pemerintah. Bagaimana cara melestarikan hewan-hewan langka ini?
Usaha-usaha yang harus kita lakukan untuk melestarikan hewan-hewan langka tersebut, di antaranya
sebagai berikut:

1. Tidak boleh berburu hewan sembarangan;
2. Hewan-hewan langka harus dilindungi dari perburuan liar;
3. Hewan langka dibudidayakan;
4. Untuk mengurangi perburuan gajah, dibuat gading tiruan.

5. Perusakan Terumbu karang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi terumbu karang terbesar di duniaLuas terumbu
karang di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km
2
.
Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu karang pertama di dunia.
]
Dewasa
ini, kerusakan terumbu karang, terutama di Indonesia meningkat secara pesat. Terumbu karang yang
masih berkondisi baik hanya sekitar 6,2%. Kerusakan ini menyebabkan meluasnya tekanan pada
ekosistem terumbu karang alami. Meskipun faktanya kuantitas perdagangan terumbu karang telah
dibatasi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES),
laju eksploitasi terumbu karang masih tinggi karena buruknya sistem penanganannya.
Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang
membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat
membunuh terumbu karang
pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang
dihasilkan dan dibuang ke laut.
pengunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut
residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang
berada di bawahnya.
terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
penambangan
pembangunan pemukiman
reklamasi pantai
polusi
penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan



6. Limbah Industri pabrik

Limbah berdasarkan nilai ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah
nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dengan proses lanjut akan
memberikan nilai tambah. Misalnya: tetes merupakan limbah pabrik gula.Tetes menjadi bahan baku
untuk pabrik alkohol. Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik kertas, sebab ampas tebu
melalui proses sulfinasi dapat menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat
diolah untuk menghasilkan produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah nonekonomis adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan
nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang sering menjadi persoalan
pencemaran dan merusakkan lingkungan; Dilihat dari sumber limbah dapat merupakan hasil sampingan
dan juga dapat merupakan semacam katalisator.
Karena sesuatu bahan membutuhkan air pada permulaan proses, sedangkan pada akhir proses air ini
harus dibuang lagi yang ternyata telah mengandung sejumlah zat berbahaya dan beracun. Di samping itu
ada pula sejumlah air terkandung dalam bahan baku harus dikeluarkan bersama buangan lain. Ada
limbah yang terkandung dalam bahan dan harus dibuang setelah proses produksi. Tapi ada pula pabrik
menghasilkan limbah karena penambahan bahan penolong.
Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian,yaitu: limbah cair, limbah
gas/asap dan limbah padat.
Ada industri tertentu menghasilkan limbah cair dan limbah padat yang sukar dibedakan. Ada beberapa
hal yang sering keliru mengidentifikasi limbah cair, yaitu buangan air yang berasal dari pendinginan.
Sebuah pabrik membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu memanfaatkan air sungai yang sudah
tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena kebutuhan air hanya untuk pendinginan dan tidak untuk
lain-lain, tidaklah tepat bila air yang sudah tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut. Pabrik
hanya menggunakan air yang sudah air yang sudah tercemar pabrik harus selalu dilakukan pada
berbagai tempat dengan waktu berbeda agar sampel yang diteliti benar-benar menunjukkan keadaan
sebenarnya.
Limbah gas/asap adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas,
asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas.
Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah
berat dan malam hari turun bersama embun.
Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil proses
produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini sering menjadi masalah baru sebab untuk proses
pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula. Limbah penduduk kota menjadikan kota menghadapi
problema kebersihan. Kadang-kadang bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi
bermakna, dibuang setelah diolah. Menurut sifat dan bawaan limbah mempunyai karakteristik baik fisika,
kimia maupun biologi.
Limbah air memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai berdasarkan satu
karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan limbah padat yang menjadi penilaian
adalah karakteristik fisikanya, sedangkan karakteristikkimia dan biologi mendapat penilaian dari sudut
akibat. Limbah padat dilihat dari akibat kualitatif sedangkan limbah air dan limbah gas dilihat dari sudut
kualitatif maupun kuantitatif.Sifat setiap jenis limbah tergandung dari sumber limbah.
1. Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang didatangi menjadi sangat
padat. Misalnya, perpindahan penduduk ke kota-kota besar. Semakin padat jumlah
penduduk, semakin luas permukaan yang dibutuhkan. Perkampungan kumuh memengaruhi
kualitas kesehatan manusia.
Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan pencemaran lingkungan
meningkat. Akibatnya, keseimbangan ekosistem menjadi meningkat.
2. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar
dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara.
Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah.
Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis
makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan
keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
3. Penebangan Dan Pembakaran Hutan
Hutan memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan,
pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak
hewan liar, penyedia oksigen bagi manusia dan hewan, mencegah erosi, menahan angin,
dan masih banyak lagi. Penebangan dan pembakaran hutan dapat membuat hutan menjadi
gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan adalah :
a)Punahnya berbagai jenis hewan karena tidak mempunyai tempat berlindung.
b)Suhu lingkungan meningkat.
c)Ketika musim hujan tiba, maka tidak ada akar-akar tumbuhan yang akan menahan
jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah. Akibatnya lapisan tanah bagian atas
yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan menyebabkan tanah
menjadi tandus.
d)Terjadi banjir dan tanah longsor.
4. Perburuan Liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-
bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan mempengaruhi
keseimbangan ekosistem, karena hal itu akan memutus jaring-jaring makanan dihutan itu.
5. Pembangunan Industri (Pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk membuat barang-barang yang
dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga memiliki sisi negatif karena akan
menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka
akan mengakibatkan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
6. PENGGUNAAN PUPUK YANG BERLEBIH
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya
tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di
antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk
tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami
dan pupuk buatan
Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa
air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi
penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok
tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau.
Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena
sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau
danau.

7. Pembuangan Limbah Dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau
limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri.
Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga.
Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan
merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan
asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit
diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah
kerusakan lingkungan.
8. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon
yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan
tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir
dan tanah longsor.
9. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan
kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi
sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit
untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.
. Pencemaran air dan tanah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap manusia dan makhluk
lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar.
2. Timbulnya kekebalan/resistensi hama maupun patogen terhadap pestisida sintetis.
3. Peledakan hama baru (resurgensi), yaitu serangan hama yang jauh lebih berat dari sebelumnya.
4. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen berdampak negatif terhadap konsumen
5. Kemungkinan terjadinya serangan hama sekunder. Contohnya: penyemprotan insektisida sintetis
secara rutin untuk mengendalikan ulat grayak (hama primer) dapat membunuh serangga lain seperti
walang sembah yang merupakan predator kutu daun (hama sekunder), akibatnya setelah ulat
grayak dapat dikendalikan, kemungkinan besar tanaman akan diserang oleh kutu daun.
6. Matinya musuh alami dari hama maupun pathogen
7. Kematian serangga berguna dan menguntungkan seperti lebah yang sangat serbaguna untuk
penyerbukan.
8. Kecelakaan / Keracunan bagi pengguna
9. Keracunan dan kematian pada ternak dan hewan piaraan.
10. Keracunan dan kematian pada ikan dan biota air lainnya
11. Keracunan dan kematian pada biota tanah
12. Keracunan dan kematian pada musuh alami OPT
13. Terjadinya perubahan status OPT
Setiap rencana penggunaan pestisida sintetis hendaknya dipertimbangkan secara seksama tentang
cara penggunaan yang paling aman, di satu sisi efektif terhadap sasaran, di sisi yang lain aman bagi
pemakai maupun lingkungan.
untuk itu kami menjual pupuk dan pestisida organik berbahan alami tanpa kimia untuk
pertanian,perkebunan,segala jenis tananman,peternakan,perikanan dll.

Anda mungkin juga menyukai