Anda di halaman 1dari 26

Macam Macam

Ekosistem Lengkap
dengan Pengertian dan
Contohnya !
by Yatim Preneur
Pengertian Ekosistem – Ekosistem merupakan suatu sistem
ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara
tamu dengan lingkungan. Ekosistem ini bisa juga dianggap
sebagai tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh, di
antara seluruh elemen lingkungan yang masing-masing
memiliki pengaruhnya satu sama lain.
Di dalam sebuah ekosistem ada organisme yang berkembang
di masyarakat bersama dengan lingkungan fisik di suatu
sistem. Organisme tersebut akan beradaptasi dengan
lingkungan fisik, namun sebaliknya organisme juga dapat
mempengaruhi lingkungan fisik tersebut untuk hidup.
Organisme yang ada di mikroorganisme tertentu akan
menghasilkan suatu sistem kontrol.
Berikut ini ulasan lengkap seputar ekosistem. Mulai dari
Pengertian ekosistem, contoh ekosistem, komponen
ekosistem, macam macam ekosistem, keanekaragaman
ekosistem laut, darat, sawah, sungai, hutan, dll.
DAFTAR ISI
 Pengertian Ekosistem
 Komponen Ekosistem
 Keanekaragaman Ekosistem
 Ciri-Ciri Ekosistem
 Ekosistem Laut
 Ekosistem Darat
 Ekosistem Sawah
 Ekosistem Air Tawar
 Ekosistem Sungai
 Ekosistem Hutan
 Ekosistem Danau

Pengertian Ekosistem
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah penggabungan dari setiap unik di dalam
biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik, antara
organisme dengan lingkungan fisik sehingga aliran energi
akan menuju ke struktur biotik tertentu. Selain itu ada juga
siklus material yang terjadi antara organisme dan
anorganisme, dan matahari sebagai sumber dari seluruh
energi yang ada.
Komponen Ekosistem
Komponen Ekosistem
Ada beberapa pembentukan komponen di dalam ekosistem,
yang meliputi :
1. Abiotik
Abiotik atau yang lebih dikenal sebagai komponen tak hidup
adalah komponen fisik dan juga kimia, yang bersifat substrat.
Atau kelangsungan hidup dan lingkungan di tempat untuk
hidup. Sebagian besar komponen abiotik tersebut bervariasi
di dalam ruang dan waktu, komponen abiotik ini dapat berupa
bahan organik, senyawa organik, dan faktor lainnya.
Faktor-faktor lain tersebut akan mempengaruhi distribusi
organisme, faktor tersebut diantaranya yaitu :
a. Suhu
Suhu adalah proses biologis yang telah dipengaruhi oleh
suhu, selain itu mamalia dan burung merupakan makhluk
hidup yang mengatur suhu di dalam tubuh.
b. Air
Ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusi organisme,
contohnya organisme di gurun akan beradaptasi dengan
ketersediaan air di padang pasir.
c. Garam
Konsentrasi garam juga akan mempengaruhi keseimbangan
air di dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme
terestrial juga dapat beradaptasi dengan lingkungan dengan
kandungan garam yang cukup tinggi.
d. Sinar matahari
Intensitas dan kualitas cahaya akan mempengaruhi proses
fotosintesis, air mampu menyerap cahaya sehingga
lingkungan air dan fotosintesis terjadi di sekitar permukaan
matahari yang dapat terjangkau. di padang pasir intensitas
cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga
hewan dan tumbuhan yang hidup di sana bisa depresi.
e. Tanah dan batu
Ada beberapa karakteristik tanah dan batu yang meliputi
struktur fisik pada tanah, pH, dan komposisi mineral yang
membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada isi
sumber makanan mereka di dalam tanah.
f. Iklim
Iklim merupakan suatu kondisi cahaya dalam waktu yang
lama di suatu daerah, iklim makro meliputi iklim global,
regional dan juga lokal. Iklim mikro termasuk ke dalam iklim di
suatu daerah yang dihuni oleh suatu komunitas tertentu.
2. Biotik
Biotik adalah suatu istilah yang biasanya digunakan untuk
merujuk pada sesuatu yang hidup atau organisme.
Komponen biotik merupakan komponen yang membentuk
suatu ekosistem selain komponen abiotik, atau komponen
yang tidak bernyawa. Berdasarkan peran serta fungsinya
makhluk hidup dapat dibagi menjadi 2 macam. Diantaranya
yaitu :
a. Heterotof atau konsumen
Komponen heterotrofik terdiri dari organisme yang
memanfaatkan bahan organik yang telah disediakan oleh
organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrofik
tersebut disebut dengan komponen makro atau fagotrof,
karena makanan yang dimakannya lebih kecil.
b. Pengurai atau dekomposer
Pengurai adalah suatu organisme yang mengurai bahan
organik, yang asalnya dari organisme yang sudah mati.
Pengurai konsumen tersebut disebut dengan makro atau
sapotrof, karena makanan tersebut dimakan dalam jumlah
yang besar. Organisme penyerap akan menyerap sebagian
dekomposisi dan melepaskan bahan sederhana.
Bahan sederhana tersebut dapat digunakan kembali menjadi
produsen, lalu diklasifikasikan sebagai pengurai yaitu bakteri
dan jamur. Selain itu ada juga jenis pengurai yang disebut
dengan detritivor, yaitu sejenis hewan yang akan memakan
sisa-sia bahan organis yang membusuk contohnya yaitu kutu
kayu.
Ada 3 jenis dekomposisi, diantaranya yaitu :
1. Aerobik
Aerobik adalah oksigen yang berfungsi sebagai akspetor
elektron atau oksidan.
2. Anaerobik
Anaerobik merupakan oksigen yang tidak terlibat, yang di
mana bahan organiknya berfungsi sebagai akseptor elekton
atau oksidan.
3. Fermentasi
Fermentasi adalah oksidasi aneorobik bahan organik yang
juga berfungsi sebagai akseptor elekton. Di suatu tempat
komponen ini akan berinteraksi dan membentuk suatu sistem
ekosistem yang teratur. Misalnya saja ekosistem di dalam
sebuah akuarium, ekosistem tersebut terdiri dari ikan yang
menjadi komponen heterotrofik.
Lalu tanaman air sebagai komponen autrotrof, dan plankton
yang mengambang di air yang berfungsi sebagai komponen
pengurai. Sedangkan yang termasuk pada komponen abiotik
adalah batu, air, pasir, mineral dan juga oksigen yang telah
larut di dalam air.
Pengertian ekosistem, contoh ekosistem, komponen
ekosistem, macam macam ekosistem, keanekaragaman
ekosistem laut, darat, sawah, sungai, hutan, dll.
Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman Ekosistem
Kondisi lingkungan pada setiap makhluk hidup sangatlah
beragam, dan kondisi yang beragam tersebut menyebabkan
setiap jenis makhluk hidup yang menempatinya juga sangat
beragam. Keanekaragaman yang seperti itu disebut dengan
keanekaragaman di tingkat ekosistem. Biasanya ekosistem
akan terbentuk oleh adanya berbagai macam kelompok atau
spesies.
Yang telah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
lalu mereka akan saling mempengaruhi antara spesies yang
satu dengan spesies lainnya. Juga di antara spesies dengan
lingkungan abiotik tempat mereka hidup, misalnya udara,
suhu air, sinar matahari, tanah, kelembapan dan mineral.
Ekosistem berbeda dengan yang lainnya, yang sesuai
dengan spesies pembentuknya.
Di dunia tempat kita tinggal ada beberapa ekosistem yang
biasa kita jumpai diantaranya ekosistem rawa, ekosistem
terumbu karang, ekosistem laut dalam, ekosistem padang
lamu, ekosistem mangrove, ekosistem dana, ekosistem
pantai pasir, dan masih banyak lagi. Seiring dengan semakin
berkembang dan canggihnya teknologi manusia, kini manusia
pun bisa menciptakan ekosistem.
Ekosistem yang telah dibuat oleh manusia diantaranya yaitu
ekosistem sawah, kebun dan juga ladang. Namun agro
ekosistem memiliki tingkat pada keanekaragaman spesies
yang jauh lebih rendah, dan dibandingkan dengan eksosistem
yang alamiah. Tetapi jenis ekosistem tersebut memiliki tingkat
keanekaragaman genetik yang jauh lebih tinggi.
Maka dari itu keanekaragaman ekosistem juga dapat dilihat
dari habitatnya sebagai makhluk hidup. Seperti misalnya
ekosistem sawah, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem
gurun, sungai, dan ekosistem padang rumput.
Ciri-Ciri Ekosistem
Ciri-Ciri Ekosistem
Seperti yang kita ketahui bahwa di bumi ini ada banyak
macam dan jenis dari ekosistem, pada dasarnya ekosistem ini
dibagi menjadi 2 macam yaitu ekosistem air dan ekosistem
daratan. Berikut ini ciri-ciri dari ekosistem darat, yaitu :
1. Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik yang berupa
daratan
Lingkungan fisik yang berasal dari ekosistem daratan dan
memang ada di wilayah daratan. Tetapi di wilayah tersebut
bukan berarti tidak ada perairan sama sekali. karena di
ekosistem daratan kita tetap bisa menemui perairan, tapi
yang lebih dominan adalah wilayah daratannya. Sedangkan
wilayah perairannya hanya sebagai tambahan saja.
2. Memiliki 3 struktur vegetasi yang domanan dalam skala
luas
Ekosistem daratan adalah gambaran interaksi dari makhluk
hidup dengan lingkungannya secara umum. Sehingga
ekosistem daratan tidak hanya meliputi daerah yang sempit
saja. Tetapi meliputi wilayah yang juga luas, oleh karena itu
ekosistem daratan lebih sering dikenal sebagai bioma.
3. Jenis tumbuhan dan hewan yang beradaptasi pada
lingkungan atau wilayah di daratan
Di ekosistem daratah beberapa jenis tumbuhan dan hewan
akan beradaptasi di wilayah daratan. Hal itu dikarenakan oleh
daratan yang telah menjadi habitat dari flora dan fauna
tersebut. karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberapa
jenis, dan setiap jenisnya memiliki karakteristiknya masing-
masing.
Pengertian ekosistem, contoh ekosistem, komponen
ekosistem, macam macam ekosistem, keanekaragaman
ekosistem laut, darat, sawah, sungai, hutan, dll.
Ekosistem Laut
Ekosistem Laut
Ekosistem laut adalah jenis ekosistem akuatik yang telah
didominasi oleh nilai konsentrasi garam yang cukup tinggi, di
permukaannya yang sangat luas. Sebagai buktinya yaitu jika
kita memasuki wilayah laut lalu mencicipi airnya maka
rasanya akan terasa asin. Keunikan dari ekosistem laut
adalah hanya dihuni oleh biota laut saja.
Seperti misalnya hewan yang bersel satu, invertebrata,
mamalia dan beragam tanaman laut misalnya terumbu karang
dan rumput laut. Selain itu masih ada ciri-ciri khusus dari
ekosistem laut tersebut, diantaranya yaitu :
1. Ekosistem laut memiliki variasi suhu, yaitu perbedaan suhu
di antara bagian permukaannya dengan bagian dalam laut
atau kedalaman air laut.
2. Memiliki tingkat salinitas atau tingkat keasinan dan kadar
garam yang larut di dalam air laut yang cukup tinggi, bahkan
hingga semakin mendekati garis khatulistiwa maka tingkat
salinitasnya akan semakin tinggi.
3. Tidak akan terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga
cuaca.
4. Didominasi oleh NaCl atau garam sampai mencapai 75%.
Ekosistem Darat

Ekosistem Darat
Ekosistem darat merupakan yang sebagian besar faktor
lingkungannya didominasi oleh daratan. Ekosistem darat ini
berada di dalam area yang lebih luas, atau biasa disebut
dengan bioma. Tipe bioma itu sendiri dipengaruhi oleh iklim
yang ada. Sedangkan iklim itu sendiri dipengaruhi oleh letak
geografis, yang berada di dalam garis lintang dan ketinggian
tempat di permukaan laut.
Ada 7 macam bioma yang terdapat di daratan atau di muka
bumi ini, diantaranya yaitu hujan tropis, padang savana,
padang rumput, tundra, gurun, hutan gugur, dan taiga. Berikut
penjelasan dari beberapa jenis ekosistem darat tersebut :
1. Hutan tropis
Hutan hujan tropis ini berada di garis khatulistiwa, seperti
yang terdapat di dalam lembah amazon, Amerika Selatan,
Asia Tenggara (yaitua Indonesia, Malaysia, dan Thailand),
dan lembah sungai Kongo.
2. Padang rumput
Biasanya padang rumput berada di daerah tropis yang
memiliki iklim yang sedang. Misalnya di Hongaria, Amerika
Selatan, Australia, dan Rusia Selatan. Sedangkan di negara
kita Indonesia padang rumput ini adanya di Nusa Tenggara.
Hewan yang biasanya hidup di padang rumput diantaranya
yaitu reptil, kanguru, burung, kijang, singa, cheetah, dll.
3. Savana
Savana atau yang kita kenal juga dengan sabana adalah
padang rumput yang diselingi oleh pepohonan. Sabana juga
biasanya berada di daerah tropis seperti misalnya Australia
Utara, Nusa Tenggara Timur, Kenya Afrika, dan Nusa
Tenggara Barat.
Ekosistem Sawah
Ekosistem Sawah
Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem buatan yang
ada di daratan di muka bumi ini. walaupun tidak semua
daratan mampu dibuat sedemikian rupa menjadi ekosistem
persawahan. Karena ekosistem persawahan memiliki ciri
khas yang dibangun oleh komponen tertentu yaitu abiotik dan
komponen biotik.
1. Komponen abiotik
Unsur-unsur alam yang menjadi penyusun ekosistem sawah
dapat dikendalikan oleh manusia, sedangkan yang lainnya
dipengaruhi oleh alam. Faktor abiotik sebagai penyusun
ekosistem sawah diantaranya yaitu :
a. Cahaya
b. Tanah
c. Air
2. Komponen biotik
Unsur biotik yang dapat kita temukan di ekosistem sawah
diantaranya yaitu :
a. Tumbuhan primer
b. Tumbuhan sekunder
c. Hewan
Ekosistem Air Tawar

Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar merupakan ekosistem akuatik yang
memiliki konsentrasi garam yang rendah, asal usul dari
ekosistem air tawar ini adalah sumber mata air yang ada di
bawah tanah. Dengan kondisi tersebut maka komponen biotik
yang hidup di dalamnya mampu hidup dengan baik.
Karakteristik abiotik akan berpengaruh pada komponen biotik
yang mampu bertahan hidup.
Bedasarkan produksi materi organiknya maka ekosistem air
tawar ini dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Danau oligotropik
Oligortopik ini merupakan sebutan atas danau yang dalam
tetapi kekurangan makanan, karena fitoplankton yang ada di
daerah limnetik tidak produktif.
2. Danau eutropik
Sedangkan eutropik adalah sebutan dari danau yang dangkal
dan memiliki kandungan makanan yang cukup kaya. Hal itu
dikarenakan oleh fitoplanktonnya sangat produktif, kebalikan
dari danau oligotropik.
Pengertian ekosistem, contoh ekosistem, komponen
ekosistem, macam macam ekosistem, keanekaragaman
ekosistem laut, darat, sawah, sungai, hutan, dll.
Ekosistem Sungai
Ekosistem Sungai
Pengertian ekosistem sungai secara umum yaitu segala
macam interaksi atau hubungan timbal balik dari suatu
makhluk hidup, dan lingkungannya yang meliputi kawasan
atau daerah sungai. Ekosistem sungai ini meliputi sepanjang
wilayah dan daerah sungai. Yang urutannya terdiri dari hulu
sungai, badan sungai, hilir sungai dan bahkan muara sungai.
Sepanjang aliran sungai itulah yang disebut dengan
ekosistem sungai, dan ekosistem sungai ini termasuk pada
jenis ekosistem air tawar. Di hampir daerah dan wilayah
Indonesia memiliki ekosistem sungai, karena setiap pulau di
Indonesia memiliki sungai. Beberapa sungai yang terkenal
dan menjadi ekosistem sungai terbesar adalah sungai
mahakam, kapuas, musi, dan lain-lain.
Ekosistem Hutan

Ekosistem Hutan
Ekosistem yang satu ini merupakan jenis ekosistem yang
paling penting keberadaannya di muka bumi. Ekosistem
hutan adalah hubungan antara beberapa kumpulan di
beberapa populasi. Yang di mana populasi tersebut hidup di
permukaan tanah, dan berada di kawasan hutan. Ekosistem
hutan telah membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
berada di dalam keseimbangan yang dinamis.
Ekosistem hutan termasuk ke dalan jenis ekosistem yang
alamiah, yang sering dijuluki sebagai paru-paru bumi. Karena
hutan memang memegang peranan yang sangat penting
dalam mengatur dan menjaga kesehatan manusia, di muka
bumi. Hutan juga sering dijadikan parameter untuk melihat
apakah bumi sedang dalam keadaan sakit atau tidak.
Ekosistem Danau

Ekosistem Danau
Ekosistem yang satu ini merupakan jenis ekosistem buatan,
ekosistem danau adalah jenis ekosistem yang mencakup
pada keseluruhan atau lingkup danau dan sekitarnya.
Sedangkan pengertian danau itu sendiri adalah sekungan
yang terdapat pada permukaan bumi. Secara garis besarnya
dapat disebutkan bahwa ekosistem danau adalah hubungan
dari beberapa populasi.
Yang di mana populasi tersebut hidup di suatu sekungan
yang berisi air yang ada di permukaan bumi, dan populasi
tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.

Pengertian piramida ekologi, jumlah, energi dan


biomassa
Pada 06/04/2017 In Biologi Tagged Ekosistem, Piramida ekologi

Konsep piramida ekologi dikembangkan oleh Charles Elton; piramida


ini juga dikenal sebagai piramida Eltonian. Piramida adalah
representasi grafis yang menggambarkan jumlah organisme,
biomassa dan produktivitas pada setiap tingkat trofik. Semua piramida
ekologi mulai dari bawah dengan memproduksi dan berlanjut melalui
tingkat trofik yang berbeda.
Piramida ekologi dimulai dengan produsen di bagian bawah seperti
tanaman dan mereka melanjutkan ke berbagai tingkat trofik seperti
herbivora yang mengkonsumsi tanaman, karnivora memangsa
herbivora dan sebagainya. Tingkat tertinggi adalah di bagian atas
rantai makanan.
Pengertian
Piramida ekologi juga dikenal sebagai piramida trofik atau piramida
energi; adalah gambaran grafis untuk menunjukkan biomassa atau
produktivitas biomassa di tiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem.
Mereka adalah representasi grafis dari struktur tingkat trofik
ekosistem.
Jenis Jenis: Ada 3 jenis piramida ekologi
seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Piramida energi
2. Piramida jumlah dan
3. Piramida biomassa.
Piramida Energi
Piramida energi menggambarkan sifat keseluruhan ekosistem.
Selama aliran energi dari organisme ke yang lain, ada banyak
kehilangan energi dalam bentuk panas. Para produsen utama seperti
autotrof ada lebih banyak lagi energi yang tersedia. Yang paling
sedikit energi tersedia pada konsumen tersier. Dengan demikian,
rantai makanan yang lebih pendek memiliki jumlah lebih banyak
energi tersedia bahkan di tingkat trofik tertinggi.

1. Energi piramida selalu tegak dan vertikal.


2. Piramida ini menunjukkan aliran energi pada tingkat trofik yang
berbeda.
3. Ini menggambarkan energi minimum pada tingkat trofik tertinggi
dan maksimum di tingkat trofik terendah.
4. Pada setiap tingkat trofik, ada kehilangan berturut energi dalam
bentuk panas dan respirasi, dll

Piramida jumlah
Piramida jumlah menggambarkan hubungan dalam hal jumlah
produsen, herbivora dan karnivora di tingkat trofik berturut mereka.
Ada penurunan jumlah individu dari bawah ke tingkat tropik yang lebih
tinggi. Jumlah piramida bervariasi dari tiap-tiap ekosistem. Ada tiga
jenis piramida jumlah:

1. Piramida jumlah tegak


2. Piramida jumlah Sebagian tegak dan
3. Piramida jumlah terbalik.

Piramida jumlah tegak


Jenis piramida jumlah yang ditemukan di ekosistem perairan dan
padang rumput, pada ekosistem ini ada banyak autotrof kecil yang
mendukung herbivora pada tingkat rendah yang pada gilirannya
mendukung sejumlah kecil karnivora dan karenanya piramida ini
tegak.
Piramida jumlah tegak Sebagian
Hal ini terlihat dalam ekosistem hutan di mana jumlah produsen
ditingkat bawah dalam jumlah kecil dan mendukung sejumlah besar
herbivora dan yang pada gilirannya mendukung sejumlah kecil
karnivora.
Piramida jumlah Terbalik
Jenis piramida ekologi ini terlihat dalam rantai makanan parasit di
mana satu produsen utama mendukung berbagai parasit yang
mendukung hiperparasit yang lebih banyak.
Piramida Biomassa
Piramida biomassa yang lebih fundamental, mereka mewakili
hubungan kuantitatif kedudukan tanaman. Dalam piramida ini terjadi
penurunan bertahap dalam biomassa dari produsen ke tingkat tropik
yang lebih tinggi. Biomassa disini organisme bersih yang dikumpulkan
dari setiap tingkat makan dan kemudian dikeringkan dan ditimbang.
Berat kering ini adalah biomassa dan itu merupakan jumlah energi
yang tersedia dalam bentuk bahan organik dari organisme. Dalam
piramida ini berat kering bersih diplot dengan produsen, herbivora,
karnivora, dll.
Ada dua jenis piramida biomassa, mereka adalah:

1. Piramida biomassa tegak dan


2. Piramida biomassa terbalik.

piramida energi
piramida ekologi

Piramida Biomassa

piramida biomassa terbalik

piramida jumlah terbalik


piramida jumlah tegak sebagian

piramida jumlah tegak

Piramida Biomassa tegak


Hal ini terjadi ketika biomassa bersih lebih besar dari produsen yang
mendukung berat konsumen yang lebih kecil.
Contoh: ekosistem hutan.
Piramida biomassa terbalik.
Hal ini terjadi ketika berat yang lebih kecil dari produsen mendukung
berat konsumen yang lebih besar.
Contoh: ekosistem Perairan.
Incoming search terms:
 piramida jumlah
 apa itu piramida jumlah piramida biomassa piramida energi beserta
contonya
 piramida energi pada ekosistem perairan
 Jelaskan piramida jumlah piramida biomassa dan piramida energi
 jelaskan perbedaan antara piramida jumlah dan piramida biomassa
 jelaskan dan berikan contoh piramida ekologi
 gambar piramida jumlah
 cara menghitung pengubahan biomasa baru pd tingkat trofik
piramida hipotesis
 biomasa terkecil dari piramida
 piramida rantai makanan terbalik

Anda mungkin juga menyukai