Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

“MENGENAL EKOSISTEM”

NAMA : ARUM DINA HIDAYATI

NIM : 130210103095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013
I. JUDUL
Mengenal Ekosistem.

II. TUJUAN
Untuk mengenalkan komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan
kedudukannya dalam ekosistem.

III. DASAR TEORI


Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi hubungan timbal
balik antara organisme satu dengan organisme lainnya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung
kepada ukuran tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap
terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik (Tim Dosen Pembina, 2013).
Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari. Komponen abiotik merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat hidup (Waluyo, 2006).
Komponen biotik merupakan komponen hidup yang terdiri atas komponen sebagai
berikut:
a. Komponen autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan
sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berperan sebagai produsen.
b. Komponen heterotrof
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik
sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur dan mikroba (Heddy, 1979).
Pada suatu ekosistem ditemukan juga adanya dekomposer (pengurai). Pengurai
adalah organisme hetrotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari orgsnisme
mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sderhana yang dapat digunakan kembali oleh
produssen. Yang termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur (Waluyo, 2006).
Dalam ekosistem, interaksi antara kompoen biotik dan abiotik mulai terjadi dari
tingkat individu atau populasi memiliki peran yang khas dalam kaitan interaksinya dengan
lingkungan biotik dan abiotiknya. Kekhasan fungsi suatu individu/populasi dalam ekosistem
disebut niche (relung). Berdasarkan peran khasnya, suatu individu/populasi dibedakan
menjadi 4 kelompok, yaitu:
a. Produsen
Produsen adalah organisme yang menyusun senyawa organik/membuat
makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Contoh: tumbuhan hijau.
b. Konsumen
Konsumen adalah organisme yang tidak mampu menyusun senyawa
organik/membuat makanan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, organisme ini
bergantung pada organisme lain. Contoh: hewan dan manusia.
c. Dekomposer
Dekomposessr merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme
untuk memperoleh makanan/bahan organik yang diperlukan. Contoh: bakteri dan jamur.
d. Detritivor
Detritivor adalah oranisme yang memakan partikel-partikel organik atau
detritus. Detritus merupakan hancuran jaringan hewan atau tumbuhan. Contoh: cacing tanah,
siput, kutu kayu (Aryulina, 2004).
Rantai makanan adalah pengolahan energi dari sumbernya dalam tumbuhan
melalui sederetan organisme yang makan dan ada yang dimakan. Salah satu cara komunitas
berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan sehingga terjadi pemindahan
energi, elemen kimia dan komponen lain dari suatu bentuk ke bentuk lain. Sumber asal energi
adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat fotosintesis hanya memakan
energi matahari dan CO2. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat
trofik pertama. Hewan herbivora termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang
secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga sedagkan karnivora yang
memakan karnivora tingkat trofik ketiga temasuk ke dalam tingkat trofik keempat (Heddy,
1979).
Secara garis besar, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air
laut (Riyadi, 1981).
a. Ekosistem darat
1. Bioma gurun
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepnjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan
rendah. Suhu siang hari tinggi (bisa mencapai 45ºC) sehingga penguapan juga tinggi
sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0ºC). Perbedaan suhu antara siang
dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain
itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri, contohnya kaktus atau
tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rudentia, ular, kadal, katak dan kalajengking (Riyadi,
1981).
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak
teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada
terdiri atas tumbuhan tema (herbal) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembaban.
Hewannya antara lain bison, jerapah, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, kanguru,
serangga, tikus dan ular (Riyadi, 1981).
3. Bioma hutan basah
Bioma hutan basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah
curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak jenisnya berbeda antara
satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama adalah 20-40 m,
cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam
hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, iklim yang terdapat di sekitar organisme secara
langsung. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan
tinggi/besar, suhu sepanjang hari sebesar 25ºC. Dalam hutan basah tropika sering terdapat
tumbuhan khas yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain
kera, burung, badak, babi hutan, harimau dan burung hantu (Riyadi, 1981).
4. Bioma hutan gurun
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang. Ciri-cirinya adalah
curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami 4 musim (dingin,
semi, panas, gugur). Jenis pohon sedikit dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (Riyadi, 1981).
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara di pegunungan daerah
tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah, biasanya taiga merupakan hutan
yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus dan sebagainya. Semak dan tumbuhan
basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam dan burung-burung yang
bermigrasi ke sebelah selatan pada musim gugur (Riyadi, 1981).
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelh utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan di daerah ini hanya 60 hari.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah sphagum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan
kayu yang pendek dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu berdaptasi dengan
keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap memiliki rambut
atau bulu yang tebal, semuanya berdarah panas, contohnya muscox, rusa kutub, beruang
kutub dan insecta terutama nyamuk dan lalat hitam (Riyadi, 1981).
b. Ekosistem air tawar
Ciri-cirinya antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang
sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semu filum hewan terdapat dalam air tawar.
Ekosistem air tawar digolngkan menjadi air tawar tenang dan air tawar mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai
(Riyadi, 1981).
c. Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut (osecinik) ditandai salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
Cl- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik karena suhunya tinggi dan penguapan besar
(Riyadi, 1981).
2. Pantai
Letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut dan daerah pasang surut
(Riyadi, 1981).
3. Estuari
Merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
dengan lempengan lumpur intertidal yang luas dan rawa garam (Riyadi, 1981).
4. Terumbu karang
Terletak pada daerah netritik yang masih dapat ditembus cahaya matahari
sehingga fotosintesis berlangsung (Riyadi, 1981).
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Tali rafia
b. Pasak
c. Kantong plastik
d. Alat tulis

2. Bahan
Ekosistem daratan (daerah sekitar kampus)

V. CARA KERJA

Menentukan ekosistem daratan yang akan diamati

Menentukan daerah pengamatan dengan membuat kuadran 1 x 1 m2

Menginventarisasi komponen biotik dan abiotik yang berada dalam daerah pengamatan

Menentukan kelengkapan komponen yang teramati

Membuat diagram yang menghubungkan komponen


dalam ekosistem dan daur energinya
VI. HASIL PENGAMATAN
6.1 Komponen Abiotik
NO KOMPONEN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Batu besar 8 2,23 %
2 Ranting 4 1,11%
3 Tanah 1 0,28 %
4 Kerikil 50 13,93%
5 Daun kering 55 15,32 %
Jumlah 118 32,87 %

6.2 Komponen Biotik


NO KOMPONEN JUMLAH PERSENTASE (%)
1 Belalang 4 1,11 %
2 Laba laba 1 0,28 %
3 Rumput teki 49 13,65%
4 Rumput A (daun lebar) 56 15,60 %
5 Nyamuk 2 0,56 %
6 Semut 7 1,95 %
7 Biji 72 20,06%
8 Rumput B (daun lonjong) 50 13,93%
Jumlah 241 67,14%

Persentase total = Persentase abiotik + persentase biotik


= 32,87 % + 67,14 %
= 100,01 % (dibulatkan menjadi 100 %)
VII. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini mengenalkan tentang komponen-komponen yang terdapat dalam


suatu ekosistem. Ekosistem yang diamati adalah ekosistem darat yaitu daerah sekitar kampus.
Ada dua komponen dalam suatu ekosistem yaitu komponen abiotik dan komponen biotik.
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup yang meliputi semua benda tak hidup di
bumi yang berfungsi sebagai pendukung kehidupan makhluk hidup. Komponen abiotik yang
ditemukan pada pengamatan yaitu batu (2,23%), ranting (1,11%), tanah (0,25%), kerikil
(13,93%), dan daun kering (15,32%). Komponen biotik adalah semua makhluk hidup di bumi
baik tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen biotik yang ditemukan dalam pengamatan
adalah belalang (1,11%), laba – laba (0,28%), rumput teki (13,65%), rumput A (15,60%),
rumput B (13,93%), biji (20,06%), semut (1,95%), dan nyamuk (0,56%).

Masing-masing dari komponen biotik dan abiotik memiliki peranannya sendiri dan
saling bekerja sama, berinteraksi menghasilkan daur energi. Interaksi tersebut bertujuan agar
ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya karena antar keduanya memiliki
hubungan timbal balik. Hubungan itu ditandai dengan peristiwa makan dan dimakan. Dalam
peristiwa itu terjadi perpindahan energi membentuk rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Berdasarkan hasil pengamatan yang berperan menjadi produsen yaitu rumput teki,
rumput B dan rumput A sedangkan belalang, laba-laba, nyamuk dan semut menjadi
konsumen pertama. Apabila konsumen pertama lebih banyak, maka produsen semakin sedikit
sehingga menyebabkan kepunahan pada konsumen pertama.
Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi kehidupan. Tumbuhan berklorofil
memanfaatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Energi itu digunakan untuk mengubah
senyawa anorganik menjadi organik. Pembebasan energi yag tersimpan dalam makanan
dilakukan dengan cara respirasi. Aliran energi merupakan rangkaan urutan perpindahan
bentuk energi satu ke bentuk lain dimulai dari sinar matahari, produsen, konsumen 1,
konsumen 2, sampai bakteri saprofit didalam tanah yang berperan sebagai pengurai.
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim dan
pembusukan bahan organik. Tanah mengandung garam mineral tertentu. Tanah pada
pengamatan termasuk tanah subur karena banyaknya rumput yang tumbuh subur pada tanah.
VIII. PENUTUP
1. Kesimpulan
 Komponen dalam ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu komponen biotik
dan abiotik.
 Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup yang meliputi
semua benda tak hidup di bumi yang berfungsi sebagai pendukung
kehidupan makhluk hidup, contoh: batu, cahaya, udara, daun kering,
tanah, dan daun kering.
 Komponen biotik adalah semua makhluk hidup di bumi baik tumbuhan,
hewan dan manusia, contoh: semut, serangga, rumput teki, jangkrik,
tapak liman dan lalat.
 Dalam proses hubungan timbal balik antara biotik dan abiotik terdapat
suatu aliran energi dari tiap-tiap tingkat trofik.
2. Saran
Sebaiknya praktikan mencatat hasil pengamatan serta menghitung prosentase
komponen biotik dan abiotik agar tidak kebingungan dalam meyajikan data.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.


Heddy. 1979. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali Press.
Riyadi, Slamet. 1981. Ekologi Ilmu Lingkungan. Surabaya: Usaha Nasional.
Tim Dosen Pembina. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai