Anda di halaman 1dari 11

BAB VIII

ELEKTROMAGNET

8.1 Tujuan
1. Dapat menggambarkan sketsa gratis medan listrik disekitar penghantar lurus,
penghantar melingkar dan solenoid yang dialiri arus.
2. Mengetahui hubungan antara kuat arus dan garis-garis medan magnet yang
terbentuk.
3. Mengidentifikasi perbedaan kuat medan magnet yang terbentuk di setiap
penghantar dengan arus konstan.

8.2 Teori Dasar


Electromagnet adalah magnet yang medan magnetnya terbentuk saat
adanya arus listrik yang mengalir. Jenis magnet ini berebeda dengan magnet
kulkas biasa yang digunakan untuk mendekorasi dan mengantung barang
.magnet pada kulkas adalah jenis magnet permanen. ,agnet permanen terbuat dari
bahan magnetic yang terus menerus memancakan medan magnet.

Seorang ilmuan Denmark bernama hans oested pertama kali menemukan


electromagnet pada tahun 1819. Penemuan tersebut terjadi ketika oested melihat
jarun pada kompas magnetic bergerak jika benda didekat kawat yang dialiri
listrik. Sebelum penemuanya, lsitrik dan magnetism dianggap sebagai fenomena
yang terpisah. Seorang fisikawan inggris benama William menggunakan
informasi Ini untuk menghasilkan electromagnet pertama yang bias di gunakan
pada tahun 1825. Magnet ini mampu menopang sepotong besi 9 kg.

Elektromagnet merupakan sejenis magnet yang dibuat dengan cara


melilitkan kawat pada suatu logam konduktor seperti besi atau baja. Kemudian
mengalirinya dengan menggunakan arus listrik. Elektromagnet disebut pula

[Type text]
dengan istilah magnet listrik, elektromagnet adalah peristiwa berubahnya besi
atau baja yang berbeda di dalam kumparan berarus listrik menjadi sebuah
magnet. Elektromagnet dapat dijumpai pada benda-benda/ alat-alat elektronik,
misalnya bel listrik, telepon, telegraf, televisi bahkan pada hampir semua alat
yang menggunakan energi listrik sebagai penggeraknya. Elektromagnet berbeda
dengan magnet alam atau dibuat secara manual, magnet alam dan magnet buatan
biasanya bersifat permanen dan semi permanen dan memiliki daya tarik menarik
khas magnet untuk jangka waktu yang relatif lama. Sedangkan elektromagnet
bersifat sementara atau remanen. Elektromagnet hanya mempunyai daya magnet
selama dialiri asur listrik, begitu arus listrik dimatikan, elektromagnet akan
hilang daya magnetisnya.

Gambar 8.1 Medan magnet di sekitar kumparan


Sumber: www.google.com
Istilah “penghantar lurus” adalah sebutan alat yang dibuat khusus untuk
mengamati medan magnet disekitar kawat lurus yang berarus, yang pada
kenyataannya alat ini dibuat dalam bentuk kumparan persegi yang menembus
kotak transparan.

Fleksibilitas electromagnet adalah keuntungan yang dimiliki magnet


permanen. Factor- factor yang berkontribusi terhadap fleksibilitas electromagnet
mencakup kekuatan yang dapat di sesuaikan, control yang lebih besar terhadap
medan magnet dan daya tahan.

[Type text]
Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik
dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap
kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya, semakin
jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya. Berdasarkan
perumusan matematika oleh Biot-savart maka besarnya kuat medan magnet
disekitar kawat berarus listrik dirumuskan dengan :
𝝁 𝒊
𝑩 = 𝟐𝝅𝟎 𝒂

untuk jumlah N lilitan maka


𝝁 𝒊
𝑩 = 𝟐𝝅𝟎 𝒂

B = Medan magnet dalam tesla (T)


𝜇o = Permeabilitas ruang hampa
I = Kuat arus listik dalam ampere (A)
a = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)
Kemampuan catu daya mampu mensuplai arus hanya sekitar 5 A. Untuk
mendapatkan arus yang besar digunakan bentuk kumparan melingkar beberapa
lilitan. Dengan bentuk kumparan melingkar beberapa lilitan, arus yang sama
melewati beberapa titik yang sama beberapa kali yang akan ekivalen dengan arus
besar melalui penghantar tunggal.
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik
dapat ditentukan dengan rumus
𝜇0 𝑖
𝐵= 2𝑎

sin 𝜃 untuk sejumlah N lilitan kawat berlaku


𝜇0 𝑖 𝑁
𝐵𝑝 = 𝑠𝑖𝑛 𝜃
2 𝑟2

Keterangan :
Bp = induksi magnet di p pada sumbu kawat melingkar dalam tesla (T)
I = kuat arus pada kawat dalam ampere (A)

[Type text]
a = jari jari kawat melingkar dalam meter (m)
r = jarak p kelingkaran dalam meter (m)
𝜃 = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung p ketitik pada lingkaran
kawat dalam derajat (°)
x = jarak titik p kepusat lingkaran dalam meter (m)
Sebuah kawat dibentuk seperti spiral yang selanjutnya disebut kumparan,
apabila dialiri arus listrik maka akan berfungsi seperti magnet batang. Kumparan
disebut dengan selenoida. Besarnya medan magnet di sumbu pusat (titik O)
selenoida dapat dihitung
𝜇0 𝑖 𝑁
𝐵= 𝐿

Bo = medan magnet pada pusat solenoida dalam tesla (T)


μo = permeabilitas ruang hampa (4π . 10 -7Wb /amp .M)
I = kuat arus listrik dalam ampere (A)
N = jumlah lilitan dalam selenoida
L = panjang selenoida dalam meter (m)

Penghantar lurus

Gambar 8.2 Garis-garis medan magnet pada penghantar lurus

[Type text]
Penghantar melingkar

Gambar 8.3Garis-garis medan magnet pada penghantar melingkar

Solenioda

Gambar 8.4 Garis-garis medan magnet pada solenoida

[Type text]
8.3 Metodologi Praktikum
8.3.1 Skema Proses
Skema Proses
Siapkan alat dan bahan

Susun Rangkaian

Pilih Tegangan

Periksa Rangkaian

Tabur Serbuk Besi

Tempatkan kompas perajah


.

. Nyalakan Catu Daya

Pukul Bagian Pinggir Atas

Amati arah Kompas Perajah

Gambar pola Garis

[Type text]
8.3.2 Penjelasan Skema Proses

1. Disiapkan Alat dan bahan yang diperlukan untuk Praktikum


Elektromagnet.
2. Susun rangkian yaitu catudaya harus mati dan saklar rangkaian terbuka.
3. Pilih tegangan 2 volt sesuai lembar kerja ,Arus listrik Dc.
4. Periksa kembali rangkaian yang sudah dibuat .
5. Taburkan serbuk besi pada penghantar magnet dan solenoid yang akan di
ujicoba.
6. Tempatkan kompas perajah pada permukaan kotak transparan mengitari
penghantar magnet atau solenoid .
7. Nyalakan catudaya dan tutup saklar rangkaian.
8. Pukul pukul bagian pinggir atas saat mengamati serbuk besi yang akan
membentuk garis pola,
9. Amati arah kompas perajah untuk mengetahui apakah ada medan magnet
atau tidak ada medan magnet.
10. Gambar pola garis-garis medan magnet disekitar kompas perajah dan
bagian atas pada lembar kerja.

8.4 Alat dan Bahan


8.4.1 Alat
1. Saklar SPST (1 buah)
2. Kabel penghubung (1 buah)
3. Catu daya ( 1 buah)
4. Kompas perajah ( 4 buah)
5. Solenoida ( 1buah)
6. Penghantar lurus (1 buah)
7. Penghantar melingkar (1 buah)

[Type text]
8.4.2 bahan
1. Serbuk besi (secukupnya)
8.5 Pengumpulan Data

Penghantar Gambar garis pola medan I (ampere) B (tesla)


magnet
I = V/R 𝜇0 𝑖
𝐵=
2𝜋 𝑎

penghantar
lurus I = 2,5 A B = 2,5 π x 10-5
I = 5,0 A B = 5,0 π x 10-5
I = 7,5 A B = 7,5 π x 10-5

I = V/R 𝜇0 𝑖 𝑁
𝐵𝑝 = 𝑠𝑖𝑛 𝜃
2 𝑟2

Penghantar
Melingkar I = 2,5 A B = 3,437 π x 10-5
I = 5,0 A B = 6,875 π x 10-5
I = 7,5 A B = 10,31 π x 10-5

I = V/R 𝜇0 𝑖 𝑁
𝐵=
𝐿

Solenoid I = 2,5 A
B = 57,14 π x 10-5
I = 5,0 A
B = 114,3 π x 10-5
I = 7,5 A
B = 171,4 π x 10-5

[Type text]
8.7 ANALISA

Setelah melakukan percobaan pada praktikum ini diketahui


bahwa setiap penghantar yaitu penghantar lurus, pengantar
melingkar dan solenoid mempunyai gambar pola garis- garis medan
magnet yang berbeda. Gambar pola garis medan magnet yang
terbentuk ini merupakan pola garis medan magnetic yang disebut
garis gaya magnetic. Medan magnet tidak dapat dilihat, tetapi dapat
diamati pengaruh magnet pada benda lain yaitu serbuk besi.

Setelah diamati garis gaya magnetnya pada setiap penghantar


dapat diketahui bahwa garis-garis gaya magnetic selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Garis- garis
magnetic tidak pernah memotong garisgaris gaya magnet lainnya
meskipun berasal dari magnet yang sama, daerah garis-garis
magnetiknya rapat dapat diketahui bahwa medan magnetnya kuat
sedangkan garis-garis magnetnya rengang diketahui bahwa medan
magnetnya lemah.

Pada percobaan ini juga dapat diketahui bahwa medan magnet


yang ada disekitar kawat yang dialiri listrik dapat mempengaruhi
posisi jarum kompas. Perubahan posisi ini dipengaruhi oleh besar
kuar arusyang mengalir pada kawat pengantar dan juga jarak kawat
pengantar.

Medan magnet yang di hasilkan oleh sebuah kawat penghantar


sangatlah lemah untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dapat
digunakan kumparan yang berarus listrik. Kumparan berarus listrik

[Type text]
dapat menghasilkan medan magnet yang kuat karena disetiap lilitan
kumparan menghasilkan medan magnet yang akan diperkuat oleh
lilitan lainnya seperti solenoid.

Dipercobaan ini diketahui adanya perbedaan nilai medan


magnet di setiap penghantar. Untuk penghantar solenoid nilai medan
magnet nya dihitung secara terpisah yaitu ujung dan tengah.

Factor yang mempengaruhi induksi magnet pada kawat


penghantar adalah :
2. Kuat arus
3. Jarak titik ke kawat
4. Jari- jari ke kawat
5. Banyak lilitan
6. Panjang

8.8 kesimpulan

1. Setiap penghantar mempunyai garis-garis medan magnet yang


berbeda
2. Gambar pola yang terbentuk disebut garis gaya magnetic
3. Garis gaya magnetic selalu keluar dari kutub utara ke kutub
selatan
4. Garis gaya magnet tidak pernah memotong garis gaya magnet
lainnya
5. Garis gaya magnetic yang rapat diketahui kuat arusnya kuat
6. Garis gaya ,agnetik yang renggang diketahui kuat arusnya
lemah
7. Medan magnet dialri oleh arus listrik

[Type text]
8. Perubahan posisi jarum kompas dipernagruhi besar arus yang
mengalir
9. Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet
yang kuat
10. Ada 5 faktor yang mempengaruhi induksi magnet pada
penghantar
11. Adanya hipotesa maxwell

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai