Oleh
Kelompok 2
Laporan praktikum ini berjudul Penerepan Asas Black pada Suhu dan Kalor.
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang
suhu dan kalor, mengenal dan mengetahui tentang asas black, mampu menentukan
hasil pengukuran suhu dan kalor dengan asas black.
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari satu benda ke
benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang
mempunyai perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Praktikum ini dilakukan dengan melakukan percobaan pemanasan 200 ml air yang
mempunyai massa 5 kg dengan selang waktu tiap pengukuran menggunakan
termometer selama 3 menit sekali sampai suhunya mencapai 70oC.
Oleh karena itu dari data hasil yang didapatkan diketahui bahwa kenaikan suhu pada
selang waktu yang telah ditentukan sangat mempengaruhi besarnya kalor. Sehingga
menyebabkan kalor pada selang waktu tertentu berbeda-beda nilainya.
I. PENDAHULUAN
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari satu benda ke
benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang
mempunyai perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Laporan yang dibuat oleh kelompok dua ini berupaya untuk membahas dan
menjelaskan mengenai penggunaan asas black dalam menentukan perubahan suhu
dan kalor pada suatu benda atau zat tertentu.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya, karena kami masih dalam proses awal pembelajaran di tingkat
perguruan tinggi. Namun kami sangat berharap jika laporan hasil praktikum yang
kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacannya dan untuk kami
sendiri. Oleh sebab itu juga kami sangat mengharapkan adanya kritikan,usulan,dan
saran yang diberikan agar kami kedepannya dapat membuat sebuah makalah yang
lebih baik lagi.
Praktikum tentang penerapan asas black pada suhu dan kalor ini dilakukan dengan
suatu tujuan yaitu sebagai berikut:
” Pada percampuran antara dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang
suhunya tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima oleh zat yang suhunya
rendah.”
Asas blck juga menjabarkan mengenai beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
a. Jika satu benda memiliki suhu yang berbeda dengan, dan suhunya kemudian
dicampurkan, maka benda yang suhunya lebih panas memberikan kalor pada
benda yang suhunya lebih rendah (dingin). Sehingga suhu akhirnya akan sama
atau tetap.
b. Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu rendah sama dengan
jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu tinggi.
c. Benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama dengan kalor yang
diserap oleh benda yang dipanaskan.
Sehingga secara sederhana dapat dituliskan rumus yang sederhana pula, yaitu sebagai
berikut :
Q dilepaskan = Q diterima
Pada percampuran antara dua zat, sesunguhnya terdapat kalor yang hilang ke
lingkungan sekitar, misalnya wadah percampuran akan menyerap kalor sebesar hasil
kali antara massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu wadah (Praswirosusanto.2003).
2.2. Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor mengalir
dari suhu tinggi ke suhu rendah (Bandura, A. 1969).
Karena kalor merupakan suatu bentuk energi maka satuan kalor sama dengan satuan
energi yaitu Joule (J).
Kalor yang diberikan daklam sebuah benda dapat digunakan untuk dua cara yaitu
untuk menaikan suhu benda tersebut dan untuk menurunkan suhu benda yang
terganyung oleh massa benda, massa jenis, serta perbedaan kedua suhu benda
tersebut.
Besar kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu benda berbanding lurus dengan
massa benda, kalor jenis benda, dan perubahan suhu yang dialami benda (Risnawan
Abadi. 2015). Besar kalor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = M × C × ∆T
Kalor jenis adalah kalor yang dierlukan untuk menaikan suhu 1 kg benda sebesar 1 oC
atau 1 k. kalor jenis suatu benda dapat ditentukna dengan menggunakan rumus
sederhana yaitu :
Q
C=
M×∆T
Kalor jenis benda akan berubah-ubah sesuai suhu. Jika perubahan suhu tidak terlalu
besar maka kalor jenis dapat dianggap tetap. Kalor jenis benda ini menyatakan
kemampuan suatu benda dalam menyerap atau melepaskan kalor (Young, Hugh.
2003). Semakin besar kalor jenis suatu benda, maka akan semakin kecil kemampuan
benda tersebut dalam menyerap atau melepaskan kalor. Sedangkan semakin kecil
kalor jenis suatu benda, maka akan semakin besar kemampuan benda dalam
menyerapa atau melepaskan kalor.
a. Konduksi
Q
H=
t
Q = kalor (J)
t = waktu (s)
b. Konveksi
Radiasi adalah perpindahan kalor dengan cara memancarkan panas dalam bentuk
gelombang elektromaknetik. Laju perpindahan kalor dihitung dengan persamaan
berikut.
W = eσAT4
Adapun pengaplikasian asas black yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut:
Praktikum Penerapan Asas Black Pada Suhu Dan Kalor ini dilakukan pada hari
jum’at 12 Oktober 2017 pukul 15.00-17.00 WIB. Dilaboratorium Fisika Dasar
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tripot, bunsen, gelas ukur,
termometer, korek api, stopwatch. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu air sebanyak 200 ml dengan massa 5 kg.
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum penerapan asas black
pada suhu dan kalor
Diukur suhunya pada selang waktu yang telah ditentukan yaitu pada 3 menit sekali sampai
suhunya mencapai 70oC
Adapun hasi yang didapatkan dari melakukan praktikum penerapan asas black pada
suhu dan kalor, yaitu sebagai berikut.
Q1 = m x c x∆T
= 609.000 Joule
Q2 = m x c x∆T
= 42.000 Joule
Q 3= m x c x∆T
= 63.000 Joule
Q 4= m x c x∆T
= 63.000 Joule
Q 5= m x c x∆T
= 63.000 Joule
Q 6= m x c x∆T
= 84.000 Joule
Q 7= m x c x∆T
= 84.000 Joule
Q 8= m x c x∆T
Q 9= m x c x∆T
= 42.000 Joule
Q 10= m x c x∆T
= 63.000 Joule
Q 11= m x c x∆T
= 42.000 Joule
Q 12= m x c x∆T
= 21.000 Joule
Q 13= m x c x∆T
= 21.000 Joule
Q 14= m x c x∆T
= 21.000 Joule
Q 15= m x c x∆T
= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC
= 42.000 Joule
Q 16= m x c x∆T
= 42.000 Joule
Q 17= m x c x∆T
= 42.000 Joule
Q 18= m x c x∆T
= 63.000 Joule
Qlepas = Qterima
m1 x c1 x ∆ T 1 = m2 x c2 x ∆ T 2
2079000
42000 Tc =
42000
Tc = 49.5oC
4.2. Pembahasan
Dari praktikum mengenai penerapan asas black pada suhu dan kalor dapat diambil
hasil dari masing-masing kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air yang
dipanaskan dengan selang waktu 3 menit sekali. Kalor yang ada dapat dicari
menggunakan rumus Q = M x C x ∆T. dengan keterangan sebagai berikut : Q adalah
kalor, M adalah massa benda (massa air), C adalah massa jenis benda air, dan ∆T
adalah kenaikan suhu yang dialami.
Dari data yang diperoleh kenaikan suhu sangat mempengaruhi besarnya kalor yang
digunakan. Hal ini terlihat dari Q2 yang berjumlah 42000 dengan ∆T=2oC, Q3= 63000
dengan ∆T= 3oC, dan Q6= 84000 dengan ∆T= 4oC.
V. KESIMPULAN
Dari praktikumtentang penerapan asas black pada suhu dan kalor yang telah
dilakukan dengan cara pemanasan sejumlah air dan pengukuran suhunya dalam
selang waktu 3 menit sekali, ini dapat diambil kesimpulan bahwa:
DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. 1969. Fisika Alam. Jakarta. Erlangga.
Gajah Mada.
Tipler, Paul.1998. Fisika Untuk Saims Dan Teknik.Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.
LAMPIRAN
Hasil Percobaan