Anda di halaman 1dari 17

Koefisien Restitusi Tumbukan

( Laporan Praktikum Fisika Dasar )

Oleh
Kelompok 2

Adia Fajar Pamungkas 1714151050


Chantika Osfindra P 1714151038
Eka Nala Puspita 1714151058
Fachrezy Yuliansjah 1714151062
Hinggrit Enggar Rara 1714151052

LABORATORIUM FISIKA DASAR PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK

Laporan praktikum ini berjudul Penerepan Asas Black pada Suhu dan Kalor.
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang
suhu dan kalor, mengenal dan mengetahui tentang asas black, mampu menentukan
hasil pengukuran suhu dan kalor dengan asas black.

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari satu benda ke
benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang
mempunyai perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

Praktikum ini dilakukan dengan melakukan percobaan pemanasan 200 ml air yang
mempunyai massa 5 kg dengan selang waktu tiap pengukuran menggunakan
termometer selama 3 menit sekali sampai suhunya mencapai 70oC.

Oleh karena itu dari data hasil yang didapatkan diketahui bahwa kenaikan suhu pada
selang waktu yang telah ditentukan sangat mempengaruhi besarnya kalor. Sehingga
menyebabkan kalor pada selang waktu tertentu berbeda-beda nilainya.
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang bisa berpindah dari satu benda ke
benda lainnya karena adanya perbedaan suhu. Ketika dua benda yang
mempunyai perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir (berpindah) dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

Laporan yang dibuat oleh kelompok dua ini berupaya untuk membahas dan
menjelaskan mengenai penggunaan asas black dalam menentukan perubahan suhu
dan kalor pada suatu benda atau zat tertentu.

Dalam penyusunan makalah ini kami sadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya, karena kami masih dalam proses awal pembelajaran di tingkat
perguruan tinggi. Namun kami sangat berharap jika laporan hasil praktikum yang
kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacannya dan untuk kami
sendiri. Oleh sebab itu juga kami sangat mengharapkan adanya kritikan,usulan,dan
saran yang diberikan agar kami kedepannya dapat membuat sebuah makalah yang
lebih baik lagi.

2.1 Tujuan Praktikum

Praktikum tentang penerapan asas black pada suhu dan kalor ini dilakukan dengan
suatu tujuan yaitu sebagai berikut:

a. Untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang asas black.


b. Untuk dapat mengenal dan mengetahui tentang suhu dan kalor.
c. Untuk dapat menentukan hasil pengukuran suhu dan kalor dengan
menggunakan asas black.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Asas Black

Merupakan suatu prinsip dalam termokidinamika yang dikemukakan oleh seorang


ilmuan bernama Joseph Black.

Bunyi asas black adalah sebgai berikut :

” Pada percampuran antara dua zat, banyaknya kalor yang dilepaskan zat yang
suhunya tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima oleh zat yang suhunya
rendah.”

Asas blck juga menjabarkan mengenai beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

a. Jika satu benda memiliki suhu yang berbeda dengan, dan suhunya kemudian
dicampurkan, maka benda yang suhunya lebih panas memberikan kalor pada
benda yang suhunya lebih rendah (dingin). Sehingga suhu akhirnya akan sama
atau tetap.
b. Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu rendah sama dengan
jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu tinggi.
c. Benda yang didinginkan akan melepaskan kalor yang sama dengan kalor yang
diserap oleh benda yang dipanaskan.

Sehingga secara sederhana dapat dituliskan rumus yang sederhana pula, yaitu sebagai
berikut :

Q dilepaskan = Q diterima

Pada percampuran antara dua zat, sesunguhnya terdapat kalor yang hilang ke
lingkungan sekitar, misalnya wadah percampuran akan menyerap kalor sebesar hasil
kali antara massa, kalor jenis, dan kenaikan suhu wadah (Praswirosusanto.2003).
2.2. Kalor

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa kalor mengalir
dari suhu tinggi ke suhu rendah (Bandura, A. 1969).

Karena kalor merupakan suatu bentuk energi maka satuan kalor sama dengan satuan
energi yaitu Joule (J).

Kalor yang diberikan daklam sebuah benda dapat digunakan untuk dua cara yaitu
untuk menaikan suhu benda tersebut dan untuk menurunkan suhu benda yang
terganyung oleh massa benda, massa jenis, serta perbedaan kedua suhu benda
tersebut.

Teori dasar tentang kalor, dituliskan sebagai berikut :

a. Kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepaskan.


b. Kalor dapat terjadi akibat adanya satuan gesek.
c. Kalor merupakan salah satu bentuk energi.
d. Kesetaraan antara satuan kalor dab satuan energi disebut dengan kalor
mekanik.

Besar kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu benda berbanding lurus dengan
massa benda, kalor jenis benda, dan perubahan suhu yang dialami benda (Risnawan
Abadi. 2015). Besar kalor tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = M × C × ∆T

Keterangan : Q = besar kalor yang dilepaskan atau diserap (Joule)

M = massa benda (kg)

C = kalor jenis benda (J/kgoc)

∆T = perubahan suhu (oC)


2.3. Kalor Jenis

Kalor jenis adalah kalor yang dierlukan untuk menaikan suhu 1 kg benda sebesar 1 oC
atau 1 k. kalor jenis suatu benda dapat ditentukna dengan menggunakan rumus
sederhana yaitu :

Q
C=
M×∆T

Kalor jenis benda akan berubah-ubah sesuai suhu. Jika perubahan suhu tidak terlalu
besar maka kalor jenis dapat dianggap tetap. Kalor jenis benda ini menyatakan
kemampuan suatu benda dalam menyerap atau melepaskan kalor (Young, Hugh.
2003). Semakin besar kalor jenis suatu benda, maka akan semakin kecil kemampuan
benda tersebut dalam menyerap atau melepaskan kalor. Sedangkan semakin kecil
kalor jenis suatu benda, maka akan semakin besar kemampuan benda dalam
menyerapa atau melepaskan kalor.

2.4. Perpindahan Kalor

a. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan


partikel partikel zat penghantarnya. Konduksi merupakan perpindahan kalor yang
terjadi pada zat padat. Besar kalor yang merambat setiap detiknya dapat dihitung
dengan persamaan berikut.

Q
H=
t

Keterangan : H = besar kalor yang merampat setiap detik (W/m k)

Q = kalor (J)

t = waktu (s)

b. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai perpindahan partikel partikel


zat. Konveksi merupaakan perpindahan kalor yang terjadi pada fluida, baik fluida
cair maupun gas.
c. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor dengan cara memancarkan panas dalam bentuk
gelombang elektromaknetik. Laju perpindahan kalor dihitung dengan persamaan
berikut.

W = eσAT4

2.5 Pengaplikasian Asas Black pada kehidupan sehari-hari

Adapun pengaplikasian asas black yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut:

a. Memasak air dengan menggunakan panci logam.


b. Membuat kopi atau minuman panas.
c. Membakar besi logam dan sejenisnya.
d. Pembuatan batu es.
e. Penggunaan setrika listrik dalam aktivitas rumah tangga.
f. Penggunaan radiator mobil.
g. Penggunaan hairdryer.
h. Penggunaan mickrowave dalam pemanasan makanan.
i. Radiasi panas dari bola lampu.
III. METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Penerapan Asas Black Pada Suhu Dan Kalor ini dilakukan pada hari
jum’at 12 Oktober 2017 pukul 15.00-17.00 WIB. Dilaboratorium Fisika Dasar
Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tripot, bunsen, gelas ukur,
termometer, korek api, stopwatch. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu air sebanyak 200 ml dengan massa 5 kg.

3.3. Prosedur Kerja

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum penerapan asas black
pada suhu dan kalor

Disiapkan air jernih sebanyak 200ml dengan massa 5 kg

Dipanaskan air yang telah disiapkan mengguankan bunsen

Diukur suhunya pada selang waktu yang telah ditentukan yaitu pada 3 menit sekali sampai
suhunya mencapai 70oC

Disiapkan kemlali air jernih sebanyak 200ml


Dicampurkan air yang sudah dipanaskan dengan air jernih yang 200ml tadi

Diukur suhunya dan dicatat hasilnya


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Praktikum

Adapun hasi yang didapatkan dari melakukan praktikum penerapan asas black pada
suhu dan kalor, yaitu sebagai berikut.

No. Waktu (Menit) Suhu (oC) Kalor (Joule)


1 0 29 609.000
2 3 31 42.000
3 6 34 63.000
4 9 37 63.000
5 12 40 63.000
6 15 44 84.000
7 18 48 84.000
8 21 51 63.000
9 24 53 42.000
10 27 56 63.000
11 30 58 42.000
12 33 59 21.000
13 36 60 21.000
14 39 61 21.000
15 42 63 42.000
16 45 65 42.000
17 48 67 42.000
18 51 70 63.000
ρ 1000 Kg/m 3
m= = = 5 Kg
v 200 m 3

Q1 = m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 29oC

= 609.000 Joule
Q2 = m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 3= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC

= 63.000 Joule

Q 4= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC

= 63.000 Joule

Q 5= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC

= 63.000 Joule

Q 6= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 4oC

= 84.000 Joule

Q 7= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 4oC

= 84.000 Joule

Q 8= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC


= 63.000 Joule

Q 9= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 10= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC

= 63.000 Joule

Q 11= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 12= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 1oC

= 21.000 Joule

Q 13= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 1oC

= 21.000 Joule

Q 14= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 1oC

= 21.000 Joule

Q 15= m x c x∆T
= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 16= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 17= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 2oC

= 42.000 Joule

Q 18= m x c x∆T

= 5 Kg. 4200 J/KgoC. 3oC

= 63.000 Joule

Perhitungan Asas Black

Qlepas = Qterima

m1 x c1 x ∆ T 1 = m2 x c2 x ∆ T 2

5 x 4200 x (70-Tc) = 5 x 4200 x (Tc – 29)

21000 x (70-Tc) = 21000 x (70-Tc)

1470000 – 21000Tc = 21000Tc – 609000

21000 Tc + 21000 Tc = 1470000 + 609000

2079000
42000 Tc =
42000
Tc = 49.5oC

4.2. Pembahasan

Dari praktikum mengenai penerapan asas black pada suhu dan kalor dapat diambil
hasil dari masing-masing kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu air yang
dipanaskan dengan selang waktu 3 menit sekali. Kalor yang ada dapat dicari
menggunakan rumus Q = M x C x ∆T. dengan keterangan sebagai berikut : Q adalah
kalor, M adalah massa benda (massa air), C adalah massa jenis benda air, dan ∆T
adalah kenaikan suhu yang dialami.

Dari data yang diperoleh kenaikan suhu sangat mempengaruhi besarnya kalor yang
digunakan. Hal ini terlihat dari Q2 yang berjumlah 42000 dengan ∆T=2oC, Q3= 63000
dengan ∆T= 3oC, dan Q6= 84000 dengan ∆T= 4oC.

V. KESIMPULAN
Dari praktikumtentang penerapan asas black pada suhu dan kalor yang telah
dilakukan dengan cara pemanasan sejumlah air dan pengukuran suhunya dalam
selang waktu 3 menit sekali, ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Asas black merupakan salah satu prinsip dalam termodinamika yang


dikemukakan oleh seorang ilmuan bernama Joseph Black.
2. Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah atau mengalir dari suhu
tinggi ke suhu yang rendah.
3. Kalor yang diterima akan sama dengan kalor yang dilepaskan oleh suatu
benda atau zat.
4. Kalor jenis adalah banyaknya kalor atau energi yang diperlukan untuk
menaikan suhu 1 kg benda sebesar 1 oC .
5. Kalor yang diperlukan dapat dicari dengan menggunakan rumus
Q = M × C × ∆T
6. Besarnya perubahan suhu sangat mempengaruhi kalor yang dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA
Bandura, A. 1969. Fisika Alam. Jakarta. Erlangga.

Young, Hugh. 2003. Fisika. Jakarta. Erlangga.

Praswirosusantoa. 2003. Fisika untuk Ilmu Ilmu Hayati. Yogyakarta. Universitas

Gajah Mada.

Tipler, Paul.1998. Fisika Untuk Saims Dan Teknik.Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.

LAMPIRAN

Alat dan Bahan


Proses percobaan

Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai