Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN
Secara garis besar, ada dua cara pengawetan obyek biologi, yaitu pengawetan
basah dan pengawetan kering. Pengawetan basah dilakukan dengan mengawetkan
obyek biologi dalam suatu cairan pengawet. Pengawetan kering dilakukan dengan
mengeringkan obyek biologi hingga kadar air yang sangat rendah, sehingga
organism perusak/penghancur tidak bekerja.
Alat yang digunakan untuk insektarium sangat beragam, mulai dari jarring
serangga, kotak pemisah (separation box), botol pembunuh (killing bottle), botol
pengawet, amplop kertas (papilot), alat penghisap (aspirator), perangkap. (trap),
sampai pinset, kuas kecil dan pisau. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara
lain: asam asetat glasial 5%, gliserin 5%, kloroform, alkohol dan formalin.
(Rusyana, 2011)
Sebagai media untuk belajar struktur tubuh serangga secara mendalam, terutama
yang berhubungan dengan ciri khasnya, sehingga lebih mudah mengenal dan
menggolongkannya dalam klasifikasi (Jumar, 2000).
Menurut Purwiji (2011) dalam dunia entomologi, pengawetan serangga termasuk
dalam kegiatan koleksi serangga atau insektarium. Kegiatan ini bertujuan untuk:
1.2. Tujuan
1. Jarum Pentul
2. Sterofoam
3. Serangga
3.1. Hasil
Gambar Keterangan
Jenis Awetan: Kering
Kingdom: Animalia
Phylum: Artopoda
Class: Insecta
Ordo: Orthoptera
Sub-Ordo: Caelifera
Family: Acrididae
Genus: Dissosteira
Spesies: Dissosterira carolina
Belalang (Caelifera)
3.2 Pembahasan
Pada percobaan insektarum kali ini dengan menggunakan belalang ternyata bagian
tubuh belalang masih awet. Hal ini terjadi karena adanya kandungan alkohol yang
sudah disuntikkan kedalam tubuh belalang dan juga sudah disemprotkan alkohol
keseluruh bagian tubuh belalang. Bagian tubuh belalang juga tidak jamuran. Hal
ini juga dikarenakan setelah disemprot dan disuntik alkohol belalang langsung
dijemur dibawah sinar matahari selama lebih dari satu hari dan menyebabkan
belalang mengering. Insektarium ini saat bagus jika dijadikan percobaan untuk
pengawetan hewan yang berjenis serangga.
Jadi pada dasarnya setiap kali akan melakukan sebuah percobaan selalu
mengalami kesulitan yang akan dijadikan sebuah tantangan. Maka sebelum
melakukan percobaan hendaklah menyiapkan dan memikirkannya dengan matang
matang agar nantinya tidak akan mengalami kesulitan.
IV. KESIMPULAN
2. Ada 2 cara pengawetan serangga yaitu awetan basah dan awetan kering,
awetan basah biasa digunakanuntuk serangga yang bertubuh lunak dengan
cara menuangkan alcohol kepada serangga tersebut hingga terendam
sedangkan awetan kering biasa digunakanuntuk awetan yang bertubuh
besar dengan cara menggunakan kapas yang sudah di beri alkohol dan
ditempelkan kepada serangga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mukaromah, F., (2011) , Seni Insektarium Pada Serangga Bersayap, Jurnal POPT
Pertama, Surabaya, BPP2TP Surabaya.