Anda di halaman 1dari 11

INSEKTARIUM

(Laporan Praktikum Biologi)

Oleh

Iqbal Budi Prastowo


(2014071041)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara garis besar, ada dua cara pengawetan obyek biologi, yaitu pengawetan
basah dan pengawetan kering. Pengawetan basah dilakukan dengan mengawetkan
obyek biologi dalam suatu cairan pengawet. Pengawetan kering dilakukan dengan
mengeringkan obyek biologi hingga kadar air yang sangat rendah, sehingga
organism perusak/penghancur tidak bekerja.

Insektarium merupakan tempat penyimpanan koleksi spesimen insekta, baik


awetan basah maupun kering. Insektarium berupa awetan serangga dengan bahan
pengawet alkohol 70% dan formalin 5% yang dikemas dalam bentuk koleksi
media pembelajaran (Mukaromah, 2011).

Alat yang digunakan untuk insektarium sangat beragam, mulai dari jarring
serangga, kotak pemisah (separation box), botol pembunuh (killing bottle), botol
pengawet, amplop kertas (papilot), alat penghisap (aspirator), perangkap. (trap),
sampai pinset, kuas kecil dan pisau. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara
lain: asam asetat glasial 5%, gliserin 5%, kloroform, alkohol dan formalin.
(Rusyana, 2011)

Sebagai media untuk belajar struktur tubuh serangga secara mendalam, terutama
yang berhubungan dengan ciri khasnya, sehingga lebih mudah mengenal dan
menggolongkannya dalam klasifikasi (Jumar, 2000).
Menurut Purwiji (2011) dalam dunia entomologi, pengawetan serangga termasuk
dalam kegiatan koleksi serangga atau insektarium. Kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Mempelajari taksonomi (identifikasi, deskripsi, dan klasifikasi) serangga,


2. Mempelajari keanekaragaman, sejarah hidup, perilaku, ekologi, habitat,
dan distribusi serangga,
3. Sebagai materi pembanding identifikasi untuk membantu program
pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
4. Untuk keperluan pameran (display) dengan maksud memperkenalkan jenis
jenis serangga di sekitar kita.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk :


1. Mahasiswa mengetahui tentang insektarium
2. Mahasiswa mengerahui cara pembuatan insektarium
II. METODELOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Herbarium dilaksanakan pada hari Selasa, 17 November 2020 pukul


10.00 – 12.50 WIB, dilakukan secara daring di rumah masing- masing mahasiswa
Teknik Pertanian angkatan 2020.

2.2. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang di gunakan :

1. Jarum Pentul
2. Sterofoam
3. Serangga

2.3. Cara Kerja

Prosedur kerja praktikum Herbarium yaitu sebagai berikut:

• Tangkaplah seekor serangga seperti capung dll.


• Matikan serangga tersebut dengan cara membiusnya. Caranya, masukkan
serangga ke dalam kantong plastik
• Keringkan serangga yang sudah mati dengan sinar matahari
• Agar tampak lebih indah, kita bisa merentangkan sayap serangga.
• Jika sudah kering, tempatkan di sterofom dan di tusuk jarum agar tidak
jatuh
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Gambar Keterangan
Jenis Awetan: Kering
Kingdom: Animalia
Phylum: Artopoda
Class: Insecta
Ordo: Orthoptera
Sub-Ordo: Caelifera
Family: Acrididae
Genus: Dissosteira
Spesies: Dissosterira carolina

Belalang (Caelifera)

3.2 Pembahasan

Pada percobaan insektarum kali ini dengan menggunakan belalang ternyata bagian
tubuh belalang masih awet. Hal ini terjadi karena adanya kandungan alkohol yang
sudah disuntikkan kedalam tubuh belalang dan juga sudah disemprotkan alkohol
keseluruh bagian tubuh belalang. Bagian tubuh belalang juga tidak jamuran. Hal
ini juga dikarenakan setelah disemprot dan disuntik alkohol belalang langsung
dijemur dibawah sinar matahari selama lebih dari satu hari dan menyebabkan
belalang mengering. Insektarium ini saat bagus jika dijadikan percobaan untuk
pengawetan hewan yang berjenis serangga.

Pada percobaan insektarium ini sebenarnya mengalami sedikit kesulitan, yaitu


kesulitan dalam pencarian serangganya. Seperti kesulitan mencari belalang, saat
musim kemarau seperti ini belalang jarang sekali muncul. Jika ingin mencari
belalang kita juga harus mencarinya saat malam hari atau pagi – pagi sekali, dan
mencari belalang pun harus dikebun singkong. Tetapi saat dikebun singkong pun
kita harus memilih belalang yang benar - benar sesuai. Karena pada musim
kemarau seperti ini pun banyak ditemui belalang yang masih berukuran sangat
kecil atau belalang yang masih muda dan belum memiliki sayap.

Jadi pada dasarnya setiap kali akan melakukan sebuah percobaan selalu
mengalami kesulitan yang akan dijadikan sebuah tantangan. Maka sebelum
melakukan percobaan hendaklah menyiapkan dan memikirkannya dengan matang
matang agar nantinya tidak akan mengalami kesulitan.
IV. KESIMPULAN

Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Insektarium adalah media untuk menampilkan berbagai spesies terutama


dari kelas Insecta yang sudah diawetkan. Tujuannya adalah untuk
memudahkan melihat perbedaan antara satu spesies dengan yang lainnya
serta mengenali berbagai spesies serangga.

2. Ada 2 cara pengawetan serangga yaitu awetan basah dan awetan kering,
awetan basah biasa digunakanuntuk serangga yang bertubuh lunak dengan
cara menuangkan alcohol kepada serangga tersebut hingga terendam
sedangkan awetan kering biasa digunakanuntuk awetan yang bertubuh
besar dengan cara menggunakan kapas yang sudah di beri alkohol dan
ditempelkan kepada serangga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Mukaromah, F., (2011) , Seni Insektarium Pada Serangga Bersayap, Jurnal POPT
Pertama, Surabaya, BPP2TP Surabaya.

Purwiji, 2011. Arsenic In Taxidermy Collections. Puslitbang Biologi. Bogor

Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). ALFABETA.


Bandung
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai