Anda di halaman 1dari 15

VISKOSITAS FLUIDA

(Laporan Fisika Dasar Pertanian)

Oleh
Kelompok 1

Jovitha Azalia Hutasoit 1714131009


Rakha Adinata Utomo 1714131031
Maharani Anggia 1714131055
Raflesia Juliyani 1714131069
Seandy Dary Kurniawan 1754131002
Chindy Marisa 1754131009

LABORATORIUM FISIKA DASAR PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengukuran
Hari/Tanggal : Rabu,4 September 2019
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Pertanian
Nama : 1. Sannica Putri Denna
2. Muchlisa Aswin Azzahra
3. Hafiz Zakkiyah Amalia
4. Silvia Agustina
5. Silpia Rizki Ramadani
6. Rahmad Zulfan Anugrah
7. Dio Muhammad Thesa
NPM : 1. 1914211065
2. 1914211013
3. 1914211015
4. 1914211021
5. 1914211043
6. 1914211033
7. 1914211067
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Kelompok :2
Bandar Lampung, 4 September 2019
Mengetahui,
Asisten Dosen

NPM :
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekentalan atau viskositas merupakan sifat dari suatu zat cair (fluida) yang
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair.

Viskositas memiliki alat ukur yang disebut viskometer yang berfungsi untuk
mengukur koefisien gliserin, oli atau minyak. Viskositas banyak terdapat dalam
kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng dan oli. Viskositas berguna
untuk kehidupan seperti sirup yang dikentalkan agar tetap awet.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :


a. Mengukur kecepatan zat.
b. Mengamati dan menentukan koefisien viskositas fluida encer dan kental.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari diberikannya tekanan terhadap


tegangan geser oleh fluida tersebut. Kadang-kadang viskositas ini diserupakan
dengan kekntalan. Fluida yang kental (viskos) akan mengalir lebih lama dalam suatu
pipa dari fluida yang kurang kental (Prijono,1985).

Benda yang dijatuhkan pada zat cair tanpa kecepatan awal akan mendapat beberapa
gaya yaitu sigma F = w-FA-FS = m.a dengan w adalah gaya berat benda ,FA adalah
gaya angkat benda dan FS adalah gaya gesek fluida.gaya gesek fluida (gaya gesek
newton) yang dialami oleh benda berbanding lurus dengan kecepatan cairan dalam
hal ini disebut cairan newton.apabila bola menurut stokes gaya ini dapat dirumuskan
dengan F = 6 n n r v. Karena kecepatan semakin besar maka gaya gesek juga semakin
besar sehingga suatu saat akan terjadi kesetimbangan dinamis ( 0=0) ; Fs =w-Fa (
Hikam,2005)

Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut viscometer.setidaknya


terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran viskositas ,pertama metode
pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa kapiler vertical saat menempuh
jarak tertentu.alat yang digunakan dalam metode ini adalah viscometer
Ostwald.(Mochtar,1990)

Viskositas mendasari diberikannya tekanan terhadap tegangan geser oleh fluida


tersebut .kadang-kadang viskositas ini diserupakan dengan kekentalan.fluida yang
kental (viskos) akan mengalir lebih lama dalam suatu pipa dari fluida yang kurang
kental.viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor diantaranya adalah :
a. Temperatur atau suhu
Koefisien viskositas akan berubah sejalan dengan temperature.
b. Gaya tarik antar molekul
Perbedaan kuat gaya kohesi menjadi factor penentu kekentalan suatu fluida
c. Jumlah molekul terlarut
Jumlah molekul terlarut memberikan komposisi yang lebih padat terhadap
suatu fluida.
d. Tekanan
Pada saat tekanan meningkat,viskositas fluida pun akan naik (Prijono,1985)
III. METODOLOGI PERCOBAAN

4.1 Alat dan Bahan

a. Fluida cair (Air)


b. Fluida kental (Minyak)
c. Kelereng
d. Timbangan Digital
e. Jangka Sorong
f. Gelas ukur
g. Penggaris
h. Stopwatch

4.2 Prosedur Kerja

Langkah-langkah dalam pelaksanaan praktikum ini adalah :


a. Siapkan kelereng, ukur berat kelereng menggunakan timbangan digital dan
ukur diameter kelereng menggunakan jangka sorong.
b. Ulangi langkah 1 sampai tiga kali.
c. Masukkan fluida yang akan diukur koefisien viskositasnya (minyak) ke dalam
tabung.
d. Hitung ketinggian fluida menggunakan penggaris.
e. Posisikan kelereng di atas permukaan fluida.
f. Saat kelereng dilepaskan, stopwatch dihidupkan.
g. Saat kelereng mencapai dasar tabung, stopwatch dimatikan.
h. Catat waktu yang dibutuhkan kelereng dari permukaan fluida hingga
mencapai dasar tabung.
i. Ulangi langkah 6 sampai 8 sebanyak 3 kali
j. Ulangi langkah 3 sampai 9 untuk mengukur koefisien viskositas fluida yang
lain (air).
k. Bandingkan antara koefisien viskositas fluida kental dan koefisien viskositas
fluida cair.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan diperoleh :


a. Massa Jenis Kelereng (𝝆k)
Massa kelereng 1 (m1) = 4,70 gram
Massa kelereng 2 (m2) = 4,70 gram
Massa kelereng 3 (m3) = 4,73 gram
Massa rata-rata kelereng (m) = 4,71 gram = 4,71 x 10-3 kg

Diameter kelereng 1 = 1,40 mm


Diameter kelereng 2 = 1,65 mm
Diameter kelereng 3 = 1,75 mm
Diameter rata-rata kelereng (D) = 1,60 mm
Jari-jari rata-rata kelereng (r = 0,5 x D) = 0,8 mm = 8 x 10-4 m
4
Volume kelereng (V) = volume bola = 3 𝜋𝑟3 = 2,15 x 10-9 m3

𝑚
Massa jenis kelereng (𝜌k) = = 2,19 x 106 kg/m3
𝑣

b. Viskositas Air (𝜼a)


Waktu 1 (t1) = 0,14 detik
Waktu 2 (t2) = 0,11 detik
Waktu 3 (t3) = 0,14 detik
Waktu rata-rata (t) = 0,13 detik
Ketinggian fluida (h) = 10 cm = 10-1 m
Koefisien viskositas air (𝜂a) diukur dengan rumus =
𝑡 𝑟 2 .2.𝑔 (𝜌𝑘−𝜌𝑓)
𝜂a = 9.ℎ

c. Viskositas Minyak (𝜼m)


Waktu 1 (t1) = 0,31 detik
Waktu 2 (t2) = 0,30 detik
Waktu 3 (t3) = 0,33 detik
Waktu rata-rata (t) = 0,31 detik

Ketinggian fluida (h) = 11 cm = 1,1 x 10-1 m


Koefisien viskositas minyak (𝜂m) diukur dengan rumus =
𝑡 𝑟 2 .2.𝑔 (𝜌𝑘−𝜌𝑓)
𝜂m = 9.ℎ

4.2 Pembahasan

Dari percobaan yang telah dilakukan masing-masing sebanyak 3 kali dan hasilnya
ditulis diatas, dapat diketahui bahwa dari 3 kali percobaan dan pehitungan,
didapatkan hasil yang berbeda-beda. Karenanya dibutuhkan pengukuran secara
periodik untuk mengetahui keakuratan data. Dari perhitungan massa jenis
kelereng, mula-mula kita menghitung massa kelereng terlebih dahulu dengan
menggunakan timbangan digital hingga didapatkan massa pada pengukuran ke-1
adalah 4,70 gram, ke-2 adalah 4,70 gram dan ke-3 adalah 4,73 gram. Sehingga
rata-rata massa kelereng adalah 4,71 gram. Seteah itu, dilakukan pengukuran
diameter kelereng hingga didapati hasil pengukuran ke-1 adalah 1,40 mm, ke-2
adalah 1,65 mm, dan ke-3 adalah 1,75 mm. Jadi diameter rata-rata kelereng
adalah 1,6 mm. Dari kedua ukuran tersebut dapat dihitung massa jenis kelereng
sebesar 2,19 x 106 kg/m3
Percobaan yang kedua adalah mengukur vikosistas atau kekentalan fluida. Fluida
yang dipakai pada percobaan ini adalah air dan minyak yang masing-masing
viskositasnya diukur sebanyak 3 kali dengan cara menjatuhkan kelereng ke dalam
fluida yang dituang ke tabung transparan hingga 10 cm dan dihitung lama waktu
yaang dbutuhkan kelereng untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan pada jenis
fluida jenis minyak menghasilkan data percobaan ke-1 kelereng membutuhkan
waktu 0,31 detik untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan ke-2 adalah 0,30 detik
dan ke-3 0,33 detik. Sehingga waktu rata-ratanya adalah 0,31 detik. Jika dihitung
dengan rumus, fluida jenis minyak memiliki koefisien viskositas sebesar 8,6.
Sedangkan pada fluida jenis air dihasilkan data percobaan ke-1 kelereng
membutuhkan waktu 0,4 detik untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan ke-2
adalah 0,11 detik dan yang ke-3 adalah 0,14 detik. Sehingga waktu rata-rata nya
adalah 0,13 detik. Jika dihitung dengan rumus, fluida jenis air memiliki koefisien
viskositas sebesar 3,96.

Nilai koefisien viksositas minyak lebih tinggi daripada nilai koefisien viskositas
air. Yang artinya, minyak lebih kental daripada air sehingga benda lebih sulit
untuk bergerak di dalam minyak daripada air dan minyak akan mengalir lebih
lambat daripada air.

Setiap zat cair memiliki kekentalan yand disebut viskositas. Viskositas yang
dimiliki setiap zat berbeda-beda, hal ini bergantung pada konsentrasi dari zat cair
atau fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu
sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya gesek.
Viskositas juga dapat dianggap sebagai ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar viskositas suatu
fluida, maka semakin sulit benda bergerak dalam fluida tersebut. Didala zat ai,
viskositas timbul akibat gaya kohesi antar molekul zat cair. Sedangkan dalam gas,
viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antar molekul gas.
Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viksositas yang
menghambat lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan tersebut menggeser satu
diatas lainnya. Untuk fluida kental seperti minyak, diperlukan gaya yang lebih
besar. Sedangkan untuk fluida kurang kental seperti air, diperlukan gaya yang
lebih kecil.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pengamatan Viskositas Fluida adalah :


a. Semakin besar diameter bola yang dijatuhkan kedalam fluida, semakin besar
pula kecepatan benda tersebut jatuh.
b. Semakin kental suatu zat cair atau fluida, semakin lambat kecepatan bola yang
jatuh didalamnya.
c. Semakin besar massa bola yang jatuh kedalam fluida, semakin besar
kecepatan bola tersebut saat jatuh kedalamnya.
DAFTAR PUSTAKA

Moctar.1990.Mekanika Fluida.Jakarta:Erlangga.

Prijono, Arko.1985. Mekanika Fluida.Jakarta: Erlangga.

Waluyo,Agus.2004.Petunjuk Pratikum Fisika Dasar I.Surabaya:ITS.


LAMPIRAN
PERHITUNGAN

Diketahui :
mkelereng = 4,71 x 10-3 kg
rkelereng = 8 x 10-4 m
4
Vkelereng = 𝜋𝑟3 = 2,15 x 10-9 m3
3
𝑚
𝜌kelereng = = 2,19 x 106 kg/m3
𝑣

𝜌air = 1000 kg/m3


𝜌minyak = 800 kg/m3
tair = 0,13 detik
hair = 10-1 m
tminyak = 0,31 detik
hminyak = 1,1 x 10-1 m
Ditanya :
a. 𝜂a dan 𝜂m = .....?
Jawab :
𝑡 𝑟 2 .2.𝑔 (𝜌𝑘 −𝜌𝑎 )
𝜂a = 9.ℎ
(0,13).( 8 x 10−4 )2 .2.(9,8) (2,19 x 106 −103 )
𝜂a = = 3,96
9.(10−1 )

𝑡 𝑟 2 .2.𝑔 (𝜌𝑘 −𝜌𝑚 )


𝜂m = 9.ℎ
2
(0,31) (8 x 10−4 ) .2.(9,8) (2,19 x 106 −8 x 102 )
𝜂m = = 8,6
9.(1,1 x 10−1 )

Anda mungkin juga menyukai