Oleh
Kelompok 1
Judul : Pengukuran
Hari/Tanggal : Rabu,4 September 2019
Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Pertanian
Nama : 1. Sannica Putri Denna
2. Muchlisa Aswin Azzahra
3. Hafiz Zakkiyah Amalia
4. Silvia Agustina
5. Silpia Rizki Ramadani
6. Rahmad Zulfan Anugrah
7. Dio Muhammad Thesa
NPM : 1. 1914211065
2. 1914211013
3. 1914211015
4. 1914211021
5. 1914211043
6. 1914211033
7. 1914211067
Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
Kelompok :2
Bandar Lampung, 4 September 2019
Mengetahui,
Asisten Dosen
NPM :
I. PENDAHULUAN
Kekentalan atau viskositas merupakan sifat dari suatu zat cair (fluida) yang
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair.
Besarnya kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair.
Viskositas memiliki alat ukur yang disebut viskometer yang berfungsi untuk
mengukur koefisien gliserin, oli atau minyak. Viskositas banyak terdapat dalam
kehidupan sehari-hari seperti sirup, minyak goreng dan oli. Viskositas berguna
untuk kehidupan seperti sirup yang dikentalkan agar tetap awet.
Benda yang dijatuhkan pada zat cair tanpa kecepatan awal akan mendapat beberapa
gaya yaitu sigma F = w-FA-FS = m.a dengan w adalah gaya berat benda ,FA adalah
gaya angkat benda dan FS adalah gaya gesek fluida.gaya gesek fluida (gaya gesek
newton) yang dialami oleh benda berbanding lurus dengan kecepatan cairan dalam
hal ini disebut cairan newton.apabila bola menurut stokes gaya ini dapat dirumuskan
dengan F = 6 n n r v. Karena kecepatan semakin besar maka gaya gesek juga semakin
besar sehingga suatu saat akan terjadi kesetimbangan dinamis ( 0=0) ; Fs =w-Fa (
Hikam,2005)
𝑚
Massa jenis kelereng (𝜌k) = = 2,19 x 106 kg/m3
𝑣
4.2 Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan masing-masing sebanyak 3 kali dan hasilnya
ditulis diatas, dapat diketahui bahwa dari 3 kali percobaan dan pehitungan,
didapatkan hasil yang berbeda-beda. Karenanya dibutuhkan pengukuran secara
periodik untuk mengetahui keakuratan data. Dari perhitungan massa jenis
kelereng, mula-mula kita menghitung massa kelereng terlebih dahulu dengan
menggunakan timbangan digital hingga didapatkan massa pada pengukuran ke-1
adalah 4,70 gram, ke-2 adalah 4,70 gram dan ke-3 adalah 4,73 gram. Sehingga
rata-rata massa kelereng adalah 4,71 gram. Seteah itu, dilakukan pengukuran
diameter kelereng hingga didapati hasil pengukuran ke-1 adalah 1,40 mm, ke-2
adalah 1,65 mm, dan ke-3 adalah 1,75 mm. Jadi diameter rata-rata kelereng
adalah 1,6 mm. Dari kedua ukuran tersebut dapat dihitung massa jenis kelereng
sebesar 2,19 x 106 kg/m3
Percobaan yang kedua adalah mengukur vikosistas atau kekentalan fluida. Fluida
yang dipakai pada percobaan ini adalah air dan minyak yang masing-masing
viskositasnya diukur sebanyak 3 kali dengan cara menjatuhkan kelereng ke dalam
fluida yang dituang ke tabung transparan hingga 10 cm dan dihitung lama waktu
yaang dbutuhkan kelereng untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan pada jenis
fluida jenis minyak menghasilkan data percobaan ke-1 kelereng membutuhkan
waktu 0,31 detik untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan ke-2 adalah 0,30 detik
dan ke-3 0,33 detik. Sehingga waktu rata-ratanya adalah 0,31 detik. Jika dihitung
dengan rumus, fluida jenis minyak memiliki koefisien viskositas sebesar 8,6.
Sedangkan pada fluida jenis air dihasilkan data percobaan ke-1 kelereng
membutuhkan waktu 0,4 detik untuk sampai ke dasar tabung. Percobaan ke-2
adalah 0,11 detik dan yang ke-3 adalah 0,14 detik. Sehingga waktu rata-rata nya
adalah 0,13 detik. Jika dihitung dengan rumus, fluida jenis air memiliki koefisien
viskositas sebesar 3,96.
Nilai koefisien viksositas minyak lebih tinggi daripada nilai koefisien viskositas
air. Yang artinya, minyak lebih kental daripada air sehingga benda lebih sulit
untuk bergerak di dalam minyak daripada air dan minyak akan mengalir lebih
lambat daripada air.
Setiap zat cair memiliki kekentalan yand disebut viskositas. Viskositas yang
dimiliki setiap zat berbeda-beda, hal ini bergantung pada konsentrasi dari zat cair
atau fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu
sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya gesek.
Viskositas juga dapat dianggap sebagai ukuran kekentalan fluida yang
menyatakan besar kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar viskositas suatu
fluida, maka semakin sulit benda bergerak dalam fluida tersebut. Didala zat ai,
viskositas timbul akibat gaya kohesi antar molekul zat cair. Sedangkan dalam gas,
viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antar molekul gas.
Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viksositas yang
menghambat lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan tersebut menggeser satu
diatas lainnya. Untuk fluida kental seperti minyak, diperlukan gaya yang lebih
besar. Sedangkan untuk fluida kurang kental seperti air, diperlukan gaya yang
lebih kecil.
V. KESIMPULAN
Moctar.1990.Mekanika Fluida.Jakarta:Erlangga.
Diketahui :
mkelereng = 4,71 x 10-3 kg
rkelereng = 8 x 10-4 m
4
Vkelereng = 𝜋𝑟3 = 2,15 x 10-9 m3
3
𝑚
𝜌kelereng = = 2,19 x 106 kg/m3
𝑣