Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Dr. Yuyun Fitriana, S.P., M.P. Dr. Ir. Sudi Pramono, M.P.
ii
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Hari ke-1 ...........................................................................................................3
2.2Hari ke-2 ............................................................................................................4
2.3 Hari ke-3 ...........................................................................................................5
2.4 Hari ke-4 ...........................................................................................................6
2.5 Hari ke-5 ...........................................................................................................7
2.6 Hari ke-6 ...........................................................................................................8
2.7 Hari ke-7 ...........................................................................................................9
2.8 Hari ke-8 .........................................................................................................11.
2.9 Hari ke-9 ..........................................................................................................12
2.10 Hari ke-10 ......................................................................................................13
2.11 Hari ke-11.......................................................................................................14
iii
3.2 Pembibitan ...................................................................................................16
3.3 Penanaman ...................................................................................................16
3.4 Pemupukan dan Perawatan .........................................................................17
3.5 Panen dan Pasca Panen ................................................................................17
3.6 Aspek Usaha Tani .......................................................................................19.
IV KESIMPULAN ...........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21
LAMPIRAN.......................................................................................................22
iv
I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
1
Kegiatan ini dilakukan di Keurahan Yosomulyo, Kecamatan Metro Pusat, Kota
Metro. Beberapa komoditas pertanian yang ada di Yosomulyo yaitu padi dan
jagung.
1.2 Tujuan
2
II PELAKSANAAN KEGIATAN
Deskeripsi Kegiatan :
Comment [A3]: Huruf besar
Kegiatan pertama dilakukan pada tanggal 17 februari 2021 pukul 09.30 WIB
diadakan pembukaan dan peresmian Praktik Pengenalan Pertanian (P3) yang
dilaksanakan secara daring memalui zoom meeting yang dibuka oleh Wakil
Dekan 1 Fakultas Pertanian Uneversitas Lampung, Prof, Dr.Ir. Purnomo, M.S.
dan Dr. Yuyun Fitriana, S.P., M.P. selaku ketua jurusan Proteksi Tanaman Comment [A4]: Huruf besar
kegiatan pembukaan dan peresmian ini dipandu oleh MC Shiva Kholifatun Nisa.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembawaan materi sebagai pembekalan P3 materi
yang pertama yaitu Budidaya Tanaman yang disampaikan oleh Ir. Solikhin, M.P.
materi kedua yaitu Hama Tanaman yang disampaikan oleh Dr. Ir. Sudi Pramono, Comment [A5]: Dr
M.P dan materi terakhir yaitu Penyakit dan Gulma yang disampaikan oleh Ir.
Muhammad Nurdin, M.Si.
3
Kesimpulan : Pembukaan dan Peresmian Praktik Pengenalan
Pertanian (P3) oleh Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian
Universitas lampung Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S. dan
Ketua Jurusan Proteksi Tanaman Dr. Yuyun Fitriana,
S.P., M.P.
Deskripsi Kegiatan :
4
2.3 Hari ketiga ( Jumat, 19 Februari 2021 )
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-3 yang dilakukan di lokasi sawah bapak Suryanto dengan
mengamati agroekosistem di lokasi tersebut. Agroekosistem yang ada dilokasi
tersebut terdapat irigasi disekitar petak sawah untuk pengairan sawah, air dari
irigasi tersebut bersumber dari tersier yang ada di dekat sawah. Tersier ini adalah
saluran dari waduk untuk mengaliri air ke sawah-sawah. Selain itu, dapat saya
ketahui teknik pada budidaya ini menggunakan teknik semikonvensional karena
pada suatu waktu menggunakan alat tradisional dan terkadang menggunakan alat
yang modern. Pola tanam budidaya ini adalah monokultur, monokultur yaitu
teknik menanam dengan satu jenis tanaman. Padi yang sedang dibudidayakan di
lokasi saat ini adalah jenis padi Inpari.
5
Hari keempat ( Sabtu, 20 Februari 2021 )
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-4 yang dilakukan di lokasi sawah bapak Suryanto dengan
meninjau lebih lanjut penyediaan benih atau bahan baku, penyediaan benih padi
ini adalah membeli subsidi dengan jenis Inpari-32. Proses pembuatan dan
penanganan dalam penyediaan benih, pertama dipersiapkan media tanam atau
lahan pembenihan ditambahkan dengan sekam atau abu pada lahan pembenihan
tujuannya agar mempercepat proses pembibitan. Kedua, sebelum disemai benih
direndam air selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam selama 48 jam
tujuannya agar mempercepat perkecambahan. Ketiga tahap penyemaian, tahap ini
berlangsung sekitar 15-20 hari sebelum masa tanam, benih yang disemai tidak
harus terbenam seluruhnya, karena bisa menyebabkan kecambahan yang busuk.
Setelah proses penyemaian telah tumbuh daun sempurna, dipindahkan bibit dari
lahan semai ke lahan tanam. Teknis pembibitan ini secara generatif karena
menggunakan biji yang sengaja dibenihkan dan diolah dengan proses penyemaian.
6
3. Teknis pembibitan secara generatif karena berasal dari
biji yang sengaja dibenihkan.
3. Mengetahui jarak tanam dan cara penanaman Comment [A8]: Cara menulis Supaya rapi dibu
seperti KESIMPULAN Hari kedua
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-5 persiapan lahan dan pengolahan tana. Persiapan lahan,
dengan diperbaiki galengan dan saluran sebelum tanah digarap, galengan harus
dibersihkan dari rerumputan dan dibuat agak tinggi agar menahan air selama
pengolahan tanah air tidak keluar dari petakan. Pengolahan tanah, dicangkul pada
sudut-sudut petak sawah untuk memperlancar pembajakan. Sebelum pembajakan
dilakukan petakan sawah diairi selama kurang lebih satu minggu agar tanah yang
kering menjadi lunak. Kedalam pembajakan kurang lebih 15-25 cm agar tanah
benar-benar terbalik dan tercampur rata. Setelah dilakukan pembajakan, air
didalam petakan dibuang ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan-
bongkahan tanah, setelah itu dilakukan penggaruan dengan cara menggaru tanah
memanjang dan melintang tujuannya agar tanah menjadi rata dan penanaman bibit
menjadi mudah. Alat yang digunakan antara lain cangkul (termasuk alat
tradisional), traktor t(ermasuk alat modern), dan garu (termasuk alat tradisional).
Jarak tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm dan cara penananamannya dengan cara
pindah tanam yaitu bibit sampai menjadi benih di lahan semai lalu dipindahkan ke
lahan tanam.
7
Kesimpulan : 1. Persipan lahan dilakukan dengan cara perbaikan
galengan dan pengolahan tanah dilakukan dengan
cara pembajakan dan penggaruan
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-6 pengairan dan pemupukan. Sistem pengairan masih secara
manual karena memanfaatkan irigasi yang dialiri air dari tersier. Waktu pengairan
terus-menerus sampai panen dengan cara dilir yaitu 3 hari kering dan 3 hari basah.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea, SP-36, dan Phonska pupuk ini
termasuk dalam pupuk anorganik karena terbuat dari bahan-bahan kimia dan
biasanya diproduksi oleh pabrik. Cara pemupukannya dengan cara ditebar, karena
pupuk urea, SP-36, dan Phonska mudah larut dalam air. Biasanya digunakan
pupuk kurang lebih 5 kw dengan cara pupuk pertama urea 75kg/ha, SP-36
100kg/ha, Phonska 50kg/ha. Pupuk kedua diberikaan saat padi berumur 21 hari
setelah tanam yaitu urea sebanyak 150kg/ha.
8
Pupuk ketiga diberikan saat padi berumur 42 hari setelah tanam yaitu urea
sebanyak 75kg/ha dan Phonska sebanyak 50kg/ha. Pupuk urea Rp. 245.000/
100kg, Pupuk SP-36 Rp. 200.000/ 100kg, dan Pupuk Phonska Rp. 280.000/
100kg.
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-7. Hama dan penyakit yang ada di lokasi pengamatan antara
lain, hama tikus, burung, belalang, penggerek batang, dan penyakit sundep. Hama
9
tikus biasanya menyerang akar, batang, daun, dan bulir padi sehingga tanaman
tidak dapat berkembang. Hama burung menyebabkan bulir padi mengering dan
banyak biji yang hilang karena rontok. Hama belalang biasanya memakan daun
dan merusak tepiannya. Hama penggerek batang menyerang batang dan pelepah
daun padi sehingga daun menguning dan anakan kerdil. Penyakit sundep
disebabkan hama penggerek batang, sehingga daun mengering, menguning, dan
anakan kerdil. Cara pengendalian hama tikus dengan cara mekanis yaitu
menggunakan perangkap tikus pada sudut-sudut yang dianggap sarang.
Pengendalian hama burung dengan cara mekanis yaitu menggunakan alat penolak
berupa plastik mengkilap yang dipasang di sawah. Hama belalang dengan cara
kimiawi yaitu disemprot insektisida. Hama penggerek batang dengan cara
kimiawi yaitu disemprot insektisida secara tepat. Penyakit sundep dengan cara
kultur teknis yaitu tanam serempak, memotong jerami serendah mungkin, dan
setelah panen tunggul jerami dimusnahkan. Pestisida yang digunakan adalah
insektisida dengan dosis 4 tutup dengan air 16 liter, disemprot menggunakan teng
semprot. Gulma yang ada dilokasi pengamatan yaitu rerumputan dan rumput teki
cara pengendaliannya secara kimiawi dan mekanis, secara kimiawi rumput
disemprot herbisida dilakukan dipagi hari agar lebih efektif dan cara mekanis
dilakukan pembabatan dan pengelolaan tanah yang baik.
10
Hari kedelapan ( Rabu, 24 Februari 2021 )
Judul : Panen
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-8 adalah panen, umumnya umur tanaman padi dikategorikan
dalam umur ganjah (sekitar 110 hari) dan (lebih dari 120 hari), pada padi yang
saya amati umur panennya sekitar kurang lebih 120 hari setelah tanam dan umur
malai yang optimal sekitar kurang lebih 30-35 hari sejak hari sesudah berbunga.
Ciri-ciri padi yang siap panen biasanya daun padi sudah mulai menguning
kecoklatan, warna gabah mulai menguning, butir-butir padi apabila ditekan terasa
keras dan berisi, padi semakin merunduk, dan kadar air sedikit. Padi yang saya
amati dipanen dengan cara manual dengan menggunakan alat tradisional yaitu
sabit dan papan (jagrak). Pemanen padi biasanya dilakukan secara berkelompok,
pertama sebagian orang memotong batang padi dan dikumpulkan dan sebagian
orang menyabet padi ke papan sabet agar gabah rontok. Selama perontokan
menggunakan alas terpal tujuannya agar gabah hasil perontokan mudah
dikumpulkan. Setelah dirontokkan gabah dibersihkan dari kotoran jerami dan
dimasukkan ke dalam karung.
11
sejak hari setelah berbunga.
Judul : Pascapanen
Deskripsi Kegiatan :
Kegiatan lapang ke-9 yaitu pascamanen biasanya penyortiran gabah siap panen
dilakukan dengan cara membuang atau memangkas bulir-bulir padi yang berbeda
varietasnya. Pembersihan gabah biasanya dilakukan dengan cara gabah dijemur
diatas alas berupa terpal, penjemuran ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul
07.00-10.00 dan sore hari pada pukul 14.30-17.00 agar menghasilkan gabah
bermutu tinggi. Sebelum dikemas padi atau gabah ditampi atau diayak
menggunakan blower manual agar terhindar dari kotoran. Setelah itu padi
dikemas menggunakan karung plastik atau karung goni dengan berat setiap
karungnya 50kg dan diberi label nama varietas gabah. Gabah setelah dikemas
biasanya disimpan di gudang yang ruagannya harus mempunyai ventilasi,
kelembapannya terjaga, dan gudang dialasi dengan alas terpal setelah itu gudang
harus selalu dibersihkan dari hama gudang dan disemprot insektisida. Untuk
12
gabah yang disimpan dalam waktu yang lama setelah 3 bulan harus dijemur
kembali.
Deskripsi Kegiatan :
Pengolahan hasil panen berupa gabah, gabah yang sudah dipanen biasanya
dijemur di atas alas terpal. Penjemuran dilakukan sekitar pukul 07.00-10.00 dan
sore hari pukul 14.30-17.00 penjemuran gabah dilakukan pada waktu tersebut
agar memperoleh hasil gabah yang maksimal. Gabah tersebut biasanya dijual
kepengepul atau bulok dan sebagian disimpan untuk dikonsumsi sendiri.
13
Hari kesebelas ( Sabtu, 27 Februari 2021 )
Deskripsi Kegiatan :
Biaya produksi yang dikeluarkan untuk biaya pupuk kurang lebih Rp. 1.250.000,
biaya sewa traktor kurang lebih Rp. 600.000, biaya pestisida dan obat-obatan Rp.
300.000, biaya buruh tanam sebanyak 2 orang selama 5 hari kurang lebih Rp.
600.000, biaya benih dan bibit kurang lebih Rp. 250.000 dengan hasil produksi
sebanyak 3 ton dan dapat dijual berupa gabah atau beras dengan total penjualan
kurang lebih Rp. 12.000.000, penjualan hasil panen dijual ke bulok.
14
III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Mengolah tanah berarti mengelola tanah dilakukan supaya struktur tanah berubah
menjadi lebih optimal yang nantinya dibutuhkan oleh tanaman. Pengolahan tanah
adalah membalik lapisan tanah bawah ke permukaan tanah agar terjadi pertukaran
aliran udara, peresapan air dan memudahkan masuknya sinar matahari.
(Hilman, 2014).
15
3.2 Pembibitan Padi
Pembibitan pada tanaman padi dilakukan dengan cara memilih benih yang
berkualitas agar memperoleh hasil yang optimal. Benih ini didapat dari hasil
panen padi yang menghasilkan gabah berkualitas tinggi. Proses pembuatan dan
penanganan dalam penyediaan bibit, pertama dipersiapkan media tanam atau
lahan pembenihan ditambahkan dengan sekam atau abu pada lahan pembenihan
tujuannya agar mempercepat proses pembibitan. Kedua, sebelum disemai benih
direndam air selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam selama 48 jam
tujuannya agar mempercepat perkecambahan. Teknik penyemaian dilakukan
dengan cara penaburan dilahan persemaian, penaburan lebih hemat benih dan
tumbuh secara merata atau lebih mudah dalam cara penanaman. Ketiga tahap
penyemaian, tahap ini berlangsung sekitar 15-20 hari sebelum masa tanam, benih
yang disemai tidak harus terbenam seluruhnya, karena bisa menyebabkan
kecambahan yang busuk. Setelah proses penyemaian telah tumbuh daun,akar, dan
batang lalu dipindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam.
16
menjelang panen untuk mendukung periode pertumbuhan aktif tanaman dengan
cara 3 hari air mati dan 3 hari air mengalir.
Pemupukan pada tanaman padi dilakukan dengan menggunakan pupuk urea, SP-
36, dan Phonska pupuk ini termasuk dalam pupuk anorganik karena terbuat dari
bahan-bahan kimia dan biasanya diproduksi oleh pabrik. Cara pemupukannya
dengan cara ditebar, karena pupuk urea, SP-36, dan Phonska mudah larut dalam
air. Biasanya digunakan pupuk kurang lebih 5 kw dengan cara pupuk pertama
urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, Phonska 50kg/ha. Pupuk kedua diberikaan saat Comment [A19]: CONTOH : 75 kg/ha
Comment [A20]: Lihat contoh
padi berumur 21 hari setelah tanam yaitu urea sebanyak 150kg/ha. Pupuk ketiga
diberikan saat padi berumur 42 hari setelah tanam yaitu urea sebanyak 75kg/ha
dan Phonska sebanyak 50kg/ha. Hama dan penyakit yang ada di lokasi
pengamatan antara lain, hama tikus, burung, belalang, penggerek batang, dan
penyakit sundep, Hama tikus biasanya menyerang akar, batang, daun, dan bulir
padi sehingga tanaman tidak dapat berkembang. Hama burung menyebabkan bulir
padi mengering dan banyak biji yang hilang karena rontok. Hama belalang
biasanya memakan daun dan merusak tepiannya. Hama penggerek batang
menyerang batang dan pelepah daun padi sehingga daun menguning dan anakan
kerdil. Penyakit sundep disebabkan hama penggerek batang, sehingga daun
mengering, menguning, dan anakan kerdil. Cara pengendalian hama tikus dengan
cara mekanis yaitu menggunakan perangkap tikus pada sudut-sudut yang
dianggap sarang. Pengendalian hama burung dengan cara mekanis yaitu
menggunakan alat penolak berupa plastik mengkilap yang dipasang di sawah.
Hama belalang dengan cara kimiawi yaitu disemprot insektisida. Hama penggerek
batang dengan cara kimiawi yaitu disemprot insektisida secara tepat. Penyakit
sundep dengan cara kultur teknis yaitu tanam serempak, memotong jerami
serendah mungkin, dan setelah panen tunggul jerami dimusnahkan. Penggunaan
insektisida kimia selektif adalah cara terakhir jika komponen pengendalian lain
tidak mampu mengendalikan hama penyakit.
17
Pengendalian gulma menjadi sangat penting pada periode awal sampai 30 hari
setelah tanam. Pada periode tersebut, gulma harus dikendalikan secara manual,
gasrok, maupun herbisida. Gulma yang sering dijumpai di lahan sawah antara lain
adalah Echinochloa crus-galli (Jajagoan), Cyperus difformis, C. iria, Ageratum
conyzoides L. (wedusan), Mimosa pudica (putri malu), Cynodon dactylon (rumput
grinting). Pada lahan sawah irigasi, penyiangan gulma dilakukan pada saat
tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan 42 HST, baik secara manual
maupun dengan gasrok. Penyiangan dengan gasrok dapat dilakukan pada saat
gulma telah berdaun 3-4 helai, kemudian digenangi selama 1 hari agar akar gulma
mati, adapun pengaplikasian herbisida pada pembasmian gulma yang ada.
(Abdulracman, dkk, 2004).
A. Panen
Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi padi di lapangan dan faktor
penentu mutu beras, baik kualitas maupun kuantitas. Penentuan umur panen
Panen dilakukan pada saat tanaman matang fisiologis yang dapat diamati secara
visual pada hamparan sawah, yaitu pada padi yang saya amati umur panennya
sekitar kurang lebih 120 hari setelah tanam dan umur malai yang optimal sekitar
kurang lebih 30-35 hari sejak hari sesudah berbunga. Ciri-ciri padi yang siap
panen biasanya daun padi sudah mulai menguning kecoklatan, warna gabah mulai
menguning, 90-95% bulir telah menguning , padi semakin merunduk, dan kadar
air gabah berkisar 22-27%. Padi yang dipanen pada kondisi tersebut menghasilkan
gabah berkualitas baik. Padi yang saya amati dipanen dengan cara manual dengan
menggunakan alat tradisional yaitu sabit dan papan (jagrak). Pemanen padi
biasanya dilakukan secara berkelompok, pertama sebagian orang memotong
batang padi dan dikumpulkan dan sebagian orang menyabet padi ke papan sabet
agar gabah rontok. Selama perontokan menggunakan alas terpal tujuannya agar
18
gabah hasil perontokan mudah dikumpulkan. Setelah dirontokkan gabah
dibersihkan dari kotoran jerami dan dimasukkan ke dalam karung.
B. Pasca Panen
Berdasarkan hasil panen sawah Bapak Suryanto menunjukkan bahwa hasil panen
kurang lebih 3 ton dan pendapatan bersih usahatani padi sebesar 12.000.000,00.
Dengan biaya produksi sebesar kurang lebih 3.000.000,00 dengan Biaya produksi
yang dikeluarkan untuk biaya pupuk kurang lebih 1.250.000,00, biaya sewa
traktor kurang lebih 600.000,00, biaya pestisida dan obat-obatan 300.000,00,
biaya buruh tanam sebanyak 2 orang selama 5 hari kurang lebih 600.000,00, biaya
benih dan bibit kurang lebih 250.000,00. Dan biasanya penjualan hasil panen
dijual ke bulok.
19
IV KESIMPULAN
1. Kegiatan petani tidak hanya bertani dan berkebun namun para petani juga
melakukan pekerjaan sampingan yaitu buruh dan ternak hewan dapat
meningkatkan pendapatan para petani. Comment [A21]: Agar rapi ditulis lurus sepert
CONTOH ini
3. Kegiatan bertani yang dilakukan, dimulai dari pengolahan lahan yang dilakukan
dengan cara dicangkul, dibajak, dan digaru. Pembibitan padi yang diambil dari
benih padi yang berkualitas dan melalui proses penyemaian, pemupukan yang
dilakukan dengan menggunakan pupuk organik berupa sekam dicampur dengan
abu serta pupuk anorganik berupa urea, SP36, dan Phonska. Perawatan padi
dilakukan dengan cara membersihkan gulma yang ada disekitar tanaman dengan
cara manual, gasrok, dan herbisida serta pengendalian hama dan penyakit tanaman
dengan cara manual, mekanik, dan kimiawi, dan pemanenan serta proses pasca
panen padi. Comment [A23]: Lihat Cara menulis spt
Kesimpulan 1
20
DAFTAR PUSTAKA
Syakir,M. 2016. Petunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.
21
LAMPIRAN
22
1.1 Wawancara induk semang 1.2 Ekosistem di lokasi pengamatan
Comment [A26]: Gambar diperbesar seperti in
Keterangan di bawah Gambar
Comment [A27]: Gambar diperbesar seperti in
Keterangan di bawah Gambar
23
Comment [A30]: Gambar diperbesar seperti in
Keterangan di bawah Gambar
Comment [A31]: Gambar diperbesar seperti in
Keterangan di bawah Gambar
24
xxv