Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : Yedi Gunawan


NPM : E1G020034
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok :-
Hari/tanggal : Selasa / 01 Desember 2020
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia, M.Si
2. Drs. Syafnil, M.Si
Ko-Ass : 1. Elvira Rosa Nasution (E1G018068)

Objek praktikum : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari makanan-
makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat dan protein adalah asupan yang setiap
hari masuk paling banyak kedalam tubuh Kita. Tanpa karbohidrat maupun protein
kita bisa saja hidup, tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang. Nasi,
tepung dan singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam
karbohidrat di muka bumi ini. Telur, daging, dan susu juga sama merupakan
beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini.
Bidang karbohidrat sangat luas yang dapat disederhanakan melalui
pengelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Ada beberapa reaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya senyawa karbohidrat. Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat
dilakukan dengan adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini dapat
menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga
dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan
furfural dan turunannya.
Untuk mengetahui kandungan pada suatu makanan seperti karbohidrat dan
protein maka dilakukan uji molekul kimia hayati pada makanan tersebut.
Karbohidrat adalah polihidriksi dari aldehid atau keton, yang berfungsi sebagai
materi pembangun,dan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh
manusia.Karbohidrat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana,
yang tidak dapat diuraikan kembali atau dihidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Disakarida terbentuk dari dua molekul disakarida dimana ikatan yang
menghubungkan unit-unit monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Dan
polisakarida adalah polimer dari monosakarida.
Sedangkan Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui
ikatan peptida. Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup atau
senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino. Protein
terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun tumbuhan. Fungsi
biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai pengatur, pembangun,
pertahanan dan sebagai sember energi. Struktur molekul protein tersusun dari
asam-asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptide. Untuk
mengetahui terdapatnya protein pada bahan makanan adalah dengan melakukan
uji freaksi warna seperti uji buret, xantoprotein, millon, ninhidrin, dan uji
sakaguchi.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tidak mengetahui asupan apa
yang mereka makan setiap hari, sehingga sering ditemukannya dikalangan
masyarakat yang tidak mengetahui tentang karbohidrat, protein dan vitamin.
Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia
hayati, kita yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi
lebih tahu tentang kandungan yang terdapat dalam makanan yang kita konsumsi
dikehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat dan protein.
2. Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
3. Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum


Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul
air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah
sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat
merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan
gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai
suatu pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada
hidrolisis menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh
adalah sebagai sumber energy. Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa
karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya
pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg. Karbohidrat dapat
diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Tumbuhan membentuk
karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam
karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 2017).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia,
hewan dan tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan
merupakan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Karbohidrat
yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan
dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh
manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol lemak, dan
sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
(Sirajuddin, 2017).
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi umat manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di samping
itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara (Almatsier, 2018).
Karbohidrat merupakan sesuatu yang istimewa atau spesial karena
karbohidrat adalah produk fotosintesis yang banyak ditemukan pada tumbuhan
yang melaksanakan sistem sintesis. Karbohidrat merupakan bagian paling penting
dalam tumbuhan berkayu (Pallardy, 2017).
Nama karbohidrat sama dengan kelas molekul-molekul yang terdiri dari
molekul gula halus atau kecil dilarutkan ke dalam “soft drinks” menjadi
polisakarida, menjadi molekul - molekul pati atau amilum yang dikomsumsi
manusia di dalam pasta dan kentang – kentang (Campbell, 2016).
Makro molekul senyawa organik berkerangka rantai hidrokarbon. Secara
kimiawi, karbohidrat adalah suatu poli hidroksi aldehida atau polihidroksi aseton.
Suatu senyawa karbohidrat biasanya di akhiri dengan kata sakarida yang berarti
gula ( bahasa Yunani ) atau dengan kata osa. (Keenan, 2016 ).
Secara kimiawi monosakarida terdiri dari polihidroksi aldehid dan
polihidroksi keton dan akan dibahas keturunannya. Semua monosakarida
sederhana mempunyai satu rumus empiris umum ( CH2O )n, dimana n adalah
satu bilangan penuh berkisar 3 sampai 9 dengan mengabaikan nomor atau jumlah
karbon, semua monosakarida dapat dikelompkkan ke dalam salah satu dari dua
kelas umum ( Bohinsky, 2017 ).
Karbohidrat atau arang adalah zat gizi yang fungsi utamanya sebagai
penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun lemak
menghasilkan enersi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi.
Karbohidrat banyak di temukan pada serelia ( beras, gandum, jagung, kentang,
dan sebagainya ). ( Library USU, 2017 ).
Umumnya karbohidrat dapat diragikan membentuk alkohol dan gas CO2.
Ditinjau dari hidrolisanya, karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Sakarida adalah nama lain dari karbohidrat. Sakarida
berasal dari kata saccarum yang berarti gula. Monosakarida adalah karbohidrat
yang tidak dapat dihidroolisis lagi menjadi gula yang lebih sederhana. Disakarida
adalah karbohidrat yang terdiri dari dua molekul monosakarida. Polisakarida
adalah karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. (David rawn, 2017).
Asam amino merupakan satuan penyusun protein,berdaarkan rumus
bangunnya asam amino dapat dipandang sebagai turunan asam karboksilat, yang
satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus amino. (Anwar M, 2016).
Semua asam amino, atau peptida yang mengandung 2 amino bebas akan
beraksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu.
Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
(Abas, 2016).
Protein adalah senyawa penting menyusun sel hidup. Senyawa ini tedapat
semua jaringan hidup baik tumbuhan maupun tumbuhan. Fungsi protein sangat
beragam antara lain sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai
sumber energi. Dalam bahasa yunani protein berarti “pengikat satu” dan “yang
utama”. Asam amino adalah satu golongan senyawa karbon yang setidaknya
Mengandung satu karboksil (-COOH) dan satu gugusan animo (-NH2). (Addi
Krisbyanto .2018).
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
(Samsuri, Istamar dkk. 2017).
BAB III
METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat yang digunakan :
 Botol semprot
 Gelas piala 100 ml
 Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
 Pipet tetes
 Erlenmeyer
 Tabung reaksi + rak
 Penjepit tabung reaksi
 Pipet volume 5 ml
 Penangas air
 Gelas piala 1000 ml/500 ml
 Kompor listrik/kompor gas

3.1.2 Bahan yang digunakan :


 Reagen Ninhidrin
 NaOH 10 ml
 Fruktosa
 Alfa naftol(α-naftol)
 Sukrosa
 Etanol
 Amilum
 Aquades
 Madu
 Reagen molisch
 HNO3
 H2SO4
 Reagen Millon
 Fehling
 NaNO2 0,15 M
 Fehling B
 CuSO4
 Air Bromin

3.2 Prosedur Kerja


3.2.1 Uji karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
1. Menyediakan 5 buah tabung reaksi bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan
 Tabung I : Menambahkan 2 ml glukosa 2 %
 Tabung II : Menambahkan 2 ml fruktosa 2 %
 Tabung III : Menambahkan 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
 Tabung IV : Menambahkan 2 ml larutan kanji (amilum) 2 %
 Tabung V : Menambahkan 2 ml madu 50 % dalam air
3. Menambahkan masing-masing tabung 2 tetes reagen Molisch (10 % α-naftol
dalam etanol)
4. Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SO4 melalui dinding
tabung reaksi, sehngga terbentuk suatu lapisandalam tabung.
5. Mengamati perubahan yang terjadi

3.2.1.2 Uji fehling


1. Mengambil 1 buah tabung reaksi, dan mengisinya dengan air suling
2. Menambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml Fehing B ke dalam tabung
reaksi yang lain.
3. Mencampurkan tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua
4. Membagi larutan nomor 3 menjadi 3 bagian (dalam tabung reaksi)
5. Selanjutnya :
 Tabung reaksi I : + 2 ml glukosa 10 %
 Tabung reaksi II : + 2 ml sukrosa 10 %
 Tabung reaksi III : + 2 ml amilum 2 %
6. Memanaskan ketiga tabung reaksi tersebut di atas penangas air dengan suhu
sekitar 60 o C selam 10 menit.
7. Mengamati perubahan warna yang terjadi
8. Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.

3.2.1 Uji protein dan asam amino


Empat larutan yang akan disiapkan oleh koass adalah: larutan putih
telur, larutan susu, larutan ekstrak kaldu, dan larutan X. Ujilah keempat
larutan tersebut dengan uji Biuret, Millon, Xantoprotein, Sakaguchi, dan
Ninhidrin.

3.2.2.1 Reaksi Biuret


1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Selanjutnya :
 Tabung reaksi I : + 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
 Tabung reaksi II : + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
 Tabung reaksi III : + 2 ml ekstra kaldu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
 Tabung reaksi IV : + 2 ml larutan X + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml
NaOH 10 M
3. Mengkocok tabung reaksi I-IV dan mengamati apa yang terjadi

3.2.2.2 Reaksi Millon


1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing tabung :
 Masukkan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
 Kemudian menambahkan 5 tetes pereaksi Millon
 Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit
 Mendinginkan pada suhu kamar
 Menambahkan 5 tetes NaOH 0,15 M
 Mengamati warna yang terjadi

3.2.2.3 Reaksi Xantoprotein


1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing tabung :
 Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
 Menambahkan 0.5 ml HNO3
 Mengamati apa yang terjadi
 Menambahkan NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus)
 Mengamati warna yang terjadi.

3.2.2.4 Reaksi Ninhidrin


1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering
2. Ke dalam masing-masing tabung :
 Memasukkan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
 Menambahkan 5 tetes pereaksi Ninhidrin
 Mendidihkan selama 2 menit
 Mengamati warna yang terjadi

3.2.2.5 Reaksi sakaguchi


1. Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Ke dalam masing-masing tabung :
 Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
 Menambahkan 1 ml NaOH 10 M
 Menambahkan 2 tetes α-naftol 1 % dan 4-5 tetes air bromin
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1 Uji Karbohidrat (Uji Molisch dan Fehling)

Hasil Pengamatan
No Sampel/Contoh
Hasil Uji Molisch Hasil Uji Fehling
1 Glukosa 2% Terbentuk lapisan warna Terjadi perubahan warna
coklat terang dari biru menjadi orange /
merah bata ( mengendap )
2 Fruktosa 2% Terbentuk lapisan warna _
coklat gelap
3 Sukrosa 2% Terbentuk lapisan warna Terjadi perubahan warna
coklat gelap dari biru menjadi coklat
( mengendap )
4 Amilum 2% Terbentuk lapisan warna Terjadi perubahan warna
coklat yang pekat dari biru menjadi hijau
( tidak mengendap )
5 Madu 5 % Terbentuk warna coklat _
pekat

Kesimpulan :
Praktikum karbohidrat dengan uji molisch digunakan untuk menunjukkan
sifat umum karbohidrat dan menunjukkan ada tidaknya kandungan karbohidrat
dalam larutan yang akan diuji. Hasil uji menunjukkan bahwa semua bahan yang
diuji memiliki kandungan karbohidrat. Sedangkan praktikum dengan
menggunakan uji fehling (fehling A dan fehling B) digunakan untuk menunjukkan
sifat khusus karbohidrat dengan adanya karbohidrat pereduksi. Hasil uji
menunjukkan madu merupakan gula yang dapat mereduksi larutan fehling dan
sebagai karbohidrat pereduksi.
4.2 Protein dan Asam Amino

No Uji Puih telur Susu Ekstrak Ekstrak


kaldu kacang
hijau
1 Biuret Ungu tua Ungu muda Biru Coklat
keunguan keunguan

2 Millon Membeku Mengendap Mengenda Mengendap


(terdenaturasi) dan berubah dan tidak dan tidak
dan berwarna warna berubah berubah
merah merah warna warna merah
3 Xanto Ungu pekat Ungu muda Bening Coklat
protein dan sedikit keunguan
keunguan
4 Ninhidrin Putih lebih Tetap putih Warna Warna
kental atau Tetap lebih menjadi coklat dan
pekat kental lebh jernih mengendap
5 Sakaguchi _ _ _ _

Kesimpulan :

Praktikum dengan menggunakan uji millon,uji Biuret,dan Xantoprotein


digunakan untuk memperlihatkan bahwa protein mengandung asam amino.
Sedangkan praktikum dengan menggunakan uji ninhidrin digunakan untuk
membuktikan adanya asam amino bebas dalam protein.
BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini judul percobaannya adalah tentang uji molekul kimia
hayati. Tujuan dari praktikum ini adalah supaya mahasiswa mampu menganalisis
sifat fisis dan kimia melkul karbohidrat, protein dan lemak, mahasiswa mampu
menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukurnya, serta mahasiswa mampu
melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati. Uji molekul hayati yang
dilakukan di percobaan ini adalah menguji karbohidratdan protein.
Karbohidrat berasal dari bahasa Yunani yaitu “sakarida” atau
“sákcharon”, yang berarti gula. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung
unsur-unsur karbon (C), hidrogen(H), dan oksigen(O). Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh yaitu sebagai bahan bakar, cadangan makanan, dan
materi pembangun. Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan
yaitu monosakarida, disakarida (oligosakarida), dan polisakarida. Monosakarida
dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan
galaktosa dan contoh dari ketosa yaitu fruktosa. Disakarida (oligosakarida)
merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari
disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Dan polisakarida merupakan
dimana di dalamnya terikat lebih dari satu gula sederhana yang dihubungkan
dalam ikatan glikosida. Contoh dari polisakarida yaitu amilum, glikogen, dan
selulosa.
Sedangkan protein berasal dari bahasa Yunani yaitu “protos” yang berarti
yang paling utama. Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari
polimer asam-asam amino. Struktur molekul protein tersusun dari asam-asam
amino yang digabungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida terbentuk jika gugus
amino (-NH2) dari satu asam amino bereaksi dengan gugus karboksil (- COOH)
dari asam amino berikutnya. Asam amino terdiri dari Carbon (C), hidrogen (H),
oksigen (O), dan nitrogen (N). Protein mempunyai empat struktur yaitu struktur
primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Beberapa fungsi protein bagi tubuh kita
yaitu: bahan enzim untuk mengkatalisis biokimia, protein sebagai cadangan
makanan, protein transport, protein kontraktil, dan protein pelindung.
Bidang karbohidrat sangat luas dapat disederhanakan melalui
pengelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, polisakarida dan
disakarida. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan
pepetida. Pada percobaan ini yaitu uji molekul kimia hayati yang bertujuan agar
mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat,
protein, lemak dan mahasiswa juga mampu menghubungkan reaksi karbohidrat
dan strukturnya serta dapat melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
Pada percobaan ini praktikan menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh
buku panduan praktikum. Alat yang digunakan oleh praktikan adalah botol
semprot, gelas piala 100 ml, gelas ukur 10 ml dan 25 ml, pipet tetes, erlenmeyer,
tabung reaksi + rak, penjepit tabung reaksi, pipet volume 5 ml, penangas air, gelas
piala serta kompor listrik / gas sedangkan bahan yang digunakan praktikan
adalah Reagnen ninhidrin, NaOH 10 M, a-naftol, Etanol, Aquades , Air bromin,
HNO3, Reagnen million, NaNO2 0,15 M, CuSO4, Glukosa , Fruktosa, Sukrosa,
Amilum, Madu, Reagen mollisch, H2SO4, Fehling A serta Fehling B. Pada
praktikum ini, praktikan melakukan enam percobaan yang dikerjakan berdasarkan
kelompok yang telah dibagikan dan setiap kelompok harus melakukan percobaan-
percobaan yang disarankan buku panduan praktikum.
Untuk uji karbohidrat sampel yang digunakan antara lain glukosa,
fruktosa, sukrosa, amilum, dan madu. Untuk pengujian karbohidrat ini dilakukan
dengan dua uji, yaitu uji molisch dan uji fehling. Sedangkan untuk uji protein
sampel yang digunakan antara lain putih telur, susu, ekstrak kaldu, dan larutan X.
Untuk pengujian protein ini di lakukan dengan 4 macam uji, yaitu uji biuret,
millon, xantoprotein, dan ninhidrin. Hasil yang didapat pada praktikum ini antara
lain:
Untuk uji karbohidrat:
1. Glukosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan berwarna coklat terang,
dan dengan uji fehing menghasilkan warna dari sebelumnya biru menjadi
orange/merah bata. Fruktosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan
berwarna coklat gelap.
2. Sukrosa dengan uji molisch menghasilkan lapisan warna coklat tidak terlalu
tampak, dan dengan uji fehling mengasilkan warna coklat.
3. Amilum dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat, dan dengan uji
fehling terbentuk dua lapisan, berwarna hijau tosak (atas) dan berwarna biru
(bawah).
4. Madu dengan uji molisch menghasilkan warna coklat pekat.
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
molisch. Praktikan menyediakan lima buah tabung reaksi yang bersih dan kering
dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml
glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 %
(tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 50 %
(tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes
reagen molisch yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H2SO4 melalui dinding-
dinding tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada glukosa
(tabung satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa (tabung dua)
terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada sukrosa (tabung tiga) terbentuk lapisan
warna coklat gelap, pada amium (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat
yang tidak terlalu tampak serta pada madu (tabung lima) terbentuk lapisan warna
coklat pekat.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji
fehling. Praktikan mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling
yang kemudia ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B
kedalam tabung reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan
nomor dua dicampur sehingga praktikan membagi larutan nomor 3 menjadi tiga
bagian (dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan
kembali menambah 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml sukrosa 10 % (tabung
dua) serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan,
praktikan segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan
suhu sekitar 60 0C sekitar 10 menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada
glukosa (tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi
warna orange, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi coklat
sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna
hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang
mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi biuret. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak madu + 5 tetes
CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml larutan amilum + 5
tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Praktikan mengocok ke-
empat tabung reaksi yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada
putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua)
terbentuk lapisan warna ungu tua, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk
lapisan warna biru keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk
lapisan warna coklat keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa
putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan
ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi,
praktikan memasukan 2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung
reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi
millon. Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas
air selama 10 menit yang kemudian mendinginkan pada suhu kamar. Setelah
pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan 5 tetes NaOH 0,15
M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan
warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu muda,
pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit keunguan
serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat keunguan.
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi xantoprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi
yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas dan dilakukan penambahan
kembali 0,5 ml HNO3 pekat. Praktikan mengamati apa yang terjadi dan setelah
pengamatan selesai maka dilakukan penambah NaOH hingga alkalis (tes dengan
lakmus). Uji xantoprotein yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu)
terjadi pembekuan dan terbentuk lapisan warna merah, pada susu (tabung dua)
terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan warna merah, pada ekstrak madu
(tabung tiga) terjadi pengendapan dan tidak perubahan warna tidak terbentuk serta
pada larutan X (tabung empat) terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan merah.
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu banyak
mengandung protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang
bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan
memasukan 1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan
kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan ke-empat tabung
reaksi selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung
satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk
lapisan warna putih yang sangat kental, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk
lapisan warna putih yang jernih dari yang sebelumnya serta pada larutan X
(tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat dan mengendap. Pada percobaan
ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu dan larutan X mengandung banyak
protein dibandingkan pada ekstrak kaldu.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan
menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan
dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh dosen
pembimbing praktikum. Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat
disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang di lakukuan dapat di tarik kesimpulan bahwa:
Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dala air
maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat larut dalam cairan organik
sedangkan sifat kimia dari monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah
tidak dapat diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi dan
oligosakarida memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan dari molekul
monosakarida. Sifat kimia protein merupakan senyawa yang mempunyai berat
molekul antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Sifat fisis lemak adalah pada
suhu kamar, lemak hewan berupa zat padat sedangkan lemak berasal dari
tumbuhan berupa zat cair, lemak yang mengandung titik lebur tinggi mengandung
asam lemak jenuh sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah
mengandung asam lemak tidak jenuh dan sifat kimia lemak adalah reaksi
penyabunan atau sanonifikasi.
Struktur karbohidrat ialah pada senyawa yang termasuk karohidrat
terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Struktur
karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia juga mempunyai
hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat dari aktifitas optik.
Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah pada
uji karbohidrat dapat dilakuakan dengan uji molisch dan uji fehling sedangkan
pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret, reaksi
millon, reaksi xantoprotein, reaksi ninhidrin serta reaksi sakaguchi.

6.2 Saran
Sebaiknya pada saat percobaan uji molekul kimia hayati ini praktikan
harus mengerti bagaimana cara menganalisis sifat fisis dan karbohidrat dan juga
harus tau menentukan hasil yang didapat dari percobaan yg telah dilakukan,
sehingga semua percobaan yang disarankan oleh buku panduan praktikum dapat
dilaksanakan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 2017. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.


Sirajuddin. 2017. Dasar – Dasar Kimia. Jakarta : Rhineka Cipta.
Almatsier S. 2018. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Pallardy, Stephen G. 2017. Physiology of Woody Plants. United States of
America: Academic Press.
Campbell, Neil. A. et.al. 2016. Biology Concepts & Connections. San Francisco:
Pearson Benjamin Cummings.
Keenan, Charles. 2016. Uji Molekul Hayati. Jakarta: Erlangga.
Bohinsky. 2017. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Library USU. 2017.Uji Karbohidrat. Medan: MIPA USU.
David rawn. 2017. Dasar-Dasar Kimia Untuk Umum. Bandung: PT Sentosa.
Anwar M. 2016. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Abas. 2016. Karbohidrat dan Uji Karbohidrat. Jakarta: Erlangga.
Addi Krisbyanto, 2018. Kimia Organik Stereokimia, Karbohidrat, dan Protein.
Yogyakarta: UGM Press.
Samsuri, Istamar dkk. 2017. Biologi SMA kelas XI. Erlangga: Malang.

Anda mungkin juga menyukai