Anda di halaman 1dari 3

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kalor
Kalor adalah salah satu jenis energi yang dapat diterima atau dilepaskan oleh
suatu benda. Karena dapat diterima atau dilepaskan, maka energi kalor ini
dapat berpindah atau mengalir dari satu benda ke benda lainnya. Penyebab
perpindahan kalor adalah perbedaan suhu pada benda tersebut. Dalam fisika
kalor termasuk besaran skalar karena tidak memiliki arah dan kalor termasuk
besaran turunan karena nilainya bisa didapatkan tanpa pengukuran langsung
melainkan dengan memanfaatkan nilai besaran pokok yang bersangkutan.
Satuan Internasional yang dipakai untuk kalor adalah Joule (J), tetapi secara
umum juga sering dipakai satuan Kalori (kal). Simbol yang digunakan untuk
melambangkan kalor adalah Q (huruf kapital). Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur nilai kalor disebut kalorimeter (Tipler, 1991).

2.2 Teori Asas Black


Pengukuran kalor selalu berhubungan dengan perpindahan energi. Energi
adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan
melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperatur lebih
rendah akan menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama. Pernyataan
tersebut menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang
disebut sebagai Asas Black. Nama hukum ini diambil dari nama seorang
ilmuwan Inggris sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black
(1728–1799). Ia menjabarkan bahwa : “Jika dua buah benda yang berbeda yang
suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang
dingin sehingga suhu akhirnya sama dan jumlah kalor yang diserap benda
dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas.” (Glancoli, 1997).

2.3 Rumus Asas Black


Jika terjadi pencampuran dua zat, maka banyaknya kalor yang dilepaskan zat
yang suhunya lebih tinggi itu sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat
yang memiliki suhu yang lebih rendah. Sehingga secara umum rumus asas
black ini adalah:
Qlepas = Qterima
Di mana Qlepas merupakan jumlah dari kalor yang dilepaskan oleh zat
sedangkan Qterima merupakan jumlah dari kalor yang diterima oleh zat.
Dengan rumus Q = m.c.Δt, maka didapatkan penjabaran rumus asas black
seperti berikut:
m2.c2.Δt2 = m1.c1.Δt1
m2.c2.(t2-ta) = m1.c1.(ta-t1)
Keterangan :
m2 = masa materi yang suhunya lebih tinggi
c2 = kalor jenis materi yang suhunya lebih tinggi
m1 = masa materi yang suhunya lebih rendah
c1 = kalor jenis materi yang suhunya lebih rendah
T2 = suhu yang lebih tinggi
T1 = suhu yang lebih rendah
Ta = suhu akhir / suhu campuran
(Wiley, 1978).
DAFTAR PUSTAKA

Glancoli.C, Douglas. 1997. Fisika Jilid 1. Erlangga. Jakarta.


Tipler, P. 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1. Erlangga.
Jakarta.
Willey, J., Suns. 1978. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai