PANAS JENIS
Panas jenis adalah Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkansuhu dari suatu
bahan bermassa m sebesar satu derajat dinamakan panas jenis dari bahan
tersebut. Sehingga, jika panas sejumlah Q ditambahkan kesuatu bahan
bermassa m
yang mempunyai panas jenis c.
Di dalam sistem MKS, satuan untuk panas adalah Kilokalori dan didefinisikan
sedemikian hingga panas jenis air adalah satu yang bermakna bahwa apabila satu
kilokalori panas diberikan kepada satukilogram air, maka suhu air akan naik sebesar
satu derajat Celsius. Apabiladua atau lebih zat dengan suhu yang berbedabeda
dicampurkan, mereka akan setimbang termal setelah beberapa saat karena panas
akan mengalir dari zat bersuhu lebih tinggi ke zat yang bersuhu lebih rendah
sampai semuazat mempunyai suhu yangsama. Jika bahanbahan penyusun sistem
diisolasi sedemikian hingga tidak ada pertukaran panas dengan
lingkungannya, proses tersebut dinamakan adiabatik .Karena panas merupakan
satu bentuk dari energi, hokum kekekalan energi mensyaratkan bahwa untuk
suatu proses adiabatik jumlah seluruh perpindahan panas antar penyusun
sistemharus sama dengan nol.Catatan: jika panas ditambahkan kepada suatu
sistem, maka Tak > Taw dan Q bernilai positif; jika panas diambil dari system maka
Tak < Taw dan Q bernilai negatif.
Data pengamatan
Jenis logam
: Tembaga
Massa Logam
: 53,7 gr
Massa calorimeter
: 81,2 gr
Massa air
: 210,8 gr
: 0.0093 cal/g C
Suhu logam
: 90 C
Suhu air
: - 0,1 C
Suhu campuran
: 0,8 C
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mudahlah bagi kita sekarang menerima gagasan bahwa kalor itu energi. Tidak
demikianlah halnya dua abad yang lampau. Pada waktu itu para cendekiawan
masih mengira bahwa kalor itu suatu zat yang dapat mengalir dan data disimpan
oleh benda. Pendapat ini menerangkan berbagai gejala perpindahan kalor dan
penyerapan kalor. Berdasarkan pengamatannya waktu mengawasi permbuatan
meriam, Count Rumford memperoleh kesimpulan bahwa tidak benar kalor itu zat.
(Sutrisno, 2003).
Anda telah mengetahui bahwa jika gelas berisi air ledeng dicelupkan sebagian ke
dalam bak berisi air panas, air ledeng mengalami kenaikan suhu dan air panas
mengalami penurunan suhu. Ini menunjukkan terjadinya perpindahan energi dari
benda bersuhu tinggi (air panas) ke benda bersuhu rendah (air ledeng). Untuk lebih
meyakinkan, Anda dapat mencelup gelas air ledeng yang sama ke dalam bak berisi
air es. Anda akan amati sekarang air ledeng pengalamai penurunan suhu dan air es
mengalami kenaikan suhu. Uraian tersebut dengan jelas mempertegas kesimpulan
bahwa perpindahan energi secara alami selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu lebih rendah (Kanginan, 2002).
Joseph Black pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang menyatakan
perbedaan antara suhu dan kalor. Suhu adalah derajad panasnya atau dinginnya
suatu benda yang diukur oleh termometer, sedangkan kalor adalah suatu yang
mengalir dari benda panas ke benda lebih dingin untuk menyamakan suhunya.
(Marthen, 2002).
Maksud dan Tujuan
Maksud dari paktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis adalah agar praktikan
mengetahui tentang kalor jenis yang dimiliki benda-benda di lingkungan sekitar
beserta perhitungannya.
Tujuan dari praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis adalah untuk menentukan
panas jenis mata bahan kalorimeter.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter
menggunakan teknik pencampuran dua zat di dalam suatu wadah
(Marthen, 2002).
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi
kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hokum Hess,
perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen.
Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatic, yaitu tidak ada energi yang
lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter
(Petrucci, 1987).
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Telah kita ketahui bahwa
termometer memanfaatkan sifat termometrik zat untuk mengukur suhu. Sifat
termometrik zat adalah sifat fisis zat yang berubah jika dipanaskan, misalnya
volume zat cair, panjang logam, hambatan listrik seutas kawat platina, tekanan gas
pada volume tetap, dan warna pijar kawat (filamen) lampu
(Kanginan, 2002).
Suhu merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan panas dingin dari suatu
benda. Misalnya benda panas dikatakan memiliki suhu tinggi dan benda dingin
dikatakan memiliki suhu rendah. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut
termometer (Suwadi, 2008).
yang diterima air dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan kalorimetri dan wadah
yang terisolasi tersebut dinamakan kalorimeter. Kalorimeter bekerja berdasarkan
asas-asas Black.
(Ruwanto, 2007).
Timbangan Digital
Timbangan digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi
fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.
(Mansur, 2010).
Cara kerja timbangan digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya
timbul ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).
Kita mengenal timbangan digital sebagai alat ukur untuk satuan berat.
Dibandingkan dengan timbangan jaman dulu yang masih menggunakan timbangan
analog atau manual, timbangan digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur,
diantaranya timbangan digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan
hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).
Skema Kerja
Alumunium
Ditimbang alumunium
Dimasukkan air secukupnya ke dalam ketel uap lalu dipanaskan dan dimasukkan
alumunium
Diamati suhu air dalam kalorimeter dengan termometer dan digunakan sebagai T1
Dihidupkan stopwatch
Diamati suhu dalam kalorimeter dengan termometer selama 30 detik pertama (T2)
dan 30 detik kedua (T3)
Hasil
Kaca
Ditimbang kaca
Dimasukkan air secukupnya ke dalam ketel uap lalu dipanaskan dan dimasukkan
kaca
Diamati suhu air dalam kalorimeter dengan termometer dan digunakan sebagai T1
Dihidupkan stopwatch
Diamati suhu dalam kalorimeter dengan termometer selama 30 detik pertama (T2)
dan 30 detik kedua (T3)
Hasil
PEMBAHASAN
Analisa Prosedur
Sebelum melaksanakan praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis, hal yang
dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat yang
dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain, kalorimeter yang digunakan untuk
mengukur besar kecilnya kalor jenis suatu benda; ketel uap untuk memanaskan air;
termometer yang berfungsi untuk mengukur suhu; stopwatch digunakan untuk
menghitung waktu pada saat pengukuran suhu; timbangan digital untuk
menimbang massa benda dengan ketelitian 10-2 gram; pinset untuk mengambil
dan memindahkan kaca dan alumunium dari ketel uap ke kalorimeter; dan nampan
sebagai tempat alat dan bahan. Selanjutnya bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah kaca dan alumunium, dalam hal ini digunakan sebagai bahan
yang diukur kalor jenisnya; tissue yang digunakan untuk membersihkan peralatan
yang telah digunakan; dan air sebagai media perambatan kalor.
Setelah alat dan bahan siap, langkah pertama adalah menimbang massa
kalorimeter kosong menggunakan timbangan digital matter dan catat hasilnya.
Kemudian kalorimeter diisi dengan air sebanyak 15 bagian dan ditimbang massa
kalorimeter dengan air dengan timbangan yang sama dan dicatat hasilnya. Setelah
itu alumunium ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam ketel uap dan dipanaskan.
Kemudian diukur suhu air dalam kalorimeter untuk digunakan sebagai T1. Diambil
alumunium dengan pinset dan dipindahkan ke dalam kalorimeter dan dinyalakan
stopwatch serta air dalam kalorimeter digojog-gojog. Setelah 30 detik pertama,
amati perubahan suhu dalam kalorimeter dan gunakan sebagai T2. Setelah 30 detik
kedua, amati perubahan suhunya untuk T3 dan catat hasilnya.
Pada kaca prosedurnya sama, langkah pertama adalah menimbang massa
kalorimeter kosong menggunakan timbangan digital matter dan catat hasilnya.
Kemudian kalorimeter diisi dengan air sebanyak 15 bagian dan ditimbang massa
kalorimeter dengan air dengan timbangan yang sama dan dicatat hasilnya. Setelah
itu kaca ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam ketel uap dan dipanaskan. Kemudian
diukur suhu air dalam kalorimeter untuk digunakan sebagai T1. Diambil kaca
dengan pinset dan dipindahkan ke dalam kalorimeter dan dinyalakan stopwatch
serta air dalam kalorimeter digojog-gojog. Setelah 30 detik pertama, amati
perubahan suhu dalam kalorimeter dan gunakan sebagai T2. Setelah 30 detik
kedua, amati perubahan suhunya untuk T3 dan catat hasilnya.
Analisa Hasil
Dari praktikum Fisika Dasar tentang kalor jenis didapatkan hasil bahwa:
Alumunium
No
T1 (0C)
T2 (0C)
T3 (0C)
27
29
28,5
Diketahui :
Berat Kalorimeter Kosong (k) : 96,26 gr
Berat Kalorimeter + Air : 148,87 gr
Berat Air : 52,61 gr
Berat Alumunium : 0,61 gr
Ditanya : Calumunium . . . ?
Jawab : Calumunium = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )
Jadi kalor jenis alumunium adalah 0,536 kal/gr0C
Kaca
No
T1 (0C)
T2 (0C)
T3 (0C)
27
28
27
Diketahui :
Berat Kalorimeter Kosong (k) : 67 gr
kkal/kg C0
Air
4180
1,00
Alkohol (ethyl)
2400
0,57
Es
2100
0,50
Kayu
1700
0,40
Alumunium
900
0,22
Marmer
860
0,20
Kaca
840
0,20
Besi / baja
450
0,11
Tembaga
390
0,093
Perak
230
0,056
Raksa
140
0,034
Timah hitam
130
0,031
Emas
126
0,030
(Gurumuda, 2009)
Dari analisa hasil yang telah didapatkan, kalor jenis kaca dan alumunium berbeda
dengan literatur, hal ini disebabkan karena kalor yang hilang pada alumunium dan
kaca yang dipanaskan. Terdapat perbedaan antara literatur dan hasil praktikum
karena perbedaan pengukuran suhu dan faktor-faktor eksternal maupun internal
yang dapat mempengaruhi besarnya suhu yang berakibat pada perhitungan
besarnya kalor jenis kaca dan alumunium.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari praktikum yang dilaksanakan, dapat disimpulkan:
Kalor jenis adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 gram benda.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat
pada reaksi kimia dalam sistem larutan.
Termometer adalah suatu benda yang memiliki suhu sehingga setiap suhu dapat
dinyatakan dalam suatu bilangan tertentu.
Timbangan digital adalah suatu alat yang digunakan untuk menimbang alat dan
bahan dengan ketelitian 10-2 gram
Kalor jenis dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Cg = A (T3- T2)B T1- T3+ k ( T3- T2 )
Kalor jenis alumunium yang dihasilkan adalah 0,536 kal/gr0C.
Kalor jenis kaca yang dihasilkan adalah 1,3 kal/gr0C.
Saran
Dari praktikum Fisika Dasar tentang Kalor Jenis disarankan agar praktikan sebelum
praktikum sebaiknya memahami konsep terlebih dahulu sehingga praktikum dapat
Daftar Pustaka
Helman. 1991. Fisika Umum. Jakarta: Erlangga
Javanesa, Putra. 2010. Kalor Jenis. http://triosetyawan.blogspot.com/2010/kalorjenis.htm diakses pada hari Minggu, tanggal 17 Oktober 2010, pukul 11.00 WIB
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2 Edisi 4.
Jakarta: Erlangga
Zemansky, Mark W. 1962. Fisika Untuk Universitas 2. Jakarta: Yayasan Dana Buku
Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Alljabar. 2008. Kalor. http://aljabbar.wordpress.com. Diakses pada hari Senin, tanggal 11 Oktober 2010,
pukul 12.00 WIB.
Anonymous. 2010. Fluida dan Kalor. http://kambing.ui.ac.id. Diakses pada hari Senin, tanggal 11 Oktober
2010, pukul 12.00 WIB.
Arga.2010. Fisika. http://argametana.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober 2010,
pukul 22.00 WIB.
Pikal, Alyas. 2010. Fisika Dasar (Kalaor Laten).http://alyaspikal.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu,
tanggal 6 Oktober 2010, pukul 22.00 WIB.
Rudy. 2010. Fisika. http://timbangandigital.net. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober 2010, pukul
22.00 WIB.
Rustam. 2010. Fisika Dasar. http://rustamburu.blogspot.com. Diakses pada hari Rabu, tanggal 6 Oktober
2010, pukul 22.00 WIB.
Tipler, Paul A. 2010. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga