MODUL 01
GAS IDEAL
Oleh :
JURUSAN SAINS
2021
TUJUAN
DASAR TEORI
Gas Ideal
Gas Ideal merupakan gas Hipotesis yang dianggap mengikuti hukum
gabungan gas pada berbagai suhu dan tekanan tertentu.Hukum gas untuk suatu
sampel gas menyatakan bahwa perbandingan PV/T adalah konstan. [CITATION EBr94 \l
1033 ] berdasarkan Teori kinetik gas, gas ideal adalah pendekatan dan asumsi-asumsi
mengenai sifat sifat gas.Gas ideal memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
a. Terdapat banyak molekul gas,tapi tidak terjadi gaya tarik menarik antar
satu molekul dengan molekul lainnya.
b. Molekul gas selalu bergerak dengan arah sembarang dan acak
c. Volume gas diabaikan terhadap volume wadah.
d. Setiap tumbukan yang terjadi merupakan lenting sempurna.
e. Molekul gas terdistribusi secara merata di dalam wadah
f. Berlaku hukum Newton tentang gerak.[ CITATION Nur20 \l 1033 ]
Gas merupakan cairan yang tidak memiliki resistensi perubahan bentuk,dapat
meluas sesuai volume wadah yang ditempati gas.Interaksi antar molekul adalah
interaksi yang sangat lemahsatu sama lain.Molekul gas bergerak cepat,bertumbuk
secara acak dan sembarang.Sifat fisik gas ideal dijelaskan oleh empat parameter
mol(n);suhu gas (T) satuan K;tekanan gas (P) satuan atm;volume gas (V) satuan liter.
[CITATION Leo20 \l 1033 ]
Hukum-hukum gas
1. Hukum Boyle
Tahun 1662,Robert Boyle seorang ahli kimia dan fisika dari Irlandia melaporkan
bahwa pada saat suhu dari suatu sampel gas dibuat konstan,tekanan gas akan
bertambah sedangkan volume gas berkurang dan sebaliknya.Volume gas akan
berbanding tebaik dengan tekanan gasnya.Hubungan ini disebut hukum Boyle.
[CITATION EBr94 \l 1033 ]
V ~ 1/P (pada T konstan), atau
VP = konstan
Penerapan hukum ini diterapkan pada kerja pompa yaitu pompa hisap dan pompa
tekan.Volume udara pada pompa membesar sehingga udara tidak dapat masuk
kecuali melalui katup dari karet apabila penghisap ditarik.Namun jika penghisap
ditekan makan volume udara akan mengecil dan udara dapat masuk melalui katup
karena tekanan membesar.[CITATION Leo20 \l 1033 ]
2. Hukum Charles
Pada tahun 1787 seorang ahli kimia Prancis bernama Jacques Alexander Charles
mempelajari hubungan volume dan suhu yang berubah-ubah terhadap tekanan
konstan.Charles membuat grafik hubungan 3 parameter tersebut.Ia menemukan titik
yang mewakili suhu dimana semua gas tidak terkondensasi disebut sebagai suhu 0
mutlak.Suhu nol mutlak sesuai dengan skala kelvin.konversi 1 C = 273 K.Percobaan
Charles ini membuktikan bahwa volume gas berbanding lurus dengan suhu mutlak
pada tekanan tetap.[ CITATION EBr94 \l 1033 ]
V~T ( pada P konstan)
V/T = konstan
3. Hukum Gay-Lussac
Joseph Gay-Lussac melakukan percobaan terhadap gas yaitu Hubungan tekanan dan
suhu mutlak pada saat volume konstan.Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada
volume tetap,tekanan(T) berbanding lurus dengan suhu mutlak(T).dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin besar tekanan maka akan semakin banyak suhu yang
dibutuhkan dan sebaliknya.
P~T (pada V konstan)
P/T =konstan
Apabila hubungan antara tekanan dan suhu mutlak ini dibuatkan grafik,maka
grafiknya akan menyerupai kerva isokhorik.[CITATION Leo20 \l 1033 ]
4. Hukum Avogadro
Pada tekanan dan temperatur tertentu,sebuah bejana bervolume tertentu
mengandung sejumlah tertentu molekul gas tanpa melihat pada jenis molekul
gas.hubungan ini di kemukakan oleh Amadeo Avogadro pada tahun 1811 dan dikenal
sebagai Hukum Avogadro.Hukum ini berbunyi “ molekul yang sama banyak terdapat
gas-gas lain yang memiliki volume sama,pada tekanan,suhu yang sama.”
Kondisi dasar adalah kondisi saat suhu 0° C(273°K),tekanan 1 atm atau keasaan
temperatur dan tekanan standar (STP).Banyaknya gas biasanya diukur dalam bentuk
mol (n).Pada T dan P tetap,hukum Avogadro ditulis[CITATION WKe89 \l 1033 ]
V~n atau V/n
VP=nRT
R merupakan tetapan gas ideal yang besarnya nilai R adalah 0.082057 (L.atm/Kmol)
1. Alat 2. Bahan
a. Ember a. Air
b. Gelas ukur 500 mL b. butana cair(Korek api gas)
c. Gelas beker 1000 mL c. HCl 1M
d. Neraca Analitik d. Lempeng Besi
e. Stopper e. Kawat Cu
f. Sealing
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Penentuan Massa Molar Gas
Diagram alir
cjhed
Korek Api Gas
Timbang dan catat massa korek api dengan permukaan transparan
sebagai M0.
Masukkan gelas ukur kedalam ember dengan posisi terbalik.
Tekan klep korek api lalu posisikan di bawah gelas ukur.
Ganti gelas ukur dan lakukan 3 langkah diatas apabila volum air gelas
ukur sudah dipenuhi gas.
Catat perubahan volum air hingga gas pada korek api habis
Timbang korek api kosong sebagai M1.
Hasil
2. Penentuan Volume Molar Gas dan Tetapan Gas Ideal
Diagram Alir
Larutan HCL 1 M
Hasil
PENGOLAHAN DATA
1. Massa Molar Gas
Tabel data pengamatan
Percobaan dilakukan disuhu 25 C atau 298 K,pada tekanan 1atm.
Massa korek gas Massa korek Massa gas Volume gas
No awal gas akhir (g) (mL)
(g) (g)
1 12.0548 12.0256 0.0292 12
2 12.0256 11.995 0.0306 13
3 11.995 11.9588 0.0362 15
Percobaan 1
m1 RT
Mr =
PV
atm
0.0292 gram x 0.082 L ° K x 298 ° K
= mol
1atm x ( 12 x 10−3 L )
= 59.4609 gram/mol
Percobaan 2
m2 RT
Mr =
PV
atm
0.0306 gram x 0.082 L ° K x 298 ° K
= mol
1atm x ( 13 x 10−3 L )
= 57.5186 gram/mol
Percobaan 3
m3 RT
Mr =
PV
atm
0.0362 gram x 0.082 L ° K x 298 ° K
Mr = mol
1 atm x ( 15 x 10−3 L )
= 58.9722 gram/mol
Mr 1+ Mr 2+ Mr 3
Mr gas =
3
59.4609+ 57.5186+58.9722
=
3
175.9517
=
3
= 58.65 gram/mol
2. Volum Molar dan tetapan gas ideal
Tabel data pengamatan
Tekanan 750.6 mmHg
P H2O (298 K) adalah 23.75 atm
N Massa lempeng besi Volume gas
o (g) (mL)
1 0.0577 39
2 0.0581 41
3 0.0573 36
0.0577+0.0581+0.0573
Massa rata-rata Fe = = 0.0577 gram
3
39+41+36
Volume gas rata-rata = = 38.66 mL = 0.0386 L
3
PH2 = P – PH2O
= 0.98763172 atm - 23.75 atm
= -22.76 atm
Volum H2 = 38.66 mL – 0.2 mL
= 38.46 mL = 0.03846 L
T = 298 K
Reaksi :
Fe (s) + 2HCl (aq) FeCl2 (aq) + H2(g)
atm x L
2.85
mol ° K
KESIMPULAN
Massa molar gas pada percobaan 1 sebesar 58.65 gram/mol
Untuk menentukan volume molar pada percobaan kedua bisa ditentukan
dengan menggunakan hukum dalton tentang tekanan,volume molar sebesar
atm x L
37.34 L/mol dan diperoleh R sebesar 2.85
mol ° K
Diperoleh gelembung gas akibat adanya interaksi antara lempengan besi dan
larutan HCl.
SARAN
Audio vidionya lebih diperjelas pak dan backsoundnya diperkecil saja
suaranya.
DAFTAR PUSTAKA
E.Brady, J. (1994). KIMIA UNIVERSITAS ASAS & STRUKTUR Jilid I. Jakarta:
Erlangga. Retrieved April 16, 2021
Leony Sanga Lamsari Purba, S. (2020). KIMIA FISIKA I. (M. Dr.Hotmaulina
Sihotang, & S. Indri Jatmoko, Eds.) Jakarta: UKI Press. Retrieved April 16,
2021
Nurazmi, A. H., Khawair, N. A., Harni, Sutriana, S., & Riska. (2020, Januari 30).
Analisis Hubungan Jumlah Partikel dengan Volume Menggunakan Model
Teori Kinetik Gas. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Makassar, 8, 1-2. Retrieved April 16, 2021
Rini Yunawati, N. H. (2017, Januari). PENERAPAN PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL BERBANTUAN MINDSCAPING UNTUK REMEDIASI
MISKONSEPSI SISWA SMA MATERI TEORI KINETIK GAS. Unnes
Physics Education Journal, 76. Retrieved April 16, 2021, from
https://www.google.com/search?
q=jurnal+fidika+teori+kinetik+gas&oq=jurnal&aqs=chrome.0.69i59l3j69i57j
0i433l2j69i60l2.4361j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8
W.Keenan, C., C.Klenfelter, D., & H.wood, J. (1989). ILMU KIMIA
UNIVERSITAS,Edisi VI Jilid I. (P. Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Trans.)
Jakarta: Erlangga. Retrieved April 16, 2021
LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN