Sifat zat cair adalah mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya berubah-ubah
menurut tempatnya. Sifat ini disebabkan molekul-molekul zat cair.
a. kurang teratur dan letaknya relatif berdekatan, metskipun tidak sedekat
jarak antarmolekul zat padat
b. gaya tarik antarmolekulnya masih cukup kuat, meskipun tidak sekuat zat
padat
c. gerakan molekul-molekulnya lebih bebas dibandingkan dengan gerakan
molekul-molekul zat padat sehingga dapat dengan mudah berpindah-pindah
tempat di antara molekul-molekul yang lain, tetapi tidak mudah
meninggalkan kelompoknya.
Molekul-molekul zat cair yang dimaksukan diatas dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
2. Zat gas
3. Zat padat
(a)
(b)
Gambar 4. Ilustrasi struktur bahan dengan media batu bata (a) bahan
kristal dan (b) bahan amorf. Kristal diibaratkan sebagai dinding bata yang
terdiri dari sususan batu-bata yang teratur dan berkala serta bahan-bahan
tadi memiliki keteraturan jangka panjang. Amorf diibaratkan sebagai
tumpukan batu bata. Sekumpulan batu bata memiliki sifat yang jelas, relatif
kokoh (meskipun tak sekokoh dinding bata).
(Wiendartun_).
Sedangkan untuk melihat perbedaan struktur atom antara Kristal dan
amorf adalah sebagai berikut:
Untuk
T1
T1 = u1
a1 + u2
a2 + u3
a3 dimana:
T1 a1 + 2
= 3 a2 + 0
a3 u1 = -3 dan u2 = 2
T1 a1 + 2
= 3 a2
Untuk
T2
T2 = u1
a1 + u2
a2 + u3
a3 dimana:
T2 a1 + 2
= 1,5 a2 + 0
a3 u1 = -1,5dan u2 = 2
T2 a1 + 2
= 1,5 a2
Dimana
T 1 : vektor transalasi (bilangan bulat)
T2 : bukan vektor transalsi (bukan bilangan bulat)
1. Sel Primitive
Sel primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil, sel
primtif dibangun oleh vektor basis biasa disebut sel satuan. Sel primitif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sebuah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil.
2. Kebalikan dari sel non primitif, yaitu sel yang mempunyai luas atau volume
terbesar.
3. Sel yang mempunyai satu titik kisi.
a1 ,
4. Sebuah pararelepipid yang dibentuk oleh sumbu-sumbu a2 ,
a3 .
Sel epipid yaitu sebuah bangun yang sisinya sejajar/bidang yang dibatasi
oleh garis-garis sejajar. Cara menentukan sel-sel primitif (sumbu-sumbu primitif):
Sel tak primitif (non primitive) adalah sel yang mempunyai luas atau
volume bukan terkecil artinya mempunyai luas atau volume yang besarnya
merupakan kelipatan sel primitif
3 Kisi Heksagonal
|a1|=|a 2|
=1200
|a1||a 2|
=900
1. Triklinik |
a 1||
a 2||
a 3| 1
2. Minoklin |
a 1||
a 2||
a 3| = = 90o 2
= = = 90o
3. Orthorombik |
a 1||
a 2||
a 3| 4
4. Tetragonal |
a 1|=|
a 2||
a 3| = = = 90o 2
5. Kubus |
a 1|=|
a 2|=|
a 3| = = = 90o 3
6. Trigonal |a 1|=|a 2|=|
a 3| = = = 90o 1
7. Heksagonal
|a 1|=|a 2||a 3| = = = 90o 1
Jumlah kisi 14 buah
3. Orthorombik
4. Tetragonal
5. Kubus
6. Trigonal
7. Heksagonal
Gambar 12. Struktur Kristal Kubus Pusat Badan (a) dua dimensi (b)
tiga dimensi
Gambar 13. Struktur Kristal Kubus Pusat Muka (a) dua dimensi
(b) tiga dimensi
1.8 Beberapa Kristal dengan Bentuk Sederhana
1. Struktur Kristal Natrium Clorida (NaCl)
Struktur kristal Natrium Clorida merupakan kisi pusat muka
(FCC). Basisnya terdiri atas satu atom Na dan ssatu ataom Cl dengan jarak
pisah setengah panjang diagonal ruangnya. NaCl yang setiap sel satuannya
berbentuk kubus sederhana dengan posisi atom-atomnya seperti yang
ditunjukan gambar berikut.
CsCl dapat pula dipandang sebagai struktur non-Bravais yang terdiri dari
dua subkisi SC (kubik sederhana), yang masing-masing dibentuk oleh
atom-atom Cs dan Cl, yang keduanya terpisah sejauh 3a (setengah
diagonal ruang). Jumlah titik terdekat setiap atom adalah 8 atom yang
berbeda jenis. CsCl memiliki konstanta kisi 4,11 .
Gambar 16. (a) Bentuk Heksagonal dengan sumbu 4 dan (b) sel
Rhombik sebagai penyusun sel Heksagonal
Banyak cara untuk menyusun bola identik dengan jumlah tak
berhingga secara tertentu sehingga menghasilkan susunan teratur yang
memiliki fraksi kepadatan maksimum atau ruang kosong antarbola
minimum. Gambar 1.12 berikut melukiskan susunan satu lapis bola identik
dengan pusat titik A, yang mana tiap bola bersinggungan dengan enam
bola tetangga terdekatnya. Lapisan kedua yang identik ditempatkan paralel
di atasnya (lapisan pertama) dengan pusat titik B. Penempatan lapisan
ketiga memiliki dua kemungkinan, yakni
1. Dengan pusat titik A, sehingga terdapat urutan lapisan ABABAB,
dan menghasilkan struktur HCP, dan
2. Dengan pusat titik C, sehingga terdapat urutan ABCABC, dan
menghasilkan struktur FCC.
2
6 =1,633 dan jumlah tetangga terdekat 12 buah atom, serta energi
3
ikatan yang hanya bergantung pada jumlah ikatan tetangga terdekat
peratom.
Nama c/a
No a (A0) C
Unsur a3/a1
1 Be 2,29 3,58 1,56
2 Cd 2,98 5,62 1,89
3 Ce 3,65 5,96 1,63
4 Co 2,51 4,07 1,62
5 Dy 3,59 5,65 1,57
6 Er 3,56 5,59 1,57
7 Gd 3,64 5,78 1,59
8 He 3,57 5,83 1,63
9 Hf 3,20 5,06 1,58
10 Ho 3,58 5,62 1,57
11 La 3,75 6,07 1,62
12 Lu 3,50 5,55 1,59
13 Mg 3,21 5,21 1,62
14 Nd 3,66 5,90 1,61
15 Os 2,74 4,32 1,58
16 Pr 3,67 5,92 1,61
17 Re 2,76 4,46 1,62
18 Ru 2,70 4,28 1,59
19 Sc 3,31 5,27 1,59
20 Tb 3,60 5,69 1,58
21 Ti 2,95 4,69 1,59
22 Tl 3,46 5,53 1,60
23 Tm 3,56 5,55 1,57
24 Y 3,65 5,73 1,57
25 Zn 2,66 4,95 1,86
26 Zr 3,23 5,15 1,59
Contoh:
a1 di2 a 1
Diperoleh dari ( 12 , 12 , 13 ) x 6 .
Catatan:
X di 1 a x^
Y di a ^y
Gambar 23. Contoh Indeks Z di a ^z
Miller Bidang 1 1 1
ABFE Kebalikannya: , ,
1
Perpotongan bidang ABFE dengan Jadi indeks bidang ABFE adalah
sumbu (1 0 0)
Bidang BCGF
Y di 1 a ^y
Z di a z^
Gambar 24. Contoh Indeks 1 1 1
Miller Bidang Kebalikannya: , ,
1
BCGF
Jadi indeks bidang BCGF adalah
Perpotongan bidang BCGF dengan (0 1 0)
sumbu
X di a ^x
Bidang EFGH
Perpotongan bidang BCGF dengan
sumbu
X di a ^x
Y di a ^y
Z di 1 a z^
1 1 1
Kebalikannya: , ,
1
Jadi indeks bidang EFGH adalah
Gambar 25. Contoh Indeks
(0 0 1)
Miller Bidang
EFGH
Y di 1 a ^y
Z di a z^
1 1 1
Kebalikannya: , ,
Perpotongan bidang BCGF dengan 1 1
sumbu Jadi indeks bidang ACGE adalah (0
X di 1 a x^ 0 1)
Bidang DCGH
a1 di2 a^ 1
X di 1 a x^
Y di a ^y
Z di a ^z
1 1 1
Kebalikannya: , ,
1
Jadi indeks bidang ABFE adalah (1 0 0)K
Bidang ACGF
Bidang ABGH
a1 di1 a^ 1
Gambar 33. Kubus Pusat a2 di^a 1
Badan (BCC)
a3 di1 a^ 3
Dengan menggunakan sumbu
konvensional pada kubus BCC, 1 1 1
Kebalikannya: , ,
bidang yang mempunyai indeks ( 1 0 1 1 1
0)K seperti gambar di samping, Maka, indeks bidang pada sel
berpotongan pada sumbu primitif primitif adalah (1 1 1)p
dengan:
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA
/JUR._PEND._FISIKA/1957080719
82112-
WIENDARTUN/1.ruktur_Kristal_(h
and_out).pdf).
c. Menentukan dhkl
1 h2 k 2 l 2 1 h2 +k 2+l 2
2
= 2 + 2+ 2 =
d a b c d2 a2
dhkl untuk cubic (special case 2 (0,52)2
d= 2 2
orthogonal): 1 + 1 +0
1 h2 +k 2+l 2 9
d hkl=0,368 10 m
=
d2 a2
Contoh
Gambar 36. (a) Struktur Kristal BCC, (b) R dengan kisi Kristal a
b. Kristal BCC
Pada Gambar 1.30 struktur kristal BCC memiliki satu atom tambahan
yang terletak di pusat dan bersinggungan dengan delapan atom yang berada di
sudut, yang perlu dicatat adalah atom-atom dalam struktur kristal BCC ini
hanya bersinggungan sepanjang garis diagonal ruang, dengan memperhatikan
kondisi ini kita dapat menghitung besarnya jari-jari atom kristal BCC sebagai
berikut.
Dari gambar b dapat kita lihat bahwa diagonal ruang (AC) besarnya
empat kali jari-jari atom sehingga:
AC = AB2 +BC 2
= 2a2 +a2
a 3
4 R = a 3
R = atau a = R
3 4
4 3
c. Kristal FCC
Pada kristal FCC ini terdapat 8 atom yang menempati posisi titik sudut,
dan 6 atom yang menempati posisi permukaan namun di antara atom yang
terletak di sudut tidak ada yang bersinggungan. Dari Gambar 1.31 dapat kita
lihat bahwa atom-atom ini saling berhubungan secara diagonal sisi permukaan
kubus sehingga AC besarnya sama dengan 4R.
AC = AB2 +BC 2
= a 2+a 2
a2
4 R = a 2
R=
2 atau a = 4 R
4 2
1.11 Rapat Kemasan Atom
Rapat kemasan atomik = atomic packing factor (APF) adalah fraksi dari volume
bola pejal di dalam sebuah unit sel, dalam hal ini atom dianggap menggunakan
model bola pejal yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Di mana Natom adalah jumlah atom dalam setiap unit sel. Setiap sistem kristal
memiliki APF yang berbeda-beda bergantung terhadap geometri sel yang mereka
miliki. Dalam subbab ini akan dibahas mengenai perhitungan dari beberapa sistem
kristal sebagai berikut.
a. Struktur Kubik Sederhana
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa struktur kristal ini
memiliki jumlah atom yang berada dalam unit sel sebanyak satu buah
sehingga besarnya APF sebagai berikut.
Volume atom (Va)
4 4 1 3
3 3 2 ( )
V a = R3 = a = a 3
6
Volume Unit Sel (Vs)
3
Vs = a
Rapat Kemasan:
3
a
Va 6
APF = N atom x = 1 x 3 = = 0,52
Vs a 6
Dari hasil ini dapat kita simpulkan bahwa hampir setengah dari
ruang dalam unit sel ini kosong, oleh karena struktur SC ini bersifat
longgar.
b. Body Center Cubic (BCC)
Pada struktur ini terdapat 8 atom sudut dan 1 atom pusat sehingga total
R=
3 a
atomnya berjumlah 2, sedangkan jari-jarinya adalah 4 maka besarnya
APF untuk struktur BCC ini adalah:
Volume atom (Va)
3
4 3 4 3 3 a 3
V a = R = a =
3 3 4 16 ( )
Volume Unit Sel (Vs)
3
Vs = a
Rapat Kemasan:
3 a3
Va
=
16 3
APF = N atom x =1 x 3
= 0, 68
Vs a 8
Hasil ini menunjukkan bahwa atom hanya menempati sekitar 68%
dari keseluruhan volume unit sel.
c. Struktur FCC
Pada struktur ini terdapat 8 atom yang besarnya seperdelapan bagian
sudut dan 6 atom pada pusat bidang permukaan kubus yang besarnya
setengah. Dengan demikian, struktur ini memiliki 4 atom dalam sebuah
R= a
2
unit sel, sedangkan jari-jari atomiknya adalah 4 maka besarnya
densitas kemasan FCC adalah:
Volume atom (Va)
3
4 3 4 2 2 a3
V a = R = a =
3 3 4 24 ( )
Volume Unit Sel (Vs)
3
Vs = a
Rapat Kemasan:
2 a 3
Va
= = 0,74
24 2
APF = N atom x = 1 x 3
Vs a 6
Maka atom-atom dari struktur FCC ini menempati kira-kira 74%
dari total keseluruhan volume dari satu unit sel.
d. Struktur HCP
Pada struktur HCP terdapat 12 atom yang terletak di sudut dengan
besarnya seperenam bagian, 2 atom yang berada di tengah-tengah dengan
besarnya setengah bagian, dan tiga atom yang terletak di bidang tengah
sehingga atom dengan struktur HCP memiliki 6 atom dalam satu unit sel.
Bilangan koordinasi dari HCP adalah 12 yang nilainya sama dengan
struktur kristal FCC sehingga kristal ini memiliki APF yang besarnya 0.74.
e. Struktur Kubik Intan
Dalam struktur kubik intan, terdapat 8 atom yang menempati posisi
sudut yang besarnya seperdelapan bagian, kemudian ditambahkan dengan
empat atom yang menempati posisi 1/4, 1/4, 1/4; 3/4 , 3/4 , 1/4 ; 3/4 , 1/4 ,
3/4 ; dan 1/4 , 1/4 , 3/4 sehingga atom yang berada dalam satu unit sel
berjumlah 8 atom. Karena atom-atom ini terikat secara tetrahedral maka
besarnya bilangan koordinasi dari struktur kubik intan ini adalah 4.
Menghitung jari-jari atom kubik intan:
a
AB = BC = CE =
2
1
1
AC = AB 2 +BC 2 = ( a )2 +( a )2 = a
2 2 1
2
2 2
2
1 2 1 2
AE = AC +CE = ( a ) +( a) = a
4 3
2
AE
AD =2R =
2
R= =
AE a 3 a
= 3
4 4 4 8
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa:
a. Bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan susunan
atom-atom atau ion-ion penyusunnya. Bahan yang tersusun oleh deretan
atom-atom yang teratur letaknya dan berulang (periodik) disebut bahan
kristal. Dikatakan bahwa bahan kristal mempunyai keteraturan atom
berjangkauan panjang. Sebaliknya, zat padat yang tidak memiliki
keteraturan demikian disebut bahan amorf atau bukan kristal.
b. Didalam kristal terdapat kisi-kisi yang ekivalen yang sesuai dengan
lingkungannya dan diklasifisikan menurut simetri translasi. Operasi
translasi kisi didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh
sebuah vector translasi Kristal.
c. Struktur Kristal dibentuk oleh basis dan kisi, Dimana Basis
didefinisikan sebagai sekumpulan atom dengan jumlah atom dalam
sebuah basis dapat berisi satu atom atau lebih. Sedangkan kisi adalah
sebuah susunan titi-titik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
d. Sel primitive adalah sel yang memiliki luas atau volume terkecil dan
dibangun oleh vector basis.
e. Dalam kisi dua dimensi daerah jajaran genjang yang sisi-sisinya
dibatasi oleh vektor basis dinamakan sel satuan. Contoh kisi dua
dimensi yaitu kisi miring, kisi bujur sangkar, kisi heksagonal, kisi segi
panjang, dan kisi segi panjang berpusat.
f. Untuk tipe kisi 3 dimensi terdapat 7 sistem kisi kristal yaitu triklinik,
monoklin, orthorombik, tetragonal, kubus, trigonal, dan heksagonal.
g. Karena kristal mempunyai bidang-bidang atom, sehingga untuk
mempresentasikan suatu bidang datar dalam suatu kisi kristal
(kristalografi) sering disebut dengan Indeks Miller.
h. Beberapa kristal dengan bentuk sederhana yaitu struktur sodium klorida
(nacl), struktur sesium khlorida (cscl), struktur intan, struktur seng
sulfida (zns), struktur hcp (hexagonal close-packed structure).
DAFTAR PUSTAKA
http://mulyono-wh.blogspot.co.id/2010/11/struktur-kristal-sederhana.html
http://andi-unej.blogspot.co.id/2012/04/fisika-zat-padat.html
https://www.scribd.com/doc/16810487/Tipe-Dasar-Kristal-Dan-Struktur-Kristal
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112-
WIENDARTUN/1.Struktur_Kristal_(hand_out).pdf
Astra, Made Dr., M.Si. _. Modul 1 Struktur Kristal. _
Parno, Drs.,M.si. 2006. FISIKA ZAT PADAT. Universitas Negeri Malang: Malang.
Wiendartun.____.Pendahuluan Fissika Zat Padat..