Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KISI RESIPROK
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Makmur Sirait, M.Si

Oleh :

Kelompok VI

Apriana M.S Sinurat (4183121056)

Gilang Yusuf Maulana (4183321019)

Khepi Darianti Syulam (4181121005)

Nabila Triska Harlia Ningrum (4201418088)

Nuriyani (4182121006)

Rivaldo Siregar (4182121012)

Kelas : Fisika Dik C 2018

MATA KULIAH : Pendahuluan Fisika Zat Padat

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan ridho dan
hidayahnya kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai rahmat sejuta umat dan suri
teladan yang baik. Penyelesaian makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendahuluan Fisika Zat Padat dalam menempuh pendidikan di Universitas Negeri
Medan

Dalam penyelesaian makalah ini kami mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak, sudah sepantasnya rasa terimakasih kami sampaikan kepada dosen mata kuliah yang
telah memberikan banyak informasi dalam pembuatan makalah ini.

Betapa besar usaha yang kami lakukan dalam pembuatan makalah ini sebaik
mungkin, tetapi kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. kami sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan penulisan berikutnya. Semoga
kiranya makalah ini bermanfaat untuk kami khususnya, dan pembaca umum lainnya.

Medan, 20 Februari 2021

Kelompok VI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................3


1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................3
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kisi Resiprok.................................................................................................................5


2.2 Sel Primitive..................................................................................................................5
2.3 Kisi Bravais...................................................................................................................6
2.4 Sistem Krisal ................................................................................................................7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rita Prasetyowati pada tahun 2012 yang mana
dalam penelitiannya di ungkapkan bahwa Struktur tahun 2012 yang mana dalam
penelitiannya di ungkapkan bahwa Struktur kristal mempunyai 2 kisi, yaitu kisi Kristal dan
kisi resiprok. Jika Kristal kristal mempunyai 2 kisi, yaitu kisi Kristal dan kisi resiprok. Jika
Kristal disinari dengan sinar x, maka akan dihasilkan pola dipraksi yang merupakan disinari
dengan sinar x, maka akan dihasilkan pola dipraksi yang merupakan  peta  peta kisi kisi
resiprok resiprok Kristal Kristal tersebut. tersebut. Bila Bila sinar sinar xx mengenai Kristal
mengenai Kristal sebagai sebagai kisi kisi nyata, maka dihasilkan pola dipraksi yang
berbentuk kisi resiprok. Jika suatu nyata, maka dihasilkan pola dipraksi yang berbentuk kisi
resiprok. Jika suatu Kristal terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur dan periodik
dalam Kristal terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur dan periodik dalam ruang
dan jarak anatar atom hampir sama dengan panjang gelombang sinar x, ruang dan jarak
anatar atom hampir sama dengan panjang gelombang sinar x, maka Kristal tersebut dapat
berfungsi sebagai kisi-kisi yang menghamburkan maka Kristal tersebut dapat berfungsi
sebagai kisi-kisi yang menghamburkan cahaya.
Sinar x mempunyai panjang gelombang yang mendekati jarak antar cahaya. Sinar x
mempunyai panjang gelombang yang mendekati jarak antar atom, maka difraksi dapat terjadi
kalau Kristal dikenai oleh sinar x.. atom, maka difraksi dapat terjadi kalau Kristal dikenai
oleh sinar x.. Dengan demikian, kisi resiprok yang mana didalamnya memuat Dengan
demikian, kisi resiprok yang mana didalamnya memuat  pembahasa  pembahasann
mengennai mengennai difraksi difraksi sinar-x sinar-x adalah adalah topik topik lanjut lanjut
ddii bidang bidang fisika fisika yang memerlukan pengetahuan dasar yang cukup banyak
dan komplek.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang Apa yang dimaksud dengan kisi resiprok ?
2. Apa yang Apa yang dimaksud dengan sel primitive?
3. Apa yang Apa yang dimaksud dengan kisi Bravias?
4. Apa yang Apa yang dimaksud dengan system kristal?

3
1.3 Tujuan
2. Dapat mengetahui tentang kisi resiprok.
3. Dapat mengetahui tentang sel primitive.
4. Dapat mengetahui tentang kisi bravais.
5. Dapat mengetahui tentang system kristal.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Kisi Resiprok

Setiap struktur kristal memiliki 2 kisi, yaitu kisi kristal dan resiprok. Setiap struktur
kristal memiliki 2 kisi, yaitu kisi kristal dan resiprok. Saat kristal dikenai sinar-X, akan
dihasilkan pola di Saat kristal dikenai sinar-X, akan dihasilkan pola difraksi yang merupakan
peta fraksi yang merupakan peta kisi resiprok kristal tersebut. Representasi kisi kristal melalui
kisi resiproknya. kisi resiprok kristal tersebut. Representasi kisi kristal melalui kisi resiproknya.
Perangkat baru dapat digunakan untuk menelaah difraksi dan interaksi antara Perangkat baru
dapat digunakan untuk menelaah difraksi dan interaksi antara kisi dan radiasi
elektromagnet.Andaikan vektor basis dalam ruang nyata a kisi dan radiasi
elektromagnet.Andaikan vektor basis dalam ruang nyata a1, a2, a3 dan vektor kisi resiprok b  dan
vektor kisi resiprok b1, b2, b3 Maka dibataskan basis vektor resiprok Maka dibataskan basis
vektor resiprok sebagai berikut:

Dimana :

b1, a2, a3  saling saling tegak tegak lurus lurus  

 b2, a1, a2, saling saling tegak tegak lurus lurus

b3 , a1, a2, saling saling tegak tegak lurus

2.2 Sel primitive

5
Sel primitif adalah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil, Sel primitif dibangun
oleh vektor basis biasa disebut sel satuan (unit sel).

Cara menentukan sel primitif (metoda wigner – seitz) :

1. Ambilah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya di tengah).


2. Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik kisi terdekat
disekitarnya.
3. Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis yang tegak lurus terhadap garis
penghubung.
4. Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3 dimensi) yang dilingkupi oleh
garis-garis atau bidang-bidang ini yang disebut sel primitive Wigner-Seitz
Sel konvensional (sel tak primitif) adalah sel yang mempunyai luas atau volume bukan
terkecil artinya mempunyai luas atau volume yang besarnya merupakan kelipatan sel primitif.

2.3 Kisi Bravais

Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi Bravais sehingga titik-titik kisi

tersebut dalam kristal akan ditempati oleh atom-atom yang sejenis

6
Titik A,B dan C adalah ekuivalen satu sama lain

Titik A dan A1 tidak ekivalen (non-Bravais)

Lattice (kisi) Tiga dimensi : ada 7 sistem kristal dan 14 kisi bravais, yaitu :

1. Triklinik

2. Monoklin

3. Orthorombik

4. Tetragonal

5. Kubus

6. Trigonal

7. Heksagonal

2.3 Sistem Kristal

Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya dan berulang
(periodik) yang tidak berhingga dalam ruang disebut bahan kristal. Kumpulan yang berupa atom
atau molekul dan sel ini terpisah sejauh 1 Å atau 2 Å. Kristal dapat dibentuk dari larutan, lelehan,
uap, atau gabungan dari ketiganya. Bila proses pertumbuhannya lambat, atom-atom atau pertikel
penyusun zat padat dapat menata diri selama proses tersebut untuk mrenempati posisi yang
sedemikian sehingga energi potensialnya minimum. Keadaan ini cenderung membentuk susunan
yang teratur dan juga berulang pada arah tiga dimensi, sehingga terbentuklah keteraturan
susunan atom dalam jangkauan yang jauh.

7
Sebaliknya, zat padat yang tidak memiliki keteraturan demikian disebut bahan amorf

atau bukan-kristal, dalam proses pembentukan yang berlangsung cepat, atom-atom tidak
mempunyai cukup waktu untuk menata diri dengan teratur. Hasilnya terbentuklah susunan yang
memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Susunan atom ini umumnya hanya mempunyai. Bahan
yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya dan berulang (periodik) yang tidak
berhingga dalam ruang disebut bahan kristal. Kumpulan yang berupa atom atau molekul dan sel
ini terpisah sejauh 1 Å atau 2 Å. Kristal dapat dibentuk dari larutan, lelehan, uap, atau gabungan
dari ketiganya. Bila proses pertumbuhannya lambat, atom-atom atau pertikel penyusun zat padat
dapat menata diri selama proses tersebut untuk mrenempati posisi yang sedemikian sehingga
energi potensialnya minimum. Keadaan ini cenderung membentuk susunan yang teratur dan juga
berulang pada arah tiga dimensi, sehingga terbentuklah keteraturan susunan atom dalam
jangkauan yang jauh. Sebaliknya, zat padat yang tidak memiliki keteraturan demikian disebut
bahan amorf atau bukan-kristal, dalam proses pembentukan yang berlangsung cepat, atom-atom
tidak mempunyai cukup waktu untuk menata diri dengan teratur. Hasilnya terbentuklah susunan
yang memiliki tingkat energi yang lebih tinggi. Susunan atom ini umumnya hanya mempunyai
urut simetri translasi.

Operasi translasi kisi Didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh sebuah
vektor translasi kristal . Selain simetri translasi, terdapat beberapa operasi lain yang membuat
kisi “invarian” (tidak berubah bentuknya dari semula), yaitu :

a. Refleksi : Pencerminan pada bidang (simbul : m)


b. Rotasi : Perputaran pada sumbu tertentu dgn sudut sebesar (2π/n) (simbul n =
1,2,3,4,dan 6
c. Inversi : Pencerminan pada suatu titik tertentu (simbul : i)
d. Luncuran/Glide : Operasi gabungan antara refleksi dan translasi
e. Ulir/Screw : Operasi gabungan antara rotasi dan translasi

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hamburan berkas sinar-X disebabkan oleh atom diskrit kristal yang Hamburan berkas
sinar-X disebabkan oleh atom diskrit kristal yang  bersangku  bersangkutan. Oleh karena itu
bahasan berikut menelaah hukum Bragg tan. Oleh karena itu bahasan berikut menelaah hukum
Bragg melalui proses hamburan. Model yang dikemukakan di atas terlalu melalui proses
hamburan. Model yang dikemukakan di atas terlalu sederhana. Fakta menunjukkan bahwa
hamburan berkas sinar-X sederhana. Fakta menunjukkan bahwa hamburan berkas sinar-X
disebabkan oleh atom diskrit kristal yang bersangkutan. Oleh karena disebabkan oleh atom
diskrit kristal yang bersangkutan. Oleh karena itu bahasan berikut menelaah hukum Bragg
melalui proses hamburan. itu bahasan berikut menelaah hukum Bragg melalui proses hamburan.

Setiap struktur kristal memiliki 2 kisi, yaitu kisi kristal dan resiprok. Setiap struktur
kristal memiliki 2 kisi, yaitu kisi kristal dan resiprok. Saat kristal dikenai sinar-X, akan
dihasilkan pola difraksi yang Saat kristal dikenai sinar-X, akan dihasilkan pola difraksi yang
merupakan peta kisi resiprok kristal tersebut. Representasi kisi kristal merupakan peta kisi
resiprok kristal tersebut. Representasi kisi kristal melalui kisi resiproknya. melalui kisi
resiproknya.

3.2 Saran

Didalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan

maka dari itu penulis meminta agar pembaca dapat memberi kritik dan saran demi

tercapainya kesempurnaan makalah ini yang membahas tentang ilmu pengetahuan fisika

khususnya Fisika Zat Padat. Yang nanti nya dapat berguna didalam segala bidang ilmu

penegtahuan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Syaiful. (2016). Rancangan Eksperimen Analisis Struktur Mikro Sampel dengan
Prinsip

XRD Menggunakan Metode Kristal . Jurnal JRKPF UAD .Vol 3 (1).

Aprilia,Annisa, dkk. (2012). Struktur Kristal Zat Padat Pengantar Fisika material. Jurusan

Fisika : Universitas Padjadjaran.

Wierdartun. (2013). Pendahuluan Fisika Zat Padat. Bandung: ITB.

10

Anda mungkin juga menyukai