DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII
JURUSAN FISIKA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Makalah mini riset
ini di tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Fisika Modern” dengan dosen
pembimbingnya adalah Bapak Pintor Simamora, M. Si yang sudah banyak memberikan
bimbingan atas tugas ini.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat dalam waktu
pengumpulannya. Dan kami kira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
tugas ini. Akhirnya kami dengan kerendaahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan
dalam penulisan atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh ibu dan
dapat dijadikan sebagai acauan dalam proses pembelajaran kami.
Penyusun
Kelompok 7
1
DAFTAR ISI
4.2 Pembahasan………………………………………………………………….........13
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….14
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..15
5.2 Saran……………………………………………………………………………....15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran fisika
tak lepas dari peningkatan kompetensi/ keterampilan peserta didik. Peserta didik yang
terpercaya, memiliki wawasan yang luas, membuat keputusan yang bijak, menghasilkan
produk yang baik, dan penemuan yang kreatif. Keterampilan memecahkan masalah
maupun berpikir kreatif penting untuk mendukung peserta didik dalam upaya menggali
memakan waktu yang lama dalam alokasi waktu yang singkat. Sehingga
3
1.3 Manfaat Penelitian
pembelajaran fisika.
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Simulasi interaktif PhET sangat menarik sekali karena sangat asik. Selain online
langsung, simulasi interaktif PhET juga dapat digunaka secara offline di kelas atau
di rumah.
2. Simulasi ini ditulis dalam java dan flash dan dapat di jalankan dengan menggunakan
web browser baku selama plug-in flash dan java sudah terpasang.
1. Akses untuk melakukan kegiatan pembelajaran visual bergantung pada jumlah fasilitas
komputer yang disediakan sekolah.
5
2.3 Radiasi Benda Hitam
Radiasi benda-hitam adalah salah satu jenis radiasi elektromagnetik termal yang terjadi
di dalam atau di sekitar benda dalam keadaan kesetimbangan termodinamika dengan
lingkungannya atau saat ada proses pelepasan dari benda hitam. Benda hitam merupakan benda
yang buram dan tidak memantulkan cahaya. Diasumsikan demi perhitungan dan teori berada
pada suhu konstan dan seragam. Radiasi ini memiliki spektrum dan intensitas spesifik yang
bergantung hanya benda temperatur benda. Radiasi panas yang dilepaskan spontan oleh banyak
benda dapat diperkirakan sebagai radiasi benda hitam. Sebuah daerah terinsulasi sempurna
yang berada pada kesetimbangan termal secara internal berisi radiasi benda-hitam dan akan
melepaskannya melalui lubang yang dibuat pada dinding, lubang dibuat kecil sehingga tidak
berpengaruh pada kesetimbangan.
Benda-hitam pada suhu ruang terlihat hitam, karena semua energi yang ia radiasikan
adalah inframerah dan tak dapat dilihat mata manusia. Karena mata manusia tak dapat melihat
warna pada intensitas cahaya sangat rendah, sebuah benda hitam jika dilihat dalam gelap
terlihat berwarna abu-abu (namun ini hanya karena mata manusia hanya sensitif terhadap hitam
dan putih pada intensitas cahaya sangat rendah- pada kenyataanya, frekuensi cahaya pada
range terlihat tetaplah berwarna merah), meski spektrum puncaknya berada pada kisaran
inframerah. Jika sedikit dipanaskan, warnanya terlihat merah tua. Jika temperatur dinaikkan
terus maka menjadi biru-putih.
Meski planet dan bintang tidak berada pada kesetimbangan termal dengan sekitarnya dan
juga bukanlah benda hitam sempurna, radiasi benda-hitam digunakan pertama kali sebagai
perkiraan untuk energi yang mereka lepas. Lubang hitam adalah benda hitam yang mendekati
sempurna, karena ia menyerap semua radiasi yang datang padanya. Telah diajukan bahwa
mereka melepas radiasi benda hitam (disebut radiasi Hawking), dengan suhu tergantung massa
lubang hitam. Istilah benda hitam pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Kirchhoff tahun
1860. Radiasi benda-hitam disebut juga radiasi sempurna atau radiasi temperatur atau radiasi
termal.
6
elektromagnetik. Pada temperatur melewati 500 derajat Celsius, benda hitam mulai melepas
cahaya dalam jumlah besar sehingga dapat terlihat. Jika dilihat dalam gelap, sinar yang pertama
terlihat seperti abu-abu. Jika suhu terus dinaikkan, cahaya menjadi merah gelap, kemudian
kuning, dan akhirnya menjadi biru-putih. Ketika benda terlihat putih, ia melepas sebagian
energinya sebagai radiasi ultraviolet. Matahari, dengan suhu efektif sekitar 5800 K, adalah
benda hitam dengan puncak spektrum emisi di tengah (warna kuning-hijau) pada spektrum
terlihat, tetapi kekuatannya di ultraviolet juga besar.
Konsep benda hitam adalah idealisasi, karena benda hitam sempurna tidak ada di alam.
Grafit dan karbon hitam, dengan emisivitas lebih dari 0.95, adalah perkiraan material hitam.
Secara eksperimen, radiasi benda-hitam dapat muncul sempurna sebagai radiasi kesetimbangan
steady-state stabil pada rongga dalam benda tegar, pada suhu seragam, yang sepenuhnya buram
dan hanya sedikit memantul (reflektif). Sebuah boks tertutup dengan dinding grafit pada suhu
kontan dengan lubang kecil pada satu sisi menghasilkan perkiraan yang baik bagi radiasi
benda-hitam memancar dari bukaannya. Radiasi benda hitam memiliki distribusi intensitas
radiatif yang stabil, absolut, dan unik yang dapat bertahan dalam kesetimbangan
termodinamika dalam rongga. Dalam kesetimbangan, untuk tiap frekuensi, total intensitas
radiasi yang dilepas dan dipantulkan dari sebuah benda (jumlah radiasi bersih yang
meninggalkan permukaan, disebut radiansi spektral) ditentukan hanya dengan temperatur
kesetimbangan, tidak tergatung dari bentuk, material, atau struktur benda. Untuk benda hitam
(penyerap sempurna) tidak ada radiasi yang dipantulkan, maka radiansi spektral sepenuhnya
akibat emisi. Selain itu, benda hitam adalah diffuse emitter (emisinya tidak tergantung arah).
7
Akibatnya, radiasi benda-hitam dapat dilihat sebagai radiasi dari benda hitam pada
kesetimbangan termal.
Radiasi benda hitam akan memancarkan cahaya yang dapat dilihat jika suhu objek cukup
tinggi. Titik Draper adalah temperatur dimana semua padatan memancarkan warna merah
redup, berkisar 798 K. Pada 1000 K, bukaan kecil pada rongga dinding benda buram yang
dipanaskan, dilihat dari luar, berwarna merah; pada 6000 K, akan terlihat putih. Tidak peduli
bagaimana oven itu dibuat atau materialnya dari apa, selama semua cahaya diserap oleh
dindingnya, maka dapat dianggap perkiraan yang baik untuk radiasi benda-hitam. Spektrum
dan warna cahaya yang keluar menjadi gungsi temperatur rongga saja. Grafik yang berisi
jumlah energi didalam oven per satuan volume dan per satuan interval frekuensi yang diplot vs
frekuensi, disebut kurva benda-hitam. Kurvanya berbeda-beda untuk tiap suhu.
8
BAB III
METEOLOGI PENELITIAN
• Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian. Jadi
yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah Praktikum Fisika tentang Radiasi
Benda Hitam yang dimana menggunakan Phet Simulation.
9
3.5 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk sebagain acuan tahapan dalam penelitian.
Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini:
• Tahap Penelitian
• Tahap Evaluasi
• Penyusunan Laporan
10
BAB IV
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 3600 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Orange masuk pada kategori cahaya Infrared
Panjang gelombang nya adalah 0.805 𝜇𝑚
Intensitas cahanya adalah 7.78 × 106 𝑊/𝑚2
Suhu yang digunakan adalah 3600 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 4300 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Orange pucat masuk pada kategori cahaya Visible
Panjang gelombang nya adalah 0.674 𝜇𝑚
Intensitas cahanya adalah 18.92 × 106 𝑊/𝑚2
Suhu yang digunakan adalah 4300 K
11
3. Untuk suhu 5000 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 5000 K
Diperoleh bahwa
Warna cahaya tampaknya adalah Putih kekuningan masuk pada kategori cahaya
Visible
Panjang gelombang nya adalah 0.580 𝜇𝑚
Intensitas cahanya adalah 40.21 × 106 𝑊/𝑚2
Suhu yang digunakan adalah 5000 K
Pada hasil percobaan pada PHET simulation untuk radiasi benda hitam pada suhu 5500 K
Diperoleh bahwa
12
4.2 Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh pada simulasi diatas maka dapat dikemukakan bahwa suhu
yang semakin besar mengakibatkan atau mempengaruhi panjang dan intensitas dari gelombang
cahanya tersebut. Semakin tinggi suhu yang digunakan maka panjang gelombang dan intensitas
nya akan berbanding terbalik dengan suhunya.
Dapat dilihat pada gambar, posisi kurva dengan Suhu lebih Tinggi berada di ataskurva
dengan Suhu lebih Rendah. Dapat disimpulkan bahwa kurva dengan Suhu lebih Tinggi
memiliki Intensitas maksimum yang lebih Tinggi.
Dapat dilihat juga, posisi kurva dengan Suhu lebih Tinggi berada di sebelah kiri
kurvadengan Suhu lebih Rendah. Itu menunjukan bahwa kurva dengan Suhu
lebihTinggi/Intensitas Radiasi lebih tinggi memiliki panjang gelombang yang lebih Pendek
sehingga dapat dilihat oleh manusia.
Dari hasil penelitianWien tersebut menyatakan bahwa Intensitas Radiasi bergeserkearah
Panjang Gelombang yang lebih pendek saat temperature benda tersebut semakintinggi,
sehingga Panjang Gelombang Radiasi saat intensitasnya maksimum berbandingterbalik
dengan Suhu mutlak benda tersebut.
Gejala pergeseran puncak intensitas maksimum dari hasil percobaan tersebut
diformulasikan oleh Wien dengan Hukum Pergeseran Wien dengan persamaan berikut:
𝜆𝑚. 𝑇 = 𝐶
Dengan:
𝜆𝑚= Panjang Gelombang pada Intensitas Maksimum
𝑇= Temperature mutlak (K)
𝐶= Tetapan Pergeseran Wien ( 2,9 × 10−3 𝑚𝐾
Sehingga dapat disimpulkan Jika Temperature mutlak sebuah benda semakin naik,
maka Panjang Gelombang akan semakin pendek, begitupun sebaliknya, jika temperatureBenda
turun saat memancarkan radiasi, maka Panjang Gelombang akan semakin panjang.Karena
penelitian tersebut, maka manusia dapat memperkirakan suhu sebuah Bendahanya dengan
melihat Warna yang terpancar dari permukaan Benda tersebut dan dengan cara dihitung.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
PhET Simulation memiliki kelebihan antara lain: (1) memiliki tampilan animasi yang
menarik; (2) sangat mudah dioperasikan; (3) gratis untuk diunduh (free download); (4) dapat
menyesuaikan spesifikasi laptop/PC karena menyediakan download paket simulasi, Java, dan
flash; (5) dapat digunakan dalam keadan online maupun offline; dan (6) menyajikan model-
model konseptual fisis yang mudah dimengerti peserta didik. Adapun kelemahan PhET
Simulation antara lain: (1) aplikasi dan game yang dijalankan sangat terbatas yaitu untuk file
berformat “Jar”; dan (2) perlu update flash player untuk flash yang tidak update secara
otomatis.
5.2 Saran
Penggunaan PhET Simulation perlu didukung adanya lembar kerja peserta didik.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan lembar kerja berisi tugas yang dikerjakan
oleh peserta didik, berisi petunjuk, langkah- langkah untuk menyelesaikan suatu tugas berupa
teori ataupun praktik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat digunakan untuk
penguasaan konsep peserta didik yang melibatkan aktivitas penyelidikan dan aktivitas
14
berpikir seperti menganalisis data hasil penyelidikan. LKPD berbantu PhET Simulation
15
DAFTAR PUSTAKA
Alessandro Fabbri; José Navarro-Salas (2005). "Chapter 1: Introduction". Modeling black hole
evaporation. Imperial College Press. ISBN 1-86094-527-9.
PhET Colorado. Interactive Simulations for Science and Math. Diakses dari
http://www.phet.colorado.edu. Pada tanggal 10 November 2021, pukul 9:37 WIB.
Sunardi dan Lilis Juarni. (2015). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 Revisi.
Yogyakarta : Yrama Widya.
16