Disusun Oleh :
Nama Kelompok :
1. Melisa Damayanti Lubis (4201131017)
2. Syah Nurul Riswana (4202431001)
3. Happy Nina Nola Chrystine Sinamo (4203131035)
JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
ALAT OPTIK
Alat-alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk
memanfaatkan sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan, cahaya
tersebut digunakan untuk melihat.
Selain dari mata kita, alat-alat optik digunakan bersamaan dengan mata kita, bisa juga
untuk membantu kita melihat ataupun membutuhkan mata kita untuk
menggunakannya.
Alat optik alamiah tentu saja adalah mata kita, sedangkan alat optik buatan adalah alat-
alat optik yang dibuat oleh manusia seperti kaca mata, kaca pembesar/lup, mikroskop,
teropong, kamera, periskop, episkop, diaskop, dan masih banyak lagi.
Contoh Soal 1
Berapa pembesaran mikroskop jika lensa okulernya memiliki pembesaran 10x, dan
lensa objektifnya memiliki pembesaran 4x?
a) 14x
b) 24x
c) 40x
d) 44x
Pembahasan:
M = 40
Contoh Soal 2
Setelah pengukuran di dokter mata, kamu menderita rabuyn dekat dan hanya dapat
melihat dengan jelas dari jarak 40 cm dimana normalnya adalah 25 cm. Berapa
kekuatan lensa yang harus kamu pakai agar fungsi mata kembali normal?
a) 1
b) 1,5
c) 2
d) 2,5
Pembahasan:
s = 25 cm
s’ = -40 cm
1,5 f = 100
f = 66,67 cm = 0.667m
P = 1,5
Jadi, kamu perlu memakai kacamata dengan kekuatan 1,5 (plus 1,5).
1. Tangkai lup
2. Skrup penghubung
3. Kepala/ bingkai lup
4. Lensa cembung lup
Keterangan :
s=jarakbenda
f=jarakfokus
s’ = jarak bayangan
Dimana:
M=perbesaranangular
f = jarak titik fokus lensa
M=25/f
Rumus Lup
Keterangan :
Ma = Perbesaran anguler
α = Sudut antara mata dan benda tanpa lup
β = Sudut antara mata dan benda dengan menggunakan lup
Sn = Jarak antara lensa dan bayangan benda dengan menggunakan lup (atau titik dekat
mata)
= Jarak antara lensa dan benda dengan menggunakan Lup
KACAMATA
Kacamata adalah alat optik yang berfungsi untuk membantu penderita cacat
mata seperti rabun jauh, dan rabun dekat. Kacamata berfungsi membantu mata yang
cacat agar fungsinya kembali layaknya mata normal.
Untuk cacat ini bayangan dari objek yang letaknya jauh jatuh di depan retina. Agar
bayangan jatuh di retina sinar yang masuk pada lensa mata harus menyebar. Untuk itu
di depan mata harus diberi lensa cekung (divergen). Jadi, untuk mata miopi dapat
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Catatan:
Kekuatan lensa yang dipakai dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut.
Untuk cacat ini bayangan dan objek yang terletak pada jarak baca (titik dekatnya)
jatuh di belakang retina. Agar bayangan jatuh di retina sinar yang masuk pada lensa
mata, titik dekat harus lebih mengumpul. Untuk itu di depan mata harus diberi lensa
cembung (konvergen). Jadi, untuk mata hipermetropi dapat ditolong
dengan kacamata berlensa cembung.
Setelah memakai kacamata berlensa cembung, objek yang terletak pada jarak baca (s =
25 cm) akan membentuk bayangan maya yang terletak pada titik dekat mata tersebut.
Ini berarti s′ = – sn. Dengan demikian apabila titik dekat mata tersebut diketahui,
ukuran kacamata yang harus dipakai agar dapat membaca pada jarak baca normal
dapat ditentukan dengan rumus lensa sebagai berikut.
Kekuatan lensa dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Mata orang lanjut usia (orang tua) mempunyai kelemahan ganda, yaitu titik
dekatnya lebih jauh dan titik dekat mata normal (sn >25 cm), titik jauhnya lebih pendek
dan titik jauh mata normal. Kedua hal tersebut disebabkan daya akomodasinya sudah
lemah. Oleh karena itu, mata tua harus ditolong dengan kacamata berlensa rangkap
(bivokal). Kekuatan kacamata tersebut sesuai dengan kekuatan lensa penolong mata
miopi dan hipermetropi (bagian bawah positif, bagian atau negatif).
Sebenarnya masih ada cacat mata yang lain, yaitu aberasi sferik. Cacat ini dapat ditolong
dengan kacamata berlensa silinder.