Anda di halaman 1dari 18

POKOK BAHASAN : Alat – alat Optika

Kompetensi Dasar : Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat


pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
Kelas / Semester : XI / Genap

ALAT ALAT OPTIK

1. MATA DAN KACAMATA.

Alhamdulillah kita diberikan sepaasang mata untuk melihat indahnya dunia ini. 
Akan tetapi apa kalian mengetahui bagaimana kinerja mata kita ? Bagaimana mata
menerima cahaya ?

A. Organ-organ yang terdapat dalam mata

Bagian Organ Luar :

1). Bulu Mata yang berfungsi sebagai meyaring cahaya yang dierima oleh mata dan
pelindung mata kita dari debu.
2). Alis Mata yang berfungsi sebagai penahan keringat agar tidak masuk ke bola
mata.
3). Kelopak Mata yang berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.

Bagian Organ Dalam :

Bagian bagian organ dalam mata berfungsi sebagai penerus cahaya yang diterima oleh
mata ke otak dan akan dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:
1). Kornea adalah bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber
cahaya.
2). Sklera adalah bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata 1
milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
3). Pupil, cara kerja pupil adalah cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil
menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam.
Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit
jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.
4). Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang
berwarna pada mata.
5). Lensa Mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat
pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari
jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat
(cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
6). Retina atau Selaput Jala adalah bagian mata yang paling peka terhadap
cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina,
cahaya diteruskan ke saraf optik.
7). Saraf Optik yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke
otak.

B. Kinerja Mata

1. Ketika mata relaks (tidak berakomodasi), lensa mata pipih sehingga jarak fokusnya paling besar, dan benda
yang sangat jauh difokuskan di retina.
2. Agar benda pada jarak berbeda dapat difokuskan dengan cara menebal dan memipihkan lensa mata
(akomodasi mata)
Bayangan yang terjadi di retina adalah nyata, terbalik, diperkecil.

C. Jangkauan Penglihatan

Mata dapat melihat dengan jelas jika letak benda dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata
(punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remontum).
Jadi agar bayangan benda berada di retina perlu adanya perubahan panjang fokus lensa mata atau kekuatan
lensa. Proses ini yang disebut sebagai akomodasi.
Pada kondisi ini (melihat dekat) mata harus berakomodasi , sedangkan untuk melihat jauh mata mengalami
relaksasi total.

D. CACAT MATA DAN KACA MATA :

Jenis kacamata minus, plus atau silinder yang kamu gunakan? Tahukah kamu?
Kacamata yang kamu gunakan adalah akibat adanya bagian dari matamu yang tidak
bisa berfungsi secara optimal, hal inilah yang biasa disebut cacat
mata. Wah mendengarnya agak mengerikan bukan? Apa saja sih jenis-jenis cacat mata
pada manusia? Simak penjelasan berikut, 

1). RABUN JAUH (MIOPI)

 Sumber: obatsakitmata.com

Mata yang mengalami rabun jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh.
Hal ini karena lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak fokusnya.
Penderita miopi memiliki titik jauh (punctum remotum = PR) yang lebih dekat dari titik
jauh mata normal (jarak jauh mata normal tak berhingga), dan titik dekatnya kurang
lebih 25 cm. Bayangan yang terbentuk akan jatuh di depan retina. Penderita rabun jauh
dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cekung (minus/negatif). Lensa
cekung dapat membantu bayangan tepat jatuh di retina.

2). RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)


 Sumber: ilmu-semesta.com

Mata yang mengalami rabun dekat tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya
dekat. Hal ini karena fokus lensa memiliki jarak yang telalu panjang. Penderita
hipermetropi memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) yang lebih jauh dari titik
dekat mata normal yaitu lebih dari 25 cm dan titik jauh berjarak tak berhingga.
bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita rabun dekat dibantu
menggunakan kacamata berlensa cembung (plus/positif). Lensa cembung dapat
membantu bayangan yang semula jatuh di belakang retina menjadi tepat jatuh di retina.

3). MATA TUA (PRESBIOPI)

 Sumber: mediskus.com

Mata yang mengalami presbiopi didominasi oleh orang tua yang daya akomodasi
matanya telah berkurang. Penderita presbiopi memiliki jarak titik dekat lebih dekat dari
mata normal yaitu kurang dari 25 cm dan titik jauhnya kurang dari tak hingga sehingga
tidak dapat melihat benda dekat maupun jauh. Penderita mata tua dibantu
menggunakan kacamata berlensa rangkap (bifokal) yang terdiri dari lensa cekung dan
lensa cembung.

4). ASTIGMATISMA
 Sumber: diction.id

Astigmatisma adalah cacat mata ketika cahaya yang masuk ke mata tidak berpusat
dengan sempurna karena cahaya tidak dapat melengkung pada daerah selaput bening.
Penderitanya tidak bisa membedakan garis tegak maupun mendatar dan dibantu oleh
kacamata berlensa silinder.

5). Rumus kekuatan lensa kacamata

a. Miopi ( rabun jauh) :


Rumus Miopi

Keterangan : P = kekuatan lensa kacamata satuannya dioptri (D)

PR = punctum remotum atau titi jauh seseorang dalam satuan cm

b. Hipermetropi ( rabun dekat) :

Rumus hipermetropi

Keterangan : P = kekuatan lensa cemung satuannya dioptri (D)


Sn = jarak mata normal yang nilainya 25 cm atau 30 cm
PP = punctum proximum atau titik dekat mata penderita satuannya cm

Contoh soal

Soal no 1. 
Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauhnya 2 meter. Berapakah kekuatan lensa
kacamatanya? Dan harus memakai lensa apa?
a. – 0,5 D, memakai lensa cekung
b. – -50 D memakai lensa cembung
c. 0,5 D, memakai lensa cembung
d. 50 D, memakai lensa cekung
Jawab : PR = 2 meter = 200 cm
P = -100 / PR

P = -100 / 200

P = – 0,5 diotri. Jawaban A

Soal no 2.
Andi memakai lensa dengan kekuatan -1 dioptri. Berapakah titik jauh yang bisa Andi
lihat?
a. 50 cm
b. 100 cm
c. 150 cm
d. 200 cm
Jawab : P = -1

P = -100 / PR
-1 = -100 / PR
PR = -100 / -1
PR = 100 cm, jawaban B

Soal no 3.

Pak Anto yang rabun dekat memiliki titik dekat 50 cm. Jika titik dekat mata normal 25
cm, berapakah kekuatan lensa kacamata Pak Ato? Dan apa jenis kacamatanya?
a. 1 dioptri, kacamata lensa cekung
b. 1 dioptri, kacamata lensa cembung
c. 2 dioptri, kacamata lensa cembung
d. 2 dioptri, kacamata lensa cekung
Jawab : Sn = 25 cm dan PP = 50 cm

Karena nilai kekuatan lensa (P) positif, maka kacamata yang dipakai adalah lensa
cembung (lensa positif).

Soal no 4.

Seseorang memiliki titik dekatnya 60 cm. Jika titik normal matanya 30 cm. Berapakah
kekuatan lensa kacamatanya?

a. 1,6 dioptri
b. 3,2 dioptri
c. 4,8 diopri
d. 5 dioptri
Jawab : PP = 40 cm dan Sn 30 cm
Jadi jawabannya A. 1,6 dioptri

2. LUP

Hayo siapa nih yang tiap minggu pagi nungguin tayangan detective conan di televisi?


Coba perhatikan alat yang sering digunakan Conan dalam memecahkan suatu
kasus? Yup, lup atau dikenal juga sebagai kaca pembesar. Kamu tahu nggak sih apa
itu lup dan apa hubungannya lup dengan fisika? Yuk cari tahu!

Squad, ternyata lup atau kaca pembesar merupakan lensa lho, tepatnya


merupakan lensa cembung atau lensa positif yang digunakan untuk mengamati
benda-benda kecil agar terlihat lebih jelas. Nah, bayangan yang dibentuk lup selalu
bersifat maya, tegak, dan diperbesar.

Pada penggunaanya kamu dapat menghitung pembesaran bayangan


lup lho. Pembesaran lup bisa diukur dengan membandingkan sudut penglihatan
setelah ada lup dengan sudut penglihatan tanpa lup. Saat menggunakan lup, benda
harus diletakkan di antara fokus dan pusat lensa, S0≤f. Benda dapat diamati dalam
dua keadaan yaitu ketika mata berakomodasi maksimum dan mata berakomodasi tidak
maksimum.  Saat benda diletakkan kurang dari fokus lup (S0<f), mata akan
mengalami akomodasi maksimum, sementara saat benda diletakkan tepat pada
focus lup (S0=f) mata tidak berakomodasi. Yuk cari tahu lebih jelasnya!

a. Mata Berakomodasi Maksimum

Mata berakomodasi maksimum merupakan cara memandang objek dimana otot siliar
bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-
cembungnya. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk
harus tepat di titik depan mata (S'=Sn).

Ma
ta berakonomodasi maksimum

Perbesaran sudut (anguler) lup mata berakomodasi maksimum dapat dinyatakan,


b. Mata tidak berakomodasi

Squad, mengamati benda dengan menggunakan lup dan dengan mata berakomodasi
secara terus-menerus dapat melelahkan mata lho.  Oleh karena itu, pengamatan dapat
dilakukan dengan mata tak berakomodasi. Skema pembentukan bayangan dapat
digambarkan sebagai berikut:

Mata tidak berakomodasi (Sumber: fisikazone.com)

Menggunakan lup dengan mata tak berakomodasi, benda yang diamati harus


diletakkan di titik fokus lup (s=f). Perbesaran sudut (anguler) lup mata tidak
berakomodasi dapat dinyatakan,
Contoh soal

Jawaban : E

Pembahasan:

f=10 cm

Sn=25 cm

Untuk mata tidak berakomodasi             

UntUK mata berakomodasi maksimum   


3. MIKROSKOP

Mikroskop merupajkan alat untuk melihat benda – benda renik seperti sel, mikroba,
jaringan makhluk hidup dll.

a. Bentuk fisik dan bagian – bagian mikroskop :

b. Proses pembentukan bayangannya :

Pembentukan bayangan dengan tidak berakomodasi

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR).
Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter


S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP = titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter
c. Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis
pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.

A. Mata berakomodasi maksimum


d = Si(Ob) + So(Ok)

B. Mata tak berakomodasi


d = Si(Ob) + f(Ok)

Keterangan:
d = panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meter
f(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mikroskop, yaitu :


(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan
penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke
lensa okuler (sok).

d = s’ob + sok

(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di
titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan

s’ok = −sn

(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok )
berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan

sok = fok

4. TEROPONG :

Temen-temen pasti tahu apa yang dimaksud dengan teropong. 

Teropong adalah sebuah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dari kejauhan, itu definisi secara
mudahnya. Teropong pada umumnya terdiri dari dua buah lenbsa positif. Satu lensa yang mengarah ke obyek
dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata yang disebut lensa okuler.
Teropong terbagi menjadi 3 macam, yakni :
a, Teropong Bintang
b. Teropong Bumi
c. Teropong Panggung

Prinsip utama pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan
lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara
berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara
obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa
okulernya.

a. TEROPONG BINTANG

Seperti halnya kita ketahui, teropong bintang berfungsi untuk melihat objek-objek di angkasa. Teropong
bintang terdiri dari sebuah lensa cembung sebagai lensa obyektif yang diameter dan jarak fokusnya besar,
sedangkan lensa okuler adalah lensa cembung dengan jarak fokus yang pendek.
Bagaimana cara kerja pembentukan bayangan pada teropong bintang. Berikut gambarnya.
b. TEROPONG BUMI

Teropong bumi memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda dengan teropong bintang, hanya saja obyek yang
dilihat hanya di permukaan bumi saja, tidak sampai ke luar abgkasa. Akan tetapi bayangan yang dihasilkan
nampak lebih jelas, dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya
berfungsi sebagai pembalik bayangan.
Berikut adalah pembentukan bayangannya.

Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan
panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk

c. TEROPONG PANGGUNG
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa
negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk dari teropong
panggung adalah adalah maya, tegak, dan diperkecil. Pembentukan banyangan dari teropong panggung, bisa
dilihat dari gambar berikut.

Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan
nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan
oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.

Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :

d = f (Ob) – f (Ok)

d = panjang teropong dalam meter


f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

5. KAMERA

Foto, jelek, hapus. Foto, jelek, hapus. Itulah yang bisa terjadi jika kamu menggunakan
kamera digital. Jika hasilnya tidak sesuai keinginanmu, kamu bisa menghapusnya lalu
mengambil fotonya ulang. Hal tersebut tidak bisa kamu lakukan jika kamu
menggunakan kamera analog saat mengambil foto. Kenapa ya?

Yang kita bahas disini adalah kamera analog yakni kamera yang masih
menggunakan roll film dan tidak bisa diproses secara elektronik. Tidak ada memory
card, baterai, dan hasilnya tidak bisa diakses melalui komputer. Kamu tidak akan tahu
hasilnya bagus atau tidak, jadi kalau kamu lagi ngedip, mangap, atau
bahkan ketutupan orang, ya ikhlasin aja. Nggak akan bisa dihapus Makanya itu, orang
yang mengambil foto dengan kamera analog biasanya lebih berhati-hati, karena jumlah
frame pada roll filmnya sangat terbatas.
Ada kamera analog atau kamera film, kamera polaroid, ataupun kamera
digital. Fungsi mereka semua sama yaitu untuk menangkap bayangan. Pada
kamera analog, bayangan akan terbentuk pada film yang ada di dalamnya.

Sekarang ini, kamera analog yang dulu sempat ditinggalkan sudah kembali
booming lho. Jadi orang-orang nggak hanya menggunakan kamera digital, tapi kamera
analog pun juga mulai digunakan lagi. Apakah kamu salah satunya atau tertarik untuk
mencobanya? Jika iya, yuk kita belajar tentang kamera analog!

Pada awal abad ke-21, kamera analog sempat ditinggalkan karena datangnya kamera
digital, mulai dari kamera compact, DSLR (Digital Single Lens Reflex), Mirrorless, dan
bahkan kamera smartphone. Hasil dari kamera analog harus dicuci cetak melalui
proses kimia, dan menunggu hasilnya memang agak lama sih. Mungkin karena itu ya
kamera analog sempat kalah saing dengan kamera digital. Justru saat ini kamera
analog kembali booming, dan sekarang baik dari kamera, roll filmnya, dan tempat cuci
cetaknya pun sekarang mudah ditemukan.

Apa saja ya bagian-bagian dari kamera analog?


Seperti yang kamu lihat, pada bagian kamera analog terdapat film. Film yang menjadi
wadah untuk merekam gambar ini terbuat dari pelat seluloid. Pelat tersebut dilapisi
dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan film negatifnya. Film negatif
tersebut dipakai untuk menghasilkan hasil positif atau foto asli dengan cara ‘dicuci’
Squad. Kamu pasti tidak asing kan dengan kata-kata “cuci foto”? Mencuci foto bukan
berarti mencuci dengan sabun seperti kita sehari-hari ya Squad, tetapi plat film tersebut
dicuci dengan bahan kimia tertentu.
Fungsi film pada kamera sama halnya dengan retina pada mata loh Squad, karena
memang sebenarnya prinsip kerja kamera hampir sama dengan mata. Misalnya, otot
siliaris pada mata prinsip kerjanya hampir sama dengan lensa pada kamera. Pada
mata, jarak fokus dapat diubah dengan cara mengatur ketegangan otot siliaris agar
bayangan terbentuk di retina. Sedangkan pada kamera, letak bayangan dapat diatur
dengan cara mengatur jarak lensa agar bayangan terbentuk di film. Nah, sekarang
udah kebayang kan persamaannya di mana?

Selain otot siliaris dan lensa, bagian mata dan bagian kamera lain yang juga memiliki
fungsi yang sama. 

Jika prinsip kerja pada lensa dan kamera hampir sama, bagaimana ya dengan
pembentukan bayangannya? Penasaran kan? Nah, kamu bisa belajar lebih lanjut
tentang kamera berikut dengan pembentukan bayangannya di Ruangbelajar. Kamu
bisa mempelajari materi
ini dalam bentuk video animasi yang menarik dan nggak akan bikin kamu bosan belajar

REFERENSI :
1. Cara kerja mata : https://www.youtube.com/watch?v=XTI4VFuj0N8
2. Cara kerja mikroskop : https://www.youtube.com/watch?v=SEOiTagaMRg
3.MATA DAN PENGLIHATAN : https://septiadiah.wordpress.com/2011/04/07/fisika-mata-
dan-penglihatan/
4.Bagian2 mata : https://www.fisikabc.com/2017/12/bagian-bagian-mata-dan-fungsinya.html
5.Mata dan kamera : https://blog.ruangguru.com/fisika-kelas-11-mengenal-kamera-alat-optik-yang-
bisa-menangkap-bayangan
6. https://www.academia.edu/22372408/Alat_Optik_Fisika_Kamera_Lup_Teropong_dan_Mikroskop
7. KAMERA : https://www.slideshare.net/nandaayusabrina/fisika-bab-alat-optik-kamera

Anda mungkin juga menyukai