Anda di halaman 1dari 22

Mata

Apa saja bagian-bagian mata? Ada tiga komponen pada penginderaan mata, yaitu:
1. mata, memfokuskan banyangan pada retina
2. sistem syaraf mata, yang memberi informasi ke otak
3. konteks penglihatan, salah satu bagian yang menganalisis penglihatan untuk
melihat bagian-bagian yang terdapat pada mata manusia

Bagian-bagian mata manusia terdiri dari:


Kornea: Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan keras, berfungsi
untuk melindungi bagian mata yang lunak dan sensitif. Tebalnya 0,5 mm.
Pupil: Pupil adalah celah berbentuk lingkaran yang berfungsi agar cahaya dapat
masuk ke dalam mata. Saat cahaya terang pupil menguncup dan pada saat cahaya
gelap pupil melebar.
Iris: Iris adalah selaput berwarna hitam dan biru, yang berfungsi mengatur besar
dan kecilnya pupil.
Lensa mata: terdiri dari kristal, mempunyai dua permukaan dengan jari-jari
kelengkungan 7,8 mm. Lensa berfungsi membiaskan sinar pada benda sehingga
menghasilkan bayangan pada retina, dan memfokuskan objek pada berbagai jarak.

Aqueous humour: cairan di depan lensa mata, berfungsi untuk membiaskan cahaya
ke dalam mata.
Viterous humour: cairan di dalam bola mata, berfungsi untuk meneruskan cahaya
dari lensa menuju retina
Retina: berfungsi sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat.
Retina merupakan bagian mata yang penuh syaraf yang sensitif terhadap cahaya.
Dari retina ini akan dilanjutkan ke syaraf optikus.
Fovea sentralis: daerah cekung yang berukuran 0,25 mm dan di tengahnya
terdapat bintik kuning.
Lup
Pernahkah anda mengamati benda-benda kecil dengan kaca pembesar? Kaca
pembesar tersebut dikenal dengan nama lup. (Loupe = kaca pembesar =
magniflying glass). Lup banyak digunaka oleh tukang reparasi jam/arloji,
pedagang intan, bahkan para ahli tekstil. Lup berupa sebuah lensa postif yang
digunakan untuk melihat benda kecil supaya dapat terlihat lebih besar dan lebih
jelas. Karenanya benda atau objek diletakkan di antaranya lensa dan fokusnya.
Karena penglihatan mata terhalang oleh lup, maka yang terlihat oleh mata
sebenarnya adalah bayangan maya dari benda.

Mikroskop
Tidak pernah jelas mengenai kapan sebenarnya mikroskop dibuat. Tidak ada
catatan, tetapi perbesaran gambar yang dibentuk oleh gelas telah diketahui oleh
bangsa Yunani dan Romawi sejak zaman dahulu. Anthony Van Leuwenhoek yang
mula-mula menggunakan mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu
memakai lensa sederhana berukuran diameter 270 mm. Selanjutnya dalam

pemakaian mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pembesaran dari objek


yang diamati diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa.
Berdasarkan perkembangan IPTEK, maka mikroskop dibedakan dalam dua
kelompok besar, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Kamera
Kamera atau tustel adalah alat untuk memperoleh gambar suatu objek atau benda
dengan bantuan cahaya dan lensa cembung. Bayangan benda atau gambar yang
dihasilkan oleh lensa dibentuk pada film. Kamera yang pertama digunakan adalah
kamera jenis obskura. Kamera ini berbentuk sebuah kotak tertutup yang salah satu
sisinya diberi lubang kecil.

Bagian utama dari sebuah kamera antara lain lensa cembung yang dilapisi
diafragma dan film. Diafragma dapat mengubah besar kecilnya lubang masuk
cahaya. Jika cahaya terlalu kuat diafragma dikecilkan. Jika cahaya kurang kuat
maka diafragma diperbesar. Bayangan oleh lensa terbentuk di film. Agar bayangan

tepat di film, lensa dapat diatur mendekat atau menjauh dari film. Film dilapisi
dengan zat kimia tertentu, jika terkena cahaya maka akan terjadi proses perubahan
pada lapisan tersebut sehingga bayangan akan tercetak di lapisan kimia pada film
tersebut. Setelah film dikeluarkan dan dicuci menggunakan zat kimia tertentu maka
gambar akan segera terbentuk.
Saat ini banyak macam kamera dengan teknologi elektronika yang sudah canggih
yaitu kamera digital, yang dapat diakses dengan mudah ke dalam komputer. Jika
kamu ingin mengetahui perkembangan teknologi kamera lebih jauh kamu dapat
mencari informasinya dari dunia seni dan fotografi.
Teropong (Teleskop)
Teleskop dipakai untuk mengamati benda-benda yang jauh letaknya agar terlihat
lebih dekat dan lebih jelas. Ada beberapa jenis teropong antara lain teropong
bintang, teropong bumi, dan teropong prisma.

Proyektor
Proyektor adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan suatu bayangan yang
lebih besar dari objek aslinya pada layar. Objek tersebut berupa gambar dan
tulisan. Bagian-bagian dari proyektor yakni cermin cekung, lensa cembung, lensa
plankonveks, dan lensa proyektor lampu. Lensa proyektor berfungsi
mengumpulkan cahaya pada layar untuk membentuk bayangan tajam, dan cermin
cekung berfungsi memantulkan cahaya pada lensa agar cahaya terkumpul pada
slaid.

Alat Optik
Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya
untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan
prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di
dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin
atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini
dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.

Bagian-bagian mata

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut
retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke
otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat
benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda
(bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang
dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah
untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang
dilihat dinamakan daya akomodasi mata.

daya akomodasi mata

Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung
agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh,
lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.

Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum
proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi
maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari
jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik
dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum
remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak
berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap
mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang
menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar
dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif

Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami
rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.

Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal),
dan s adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk
memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh
mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya

Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang
terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat
mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat
mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata
agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif

Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami
hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.

Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s adalah titik
dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan)
objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat
objek dengan jelas.
Kaca Pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara
langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi
bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.

Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik
pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam
dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.

Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan
yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik
dekat mata (s = sn = jarak titik dekat mata).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup


dengan mata berakomodasi maksimum adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata
normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar
mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk
mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan
yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada
di titik fokus lensa (s = f).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup


dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal),
dan f adalah jarak fokus lup.
Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa
cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan
susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan
dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan
perbesaran sampai lebih dari 20 kali.

Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek
(benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus
lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.

mikroskop dan bagian-bagiannya

pembentukan bayangan pada mikroskop

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fobdan 2Fob. Bayangan
yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan
lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi
benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus
okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di
depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik
terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran
lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, sob adalah jarak bayangan lensa objektif
dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.

untuk mata berakomodasi maksimum

untuk mata tidak berakomodasi


Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, snadalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm),
dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama
dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (sob) dengan jarak benda
(bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = sob + sok
(2)menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir
berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
sok = sn
(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler
(sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata.
Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa
objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak
berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjamjam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler.
Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah

MAKALAH ALAT-ALAT OPTIK

BAB III
ALAT-ALAT OPTIK
1.

A.

Mata

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik
yang sangat penting bagi manusia. Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis
sebagai alat optik : Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi
bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak. Aqueous humor (cairan) yang
terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam
mata. Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa
cembung berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah
lingkaran yang disebut pupil. Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk
ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar
agar lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata.
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai
layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada
retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik. Bintik buta merupakan bagian pada
retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini
tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat bintik kuning. Permukaan retina
terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang berfungsi
membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi
membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya
akomodasi mata. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke
permukaan retina. Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini
dikirimkan ke otak. Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
1.

Daya Akomodasi Mata.


Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga
dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan
lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah
jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar

bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata
melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada
saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa
perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi. Daya akomodasi (daya suai)
adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan
lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1.

Titik dekat mata (Punctum Proximum) adalah jarak benda


terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk
mata normal (Emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk
anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat
disebut juga jarak baca normal.

2.

Titik jauh mata (Punctum Remotum) adalah jarak benda terjauh


di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata
normal titik jauhnya adalah Tak Terhingga.

2.

Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata
yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat
dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang
disebut astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata
hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati
tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang
diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata
berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5
dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai
berikut

1.

a.

Rabun Jauh (Miopi)

Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut
juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa
melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh
tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk
mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai,
sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh

bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada
jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di
depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis,
1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf
adalah fokus lensa kaca mata.
1.

b.

Rabun dekat (Hipermetropi)

Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat
yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh
sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang
(pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa
cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata
penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di
depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis,
1/f=1/So+1/Si. Si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke
mataf adalah fokus lensa kaca mata.
1.

c.

Mata Tua (Presbiopi)

Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan
benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang
akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah
bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa
rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa
negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja
seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
1.

d.

Astigmatisma (Mata Silindris)

Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola),
melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya
benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga
memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada
bidang horisontal. Astigmatisma ditolong / dibantu dengan kacamata silindris.
1.

B.

Kamera

Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang
menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan seharihari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer.
Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau
pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa
pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak
perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui
komputer. Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
1.

Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari


benda yang difoto

2.

Diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang


dapat diatur luasnya

3.

Aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur


banyak cahaya

4.

Shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang


menuju ke pelat film

5.

e.

Pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam

bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih


besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga
bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan
diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda
pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser
ke depan atau ke belakang.

6.

C.

Lup (Kaca Pembesar)

Lup (Kaca Pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih
besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya
kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk
mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. Sebagai
alat optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang
diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan diperbesar.
Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai sudut
penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat dengan
mata biasa.Adadua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi dan
mata berakomodasi.
1.

1.

Melihat Dengan Mata Tak Berakomodasi

Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Perhatikan
Gambar dibawah !
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan
kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan
maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M

Keterangan

1.

PP

/f

Perbesaran Lup

PP

Titik Dekat Mata

Jarak Titik Fokus Lensa

Melihat dengan mata berakomodasi

Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus
terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Perhatikan Gambar di bawah !
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan
keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M

Keterangan

1.

PP

/f + 1

perbesaran lup

PP

titik dekat mata

jarak titik fokus lensa

D.

Mikroskop

Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita
menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang
lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan
mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan
renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung
ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia
adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang
proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan
cahaya.
Mikroskop cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa
yang menghadap benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa
okuler. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu,
mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan

cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop
agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan mikrometer.
1.

Dasar kerja mikroskop


Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga
lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan
seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan
cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.

1.

1.

Pengamatan dengan akomodasi maksimum

Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk


oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar !
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M =

Moby x Mok

M =

(Si/So) x (PP/f

1.

2.

okuler

+ 1)

Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi

Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk
oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar !
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan
lensa okuler yaitu:
M =

Moby x Mok

M =

(Si/So) x (PP/f

2.

okuler

Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan
dalam bentuk :
Untuk mata berakomodasi
d

Si (ob) + So (ok)

Keterangan :
d

Si (ob)

Panjang Mikroskop
=

So (ok) =

Jarak Bayangan Lensa Obyektif


Jarak Benda Lensa Okuler

Untuk mata tidak berakomodasi


d

Si (ob) + f (ok)

Keterangan :
d

Panjang Mikroskop

Si (ob)

Jarak Bayangan Lensa Obyektif

f (ok)

Jarak Fokus Lensa Okuler

1.

E.

Teropong (Teleskop)

1.

Teropong Bintang

Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.

Terdiri dari 2 buah lensa cembung.

Jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa
okuler.

1.

Dasar Kerja Teropong


Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya
datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung
membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik
focus.
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh
tepat pada titik fokus lensa okuler.

1.

Penggunaan Dengan Mata Tidak Berkomodasi


Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh
lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
M=f

(ob)

/f

(ok)

Panjang teropong adalah :


M=f
1.

(ob)

+f

(ok)

Penggunaan Dengan Mata Berkomodasi Maksimal


Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan
tanpa berakomodasi dan didapatkan :
M=f

(ob)

/ So

(ok)

Panjang teropong adalah :


M=f
2.

(ob)

+ So

(ok)

Teropong Bumi

Teropong bumi disebut juga teropongmedan.


Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa
pembalik.
Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang
jatuh pada fob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa

pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f
pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar . Dengan adanya lensa
pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d=f

(ob)

+ 4f (pembalik) + f

(ok)

Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa
okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak,
dan diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir,
bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M=d=f
3.

(ob)

/f

(ok)

Teropong Prisma (Binokuler)

Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan
lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku samakaki. Sepasang prisma
yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan
membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik.
Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat
dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku
sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan
yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong
bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong
yang lain :
1.

Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya


dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.

2.

Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali


melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).

3.

Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara


bersamaan

4.

Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg


terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.

4.

Teropong Pantul Astronomi .


Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai
cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar
sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.

5.

Teropong Panggung
Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :

lensa obyektif berup lensa cembung

lensa okuler berupa lensa cekung

1.

a.

Dasar Kerja Dari Teropong Panggung

Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik
fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa
okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu
diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak. Perhatikan
diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut.
Dari gambar diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang
teropong adalah :
d=f

(ob)

(ok)

Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada


teropong bintang ataupun juga teropong bumi.
M=f

(ob)

/f

(ok)

(MAKALAH ALAT-ALAT OPTIK. Posted on 3 November 2011 by Sabab Jalal)

Anda mungkin juga menyukai