Posted by
Tujuan penyolderan :
-Penyambungan elektrikal
Menghubungkan logam untuk mendapatkan aliran listrik
-Penyambungan mekanikal
Menghubungkan 2 logam,untuk memantapkan posisi kedua bagian
-Efektifitas perlindungan
Mencegah bagian tersebut dari kebocoran atau masuknya air,udara,minyak pada hasil
penyolderan.
-Lain – lain
Mencegah karat dengan melapisi permukaan logam dengan penyolderan
Sebelumnya usahakan panas ujung solder sekitar 380 derajat celcius plus minus 20 derajat .
Penyolderan yang baik merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam proses pembuatan atau
sistem rangkaian elektronika. Fungsi dilakukan penyolderan dalam suatu rangkaian elektronika
adalah untuk menghubungkan kaki komponen elektronika sesuai dengan jalur skema rangkaian
yang telah dirancang sebelumnya. Penyolderan bisa dilakukan dengan papan PCB (Printed
Circuit Board) maupun tanpa menggunakan papan PCB. Namun di sini pusat pengetahuan dan
teknologi akan membahas tentang penyolderan yang menggunakan papan PCB. Karena untuk
skema rangkaian yang kompleks di perlukan penggunaan papan PCB agar tidak membutuhkan
kawat (wire) yang terlalu banyak dan keamanan rangkaian elektronika akan terjaga dari bahaya
konsleting.
Beberapa Hal Penting yang Harus Dilakukan dalam Proses Penyolderan yang Benar
**Daya Solder 60 Watt : digunakan khusus untuk penyolderan kabel atau kawat penghantar
saja atau komponen instalasi listrik (trafo, kontaktor, relay, dsb)
**Daya Solder 30 Watt : digunakan untuk komponen aktif yang riskan terhadap suhu panas
yang tinggi,seperti : transistor, komponen IC dan komponen elektronika SMD
Jadi gunakanlah daya solder dengan kebutuhan anda dan jangan diartikan daya besar cepat panas
dan matang karena penggunaan suhu yang berlebih akan merusak komponen elektronika anda.
Selalu menggunakan kualitas timah solder yang bagus akan mempengaruhi hasil dari
penyolderan pada rangkaian elektronika yang anda miliki. Pemilihan timah atau tenol solder ini
disesuaikan dengan diameter timah solder yang digunakan. Ukuran diameter timah solder yang
biasa atau sering digunakan di pasaran adalah 0,3 mm sampai 0,6 mm. Untuk timah solder
dengan diameter kecil 0,3 mm digunakan untuk menyolder komponen SMD, sedangkan untuk
timah solder besar berdiameter 0,6mm biasa digunakan untuk penyolderan komponen axial
footprint. Untuk melihat lebih jelasnya anda bisa baca di >> tips memilih timah solder yang
bagus
Ada sebagian teknisi yang tidak menyukai penggunaan pasta solder ini dengan alasan mata ujung
solder mudah keropos dan terjadinya sisa plak yang menempel pada tepi hasil solderan berwarna
coklat/hitam. Solusinya anda bisa membersihkan ujung solder dengan busa spon sewaktu solder
sudah dingin. Jangan membersihkan ujung solder dengan amplas karena dapat merusaknya.
Catatan penting: Tidak diperbolehkan melubangi plastik/box plastik dengan solder karena dapat
merusak tembaga pada ujung solder. Sehingga hasil solderan menjadi tidak maksimal.
Agar hasil rangkaian elektronika selalu tampak bersih setelah dilakukan proses penyolderan
(finish) hal terpenting yang harus dikerjakan adalah membersihkannya dengan cairan alkohol
70% atau bensin dengan cara di kuas atau mengusapnya dengan kain halus pada area yang telah
disolder. Fungsi penggunaan alkohol 70% ini adalah menghilangkan plak noda dari sisa
pembakaran timah solder yang menempel pada PCB rangkaian elektronika.
Hasil solderan anda akan selalu terlihat bersih dan terlihat lebih profesional jika anda mengikuti
5 langkah teknik menyolder yang benar seperti yang saya uraikan di atas.
Teknik Menyolder –
Berikut adalah artikel mengenai Teknik Menyolder yang akan kami ulas lebih lanjut di dunia
elektro
Teknik Menyolder
A. Peralatan
1. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah
mencair);
2. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
3. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder,
sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas
akan disalurkan pada penjepit);
4. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun
komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
5. Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak
digunakan).
B. Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari asap
solder
2. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
3. Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak digunakan
4. Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
5. Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
C. Persiapan Penyolderan
Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt.
Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang
harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen
elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas
yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-
komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
D. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap penyolderan.
Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus dilakukan selama tahap
penyolderan.
7. Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan dengan
cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses penyolderan
menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder
yang lebih dingin.
1. Memanaskan
Tempelkan ujung solder iron antara kaki komponen dan tembaga pd pcb (pattern).