Arsitektur
Sistem
Embedded
FASE
F
Konsentrasi Keahlian
Teknik Elektronika Industri
Disusun oleh Erick Mulyana S, S.Pd
SMK Negeri 1 Katapang
Identitas Sekolah
Disusun Oleh : Erick Mulyana Saputra, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Katapang
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Fase capaian :F
Judul Elemen : Pemrograman Sistem Embedded
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu: mengevaluasi arsitektur sistem embedded;
merancang sistem minimum; menerapkan bahasa pemrograman; mengoperasikan
software compiler; mengoperasikan software simulator; membuat pemrograman
Kompetensi Awal
1. Menginterpretasikan gambar skematik dan datasheet
Moda Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery learning
Moda Pembelajaran : Luring
Metode pembelajaran : 1. Ceramah 5. Demonstrasi
2. Diskusi 6. Simulasi
3.Observasi 7.Praktek
4. Penugasan
Bahan pembelajaran :-
Alat yang dibutuhkan : LCD Projector, PC/Laptop, Software Simulasi, koneksi
internet
Media pembelajaran : Alat Peraga, Video Pembelajaran, Internet
Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
1.6 Peserta Didik dapat mengevaluasi arsitektur dari sistem embeded
Asesmen Awal
https://forms.gle/4C5zAU1DBU9MUn1Z7
Treatment
Kategori Indikator Treatment
Kategori Dasar Dominan jawaban ‘tidak’ Memerlukan pendampingan dalam
asesmen awal
Kategori Mahir Menjawab semua pertanyaan Peserta didik sudah dapat menjadi
dengan ‘ya’ pada asesmen tutor untuk kegiatan tutor sebaya
awal
Pemahaman Bermakna
Materi arsitektur ATMEGA 16 diperlukan untuk dapat memahami cara kerja dari ATMEGA 16
Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
didik.
Bagaimana suatu sistem embeded memproses dan menyimpan data yang didapat?
1. Stimulation
Guru menampilkan datasheet ATMEGA16 yang sudah ada
Peserta didik menyimak penjelasan guru (interaktif) dalam terkait apa yang
didemonstrasikan.
2. Problem Statement
pengetahuan awal yang dimilikinya dengan percaya diri dan pertanyaan kritis.
3. Data collection
Guru memberikan bahan bacaan / modul tentang Arsitektur Sistem Embedded
Guru memberikan LKPD tentang Arsitektur Sistem Embedded
Peserta didik membaca bahan bacaan yang diberikan guru pada bahan ajar/
modul / internet.
Peserta didik membaca LKPD dilanjutkan melakukan observasi dengan
Peserta didik menyusun konsep berupa pengetahuan baru yang telah diperoleh,
yang dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi seperti latihan (exercise) yang
memungkinkan peserta didik untuk menerapkannya pada situasi sederhana
5. Generalization
Peserta didik melaporkan hasil temuannya, merefleksi apa yang telah dipelajari,
Refleksi Pembelajaran
https://forms.gle/NbUA3A3gqG657TqE6
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tujuan
Peserta didik dapat mengevaluasi Sistem Embeded (ATMEGA 16)
Jawablah pertanyaan berikut dengan berdasarkan Datasheet, bahan bacaan dan informasi yang
di dapat dari internet
No Soal Bobot
Total 10
Rubrik Penilaian
Belum Tuntas Hasil <70% Peserta didik ditanya materi apa yang belum dipahami lalu
diberikan tutor sebaya oleh peserta didik lainnya
2. BAHAN BACAAN
Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi pada program dieksekusi dalam
fleksibel dengan mode compare, interupsi internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, power saving mode, ADC dan PWM. AVR pun
program untuk diprogram ulang (read/write) dengan koneksi secara serial yang
program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus
Second (MIPS) per MHz, sehingga membuat konsumsi daya menjadi rendah terhadap
daya rendah
4. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D
8. Fitur peripheral
Compare
• 8 kanal ADC
(TQFP)
dapat dilihat pada Gambar 2.13. dari gambar diatas dapat dijelaskan fungsi dari
3. Port A (PA0 – PA7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu
4. Port B (PB0 – PB7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu
merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin input/output dua arah (full duplex) dan selain itu
merupakan pin khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Timer 0 (8 bit), Timer 1 (16 bit) dan Timer 2 (8 bit). Namun, pada sub bab ini hanya
256. Selain itu, Timer 1 ini memiliki mode operasi sebanyak 16 mode (Tabel 2.8).
Register pada Timer ini dibagi menjadi beberapa register dengan fungsi khusus,
sebagai berikut.
Bit 7 6 5 4 3 2 1 0
TCCR1A COM1A1 COM1A0 COM1B1 COM1B0 FOC1A FOC1B WGM11 WGM10
Keterangan:
Bit COM1 ini mempunyai Compare Output Mode pada setiap mode operasinya.
Tabel 2.7 Compare Output Mode Phase Correct dan Phase Correct & Frequency PWM
Mode operasi sebanyak 16 mode, diatur dalam bit WGM ini. Mode operasi tersebut
13 1 1 0 1 Reserved - - -
Bit 7
ICNC1 ICES1 - WGM13 WGM12 CS12 CS11 CS10 6 5
4 3
2 1 0
TCCR1B
Keterangan:
Bit 7 : Input Capture Noise Canceler, ketika bit ini diset 1(high) maka Noise Canceler aktif
Bit 6 : Input Capture Edge Select, bit ini digunakan untuk trigger yang disebabkan oleh
edge ICP1. Jika bit ini diset 1 maka sebuah rising edge (positif) akan men-trigger capture,
Jika bit ini diset 0 maka sebuah falling edge (negatif) akan men-trigger capture.
selanjutnya.
Bit 2, 1 dan 0 : Clock Select, bit ini digunakan untuk memilih jenis sumber clock untuk
Bit 7
TCNT1[15:8] 6 5
TCNT1[7:0] 4 3
2 1
0
TCNT1H
TCNT1L
d. TIMSK dan TIFR, Timer Interrupt Mask Register (TIMSK) dan Timer Interrupt Flag (TIFR)
Bit 7 6 5 4 3 2 1 0
TIMSK OCIE2 TOIE2 TICIE1 OCIE1A OCIE1B TOIE1 OCIE0 TOIE0
Keterangan:
Keterangan:
Bit 7 : Output Compare Flag2
Bit 6 : Timer/Counter2 Overflow Flag
bentuk gelombang (PWM). Fungsi tersebut di atas dikeluarkan oleh pin OC1n (n =
A, B).
Bit 7
OCR1n[15:8] 6 5
OCR1n[7:0] 4 3
2 1
0
OCR1nH
OCR1nL
Setiap mode timer seperti CTC, Fast PWM, Phase Correct PWM dan Phase and
fOCnA = _⁄ ...................................................................................(2.1)
∙ ∙( )
b. Fast PWM
( )
RFPWM = .....................................................................................(2.2)
( )
Dimana:
fOCnxPWM = _⁄ ..................................................................................(2.3)
∙( )
Dimana: fOCnxPWM = frekuensi mode Fast PWM pada OCRnx (n: H atau L; x: A/B)
Dimana: fOCnxPCxPWM = frekuensi mode Phase Correct PWM pada OCRnx (n: H atau L;
x: A atau B)
Dimana: RPCPWM = frekuensi mode Phase and Frequency Correct PWM pada
ATMEGA 16 yang khusus difungsikan untuk interupsi. Interupsi eksternal adalah jenis
interupsi asinkron yang pengaktifannya bukan dipicu dari fitur: timer/counter, ADC,
komparator analog ataupun dari komunikasi antarmuka, tetapi dipicu secara logika
buah pemicu interupsi eksternal, yaitu pada pin INT0 (PORTD2), pin INT1 (PORTD3),
pin INT2 (PORTB2). Interupsi eksternal tersebut dapat diaktifkan dengan cara
Bit 7
SM2 SE2 SM1 SM0 ISC11 ISC10 ISC01 ISC00 6 5
4 3
2 1 0
MCUCR
Keterangan:
Bit 7
- ISC2 - - WDRF BORF EXTRF PORF 6 5
4 3
2 1 0
MCUCR
Keterangan:
Ketiga Interupsi eksternal ini akan aktif apabila bit-I pada register SREG dan
GICR diberi logika “1” (high). Lebar pulsa minimum pada interupsi eksternal asinkron
Bit 7
INT1 INT0 INT2 - - - IVSEL IVCE 6 5
4 3
2 1 0
MCUCR
Keterangan:
2.1.4 Prescaler
Pada dasarnya Timer hanya menghitung pulsa clock. Frekuensi pulsa clock
yang dihitung tersebut bias sama dengan frekuensi Kristal yang diginakan atau dapat
diperlambat menggunakan prescaler dengan faktor 1, 8, 64, 256 atau 1024. Untuk
Contoh:
Sebuah AVR menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz dengan timer yang
digunakan adalah timer 16 bit, maka maksimum waktu timer tersebut adalah
sebesar:
Untuk menghasilkan waktu timer yang lebih lama, dapat digunakan prescaler,
ATMEL menggunakan software AVR STUDIO dan CodeVision AVR. AVR STUDIO
merupakan software khusus untuk bahasa assembly yang mempunyai fungsi sangat
lengkap, yaitu digunakan untuk menulis program, kompilasi, simulasi dan download
AVR memilki fasilitas terminal, yaitu untuk melakukan komunikasi serial dengan
Programming (ISP). ISP Flash On-chip mengijinkan memori program untuk diprogram
GND
2
3 1N4001
3
R1
330
2
C1 C2
A
1000u 1uF
D2
LED-YELLOW
K
2. Rangkaian Reset
Rangkaian Reset berfungsi untuk memaksa mikrokontroler, pada saat diaktifkan memulai
pada alamat awal program kembali. Kondisi reset terjadi jika diberi logika 0, dan pada saat
sistem sedang berjalan normal diberi logika 1 (satu). Rangkaian terdiri dari komponen
resistor
kombinasi kapasitor dan push-button. Berikut rangkaian reset terlihat pada gambar di bawah
RANGKAIAN RESET
R2
10k
reset
C5
100n
PB6
22n
PB7
X1
CRYSTAL
C4
2
xtal2
22n
4. Koneksi Downloader/Uploader
Koneksi downloader/uploader diperlukan didalam sismin mikrokontroler. Sehingga pada
saat akan melakukan pengisian atau pembacaan data ke mikrokontroler, mikrokontroler
tidak
perlu di lepas. Berikut rangkaian koneksi terlihat pada gambar di bawah
PB5 = MOSI (Master Output Slave Input)
PB7 = SCK (Serial Clock)
PB6 = MISO (Master Input Slave Output)
RANGKAIAN DOWNLOADER
J1
1 2
PB5
3 4
5 6
reset
7 8
PB7
9 10
PB6
10073456-001LF