Anda di halaman 1dari 64

PEMBELAJARAN

BERDIFERENSIASI

S U P R I YA N T O , S . P D , M T
Tujuan
 Menjelaskan 5 intervensi sekolah Penggerak

 Menjelaskan konsep Pembelajaran Berdiferensiasi

 Menjelaskan Flip Classroom dan MERDEKA sebagai sintak pembelajaran Berdiferensiasi

 Menggunakan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi


PENGANTAR
Latar Belakang
 Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang
berkualitas
 meluasnya akses pendidikan belum sepenuhnya berbanding lurus dengan
peningkatan dan pemerataan mutu Pendidikan
 Hasil survei PISA tahun 2018 menunjukkan 60% (enam puluh persen) sampai
dengan 70% (tujuh puluh persen) peserta didik di Indonesia masih berada di
bawah standar kemampuan minimum dalam sains, matematika, dan membaca
Saat ini terdapat lima kelompok tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi

Kategori Situasi sekarang Arahan di masa depan

Ekosistem • Sekolah sebagai tugas • Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan


• Pimpinan sebagai pengatur • Pimpinan memberikan pelayanan
• Manajemen sekolah terlalu administratif • Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
• Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua • Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga

• Guru sebagai pelaksana kurikulum • Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
Guru • Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya • Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berdasarkan teori • Pelatihan guru berdasarkan praktik
• PAUD: Metode drilling & teacher-centered • PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional

Pedagogi • Siswa sebagai penerima pengetahuan • Pembelajaran berorientasi pada siswa


• Fokus kepada kegiatan tatap muka • Pembelajaran memanfaatkan teknologi
• Pendekatan: Bermain vs Calistung • Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur • Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa

Kurikulum • Perkembangan linear • Perkembangan fleksibel


• Kurikulum berdasarkan konten • Kurikulum berdasarkan kompetensi
• Fokus kepada kegiatan akademik • Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter
• Patahan antara kurikulum PAUD dan SD • Transisi yang mulus dari PAUD ke SD

Sistem
• Penilaian bersifat sumatif/ menghukum • Penilaian bersifat formatif/ mendukung
Penilaian
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka

Sumber : Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2022


PEMBELAJARAN
BERDIFERENSISI
TAHAPA
N

Asesmen Perencanaa Pembelajara


n n
• Untuk bisa membuat • Setelah berhasil mengidentifikasi potensi, • Selama proses pembelajaran ini,
pembelajaran yang berpusat pada karakteristik, tingkat capaian, perlu dibuat adanya asesmen-
kemampuan, maka bagian berikutnya
peserta didik, maka asesmen asesmen berkala untuk melihat
adalah menyusun proses pembelajaran
menjadi tahap pertama yang yang sesuai dengan data asesmen kita. proses pemahaman murid,
harus kita lakukan • Perencanaan ini juga termasuk kebutuhan, kemajuan selama
• Asesmen ini biasa disebut juga pengelompokkan peserta didik pembelajaran atau biasa disebut
asesmen diagnostic/asesmen dalam tingkat yang sama. asesmen formatif.
• Dengan penyusunan pembelajaran yang • Adapun asesmen sumatif, sebagai
formatif awal pembelajaran
• sesuai dengan capaian ataupun tingkat
Yang perlu dikenali antara lain: proses evaluasi ketercapaian tujuan
kemampuan peserta didik ini, maka kita
potensi, karakteristik, kebutuhan, menempatkan peserta didik sebagai pembelajaran di akhir suatu
tahap perkembangan peserta pusat utama pembelajarannya, sesuai pembelajaran juga diperlukan untuk
didik, tahap capaian pembelajaran dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara membantu pendidik merancang
anak, dll projek berikutnya
Aspek Kebutuhan Belajar Siswa
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in
Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan
kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek

Ketiga aspek tersebut adalah :


1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid
3. Profil belajar murid
Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas
yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona
nyaman mereka, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai,
mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.
Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar.
tujuan melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar
adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan
murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013).
Tomlinson (2001) mengatakan bahwa merancang pembelajaran berdiferensiasi mirip dengan
menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD.
KESIAPAN BELAJAR MURID (READINESS)
Contoh pemetaan Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia
kebutuhan belajar tetapkan adalah: murid dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang
berdasarkan Kesiapan berkaitan dengan keliling bangun datar.
Belajar Murid (Readiness)
Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan
penugasan seperti di bawah ini:
High Middle Low
Kesiapan Beberapa murid telah memahami Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar konsep keliling; dapat melakukan namun belum lancar dalam melakukan operasi hitung memahami konsep keliling.
(Readiness) operasi hitung dasar. dasar.

Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda konkret Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang untuk menghitung keliling bangun datar (misalnya pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep keliling menggunakan lidi atau sedotan). Jika mengalami tentang konsep keliling.
dalam kehidupan sehari-hari. kesulitan, murid diminta menerapkan strategi “3 Guru akan memberikan
murid akan diminta untuk bekerja before me” (bertanya kepada 3 teman sebelum scaffolding yang lebih
secara mandiri dan saling bertanya langsung pada guru). Guru akan sesekali banyak dalam proses ini.
memeriksa pekerjaan datang ke kelompok ini untuk memastikan tidak ada
masing-masing. miskonsepsi.
B. MINAT MURID (INTEREST)

Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk


CeKJaM “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001)

Koneksikan
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembel Menjembatani pengetahuan
ajaran awal murid dengan
pengetahuan yang baru

Cocokkan Memotivasi
Mencari Memungkinkan
kecocokan tumbuhnya
antara minat motivasi murid
murid dengan untuk belajar
tujuan
pembelajaran
Photo by Akram Huseyn on Unsplash
Minat?
● Minat murid berbeda-beda
Minat Murid (interest) ● Minat murid bisa berkembang

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:

● 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;


● 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
● 4 orang senang membuat prakarya dan;
● 2 orang senang memasak.

Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk prosedur, Bu
Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap
murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang
memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
C. PROFIL BELAJAR MURID (LEARNING PROFILES)
Profil Belajar Murid
Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang
disukai murid untuk belajar, yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar
belakang, jenis kelamin, dll.

Tujuan dari pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk
memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.
Profil
Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah cahaya.

Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.

Visual: belajar dengan melihat (diagram, power point, catatan, peta, grafik organisator).

Auditori: belajar dengan mendengar (kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik).

Kinestetik: belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on, dsb).
Asesmen Dianostik Non-Kognitif
 Tes Gaya Belajar
 https://akupintar.id/tes-gaya-belajar

 https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtywntezmqz871

 Tes Minat dan Bakat


 https://akupintar.id/tes-jurusan-kuliah

 https://tesminatbakat.pakbudi.id/

 https://ruanggurucom.typeform.com/to/cxDqB4JB?typeform-source=www.google.com

 Tes IQ
 https://international-iq-test.com/id/

 https://www.tes-iq.com/
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
Konten Proses Produk
materi pengetahuan, konsep, kegiatan yang bukti yang menunjukkan apa yang
dan keterampilan yang perlu memungkinkan murid murid telah pahami
dipelajari murid berdasarkan berlatih dan memahami
kurikulum konten ● Membedakan dan
memodifikasi produk
● Membedakan ● Membedakan proses sebagai hasil belajar murid,
pengorganisasia yang harus dijalani oleh hasil latihan, penerapan,
n murid dan pengembangan apa
● Membedakan format yang telah dipelajari
penyampaian
Flip Classroom
 fFlipped classroom (pembelajaran terbalik) adalah model pembelajaran di mana siswa sebelum belajar
di kelas mempelajari materi lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru.

 Metode ini juga digunakan oleh guru ketika ada siswa yang tidak hadir di kelas karena sesuatu hal.
Guru bisa membuat video apa yang diajarkannya dan diberikan kepada yang tidak masuk kelas
tersebut.

 Jon Bergmann dan Aaron Sams, yaitu guru kimia SMA Woodland Park di Colorado, Amerika Serikat,
menggunakan metode ini untuk membantu para siswanya yang tidak masuk kelas dengan membuat
video pembelajaran apa yang sudah mereka ajarkan.

 Hasilnya sangat bagus, siswa bisa mengikuti pelajaran dan tidak ketinggalan.

 Model ini akhirnya dipakai juga oleh siswa yang sudah belajar di kelas sebagai bahan memperdalam
materi yang sudah dipelajarinya.
Sumber : https://www.usd.ac.id/
Langkah MERRDEKA
Tempa Before class (Di Rumah) Di sekolah Di rumah
t
SIntak Mulai dari Eksplorasi Ruang Refleksi Demons Elaborasi Koneksi Aksi
diri sendiri konsep kolaborasi terbimbing trasi pemahaman antar nyata
kontekst Materi
ual

Contoh • Melakukan • Membaca • Mengerjakan • Mengamb • Mengerj • Mempresentasi • Membuat • Mengerja


Kegiatan asesmen materi/men tugas il makna akan kan tugas koneksi kan tugas
Siswa diagnostic onton (berkelompok) pembelaja tugas kelompok antar penerapk
video/mem ran pribadi • Mendiskusikan materi an konsep
buat • Berdiskus materi yang yang telah
ringkasan i bersama belum dipelajari
• Melakukan dipahami dengan
refleksi mengguna
dengan kan cara
menjawab atau media
pertanyaan- yang
pertanyaan dipilih
yang tersedia. sendiri
PEMANFAATAN TIK DALAM PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

BAGI SEKOLAH PENGGERAK


Pembelajaran Berdeferensiasi Berbasis Teknologi Informasi

 Pemanfaatan IT dalam Pembelajaran Berdiferensiasi


 Assesmen diagnostic dengan Quizizz atau g-form
 Pembuatan content dengan chat GPT dan Canva
 e-learning dengan g-classroom atau moodle
Aplikasi Pembuatan Pembelajaran
Berdiferensiasi
No Alamat/Nama Aplikasi Fungsi
1 guru.kemdikbud.go.id PMM
2 ilovepdf.com/pdf_to_word mengubah dari pdf menjadi word
3 quizizz.com asesmen dan presentasi interaktif
4 chat.openai.com Membantu merancang modul ajar
5 gamma.app pembuatan presentasi otomatis
6 canva.com Membuat presentasi dan sumber belajar
7 classroom.google.com Mengelola pembelajaran berbasis TIK
8 moodle Mengelola pembelajaran berbasis TIK (LMS)
ASESMEN DALAM PMM
Langkah Kerja :
Asesmen di PMM 1. Klik Menu “Asesmen Murid”
(guru.kemdikbud.go.id)
2. Klik tombol “Cari AKM Kelas”

2
Langkah Kerja :

3. Klik Klik kotak pilihan Fase

4. Klik Fase yang sesuai


4 5. Klik tombol “Terapkan”
3
5 6. Klik kotak pilihan Mapel

6 7. Klik Numerasi/literasi

8. Klik tombol “Terapkan”


7

8
Langkah Kerja :

9. Klik tombol “Gunakan


Asesmen Ini”

10. Klik pilihan cara


penggunaan soal

11. Klik tombol “Lanjut”


10

11

9
Langkah Kerja :

12. Klik tombol “Buat Kelas


Baru”

13. Ketik “nama kelas”

13
14. Pilih Kelas yang sesuai

15. Pilih tahun ajaran

14 16. Klik tombol “Simpan”

15

12
16
Langkah Kerja :

17. Klik tombol “Buat Tautan”

18. Klik tombol “Salin”,


kemudian bagikan ke grup
WA Kelas

17

18
Melihat Hasil Asesmen di PMM
(guru.kemdikbud.go.id)
Langkah Kerja :

1. Klik Menu “Asesmen Murid”

2. Klik tombol “Cari AKM Kelas”

2
Langkah Kerja :

3. Klik tombol “AKM Kelas

Untuk Melihat Hasil Asesmen Saya”

4. Klik tombol “Kelas yang


telah Mengumpulkan”

5. Klik tombol “Analisis


Kelas”
4

3
Langkah Kerja :

6. Klik tombol “Perlu


Intervensi Khusus” untuk
mengetahui informasi
capaian siswa dan
keterangannya

7. Klik tombol “Lihat semua


kompetensi”
6

7
8

Tampilan Lengkap Informasi


ASESMEN DENGAN QUIZIZZ
Langkah Kerja :

1. Ketik quizizz.com pada

Membuka Quizizz
alamat browser

2. Klik tombol “Signup fo


1 free”

3. Klik “Lanjut dengan Gmail”

2
Langkah Kerja :

4. Klik Akun Google yang


akan dibuka

5. Maka tampil halaman utama


Quiziz

4
Langkah Kerja :

1. Klik tombol “Buat”

Membuat Quiz Baru 2. Klik tombol “Quiz”

1
Langkah Kerja :

3. Klik tombol “Buat dari awal”

4. Klik tempat pencarian

5. Klik tombol “Cari”


4 5

3
Langkah Kerja :

6. Ketik kata kunci pencarian

7. Klik tombol “Cari”

8. Klik paket yang akan diambil soalnya

9. Klik tombol “Tambah semua..” untuk mengambil


6 7 semua soal

10. Klik tombol “Tambahkan soal” untuk menambah


soal satu per satu 9

10
8
13

Langkah Kerja :

11. Klik untuk memilih waktu tampilnya setiap


soal

12. Klik untuk memilih bobot setiap soal

13. Klik tombol “Simpan”

11 12
Langkah Kerja :

14. Ketik Nama quiz

15. Pilih Nama Mata pelajaran

16. Pilih kelas yang sesuai

17. Pilih Bahasa yang digunakan

18. Pilih visibilitas

19. Klik tombol “+” untuk menambah


14 20 gambar

21 20. Klik “Cari”


15 19
21. Ketik nama gambar yg akan dicari
22 22. Klik gambar yang tampil
16
23. Klik tombol “Simpan”
17

18

23
Langkah Kerja :

11. Klik untuk memilih waktu tampilnya setiap


soal

12. Klik untuk memilih bobot setiap soal

13. Klik tombol “Simpan”

24
27

25
26
ASESMEN DENGAN GOOGLE
FORM
Pengertian
Google Formulir atau yang sering disebut dengan Google Form merupakan sebuah
layanan dari Google yang memungkinkan untuk membuat tanya jawab dengan fitur
secara online atau survei yang bisa dirancang sesuai dengan kebutuhan.

penggunanya akan mendapatkan jawaban secara langsung dari audiens yang mengikuti
survei.

Selain itu, Google Form juga digunakan untuk beberapa hal seperti membuat kuisioner,
formulir pendaftaran secara online, quick count pendapat, yang kemudian bisa dikelola
sendiri secara gratis.
Manfaat Google Form
mempermudah pelaksanaan survei, pembuat survei hanya perlu mengirimkan
suatu link kepada para audiens atau responden.

lebih mudah dalam membuat, mengoleksi dan sekaligus mengumpulkan data dengan
rapi dan real time.

menghemat kertas yang biasanya harus dibagikan secara langsung kepada responden
dan juga tidak harus meminta tanda tangan responden secara langsung.

memudahkan penggunanya sekaligus dapat melakukan penghematan media seperti


tinta, kertas, waktu, dan tenaga.

data yang diisi atau tersimpan akan terjamin keamanannya.


Pembuatan Google Form dari
Email Langkah : 1
1. Klik Icon 9 titik
2. Klik Formulir

2
1 Langkah :
1. Ketik docs.google.com/forms
pada alamat browser atau ketik
forms.google.com pada alamat
browser
2. Klik tombol “+”

2
3 Langkah :
3. Ketik Nama Formulir
4. Ketik Judul Formulir
5. Ketik Pertanyaan
6. Pilih Jenis Pertanyaan
4 7. Ketik Pilihan Jawaban

6
5

Menghapus Pertanyaan
dan Jawaban
Menyalin Pertanyaan dan Mengatur Wajib Diisi
Jawaban
Mensetting Ujian/Quiz Langkah :
1 1. Klik “Setelan”
2. Geser tombol pada “Jadikan ini
sebagai kuis”

2
Menambah Pertanyaan

Mengimpor Pertanyaan yang sebelumnya telah dibuat

Menambah Deskripsi Atau Keterangan

Menambah Gambar

Menambah Video

Menambah Bagian

Anda mungkin juga menyukai