Anda di halaman 1dari 29

Prinsip Pembelajaran Dan

Pembelajaran Terdeferensiasi
Dalam Kurikulum Merdeka
Biodata Umum
Nama : Taman Firdaus, M.Pd
TTL : Bima, 17 Februari 1982
Instansi : SMAN 1 Kota Bima, IAI Muhammadiyah Bima
Tinggal : Rabangodu Utara Kota Bima

Pengalaman
1. Instruktur Provinsi Kurikulum 2013
2. Pengajar Praktek CGP Angkatan 1 Kabupaten Bima
3. Fasilitator CGP Angkatan 5 Jakarta Utara
4. TPK Provinsi NTB
5. Tim Pengembang Direktorat SMA
6. Fasilitator Nasional Kurikulum Merdeka
7. Kontributor PPA 2022
Saluran Penghubung
8. WA : 085253846149
9. FB : Taman Firdaus (D’Man)
10. IG : tamanfirdaus
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang seni mendidik, Bedanya, Guru
mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.”

(Ki Hajar Dewantara)


Prinsip Pembelajaran
Prinsip 1 Prinsip ke 2
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan
mempertimbangkan tahap perkembangan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
dan tingkat pencapaian peserta didik pembelajar sepanjang hayat
saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan Contoh Pelaksanaan Prinsip Pembelajaran
perkembangan peserta didik yang beragam • Pendidik mendorong peserta didik untuk
sehingga pembelajaran menjadi bermakna melakukan refleksi untuk memahami
dan menyenangkan kekuatan diri dan area yang perlu
dikembangkan.
Contoh Pelaksanaan Prinsip Pembelajaran • Pendidik senantiasa memberikan umpan balik
• Pada awal tahun ajaran, pendidik langsung yang mendorong kemampuan
berusaha mencari tahu kesiapan belajar peserta didik untuk terus belajar dan
peserta didik dan pencapaian mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
sebelumnya.
Prinsip Pembelajaran
Prinsip 3 Prinsip ke 4 Prinsip ke 5
Proses pembelajaran Pembelajaran yang relevan, yaitu Pembelajaran berorientasi pada
mendukung perkembangan pembelajaran yang dirancang masa depan yang berkelanjutan
kompetensi dan karakter peserta sesuai konteks, lingkungan, dan
didik secara holistik budaya peserta didik, serta Contoh Pelaksanaan Prinsip
melibatkan orang tua dan Pembelajaran
Contoh Pelaksanaan Prinsip komunitas sebagai mitra • Pendidik berupaya untuk
Pembelajaran mengintegrasikan kehidupan
• Pendidik menggunakan Contoh Pelaksanaan Prinsip keberlanjutan (sustainable
berbagai metode Pembelajaran living) pada berbagai kegiatan
pembelajaran yang bervariasi • Pendidik menyelenggarakan
dan untuk membantu peserta pembelajaran sesuai
didik dengan pembelajaran kebutuhan dan dikaitkan
terdiferensiasi. dengan dunia nyata
Pemenuhan Kebutuhan
Belajar Murid
Refleksi Individu
• Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.
• Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang
Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid
Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?  Jika ada, perlakuan seperti
apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?
• Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang
disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah
Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?
• Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid
tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?
Pertanyaan Pemantik
• Apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas saya?
• Bagaimanakah karakteristik setiap anak di kelas Anda?
• Tahukah Anda apa kekuatan mereka? Bagaimana gaya belajar mereka? Apa
minat mereka?
• Siapakah yang memiliki keterampilan menghitung paling baik di kelas Anda?
• Siapakah yang sebaliknya? Siapakah yang paling menyukai kegiatan kelompok?
• Siapakah yang justru selalu menghindar saat bekerja kelompok?
• Siapakah yang level membacanya paling tinggi?
• Siapakah murid yang masih perlu dibantu untuk meningkatkan keterampilan
memahami bacaan mereka? Siapakah yang paling senang menulis dan siapakah
yang senang berbicara?
Keberagaman Murid

• Murid-murid kita yang berasal dari keluarga kurang mampu


• Murid-murid yang memiliki kesulitan memahami bahasa yang digunakan di kelas
• Murid-murid yang bosan karena ia sebenarnya telah menguasai keterampilan yang
diajarkan, sehingga pembelajaran tidak menantang lagi untuknya;
• Murid-murid yang saat ini sedang berjuang keras untuk mencoba memahami apa yang
diajarkan, namun karena adanya kesenjangan yang terlalu jauh antara apa yang ia
mampu lakukan dengan apa yang sedang dipelajari, akhirnya ia tidak bisa membuat
koneksi;
• Murid yang hasil-hasil kerjanya tampak baik, namun memiliki masalah sosial emosional;
• Murid kita yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu; Murid-murid kita
yang memiliki kesulitan-kesulitan dalam belajar
Prinsip Layanan Kebutuhan Murid
• Semua murid kita bisa berhasil dan sukses dalam pembelajarannya.
• Bersikap adil itu bukan berarti menyamaratakan perlakuan kepada
semua murid.
• Setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik.
• Praktik-praktik pembelajaran perlu ditelaah efektifitasnya lewat
bukti-bukti yang diambil dari pengalaman demi pengalaman.
• Guru adalah kunci dari keberhasilan pengembangan program
pembelajaran murid-murid di kelasnya. 
• Guru membutuhkan dukungan dari komunitas yang lebih besar untuk
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa.
Ilustrasi

Ibu Renjana adalah guru kelas 3 SD dengan Berdasarkan ilustrasi kelas


jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara tersebut, jawablah pertanyaan-
32 murid di kelasnya tersebut, Bu Renjana pertanyaan berikut ini:
memperhatikan bahwa 3 murid selalu
selesai lebih dahulu saat diberikan tugas • Menurut Anda, apakah strategi
menyelesaikan soal-soal perkalian. Karena yang dilakukan oleh Ibu
dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada Renjana tepat? Jika ya,
pekerjaan dan malah mengganggu murid mengapa? Jika tidak, mengapa?
lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk
menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 • Jika Anda adalah Ibu Renjana,
anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain apakah yang akan Anda
mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk lakukan? Jelaskanlah mengapa
3 anak tersebut, Bu Renjana menyiapkan 25 Anda melakukan hal tersebut.
soal perkalian.
Pembelajaran
Berdiferensiasi
Miskonsepsi tentang Pembelajaran
Berdiferensiasi

• Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32


cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid.
• Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih
cepat bekerja dibandingkan yang lain.
• Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang
pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang.
• Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak.
• Bukan pula sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya
kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru
harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang
bersamaan.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
(Tomlinson, 2001)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian Jika kita mengacu ke
keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh kasus Ibu Renjana di
guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. atas, maka keputusannya
Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang untuk memberikan soal
terkait dengan:
tambahan, dengan jenis
• Tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.  soal yang tetap sama
• Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan serta tingkat kesulitan
belajar muridnya. yang juga sama, kepada
• Lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk tiga murid yang selesai
belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar terlebih dahulu, belum
• Manajemen kelas yang efektif.  dapat dikatakan sebagai
diferensiasi
• Penilaian berkelanjutan.
https://youtu.be/QXPUkW41uMw

Kesiapa Minat Profil


n Belajar Belajar Belajar
Kebutuhan Belajar Peserta Didik
Kesiapan Belajar Kesiapan belajar (readiness) adalah
kapasitas untuk mempelajari materi, konsep,
(readiness) atau keterampilan baru. Tomlinson (2001:
46) mengatakan bahwa merancang
pembelajaran mirip dengan menggunakan
tombol equalizer pada stereo atau pemutar
CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara
terbaik, biasanya Anda akan menggeser-
geser tombol equalizer tersebut terlebih
dahulu. Saat Anda mengajar, menyesuaikan
“tombol” dengan tepat untuk berbagai
kebutuhan murid akan menyamakan peluang
mereka untuk mendapatkan materi, jenis
kegiatan dan menghasilkan produk belajar
yang tepat.
Tombol-tombol dalam equalizer mewakili
beberapa perspektif kontinum yang dapat
digunakan untuk menentukan tingkat
kesiapan murid.
Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan
Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar
Minat Murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada
suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
Minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam
jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Tomlinson (2001: 53),
mengatakan bahwa tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya
adalah sebagai berikut:                  
1. Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan
mereka sendiri untuk belajar;
2. Mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran;
3. Menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk
mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan;
4. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Cara Guru Menarik Minat Murid

• Menciptakan situasi pembelajaran yang


menarik perhatian murid (misalnya dengan
humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb),
• Menciptakan konteks pembelajaran yang
dikaitkan dengan minat individu murid, 
• Mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa
yang dipelajari murid,
• Menciptakan kesempatan-kesempatan
belajar di mana murid dapat memecahkan
persoalan (problem-based learning).
Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan minat

Ibu Putik ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat


teks prosedur. Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan
bagaimana membuat teks prosedur, Bu Putik lalu meminta murid
berlatih membuat sendiri teks prosedur tersebut. Setiap murid
diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan minat
mereka. Anak yang memiliki minat terhadap memasak, boleh membuat
teks prosedur tentang bagaimana cara memasak makanan tertentu.
Murid yang memiliki minat terhadap kerajinan tangan boleh membuat
teks prosedur tentang membuat sebuah produk kerajinan tangan
tertentu, dan sebagainya. Keterampilan yang dilatih tetap sama, yaitu
membuat teks prosedur, walaupun topiknya mungkin berbeda.
PROFIL BELAJAR
MURID
Multiple
Lingkungan Budaya Belajar Gaya Belajar
Intelegencis
• Suhu Ruangan • Santai- • Visual • visual-spasial,
• Tingkat Terstruktur • Auditori • musical,
Kebisingan • Pendiam- • Kinestetik •  bodily-
• Jumlah Ekspresif kinestetik,
Cahaya • Personal- • Interpersonal,
Impersonal • intrapersonal
• verbal-
linguistik,
• naturalis,
• logic-
matematika
Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Profil
Belajar murid

Pak Neon akan mengajar Pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid
dapat mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.
Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Neon telah mengetahui bahwa sebagian
muridnya adalah pembelajar visual, sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan
pembelajar kinestetik. Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut,
Pak Neon lalu memutuskan untuk melakukan  beberapa hal berikut ini:
• Saat mengajar,  Pak Neon:
• menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
• menyediakan video yang dilengkapi  penjelasan lisan yang dapat diakses oleh murid.
• membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat berbeda untuk
memberikan kesempatan  murid bergerak saat mengakses informasi.
• Saat memberikan tugas, Pak Neon memperbolehkan murid-muridnya memilih
cara mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid
boleh menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara
maupun  performance atau role-play.
Strategi Diferensiasi
Diferensiasi Konten

Diferensiasi Proses

Diferensiasi Produk
A Alternatif 1:
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik
L di kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau
T disertai guru pendamping/asisten. Selain itu, satuan pendidikan juga
menyelenggarakan program pelajaran tambahan untuk peserta didik yang
Pendekatan
pembelajaran sesuai
E belum siap untuk belajar sesuai dengan fase di kelasnya.

tahap capaian
peserta didik yang
R Alternatif 2:
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, peserta didik
dapat dilakukan
pendidik adalah N di kelas yang sama dibagi menjadi dua atau lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru yang sama atau
sebagai berikut
A disertai guru pendamping/asisten.

T Alternatif 3:
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di awal pembelajaran, pendidik
I mengajar seluruh peserta didik di kelasnya sesuai dengan hasil asesmen
tersebut. Untuk sebagian kecil peserta didik yang belum siap, pendidik
F memberikan pendampingan setelah jam pelajaran berakhir
A Contoh Diferensiasi Pembelajaran 1

Pendekatan L Konten (materi yang akan diajarkan).


Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga)
pembelajaran
sesuai tahap T hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang cukup mahir dapat
mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat
capaian E mahir dapat diberikan pengayaan.
 
peserta didik
yang dapat R Proses (cara mengajarkan).
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat didiferensiasi
dilakukan N sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang membutuhkan bimbingan
pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang
pendidik
adalah
A cukup mahir dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan
kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik
sebagai T yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas
mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
berikut
I Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan). Diferensiasi
F pembelajaran juga dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan.
D P
I E
F M
E B
R E
E L
N A
S J
I A
A R
S A
I N
Cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid

Anda mungkin juga menyukai