Anda di halaman 1dari 12

Pembelajaran Deferensiasi

Rabu, 22 Juni 2022

Nanang Yusuf Nurdin


Definisi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebuah proses pembelajaran


yang mencoba mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada pada
murid. Tidak ada dua murid yang sama, semua berbeda dan memiliki
kebutuhan belajar yang berbeda pula. Keberagaman yang dimiliki setiap
murid dikarenakan mereka datang dari lingkungan dan budaya yang
berbeda, atau tingkat kecepatan memahami informasi yang berbeda, atau
bahkan juga memiliki minat dan bakat atau gaya belajar  yang berbeda
sehingga kesemuanya itu membentuk pribadi yang berbeda dengan
kebutuhan yang berbeda pula.
Metode Pembelajaran Diferensiasi
1. Diferensiasi Konten (Materi yang akan dijaarkan)

Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan


mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek
kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau
kombinasi dari ketiganya. Misalnya bagi peserta didik yang memerlukan
bimbingan dapat mempelajari hanya beberapa hal terpenting terkait materi,
bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan
bagi peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan

 Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini
lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang
dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru
yang akan diajarkan.
 Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat
‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang berbeda akan
menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk
membedakan melalui minat adalah untuk “menghubungkan” murid
pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat
murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid
dalam hal ini salah satu contohnya setiap murid memiliki gaya belajar
yang berbeda.
 Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar
secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan
metode dan pendekatan mengajar mereka.
Contoh: Untuk pelajaran yang akan melibatkan kemampuan murid dalam
membaca, perlu dilihat kesiapan mereka. Kemungkinan besar kita akan
menemukan masih ada yag belum bisa membaca, ada yang bisa membaca
namun tidak memahami yang dibaca, namun ada juga yang sudah mahir
membaca dan dapat mengerti arti bacaan. Oleh karena itu, semua kriteria ini
harus diakomodasi agar semua memperoleh manfaat dalam belajar.

Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:


menggunakan bahan bacaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda;
Menempatkan materi teks pada tujuan yang tepat;
Menggunakan ejaan atau kosa kata sesuai dengan tingkat kesiapan murid;
Memberikan ide-ide melalui sarana pendengaran dan visual;
Memiliki teman membaca dan berdiskusi; dan
Bertemu dengan kelompok untuk melatih kembali ide atau keterampilan untuk
memperluas pemikiran atau keterampilan murid tingkat lanjut.
2. Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses adalah pembedaan proses belajar sesuai dengan


kebutuhan belajar murid. Proses merupakan cara murid mendapatkan
informasi atau bagaimana ia belajar. Dalam kegiatan ini guru perlu memahami
apakah murid akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan
jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa sajakah murid
yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan
pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri.

Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat juga didiferensiasi


sesuai kesiapan peserta didik. Bagi siswa yang membutuhkan bimbingan
pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup
mahir dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri,
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir
dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik
yang sangat mahir.
Cara diferensiasi proses di antaranya:
 Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun pemahaman yang
sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
 Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat,
dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang
dipelajari.
 Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi
pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan
kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum
maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat
khusus untuk mereka
 Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam
hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau
sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih
mendalam.
 Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik.
 Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan,
kemampuan dan minat murid.
3. Diferensiasi Produk

Produk merupakan bukti apa yang sudah mereka pelajari dan pahami. Produk
adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru.
Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan,
hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya
Murid-murid akan mendemostrasikan atau mengaplikasikan mengenai apa
yang sudah mereka pahami. Diferensiasi produk ini banyak berkaitan dengan
perbedaan minat murid dalam belajar.
Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta
didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum
memberikan penugasan produk. Penugasan produk harus membantu murid
secara individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa
yang mereka pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu
tahun).

Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau


keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat
mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi
guru untuk menentukan ekspetasi pada murid, di antaranya menentukan: 1)
kualitas pekerjaan apa yang diinginkan; 2) konten apa yang harus ada pada
produk; 3) Bagaimana cara mengerjakannya; 4) Sifat dari produk akhir apa
yang diharapkan
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam mendiferensiasi
produk, antara lain:

 Memberi siswa pilihan tentang bagaimana mengekspresikan


pembelajaran yang diperlukan (misalnya, membuat pertunjukan boneka,
menulis surat, atau mengembangkan mural dengan label, lewat puisi,
pantun, menulis lagu, atau membuat monolog, dan lainnya sesuai
dengan minat mereka);
 Menggunakan rubrik yang mencocokkan dan memperluas tingkat
keterampilan siswa yang bervariasi;
 Mengizinkan siswa untuk bekerja sendiri atau dalam kelompok kecil pada
produk mereka; dan
 Mendorong siswa untuk membuat tugas produk mereka sendiri selama
tugas tersebut mengandung elemen yang diwajibkan
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal cerita yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga, dan lingkaran. Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta
didik di kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
 
Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut:
Kesiapan Belajar Mayoritas peserta didik telah Beberapa peserta didik dapat Beberapa peserta didik
memahami konsep keliling dan memahami konsep keliling, namun belum memahami konsep
dapat menghitung keliling belum lancar dalam menghitung keliling.
bangun datar. keliling bangun datar.
Pembelajaran • Peserta didik mengerjakan • Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun
terdiferensiasi soal- soal yang lebih datar
menantang yang • Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
mengaplikasikan konsep bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
keliling dalam kehidupan • Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
sehari-hari. pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
• Peserta didik bekerja secara pendidik. Pendidik akan sesekali
mandiri dan saling mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi
memeriksa pekerjaan miskonsepsi.
masing-masing.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai