Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini
lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang
dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru
yang akan diajarkan.
Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat
‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Murid yang berbeda akan
menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk
membedakan melalui minat adalah untuk “menghubungkan” murid
pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat
murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid
dalam hal ini salah satu contohnya setiap murid memiliki gaya belajar
yang berbeda.
Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar
adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar
secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan
metode dan pendekatan mengajar mereka.
Contoh: Untuk pelajaran yang akan melibatkan kemampuan murid dalam
membaca, perlu dilihat kesiapan mereka. Kemungkinan besar kita akan
menemukan masih ada yag belum bisa membaca, ada yang bisa membaca
namun tidak memahami yang dibaca, namun ada juga yang sudah mahir
membaca dan dapat mengerti arti bacaan. Oleh karena itu, semua kriteria ini
harus diakomodasi agar semua memperoleh manfaat dalam belajar.
Produk merupakan bukti apa yang sudah mereka pelajari dan pahami. Produk
adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru.
Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan,
hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya
Murid-murid akan mendemostrasikan atau mengaplikasikan mengenai apa
yang sudah mereka pahami. Diferensiasi produk ini banyak berkaitan dengan
perbedaan minat murid dalam belajar.
Contohnya, bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, sedangkan bagi peserta
didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum
memberikan penugasan produk. Penugasan produk harus membantu murid
secara individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa
yang mereka pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu
tahun).
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran terdiferensiasi sebagai berikut:
Kesiapan Belajar Mayoritas peserta didik telah Beberapa peserta didik dapat Beberapa peserta didik
memahami konsep keliling dan memahami konsep keliling, namun belum memahami konsep
dapat menghitung keliling belum lancar dalam menghitung keliling.
bangun datar. keliling bangun datar.
Pembelajaran • Peserta didik mengerjakan • Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun
terdiferensiasi soal- soal yang lebih datar
menantang yang • Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
mengaplikasikan konsep bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
keliling dalam kehidupan • Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
sehari-hari. pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
• Peserta didik bekerja secara pendidik. Pendidik akan sesekali
mandiri dan saling mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi
memeriksa pekerjaan miskonsepsi.
masing-masing.
Terima Kasih