Anda di halaman 1dari 33

PEMBELAJARAN GURU DI SEKOLAH

OLEH :
DRA. WISNUWATI,M.PD
Cara Mengajar yang Baik dan Efektif Untuk Siswa di Sekolah

• Cara mengajar yang baik, merupakan proses penyampaian informasi dan


keterampilan kepada siswa untuk membantu mereka mencapai tujuan
belajar.
• Cara mengajar mencakup berbagai teknik dan metode yang digunakan
oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran siswa.
Tujuan cara mengajar
• Untuk membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik, tentang
konsep atau keterampilan yang diajarkan, dan juga membantu siswa
mengembangkan keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas,
dan keterampilan sosial.
• Cara mengajar yang baik dan efektif melibatkan proses belajar yang aktif dan
partisipatif, di mana siswa terlibat dalam proses pembelajaran mereka sendiri.
• Guru harus berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai sumber pengetahuan
tunggal, dan memberikan panduan serta umpan balik yang diperlukan untuk
membantu siswa mencapai tujuan belajar mereka.
Lanjutan
• Cara mengajar yang baik, harus mempertimbangkan kebutuhan individu siswa
dan memungkinkan mereka untuk belajar, dengan cara yang sesuai dengan gaya
belajar mereka.
• Misalnya, beberapa siswa mungkin lebih memahami materi dengan pendekatan
visual, sedangkan yang lain mungkin lebih suka belajar dengan cara diskusi dan
interaksi.
• Dalam cara mengajar yang baik dan efektif, guru juga harus mempertimbangkan
lingkungan kelas dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi proses belajar siswa,
seperti tingkat kemampuan siswa, karakteristik kelas, dan kebutuhan khusus
siswa
Berikut ini macam-macam cara mengajar
1. Kenali Siswa Anda

• Memahami siswa Anda secara individu adalah kunci untuk mengajar dengan baik.
• Setiap siswa memiliki kekuatan, kelemahan, dan gaya belajar yang berbeda. Anda dapat
memahami siswa Anda dengan melakukan evaluasi pada awal tahun ajaran dan terus
memantau perkembangan mereka sepanjang tahun.
• Beberapa cara untuk memahami siswa Anda adalah:
• a. Melakukan tes dan penilaian yang mengidentifikasi gaya belajar siswa, seperti tes
kecerdasan majemuk atau tes gaya belajar VARK.
• b. Melakukan observasi kelas secara teratur untuk memahami bagaimana siswa bereaksi
terhadap materi pelajaran dan cara pengajarannya.
• c. Meminta umpan balik dari siswa secara langsung atau melalui survei yang anonim.
2. Buat Lingkungan Belajar yang Menyenangkan

• Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat membantu siswa merasa


lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar. Beberapa cara untuk
menciptakan lingkungan yang menyenangkan adalah:
• Menggunakan warna-warna cerah dan menarik perhatian di ruang kelas.
• Menciptakan ruang belajar yang interaktif dengan poster, gambar, atau
dekorasi tematik.
• Memberikan siswa pilihan dan kontrol atas cara mereka belajar, seperti
memilih kursi atau proyek yang ingin mereka kerjakan.
3. Berikan Konteks pada Pelajaran
• Cara mengajar yang baik selanjutnya, yaitu memberikan konteks pada pelajaran
sehinggga membantu siswa memahami mengapa materi yang Anda sampaikan, serta
menggunakannya dalam kehidupan nyata.
• Beberapa cara untuk memberikan konteks adalah:
• a. Menjelaskan hubungan antara pelajaran
• dan aplikasinya di kehidupan nyata.
• b. Menjelaskan bagaimana pelajaran itu relevan
• dengan pekerjaan masa depan atau karir.
• c. Meminta siswa untuk membuat proyek atau
• presentasi yang menunjukkan cara materi itu
• dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
4. Berikan Umpan Balik secara Teratur

• Memberikan umpan balik secara teratur, adalah langkah penting untuk


membantu siswa memahami seberapa baik mereka melakukan pekerjaan
mereka. Beberapa cara untuk memberikan umpan balik yang efektif adalah:
• Memberikan umpan balik yang spesifik dan jelas tentang apa yang perlu
ditingkatkan.
• Memberikan umpan balik yang positif tentang apa yang sudah berhasil
dilakukan siswa.
• Melibatkan siswa dalam proses umpan balik, seperti meminta mereka untuk
mengevaluasi pekerjaan mereka sendiri.
5. Berikan Tantangan yang Sesuai

• Memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat keterampilan


siswa Anda, adalah penting untuk memotivasi mereka dan membantu
mereka berkembang.
• Beberapa cara untuk memberikan tantangan yang sesuai adalah:
• Menyediakan tugas atau proyek yang membutuhkan waktu dan
usaha yang lebih lama daripada tugas sehari-hari.
• Menyediakan materi pelajaran yang lebih sulit untuk siswa yang
telah menunjukkan keterampilan yang lebih maju.
6. Gunakan Berbagai Metode Pengajaran

• Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, oleh karena itu, cara mengajar yang baik
selanjutnya adalah gunakan berbagai metode pengajaran, agar semua siswa dapat belajar dengan
cara yang paling efektif bagi mereka. Beberapa metode pengajaran yang bisa digunakan adalah:
• Ceramah: metode pengajaran yang melibatkan penyampaian materi pelajaran secara lisan.
• Diskusi kelompok: metode pengajaran yang melibatkan diskusi antara siswa untuk memecahkan
masalah atau memahami konsep.
• Aktivitas berbasis proyek: metode pengajaran yang melibatkan siswa dalam membuat proyek
atau produk yang menunjukkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
• Demonstrasi: metode pengajaran yang melibatkan pengajaran dengan cara menunjukkan cara
melakukan sesuatu.
7. Terus Belajar dan Berkembang

• Seorang pengajar yang baik selalu mencari cara baru untuk meningkatkan
pengajaran mereka.
• Ada banyak cara untuk terus belajar dan berkembang sebagai pengajar, seperti:
• Bergabung dengan komunitas pengajar online atau offline untuk bertukar ide dan
pengalaman.
• Mengikuti pelatihan atau kursus untuk memperbarui pengetahuan dan
keterampilan pengajaran.
• Membaca buku dan artikel tentang pendidikan dan pengajaran.
• Menerima dan mempelajari umpan balik dari siswa dan rekan pengajar.
8. Sambut Keanekaragaman

• Setiap siswa adalah unik dan memiliki kebutuhan dan bakat yang berbeda-beda.
Sebagai pengajar yang baik, Anda harus menyambut keanekaragaman siswa dan
memberikan dukungan yang diperlukan agar semua siswa dapat belajar dengan
sukses.
• Beberapa cara untuk menyambut keanekaragaman adalah:
• Menyediakan materi pelajaran dan bahan bacaan yang beragam dan inklusif.
• Memberikan dukungan tambahan untuk siswa yang membutuhkannya, seperti
siswa dengan kebutuhan khusus atau yang belajar bahasa kedua.
• Menyediakan lingkungan yang aman dan inklusif untuk semua siswa.
9. Berikan Waktu yang Cukup untuk Berlatih

• Berlatih adalah kunci untuk memperkuat pemahaman siswa tentang materi


pelajaran.
• Sebagai pengajar yang baik, Anda harus memberikan waktu yang cukup untuk
siswa berlatih dan mengasah keterampilan mereka.
• Beberapa cara untuk memberikan waktu yang cukup untuk berlatih adalah:
• Menyediakan tugas atau latihan tambahan yang sesuai dengan materi pelajaran.
• Memberikan waktu kelas yang cukup untuk berlatih dan mengasah keterampilan.
• Memberikan umpan balik secara teratur dan memperbaiki kesalahan siswa agar
mereka dapat belajar dari kesalahan mereka.
10. Bangun Hubungan dengan Siswa

• Hubungan yang baik antara pengajar dan siswa, dapat membantu meningkatkan motivasi
siswa dan memperkuat pembelajaran mereka. Beberapa cara untuk membangun hubungan
yang baik dengan siswa adalah:
• Mendengarkan siswa dan memperhatikan kebutuhan dan masalah mereka.
• Memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa ketika mereka mengalami kesulitan.
• Memberikan umpan balik dan pengajaran yang positif dan konstruktif kepada siswa.
• Memperlihatkan ketertarikan pada kehidupan siswa di luar kelas, seperti hobi atau kegiatan
ekstrakurikuler.
• Menggunakan humor dan keceriaan untuk menciptakan suasana yang positif dan santai di
kelas.
11. Evaluasi dan Refleksi

• Seorang pengajar yang baik selalu mengevaluasi dan merefleksikan pengajaran mereka,
untuk meningkatkan kualitas dan efektivitasnya. Beberapa cara untuk melakukan
evaluasi dan refleksi adalah:
• Mengevaluasi hasil belajar siswa dan menyesuaikan pengajaran untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
• Mengevaluasi dan merefleksikan penggunaan metode pengajaran yang berbeda, dan
memilih metode yang paling efektif untuk situasi tertentu.
• Mengevaluasi dan merefleksikan keberhasilan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
• Menerima dan mempelajari umpan balik dari siswa, rekan pengajar, dan orang tua untuk
meningkatkan pengajaran.
Macam-Macam Strategi Pembelajaran
1. Cooperative learning

• Cooperative learning adalah strategi yang melibatkan kelompok kecil sisw, yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
• Dalam metode ini, siswa ditempatkan dalam kelompok yang terdiri dari tiga
hingga lima orang, dan setiap anggota kelompok memiliki peran dan tanggung
jawab yang jelas dalam mencapai tujuan belajar.
• Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pembelajaran satu sama lain,
dan mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
• Guru berperan sebagai fasilitator dan memberikan panduan dan bimbingan
kepada siswa, sementara siswa memimpin proses belajar mereka sendiri.
2. Inquiry-based learning

• nquiry-based learning adalah strategi yang melibatkan siswa untuk bertanya


dan mengeksplorasi topik tertentu untuk mencapai pemahaman yang lebih
dalam.
• Dalam metode ini, guru memberikan pertanyaan terbuka dan memfasilitasi
proses penemuan siswa.
• Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan sendiri.
• Guru memberikan panduan dan bimbingan, sementara siswa memiliki
kendali atas proses belajar mereka sendiri.
3. Direct instruction

• Direct instruction adalah strategi yang melibatkan pengajaran


langsung dari guru, di mana guru memberikan instruksi secara
eksplisit dan mengarahkan siswa dalam proses belajar.
• Guru memberikan informasi dan penjelasan tentang topik tertentu
secara sistematis dan langsung kepada siswa.
• Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran yang lebih formal,
seperti pada mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
4. Flipped classroom

• Flipped classroom adalah strategi yang melibatkan siswa untuk belajar


materi tertentu di luar kelas, dengan cara menonton video atau membaca
bahan belajar lainnya, dan melakukan diskusi atau aplikasi di kelas
bersama guru.
• Dalam metode ini, siswa memiliki lebih banyak kontrol atas proses belajar
mereka dan mempunyai waktu untuk mempersiapkan diri sebelum diskusi
kelas dimulai.
• Guru memberikan panduan dan bimbingan, sementara siswa berperan
sebagai pemimpin dalam proses belajar mereka sendiri.
5. Project-based learning

• Project-based learning adalah strategi yang melibatkan siswa dalam mengerjakan


proyek tertentu, yang membutuhkan penyelesaian masalah, kemampuan kolaborasi,
dan keterampilan presentasi. Dalam metode ini, guru memberikan panduan dan
bimbingan kepada siswa, dalam membuat rencana proyek dan memberikan umpan
balik selama proses pengerjaan.
• Siswa bebas untuk memilih topik proyek yang mereka minati dan mereka berperan
sebagai pemimpin dalam proses belajar mereka sendiri. Metode ini sering
digunakan untuk mengembangkan keterampilan praktis seperti kemampuan berpikir
kritis, keterampilan interpersonal, dan keterampilan berkomunikasi.
6. Role-playing

• Role-playing adalah strategi yang melibatkan siswa dalam berperan


sebagai karakter tertentu dalam situasi atau skenario tertentu, untuk
mempelajari konsep atau keterampilan tertentu.
• Dalam metode ini, siswa berperan sebagai karakter dan berinteraksi
dengan karakter lain untuk menyelesaikan tugas tertentu.
• Metode ini sering digunakan untuk mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional seperti kemampuan berkomunikasi, empati, dan
toleransi.
7. Game-based learning

• Game-based learning adalah strategi yang melibatkan penggunaan game


dan simulasi untuk memfasilitasi proses belajar.
• Dalam metode ini, siswa belajar melalui bermain game yang dirancang
untuk memperkuat konsep tertentu atau keterampilan.
• Metode ini sering digunakan untuk memperkuat keterampilan kognitif
seperti keterampilan memecahkan masalah, kemampuan berpikir abstrak,
dan kreativitas.
8. Problem-based learning

• Problem-based learning adalah strategi yang melibatkan siswa dalam


menyelesaikan masalah yang realistis, yang membutuhkan pemikiran
kritis dan kemampuan kolaborasi.
• Dalam metode ini, guru berperan sebagai fasilitator dan siswa bebas
untuk mengeksplorasi solusi yang berbeda-beda.
• Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat
keputusan yang didasarkan pada bukti. Metode ini sering digunakan
untuk mempersiapkan siswa untuk situasi dunia nyata.
MODEL PEMBELAJARAN
6 Macam-Macam Model Pembelajaran yang Penting Diketahui

• Ada macam-macam model pembelajaran yang menarik untuk dibahas.


Penerapan satu maupun lebih macam-macam model pembelajaran ini, akan
membuat transfer ilmu dapat lebih efektif dan efisien.
• Selain itu, mempraktikkan macam-macam model pembelajaran yang
bervariasi, bisa mengurangi kebosanan peserta didik.
• Sebenarnya, memahami macam-macam model pembelajaran ini, akan
memudahkan pendidik dalam menyampaikan ilmu.
• Mengingat, daya tangkap peserta didik terhadap sebuah materi tidak bisa
disama ratakan.
1. Model Pembelajaran Langsung

• Pembelajaran langsung adalah salah satu macam-macam model pembelajaran.


Model ini bisa didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru
mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung pada peserta
didik.
• Menurut Killen pembelajaran langsung merujuk pada teknik pembelajaran
ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung,
seperti lewat ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh
kelas.
2. Model Pembelaran Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia (PMRI)

• Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak
macam-macam model pembelajaran, yang menitik beratkan suatu pendekatan
pembelajaran matematika yang mengungkapkan pengalaman dan kejadian dekat dengan
siswa sebagai sarana untuk memahamkan persoalan matematika.
• PMRI adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang mencoba
menggunakan pengalaman dan lingkungan siswa sebagai alat bantu mengajar primer.
• Selain itu, PMRI adalah teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk
matematika. Konsep matematika realistik tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk
memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan
bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika serta mengembangkan
daya nalar.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

• Model pengajaran berdasar masalah merupakan pendekatan yang


efektif untuk proses berpikir tingkat tinggi.
• Pembelajaran ini membantu siswa memproses informasi yang sudah
ada dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri
tentang dunia sosial serta sekitarnya
4. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)

• Model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran yang
cukup menyenangkan. Bahkan, model ini sering digunakan untuk mengulang materi yang telah
diberikan sebelumnya.
• Materi baru pun juga masih bisa diajarkan. Tapi dengan catatan, peserta didik diberi tugas
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta didik saat masuk ruangan
kelas telah memiliki bekal pengetahuan.
• Jika menggunakan model pembelajaran Index Card Macth, peserta didik bisa belajar aktif serta
memiliki jiawa yang mandiri. Kendati dilakukan dengan cara bermain, model pembelajaran Index
Card Macth dipercaya ampuh untuk merangsang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar
secara bertanggung jawab serta disiplin.
• Hingga pada akhirnya, tujuan pembelajaran bisa dengan mudah tercapai dan berdampak pada
prestasi belajar yang makin meningkat.
5. Model Pembelajaran Kontekstual

• Selanjutnya, model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau CTL
adalah salah satu konsep macam-macam model pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan
antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Hingga pada akhirnya,
para siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
• Kemudian, bisa dikatakan juga jika CTL merupakan salah satu konsep pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh agar dapat menemukan materi yang
dipelajari, serta mampu menghubungkannya dengan situasi di kehidupan nyata.
• CTL juga merupakan sebuah proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk membantu siswa
melihat makna maupun arti dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari, tentunya dengan cara
menghubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu menggunakan konteks lingkungan
pribadi, sosial, serta budaya yang dianutnya.
6. Model Pembelajaran Kooperatif

• Model pembelajaran kooperatif dalam pengertian bahasa asing adalah cooperative learning.
• Sebenarnya, jika dilihat secara hakekatnya, metode pembelajaran kooperatif adalah sebuah
metode atau strategi pembelajaran gotong-royong yang konsepnya hampir tidak jauh beda
dengan metode pembelajaran kelompok.
• Salah satu yang pembeda model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran
kelompok, ada pada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan
pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan.
• Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem yang dilakukan dalam model pembelajaran
kooperatif dengan benar, maka sangat memungkinkan guru dapat dengan mudah mengelola
kelas agar lebih efektif.
• Dalam model pembelajaran kooperatif, sebenarnya proses pembelajaran tidak harus belajar
dari guru kepada siswa.
TUGAS KELOMPOK

• Buatlah perencanaan pembelajaran yang


menyenangkan dengan model , metode , alat
peraga yang sesuai dengan pelajaran yang anda
ampu
• Mengacu pada Kurikulum merdeka
TERIMAKASIH
• SMK BISA….
• SMK HEBAT….
• SMK LUAR BIASA …
• VOKASI KUAT ….
• MENGUATKAN INDONESIA….

Anda mungkin juga menyukai