Anda di halaman 1dari 30

SMK NEGERI 1 CERME GRESIK

MATA PELAJARAN : Pekerjaan Dasar Elektromekanik

KELAS : X

SEMESTER : 2 ( GENAP )

TAHUN PELAJARAN 2020-2021

MATERI PELAJARAN :

Jenis-Jenis Bahan Kerja Elektromekanik

A. KOMPETENSI DASAR

3.2. Menganalisis jenis-jenis bahan kerja elektromekanik.

4.2. Membedakan jenis-jenis bahan kerja elektromekanik.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui diskusi dan informasi peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis bahan kerja

elektromekanik

2. Melalui diskusi dan informasi peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis bahan kerja

elektromekanik

3. Melalui diskusi, informasi dan pratikum peserta didik dapat membedakan jenis-jenis

bahan kerja elektromekanik

4. Melalui diskusi, informasi dan pratikum peserta didik dapat menerapkan jenis-jenis

bahan kerja elektromekanik.

C. URAIAN MATERI

PERALATAN TANGAN (HAND TOOLS) DI BIDANG ELEKTROMEKANIK

Untuk bekerja dibidang teknik, baik merakit maupun memperbaiki. Kita memerlukan alat

bantu untuk bekerja disamping komponen-komponen yang dibutuhkan dibidang tersebut.

Alat-alat bantu tersebut berupa alat-alat tangan maupun alat-alat listrik.

Perkakas tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan manual

dan bukan dengan mesin. Yang dimaksudkan dengan peralatan tangan dalam hal ini

adalah peralatan-peralatan yang digunakan secara langsung dengan tangan (manual),

mudah dibawa (portable), ringan dan sederhana. Jenis atau macam peralatan tangan

tersebut antara lain berupa:

1. Kikir (kikir: bulat, pipih, setengah bulat, pisau, kotak dengan penyayatan kasar,

setengah kasar dan halus)

2. Palu (palu: besi, karet, kayu, plastik dengan berbagai ukuran)

3. Tang (tang: kombinasi, potong, lancip, pengupas kabel)

4. Obeng (obeng: kembang, pipih)


5. Gergaji tangan (gergaji: kayu, besi)

6. Alat perlengkapan gambar (penggores, penitik, siku, jangka, dll

7. Alat ukur mekanik (jangka sorong, mistar baja, mikrometer, meteran)

8. Alat penjepit benda kerja (ragum)

9. Alat keling, solder, tap ulir

10. Pahat, dan masih banyak lainnya terutama komponen kelengkapan yang ada pada

peralatan tertentu, misalnya peralatan untuk instalasi kabel, dan sebagainya.

Di samping alat-alat tangan tersebut di atas, masih banyak peralatan tangan lainnya. Hal

ini sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan serta tempat dimana pekerjaan

tersebut dilakukan. Secara umum alat-alat yang disebutkan di atas adalah alat-alat yang

diperlukan di bengkel mekanik elektro.

Peralatan Tangan

Untuk bekerja dibidang kelistrikan dan elektro, baik merakit maupun memperbaiki. Kita

memerlukan alat bantu untuk bekerja disamping komponen-komponen kelistrikan dan

elektro. Alat-alat bantu tersebut berupa alat-alat tangan maupun alat-alat listrik.

Alat tangan yang pokok bagi seorang tukang listrik atau mekanik elektro adalah alat

tangan yang mudah dibawa. Biasanya alat-alat tersebut dikemas dalam satu kotak alat atau

sering disebut dengan Tool Box.

1. Obeng

Obeng yakni sebuah media yang difungsikan guna mengencangkan atau mengendorkan

baut. Ada sekian banyak model obeng yang digunakan di seluruhnya dunia. Tipe yang

umum dimanfaatkan di Indonesia yaitu model Phillips yang terkenal dinamakan obeng

kembang atau plus (+) dan slotted yang tidak jarang dinamakan obeng minus (-).

Obeng digunakan sebagai pemutar sekrup. Tangkai obeng biasanya terbuat dari kayu

atau plastik. Batangnya terbuat dari baja. Sesuai dengan kerjanya, obeng dibuat dalam

berbagai ukuran. Ukuran Obeng diperhitungkan dengan panjang batang dalam satuan

inch. Betuk batang obeng ada yang bulat dan segi empat. Jenis Obeng dibagi menjadi

beberapa jenis:

a. Obeng minus (-)

Berbentuk pipih dipergunakan untuk memutar sekup, ber-alur min


b. Obeng Plus (+)

Dipergunakan untuk memutar sekrup beralur plus.

c. Obeng Offset

Cirinya obeng ini berbentuk bengkok, untuk memutar cukup diputar bagian ujungnya.

Digunakan untuk memutar baut di tempat yang sempit atau sulit dijangkau.

d. Obeng Spiral / Obeng Ketok

Obeng ini akan berputar sendiri ketika di pukul / ketok

2. Tang

Tang adalah fasilitas yang difungsikan untuk memegang benda kerja. Tang bahannya

terbuat dari baja & pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Tang menurut bentuknya

ada beberapa macam dan fungsinya berbeda-beda antara lain:

a. Tang Pengupas

Digunakan untuk mengupas isolasi kabel/kawat dalam instalasi listrik.

b. Tang Potong

Digunakan untuk memotong kabel/kawat instalasi listrik dan kaki komponen dalam elektronika

c. Tang Lancip/tang pembulat

Dipergunakan untuk menjepit benda-benda kecil atau kaki komponen yang akan

disolder atau dipergunakan untuk meluruskan kaki-kaki komponen dan kabel. Selain

itu juga dipakai untuk membuat mata itik/loop pada ujung kawat dan mengambil

benda kecil di tempat yang sempit.


d. Tang Kombinasi

Tang kombinasi dimanfaatkan buat memegang, memuntir & amp; memotong benda

kerja, misalnya kawat penghantar (kabel). Trik memakai tang kombinasi tak boleh

memotong kabel secara tang dipukul bersama palu, sebab bakal merusak palu.

Dipergunakan untuk segala keperluan, memotong, menjepit, memegang benda kerja,

memelintir kawat dan kombinasi dari jenis tang diatas.

e. Tang kakaktua

Digunakan untuk menjepit dan mencabut paku yang menancap.

3. Palu atau Martil

Martil atau Palu adalah alat pemukul. Palu yakni salah satu sarana pertukangan, media

ini terbuat dari besi di sektor kepala, dikasih tangkai kayu sebagai pegangannya. Ada

pun palu yg semuanya terbuat dari besi, baik kepada bidang kepala hingga

ketangkainya; fasilitas ini dinamakan martil.

Terkecuali difungsikan sebagai pemukul paku, palu bisa pula diperlukan buat mencabut

paku, sarana bantu buat memahat, meringankan memasang ubin, penstelan sambungan

kayu, memecah batu, memancang kayu & memukul patok. Palu ini dibuat bermacammacam bentuknya sesuai
dengan kebutuhan dan jenis pekerjaannya. Ada empat jenis

martil atau palu yaitu:

a. Palu Besi Paku (Nail hammer)

b. Palu besi kepala bulat (Ball-peen hammer)

c. Palu Kepala Lunak

Palu ini digunakan untuk memukul benda-benda yang lunak atau benda yang mudah

pecah. Kepala Palu ini biasanya terbuat dari Plastik, karet ataupun kayu.

4. Gergaji tangan

Gergaji adalah alat pemotong benda. Gergaji tangan terdiri dari sengkang dan daun

gergaji. Daun gergaji dibuat bergerigi. Gigi gergaji ada yang dibuat pada satu sisi saja

ada juga yang dibuat dua sisi. Gambar sengkang dan daun gergaji :

a. Gergaji Besi

Gergaji besi berarti gergaji khusus untuk memotong logam dengan berbagai macam

ketebalan

b. Gergaji Kayu

Gergaji kayu merupakan sebuah alat potong yang secara khusus di desain untuk

membantu proses pemotongan kayu. fungsi gergaji kayu adalah untuk memotong

kayu. Kayu merupakan material khusus yang tidak bisa dipotong dengan sembarang
alat, apalagi untuk mendapatkan hasil potongan yang presisi. Yang perlu

diperhatikan, selama menggergaji tekanan yang diberikan harus pada saat gerakan

maju. Untuk menjaga agar gigi gergaji tidak lekas patah/aus.

5. Kikir

Kikir merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mempertajam suatu benda. Kikir

terbuat dari baja tempa yang mengandung karbon tinggi dan meliputi bagian-bagian

panjang pemotong bentuk dan gigi pemotong. Saat ini ada banyak sekali jenis kikir

didasarkan pada bentuknya, diantaranya adalah kikir persegi, kikir persegi panjang,

kikir segitiga, kikir setengah bulat, kikir bulat dan kikir lonjong.

Sementara ditinjau dari bentuk permukannya, maka kikir dibedakan menjadi 3, yakni

kikir kasar yang memiliki permukaan kasar dan fungsinya adalah untuk mengikir benda

kerja yang permukaannya sangat kasar, kikir sedang adalah kikir yang memiliki

permukaan sedang yaitu tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus.

Fungsi dari kikir jenis ini adalah untuk mengkikir benda kerja yang sebelumnya sudah

dikikir dengan menggunakan kikir kasar dan kikir halus yakni kikir yang mempunyai

permukaan halus dan fungsinya adalah untuk mengkikir benda kerja yang telah

dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan kikir sedang.

6. Solder

Solder adalah alat bantu kerja yang memiliki fungsi untuk menyambungkan sebuah

rangkaian/ komponen pada peralatan elektronika.Alat ini bekerja menghasilkan panas

untuk melelehkan timah sebagai tambahan proses penyambungan.jika dalam dunia

teknik mesin kita mengenal penyambungan logam dengan istilah las/welding, dimana

cara kerjanya pun hampir sama ,yakni melelehkan bahan tambahan agar kedua bahan

bisa bersatu.

a. Solder Biasa

Jenis ini merupakan yang paling mudah ditemui dipasaran karena harganya yang

relatif murah solder jenis ini mudah digunakan ,karena tidak memerlukan teknik

khusus,seperti untuk keperluan menyambung komponen berukuran besar ataupun

memasangnya di Print circuit board.

b. Solder dengan Pengontrol Suhu

Ciri dari pada solder ini adalah memilliki kontrol suhu yang terpisah dari solder

tersebut. Kelebihan dari pada solder ini adalah suhunya akan stabil/konstan

meskipun dinyalakan dalam waktu yang lama,sehingga tidak merusak solder itu

sendiri.selain itu juga tegangan yang berubah ubah naik turun tidak akan
mempengaruhi suhu solder.

Jika dibandingkan dengan solder biasa perubahan tersebut sangat berpengaruh

dimana suhunya akan terus meningkat seiring tegangan yang diberikan dan waktu

penyalaan, bila solder menyala terus menerus tidak terkokntrol biasanya ujung

solder dekat elemen akan meleleh.

Beberapa Informasi teknis yang biasa terdapat pada jenis ini, antara lain :

1) Temperature Range : 200 ~ 480 °C

2) Temperature Stability : ± 1 °C (no load)

3) Tip to Ground Resistance < 2Ω

4) Tip to Ground Potential : < 2mV

c. Solder uap/hot air /blower

Solder jenis ini merupakan solder dengan harga cukup mahal karena memiliki cara

kerja yang berbeda dimana proses penggunaannya menggunakan udara. untuk

menggunkanya anda perlu memperhatikan dan mengetauhi dua hal pengaturan.

Pengaturan pertama adalah kekuatan panas (heating) yang dihasilkan melalui mata

solder, dan pengaturan kedua adalah tekanan udara yang akan hembuskan. Kedua

pengatur ini bekerja secara linier satu sama lain. Semakin tinggi suhu udara yang

dihembuskan, maka akan bertambah kuat lagi jika tekanan udara di naikkan.

Beberapa keistimewaan dari pada solder jenis ini adalah:

1) Bisa digunakan untuk solder ataupun disoldering komponen SMD(Surface Mount

Technology)

2) Suhu dapat diatur antara 100c hingga 500c

3) Heat processing dan heat energy test

4) Melindungi kerusakan komponen karena listrik statis dengan teknologi circuit

anti statis selama pengerjaaan


PERALATAN MESIN (POWER TOOLS) DI BIDANG ELEKTROMEKANIK

Secara umum peralatan perkakas yang digunakan pada bengkel mekanik elektro terdiri

atas peralatan tangan dan peralatan mesin. Pada kegiatan belajar ini dikhususkan untuk

pembahasan dan penerapan keselamatan kerja pada peralatan mesin. Adapun peralatan

mesin yang dimaksudkan antara lain :

Peralatan bertenaga (power tools) adalah peralàtan yang sumber tenaganya bukan dari

tenaga manusia, tetapi bersumber dari listrik atau tenaga pneumatis (gas).

Beberapa alat-alat bertenaga atau power tools antara lain mesin bor dan mesin gerinda.

Pada kegiatan belajar 1 ini awalnya kita membahas tentang Mesin bor.

A. Mesin Bor

Mesin bor adalah mesin yang digunakan untuk membuat lubang, alur, dan bisa untuk

peluasan dan penghalusan suatu lubang dengan sangat efisien.

Butuh waktu lama untuk melakukan pengeboran pada part, melepas bolt, memperbesar

ulir atau memasang part baru. Power tools dapat menghemat banyak waktu apabila

digunakan dengan benar dan berbahaya apabila penggunaannya salah.

1) Jenis Mesin Bor

a) Bor Tangan Listrik (Portable Electric Drill).

Gambar Bor tangan listrik

Bor listrik portable atau disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi berdasar

kan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm), antara lain :

(1) Portable drill umumnya berbentuk pistol besar, dengan drill cover terbuat

dari plastik atau logam.

(2) Chuck berada pada ujung drill. Chuck membuka dan menutup sesuai

dengan ukuran mata bor (drill bit) yang berbeda.Untuk mengatur ukuran

chuck, dan mengencangkan sebuah chuck key dimasukkan ke dalam

lubang kecil pada chuck. Chuck key diputar searah jarum jam untuk

menutup dan berlawanan arah jarum jam untuk membuka.

(3) Terdapat lubang udara kecil untuk inlet dan outlet pada rumah bor (drill
case) sehingga memungkinkan udara mengalir melalui motor. Di atasnya

terdapat sebuah plat serial number dengan informasi tingkat kecepatan

(rpm).

(4) Tombol (trigger) terdapat pada handle yang mengendalikan operasi bor.

Tombol trigger lock terdapat di permukaan bawah handle atau di dekat

trigger.

(5) Jenis material yang akan dibor menentukan jenis mata bor (drill bit).

Beberapa perlengkapan dan accessories memungkinkan drill digunakan

untuk banyak tujuan lainnya.

(6) Drill yang baik memiliki putaran balik (reverse variable speed).

Kecepatan variable membuat operator dapat memperlambat kecepatan

drill untuk memasukkan screw.

(7) Tombol trigger lock menahan trigger dalam posisi “on” ketika drill

digunakan untuk mengamplas, mengkilapkan atau membersihkan bagian

yang kasar agar menjadi halus.

(8) Drill akan memberikan hasil yang lebih baik apabila digunakan sesuai

dengan kecepatan yang tepat. Pastikan untuk memegang drill dengan hatihati sehingga tidak merusak drill bit
atau perlengkapannya.

b) Bor angin (Air dril)

Air drill digunakan dalam lingkungan dimana electric drill tidak aman untuk

digunakan. Misalnya, percikan api dapat menyalakan cairan yang mudah

terbakar.

Gambar Bor Angin ( Air Drill)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan Bor Angin (Air Drill) :

(1) Besarnya torsi yang dihasilkan air drill ditentukan oleh tekanan sistem udara

yang mengalirkannya.

(2) Air drill lebih kecil dan berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada

electric drill. Kekuatannya sebanding dengan battery powered drill.

(3) Tidak seperti battery power drill atau electric drill, air drill tidak memerlukan

listrik untuk mengoperasikannya.

(4) Air tool dipasang pada air supply melalui fitting yang dapat dihubungkan dan
dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus dan

menimbulkan kebocoran udara.

(5) Air tool memerlukan pelumasan. Air tool harus dilumasi setiap hari. Berikan

beberapa tetes oli pada inlet dari air tool sebelum digunakan.

c) Bor Duduk (Sitting Drill)

Bor duduk terdiri dari 8 komponen, antara lain : dudukan (base), tiang (column),

meja (table), mata bor (drill bit), spindle, spindle head, drill feed handle, dan

kelistrikan.

Gambar Bor Duduk ( Sitting drill)

(1)Dudukan (Base)

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak

paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus

kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran

yang terjadi.

(2)Tiang (Column)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang

digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang

mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

(3)Meja (Table)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja

kerja dapat diatur ketinggian sesuai pekerjaan dan bisa berputar ke kiri dan ke

kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column).

Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi

meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam

menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

(4)Mata Bor (Drill bit)

Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor

yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang

baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk

sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat


diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak

radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran

kecil yang merupakan hati bor.

(5)Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang /

mencekam mata bor.

(6)Spindle head

Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan

sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses

pemakananya.

(7)Drill Feed Handle

Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda

kerja ( memakankan)

(8)Kelistrikan

Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya

mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu

indikator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

2) Perawatan saat menggunakan bor

a) Jaga kebersihan drill dari kotoran dan oli.

b) Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas dan mengalami kerusakan

lainnya.

c) Pastikan bahwa semua bolt dan fitting terpasang dengan kuat.

d) Periksa operasi trigger dengan melepaskan plug.

e) Gunakan hanya chuck key untuk mengencangkan chuck.

3) Keselamatan Kerja saat meggunakan bor

Pada gambar bor tangan listrik, setelah mengencangkan drill bit di dalam chuck

dengan key, lepaskan chuck key sebelum mulai mengebor. Jika tidak melepaskan

key, maka key dapat terlempar dari chuck dan menyebabkan cidera. kemudian lepas

kunci penjepit dari penjepit mata bor (chuck), jangan sampai kunci penjepit

tertinggal pada penjepit mata bor, jika tertinggal akan terlempar saat mesin bor

berputar.

4) Perawatan Mata Bor ( Drill Bit)

a) Jaga kebersihan mata bor dari kotoran dan oli.

b) Simpan mata bor di tempat yang kering untuk mencegah karat.


c) Ketika mengasah mata bor, celupkan bagian ujung mata bor ke dalam air

beberapa kali, jika tidak, bagian ujung akan menjadi lunak dan kehilangan

kemampuan potongnya.

d) Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat saat melakukan

pengasahan.

Penjelasan Mesin Bor dalam Pekerjaan dasar Elektromekanik

1. Penggunaan Mesin Bor dalam Melubangi Pelat Logam

Mengebor pelat logam (drilling sheet metal). Mesin bor (pedestral drill) digunakan

untuk mengebor (melubangi) logam pelat. Pada dasarnya mesin bor terdiri dari meja

kerja yang dapat bergerak dan penjepit mata bor (chuck) yang berputar yang terdiri

dari penjepit (chuck) dan mata bor. Jenis mesin bor dan bagian-bagiannya seperti

yang diperlihatkan pada gambar :

Gambar Mesin Bor

2. Sistem Kerja Mesin Bor Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik

Ada beberapa jenis mesin bor, tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya sama. Mata bor

diputar dengan kecepatan tinggi untuk membuat lubang pada benda kerja. Ukuran

lubang ditentukan oleh diameter mata bor. Dengan menekan hand-feed kebawah mata

bor yang berputar bergerak kebawah juga dan akan membentuk lubang pada benda

kerja.

a. Mengeset mesin bor

Sebelum mulai mengebor, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan :

1) Memasang mata bor.

2) Kencangan dengan kunci penjepit mata bor.

3) Aman terhadap meja kerja.

4) Mata bor terpasang diposisi tengah-tengah.

5) Atur kecepatan sesuai dengan yang diperlukan.

b. Memasang Mata Bor

Cara memasang dan melepas mata bor dari penjepit (chuck) dengan bantuan kunci

penjepit adalah: Terlihat pada gambar,


1) Masukan kunci ke salah satu lubang yang berada disisi penjepit mata bor.

2) Gunakan kunci penjepit untuk memutar penjepit sampai terbuka dan sesuai

dengan mata bor yang anda pilih.

3) Masukan mata bor kedalam penjepit.

4) Putar kunci penjepit untuk mengencangan penjepit mata bor

Gambar Memasang Mata Bor

c. Keamanan Meja Kerja

Pelat logam harus betul-betul aman dan akurat pada saat pengeboran. Karena mata bor

cenderung akan mencengkram pelat logam yang disebabkan oleh putaran. Ini akan

melukai anda atau merusak benda kerja.

1) Cara bekerja dengan aman :

a) Jepit pelat logam diantara papan kayu.

b) Tempatkan pada meja kerja mesin bor.

c) Jepit yang kuat dengan menggunakan klem penjepit, Terlihat pada gambar ,

Gambar Bekerja dengan aman

2) Pengaturan Meja Kerja

a) Pelat logam harus berada pada posisi di tengah-tengah mata bor dan dapat

ditembus dengan kedalaman yang diinginkan.

b) Anda dapat mengatur ketinggian dan posisi meja kerja : seperti gambar

Gambar Pengaturan Kerja

(1)Atur ketinggian meja kerja hingga kira-kira 1 cm diatas benda kerja.

(2)Operasikan hand feed lever kebawah (mesin bor dalam keadaan off), periksa
apakah dapat menembus sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.

(3)Atur posisi horizontal posisi meja kerja sampai mata bor berada diatas tanda yang

telah dititik.

(4)Operasikan lagi hand feed lever kebawah mata bor dalam keadaan tidak berputar,

periksa apakah persi diatas tengah-tengah posisi lubang.

(5)Keraskan pengunci meja kerja agar meja kerja benar-benar aman pada tempatnya.

Terlihat pada gambar posisi tengah mata bor :

Gambar posisi tengah mata bor

d. Mengatur kecepatan mesin bor

Anda harus menghindari penggunaan mesin bor dengan kecepatan terlalu tinggi

sehingga kecepatan berlebihan yang akan mengakibatkan mata bor menjadi terbakar

atau patah. Pada umumnya diameter mata bor dua kali lebih besar, kecepatan yang

diperlukan lambat.

Gambar Posisi van belt untuk kecepatan tinggi.

1) Buka penutup van belt.

2) Naikkan kecepatan untuk lubang yang diameternya kurang dari 3 mm dengan

memindahkan van-belt keatas pulli.

3) Turunkan kecepatan untuk lubang yang diameternya diatas dari 6 mm dengan

memindahkan van-belt kebawah pulli.

4) Yakinkan bahwa van-belt posisinya horizontal.

5) Tutup kembali penutup van belt.

Gambar Posisi van belt untuk kecepatan rendah.

e. Menggunakan Mesin Bor

1) Mengebor lubang pada pelat logam,


Lakukanlah langkah-langkah berikut :

a) Jalankan mesin bor.

b) Turunkan mata bor perlahan-lahan saat mulai pengeboran dilakukan.

c) Naikan mata bor dan periksa ulang apakah mata bor sadah pada posisi tengahtengah.

d) Turunkan kembali mata bor dan teruskan pengeboran. Anda harus

melakukannya dengan tekanan ringan.

e) Pengeboran telah mencapai kedalaman yang diinginkan, selajutnya naikan

mata bor perlahan-lahan sampai bebas dari lubang yang telah dibor.

f) Matikan mesin bor.

2) Memeriksaan kualitas benda kerja yang dibor

a) Jika lubang pada pelat logam telah dibor, sisinya akan menjadi tajam.

b) Jika teknik pengeboran tidak baik, sisinya akan bergerigi pada salah satu sisi

permukaan pelat logam. Ini dapat disebabkan oleh kecepatan yang tidak

sesuai, mata bor tumpul, menurunkan mata bor terlalu cepat.

c) Sisi lubang yang bergerigi berbahaya yang akan melukai anda atau akan

merusak komponen yang lain.

d) Anda harus merealisasikan hal-hal sebagai berikut :

(1) Ukuran lubang dengan ketebalan 0,5 mm.

(2) Halus disekeliling lubangnya.

(3) Tidak bergerigi.

(4) Permukan bebas dari goresan.

Gambar Sisi lubang yang bergerigi.

3. Tindakan Keamanan saat mengoperasikan mesin Bor

Semua mesin dapat membahayakan jika dioperasikan tidak aman. Bagaimanapun juga

peralatan yang berputar secara khusus dapat membahayakan sebab potensi tersebut

pasti akan terjadi. Yang harus diperhatikan dalam pencegahan keamanan sebagai

berikut :

a. Lepaskan sarung tangan yang anda pakai selama pengesetan.

b. Jangan menggunakan mata bor yang lebih besar dari kapasitas penjepitnya.

c. Jangan menggunakan mata bor sebagai penggores atau penitik.

d. Hanya menggunakan mata bor yang tajam dan langkah-langkah yang benar.
e. Pastikan bahwa mata bor telah dijepit dengan kuat pada penjepitnya.

f. Pastikan bahwa kunci penjepit telah dilepas dari penjepitnya.

g. Gunakan kecepatan pengeboran dengan benar.

h. Tutup kembali penutup pulli setelah mengatur kecepatan.

i. Pastikan meja kerja telah aman.

j. Jangan memakai pakaian yang longgar, secara khusus memakai dasi.

k. Lepaskan semua perhiasan yang digunakan.

l. Pakailah kaca mata pengaman.

m.Batasi gerakan rambut yang panjang dengan penutup rambut atau helm pengaman.

n. Yakinkan bahwa putaran msin bor sudah sesuai dengan ketentuan.

o. Jangan melekukan pengesetan selama mesin bor dalam keadaan berputar.

p. Bersihkan bahan terkikis setelah mesin bor berhenti.

q. Jangan menggalkan logam yang terkikis atau kotoran pada permukaan benda kerja.

r. Jangan menggunakan tangan telanjang untuk membersihkan bekas pengeboran.

Gambar Lepaskan sarung tangan dan tutup pelindung V-belt.

4. Kerusakan pada mata bor

a. Ciri-ciri kerusakan pada mata bor

1) Tumpul pada sisi potongnya

2) Bagian sisi potong matabor terpotong.

3) Bengkok.

4) Tangkainya tidak dapat dijepit dengan baik oleh penjepit mata bor (chuck).

b. Penyebab kerusakan

1) Umur penggunaan mata bor sudah terlalu lama.

2) Kesalahan pemilihan kecepatan putar mesin bor saat melakukan pengeboran.

3) Mata bor digunakan untuk melubangi bahan yang keras.

4) Pada saat melakukan pengeboran tidak menggunakan cairan pendingin (coolant).

B. Mesin Gerinda

1. Pengertian Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk memotong/ mengasah
benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah roda gerinda

berputar bersentuhan dengan benda kerja dan terjadi pemotongan/ pengasahan.

2. Jenis- Jenis Gerinda

a. Gerinda Tangan

Gambar Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja.

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong

logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai, kita juga dapat

menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng,

bata, batu alam, kaca, dan lain-lain.

Cara perawatan gerinda tangan :

1. Jaga kebersihan gerinda dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke

dalam ventilasi udara.

2. Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua

bolt, fitting kencang dan jagalah gerinda tetap dalam kondisi yang baik.

3. Periksa mechanical operation dari control lever dengan melepaskan plug.

4. Pelumasan yang baik akan memberikan daya pakai yang lama. Gerinda yang digunakan

pada pekerjaan berat harus diinspeksi dan dilumasi.

a) Mesin Gerinda Duduk

Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat juga digunakan

untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur, golok, kampak, arit, mata

baja, dan perkakas pisau lainnya.

Gambar Gerinda Duduk

Bagian – bagian mesin gerinda diantaranya adalah :

(1) Power Transmission


Power Transmission grinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran.

Power Transmission grinda berupa spindle.

(2) Batu Gerinda (Point Of Operation)

Point Of Operation grinda ini merupakan bagian mesin yang dirancang untuk

mengasah atau mengikis benda kerja.

(3) Pelindung yang dapat diatur

Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas

badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.

(4) Heavy wheel guard

Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung gerinda pada saat berputar dan

merupakan pelindung tetap.

(5) Meja Benda

Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan

mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

Penjelasan Mesin Gerinda dalam Pekerjaan Dasar Elektromekanik

1) Pengertian Mesin Gerinda

Menggerinda merupakan pekerjaan pengurangan ukuran benda kerja untuk membuat

benda kerja menjadi rata, halus, mengkilap ataupun tidak tajam sesuai dengan bentuk yang

di inginkan setelah dilakukan proses pengerjaan awal, seperti hasil las atau pemotongan.

2) Jenis-jenis Mesin gerinda

3. Mesin gerinda tangan horisontal

4. Mesin gerinda tangan vertical

Gambar Mesin gerinda tangan horisontal dan mesin gerinda vertical

Cara menggunakan gerinda pada saat menyelesaikan pekerjaan elektromekanik :

(1) Pastikan agar grinding disc berada pada sudut 150 dengan benda yang digerinda.

(2) Pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang saat proses

penggerindaan.

(3) Hentikan penggerindaan pada interval tertentu untuk mengistirahatkan tangan dan

lengan.

(4) Setelah selesai menggerinda, lepaskan power dan letakkan gerinda di atas bangku
dengan disc menghadap ke atas. Jangan meletakkan gerinda dengan menghadap ke

bawah sampai disc berhenti berputar.

C. Alat Ukur Mekanik

1. JANGKA SORONG

a. Pengertian Jangka Sorong

Jangka Sorong atau dalam bahasa asing disebut vernier caliper adalah alat yang

digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas rahang tetap yang

memiliki skala utama dan rahang geser yang memiliki skala nonius. Umumnya terbuat

dari baja tahan karat. Alat ini memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm dan

dapat mengukur panjang benda sampai 20 cm.

Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna

maupun alat. Sebagian buatan terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada

versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm (19 mm dalam skala utama

dibagi dalam 20 bagian dalam skala pembagi) untuk jangka sorong dibawah 30cm, dan

0.01 untuk yang di atas 30cm.

b. Bagian-Bagian Jangka Sorong dan fungsinya

Berikut ini adalah gambar bagia-bagian jangka sorong :

Gambar Bagian-bagian jangka sorong

1) Rahang Dalam

Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam

berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda.

2) Rahang Luar

Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar

berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda

3) Depth probe atau pengukur kedalaman

Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda

4) Skala utama (dalam cm)

Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil

pengukuran utama dalam bentuk centimeter(cm).

5) Skala utama (dalam inchi)


Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil

pengukuran utama dalam bentuk inchi.

6) Skala nonius (dalam mm)

Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran fraksi

dalam bentuk milimeter (mm).

7) Skala nonius (dalam inchi)

Skala nonius dalam bentuk satuan inchi memiliki fungsi sebagai skala pengukuran

fraksi dalam bentuk inchi.

8) Pengunci

Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya

proses pengukuran misal rahang dan Depth probe.

c. Jenis-jenis Jangka Sorong

Ada beberapa jenis jangka sorong yang umum digunakan,yaitu sebagai berikut:

1) Jenis Jangka Sorong berdasarkan bentuk skalanya

a) Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)

Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap

dan skala nonius atau vernieryang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian

jangka sorong ini adalah 0,1 mm.

b) Jangka Sorong Analog (dial Caliper)

Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk

skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah

dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.

c) Jangka Sorong Digital (digital caliper)

Jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya

saja untuk skala noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung

terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka

sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
2) Jenis Jangka Sorong berdasarkan fungsinya

a) Jangka Sorong Alur Dalam (Inside Grove caliper)

Jangka sorong ini memiliki bentuk rahang yang lebih panjang dari rahang jangka

sorong manual. Fungsi dari jangka sorong ini adalah untuk mengukur diameter dalam

suatu tabung yang bentuknya berlekuk-lekuk, seperti toples dan botol.

b) Jangka Sorong Ketinggian (Height Vernier Caiper)

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda secara lebih

akurat dan detail

c) Jangka Sorong Pipa (Tube Thickness Calipper)

Jangka sorong ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan pipa atau tabung

yang berdiameter kecil.

d) Jangka Sorong Jarak Pusat (Centerline Caliper)

Jangka Sorong ini digunakan untuk mengukur jarak antara satu lubang dengan

lubang lainnya atau jarak antara lubang dengan tepi suatu permukaan benda

e) Jangka Sorong Gigi Gear (Gear Tooth Vernier Calipers)

Digunakan untuk mengukur ketebalan gigi-gigi pada gear yang umumnya ditemukan

pada alat-alat kendaraan atau pada spare part mesin.

f) Jangka Sorong Cakram (Disc brake vernier calipers)

Digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan cakram logam.


d. Fungsi Jangka Sorong

Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang, ketebalan, diameter dalam dan

diameter luar suatu benda sekaligus dapat digunakan untuk mengukur kedalaman suatu

benda.

e. Manfaat jangka sorong

Dibandingkan alat ukur panjang lainnya adalah jangka sorong dapat mengukur (panjang,

ketebalan, diameter dalam, diameter luar dan kedalaman) benda yang berukuran kecil

dengan ketelitian yang cukup bagus. Namun, jangka sorong tidak dapat digunakan pada

benda yang lebih besar.

f. Kegunaan Jangka Sorong

Jangka sorong memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut:

1) Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang berukuran kecil atau tipis, seperti seng,

plat aluminium dan sebagainya.

2) Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang berbentuk bulat atau lingkaran,

seperti kelereng, uang koin dan sebagainya.

3) Untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang berbentuk lingkaran berongga,

seperti cincin, gelang dan sebagainya.

4) Untuk mengukur kedalaman suatu benda yang berbentuk tabung, seperti botol, gelas

dan sebaginya.

g. Prinsip Kerja Jangka Sorong

Prinsip kerja jangka sorong adalah benda ukur ditahan pada salah satu sisi/permukaannya

oleh rahang ukur tetap, kemudian rahang geser digeserkan sehingga rahang ukur gerak

menempel pada sisi lainnya. Pada saat benda ukur dijepit pengukur dapat membaca posisi

garis indeks pada skala ukur, bila perlu dikunci, kemudian baru dibaca hasil

pengukurannya.

h. Membaca hasil pengukuran jangka sorong

Cara Membaca hasil pengukuran jangka sorong adalah sebagai berikut:

1) Bacalah skala utama yang berhimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala

nonius

2) Baca skala nonius yang tepat berhimpit dengan skla utama

3) Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan

Hasil = skala utama +

(skala nonius yg berhimpit x skala terkecil jangka sorong)

i. Kesalahan-kesalahan pada jangka sorong


Pada jangka sorong kesalahan yang terjadi biasanya pada saat awal sebelum pengukuran,

yaitu ketika rahang geser dan rahang tetap di tutup rapat. Posisi angka nol pada skala

nonius tidak tetap berada di posisi angka nol pada skala utama, kadang bisa lebih atau

kurang. Kelebihan atau kekurangan penunjukkan skala tersebut biasa dinamakan dengan

kesalahan nol (zero error), antara lain :

1) Jika posisi nol pada skala nonius berada di sebelah kanan posisis nol pada skala utama

atau dinamakan juga kesalahan nol positif, maka hal ini berarti bahwa hasil pengukuran

lebih dari nilai sebenarnya, sehingga untuk mendapatkan nilai yang sebanarnya

digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai sebenarnya = hasil pengukuran – kesalahan nol

2) Jika posisi nol pada skala nonius berada di sebelah kiri posisi nol pada skala utama atau

dinamakan juga kesalahan nol negatif, maka hal ini berarti bahwa hasil pengukuran

kurang dari nilai sebenarnya sehingga untuk mendapatkan nilai sebenarnya sehingga

untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya digunakan rumus sebagai berikut:

Nilai sebenarnya = hasil pengukuran + kesalahan nol

2. MIKROMETER SEKRUP

a. Pengertian Mikrometer Sekrup

Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw gauge adalah

alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang terdiri atas poros tetap yang

berperan sebagai skala utama dan poros putar yang berperan sebagai skala nonius.

Tingkat ketelitian mikrometer sekrup ini mencapai 0,01 mm dan mampu mengukur

ketebalan atau diameter benda yang sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal

panjang benda 25 mm.

b. Bagian-bagian Mikrometer sekrup dan fungsinya

Berikut ini gambar bagian-bagian mikrometer sekrup

1) Bingkai (Frame)
Frame ini menyerupai bentuk huruf C atau U. frame ini terbuat dari bahan logam

tahan panas dengan desain yang cukup tebal dan kuat bertujuan untuk meminimalisir

terjadinya pemuaian panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.

Selain itu, frame ini juga dilapisi dengan lapisan plastik guna menghindari terjadinya

transfer panas dari tangan pengukur terhadap logam saat pengukuran

2) Poros Tetap (Anvil)

Poros tetap berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur.

3) Poros Gerak (Spindle)

Poros gerak merupakan sebuah silinder logam yang dapat digerakkan maju-mundur,

menjau atau mendekati poros tetap.

4) Pengunci (Lock Nut)

Pengunci berfungsi untuk menahan poros gerak agar tidak bergerak saat proses

pengukuran suatu benda.

5) Sleeve

Merupakan batang logam tempat terletaknya skala utama (dalam satuan mm)

6) Thimble

Merupakan batang logam yang dapat diputar, berukuran lebih besar dari sleeve dan

merupakan tempat terletaknya skala nonius atau skala putar (dalam satuan mm)

7) Ratchet

Berfungsi untuk mengencangkan poros gerak jika sudah menyentuh benda dengan cara

diputar searah jarum jam sampai terdengar suatu bunyi ketukan logam (tik). Untuk

memastika ujung poros gerak telah menempel sempurna dengan benda

maka ratchet dapat diputar sebanyak 2-3 putaran.

c. Jenis-jenis Mikrometer Sekrup

Macam-macam mikrometer sekrup dibedakan menjadi dua, ayitu berdasarkan jenis skala

dan berdasarkan fungsinya :

1) Jenis Mikrometer Sekrup berdasarkan jenis skalanya

a) Mikrometer Sekrup Manual

Gambar 2.12 Mikrometer Sekrup Manual

Mikrometer jenis ini, skalanya terdiri atas skala utama dan skala nonius. Sesuai namanya

peembacaan hasil pengukuran masih manual melalui serangkaian perhitungan dari hasil
skala utama dan nonius.

b) Mikrometer Sekrup Digital

Gambar 2.13 Mikrometer Sekrup Digital

Skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan

mikrometer ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan.

2) Jenis Mikrometer Sekrup berdasarkan fungsinya

a) Mikrometer Luar

Gambar 2.14 Mikrometer luar

Mikrometer luar adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter luar

suatu benda.

b) Mikrometer Dalam

Gambar 2.15 Mikrometer Dalam

Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur diameter

suatu lubang.

c) Mikrometer Kedalaman

Gambar 2.16 Mikrometer Kedalaman

Mikrometer dalam adalah jenis mikrometer yang digunakan untuk mengukur kedalaman

suatu lubang.
d. Fungsi Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran

milimeter atau beberapa centimeter saja. Dan juga dapat berfungsi untuk mengukur

panjang/ ketebalan/ diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja,

aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan

mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih

presisi.

e. Kegunaan Mikrometer Sekrup

Kegunaan mikrometer sekrup ada empat, yaitu:

1) Untuk mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis seperti lempeng baja,

aluminium bahkan kertas

2) Untuk mengukur diameter luar suatu benda yang sangat kecil seperti diameter

bantalan peluru, kabel, kawat dan sebagainya.

3) Untuk mengukur garis tengah lubang pada suatu benda yang cukup kecil.

4) Untuk mengukur kedalaman suatu lubang yang cukup kecil seperti lubang pada pipa

dan sebagainya.

f. Skala pada Mikrometer Sekrup

Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;

Gambar Skala Mikrometer Sekrup

a. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk

oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup.

b. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan

garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm.

g. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup

Adapun langkah – langkah untuk menggunakan mikrometer sekrup adalah:

1) Memutar bidal (pemutar) berlawananarah dengan arah jarum jam sehinggga ruang

antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan diukur.

2) Meletakkan benda diantara kedua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang geser.

3) Memutar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang akan diukur

terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.


4) Memutar pemutar kecil(roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala nonius pada

pemutar besar sudah tidak bergeser lagi.

5) Membaca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius.

Beberapa hal yang diperlukan sewaktu menggunakan mikrometer sekrup:

1) Permukaan benda ukur, mulut ukur dari mikrometer sekrup harus dibersihkan dahulu

adanya kotoran, terutama bekas proses pengukuran dapat menyebabkan kesalahan ukur

maupun merusak permukaan mulut ukur.

2) Sebelum dipakai kedudukan nol mikrometer sekrup harus diperiksa. Kedudukan nol

disetel dengan cara merapatkan mulut ukur dengan ketelitian silinder tetap diputar dengan

memakai kunci penyetel sampai garis referensi dari skala tetap bertemu dengan garis nol

dari skala putar.

3) Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur. Apabila dimensi

tersebut cukup satu bar maka poros ukur dapat digerakkan dengan cepat dengan cara

menyelindingkan silinder putat pada telapak tangan. Jangan sekali-kali memutar

rangkanya dengan memegang silinder putar seolah-olah memegang mainan kanak-kanak.

4) Benda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer sekrup di telapak tangan

kanan, dan ditahan oleh kelingking, jari manis, serta jari tengah. Telunjuk dan ibu jari

dugunakan untuk memutar silinder pusat.

h. Prinsip Kerja Mikrometer Sekrup

Cara kerja mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:

Pada bagian Sleeve terdapat skala utama yang berisi angka 1,2,3,4 dst (bagian atas) dan

angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak antar 2 skala terkecil skala utama

adalah 0, 5 mm.

Sedangkan pada bagian Thimble terdapat skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan

5). Jika thimble diputar satu kali putan penuh (maju atau mundur) maka skala utama akan

bertambah 0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 = 0,01 mm,

artinya jarak antara 2 skala terkecil skala nonius adalah 0,01 mm.

i. Cara Membaca Hasil Pengukuran pada Mikrometer Sekrup

Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup :

1) Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari

rahang geser ( skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung

silinder luar rahang geser).

2) Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala utama.

3) Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan :


Hasil =(skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)

3. MISTAR / PENGGARIS

a. Pengertian Mistar / Penggaris

Mistar atau penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk

menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus

sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga sikusiku 30°–60°). Penggaris
dapat terbuat dari plastik, logam (baja), berbentuk pita dan

sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

Skala terkecil penggaris atau mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Jadi, tingkat ketelitian

penggaris sama dengan 1 mm atau 0,1 cm (tetapi, ada juga penggaris atau mistar yang

tingkat ketelitiannya 0,5 cm).

b. Bagian- Bagian Mistar / Penggaris

Gambar Mistar

Adapun bagian-bagian penggaris adalah:

1) Skala, biasanya terdapat 2 skala dalam penggaris, satu dalam cm dan yang lainnya

dalam inci

2) Angka, yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran

3) Satuan, untuk mengingatkan tentang satuan dari penggaris.

c. Jenis- Jenis Mistar / Penggaris

a. Mistar Baja

Pada pekerjaan dasar elektromekanik umumnya mistar terbuat dari baja. Satu sisi mistar

diberi satuan ukuran metrik dan sisi lain diberi satuan ukuran imperial, namun ada mistar

yang hanya mencantumkan satu sistem ukuran pada salah satu sisinya, misalnya hanya

metrik atau imperial.

Panjang mistar antara 10 cm s.d. 1 meter, namun yang biasa digunakan di bengkel kerja

bangku adalah mistar berskala ukur ganda dengan panjang 30 cm atau 12" (1foot). Bila

diperlukan yang lebih panjang, tersedia pula mistar lipat dan mistar gulung (rol mistar).

Gambar Mistar baja berskala ganda (metrik dan imperial)


b. Penggaris Siku

Penyiku Penyiku atau siku-siku merupakan salah satu alat pada pekerjaan dasar

elektromekanik yang terbuat dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut

pada benda kerja.Umumnya penyiku memiliki besaran sudut 90: dan 135:. Ada juga

penyiku yang dapat distel (penyiku lipat), penyiku lipat bahkan sudah ada yang dilengkapi

dengan layar baca digital.

Gambar Penggaris Siku

d. Fungsi Mistar Baja

Mistar baja berfungsi sebagai pengganti straight edge untuk memeriksa kerataan misalnya

kerataan kepala silinder motor. Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja terdapat

guratan-guratan sebagai sisi ukur.

Untuk ukuran metrik :1 cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama,sedangkan

pada ukuran inchi/dim,1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8 ”,

1/16”, 1/32”.

Selain mistar baja,di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukur

bagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa

diukur dengan mistar baja.

e. Cara Menggunakan Mistar/ Penggaris

Adapun cara menggunakan penggaris adalah sebagai berikut :

1) Letakkan penggaris pada Garis yg ingin diukur panjangnya. Pastikan pada salah satu

ujungnya berada pada titik nol

2) Perhatikan ujung lain pada penggaris,

3) Baca hasil pengukurannya. Jika menggunakan cm, 1 garis adalah 0,1 cm.

f. Cara Menggunakan Mistar Baja

Penggunaan mistar baja dapat dilakukan dengan cara berikut :

1) Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan atau balok landas.

2) Letakkan mistar baja diatas benda ukur, letakkan titik nol atau ujung mistar baja pada

balok landas.

3) Baca dimensi atau ukuran panjang benda ukur.

g. Contoh Hasil penggukuran menggunakan Mistar/ Penggaris


Contoh:

Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada ujung

akhir benda yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua (atau

garis 25 dan 26 dari angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.

Jadi secara matematisnya:

Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)

= 2,5 cm + 0,05 cm

= 2,55 cm

D. RANGKUMAN

1. Untuk bekerja dibidang kelistrikan dan elektro, baik merakit maupun memperbaiki.

Alat-alat bantu tersebut berupa alat-alat tangan maupun alat-alat listrik.

2. Jenis atau macam peralatan tangan tersebut antara lain berupa:

a. Kikir

b. Obeng

c. Tang

d. Palu

e. Solder

f. Gergaji tangan

3. Peralàtan yang sumber tenaganya bukan dari tenaga manusia, tetapi bersumber dari

listrik atau tenaga pneumatis (gas) disebut peralatan bertenaga (power tools).

4. Jenis mesin bor terdiri dari : Bor tangan listrik, Bor angina, dan bor duduk (meja).

5. Mesin bor (pedestral drill) digunakan untuk mengebor (melubangi) logam pelat.

6. Sistem kerja mesin bor :

a. Mengeset mesin bor

b. Memasang mata bor

c. Keamanan meja kerja

d. Mengatur kecepatan mesin bor

e. Menggunakan mesin bor

7. Salah satu mesin yang digunakan untuk memotong/ mengasah benda kerja dengan
tujuan tertentu disebut mesin gerinda.

8. Fungsi utama mesin gerinda duduk pada pekerjaan dasar elektromekanik adalah untuk

mengasah mata bor.

9. Mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi

dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai.

10. Ketelitian dari jangka sorong adalah 0,1 mm.

11. Jangka sorong memiliki fungsi sebagai alat untuk mengukur panjang,

kedalaman,diameter dalam dan diameter luar suatu benda.

12. Prinsip kerja jangka sorong adalah benda ukur ditahan pada salah satu

sisi/permukaannya oleh rahang ukur tetap, kemudian rahang geser digeserkan sehingga

rahang ukur gerak menempel pada sisi lainnya.

13. Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang

terdiri atas poros tetap yang berperan sebagai skala utama dan poros putar yang

berperan sebagai skala nonius.

14. Jenis mikrometer berdasarkan skalanya adalah jenis mikrometer manual dan

mikrometer digital

15. Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup adalah :

a. Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari

rahang geser ( skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung

silinder luar rahang geser).

b. Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala

utama.

c. Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan : Hasil =(skala utama x 0,5 mm) +

(skala nonius x 0,01 mm)

Anda mungkin juga menyukai