Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Membongkar dan melilit kumparan merupakan modul yang memiliki ruang
lingkup cara membongkar dan menggulung ulang stator motor listrik arus bolak
balik 1 phasa dan motor induksi 3 fasa.
Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar kegiatan belajar 1, tentang cara
membongkar dan memasang motor 1 fasa maupun motor arus bolak – balik 3
fasa, kegiatan belajar 2 berisi tentang lembar percobaan untuk menggulung ulang
stator motor induksi 1 fasa. Sedangkan kegiatan belajar 3 berisi tentang
percobaan untuk menggulung ulang stator motor induksi 3 fasa.
Dengan menggunakan modul ini diharapkan peserta diklat dapat menguasai
dan menggulung ulang stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 fasa.

B. Prasyarat
Untuk dapat mengerjakan modul pemelajaran yang berjudul PERBAIKAN MOTOR
LISTRIK“MELILIT DAN MEMBONGKAR KUMPARAN” hendaknya peserta diklat
harus memiliki kemampuan awal, yaitu :
 Peserta diklat menguasai teori – teori dasar listrik arus bolak – balik
 Peserta diklat menguasai rangkaian seri / paralel beban
 Peserta diklat menguasai rangkaian magnetis
 Peserta diklat menguasai prinsip konversi energi
 Peserta diklat menguasai rangkaian listrik 3 fasa
 Peserta diklat terampil menggunakan alat – alat kerja tangan pada
pekerjaan kerja bangku dan montosa.

1
Modul PTL.HAR 006 (1) A
C. Petunjuk Penggunaan Modul

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal maka dalam menggunakan


modul ini peserta diklat harus memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Pahamilah terlebih dahulu lembar informasi sebelum membelajari lembar
kerja.
2. Apabila belum paham maka diskusikan dengan teman atau tanyakan
kepada instruktur
3. lembar kerja dimaksudkan untuk memperdalam pemahaman teori, oleh
karena itu disarankan untuk melakukan langkah demi langkah pada lembar
kerja bersama kelompok kecil, sehingga akan terjadi interaksi dan diskusi
tentang pemahaman materi dengan baik.
Prasyarat belajar modul ini harus benar benar dipenuhi, agar tidak terjadi hal –
hal yang tidak diinginkan.

D. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang diharapkan setelah menyelesaikan modul ini, adalah
 Peserta diklat dapat melepas tutup gandar / stator motor arus bolak balik 1
phasa maupun 3 fasa.
 Peserta diklat dapat melepas kumparan – kumparan stator yang telah rusak
/ terbakar
 Peserta diklat dapat memilih dan mengukur penambang kawat / kawat
yang digunakan untuk belitan – belitan motor induksi 1 phasa maupun 3
phasa.
 Peserta diklat dapat melilit ulang motor induksi 1 fasa maupun 3 fasa.

2
Modul PTL.HAR 006 (1) A
3
Modul PTL.HAR 006 (1) A
E. KOMPETENSI : Melilit dan membongkar kumparan
KODE : PTL.HAR.006(1).A
DURASI PEMELAJARAN : 200 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 1 1 1 1

Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:


Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhi
KONDISI KINERJA Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan
Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja
yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Merencanakan dan mem- Prinsip kerja dan sirkit Meliputi pengatahuan Mentaati kebijakan dan Mempelajari prinsip kerja Membuat rencana pe-
persiapkan pekerjaan komponen dipelajari keterampilan dan sikap prosedur K3 yang dan sirkit komponen kerjaan melilit dan mem-
sesuai dengan manual kerja yang berkaitan diper-syaratkan dalam peralatan listrik bongkar kumparan
Penguraian dan perlakitan dengan pembongkaran melilit dan Memahami kebijakan dan Memilih dan menyiapkan
direncanakan dan dan penggulungan membongkar prosedur K3 dalam bahan dan perlaatan
dipersiapkan untuk kumparan pada kumparan melilit dan membongkar yang dibutuhkan dalam
menjamin bahwa peralatan listrik serta kumparan peralatan melilit dan membongkar
kelayakan dan prosedur pengatahuan dan listrik kumparan
K3 diikuti keterampilan Mengidentifikasi kebutuhan Menyiapkan tempat/ ruang
Kebutuhan bahan dan pendukung yaitu bahan dan peralatan untuk pelaksana-an
peralatan diidentifikasi Kesehatan dan yang diperlu-kan untuk pekerjaan melilit dan
dan dipersiapkan sesuai keselamatan kerja melilit dan membongkar mmebongkar kumparan
dengan rencana kerja serta penggunaan kumparan
Tempat/ruang kerja diper- perkakas.
siapkan dengan
mempertim-bangkan K3
Kebijakan dan proses K3 di-
pernuhi sesuai dengan
per-syaratan pekerjaan
Mebongkar kumparan Rangkaian sirkit dalam Meliputi pengatahuan Mengikuti prosedur yang Memahami penggunaan Melakukan pengecekan dan
pada peralatan listrik keada-an terisolasi (jika keterampilan dan sikap telah ditetapkan dalam peralatan dan urutan pengukuran dalam
diperlukan) melalui kerja yang berkaitan pengecekan dan kerja dalam melilit dan keadaan rangkaian ter-
prosedur pengecekan dengan pembongkaran pengu-kuran membongkar kumparan isolasi
dan pengukuran yang dan penggulungan Menggunakan peralatan Membongkar rangkaian

4
Modul PTL.HAR 006 (1) A
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
telah ditetapkan. kumparan pada yang sesuai dengan kelistrikan dan kumpar-
Rangkaian kelistrikan dan peralatan listrik serta ke-tentuan dalam an
kumparan dibongkar pengatahuan dan prosedur
dengan menggunakan keterampilan Mengikuti urutan kerja
peralatan dan urutan pendukung yaitu sesuai dengan
kerja sesuai dengan Kesehatan dan prosedur yang
prosedur yang keselamatan kerja ditetapkan
ditetapkan serta penggunaan
perkakas.
Merakit kumparan pada Kumparan yang akan di- Meliputi pengatahuan Mengikuti prosedur pe- Memahami cara meme- Memeriksa kumparan yang
peralatan listrik pasang diperiksa sesuai keterampilan dan sikap meriksaan kumpran riksa kumparan yang akan dipasang
dengan prosedur kerja yang berkaitan yang ditetapkan akan dipasang Merakit kumparan per-
pemeriksa-an yang dengan pembongkaran Memahami tata urutan alatan listrik
ditetapkan dan penggulungan perakitan kumparan
Kumparan dirakit sesuai kumparan pada
dengan tata urutan peralatan listrik serta
perakitan yang pengatahuan dan
ditetapkan keterampilan
pendukung yaitu
Kesehatan dan
keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.
Memeriksa dan melapor- Pemeriksaan akhir dilakukan Meliputi pengatahuan Mengikuti prosesur pe- Memahami cara mem-buat Melakukan pemeriksaan
kan penyelesaian untuk keterampilan dan sikap laporan penyelesaian laporan penyele-saian akhir penyelesaian pe-
pekerjaan memastikan/menjamim kerja yang berkaitan pekerjaan pekerjaan kerjaan melilit dan mem-
bahwa perakitan dan dengan pembongkaran bongakr kumparan
pengu-raian komponen dan penggulungan Membuat laporan pe-
listrik/ elektronika telah kumparan pada nyelesaian pekerjaan
memenuhi persyaratan peralatan listrik serta
yang ditetapkan pengatahuan dan
Penyelesaian pekerjaan dila- keterampilan
porkan sesuai dengan pendukung yaitu
prosedur yang Kesehatan dan
ditetapkan keselamatan kerja
serta penggunaan
perkakas.

5
Modul PTL.HAR 006 (1) A
BAB II
PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT

Kompetensi : Melilit dan Membongkar Kumparan


Sub Kompetensi :1. Merencanakan dan mem-persiapkan pekerjaan
2. Mebongkar kumparan pada peralatan listrik
3. Merakit kumparan pada peralatan listrik
4. Memeriksa dan melapor-kan penyelesaian pekerjaan

Kompetensi
Sub Tempat Alasan Disetujui
Tanggal Waktu
Kompetensi Pencapaian Perubahan Oleh Guru
Jenis Kegiatan

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Belajar 1

MERENCANAKAN DAN MEMPERSIAPKAN PEKERJAAN

Lembar Informasi

6
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Pada lembar kegiatan belajar 1, kita akan mempelajari mengenai
bagaimana cara merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan. Dalam hal ini, kita
perlu merencanakan dan mempersiapkan motor - motor jenis apa yang akan kita
bongkar atau kita lilit. Untuk pekerjaan ini kita merencanakan dan menyiapkan
jenis motor - motor induksi satu phasa dan motor induksi tiga phasa. Kita memilih
jenis motor jenis ini banyak dimanfaatkan dilingkungan industri maupun
pemakaian di masyarakat.
Secara teoritis motor induksi satu phasa dapat kita bedakan menjadi :
1. Motor phasa belah.
2. Motor kapasitor.
3. Motor kutub bayangan
4. Dan lain - lain.

Sedangkan motor induksi tiga phasa (Three phase induction motor) juga
disebut dengan poly phase induction motor adalah suatu motor listrik yang
mempunyai 3 buah kumparan stator yang dipasang pada keliling stator yang
letaknya masing - masing bergeser 120 o listrik maupun mekanik. Sesuai dengan
namanya, maka motor jenis ini memerlukan sumber tegangan bolak - balik tiga
phasa.
Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2
bagian utama yaitu :

7
Modul PTL.HAR 006 (1) A
1. Stator
Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan motor sinkron
maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan
kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor akan membawa belitan
menurut jenis motornya misalkan motor satu fasa, maka statornya akan
membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa
sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan membawa belitan
tiga fasa yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub
dari suatu motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor.
Makin banyak jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang
dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka putaran
yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung dari :
F .60
Ns 
p

Ns = Putaran sinkron
F = Frekuensi jala – jala
P = Jumlah pasang kutub

2. Rotor
Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Rotor Sangkar
Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor
dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah paling
sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri dari
inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan alur / slot dan diisi dengan
tembaga atau alumunium yang berbentuk batangan.
b. Rotor Belit
Rotor ini memiliki belitan – belitan kawat jadi kalau didistribusikan maka
motor jenis ini juga dapat kita fungsikan sebagai alternator (generator)

8
Modul PTL.HAR 006 (1) A
dengan demikian pada rotor ini akan memiliki kutub – kutub pada stator
belitan internal rotor dari motor ini dihubungkan secara bintang (tiga fasa)
kemudian terminal belitan tersebut dikeluarkan dan disambungkan ke tiga
buah slip ring terisolasi yang diletakkan pada tangkai dengan sikat
diatasnya. Ketiga sikat ini secara eksternal dihubungkan ke suatu reostat
yang membentuk bintang. Reostat pada motor ini berfungsi untuk
meningkatkan torsi asut motor pada saat periode pengusutan. Apabila
motor ini bekerja pada kondisi normal, maka slip ring secara otomatis
terhubung pendek. Sehingga ring diatas tangkai terhubung bersama oleh
suatu logam yang tertekan selanjutnya secara otomatis
sikat tersebut terangkat dari slip ring yang berfungsi untuk mengurangi rugi
– rugi gesekan.

Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai


konsturksi tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas dan
terminal hubung.

Lembar Kerja
Alat
1. Obeng kembang dan pipih (sedang) 1 Buah
2. Kunci pas 1 Buah
3. Kunci ring 1 Buah
4. Tracker 1 Buah
5. Martil (palu) besi 0,5 Kg 1 Buah
6. Palu karet 1 Buah
7. Penitik 1 Buah
8. Tang potong 1 Buah
9. Tang lancip 1 Buah
10. Tang kombinasi 1 Buah
11. Snap tang 1 Buah

9
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Bahan
1. Motor induksi 1 fasa 1 Buah
2. Motor induksi 3 fasa 1 Buah
3. Kertas gosok (halus) 1 Buah
4. Grease (stempet) 1 Buah

Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian Praktik
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
4. Hati – hati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator
5. Hindarkan bagian – bagian motor dari kotoran (debu)
6. Hati – hati dalam melakukan praktik

10
Modul PTL.HAR 006 (1) A
KEGIATAN BELAJAR 2

MEMBONGKAR KUMPARAN PADA PERALATAN LISTRIK

Lembar Informasi

Pada lembar kegiatan belajar 2, kita mempelajari bagaimana cara


membongkar kumparan pada peralatan listrik khususnya kumparan pada motor
induksi satu phasa maupun tiga phasa (seperti gambar 1 )

Gambar 1

Lembar Kerja
Alat
1. Obeng kembang dan pipih (sedang) 1 Buah
2. Kunci pas 1 Buah
3. Kunci ring 1 Buah
4. Tracker 1 Buah
5. Martil (palu) besi 0,5 Kg 1 Buah

11
Modul PTL.HAR 006 (1) A
6. Palu karet 1 Buah
7. Penitik 1 Buah
8. Tang potong 1 Buah
9. Tang lancip 1 Buah
10. Tang kombinasi 1 Buah
11. Snap tang 1 Buah

Bahan
1. Motor induksi 1 fasa 1 Buah
2. Motor induksi 3 fasa 1 Buah
3. Kertas gosok (halus) 1 Buah
4. Grease (stempet) 1 Buah

Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian Praktik
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar.
3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya
4. Hati – hati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator
5. Hindarkan bagian – bagian motor dari kotoran (debu)
6. Hati – hati dalam melakukan praktik

Langkah Kerja
1. Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup)
2. Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker
3. Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan penitik
4. Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate)
5. Lepaskanlah tutup stator
6. Keluarkanlah rotor dari dalam stator

12
Modul PTL.HAR 006 (1) A
7. Amatilah bagian – bagian dari motor dengan teliti
8. Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu melepas dengan
benar.
9. Pastikanlah rotor berputar secara bebas atau ringan
10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk motor dengan jenis yang lain.

2
3
4
5

Gambar 2
Motor kapasitor setelah dibongkar dan dikeluarkan rotornya
Keterangan
1. Tutup luar (pelindung kipas)
2. Kipas Angin (air fan)
3. Tutup kepala kumparan
4. Kotak terminal
5. Kapasitor
6. Rumah stator
7. Baut iser
8. Rotor

13
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Lembar Latihan
1. Apakah tujuan kita harus memberikan tanda pada kedua tutup rumah
stator dan kepala kumparan ?
2. Apakah tujuan kita membersihkan rotor dari kotoran ?
a. Tulislah langkah – langkah urutan yang benar dari melepas rotor pada
rumah stator yang aman dan benar ?

14
Modul PTL.HAR 006 (1) A
KEGIATAN BELAJAR 3

MERAKIT KUMPARAN PADA PERALATAN LISTRIK

Lembar Informasi
1. Bentuk Kumparan Stator
Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 2
macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam
alur – alur stator. Bentuk kumparan – kumparan yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat
dinamakan dengan lilitan spiral (seperti gambar 3a).
b. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar 3b.
c. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar 3c.

Gambar 3
a. Bentuk kumparan jerat
b. Bentuk kumparan sepusat
c. Bentuk kumparan gelombang.

15
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Fungsi dari kedua jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor – motor (generator)
dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah
keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang
lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistem kosentris.
b. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak
digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun
ada juga secara khusus motor – motor dengan kapasitas kecil
menggunakan kumparan dengan tipe spesial.
c. Kumparan gelombang / wave winding untuk motor dengan belitan sistem
ini banyak digunakan kapasitor besar.

2. Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa


Motor – motor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor
induksi 2 fasa. Hal semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor induksi 1
fasa terdapat 2 jenis kumparan, yaitu kumparan utama (running winding =
RW = RV) dan kumparan bantu (starting winding = SW = RB) kedua
kumparan tersebut mempunyai penampang kawat dan jumlah lilitan yang tidak
sama. Tetapi ada kalanya hal tersebut dibuat hampir sama.

Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan
jumlah lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki
luas penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit.
Apabila motor induksi 1 fasa kita suplay dengan tegangan tertentu, maka
besarnya arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat
kita tuliskan Ir dan Is akan mempunyai nilai yang berbeda. Dengan demikian
hal tersebut akan berpengaruh pada nilai arus Iu dan Is yang mempunyai
penggeseran fasa 90o listrik (90o el).

16
Modul PTL.HAR 006 (1) A
a. Langkah Kumparan
Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang
dibentuk antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg.
Untuk mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan
harus sama dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut
antara kutub utara (U) dan kutub selatan (S) yang paling berdekatan.
Sedangkan jarak kutub diberi tanda Tho () dan satu jarak kutub adalah
180o listrik. Apabila jumlah pasang kutub suatu motor adalah p, maka
jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan antara derajat lingkaran
(derajat busur = obs) dan derajat listrik ( oel) kita kaitkan dengan kutub,
maka dapat kita ambil contoh =
Untuk = P = 1, maka 360obs = 1 x 360oel
P = 2, Maka maka 360obs = 2 x 360oel
P = 3, Maka maka 360obs = 3 x 360oel

Dengan demikian perbandingan antara obs dan oel dapat dituliskan dengan
rumus :
aobs = p.aoeL
Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur, maka kisar
sudut satu kali keliling stator atau G alur adalah 360 o bs. Apabila sebuah
motor mempunyai sebanyak G alur adalah = p.360 oeL. satu keliling stator
= 2p jarak kutub atau G alur = 2p jarak kutub.
G
Jadi : satu jarak kutub = 1E = 180 o eL = 2 p Alur , karena langkah

kumparan Yg = 1E, maka langkah kumparan menjadi :


G
Yg 
2 p Alur

Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka diperlukan jumlah


belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada satu alur stator.

17
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Untuk itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur. Artinya untuk satu
buah alur kumparan akan dibagi menjadi beberapa belitan (kumparan).
Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang kutub dengan
satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan yang terdiri dari
beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan dua
buah alur stator dengan demikian, untuk motor induksi satu fasa yang

G
mempunyai 1 pasang kutub akan mempunyai 2 p kumparan bagian.

b. Jumlah Alur per kutub per fasa


Apabila jumlah fasa = m, maka masing – masing fasa akan memiliki
kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub untuk
masing – masing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m alur. Apabila
banyaknya alur pada setiap kutub untuk masing – masing fasa diberi tanda
dengan huruf g, maka jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi g =
G/2p.m alur.

c. Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat)


Untuk menempatkan kumparan pada setiap fasa, maka harus selalu
ditempatkan saling bergeseran tempat. Hal semacam ini bertujuan agar
kopel putar yang dihasilkanselaing bergeser fasa. Untuk motor induksi 2
fasa bergeser fasa, untuk 2 kopel putar (kekuatan putar) adalah 90 o eL.
Apabila pergeseran tempat tersebut diberikan dengan tanda huruf Yf, maka
Yg = 180o eL jadi untuk motor 2 fasa, nilai Yf = ½ Yg. Dari uraian diatas,
maka dapat diperoleh beberapa rumus yang dapat digunakan untuk
membelit motor – motor induksi sebagai berikut :
60. f G
P g
n 2p.m Alur

G
Yg 
2 p Alur

18
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Sudut Pasang Kutub :

P=1 P=2 P=4


180o Listrik 180o listrik 180o Listrik
= 180o radial = 90o radial = 45o radial

Gambar 4

Rumus untuk melilit stator motor AC

G 360 0 r
p  KAR 
2p G
G
q KAL  KAR.P
2 p.m
G 120 O 2G
K  KP  Untuk double layer K 
2p KAL 2P

P = Langkah alur dari sisi kumparan 1 kesisi kumparan 2


G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub
p = Jumlah pasang kutub
q = Banyaknya kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajad radikal
KAL = Kisar alur dalam derajad listrik
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub.

Motor AC 2 fasa jumlah alur 24, berkutub 2 pasang tahap ganda

19
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Perhitungan :

G 24
p   6 --------> Langkah 1 - 7
2p 4

G 24
q  3 --------> 3 Kumparan tiap kelompok
2p.m 4.2

2.G 2.24
K   12 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub
2p 4

360.r 360
KAR  .  15 o r
G 24

KAL = KAR.P = 15.2 = 30O Listrik --------> 30o Listrik

30.l 90
Kp =  3 --------> Kisar fasa
KAL 30

Daftar lilitan

1-7 15 - 9 13 - 19 3 - 21
2-8 14 - 8 14 - 20 2 - 20
3-9 13 - 7 15 - 21 1 - 19

4 - 10 18 - 12 16 - 22 6 - 24
5 - 11 17 - 11 17 - 23 5 - 23
6 - 12 18 - 10 18 - 24 4 - 22

20
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Gambar Bentangan : Jerat

Gambar 5

Gambar Bentangan : Konsentris

Gambar 6

21
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Motor 2 Fasa dapat dipakai untuk motor 1 fasa dengan membuat kumparan satu
lebih besar kawat emailnya dan jumlah lebih banyak sebagai kutub utama (KU)
dan yang sebaliknya sebagai kutub bantu (KB)
Hal itu dimaksud supaya terjadi beda fasa, sehingga terjadi moment putar.
Karena demikian maka motor satu fasa dapat dililit dengan KU secara konsentris
dan KB secara jerat (cara campuran).

Gambar Bentangan Campuran

Gambar 7

Pernah dicoba dengan belitan jerat KU = 50 lilit,  dan KB : 40 lilit,  = 4 mm,


bekerja pada tegangan 50 watt

Lembar Kerja
Alat :
1. Gergaji tangan 1 Buah
2. Tang kombinasi 1 Buah
3. Tang potong 1 Buah
4. Tang Lancip 1 Buah
5. Snap tang 1 Buah

22
Modul PTL.HAR 006 (1) A
6. Micrometer 1 Buah
7. Sikat kawat halus 1 Buah
8. Pisau 1 Buah
9. Palu karet 1 Buah
10. Palu konde 0.5 kg 1 Buah
11. Penggaris (mister baja) 1 Buah
12. Gunting kain 1 Buah
13. Mesin penggulung 1 Buah
14. Solder 60 watt 1 Buah

Bahan
1. Kertas prespan Secukupnya
2. Bambu Secukupnya
3. Stater motor induksi 1 fasa 1 buah
4. Kawat email yang sesuai Secukupnya
5. Tali rami Secukupnya
6. Timah Secukupnya
7. Selongsong kabel 3 mm2  1 meter
8. Bensin Secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah alat praktikum sesuai dengan fungsinya !
2. Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman !
3. Hati – hati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator !
4. Ujung potongan kawal email sangat tajam, jagalah tangan jangan sampai
terluka !

Langkah Kerja
1. Melepas Kumparan Stator

23
Modul PTL.HAR 006 (1) A
 Lepaskan stator dari rumah stator
 Lepaskanlah tali ikatan pada masing – masing kepala kumparan
 Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau keduanya dengan
menggunakan pahat, gergaji atau air chisel !
 Sisakanlah masing – masing kelompok kumparan utama dan pembantu
(untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan untuk motor 3 fasa,
sebagai contoh !
 Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan menggunakan
pendorong dari bambu / kayu dan palu atau dengan menggunakan gergaji
tangan !
 Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur- alur stator dengan
menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya !

2. Melapisi alur dengan prespan


 Persiapkanlah bahan – bahan untuk isolasi alur – alur stator seperti yang
telah ditetapkan !
 Kerjakanlah isolasi – isolasi yang akan digunakan sesuai dengan ukuran
dan jumlah alur – alur stator !
 Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan menggunakan sikat
kawat halus !
 Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan permukaan
stator dengan mencucinya dengan menggunakan bensin!
 Masukanlah / lapisilah alur – alur stator dengan isolasi prespan yang telah
dipersiapkan secara rapih dan dengan posisi yang benar !

3. Memasang kumparan
 Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan – kumparan type
sepusat (consentris) !

24
Modul PTL.HAR 006 (1) A
 Lakukanlah perbuatan / penggulungan kumparan – kumparan dengan
jumlah belitan sesuai aslinya !
 Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan untuk memasang
/ memasukkan kumparan kedalam alur – alur stator !
 Masukkanlah kumparan – kumparan kedalam alur – alur stator, mulailah
dari kumparan yang paling kecil !
 Lipatlah dan masukkan ujung – ujung isolasi alur stator kedalam alur stator
dengan menggunakan stick pendorong dari bambu / kayu, untuk setiap sisi
– sisi kumparan yang telah masuk alur stator !
 Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan ujung-ujung
isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari dalam alur stator !
 Rapikan kepala kumparan dengan sedikit menekan / memukulnya dengan
palu plastik / karet !
 Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok – kelompok kumparan
untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai dengan diagram bentangan
yang ada !
 Kuatkanlah setiap sambungan kelompok kumparan dengan cara
menyolder !
 Tutup / lindungilah setiap sambungan kumparan dengan selongsong kabel,
yang sebelumnya telah dipasang sebelum penyolderan dilakukan !
 Lapisilah untuk setiap penilangan kepala kumparan dengan kertas
prespan !
 Rapihkan kembali kepala – kepala kumparan dengan cara mengikatnya
dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak mekanis antara rotor dengan
kumparan !
 Pasang / sambung ujung – ujung kumparan utama dan pembantu dengan
kabel montose untuk pemasangan ke kontak terminal !
 Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh komponen pada
posisi semula

25
Modul PTL.HAR 006 (1) A
 Yakinkan bahwa motor telah benar – benar siap dicoba

26
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Lembar Latihan

1. Apa sebab kita tidak diperbolehkan menggunakan obeng atau benda dari
logam lainnya pada waktu kita akan melepas / mengeluarkan pasak
kumparan ?
2. Sebutkan cara paling baik dan aman untuk melepaskan kumparan stator
dari dalam alur – alur stator !
3. Apa sebabnya kita menyisakan kumparan / kelompok secara utuh, apabila
kita akan mengembalikan motor dengan karakteristik seperti semula !
4. Coba jelaskan fungsi Micrometer dalam hal ini !

1. Motor – Motor Induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer)
Untuk motor 3 fase, seluruh alur – alur stator dibagi tiga sama banyak
sehingga masing – masing fasa memiliki kumparan bagian sebanyak G
/ 2.P.3

kumparan. Apabila jumlah fasa = m fasa, maka masing fasa akan mempunyai
kumparan sebanyak G / 2.P.m

Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu berada didepan kutub
U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal tersebut dikarenakan
masing – masing fasa mempunyai kumparan bagian sebanyak G
/ 2.P.m , maka
pada tiap kutub masing – masing fasa akan menempati alur sebanyak G
/ 2.P.m

alur. Apabila banyaknya alur pada tiap kutub untuk masing – masing fasa
diberikan tanda g, maka jumlah alur perkutub perfasa yaitu : g G / 2.P.m alur.
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada prinsipnya
sama dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada jumlah
belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masing – masing belitan
ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120 oel jadi 2/3 jarak kutub atau
= 2/3 langkah belitan (Yg)
Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis apabila
dilaksanakan (dibuat) 3 fasa. Sebab apabila dilaksanakan dengan 2 atau 1

27
Modul PTL.HAR 006 (1) A
fasa, maka motor tersebut harus menggunakan kondensator ( capasitor )
dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal tersebut akan sangat merugikan, akibat
dari sifat – sifat kondensator. Untuk memperjelaskan keterangan tersebut
diatas, berikut ini ada beberapa contoh motor – motor 3 fasa yang akan
dilakukan penggulungan kembali.
Rumus untuk melilit stator motor AC

G 360 O r
p  KAR 
2p G
G
q KAL  KAR.P
2p.m
G 120 O
K Kp 
2p KAL

2.G
Untuk doubel layer K  2. p
p = Langkah alur dari sisi kumparan 1 ke sisi kumparan 2
G = Jumlah alur
2p = Jumlah kutub  p = pasang kutub
q = Banyak kumparan tiap kelompok
m = Jumlah fasa
KAR = Kisar alur dalam derajat radial
KAL = Kisar alur dalam derajat listrik
Kp = Kisar fasa
K = Jumlah sisi kumparan tiap kutub

Contoh
1. Motor AC dengan stator beralur 24, terdapat 2 pasang kutub, tiga fasa,
frekuensi 50 Hz. Dililit tahap tunggal
Perhitungan :
G 24
p   6 --------> Langkah 1 -7
2p 4
G 24
q  2 --------> 2 Kump tiap kelompok
2 p.m 4.3

28
Modul PTL.HAR 006 (1) A
G 24
K   6 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub
2p 4
360 o r 360 o r
KAR    15 o r
6 24
KAL = KAR.p = 15 x 2 = 30o Listrik
120 o L 120
Kp   4 --------> kisar fasa 1 - 5
KAL 30

Daftar Lilitan

1-7 13 - 19
U X
2-8 14 - 20

V 5 - 11 17 - 23
6 - 12 18 - 24 Y

W 9 - 15 21 - 3
10 - 16 22 - 4
Z

Gambar Bentangan

Gambar 8

29
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Bila kumparan double layer, maka :
Daftar Lilitan

1-7 13 - 19 2 - 20 14 - 8 X
U 2-8 14 - 20 1 - 19 13 - 7

5 - 11 17 - 23 6 - 24 18 - 12
V 6 - 12 18 - 24 5 - 23 17 - 11 Y

9 - 15 21 - 3 22 - 16 10 - 4
10 - 16 22 - 4 21 - 15 9-3
W Z
Dapat juga :

1-7 14 - 8 13 - 19 2 - 20 X
U 2-8 13 - 7 14 - 20 1 - 19

5 - 11 18 - 12 17 - 23 6 - 24
V 6 - 12 17 - 11 18 - 24 5 - 23 Y

9 - 15 22 - 16 21 - 3 10 - 4
10 - 16 21 - 15 22 - 4 9-3
W Z

Gambar Bentangan

Gambar 9

30
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Dapat juga :

Gambar 10

2. Motor AC beralur 36, dibuat 2 pasang kutub, 3 fasa frekuensi 50 Hz, dililit
tahap tunggal (single layer)
Perhitungan :
G 36
p   6 --------> Langkah 1 -7
2p 6
G 36
q  2 --------> 2 Kump tiap kelompok
2 p.m 6.3
G 36
K   6 --------> 6 sisi kumparan tiap kutub
2p 6
360 o r 360 o r
KAR    10 o r
G 36
KAL = KAR.p = 10 x 3 = 30o Listrik
120 o L 120
Kp   4 --------> kisar fasa 1 - 5
KAL 30

Daftar Lilitan

1-7 13 - 19 25 - 31
U X
2-8 14 - 20 26 - 32

V 5 - 11 17 - 23 29 - 35
6 - 12 18 - 24 30 - 36 Y

W 9 - 15 21 - 27 33 - 3
10 - 16 22 - 28 34 - 4 Z

Gambar Bentangan

31
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Gambar 11

Bila dibuat tahap ganda (doubel layer)

Daftar lilitan

1-7 14 - 8 13 - 19 26 - 20 25 - 31 2 - 32
U X
2-8 13 - 7 14 - 20 25 - 19 26 -32 1 - 31

5 - 11 18 - 12 17 - 23 30 - 24 29 - 35 6 -36
Y
V 6 - 12 17 - 11 18 - 24 29 - 23 30 - 36 5 - 35

9 - 15 22 - 16 21 - 27 34 - 28 33 - 3 10 - 4
10 - 16 21 - 15 22 - 28 33 - 27 34 - 4 9-3 Z
W
Gambar Bentangan

Gambar 12

32
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Contoh :
1. Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 jalur stator, akan digulung kembali
dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan kumparan spiral, agar
dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz.
Buatlah skema belitan dan diagram bentangan dari kedua bentuk kumparan
tersebut ?
Penyelesaian
P= 60.f
/ n= 60 x 60
/ 3000 =1 Jumlah pasang kutub = 1
g = G/ 2.m.p = 24
/ 2x3x1 = 24
/ 6 = 4 Jumlah alur/kutub/fasa = 4
Yg = G / 2.p = 24
/ 2x1 = 12 Langkah Belitan = 12
Yf = 2 / 3X Yg = 2 / 3x 12 = B (1-9-17) Pergeseran tempat = 8 (1-9-17)

Gambar 13 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil perhitungan diatas.
Gambar 13a adalah skema belitan untuk kumparan bentuk concentric,
sedangkan gambar 13b adalah skema belitan untuk kumparan bentuk jerat
(spiral). Sedangkan gambar 14a dan gambar 14b adalah diagram bentangan
dari skema belitan gambar 6a dan gambar 6b.

Gbr. 13 a. Skema belitan dari kumparan concentric 1 jalan


13 b. Skema belitan dari kumparan jerat (spiral) 1 jalan

33
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Keterangan : Ujung – Ujung U – X = Fasa Pertama
Ujung – ujung V – Y = Fasa kedua
Ujung – Ujung W – Z = Fasa ketiga
Untuk memperjelas skema belitan dari gambar 13a dan gambar 13b, berikut
ini gambar 14a dan gambar 14b memrupakan bentangannya.

Gambar 14a
Diagram bentangan kumparan sepusat (concentric) 1 jalan

Gambar 14b. Diagram – bentangan kumparan jerat (spiral) 1 jalan

34
Modul PTL.HAR 006 (1) A
2. Sebuah motor 3 fasa mempunyai 36 alur stator, akan digulung kembali
dengan bentuk kumparan sepusat 9concentric) dan kumparan spiral agar
dapat menghasilkan putaran rotor sebesar 1500 rpm pada frekuensi 50 Hz.
Buatlah skema belitan dan diagram bertangan dari kedua bentuk kumparan
tersebut, untuk kumparan 1 (satu) jalan !
Penyelesaian
P= 80.f
/ n= 60 x 50
/ 1500 = 2 Pasang kutub Jumlah pasang kutub = 2
g = G/ 2.m.p = 36
/ 2x3x2 =3 Jumlah alur/kutub/fasa = 3
Yg = G / 2.p = 36
/ 2x2 =9 Langkah Belitan = 9
Yf = 2 / 3X Yg = 2 / 3x 9 = 6 (1-7-13) Pergeseran tempat = 6

Gambar 15 berikut ini adalah skema belitan yang diperoleh dari


perhitungan diatas. Gambar 15a adalah skema belitan untuk kumparan
bentuk concentric, sedangkan gambar 15b adalah skema belitan untuk
kumparan bentuk jerat (spiral)

Gambar 15
a. Skema belitan untuk bentuk concentric 1 jalan (single layer)
b. Skema belitan untuk bentuk spiral 1 jalan (single layer)

35
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Untuk mempermudah proses perbaikan dari motor 3 fasa tersebut, maka
skema belitan pada gambar 15a kita buat diagram bentangannya seperti
yang diperlihatkan pada gambar 16a.
Sedangkan skema belitan dari gambar 15b, diagram bentangannya seperti
diperlihatkan pada gambar 16b.

Gambar 16.a
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Sepusat (concentric)
Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6

Gambar 16.b
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Jerat (Spiral)
Untuk p = 2 ; g = 3 ; Yg = 9 dan Yf = 6

36
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Dalam kenyataannya bahwa kumparan bentuk sepusat (concentric) pada
kepala kumparannya agak sulit dirapihkan, terutama untuk motor – motor
dengan kapasitas daya relatif besar, dimana akan menggunakan
penampang kawat yang relatif besar pula. Untuk sebaiknya kumparan
statornya dibuat dalam bentuk jerat (spiral).

Motor – motor induksi 3 fasa dengan sistem dua jalan (double layer)
Bentuk kumparan dengan sistem dua jalan (double layer) mempunyai
kelebihan bila dibanding dengan kumparan sistem satu jalan (single layer).
Salah satu kelebihannya adalah kepala kumparan stator menjadi tidak
terlalu tebal dan mempunyai bentuk yang rapi, terutama untuk motor yang
berdaya relatif besar, hal tersebut dikarenakan selain jumlah belitannya
banyak, juga ukuran disekitar kawatnya relatif besar.

Lembar Kerja
Alat
1. Gergaji tangan 1 buah
2. Tang kombinasi / tang potong 1 buah
3. Micrometer 1 buah
4. Sikat kawat halus 1 buah
5. Pisau 1 buah
6. Palu plastik 1 buah
7. Palu besi 1 buah
8. Penggaris 1 buah
9. Baja / Mika 1 buah

37
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Bahan
1. Gunting 1 buah
2. Mesin Penggulung 1 buah
3. Solder listrik 1 buah
4. Stick pendorong kawat kumparan (kayu / bambu) 1 buah
5. Bambu tebal Secukupnya
6. kertas prespan / fiber glass Secukupnya
7. Stator motor 1 buah
8. Kawat Email Secukupnya
9. Pasak dari bambu Secukupnya
10. Tali rami Secukupnya
11. Timah patri Secukupnya
12. Selongsong kabel 3 mm Secukupnya
13. Bensin Secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah alat praktikum sesuai dengan fungsinya !
2. Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman !
3. Hati – hati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator !
4. Ujung potongan kawal email sangat tajam, jagalah tangan jangan sampai
terluka !

38
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Langkah Kerja
1. Melepas Kumparan Stator
 Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!
 Lepaskanlah tali ikatan pada masing – masing kepala kumparan!
 Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau keduanya dengan
menggunakan pahat, gergaji atau air chisel !
 Sisakanlah masing – masing kelompok kumparan utama dan pembantu
(untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan untuk motor 3 fasa
sebagai contoh !
 Lepaskanlah semua pasak dalam alur stator dengan menggunakan
pendorong dari bambu / kayu dan palu atau dengan menggunakan gergaji
tangan !
 Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur – alur stator dengan
menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya !

2. Melapisi alur dengan prespan


 Persiapkanlah bahan – bahan untuk isolasi alur – alur stator seperti yang
telah ditetapkan!
 Kerjakanlah isolasi – isolasi yang akan digunakan sesuai dengan ukuran
dan jumlah alur – alur stator !
 Bersihkan seluruh alur stator dari kotoran dengan menggunakan sikat
kawat halus !
 Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan permukaan
stator dengan mencucinya dengan menggunakan bensin
 Letakanlah pada tempat yang kering dan aman untuk menghindari hal – hal
yang tidak diinginkan !
 Masukanlah / lapisilah alur – alur stator dengan isolasi prespon yang telah
dipersiapkan secara rapih dan dengan posisi yang benar.

39
Modul PTL.HAR 006 (1) A
3. Memasang Kumparan
 Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan – kumparan type
sepusat (consentris) !
 Lakukanlah perbuatan / penggulungan kumparan – kumparan dengan
jumlah belitan sesuai aslinya !
 Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan untuk memasang
/ memasukkan kumparan kedalam alur – alur stator !
 Masukkanlah kumparan – kumparan kedalam alur – alur stator, mulailah
dari kumparan yang paling terkecil !
 Lipatlah dan masukkan ujung – ujung isolasi alur stator kedalam alur stator
dengan menggunakan stick pendorong dari bambu / kayu, untuk setiap sisi
– sisi kumparan yang telah masuk kedalam alur stator !
 Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan ujung – ujung
isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari dalam alur stator !
 Rapikanlah kepala kumparan dengan sedikit menekan / memukulnya
dengan palu plastik / karet !
 Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok – kelompok kumparan
untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai dengan diagram bentangan
yang ada.
 Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan cara menyoder !
 Tutuplah / lindungilah setiap sambungan kumparan dengan selongsong
kabel, yang sebelumnya telah dipasang sebelum penyolderan dilakukan !
 Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan dengan kertas prespan !
 Rapikanlah kembali kepala – kepala kumparan dengan cara mengikatnya
dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak mekanis antara rotor dengan
kumparan !
 Pasang / sambung ujung – ujung kumparan utama dan pembantu dengan
kabel montase untuk pemasangan ke kontak terminal !

40
Modul PTL.HAR 006 (1) A
 Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh komponen pada
posisi semula.
 Yakinkan bahwa motor telah benar – benar siap dicoba.

Lembar Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem gulungan satu jalan (single
layer) !
2. Apakah akibatnya jika diameter kawat email lebih kecil dari aslinya dan apa
pula akibatnya jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi ?
3. Suatu motor 3 fasa mempunyai jumlah alur 24, akan digulung lagi untuk
kecepatan 3000 rpm pada frekuensi 50 Hz dengan bentuk kumparan spiral
sistem 2 jalan. Tentukanlah :
a. Jumlah kutub
b. Julah alur perkutub perfasa
c. Langkah alur untuk belitan / kumparan
d. Pergeseran alur antar fasa
e. Gambar bentangan dari kumparan tersebut

41
Modul PTL.HAR 006 (1) A
KEGIATAN BELAJAR 4

MEMELIHARA DAN MELAPORKAN PENYELESAIAN


PEKERJAAN

Didalam kegiatan belajar ke 4 setelah pembongkaran dan penelitian


kumparan, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa dan melaporkan dari hasil
yang kita kerjakan

Memeriksa
Pada pemeriksaan dari hasil penelitian yang tdiak dikerjakan maka motor - motor
tersebut kita siapkan terlebih dahulu.
Alat - alat yang dibutuhkan :
1. Multimeter (AVO) 1 buah
2. Meger 1 buah
3. Tang amper 1 buah
4. Tachometer 1 buah
5. Tang Kombinasi 1 buah
6. Tang lancip 1 buah
7. Tang potong 1 buah
8. Kunci pas 1 set
9. Obeng pipih / pemotong 1 buah

Pada pemeriksaan hasil kerja lilit, kita perlu mengukur tahanan pada belitan
bantu, tahanan belitan utama, tahanan tiap 3 phasa dengan AVO meter.
Disamping itu, kita juga perlu untuk mengukur tahanan isolasinya dengan meger.
Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi satu phasa
RU = ........................................ Ohm
RB = ........................................ Ohm

42
Modul PTL.HAR 006 (1) A
Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger

RU dengan RB = ........................................ Ohm


RU dengan Poros = ........................................ Ohm
RB dengan Poros = ........................................ Ohm
RU dengan Body Motor = ........................................ Ohm
RB dengan Body Stator = ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi tiga phasa
R antara U - X = ........................................ Ohm
U - Y = ........................................ Ohm
W - Z = ........................................ Ohm
Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger untuk motor induksi tiga phasa
R antara U - Body = ........................................ Ohm
U - Body = ........................................ Ohm
W - Body = ........................................ Ohm

43
Modul PTL.HAR 006 (1) A
BAB III
EVALUASI

LEMBAR EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Jelaskan hal – hal sebagai berikut :
a. Perbedaan antara motor dan generator
b. Pengertian dari stator dan bagian – bagiannya
c. Pengertian dari rotor dan sejenisnya
d. Motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa
e. Beberapa macam rotor induksi 1 fasa
f. Cara penyambungan motor start kapasitor
(capasitor start motor).

2. Kumparan stator motor 3 fasa jika diketahui putaran motor 1000 rpm,
jumlah alur 36 dan bentuk lilitan spiral sistem satu jalan (single layer)
dengan cara perhitungan.
Tentukan :
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa
c. Langkah belitan
d. Pergesaran antar fasa

44
Modul PTL.HAR 006 (1) A
B. Kriteria Kelulusan

Skor
No Kriteria Bobot Nilai Keterangan
(1 – 10)
1 Aspek kognitif 2
Kebenaran
2 2
rangkaian
Langkah kerja dan Syarat lulus :
3 2
kecepatan kerja Nilai Minimal
Perolehan data 70
4 analisis data dan 3
interprestasi
5 Keselamatan kerja 1

KUNCI JAWABAN LATIHAN

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar I


1. Agar pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan AS rotor tidak
tertukar letaknya dan memudahkan pemasangan letak mur baut sehingga
posisi seperti semula.
2. Sebab jika rotor kotor pada waktu memasang kembali menjadi sulit dan
menyebabkan gesekan dengan inti stator
3. Langkah urutan melepas rotor :
a. Melepas pasak / sekrup puly
b. Melepas puly / pully
c. Membuat tanda kesejajaran
d. Membuka baut
e. Membuka dan melepas tutup penopang / end plate
f. Mengeluarkan rotor dari rumah stator

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2

45
Modul PTL.HAR 006 (1) A
a) a. Jika kumparan masih baik dapat menyebabkan kumparan lecet / luka
lapisan emailnya.
b. Obeng dapat merusak inti besi, sehingga bentuk alur menjadi rusak atau
lapisan – lapisan inti menjadi lepas
b) Cara yang paling baik untuk melepas kumparan dari alur :
a. Melepas tali ikatan kepala kumparan
b. Memotong kepala kumparan pada salah satu sisinya
c. Melepas semua pasak dari alur
d. Mengeluarkan kawat email dari tiap alur dan mengelompokkan
masing – masing kumparan
c) Untuk memudahkan pada waktu mengukur / membuat mal gulungan yang
baru agar ukurannya sama dengan aslinya
d) Micrometer berfungsi untuk mengukur diameter kawat email, sehingga
ukuran kawat yang baru sama dengan aslinya. Jika menggunakan mistar
geser, hasil pengukuran diameter kawat kurang teliti (ketelitian 1
/10)
sedangkan micrometer ketelitiannya 1/1000

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3

1. Gulungan sistem satu jalan adalah sistem gulungan dimana tiap alurnya
hanya diisi oleh satu kelompok lilitan.
2. Jika diameter kawat menjadi lebih kecil dan jumlah lilitan tetap maka arus
listrik yang mengalir akan menjadi lebih kecil sehingga daya listrik
berkurang dan daya mekaniknya menjadi kurang. Jika jumlah lilitan tiap
alur dikurangi menyebabkan arus menjadi besar sehingga menyebabkan
panas lebih (over head).
3. Diketahui : Motor 3 fassa
G = 24 alur, n = 3000 rpm, f = 50 Hz
Jawab

46
Modul PTL.HAR 006 (1) A
a. n = 60.f
/p --------------> 60.50
/ n= 3000
/ 3000 = 1 pasang kutub
b. g = G / 3.2p = 24/3.2.1 = 24/6 = 4 alur
c. yg = G / 2p = 24/2 = 12 alur (1-13)
d. yf = 2/3. yg = 2/3.12 = 8 alur (1-9)

Kunci Jawaban Lembar Evaluasi

Diketahui : Motor 3 Fasa


G = 36 alur, n = 1000 rpm ; f = 50 Hz
Jawab :
a) n = 60.f/p --------------> 60.50 / n = 3000 / 1000 = 3 pasang kutub
b) g = G / 3.2p = 36/3.2.1 = 36/18 = 2 alur
c) yg = G / 2p = 36/2.3 = 36/6=6 alur (1-7)
d) yf = 2/3. yg = 2/3.6 = 4 alur (1-5)

47
Modul PTL.HAR 006 (1) A
BAB IV
PENUTUP

Setelah anda menyelesaikan modul ini, maka anda diperbolehkan mengikuti


test praktik melilit kumparan, dimana fungsinya untuk mengetahui kompetensi
yang telah diperoleh dan apabila anda dinyatakan memenuhi syarat untuk
ketelitian dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka anda berhak untuk
melanjutkan ke modul berikutnya.
Mintalah pada pengajar / instruktur untuk melakukan uji kompetensi
dengan sistem penelitiaan yang dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau
asosiasi profesi yang berkompeten.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan penentu dan bila
memenuhi syarat anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang telah
dikeluarkan leh dunia industri atau asosiasi profesi

48
Modul PTL.HAR 006 (1) A
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Supatah, Drs dan Soeparno, Drs “Mesin Listrik 2” Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
1978

E Setiawan dan Van Harlen, 1985, “Instlasi Listrik Arus Kuat 3” Bandung,
Angkasa Offset

Ftszgerald, Kingsley, Charles dan Achyanto, Djoko, 1986, “Mesin – Mesin


Listrik “ Jakarta, Erlangga.

Hughes, Edward, 1987, “Electrical Technology” New York, Logman S & C

Rosenberg, Robert, 1970, “Electric Motor Repair” New York

------------------, 1985, “Coil Winding & Insulation Work” Tokyo, VTMRC

------------------, 1994, “Reparasi Motor Listrik”, Jakarta, Depnaker

Soelaiman dan Magarisawa, Mabuchi, 1984, “Mesin tak serempak dalam


praktik” Jakarta, PT. Pradnya Paramita

Tim Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jogjakarta, 2001, “Menggulung Ulang


Mesin Listrik”, Dikmenjur.

49
Modul PTL.HAR 006 (1) A

Anda mungkin juga menyukai